contoh laporan kimia analis

4
A. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui dan memahami instrumen kimia analis Spektofotometri UV-VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry). 2. Memahami cara kerja dan prinsip kerja serta dapat menggunakan instrumen kimia analis Spektofotometri UV- VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry). 3. Dapat mengetahui cara pembacaan data dari hasil analisis kimia analis Spektofotometri UV-VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry). B. Dasar Teori a. Spektrofotometer spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometer UV dan Visible. Pada spektrofotometer UV- Vis menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda yakni sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda sedangkan pada spektrofotometer VIS ataupun UV termasuk spektrofotometer berkas tunggal. Pada spektrofotometer berkas ganda blanko dan sampel dimasukan atau disinari secara bersamaan, sedangkan spektrofotometer berkas tunggal blanko dimasukan atau disinari secara terpisah. Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi. Langkah-langkah utama dalam analisa dengan sinar UV/Vis Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV/Vis Harus dilakukan jika senyawa yang dianalisa tidak melakukan penyerapan didaerah UV/Vis Senyawa harus diubah menjadi bentuk lain yang dapat melakukan penyerapan pada daerah yang dimaksud. Misalnya mengubah menjadi berwarna atau tidak berwarna. 1

Upload: maulanaardhi

Post on 31-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Laporan Kimia Analis

A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui dan memahami instrumen kimia analis Spektofotometri UV-VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry).

2. Memahami cara kerja dan prinsip kerja serta dapat menggunakan instrumen kimia analis Spektofotometri UV-VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry).

3. Dapat mengetahui cara pembacaan data dari hasil analisis kimia analis Spektofotometri UV-VIS, AAS (Atomic Spectoscopy) dan GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry).

B. Dasar Teori

a. Spektrofotometerspektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometer UV dan

Visible. Pada spektrofotometer UV-Vis menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda yakni sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.

Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda sedangkan pada spektrofotometer VIS ataupun UV termasuk spektrofotometer berkas tunggal. Pada spektrofotometer berkas ganda blanko dan sampel dimasukan atau disinari secara bersamaan, sedangkan spektrofotometer berkas tunggal blanko dimasukan atau disinari secara terpisah.

Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi.

Langkah-langkah utama dalam analisa dengan sinar UV/Vis

Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV/Vis Harus dilakukan jika senyawa yang dianalisa tidak melakukan penyerapan didaerah

UV/Vis Senyawa harus diubah menjadi bentuk lain yang dapat melakukan penyerapan pada

daerah yang dimaksud. Misalnya mengubah menjadi berwarna atau tidak berwarna. Pemilihan panjang gelombang agar diperoleh panjang gelombang maksimum. Pembuatan kurva kalibrasi. Untuk keperluan ini dibuat sejumlah larutan standar

dengan berbagai konsentrasi. Absorbans larutan standart ini diukur kemudian dibuat grafik A versus C. Hukum Lambert Beer terpenuhi, jika grafik berbentuk garis lurus yang melalui titik nol. Pengukuran sampel dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada larutan standart.

Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu Single-beam instrument dan Double-beam instrument.

Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-

1

Page 2: Contoh Laporan Kimia Analis

beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).

Instrumen Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm. Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan fotodetektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog, DA, 1996).

b. AAS (Atomic Spectoscopy)Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) adalah suatu tehnik analisis untuk

menetapkan konsentrasi suatu unsur (logam) dalam suatu sampel. Kelemahan dari AAS diantaranya khusus mengukur logam-logam, untuk gas tidak dapat diukur dengan AAS. Selain itu lampu akan mencari panjang gelombangnya sendiri. Penetuan kadar Cu dilakukan dengan menggunakan AAS karena AAS sensitif, spesifik, dan cepat.

Prinsip dasar Spektrofotometri serapan atom adalah interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel. Spektrofotometri serapan atom merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah (Khopkar, 1990). Teknik ini adalah teknik yang paling umum dipakai untuk analisis unsur. Teknik-teknik ini didasarkan pada emisi dan absorbansi dari uap atom.

Komponen kunci pada metode spektrofotometri Serapan Atom adalah sistem (alat) yang dipakai untuk menghasilkan uap atom dalam sampel. Pada peralatan optimasi Spektrofotometri Serapan Atom agar memberikan wacana dan sejauh mana sensitivitas dan batas deteksi alat terhadap sampel yang akan dianalisis, optimasi pada peralatan SSA meliputi. Spektrofotometri Serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom-atom bebas unsur tersebut. Sekitar 67 unsur telah dapat ditentukan dengan cara AAS. Banyak penentuan unsur-unsur logam yang sebelumnya dilakukan dengan metoda polarografi, kemudian dengan metoda spektrofotometri UV-VIS, sekarang banyak diganti dengan metoda AAS.

c. GCMS (Gas Crhomatography – Mass Spectrometry)Gas chromatography – mass spectrometry (GC-MS) banyak digunakan untuk menganalisis

komponen volatil seperti flavor, minyak esensial, dan komponen nonvolatil seperti asam lemak dengan perlakuan derivatisasi terlebih dahulu. Menurut Kopka (2006), GC-MS telah terbukti sebagai alat yang cocok untuk menentukan komponen volatil karena sensitif dan efisiensi pemisahannya tinggi.

Gas chromatography – mass spectrometry (GC-MS) terdiri dari dua bagian yaitu gas chromatography (GC) dan mass spectrometry (MS) yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda.

GC berfungsi untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam sampel. Pemisahan terjadi pada bagian kolom.

Senyawa-senyawa yang sudah terpisah pada kolom GC, akan memasuki MS. Senyawa yang masuk ke MS akan mengalami ionisasi dan fragmentasi menjadi ion-ion fragmen. Ionisasi terjadi karena adanya elektron yang berasal dari sumber ion.

2

Page 3: Contoh Laporan Kimia Analis

Ion-ion fragmen akan memasuki mass analyzer dan akan dipisahkan berdasarkan nilai m/z-nya. Ion fragmen yang mempunyai nilai m/z kecil akan memasuki detektor lebih cepat dibandingkan ion fragmen yang mempunyai nilai m/z besar. Output dari detektor berupa diagram hubungan antara nilai m/z dengan intensitas relatif ion-ion fragmen dari suatu senyawa. Setiap senyawa mempunyai pola m/z yang berbeda-beda, sehingga kita dapat mengidentifikasi suatu senyawa dengan membandingkan dengan pola spektra yang ada pada library.

3