contoh pkmk

24
KEWIRAUSAHAAN USULAN PERENCANAAN USAHA MAHASISWA PEMANFAATAN BOLUS SAPI SEBAGAI AKTIVATOR PEMBUATAN KOMPOS DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH KANTIN DAN SAMPAH ORGANIK DI DALAM KAMPUS UNS Ika Sartika Saili (M0409026/2009) Anis Purwati (M0409005/2009) Anne Nindi Aswari (M0409007/2009) Ensina Sawor Dea (M0409018/2009) Mutriyani (M0409040/2009) DOSEN PEMBIMBING Dr. Sunarto, Drs., M.S.

Upload: partnerinbrutal

Post on 04-Jul-2015

1.119 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: contoh pkmk

KEWIRAUSAHAAN

USULAN PERENCANAAN USAHA MAHASISWA

PEMANFAATAN BOLUS SAPI SEBAGAI AKTIVATOR PEMBUATAN KOMPOS DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH KANTIN DAN SAMPAH

ORGANIK DI DALAM KAMPUS UNS

Ika Sartika Saili (M0409026/2009)Anis Purwati (M0409005/2009)Anne Nindi Aswari (M0409007/2009)Ensina Sawor Dea (M0409018/2009)Mutriyani (M0409040/2009)

DOSEN PEMBIMBINGDr. Sunarto, Drs., M.S.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010

Page 2: contoh pkmk

LEMBAR PENGESAHANUSUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA

1. Informasi Program :

Jenis Kegiatan yang Diusulkan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan

Jenis output yang akan dihasilkan*) BarangKompos Kombinasi Bolus Sapi Jasa

*) Beri tanda √ di depan jenis produk yang dihasilkan

2. Judul Kegiatan/Tema : Pemanfaatan Bolus Sapi sebagai Aktivator Pembuatan Kompos dengan Bahan Dasar Limbah Kantin dan Sampah Organik didalam Kampus UNS.3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a.Nama : Ika Sartika Sailib. NIM : M0409026c.Universitas : Universitas Sebelas Maretd. Fakultas : Biologie.Alamat Rumah/Telp : Jl. Indronoto/085756525174

4. Pembimbing Kegiatana. Nama lengkap : Dr. Sunarto, Drs., M.S.b. N I P : 195409 05 1991031 002c. Tempat / tanggal lahir : Semarang, 5 Juni 1954d. Agama : Islame. Pekerjaan : Dosen FMIPA, UNS. Surakarta.f. Pangkat / Golongan : Pembina / IVAg. Jabatan Fungsional : Lektor Kepalah. Alamat Rumah : Teguhan Rt 08 / Rw 02, Papringan,

Kaliwungu, Semarang 50777i. Telp. Rumah : (0271) 9181333, (Hp : 0817250945)j. Email : [email protected]. Alamat Kantor : Jurusan Biologi, FMIPA, UNS.,

a. Jl. Ir. Sutami no. 36A Surakarta. 57126 l. Telp. Kantor : (0271)663375 / (0271)669376

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang6. Biaya Kegiatan7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan Oktober sampai dan Februari 2011

Page 3: contoh pkmk

Surakarta, 18 Oktober 2010

Pembimbing Kegiatan Ketua PelaksanaKegiatan

Dr. Sunarto, Drs., M.S. IKA SARTIKA SAILINIP. 195409 05 1991031 002 NIM. M0409026

Mengetahui,

Pembantu Rektor III Mengetahui PDIIIUniversitas Sebelas Maret Fakultas Biologi

Drs. Dwi Triyanto, SU Dr. Sunarto, Drs., M.S.NIP. 195404 14 1980031 007 NIP. 195409 05 1991031 002

