contoh makalah pendidikan

36
KETIDAKMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Disusun oleh : Fenty Febriani X-E2 SMK NEGERI 1 CIBADAK SUKABUMI 2015

Upload: fentyfebriani

Post on 12-Apr-2017

1.739 views

Category:

Data & Analytics


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: contoh makalah pendidikan

KETIDAKMERATAAN PENDIDIKAN

DI INDONESIA

Disusun oleh :

Fenty Febriani

X-E2

SMK NEGERI 1 CIBADAK

SUKABUMI

2015

Page 2: contoh makalah pendidikan

ABSTRAK Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara maupun

pemerintah pada era reformasi ini. Problematika pendidikan merupakan sesuatu

yang kompleks. Persoalan pendidikan selalu saja ada selama peradaban dan

kehidupan manusia sendiri itu ada.

Masalah pendidikan di Indonesia terjadi karena tidak meratanya pendidikan

antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu kurangnya kesadaran orang tua

terhadap pendidikan itu sendiri.

Pemerintah sebaiknya membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari

pemerataan guru, sarana dan prasarana, lembaga pendidikan yang berkualitas

hingga ke daerah terpencil dan teknologi yang dapat dirasakan semua lapisan

masyarakat.

Kata kunci : pemerataan, pendidikan, perkotaan, pedesaan

Page 3: contoh makalah pendidikan

Lembar persetujuan Karya ilmiah yang berjudul “Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia” telah

disahkan dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh:

Wali Kelas Guru B. Indonesia

Suwardi, S.pd Reny Yuniar

Page 4: contoh makalah pendidikan

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

karunia  dan kekuatannya kepada saya sehingga karya ilmiah yang berjudul

“Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia“ bisa selesai tepat pada waktunya.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Dengan demikian  kritik

dan saran dari semua pihak sangat membantu saya dan dapat menyempurnakan

pembuatan makalah ini.

Dengan demikian, semoga dengan mempelajari makalah ini, kita akan mampu

menghadapi masalah atau kesulitan yang timbul dalam belajar pemahaman

penyebaran pendidikan di Indonesia, dengan harapan semoga siswa mampu

berpikir dan menunjukan sikap dengan potensi yang dimiliki pada kehidupan

sehari-hari.

Sukabumi, 13 Mei 2015

Fenty Febriani

Page 5: contoh makalah pendidikan

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini

dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari

peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan perkepala yang

menunjukan bahwa indeks pengembanan manusia Indonesia makin menurun. Di

antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99

(1997), ke-105 (1998), ke-109 (1999).

Berbagai kajian di banyak negara menunjukkan kuatnya hubungan antara

pendidikan (sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia), dengan tingkat

perkembangan bangsa-bangsa tersebut yang ditunjukkan oleh berbagai indikator

ekonomi dan sosial budaya. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan

adalah pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan serta signifikan dengan

kebutuhan masyarakat. Menyadari peran strategis tersebut, BAPPENAS senatiasa

mendukung ide yang menempatkan sektor pendidikan, khususnya pendidikan

dasar sebagai prioritas dalam pembangunan nasional. Bahkan dalam masa krisis

ekonomi sekalipun, pendidikan tetap mendapatkan perhatian meskipun fokusnya

dibatasi pada upaya penanggulangan dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan.

Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara

maupun pemerintah pada era reformasi ini. Problematika pendidikan merupakan

sesuatu yang kompleks. Persoalan pendidikan selalu saja ada selama peradaban

dan kehidupan manusia sendiri itu ada. Pembaharuan pendidikan tidak akan

Page 6: contoh makalah pendidikan

pernah dapat diakhiri. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan teknologi yang

digunakan masyarakat dalam sistem produksi barang dan jasa yang begitu cepat.

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan

tantangan zaman yang sering tidak dapat diramalkan, oleh karena itu pendidikan

selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia

pendidikan itu demikian luas. Oleh sebab itu, perlu ada rumusan-rumusan

terhadap masalah pendidikan yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam

mengembangkan tugasnya. Masalah-masalah pendidikan tersebut terdiri dari,

pertama: permasalahan secara umum dalam pendidikan seperti masalah pokok

pendidikan, jenis-jenis permasalahan pokok pendidikan, faktor-faktor yang

mempengaruhi masalah pendidikan, dan pemecahan masalah pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1.      Pengertian pendidikan.

2.      Pengertian pemerataan pendidikan.

3.      Hubungan pendidikan dan masyarakat.

4.      Pemerataan Pendidikan Masyarakat Miskin dan Terpencil di Indonesia.

5.      Penyebab kurang meratanya pendidikan dimasyarakat indonesia.

6.      Upaya pemerintah dalam ketidakmerataan pendidikan dimasyarakat

indonesia.

