contoh desain lentur pada balok t.pdf

3
Contoh Desain Lentur pada Balok T Disainlah balok T ganda pratarik yang ditumpu sederhana dengan tendon berbentuk harped dan mempunyai bentang 18 m dengan menggunakan tegangan izin SK SNI 03 - XXXX – 2002. Balok tersebut memikul beban kerja tambahan sebesar 16 kNm dan beban mati tambahan 1,5 kNm. Asumsikan bahwa balok tersebut terbuat dari beton dengan berat normal dengan f’ c = 34,5 MPa dan kekuatan beton f’ ci pada saat transfer adalah 75 persen dari kekuatan silinder. Dan terjadi kehilangan tegangan sebesar 18 persen dari prategang awal, f pu = 1862 MPa. Untuk tendon stress-relieved f’ t = ' c f Penyelesaian: 1. Diketahui Intensitas beban mati tambahan W XD =16 kNm dan beban hidup W L = 1,5 kNm Panjang bentang L = 18 m Kekuatan material f pu = 1862 MPa, jenis beton normal f’ c = 34,5 MPa, tendon stress-relieved pratarik. Tegangan tarik maksimum f’ t = ' c f = 5 , 34 = 5,9 MPa. f’ ci = 0,75 x f’ c = 25,9 MPa. 2. Ditaksir berat sendiri 14 kNm, maka M D = 8 2 D W = 8 18 14 2 x = 567 kNm Momen akibat beban tambahan M XD + M L = 8 18 ) 5 , 1 16 ( 2 x = 709 kNm 3. Dihitung f c = 0,45 f’ c = 15,53 MPa akibat prategang + beban hidup, f c = 0,6 f’ c = 20,7 MPa, akibat prategang + beban total jika meliputi beban transient f t = 0,6 f’ ci = 0,6 x 0,8 x 34,5 = 16,56 MPa 4. Dihitung kehilangan prategang, untuk pratarik pR pSH pCR PT f f f f dan untuk pascatarik pF pA pR pSH pCR pES PT f f f f f f f . Karena telah diketahui kehilangan sebesar 18 persen maka = (100 – 18)% = 82%.

Upload: zidniilmanii

Post on 27-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Balok T

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Desain Lentur pada Balok T.pdf

Contoh Desain Lentur pada Balok TDisainlah balok T ganda pratarik yang ditumpu sederhana dengan tendon berbentuk

harped dan mempunyai bentang 18 m dengan menggunakan tegangan izin SK SNI 03

- XXXX – 2002. Balok tersebut memikul beban kerja tambahan sebesar 16 kNm dan

beban mati tambahan 1,5 kNm. Asumsikan bahwa balok tersebut terbuat dari beton

dengan berat normal dengan f’c = 34,5 MPa dan kekuatan beton f’ci pada saat transfer

adalah 75 persen dari kekuatan silinder. Dan terjadi kehilangan tegangan sebesar 18

persen dari prategang awal, fpu = 1862 MPa. Untuk tendon stress-relieved f’t = 'cf

Penyelesaian:

1. Diketahui

Intensitas beban mati tambahan WXD =16 kNm dan beban hidup WL = 1,5

kNm

Panjang bentang L = 18 m

Kekuatan material fpu = 1862 MPa, jenis beton normal f’c = 34,5 MPa, tendon

stress-relieved pratarik.

Tegangan tarik maksimum f’t = 'cf = 5,34 = 5,9 MPa. f’ci = 0,75 x f’c = 25,9

MPa.

2. Ditaksir berat sendiri 14 kNm, maka MD =8

2DW

=8

1814 2x= 567 kNm

Momen akibat beban tambahan MXD + ML =8

18)5,116( 2x= 709 kNm

3. Dihitung fc = 0,45 f’c = 15,53 MPa akibat prategang + beban hidup,

fc = 0,6 f’c = 20,7 MPa, akibat prategang + beban total jika meliputi

beban transient

ft = 0,6 f’ci = 0,6 x 0,8 x 34,5 = 16,56 MPa

4. Dihitung kehilangan prategang, untuk pratarik pRpSHpCRPT ffff dan

untuk pascatarik pFpApRpSHpCRpESPT fffffff . Karena

telah diketahui kehilangan sebesar 18 persen maka = (100 – 18)% = 82%.

Page 2: Contoh Desain Lentur pada Balok T.pdf

5. Dicari modulus penampang minimum efisien yang dibutuhkan untuk

mengevaluasi tegangan serat atas dan bawah.

Karena tendon berbentuk harped maka

cti

XDLDt

ff

MMMS

)1(

54,1527,182,0

1070910567)82,01( 66

x

xxSt = 48.913.843 mm3 = 2985 in.3

cit

XDLDb

ff

MMMS

)1(

54,1582,09,5

1070910567)82,01( 66

x

xxSt

= 43.505.267 mm3 = 2655 in.3

6. Dimensi yang diambil dari peraturan PCI penampang T ganda 12DT34 168-D1

dari beton normal tanpa topping . Penampang ini mempunyai modulus

penampang bawah Sb terdekat dan lebih besar dari yang dibutuhkan.

Besaran penampang beton adalah:

Ac = 978 in2 = 630.966 mm2 Ct = 8,23 in = 209 mm

Ic = 86.072 in4 = 3,58 x 1010 mm4 Cb = 25,77 in = 655 mm

r2 = Ic / Ac = 88 in2 = 56774 mm2 ec = 22,02 in = 559 mm

St = 10.458 in3 = 17,14x108 mm3 ee = 12,77 in = 324 mm

Sb = 3.340 in3 = 54,73x106 cm3 WD = 1019 plf = 14870 N/m

WD penampang mendekati WD taksiran

MD =8

2DW

=8

1814870 2x= 602235 Nm

6. Disain strand dan pengecekan tulangan

Tegangan tarik pada tendon segera setelah transfer prategang

fpi = 0,70 x 1862 MPa = 1303 MPa

Tegangan tarik tendon pascatarik segera setelah pengangkeran

fpe = 0,82 x fpi = 1069 MPa

7. Karena tendon berbentuk harped maka penampang kritis terletak pada

momen maksimum di tengah bentang atau seperempat bentang. Jika tendon

27,1)1(2

tit

Dt

c

it fS

M

r

eC

A

Pf

Page 3: Contoh Desain Lentur pada Balok T.pdf

lurus penampang yang menentukan adalah pada tumpuan. Maka analisa

tegangan pada saat transfer

51051,2806,1

630966)51,327,1( xPi N

Banyak tendon yang dibutuhkan =991303

1051,28 5

x

x= 22 strand berdiameter ½ in.(12,7

mm)

Dicoba 15 strand berdiameter ½ in. Untuk penampang standar

Aps = 15 x 99 = 1485 mm

Pi = 1485 x 1303 = 1934955 N

Pe = 1485 x 1069 =1587465 N

8. Dianalisa tegangan yang terjadi pada kondisi beban kerja di tengah bentang

OK

OK

ct

Tt

c

et fS

M

r

eC

A

Pf )1(

2

7

7

1014,17

102235,60)

56774

2095591(

63096627,1

x

xxPi

MPa

x

xxf t

7,2079,465,786,2

1014,17

101312)

56774

2095591(

630966

15874658

7

tb

Tb

c

eb fS

M

r

eC

A

Pf )1(

2

MPa

x

xxf b

9,585,493,2408,20

1073,54

101312)

56774

6555591(

630966

15874658

7