Page 4: contoh pkmk

PRODUKSI

I. PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk konsumtif dimana dalam mengkonsumsi sesuatu selalu menyisakan beberapa bagian dari benda yang dikonsumsi. Sisa-sisa barang bekas konsumsi manusia tersebut tidaklah sedikit dan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Semakin bertambah jumlah penghuni bumi, semakin bertambah pula permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan yang muncul tidak serta merta berupa masalah lingkungan. Meski tidak dipungkiri besar permasalahan lingkungan yang harus dihadapi, namun desakan permasalahan lainnya berupa himpitan ekonomi dan kemerosotan motivasi untuk keluar dari himpitan tersebut juga tak dapat luput begitu saja. Sampah merupakan salah suatu permasalahan yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Secara teori, sampah sangat mudah dalam pengelolaannya namun sangatlah sulit dalam prakteknya. Sampah dihasilkan dari proses produksi yang dilakukan dalam kehidupan manusia dan proses alami. Proses produksi yang dimaksud bukan berarti hanya terjadi di perusahaan atau industri saja tetapi dalam semua lingkup kegiatan manusia termasuk pertanian, rumah tangga dan kegiatan lainnya.

Sampah merupakan limbah padat akibat proses produksi yang terjadi dalam seluruh kegiatan manusia di alam. Sampah merupakan suatu hasil samping yang jumlahnya cukup kecil dibandingkan produk yang utama, tetapi jika tidak ditangani dengan baik dan benar sampah akan menjadi suatu momok yang sangat hebat dalam kehidupan manusia yang dini ini dampaknya telah menjadi permasalahan di sejumlah daerah. Ini sangat berkaitan dengan jumlah sampah yang dihasilkan kota Surakarta dan sekitarnya sebanyak 250 ton per hari. Sampah berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi 2 macam yaitu organik dan anorganik. Sampah basah (organik) dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos, sedangkan sampah non-organik dapat dimanfaatkan untuk daur ulang menjadi berbagai macam barang. Salah satu jenis sampah anorganik yang dapat di daur ulang yaitu kantong plastik bekas pembungkus makanan, sedotan, dan kantong plastik bekas detergen atau pelembut pakaian. Sampah organik yang dapat dijadikan kompos yaitu sampah basah yang mudah hancur atau larut, seperti potongan sayuran bayam, kangkung, singkong, jagung, dan sayuran basi. Namun dalam hal ini masyarakat enggan untuk mengelolanya. Sampah tersebut hanya dibuang ke bak-bak sampah yang akhirnya membusuk dan menimbulkan bau dan sumber penyakit.

Tidak hanya masyarakat kota yang bermasalah dengan sampah. Namun masyarakat kecil setingkat kampus juga memiliki kecenderungan dengan pengelolaan dan pengolahan sampah yang efisiensinya belum optimal. Limbah organik utama kampus yaitu berasal dari pohon-pohon perindang kampus dan limbah kantin. Limbah kantin dan sampah lingkungan ini hanya ditimbun di tempat-tempat penampungan sampah dan kemudian dibakar. Selama masa penimbunan ini, bahan-bahan yang tidak dapat terdegradasi dapat mencemari lingkungan sehingga kualitas kesuburan tanah menurun dan menghasilkan bau

Page 5: contoh pkmk

yang tidak sedap. Selain itu, pembakaran sampah juga dapat menyebabkan terlepasnya gas karbon ke udara sehingga mempercepat efek pemanasan global.

Kegiatan lainnya yang juga menghasilkan cukup banyak limbah diantaranya adalah lokasi-lokasi penjagalan hewan ternak yang dapat dijumpai di sekitar area kampus UNS. Cukup banyak yang telah mahfum bahwa sebagian besar produk dari rumah jagal selalu memiliki nilai olah yang tinggi seperti pada sapi misalnya. Mulai dari daging, lemak, kulit, usus, tulang dan hampir seluruh bagian dari sapi dapat dikonsumsi. Namun diantaranya ada hasil-hasil dari pengolahan yang tidak memiliki nilai ekonomis dan kemudian dijadikan sampah. Bagian tersebut dikenal sebagai bolus.

Bolus merupakan gumpalan-gumpalan makanan yang masih kasar yang belum selesai diolah di dalam lambung sapi dan hewan ruminansia lainnya. Lambung pada hewan ruminansia mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasi. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi.

Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak.