Page 7: contoh makalah pendidikan

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

a.     Agar kita dapat mengerti dan memahami tentang pemerataan pendidikan

di Indonesia.

b.      Agar kita dapat berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan di

Indonesia

c.      Untuk mengikuti lomba karya ilmiah dalam rangka memperingati Hari

Pendidikan Nasional.

2. Manfaat Penulisan

a. menyadari pentingnya pendidikan.

b. mensyukuri apabila kita berada di sekolah yang dapat disebut sekolah

unggulan.

Page 8: contoh makalah pendidikan

BAB II

KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN

A. Kajian Teoretis

a. Pentingnya Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Dalam suatu negara pendidikan sangatlah penting ditempuh oleh rakyatnya

baik dari kalangan atas, kalangan menengah, maupun kalangan bawah, baik yang

di kota maupun di desa. Pendidikan bertujuan untuk mencetak anak bangsa yang

berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja.

Menurut UU pasal 28 C ayat 1, setiap warga negara memiliki hak untuk

mendapatkan pendidikan. Maka dari itu, pemerataan pendidikan sangat penting

dilakukan pemerintah agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan

pendidikan yang berkualitas sesuai dengan UU pasal 28 C ayat 1.

Selain itu, pemerataan pendidikan juga penting agar tidak menimbulkan

kecemburuan sosial antar pulau, antar daerah dan antar masyarakat. Karena

dewasa ini, pemerintah hanya disibukkan dengan pembangunan di satu pulau dan

di suatu kota.

Pemerataan pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan menciptakan

kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Melakukan

transparansi pada anggaran pendidikan setiap tahunnya. Mencetak sosok guru

yang berkualitas dan dikirim ke beberapa daerah terpencil yang kekurangan

pengajar.

Page 9: contoh makalah pendidikan

B. Kerangka Berpikir

Pendidikan adalah hal penting yang harus didapatkan setiap masyarakat dari

mulai usia dini. Pendidikan akan membentuk seseorang menjadi lebih berguna

dan berkualitas.

Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata‘didik’

dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti

proses atau cara atau perbuatan mendidik.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

menjelaskan tentang pengertian Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup

tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu.

Namun tidak dapat disangkal bahwa dalam prosesnya pendidikan mengalami

berbagai kendala. Kendala yang terbesar adalah ketidakmerataannya pendidikan

di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara kepulauan, hal ini

menyulitkan pemerintah dalam pemerataan pendidikan karena pemerintah hanya

berfokus di pulau jawa.

Ketidakmerataan ini menyebabkan kecemburuan sosial antar masyarakat.

Contoh ketidakmerataan pendidikan ini adalah penyebaran guru yang tidak

merata. Di suatu daerah terpecil kita sering mendengar kasus kekurangan guru

yang menyebabkan siswanya terlantar. Walaupun rata-rata guru di Indonesia

Page 10: contoh makalah pendidikan

menurut UNESCO sudah baik yaitu 16 : 1 namun tetap saja hal ini memiliki

masalah yang lain, seperti kebanyakan guru hanya mengajar di daerah perkotaan.

Kasus kekurangan guru di satu bidang dan kelebihan guru dibidang lainnya,

contoh tersebut dapat mewakili bahwa pendidikan di Indonesia memang tidak

merata.

C. Metodologi Penulisan

Melakukan pengumpulan data dari berbagai website di internet.

Page 11: contoh makalah pendidikan

BAB III

PEMBAHASAN KETIDAKMERATAAN PENDIDIKAN di

INDONESIAA. Deskripsi Kasus

a. Pengertian Pendidikan

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 )

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata‘didik’

dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti

proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan

adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di

dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan

dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Page 12: contoh makalah pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

a.  Pengertian Pemerataan Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal

dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala

penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata

pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan pemerataan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan

perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga

seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan. dunia-

pendidikan Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program

pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh

warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan.

Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan

kesempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan

pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai

kesempatan yang sama unutk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh

pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial,

agama, amupun letak lokasi geografis. Dalam propernas tahun 2000-2004 yang

mengacu kepada GBHN 1999-2004 mengenai kebijakan pembangunan

Page 13: contoh makalah pendidikan

pendidikan pada poin pertama menyebutkan: “Mengupayakan perluasan dan

pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat

Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan

peninggakatan anggaran pendidikan secara berarti“. Dan pada salah satu tujuan

pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan

mengikuti pendidikan bagi setiap warga negara. Dari penjelasan tersebut dapat

dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan merupakan tujuan pokok yang akan

diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka pelaksanaan

pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang menyebabkan

masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah yang paling rumit untuk

ditanggulangi.

