contoh makalah

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari- hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya B. Rumusan Masalah Bedasarkan uarian dalm latar belakang tersebut rumusan permasalahan yang kami tetapkan dalammakalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan istirahat dan tidur? 2. Bagaimana fisiologi istirahat dan tidur? 3. Apa fungsi istirahat dan tidur? 4. Apa saja faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur? 5. Bagaimana askep istirahat dan tidur? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa itu istirahat dan tidur? 2. Untuk mengetahui fisiologi istirahat dan tidur? 3. Untuk mengetahui fungsi istirahat dan tidur? 4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur? 1

Upload: nunung-ayu-novi

Post on 07-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: CONTOH MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar

mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal.

Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam

tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat

penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh

memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat

dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan

dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan

kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang

yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur

lebih dari biasanya

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan uarian dalm latar belakang tersebut rumusan

permasalahan yang kami tetapkan dalammakalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan istirahat dan tidur?

2. Bagaimana fisiologi istirahat dan tidur?

3. Apa fungsi istirahat dan tidur?

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur?

5. Bagaimana askep istirahat dan tidur?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu istirahat dan tidur?

2. Untuk mengetahui fisiologi istirahat dan tidur?

3. Untuk mengetahui fungsi istirahat dan tidur?

4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi istirahat dan

tidur?

5. Untuk mengetahui askep istirahat dan tidur?

D. Metode Penulisan

1. Metode literatur buku

2. Metode literatur internet

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang kami angkat adalah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Metode Penulisan

1

Page 2: CONTOH MAKALAH

E. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Intisari

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB II PEMBAHASAN

A. Intisari

1. Pengertian Istirahat dan Tidur

a. Istirahat

Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya

tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak

beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan

ketenangan. Kata Istirahat berarti berhenti sebentar untuk

melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau

suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang

membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.

Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat. Misalnya,

Narrow (1967) yang dikutip oleh Perry dan Potter 1993

mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan

dengan istirahat, diantaranya:

Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.

Merasa diterima.

Mengetahui apa yang sedang terjadi.

Bebas dari gangguan ketidaknyamanan

Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang

mempunyai tujuan

Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan

Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apbila semua

karakteristik tersebut diatas dapat dipenuhi.hal ini dapat

dijumpai apabila pasien merasakan segala kebutuhannya

dapat diatasi dan adanya pengawasan maupun

penerimaan dari asuhan keperawatan yang diberikan

sehingga dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan

istirahat dan tidur, misalnya mendengarkan secara hati-

hati tentang kekhawatiran personal pasien dan mencoba

meringankan jika memungkinkan.

2

Page 3: CONTOH MAKALAH

Pasien yang mempunyai perasaan tidak diterima

tidak mungkin dapat beristirahat dengan tenang. Oleh

sebab itu, perawat harus sensitif terhadap kekhawatiran

atau masalah yang dialami pasien. Pengenalan pasien

terhadap apa yang akan terjadi adalah keadaan lain yang

penting agar dapat beristirahat. Adanya ketidaktahuan

akan menimbulkan kecemasan dengan tingkat yang

berbeda-beda dan dapat menimbulkan gangguan pada

istirahat pasien sehingga perawat harus membantu

memberikan penjelasan kepada pasiennya.

Agar pasien merasa diterima dan mendapatkan

kepuasan, maka pasien harus dilibatkan dalam

melaksanakan berbagai aktivitas yang mempunyai tujuan

sehingga pasien merasa dihargai tentang kompetensi

yang ada pada dirinya. Pasien akan merasa aman jika

mengetahui bahwa iya akan mendapat bantuan yang

sesuai dengan yang diperlukannya. Pasien yang merasa

terisolasi dan kurang mendapat bantuan tidak akan dapat

istirahat, sehingga perawat harus menciptakan suasana

agar pasien mersa tidak terisolasi dengan cara melibatkan

keluarga dan teman-teman pasien. Keluarga dan teman-

teman pasien dapat meningkatkan kebutuhan istirahat

pasien dengan cara membantu pasien dalam tugas

sehari-hari dan dalam mengambil keputusan yang sukar.

b. Tidur

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana

individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sebsoris

yang sesuai(Guyton, 1986) atau juga dapat dikatakan

sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relative, bukan

hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi

lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang,

dengan cirri adanya aktivitas yang minim, memiliki

kesadaraan yang bervariasi, terdapat perubahan proses

fisiologis, dan terjadi penurunan respon terhadap

rangsangan dari luar.