Untuk mengetahui potensi bolus, kita tilik kembali kepada survei yang telah dilakukan oleh badan pertanian di 7 Rumah Potong Hewan yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah. Penemuan lokasi didasarkan atas jenis RPH (1 buah RPH Tingkat I dan 6 buah RPH Tingkat II) dan letak geografis daerah (dataran rendah utara, dataran rendah selatan). Sampel diambil untuk masing-masing ternak (sapi, kerbau, kambing dan domba). Pengamatan dilakukan terhadap analisis proksimat, komponen serat dan kecernaan. Data pendukung didapat dari instansiterkait. Pengaruh suhu dan waktu terhadap daya hidup kelompok mikrobia dalam bolus ternak diteliti dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 3x4x4 dengan 3 ulangan. Faktor I adalah suhu penyimpanan (25o, 28o dan 31oC). Faktor II merupakan lama penyimpanan (0, 4, 8 dan 12 hari). Faktor III adalah jenis bolus (sapi, kerbau, kambing dan domba). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 112 RPH yang ada di Jawa Tengah terdapat 333.339 pemotongan ternak ruminansia per tahun. Secara keseluruhan daerah dataran tinggi bagian tengah mendominasi kegiatan pemotongan yang ada di Jawa Tengah, yaitu 44.785 atau 13,43%, sapi adalah komoditas ternak terbesar yang dipotong d rumah potong hewan. Dari jumlah tersebut dihasilkan bolus

Page 6: contoh pkmk

sebesar 5.535.105 kg/th. Hasil analisis proksimal dan komponen serat menunjukkan bahwa kandungan protein kasar berkisar 18,42-20,31%, sedangkan komponen isi sel, KCBK dan KCBO berturut-turut adalah 24,92-29,40; 51,34-54,32 dan 50,22-56,77%. Bolus sapi ternyata memiliki kualitas yang paling baik meskipun kandungan protein kasarnya paling rendah (918,42%). Terlihat pula bahwa suhu penyimpanan tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap daya hidup mikroba bolus. Mikroba pembentuk asam dalam bolus sapi dan mikroba selulolitik dalam bolus kerbau sampai dengan hari ke-8 masih relatif stabil dibandingkan dengan bolus ternak lain.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan namun dengan rentang waktu yang relatif lama. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing tanah guna mendapatkan kompos (vermicompost).

Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah organik, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan rumah tangga.

Berdasarkan uraian di atas, kegiatan yang diusulkan bertujuan untuk melakukan pemanfaatkan limbah organik kampus tersebut menjadi produk yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi. Produk yang dimaksud adalah berupa pupuk kompos “kombinasi bolus dan limbah kantin”. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman di pekarangan rumah dan lahan pertanian. Pupuk kompos yang sudah dibuat dapat dikembangkan untuk tujuan komersil

Dari pendahuluan di atas dapat di identifikasi beberapa masalah tersebut di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Banyaknya ketersediaan bolus yang melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

Page 7: contoh pkmk

2. Permasalahan limbah dari kantin yang belum ada penanganan Produksi kompos kombinasi bolus sapi dan limbah kantin menjadi salah

3. satu peluang usaha bagi mahasiswa Biologi angkatan 2009 dan Kelompok Studi ENVIROSC.

Kewirausahaan mahasiswa ini diadakan dengan tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Produksi pupuk kompos organik dengan kualitas yang lebih baik dari jenis pupuk kompos lainnya dengan pemanfaatan bolus sapi dan limbah kantin UNS.

2. Mengurangi limbah yang ada di lingkungan UNS khususnya yang berasal dari daun-daun pepohonan dan limbah kantin yang menimbulkan bau tak sedap.

3. Membuka peluang usaha baru bagi mahasiswa Jurusan Biologi angkatan 2009 dan Kelompok Studi EnviroSC, khususnya dalam hal produksi pupuk organik .

II. ANALISIS PRODUK

Jenis produk yang akan dihasilkan dari kewirausahaan kami adalah pupuk kompos kombinasi bolus dan limbah kantin. Tidak ada perbedaan ciri fisik antara pupuk kompos yang kami hasilkan dengan pupuk kompos lainnya.Perbedaan yang dapat ditemukan adalah pada kualitas pupuk kompos kami yang lebih baik apabila dibandingkan dengan pupuk kompos pada umumnya. Diantara keunggulan pupuk kompos kombinasi bolus dan limbah kampus adalah dapat digunakan untuk meningkatkan keanekaragaman biologi tanah, meningkatkan kualitas air, mengurangi kontaminasi tanah dan merangsang penyehatan dan pertumbuhan tanaman yang semua itu berarti meningkatkan produktivitas tanaman karena kompos kombinasi bolus dan limbah kantin mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen atau yang merugikan tanah dan  tanaman, mempercepat penguraian limbah atau sampah organik baik padat maupun cair dan sekaligus menghilangkan bau yang ditimbulkan dari proses penguraian bahan organik, meningkatkan ketersediaan nutrisi dan senyawa organik pada tanaman dan mampu mengikat nitrogen.