Pemerataan pendidikan telah mendapat perhatian sejak lama terutama di

negara-negara berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya

kesadaran bahwa pendidikan merupakan peran penting dalam pembangunan

bangsa.

Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu persamaan

kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh

pendidikan yang sama dalam masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang merata

berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan pendidikan,

sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar kelompok bisa

menikmati pendidikan secara sama.

Menurut UUD 1945 pemerintah berkewajiban memenuhi hak warganegara

dalam memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Ini

Page 14: contoh makalah pendidikan

berati pemerintah harus bisa memberikan pendidikan kepada seluruh rakyat

Indonesia bukan hanya untuk rakyat tertentu yang mampu sedangkan untuk rakyat

yang kurang mampu tidak memperoleh pendidikan. Pemerintah bertanggung

jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan

umum. Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih

kemajuan bangsa di masa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam

menghadapi era global yang sarat dengan persaingan antarbangsa yang

berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak

yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa

untuk bias memenangi kompetisi global.

B. Analisis Kasus

a. Hubungan Pendidikan Dan Masyarakat

Kondisi masyarakat mempengaruhi perbaikan pendidikan di Indonesia.

Semua orang menginginkan agar pendidikan diperbaiki. Ada yang melihat

perbaikan pendidikan dari sudut perbaikan mutu guru yang memerlukan

perbaikan pendidikan guru, pembinaan karier, dan penghasilan guru. Di satu

pihak pendidikan bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang lebih

baik, lebih maju, dan lebih sejahtera bagi rakyat seluruhnya. Namun, untuk itu,

pendidikan memerlukan pegangan dan pedoman ke arah mana masyarakat akan

bergerak. Pandangan dan sikap hidup apa yang dikehendaki masyarakat dalam

perjuangannya mencapai tujuannya. Hal ini berpengaruh kuat terhadap

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

Page 15: contoh makalah pendidikan

Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan

ketergantungan yang sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat

sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik. Lembaga pendidikan tidak

dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak dapat mencapai

hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan.

Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-

anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Hubungan sekolah dan masyarakat

adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan serta

mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka usaha

memperbaiki sekolah. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung

pada masyarakat. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling

berhubungan, kedua-duanya saling membutuhkan. Masyarakat adalah pemilik

sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya. Pendidikan sangat

membantu masyarakat untuk dapat menjadi seseorang yang baik, berpengetahuan

dan dapat mengembangkan pertumbuhan anak, begitu pula pendidikan tanpa

masyarakat maka pendidikan tidak akan berjalan.

b. Pemerataan Pendidikan Masyarakat Miskin dan Terpencil di Indonesia

Era global ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri,

kompetisi dalam semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan

yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi

perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM yang berkualitas. Oleh

Page 16: contoh makalah pendidikan

karena itu, pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri

dan bagi masyarakat menengah ke bawah.

Mereka yang paling memerlukan layanan pendidikan dalam mengantisipasi

persaingan global di samping penyandang buta huruf adalah masyarakat miskin di

tempat-tempat yang jauh dan tersebar. Guna mengatasi hal yang tidak mungkin

diselenggarakan pendidikan konvensional atau tatap muka ini perlu ditempuh

strategi yang memanfaatkan potensi dan kemajuan teknologi baru.

Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan

pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang

berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6 persen dari total penduduk Indonesia

(berdasarkan data Badan Pusat Statistik : 2007). Problem mereka, kemiskinan

menjadi hambatan utama dalam mendapatkan akses pendidikan. Selain itu,

daerah-daerah di luar Jawa yang masih tertinggal juga harus mendapat perhatian

guna mencegah munculnya kecemburuan sosial.

Di Indonesia, yang paling memerlukan pendidikan adalah mereka yang

berada di daerah miskin dan terpencil. Untuk mengatasi kebutuhan pendidikan

bagi mereka adalah upaya penerapan cara non konvensional. Cara lain itu adalah

memanfaatkan potensi, kemajuan serta keluwesan teknologi baru. Sekalipun

teknologi baru seperti teknologi komunikasi, informasi dan adi-marga

menawarkan pemerataan pendidikan dengan biaya yang relatif rendah (Ono

Purbo, 1996), penggunaannya masih merupakan jurang pemisah antara ‘yang

kaya’ dan ‘yangmiskin’.

