contoh kasus riset pemasaran kamus elektronic alfalink

2
Contoh Kasus Riset Pemasaran Kamus Elektronic Alfalink Kamus bahasa umumnya identik dengan buku yang tebalnya bisa beratus-ratus halaman. Kalau sudah setebal itu, bisa dibayangkan betapa repotnya orang membolak-balik halaman hanya untuk menncari arti dari suatu kata. Akan tetapi, di dunia bisnis peluang biasanya muncul karena adanya masalah. Melihat adanya kebutuhan konsumen yang menginginkan kepraktisan dalam membuka kamus ini, maka dibuatlah inovasi kamus elektronik berlabel Alfalink. Mendengar merek Alfalink, ingatan kita tentu langsung tertuju pada sebuah perangkat kecil yang berfungsi sebagai kamus elektronik. Alfalink menawarkan kemudahan karena bentuknya yang mungil, juga tidak perlu repot membuka lembar per lembar hanya untuk mencari arti dari satu kata atau kalimat. Cukup menekan tombol yang ada, maka langsung terbuka segala informasi yang dibutuhkan. Alfalink merupakan merek lokal yang diciptakan oleh Shian Yu pada tahun 1985. Waktu itu, pasar produk kamus elektronik belum terbuka lebar. Umumnya tak sedahsyat produk elektronik lainnya. “Manufacturing Alfalink, pasokan barang dan produksi didatangkan langsung dari Hong Kong, Taiwan, dan China. Tetapi, riset dan developmentnya tetap dilakukan di Indonesia. Di kategori kamus elektronik, kompetitor merek ini masih terbilang langka. Pasarnya cuma dihuni oleh beberapa pemain. Alfalink sendiri merupakan pemain yang nyaris menjadi pemain tunggal. Kondisi inilah yang memudahkan mereka menaklukkan pasar Indonesia. Apalagi, PT Freshindo Marketama Corp adalah salah satu distributor besar di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pemasaran dan pendistribusian produk perkantoran. Dari sisi pricing strategy ( startegi harga ), alfalink satu-satunya kamus elektronik yang mematok harga paling murah dibanding dengan produk sejenis lainnya. Harga yang ditawarkan hanya berkisar Rp 89.000 hingga Rp 2 juta. Alfalink menjadi pelopor kamus elektronik sejak 27 tahun lalu, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. Pemain dengan produk sejenis hanya ada di China, Hong Kong, Jepang, dan Taiwan. Walaupun alfalink merupakan brand lokal, tetapi alfalink mampu bersaing dengan brand luar negeri. Terbukti, di Singapura,

Upload: annis-sakinah

Post on 05-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Kasus Riset Pemasaran Kamus Elektronic Alfalink

Contoh Kasus Riset Pemasaran Kamus Elektronic Alfalink

Kamus bahasa umumnya identik dengan buku yang tebalnya bisa beratus-ratus halaman. Kalau sudah setebal itu, bisa dibayangkan betapa repotnya orang membolak-balik halaman hanya untuk menncari arti dari suatu kata.

Akan tetapi, di dunia bisnis peluang biasanya muncul karena adanya masalah. Melihat adanya kebutuhan konsumen yang menginginkan kepraktisan dalam membuka kamus ini, maka dibuatlah inovasi kamus elektronik berlabel Alfalink. Mendengar merek Alfalink, ingatan kita tentu langsung tertuju pada sebuah perangkat kecil yang berfungsi sebagai kamus elektronik.

Alfalink menawarkan kemudahan karena bentuknya yang mungil, juga tidak perlu repot membuka lembar per lembar hanya untuk mencari arti dari satu kata atau kalimat. Cukup menekan tombol yang ada, maka langsung terbuka segala informasi yang dibutuhkan.

Alfalink merupakan merek lokal yang diciptakan oleh Shian Yu pada tahun 1985. Waktu itu, pasar produk kamus elektronik belum terbuka lebar. Umumnya tak sedahsyat produk elektronik lainnya. “Manufacturing Alfalink, pasokan barang dan produksi didatangkan langsung dari Hong Kong, Taiwan, dan China. Tetapi, riset dan developmentnya tetap dilakukan di Indonesia.

Di kategori kamus elektronik, kompetitor merek ini masih terbilang langka. Pasarnya cuma dihuni oleh beberapa pemain. Alfalink sendiri merupakan pemain yang nyaris menjadi pemain tunggal. Kondisi inilah yang memudahkan mereka menaklukkan pasar Indonesia. Apalagi, PT Freshindo Marketama Corp adalah salah satu distributor besar di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pemasaran dan pendistribusian produk perkantoran.

Dari sisi pricing strategy ( startegi harga ), alfalink satu-satunya kamus elektronik yang mematok harga paling murah dibanding dengan produk sejenis lainnya. Harga yang ditawarkan hanya berkisar Rp 89.000 hingga Rp 2 juta.  Alfalink menjadi pelopor kamus elektronik sejak 27 tahun lalu, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. Pemain dengan produk sejenis hanya ada di China, Hong Kong, Jepang, dan Taiwan. Walaupun alfalink merupakan brand lokal, tetapi alfalink mampu bersaing dengan brand luar negeri. Terbukti, di Singapura, Alfalink menduduki posisi kedua setelah market leader di negara tersebut.

            Pertanyaan1.      Riset pemasaran apa yang digunakan PT. Freshindo Marketama Corp dalam membuat

produk alfalink ?2.      Perubahan – perubahan apa yang dilakukan PT. Freshindo Maketama Corp dalam

menggembangkan produk alfalink ?3.      Bagaimana perkembangan penjualan produk alfalink pada era globalisasi saat ini ? Apa lagi

pada zaman sekarang ini banyak munculnya brand-brand lain, handphone,  laptop , dan produk sejenisnya yang sudah dilengkapi dengan fitur yang sama dengan alfalink ?Diposkan oleh laila inayah di 19.47 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest