contoh kata konjungsi

4
Contoh Kata Konjungsi Contoh Konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula. 1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Seperti : biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, alaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu. Contoh : kami kurang setuju dengan usulan dia. !iarpun begitu, kami tetap menghargainya. ". Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristia atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti : sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya : kami akan memulai pelajaran ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu kami akan istirahat dirumah penduduk #. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristia, atau keadaan lain diluat dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu. Contoh : kami menyambut pagi ini dengan suka$ita. %ambahan pula, burung-burung juga ramai berki$au. &. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebaliknya. Contoh : kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam bibit-bibit pohon baru.

Upload: sri-kurniati

Post on 05-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ksts

TRANSCRIPT

Contoh Kata Konjungsi

Contoh Konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.

1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Seperti : biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.

Contoh : kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu, kami tetap menghargainya.

2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti : sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya

: kami akan memulai pelajaran ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu kami akan istirahat dirumah penduduk

3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain diluat dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.

Contoh : kami menyambut pagi ini dengan sukacita. Tambahan pula, burung-burung juga ramai berkicau.

4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebaliknya.

Contoh : kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam bibit-bibit pohon baru.

5. Konjungsi yang menyatakna keadaan yang sebenarnya, seperti : sesungguhnya dan bahwasannya.

Contoh : kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin

6. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti : malahan dan bahkan.

Contoh : rumah-rumah di kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampunng di tengah laut yang dangkal

7. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti : namun dan akan tetapi.

Contoh : keadaanya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.

8. Konjungsi yang menyatakna konsekuensi, seperti : dengan demikian

Contoh : kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu harus menanggung semua resikonya

(1) Kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang:(a) menggabungkan biasa, yaitu dan, dengan, serta.(b) menggabungkan memilih, yaitu atau.(c) menggabungkan mempertentangkan, yaitu tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.(d) menggabungkan membetulkan, yaitu melainkan, hanya.(e) menggabungkan menegaskan, yaitu bahwa, malah, lagipuula, apalagi, jangankan.(f) menggabungkan membatasi, yaitu kecuali, hanya.(g) menggabungkan mengurutkan, yaitu lalu, kemudian, selanjutnya.(h) menggabungkan menyamakan, yaitu yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah.(i) menggabungkan menyimpulkan, yaitu jadi, karena itu, oleh sebab itu.(2) Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang

(2) kedudukannya bertingkat. Kata penghubung ini dibedakan lagi menjadi kata penghubung yang menggabungkan:(a) menyatakan sebab, yaitu sebab, karena.(b) menyatakan syarat, yaitu kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.(c) menyatakan tujuan, yaitu agar, supaya.(d) menyatakan waktu, yaitu ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.(e) menyatakan akibat, yaitu sampai, hingga, sehingga.(f) menyatakan sasaran, yaitu untuk, guna.(g) menyatakan perbandingan, yaitu seperti, laksana, sebagai.(h) menyatakan tempat, yaitu tempat.Jika dilihat dari kedudukannya konjungsi dibagi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

1. Konjungsi KoordinatifKonjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Contoh:dan penanda hubungan penambahanserta penanda hubungan pendampinganatau penanda hubungan pemilihantetapi penanda hubungan perlawananmelainkan penanda hubungan perlawananpadahal penanda hubungan pertentangansedangkan penanda hubungan pertentanganKonjungsi koordinatif agak berbeda dengan konjungsi lain, karena selain menghubungkan klausa juga menghubungkan kata. Seperti contoh berikut:(a) Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.(b) Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?(c) Dia terus saja berbicara, tetapi istrinya hanya terdiam saja.(d) Andi pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.(e) Ibu sedang mencuci baju, sedangkan Ayah membaca Koran.

2. Konjungsi SubordinatifKonjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (kalusa) yang kedudukannya tidak sederajat (Abdul Chaer, 2008: 100). Konjungsi subordinatif dibagi menjadi tiga belas kelompok sebagai berikut:1. Konjungsi suordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.2. Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.5. Konjungsi subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).9. Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.10. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa.11. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa12. Konjungsi suboerdinatif atributif: yang13. Konjungsi subordinatif perbandingan: sama . dengan, lebih . dari(pada)