Di samping itu, sekalipun teknologi dapat menjangkau yang tak terjangkau

serta dapat menghadirkan pendidikan kepada warga, mereka yang terlupakan tetap

Page 17: contoh makalah pendidikan

dirugikan karena bukan hanya tetap buta teknologi tetapi tertinggal dalam hal ilmu

pengetahuan. Mayoritas kaum miskin di Indonesia tinggal di tempat-tempat jauh

yang terpencil. Mereka praktis kekurangan segalanya: fasilitas, alat-alat

transportasi dan komunikasi di samping rendahnya pengetahuan mereka terhadap

teknologi.

Bila pendidikan ingin menjangkau mereka yang kurang beruntung ini bila

perbaikan hidup masyarakat yang lebih banyak ini yang menjadi sasaran kita

dengan menyediakan pendidikan yang lebih berkualitas; lebih efektif dan cepat

kondisi yang proporsional harus diciptakan dengan memobilisasi sumber-sumber

lokal dan nasional. Ketimpangan pemerataan pendidikan juga terjadi antarwilayah

geografis yaitu antara perkotaan dan perdesaan, serta antara kawasan timur

Indonesia (KTI) dan kawasan barat Indonesia (KBI), dan antartingkat pendapatan

penduduk ataupun antargender.

Pemerataan pendidikan masyarakat miskin dan terpencil di Indonesia, dapat

dibagi menjadi pemerataan pendidikan formal dan pemerataan pendidikan non

formal:

1. Pemerataan Pendidikan Formal

Pada jenjang pendidikan formal, secara umum perluasan akses dan

peningkatan pemerataan pendidikan masih menjadi masalah utama, terutama bagi

masyarakat miskin maupun masyarakat di daerah terpencil. Pemerataan

pendidikan formal terdiri dari pemertaaan pendidikan di tingkat prasekolah,

sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi.

Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan pada anak usia dini, semisal :

Page 18: contoh makalah pendidikan

playgroup dan taman kanak-kanak. Pada daerah perkotaan pendidikan prasekolah

secara formal sudah sering ditemukan, tetapi untuk daerah terpencil seperti di

pedesaan, masih sangat jarang. Pendidikan sekolah dasar memang sudah cukup

dirasakan pemerataannya di berbagai daerah, hal ini sejalan dengan program wajib

belajar 9 tahun, tetapi mutu dari pendidikan tersebut masih sangat berbeda antara

daerah perkotaan dengan pedesaan.

Pada pendidikan menengah, saat ini banyak bermunculan sekolah-sekolah

unggul. Dalam pelaksanaannya model sekolah ini hanya diperuntukkan untuk

kalangan jenius, elit, dan berduit yang ingin mempertahankan eksistensinya

sebagai kalangan atas. Kalaupun ada peserta didik yang masuk ke sekolah dengan

sistem subsidi silang itu hanya akal-akalan saja dari pihak sekolah untuk

menghindari “image” di masyarakat sebagai sekolah mahal dan berkualitas, 

sekolah plus, sekolah unggulan, sekolah alam, sekolah terpadu, sekolah

eksperimen (laboratorium), sekolah percontohan, dan label-label lain yang

melekat pada sekolah yang diasumsikan dengan “unggul”.

Untuk pendidikan tinggi persoalannya menyangkut pemerataan kesempatan

dalam memperoleh pendidikan tinggi bagi warga negara dalam kelompok usia 19-

24 tahun. Biaya yang diperlukan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi

memang sangat besar, sehingga hanya anak-anak yang berasal dari keluarga

mampu saja yang memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.

Kebutuhan biaya baik langsung maupun tak langsung yang cukup besar inilah

yang menyebabkan rendahnya partisipasi pendidikan pada jenjang perguruan

tinggi.

Page 19: contoh makalah pendidikan

Selain itu, penyebaran geografis lembaga pendidikan tinggi unggulan di

Indonesia juga tidak merata. Berbagai universitas terkemuka dipusatkan berada di

pulau Jawa, sehingga masyarakat yang berada di pulau lain harus meninggalkan

kampung halamannya demi melanjutkan pendidikan tinggi. Sebut saja UI, UGM,

dan ITB yang masuk dalam 10 universitas terbaik di Asia Tenggara versi

webomatric. Ketiga universitas besar ini ada di pulau Jawa. BHMN dinilai telah

mengarah ke komersialisasi pendidikan, yang bertentangan dengan misi utama

sebuah lembaga pendidikan tinggi.

Untuk bisa kuliah di universitas dan institut terpandang itu, orangtua

mahasiswa harus mengeluarkan uang puluhan juta rupiah. Ada beberapa argument

yang menyebabkan muncul gerakan protes atas gejala komersialisasi pendidikan

tinggi. Pertama, pendidikan tinggi yang selama ini bersifat elitis akan semakin

bertambah elitis. Perguruan tinggi bertarif mahal akan makin mengentalkan watak

elitisme dan kian mereduksi jiwa egalitarianisme.