Keunggulan lain yang diperoleh dari produksi pupuk kompos ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan tidak terlalu lama. Jika proses produksi pupuk kompos yang pada umumnya membutuhkan waktu setidaknya 4 minggu, , produksi pupuk kompos dengan bolus sebagai aktivatornya ini hanya membutuhkan waktu 2 minggu. Tentunya hal ini akan menjadi keuntungan peluang usaha yang besar, karena dapat memperpendek waktu proses pembuatan pupuk kompos mencapai 50%.

Bolus, limbah kantin dan sampah-sampah organik yang akan digunakan sebagai bahan baku utama untuk pembuatan kompos mudah diperoleh. Bolus dapat langsung diambil di tempat-tempat penjagalan hewan ternak. Limbah kantin yang juga menjadi komponen penyusun kompos juga selalu tersedia setiap harinya. Bahan-bahan lainnya yang keseluruhannya berupa sampah organik juga

Page 8: contoh pkmk

tersedia dimana pengumpulan sampah-sampah berupa dedaunan rutin dilakukan setiap harinya di UNS.

III. ANALISIS PASAR

Banyaknya ragam mata pencaharian yang membutuhkan kompos dalam kegiatannya memudahkan pemasaran dari produk kami. Kebutuhan petani dalam memenuhi pesanan komuditi-komuditi organik dari ibu kota misalnya, menuntut para petani untuk menggunakan pupuk kompos. Disamping petani, penjual-penjual tanaman hias pun lebih memilih menggunakan pupuk organik dibanding pupuk berbahan dasar kimia. Masyarakat umum juga terkadang menggunakan pupuk organik sebagai suplemen bagi tanaman-tanaman pekarangan. Ditambah lagi belum maksimalnya jumlah pasokan pupuk kompos pada koperasi-koperasi dan toko-toko pertanian sehingga kebutuhan pasar akan kompos masih belum terpenuhi. Namun, tingkat konsumsi lebih condong ke petani-petani beras, buah dan sayuran yang banyak terdapat di daerah kampus UNS. Pupuk kompos dapat langsung digunakan tanpa penambahan media maupun bahan lainnya, karena selain kandungannya yang baik, kompos organik juga memberi dampak yang sangat positif bagi lingkungan dan terutama pada tanaman.

Konsumen yang menjadi target pemasaran adalah petani di daerah Sambilawang yang merupakan pemasok beras organik di Surakarta, daerah Colomadu serta Tawang Mangu yang juga merupakan pemasok buah dan sayuran segar. Sasarannya penjualan pupuk kompos organik kombinasi bolus dan limbah kampus adalah koperasi-koperasi maupun toko-toko pertanian dan tanaman hias di Kartasura, Karang Anyar, Mojo Songo, Baki, Colomadu, Klaten, Boyolali dan Sambilawang yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani

Persaingan yang terjadi pada penjualan kompos organik tidak terlalu ketat. Hal ini karena jumlah produsen pupuk kompos organik di daerah Surakarta dan sekitarnya belum begitu banyak. Bahkan produsen kompos denagan kombinasi bolus sapi belum ada di wilayah tersebut. Berdasarkan survei di beberapa produsen pupuk kompos di daerah Surakarta jumlah produksi kompos mengikuti jumlah bahan dan bukan jumlah kebutuhan kompos oleh konsumen, sehingga memberi peluang besar bagi produk pupuk kompos yang kami produksi. Media promosi yang akan digunakan untuk mengenalkan produk pupuk kompos organik dengan bolus sebagai aktivatornya adalah dengan menggunakan brosur-brosur yang disebarluaskan di koperasi-koperasi pertanian, toko-toko pertanian, penjual tanaman hias dan langsung ke petani-petani yang ada di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Target yang akan dicapai untuk penjualan selama satu tahun adalah 75 % Koperasi yang berada di kerasidenan Surakarta dan sekitarnya dapat disuplai dengan produk kompos organik kami. Sehingga masih tetap memberi peluang kepada produsen lain untuk mensuplai produknya. Strategi pemasaran yang akan diterapkan adalah dengan pelatihan kepada 15 orang kader EnviroSC dan 30 orang mahasiswa jurusan biologi angkatan 2009 untuk perluasan usaha melalui sosialisai lewat brosur-brosur, promosi kompos gratis, penjualan ke koperasi-koperasi, penyebaran quisioner kepada petani selaku responden mengenai produk kami, dan evaluasi produk dan kinerja.

