contoh akuntansi pajak ppn
DESCRIPTION
sipTRANSCRIPT
CONTOH AKUNTANSI PAJAK PPN
(sumber: akuntansi pajak,DR. Waluyo.,MM.,AKt)
Dalam akuntansi komersial maupun dalam akuntansi pajak terdapat persamaan dalam melakukan pencatatan yang harus dipersiapkan antara lain:
1. Akun pajak masukanUntuk mencatat besarnya pajak masukan yang dibayar atau dipungut atas terjadinya transaksi pembelian
2. Akun pajak keluaranPada akun ini untuk mencatat pajak keluaran yang dipungut atau disetorkan ke kas Negara atas transaksi
Terjadinya transaksi penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak. Akun biaya yang digunakan tetap sama dengan akun yang lazim digunakan dalam akuntansi komersial. Beberapa aplikasi dalam menyusun ayat jurnal sehubungan dengan PPN
1. Transaksi pembelian dan penjualan secara tunai
Transaksi perolehan barang kena pajak dan / atau jasa kena pajak
Data pembelian BKP yang diterima langsung faktur pajaknya:
Harga BKP Rp 100.000.000
Rabat 10% Rp 10.000.000
Rp 90.000.000
Potongan tunai 3 % Rp 2.700.000
Harga bersih Rp 87.300.000
PPN Rp 8.730.000
Jumlah pembayaran tunai Rp 96.030.000
Potongan tunai yang dicantumkan dalam faktur pajak Standar dapat mengurangi dasar pengenaan pajak PPN. Ayat jurnal yang dapat disusun atas dasar transaksi diatas:
tgl akun D KPembelianPajak masukan Kas
87.300.000 8.300.000
96.030.000
Jurnal yang dibuat:
tgl akun D KKas Penjualan Pajak keluaran
96.300.000 87.300.000
8.730.000
2. Pembelian secara kreditDalam hal penjualan secara kredit, penjual dapat menunda pembuatan faktur pajak standar atau faktur pajaknya dibuat paling lambat akhir bulan berikutnya yang diikuti syarat belum diterima uangnya sehingga waktu penjual mengirim faktur penjualan belum diikuti faktur pajak. Contoh jurnal yang dibuat:
a. Pembelian kredit kepada PT Amanda seharga Rp 50.000.000 ( faktur Pajak belum dibuat)
tgl akun D (Rp) K(Rp)PembelianPM-belum difakturkan Utang
50.000.000 5.000.000
55.000.000
b. Terdapat retur sebesar Rp 4.000.000 dalam hal ini tidak perlu dibuat nota retur karena faktur pajak belum dibuat.
tgl akun D (Rp) K(Rp)Utang Retur pembelian PM- belum difakturkan
4.400.0004.000.000 400.000
c. Pembayaran kepada PT Amanda dengan potongan 5 % dan faktur pajak diterima:
Harga pembelian Rp 50.000.000
Retur pembelian Rp 4.000.000
Rp 46.000.000
Potongan tunai 5 % Rp 2.300.000
DPP PPN Rp 43.700.000
PPN 10 % Rp 4.370.000
Jumlah pembayaran Rp 48.070.000
Tgl akun D (Rp) K(Rp)UtangPajak masukan Kas Potongan pembelian PM-belum difakturkan
50.600.000 4.370.000
48.070.000 2.300.000 4.600.000
3. Pembelian secara kredit kepada PT bagus seharga Rp 100.000.000,00. Tetapi hingga akhir bulan belum dibayar dan faktur pajak belum diterima
Tgl
Akun D (Rp) K(Rp)
PembelianPM-belum difakturkan Utang
100.000.000 10.000.000
110.000.000
4. Membayar utang muka pesanan BKP seharga Rp60.000.000,00. Faktur pajak telah diterima dan BKP sampai akhir bulan belum dikirim / diterima
Tgl Akun D (Rp) K(Rp)Uang muka pembelianPajak masukan Kas dan bank
30.000.000 3.000.000
33.000.000
5. Pembayaran jasa konsultan di hongkong sebesar US $ 4.000. kurs jual per US $ 1,00= Rp 9.200,00. Kurs Menteri Keuangan Rp 9.100,00 seperti dalam Undang-undang pemanfaatannJKP dari luar negeri atau dari luar daerah pabean terutang PPN, dan terdapat juga PPh pasal 26 sebesar 20% ( untuk diperhatikan juga dalam kasus-kasus yaitu ada atau tidaknya tax treaty)
Jasa konsultan luar neger ( 4.000 x Rp 9.200) Rp 36.800.000
PPh pasal 26 ( 20% x $4.000xRp 9.100) Rp 7.280.000
Rp 29.520.000
PPN jasa luar negeri ( 10 % x %4.000x Rp 9.100) Rp 3.640.000
Total Rp 33.160.000
Tgl Akun D (Rp) K(Rp)Biaya jasa konsultanPM jasa luar negeri’ PPh pasal 26 terutang Kas dan bank
36.800.000 3.640.000
7.280.00033.160.000