Prinsip dasar pemerataan ini sangat penting guna memberikan kesempatan

bagi semua golongan masyarakat, untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang

baikdan berkualitas. Kedua, ada alasan ideologis dibalik gerakan protes itu.

Selama ini, yang bisa menikmati pendidikan tinggi adalah orang-orang yang

berasal dari keluarga kelas menengah. Bagi orang-orang yang berasal dari kelas

bawah (keluarga miskin) mengalami kesulitan mendapatkan akses pendidikan

tinggi dengan biaya yang mahal itu.

Page 20: contoh makalah pendidikan

2. Pemerataan pendidikan NonFormal

Di samping menghadapi permasalahan dalam meningkatkan akses dan

pemerataan pendidikan di jalur formal, pembangunan pendidikan juga

menghadapi permasalahan dalam peningkatan akses dan pemerataan pendidikan

non formal. Pada jalur pendidikan non formal juga menghadapi permasalahan

dalam hal perluasan dan pemerataan akses pendidikan bagi setiap warga

masyarakat.

Sampai dengan tahun 2006, pendidikan non formal yang berfungsi baik

sebagai transisi dari dunia sekolah ke dunia kerja (transition from school to work)

maupun sebagai bentuk pendidikan sepanjang hayat belum dapat diakses secara

luas oleh masyarakat. Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat khususnya

yang berusia dewasa untuk terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya masih sangat rendah. Apalagi pendidikan non formal, pada

umumnya membutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga tidak dapat terangkau

oleh masyarakat menengah ke bawah.

3. Permasalahan Pemerataan Pendidikan Masyarakat Miskin dan Terpencil di

Indonesia

Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah

Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal

Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni

(APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa).

Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni

Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa).

Page 21: contoh makalah pendidikan

Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan

pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan

sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan

dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah

ketidakmerataan tersebut.

4. Penyebab Kurang Meratanya Pendidikan Dimasyarakat Indonesia

Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya

koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga

daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara

pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga

terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan

proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan

pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daerah-daerah terpencil. Jadi hal

ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah,

tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.

Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan

menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang

wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang

dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak

ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini, dan

penyebaran guru ke berbagai daerah terpencil.

5. Upaya pemerintah dalam ketidakmerataan pendidikan dimasyarakat

indonesia

Untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan berbagai langkah

akan diambil seperti peningkatan jumlah anak yang ikut merasakan pendidikan,

akses terhadap pendidikan ini dihitung berdasarkan angka partisipasi mulai

Page 22: contoh makalah pendidikan

tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Umum. Selain itu pemerintah

akan mengurangi tingkat disparitas atau ketidakmerataan akses baik spasial kota

non kota dan yang bersifat gender.

1. Wajib belajar 9 atau 12 tahun

2. Penyebaran guru berkualitas sampai ke daerah terpencil

3. Menciptakan lembaga sekolah yang berkualitas

4. Meminimalkan terbentuknya sekolah yang menyebut dirinya sekolah

unggulan.

5. Menyamaratakan sarana dan prasarana antara sekolah di perkotaan dan

pedesaan.

Page 23: contoh makalah pendidikan

BAB IV

PENUTUPA. Kesimpulan

Pemerataan pendidikan yang ada saat ini masih kurang terealisasikan dengan

baik. Permasalahannya yaitu karena pendidikan itu sendiri masih berorientsi di

wilayah perkotaan dan subsidi dari pemerintah itu pun masih belum mencukupi

untuk masyarakat yang tidak mampu yang jumlahnya cukup besar. Upaya yang

dilakukan pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan bagi masyarakat

miskin dan terpencil di Indonesia yaitu dengan adanya program wajib belajar 9

tahun dan pengadaan teknologi informasi seperti televisi dan radio.

B. Saran

Dengan dikemukakan nya karya ilmiah tentang ketidakmerataan pendidikan

di Indonesia, diharapkan kita, masyarakat dan pemerintah dapat sadar akan

pentingnya pendidikan, dan ikut berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan di

indonesia serta menciptakan pendidikan yang berkualitas baik di kota maupun di

desa.

Page 24: contoh makalah pendidikan

Daftar Pustaka

Depdiknas. 2008. Pelangi Pendidikan; Deklarasi Penuntasan Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pada Akhir Tahun 2008. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2008. Pelangi Pendidikan; Forum Tenaga Kependidikan Edisi 6/ Volume

3. Jakarta: Depdiknas.

http://duniafisi.blogspot.com/2013/12/kurangnya-pemerataan-pendidikan.html