copi

Upload: nure

Post on 06-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rr

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1,1 LatarBelakangKemajuan teknologi di abad modern sekarang ini adalah sebagaitindak lanjut dari perkembangan dunia kemarin. Inilah yang barangkaliyang ikut mendorong dan memberikan pada dunia umumnya dan duniapengobatan pada khususnya. Kita lihat saja perkembangan dunia obat-obatan tradisional kita dari dulu hingga sekarang juga ikut mengalamiperkembangan baik dalam kemasannya maupun dalam bentukpenyajiannya. Dulu pengobatan tradisional disajikan dalam tempurungkelapa. Tapi sekarang ini berubah dengan menggunakan gelas dankadang-kadang dibarengi dengan obat penawar pahit berupa wedangjahe, air jeruk dan sebagainya.Bangsa Indonesia sejak dulu kala mengenal berbagai carauntuk menanggulangi penyakit dan cara pengobatan. Pada awalnyapengobatan tradisional itu diramu secara sederhana dan mudahdikerjakan serta menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarlingkungannya. Pewaris karya pengobatan tradisional dari nenek moyangkepada generasi penerus, sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.Menurut tradisi atau dongeng rakyat pengobatan tradisionaldikembangkan lebih mantap berkat lahirnya kerajaan-kerajaan, khususnyauntuk melayani raja-raja yang memiliki banyak istri. Seorang Raja inginmelayani permaisuri dan para selirnya yang banyak diperlukan kondisiyang prima, tidak terganggu kesehatannya serta sehat wal afiat. Demikianpula para permaisuri dan para selir dalam usaha menarik hati raja, jugamenjaga kesehatan dan kecantikannya. Kebutuhan timbal balik ini yangmungkin ikut serta mengantar perkembangan obat tradisional, yang jugaberkembang dari desa ke desa.Sampai sekarang ini masih banyak dikumpulkan data bahwatumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa kimia yang pentingdalam pengobatan. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnyametoda analisa kimia tumbuhan, yaitu suatu metoda yang merupakanbidang kajian dari disiplin ilmu fitokimia. Melalui disiplin ilmu tersebutdilakukan analisis, membahas secara sistematis tentang berbagaisenyawa kimia, terutama dari golongon senyawa-senyawa organik, yangterdapat dalam tetumbuhan. Proses biosintesa, metabolisme danperubahan-perubahan lainnya yang terjadi pada senyawa kimia tersebutbeserta sebaran dan fungsi biologinya, sehingga dengan tujuanperkembangan tetumbuhan sebagai sumber obat serta bahan penelitiandapat dilaksanakan lebih terarah, maka sebelum diadakan analisis kimiaterhadap tetumbuhan perlu terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadaptetumbuhan yang akan diteliti tersebut. Dimulai dengan penelitian survai,dan kemudian berdasarkan hasil survei ditetapkan jenis-jenis tumbuhanyang akan diteliti lebih lanjut secara kimiawi setelah dilakukanpengumpulan tetumbuhan yang akan dianalisa.Sampai sekarang semakin banyak dikumpulkan data bahwatetumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa kimia yang pentingdalam pengobatan. Hal ini disebabkan oleh karena semakinberkembangnya metode analisis kimia tetumbuhan, yaitu suatu metodeyang merupakan bidang kajian dari disiplin ilmu fitokimia. Melalui disiplinilmu tersebut dilakukan analisis, membahas secara sistematis tentangberbagai senyawa kimia, terutama dari golongon senyawa-senyawaorganik, yang terdapat dalam tumbuhan. Proses biosintesis, metabolismedan perubahan-perubahan lainnya yang terjadi pada senyawa kimiatersebut beserta sebaran dan fungsi biologinya, sehingga dengan tujuanperkembangan tetumbuhan sebagai sumber bahan obat serta bahanpenelitian dapat dilaksanakan lebih terarah.Obat tradisional sendiri yang awalnya hanya dikenal di kalanganmasyarakat ternyata memiliki prospek ke depan yang lebih menjanjikan,sehingga dengn melihat peluang tersebut, makalah ini dibuat.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:1. Apakah itu obat tradisional?2. Bagaimanakah bahan baku obat tradisonal?3. Bagaimanakah masa depan obat tradisional? 