3

Page 4: CONTOH MAKALAH

Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat

tanda-tanda sebagai berikut :

Aktivitas fisik minimal

Tingkat kesadaran yang bervariasi

Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh

Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.

Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi

perubahan proses

fisiologis,antara lain :

Penurunan tekanan darah dan denyut nadi

Diatasi pembuluh darah perifer

Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas

traktusgastrointestinal.

Relaksasi otot-oto rangka

Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%

Terdapat dua jenis tidur yaitu :

1. Tidur NREM(Norapid Eye Movement)/ Tidur gelombang

lambat

Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam

tidur ini gelombang otak lebih lebih lambat di bandingkan

pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda :

mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun,

kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan

gerakan bola mata lambat.

a. Tahap I

Merupakan tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn

ciri: Rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa

mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping,

frekuensi nadi dan nafas sedikit menurun, dapat bangun

segera selama tahap ini berlangsung selama lima menit.

b. Tahap II

Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus

menurun berciri : Mata umumnya menetap, denyut jantung

dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh

menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan

berakhir 5-10 menit.

c. Tahap III

4

Page 5: CONTOH MAKALAH

Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi

nafas dan proses tubuh lainnya lambat, di sebabkan oleh

dominasi system saraf parasimpatis dan sulit bangun.

d. Tahap IV

Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan

pernafasan turun, jaranng bergerak dan sulit di

bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng

turun, tonus otot turun.

2. Tidur REM(Rapid Eye Movement)

Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-

rata 90 menit. Periode pertama terjadi selama 80-100

menit, namun bila kondisi orang sangat lelah maka awal

tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada.

Bercirikan :

a) Biasanya di sertai dengan mimpi aktif

b) Lebih sulit di bangunkan dari pada selama tidur

nyeyak gelombang lambat

c) Lebih sulit di bangunkan tidur nyenyak sangat tertentu.

d) Tonus otot selama menjadi tidak teratur.

e) Frekuensi jantung dan pernafasan terjadi beberapa

gerakan otot yang tidak teratur.

f) Pada otot perifer nadi cepat dan inregular,

g) Mata cepat tertutup dan cepat terbuka, tekanan darah

meningkat dan fluktuasi, sekresi gaster meningkat,

Metabolisme meningkat. penting untuk keseimbangan

mental, emosi dan berperan dalam belajar, memori

dan adaptasi.

h) Pada tidur ini sangat penting untuk keseimbangan

mental, emosi dan berperan dalam belajar, memori

dan adaptasi.

2. Fisiologi Istirahat dan Tidur

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh

adanya hubungan mekanisme serebral yang bergantian

untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat

tiddur dan bangun. Salaah satu aktivitas tidur ini diatur oleh

sistem pengantivikasi retikularis yang merupakaan sistem

yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf

5

Page 6: CONTOH MAKALAH

pusat termsuk pengaturan kewaspadaan dan tidur.pusat

pengaturan aktivitas kewaspadaan pada tidur terletak dalam

mesensefalon `dan bagian atas pons.

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada

batang otak,yaitu reticular Activating system (RAS) dan

Bulbar synchronizing regio (BSR).RAS di bagikan atas

batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat

mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran memberi

stimulas visual ,pendengaran ,nyeri,dan sensori raba serta

emosi dan proses berpikir.pada saat sadar ,RAS

melepaskan katekolim ,sedangkan pada saat tidur terjadi

pelepasan serum serotonin dari BSR

(Tarwoto,Wartonah,2003).

3. Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur

yang butuhkan seseorang. Semakin tua usia maka semakin

sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat

di lihat pada tabel di bawa ini

Pola Tidur Normal berdasarkan tingkat usia :

A. Usia Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur

Pola tidur normal 0-1 bulan Masa Neonatus 14-18

jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50%

tidur NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan pada

tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus sekitar 45-60

menit.