Page 9: contoh pkmk

Keuntungan dari produksi kompos organik kombinasi bolus ini salah satunya adalah untuk memberi peluang usaha untuk kalangan mahasiswa. Karena selain dari tim pelaksana yang akan melaksanakan program ini, dari Tim akan melakukan perluasan usaha untuk kalangan mahasiswa lain yang merupakan himpunan kelompok studi EnviroSC dan mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2009. Mahasiswa yang akan dilibatkan untuk perluasan usaha ini berjumlah 30-60 orang. Strategi yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan usaha baik kepada mahasiswa yang berminat terutama kader EnviroSC dan mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2009 tentang bagaimana cara membuat kompos kombinasi bolus dan limbah kantin yang tepat, efisien dan teknik pemasarannya.

IV. ANALISIS PRODUKSI

Bahan baku yang akan digunakan adalah sampah-sampah organik berupa dedaunan yang dapat diperoleh di lingkungan UNS. Sedangkan bahan penolong yang digunakan adalah bolus sapi serta limbah kantin. Bolus sapi dapat diperoleh dari tempat-tempat penjagalan Sapi dan hewan ternak lainnya seperti dusun jagalan, ataupun daerah kandang sapi yang letaknya tidak jauh dari daerah kampus UNS. Sedangkan limbah kantin dapat diperoleh di kantin-kantin di lingkungan kampus UNS. Bolus yang akan digunakan dalam sekali produksi sekitar 1000 kilogram. Satu bulan rencananya akan melakukan 4 kali produksi.

Peralatan yang akan digunakan dalam satu siklus pembuatan kompos adalah 15 buah drum, 15 buah cangkrang, 20 pasang sarung tangan lateks, 5 buah termometer, 2 buah ph meter, 5 buah ember plastik, 30 meter selang air, 15 buah sekop, 5 buah ember bekas cat 27kg, 2 pack polybag maksimum, 15 buah masker dan 15 lembar rancangan terpal penutup kompos.

Pasokan bahan baku pembuatan kompos kombinasi bolus dan limbah kantin berasal dari tempat penjagalan hewan ternak dan kantin di lingkungan UNS.

Proses produksi kompos kombinasi bolus dan limbah kantin adalah sebagai berikut:Persiapan Bahan dan Peralatan

Sebelum pembuatan kompos dilakukan, semua alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan dan diletakan di lokasi pembuatan.

Langkah yang kemudian harus dilakukan adalah pemilahan sampah. Sampah yang masuk ke lokasi pengomposan dipilah terlebih dahulu untuk mendapatkan bahan organik pilihan sebagai bahan baku kompos. Untuk mempermudah pekerjaan, akan lebih baik lagi jika sampah yang masuk sudah dalam keadaan terpilah. Satu hal yang harus diperhatikan adalah sampah yang diolah sebagai kompos sebaiknya tidak tercampur dengan kayu ataupun sampah anorganik misalnya plastik. Selanjutnya sampah organik yang telah disortir kemudian dipotong-potong yang dimaksudkan untuk mempercepat proses pengomposan. Sampah yang telah di potong-potong kemudian ditumpuk di dalam drum dengan pola sampah, bolus sapi, limbah kantin, sampah, bolus sapi, limbah kantin dan seterusnya hingga mencapai mulut drum. Pembentukan kompos tidak akan terjadi apabila bahan tidak terjaga kelembapannya. Bahan tidak boleh kering namun tidak boleh pula tergenangi oleh air. Sebab itu drum terlebih dahulu diberi lubang