1.3 Tujuan Penulisan makalahAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah :1. Mengetahui apa itu obat tradisional2. Mengetahui bagaimana bahan baku obat tradisonal3. Mengetahui bagaimana masa depan obat tradisional BAB IIISI MAKALAHII.1 Obat Tradisional- PENGOBATAN TRADISIONALMenurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan:Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat danpengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turuntemurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalammasyarakat- OBAT ASLI INDONESIAMenurut Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963 tentang farmasiAdalah obat-obat jang didapat langsung dari bahan-bahan alamiahdi Indonesia, terolah setjara sederhana atas dasar pengalaman dandipergunakan dalam pengobatan tradisionil- bahan-bahan alamiah- sederhana- pengalaman- OBAT TRADISIONILMenurut Peraturan Menteri KesehatanRI.No.179/Men.Kes/Per/VII/1976 Tentang Produksi dan Distribusi ObatTradisionil ,dalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahantumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya ataucampuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dandipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman- bahan alam- bedasarkan pengalaman- OBAT TRADISIONALMenurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.246/Men.Kes/Per/V/1990 Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.Tdan Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan:Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan,bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuranbahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untukpengobatan berdasarkan pengalamanTahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensiadengan dibentuknya direktorat pengawasan obat tradisional, padadirektorat pengawan obat dan makanan, departemen kesehatanLahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal denganpaket deregulasi, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan R.I :1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi danDistribusi Obat TradisionL2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan danPenandaan Obat TradisionalII.2 Bahan Baku Obat TradisionalSesuai batasan obat asli Indonesia, obat tradisional maka bahanbakunya adalah bahan alamiah (tumbuhan, hewan dan mineral) dapatberupa simplisia,yaitu bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obatyang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakanlain, berupa bahan yang telah dikeringkan.II.3 Masa Depan Obat TradisonalDari sekitar 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia, sekitar 940 diantaranya adalah tanaman obat. Dengan pangsa pasar obat tradisional didalam negeri mencapai 210 juta dollar AS per tahun, prospek obattradisional terbilang cerah.Pengobatan tradisional yang secara medis dapatdipertanggungjawabkan, terus dibina dalam rangka perluasan danpemerataan kesehatan. Pemeliharaan dan pengembangan obattradisional sebagai warisan budaya bangsa terus ditingkatkan dandidorong pengembang-an serta penemuan obat-obatan termasukbudidaya obat tradisional yang secara medis dapatdipertanggungjawabkan Pemeliharaan dan pengembangan obat

tradisional sebagai warisan budaya bangsa terus ditingkatkan dandidorong pengembang-an serta penemuan obat-obatan termasukbudidaya obat tradisional yang secara medis dapatdipertanggungjawabkan. konsumsi bahan alam Indonesia kini semakinmeningkat karena adanya efek samping senyawa sintetik sehingga orangingin kembali ke alam dengan mengonsumsi obat tradisional. Selain itu,karena krisis ekonomi dan mahalnya obat sintetik, obat tradisional menjadiobat alternatif. Obat fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional daribahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena prosespembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiahsampai dengan uji klinik pada manusia.Dengan uji klinik akan lebihmeyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di saranapelayanan kesehatanProf Wahyuning Ramelan dari Program Studi KedokteranUniversitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, mengatakan,dokter belum berani meresepkan obat tradisional karena obat tradisionalbelum atau tidak tergolong obat yang secara medik memiliki bukti-buktiempiris yang tidak diperdebatkan lagi (evidence base medicine). Obattersebut merupakan obat yang telah diteliti melalui proses yang panjangdan lama sehingga dipastikan unsur/zat aktifnya, diketahui efekfarmakologiknya, dipastikan dosisnya, diketahui efek sampingnya, dandipastikan proses pembuatannya.Ke depan, Indonesia harus berani memulai penelitian obat tradisional agartidak