B. 1 bulan-18bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30%

tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari, punya pola

terbangun sebentar.

C. 18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur

REM banyak tidur pada mala hari,terbangun dini hari

berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap

pada umur 2-3 tahun.

D. 3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur

REM ,periode terangun kedua hilang pada umur 3 tahun,

umur 5 tahun tidur tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore

hari. 6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur

6

Page 7: CONTOH MAKALAH

REM, sisa waktu tidur relative kostan. 12-18 Tahun Masa

Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.

E. 18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25%

tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I, 50% tidur tahap II,

dan 10-20% tidur tahap III dan IV. 40-60 Tahun Masa

paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin

mengalami imsomnia dan sulit untuk dapat tidur.

F. 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25%

tidur REM, tidur tahap IV nyata berkurang terkadang tak

ada, mungkin menngalami insomnia dan sering

terbangun sewaktu tidur malam hari.

4. Fungsi Istirahat dan Tidur

Efek Fisiologis :

A. Efek p[ada system saraf yang di perkirakan dapat

memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara

berbagai susunan saraf.

B. Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan

funngsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi

penurunan.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Istirahat dan Tidur

A. Penyakit

Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur

lebih banyak dari normal.Namun demikian,keadaan sakit

menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat

tidur.Misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan

seperti asma,penyakit kardiovaskular,dan penyakit

persarafan.

B. Lingkungan

Pasien yang bisa tidur pada lingkungan yang tenang dan

nyaman,kemudian terjadi perubahan suasana seperti

gaduh maka akan menghambat tidurny.

C. Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat

menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada

menahan kantuk.

D. Kelelahan

Kelelahan dapat memperpendek priode pertama dari

tahap REM.

E. Kecemasan

7

Page 8: CONTOH MAKALAH

Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan

saraf simpatis sehingga mengganggu tidur nya.

F. Alkohol

Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang

tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan

lekas marah.

G. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan

tidur antara lain:

Diuretik:menyebabkan insomnia.

Antidepresan:menyupresi REM.

Kafein:meningkatkan saraf simpatis.

Beta-bloker:menimbulkan insomnia.

Narkotika:menyupresi REM.

GANGGUAN TIDUR

1 . Insomnia

Adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup

kualitas dan kuantitas tidur.Tiga macam

insomnia,yaitu:insomnia inisial (initial insomnia ) adalah tidak

hanya ketidakmampuan untuk tidur;insomnia intermiten

(intermitent insomnia)merupakan ketidakmampuan untuk

tetap mempertahankan tidur karena sering terbangun;dan

insomnia terminal ( terminal insomnia ) adalah bangun lebih

awal tetapi tidak pernah tertidur kembali.Penyebab insomnia

adalah ketidakmampuan fisik,kecemasan,dan kebiasaan

minum alkohol dalam jumlah banyak.

2.Hipersomnia

Berlebihan jam tidur pada malam hari,lebih dari 9 jam,

biasanya disebabkan oleh depresi,kerusakan saraf

tepi,beberapa penyakit ginjal,liver,dan metabolisme.

3.Parasomnia

Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur

anak seperti samnohebalisme ( tidur sambil berjalan ).

4.Narkolepsi

8

Page 9: CONTOH MAKALAH

Suatu keadaan atau kondisi yang ditandai keinginan yang

tidak terkendali untuk tidur.Gelombang otak penderita pada

saat tidur.Gelombang otak penderita pada saat tidur sama

dengan orang yang sedang tidur normal,juga tidak terdapat

gas darah atau endoktrin.

5.Apnea tidur dan mendengkur

Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan

tidur,namun bila disertai apnea maka bisa menjadi

masalah.Mendengkur disebabkan oleh adanya rintangan

pengeluaran udara di hidung dan mulut,misalnya

amandel,adenoid,otot-otot di belakang mulut mengendor dan

bergetar.periode apnea berlangsung selama 10 detik sampai

3 menit.