Page 10: contoh pkmk

secukupnya. Suhu tumpukan perlahan-lahan akan meningkat mencapai 650C. Suhu setinggi ini selama 1-2 hari diperlukan untuk mematikan gulma dan mikroba patogen, serta membantu memperlunak bahan yang dikomposkan.  Suhu tinggi ini tidak boleh dipertahankan lama (lebih dari 2 hari), karena akan mematikan jasad renik yang diperlukan untuk proses pengomposan. Pemantauan suhu dilakukan setiap hari, dan dipertahankan antara 40 – 500C. Bila suhu mencapai lebih dari 500C, maka terpal penutup harus dibuka dan gundukan adonan dibolak balik, kemudian ditutup kembali dengan karung goni yang nilai pantulan cahanya tidak ada. Perlakuan ini berlangsung selama ±  1 minggu, sampai suhu mendekati suhu kamar dan stabil. Selanjutnya, untuk meyakinkan bahwa kompos telah matang dan dapat menjamin bahwa kompos benar-benar aman ketika dipakai oleh pengguna kompos, maka perlu dilakukan langkah pematangan kompos. Pematangan ini ditandai dengan suhu rata-rata tumpukan semakin menurun dan stabil mendekati suhu kamar ( 27 – 300C), bahan telah lapuk dan menyerupai tanah dengan warna coklat kehitaman. Tahap pematangan memerlukan waktu 5 – 7 hari dan suhu tumpukan tetap diukur. Langkah terakhir adalah proses pemanenan kompos. Setelah seluruh tahapan proses dilalui dan sampah sudah menjadi kompos matang, maka kompos sudah bisa dipasarkan. Untuk itu kompos perlu dikemas dalam ukuran yang sesuai dengan kehendak pembeli. Untuk mendapatkan ukuran butiran kompos yang diinginkan, maka kompos tersebut harus disaring/diayak memakai saringan kawat dengan ukurang lubang saringan bervariasi, yaitu:

- Kompos halus                    : lubang saringan = 1 cm x 1 cm- Kompos ukuran sedang     : lubang saringan = 2 cm x 2 cm- Kompos kasar                    : lubang saringan = 4 cm x 4 cm Kompos yang sudah disaring dikemas ke dalam kantung/kemasan sesuai dengan kebutuhan pemasaran. Kemasan yang biasa digunakan saat ini, adalah: 1.    Plastik kedap air, ukuran 30 cm x 25 cm untuk kompos halus seberat  ±  3 kg.2.    Plastik kedap air, ukuran 35 cm x 29 cm untuk kompos halus seberat  ±  5 kg.3.    Karung plastik kedap air, ukuran 90 cm x 60 cm untuk kompos halus, kasar, maupun sedang seberat  ±  40 kg.

 Rencana produksi Pupuk kompos kombinasi bolus dan limbah kantin UNS selama 1 tahun sebanyak 36 kali, dengan produksi setiap bulan 4 kali. Satu kali produksinya mencapai 1000kg kompos kombinasi bolus dan limbah kantin. Sehingga dalam satu tahun jumlah produksinya sebanyak 36 ton kompos organik. Dari hasil produksi selama satu tahun diharapkan mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 24.400.000,00 dari modal awal sebesar Rp 10.280.000,00. Untuk meningkatkan perluasan usaha dan pemasaran di kota Solo, dilakukan pelatihan tentang pembuatan kompos arganik kombinasi bolus dan limbah kantin dan strategi pemasarannya. Pelatihan ini sasarannya adalah kader EnviroSC dan mahasiswa UNS. Anggaran biaya yang diperlukan untuk pelatihan ini sebesar Rp 1.000.000,00. Adapun pelaksanaan yang akan direncanakan pada bulan kedua dari produksi awal.