didahului dan justru dipatenkan oleh bangsa lain.Kegiatan penelitian dan pengembangan metode pengobatan herbaldi China berkembang sangat pesat. Karena itu, Indonesia perlu menirunegara "tirai bambu" itu dalam mengembangkan obat-obatan lokal agarbisa menembus pasaran internasionalUntuk memberikan masa depan yang baik bagi obat tradisional,Indonesia perlu belajar dari Cina. Pesatnya perkembangan pengobatanherbal di China tidak lepas dari kebijakan pemerintah setempat yangmendorong dibukanya program studi pengobatan tradisional di berbagailembaga perguruan tinggi. Para mahasiswa fakultas kedokteran di Chinasejak mendaftar ke perguruan tinggi diberi pilihan untuk belajar ilmukedokteran yang berorientasi ke dunia barat terutama Amerika Serikatatau memilih kedokteran dengan spesialisasi pengobatan tradisionalChina.Dengan kondisi tersebut, penelitian obat-obatan tradisional Chinaterus berkembang pesat yang berimbas pada membanjirnya berbagaiproduk obat-obatan herbal asal China ke seluruh dunia, termasuk keIndonesia. Adapun di Indonesia, hingga kini baru segelintir PT yangmembuka program studi pengobatan herbal seperti Universitas Airlangga(Unair) di Surabaya. Universitas Indonesia (UI) rencananya baru akanmembuka program studi magister herbal Indonesia tahun ini. Proposalpembentukan program studi magister herbal Indonesia tersebut masihdikaji oleh Badan Pengkajian Mutu Akademik UI untuk selanjutnyadiserahkan kepada Senat Akademik UI. Jika program studi ini telahterbentuk maka nantinya diharapkan terbentuk kolegium herbal medik,keperawatan herbal, dan estetika herbal yang akan menghasilkanpenelitian yang terintegrasi. Penelitian pengobatan herbal di Indonesiaselama ini belum terintegrasi alias berjalan sendiri-sendiri seperti yangdilakukan Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gadjah Mada(UGM), Unair, dan juga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).Bahkan Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan melalui BadanPenelitian Obat dan Makanan (BPOM), dan Kantor Kementerian Ristekjuga meneliti soal ini.Fokus penelitian selama ini beda-beda, tidak terintegrasi sehinggadananya tersebar ke mana-mana. Akibatnya, kita tidak memiliki datanasional berapa banyak tanaman lokal kita yang berkhasiat untukmenyembuhkan penyakit. Jika semua hasil penelitian berbagai instansitersebut diintegrasikan dan dipublikasikan secara bersamaan maka duniainternasional bisa mengetahui bahwa Indonesia merupakan "surga"tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan. Namun, sebagian besar jenistanaman tersebut tidak diketahui publik meskipun sudah pernah ditelitipara ahli lantaran tidak adanyadata basehasil penelitian di bidangpengobatan herbal.Beberapa tumbuhan obat yang masuk dalam obat modern adalah: Papaver (4.000 SM) - kodein, morfin, papev.Digitalis (1.500 SM) - digitoksin, digoksinErgot ( 994 ) - ergotamin, ergonovinCinchona (1.638 ) - kinin, kinidinIpecacuanha (1.658 ) - emetinSalix (1.736 ) - salisilatSolanaceae (1.832 ) - atropin, skopolaminEphedra (1.923 ) - efedrinRauwolfia (1.950 ) - serpasilVinca (1.957 ) - vinblastin, vinkristinArtemesia annua (168 SM) - artemisinSurvei membuktikan bahwa pangsa pasar obat tradisonal adalah210 juta dollar Amerika pertahun. Jadi, dari segi ekonomi, masa depanObat tradisional sangat menjanjikan.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANIII. 1 KesimpulanDari sekitar 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia, sekitar 940 diantaranya adalah tanaman obat. Dengan pangsa pasar obat tradisional didalam negeri mencapai 210 juta dollar AS per tahun, prospek obattradisional terbilang cerah.III. 2 SaranUntuk pengembangan ke depannya, diperlukan teknik pengolahanobat tradisonal yang lebih baik agar obat tradisonal dapat menembuspangsa pasar yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA1.Steenis, C. G. G. J. van., (1988),Flora : Untuk Sekolah Di Indonesia, PT PradnyaParamitha, Jakarta, 272.2.Tjitrosoepomo, G., (1994),Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, UGM Press,Yogyakarta3.Wijaya, Kusuma Hembing, (1996), Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, JilidI, Pustaka Kartini, Jakarta.4.Sastroamidjojo, Seno, (1997), Obat Asli Indonesia, Penerbit Dian Rakyat,Jakarta.5.http://www.tanaman-obat.com/bisnis-herbal/147-masa-depan-obat-tradisional-cerah