6.Mengigau

6. Askep Istirahat dan Tidur

A. Pengkajian

1) Riwayat keperawatan

a. Kebiasaan pola tidur bangun,apakah ada perubahan

pada:Waktu tidur,jumlah jam tidur,kualitas tidur,apakah

mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada saat

tidur,apakah mengalami mimpi yang mengancam.

b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah

merasa segar saat bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.

c. Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum

tidur,apakah menggunakan obat-obatan untuk membantu

tidur.

d. Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi: jenis

gangguan tidur, kapan masalah itu terjadi.

2) Pemeriksaan fisik

9

Page 10: CONTOH MAKALAH

a. Observasi penampilan wajah,perilaku,dan tingkat energi

pasien.

b. Adanya lingkaran hitam di sekitar mata,mata sayu, dan

konjungtiva merah.

c. Perilaku : iritabel,kurang perhatian,pergerakan

lambat,bicara lambat,postur tubuh tidak stabil,tangan

tremor,sering menguap,mata tampak lengket,menarik

diri,bingung,dan kurang koordinasi.

3. Pemeriksaan diagnostik

a. Elektroencefalogram ( EEG )

b.Elektromiogram (EMG).

c. Elektrookulogram ( EOG )

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1.Gangguan pola tidur

Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami gangguan

dan perubahan waktu tidur yang menyebabkan

ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kemungkinan berhubungan dengan :

a. Kerusakan neurologi;

b. Tempat yang asing;

c. Terpasangnya tube;

d. Prosedur invasif;

e. Nyeri;

f. Kecemasan;

g. Ketidaknormalan status fisiologi;

h. Pengobatan

Kemungkinan data yang ditemukan:

a. Perubahan penampilan dan perilaku;

b. Iritabilitas atau letergi

c. Sering menguap;

d. Lingkaran hitam di sekitar mata;

e. Perubahan tingkat aktivitas;

f. Mata merah.

10

Page 11: CONTOH MAKALAH

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a. Kecemasan;

b. Depresi;

c. COPD atau asma;

d. Kondisi setelah operasi;

e. Nyeri kronik.

Tujuan yang diharapkan

a.Pasien dapat tidur 6-8 jam setiap malam.

b.Secara verbal mengatakan dapat lebih rileks dan lebih

segar.

INTERVENSI RASIONAL

1.Lakukan pengkajian masalah

gangguan tidur

pasien,karakteristik,dan

penyebab kurang tidur

2.Lakukan persiapan untuk

tidur malam seperti pada jam 9

malam sesuai dengan pola

tidur pasien

3.Lakukan mandi air hangat

sebelum tidur

4.Anjurkan makan yang cukup

satu jam sebelum tidur

5.Berikan susu hangat sebelum

tidur

6.Keadaan tempat tidur yang

nyaman,bersih, dan bantal

yang nyaman

7.Bunyi telepon dan alarm

dikecilkan

1.memberikan informasi dasar

2.mengatur pola tidur

3.Meningkatkan tidur

4.Meningkatkan tidur

5.Meningkatkan tidur

6.Meningkatkan tidur

7.Mengurangi gangguan tidur

11

Page 12: CONTOH MAKALAH

8.Berikan pengobatan seperti

analgetik dan sedatif setengah

jam sebelum tidur.

9.lakukan masase pada daerah

belakang,tutup jendela/pintu

jika perlu

10.Tingkatkan aktivitas sehari-

hari dan kurangi aktivitas

sebelum tidur

11.Pengetahuan kesehatan :

jadwal tidur mengurangi

stres,cemas,dan latihan

relaksasi

8.Mengurangi gangguan tidur

9.Mengurangi gangguan tidur

10. Mengurangi tidur

11 Meningkatkan pola tidur

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

12

Page 13: CONTOH MAKALAH

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di

butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan

istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur

yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik

terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf

yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan

keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap

struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ

tubuh.

B. Saran

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan

istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa

dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan

dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan

kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan dengan

prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,

kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur

sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik

dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul.H.Aziz (2006)\Pengantar KDM dan Proses Keperawatan, Salemba Medika Jakarta.

13

Page 14: CONTOH MAKALAH

Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta.Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, JakartaWartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta.Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta.

http://khoirulhadi.blogspot.com/2010/09/askep-kebutuhan-istirahat-dan-tidur_23.html

Tarwoto dan Wartonah (2004) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 4, Salemba Medika Jakarta.

14