Page 11: contoh pkmk

V. Analisis Keuangan A. Modal Awal

Modal awal yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos kombinasi bolus dan limbah kantin sebesar Rp. ,001. Pembelian peralatan

Uraian Spesifikasi Jumlah produksi/bulan

Harga Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

Drum 15 - 120.000,00 1.800.000,00

Cangkrang 15 - 60.000,00 900.000,00

Sarung tangan Lateks

20 - 20.000,00 400.000,00

Thermometer 15 - 20.000,00 300.000,00

Ph meter 2 - 200.000,00 400.000,00

Ember plastik 5 - 45.000,00 225.000,00

Selang air 30 - 12.000,00 360.000,00

Sekop 15 - 60.000,00 900.000,00

Brosur+Pamflet 1000 - 100,00 100.000,00

Emberbekas cat 27kg

5 - 15.000,00 75.000,00

Masker 1 Pack - 120.000,00 120.000,00

Penutup bahan terpal

15 - 60.000,00 900.00,00

Total 6.480.000,00

2. Pembelian Bahan dan Upah KerjaUraian Spesifikasi Jumlah

produksi/bulanHarga Satuan

(Rp)Biaya (Rp)

Plastik Kemasan 1kg

600 - 500,00 300.000,00

Plastik Kemasan 2kg

400 - 750,00 300.000,00

Upah Kerja 45 4 10.000,00 1.800.000,00

Total 2.400.000,00

3. Pengeluaran Lain-lain - Transportasi untuk 4 kali produksi Rp. 300.000,00- Dana tidak terduga Rp. 400.000 ,00 +

Total Rp. 700.000,004. Pelatiahan awal pembuatan kompos Rp.1.000.000,00

Page 12: contoh pkmk

5. Total pengeluaran- Total pengeluaran pembelian peralatan Rp. 6.480.000,00- Total pengeluaran lain-lain Rp. 400.000 ,00- Total pengeluaran pembelian bahan dan upah kerja RP. 2.400.000.000 ,00 +Total Rp.10.280.000,00

B. Harga Pokok Penjualan Harga pupuk kompos organik kombinasi bolus dan limbah kantin ditetapkan sebesar Rp.4800,00 per kg. Harga tersebut disesuaikan dengan harga pasar kompos lainnya.C. Hasil PenjualanHasil penjualan pupuk kompos organik kombinasi bolus sapi dan limbah kantin sebanyak 1000kg adalah:Rp 4800,00 x 1000 = Rp4.800.000,00D. Keuntungan1. Keuntungan bulan pertamaKeuntungan yang dapat diperoleh dari hasil penjualan pupuk kompos organik kombinasi bolus dan limbah kantin adalah sebagai berikut:Keuntungan = Hasil penjualan – Biaya akhir

= Rp. 4.800.000,00 – Rp. 2.400.000,00= Rp 2.400.000,00

Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100% Biaya produksi

= Rp . 2.400.000,00 x 100% Rp. 2.400.000,00

= 100 %Catatan :Untuk teknis peralatan diperkirakan 1 Tahun sehingga penyusutan peralatan per bulan adalah Rp 2.400.000,00: 12 = Rp 200.000,00Dari penyusutan tersebut maka keuntungan yang diperoleh pada bulan berikutnya yaitu = Laba kotor – (pembelian bahan dan upah kerja+ transportasi +penyusutan)

= Rp. 4.800.000,00 – (Rp. 2.400.000,00 + Rp 200.000,00 + Rp. 200.000,00)= Rp. 4.800.000,00 – Rp. 2.800.000,00= Rp. 2.000.000,00

Keuntungan jika dihitung dalam persen = Keuntungan Produksi x 100% Biaya produksi

= Rp. 2.000.000 x 100%

Rp. 4.800.000,00

= 41 %Keuntungan kotor 1 Tahun = Keuntungan bulan pertama + sebelas bulan terakhir

= Rp. 2.400.000,00 + (11 x Rp2.000.000,00) = Rp2.400.000,00 + Rp. 22.000.000,00 = Rp. 24.400.000,00

Perluasan usaha perlu dilakukan khususnya pada kader-kader EnviroSC dan mahasiswa, dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan. Pelatihan ini dapat dilakukan pada bulan kedua dan secara rutin ataupun berkala

Page 13: contoh pkmk

dengan anggaran biaya Rp. 1.000.000,00 sehingga laba bersih yang diperoleh selama 1 Tahun yaitu:Laba bersih = Laba kotor 1 Tahun – Biaya pelatihan = Rp. 24.400.000,00- Rp. 1.000.000,00

= Rp. . 23.400.000,00VI. Personalia dan Jadwal Kegiatan1. Ketua Tim

- Nama : Ika Sartika Saili- NIM : M0409026- Fakultas/Program Studi : Biologi- Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

2. Anggota Pelaksana I- Nama : - NIM :- Fakultas/Program Studi : Biologi- Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

3. Anggota Pelaksana II- Nama : Ensina Sawor Dea Pratiwi- NIM : M0409018- Fakultas/Program Studi : Biologi- Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

4. Anggota Pelaksana III- Nama : Anne Nindi Aswari- NIM : M0409007- Fakultas : Biologi- Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

5. Anggota Pelaksana IV- Nama : Anis Purwati- NIM : M0409005- Fakultas : Biologi- Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

6. Kompetensi SDM yang Dibutuhkan : 40 orang7. Organisasi : ENVIROSC

8. Jadwal Kegiatan

Page 14: contoh pkmk

NoJenis

Kegiatan

Bln Oktober November Desember Januari Februari Maret

Mgg 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pelaksanaan usaha

3. Laporan sementara

4. Penyusunan Laporan

Akhir

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2005. Kecamatan Purwokwerto Utara dalam Angka 2005. BPS, Purwokerto Utara.

Didinkaem. 2007. Kunyit, Si Kuning yang Kaya Manfaat. Bina Muslim. www.halalguide.info.

Esti dan A. Sediadi. 2000. Telur Asin. TTG Budidaya Pertanian. http://www.ristek.go.id.

Rahardjo, M dan O. Rostiana.2005.Budidaya Tanaman Kunyit.Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. IPB, Bogor.

Suprapti, M. L. 2002. Pengawetan Telur : Telur Asin, Tepung telur, dan Telur Beku. Kanisius, Yogyakarta.

Lampiran 1

Page 15: contoh pkmk

BAGAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS “KOMBINASI FERMENTOR”

Lampiran 2DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penghalusan bahan baku

Pembalikan

Pengukuran suhu dan kelembapan

Penghentian proses dan

pematangan

Pengayakan dan pengeringan

Pengepakan

Pencampuran bahan baku

Penumpukan bahan baku

Penyimpanan bahan baku

Penyimpanan

Page 16: contoh pkmk

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota1. Ketua pelaksanaa) Nama lengkap : Ika Sartika Sailib) NIM : M0409026c) Tempat tanggal lahir : Poso, 07 Desember 1991d) Alamat : Jl. Indronoto 22 Kartasurae) Pendidikan

Sekolah Dasar : SD INP LOLU I PALUSekolah Menengah Pertama : SMP NEGERI I PALUSekolah Menengah Atas : SMA NEGERI 2 PALU

f) Organisasi2. Anggota pelaksana 1a) Nama lengkap : Ensina Sawor Dea Pratiwib) NIM : M0409018c) Tempat tanggal lahir : Klaten, 11 Nopember 1991d) Alamat : Ngangkruk, Kepanjen, Delanggu,

Klatene) Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri 1 DelangguSekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 4 DelangguSekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Wonosari

f) Organisasi : HIMABIO Dan SCIENTA3. Anggota pelaksana 2a) Nama lengkap : Anne Nindi Aswarib) NIM : M0409007c) Tempat tanggal lahir : Boyolali, 29 Maret 1991d) Alamat : e) Pendidikan

Sekolah Dasar/lulus : SDN 1 Ngemplak Sekolah Menengah Pertama/lulus : SMP Negeri 1ColomaduSekolah Menengah Atas/lulus : SMA Negeri 1 Ngemplak

f) Organisasi : HIMABIO Dan SCIENTA3. Anggota pelaksana 3a) Nama lengkap : ANIS PURWANTIb) NIM : M04090c) Tempat tanggal lahir : Van Holland ;Dd) Alamat : Van Holland ;DDDDe) Pendidikan

Sekolah Dasar : SDSekolah Menengah Pertama/lulus : SMP Sekolah Menengah Atas/lulus : SMA Organisasi :

4. Anggota pelaksana 4Nama Lengkap : MutryaniNIM : M04090Tempat/Tgl. Lahir : Agama :

Page 17: contoh pkmk