contoh 200

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batugampingadalahsuatubahan galian karbonat yang terbentuk dari endapanbinatang karang yang mengalami proses geologi. Digolongkan dalam batuan sedimen yang banyak mengandung CaCO 3 . Batugamping yang diusahakan ini termasuk jenis batugamping lunak (batugamping keprus), yaitu batugamping klastis yang secara megaskopis putih sampai kekuningan, agak porous dan l Penambangan batugamping keprus ini dilakukan secara tambang t ebelum dilakukan penggalian batugamping, terlebih dahulu pengupasa tanah penutup yang dilakukan dengan alat bulldo!er. edangkan penggalian tanah penutup dapat dikerjakan dengan peralatan seperti backhoe. etelah pengupasan lapisan tanah penutup selesai, baru penggalian dapat dimulai. pembongkaran ini biasanya diikuti pula dengan pemboran dan peleda peledakan yang masih berupa bongkahan atau boulder dapat diledaka untuk memperkecil ukuran, sedang material hasil ledakan yang sudah berupa material dapat segera diangkut ke tempat penampungan (stock pile) untuk p pengeringan. Paling tidak terdapat empat bidang kegiatan yang meman#aatkan keungg si#at #isik dan si#at kimia batugamping keprus. $aitu bidang pertanian, bahan bangunan, industri dan lingkungan. Dalam tugas ini akan dibuat perencanaa pengolahan batugamping keprus sehingga produknya dapat dipakai unt campuran semen ( plester ), penjernih air pada Perusahaan %ir &inum, dan pengurang kadar keasaman tanah ( pertanian ). %dapun spesi#ikasi keprus ini adalah sebagai berikut' a. Bobot isi asli ' , 3* gr+cm 3 b. Penyerapan air ' ,3 - c. uattekan '*/0, 3 kg+cm 3 d. Beban maksimum ' */**,**1 kg# e. Berat jenis ' ,32* 112040079 / 112040080, Pengolahan Bahan Galian Lanjut

Upload: riski-darmawan

Post on 05-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ex

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batugamping adalah suatu bahan galian karbonat yang terbentuk dari endapan binatang karang yang mengalami proses geologi. Digolongkan dalam batuan sedimen yang banyak mengandung CaCO3. Batugamping yang diusahakan ini termasuk jenis batugamping lunak (batugamping keprus), yaitu batugamping non klastis yang secara megaskopis putih sampai kekuningan, agak porous dan lunak.

Penambangan batugamping keprus ini dilakukan secara tambang terbuka. Sebelum dilakukan penggalian batugamping, terlebih dahulu pengupasan lapisan tanah penutup yang dilakukan dengan alat bulldozer. Sedangkan penggalian lapisan tanah penutup dapat dikerjakan dengan peralatan seperti backhoe. Setelah pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup selesai, baru penggalian dapat dimulai. Pekerjaan pembongkaran ini biasanya diikuti pula dengan pemboran dan peledakan. Hasil peledakan yang masih berupa bongkahan atau boulder dapat diledakaan kembali untuk memperkecil ukuran, sedang material hasil ledakan yang sudah berupa loose material dapat segera diangkut ke tempat penampungan (stock pile) untuk proses pengeringan.

Paling tidak terdapat empat bidang kegiatan yang memanfaatkan keunggulan sifat fisik dan sifat kimia batugamping keprus. Yaitu bidang pertanian, bahan bangunan, industri dan lingkungan. Dalam tugas ini akan dibuat perencanaan pabrik pengolahan batugamping keprus sehingga produknya dapat dipakai untuk bahan campuran semen ( plester ), penjernih air pada Perusahaan Air Minum, dan sebagai pengurang kadar keasaman tanah ( pertanian ). Adapun spesifikasi batugamping keprus ini adalah sebagai berikut:

a. Bobot isi asli

: 2,536 gr/cm3b. Penyerapan air

: 1,352 %

c. Kuat tekan

: 609,513 kg/cm3d. Beban maksimum

: 16066,667 kgf

e. Berat jenis

: 2,346

f. Kohesi

: 112 kg/cm2g. Sudut geser dalam

: 52(h. Kadar CaCO3

: min 95 %

i. Derajat keputihan

: min 94 %

j. pH

: 8-11

Pabrik ini akan melakukan produksi batugamping keprus dengan target 100 ton per jam dengan ukuran 51 mm + 10 mm, - 4 mm + 10 #, - 10 # +100#.

1.2 Genesa

Batugamping dapat terjadi akibat dari dua proses, yaitu proses sedimentasi bahan yang mengandung karbonat dan bersifat poligenetik dan proses pelapukan.

a. Proses Sedimentasi

Proses sedimentasi dapat berupa sedimentasi secara organik, kimia, maupun mekanik. Proses sedimentasi organik terjadi karena adanya tumbuhan laut (koloni binatang, foraminifera, algae, dll) yang telah mati dan diendapkan di dasar laut dengan kondisi laut yang tenang. Sedimentasi kimia ini diakibatkan oleh proses kimia, sedangkan pada proses sedimentasi mekanik diakibatkan oleh adanya proses akumulasi dari lumpur lumpur yang mengandung karbonat.

Karena proses diatas terjadi sangat lama, maka hasil akhir dari proses sedimentasi ini serta proses diagenesa akan terbentuk batugamping.

b. Proses Pelapukan

Pada proses ini sumber unsur karbonatnya adalah karbon dioksida (CO2) dari udara dan mineral mineral yang mengandung unsur unsur karbonat yang terdapat pada batuan asal yang tersebar di permukaan bumi. Dalam bentuk yang umum adalah melalui proses pelapukan pada masa batugamping sehingga membentuk larutan kalsium karbonat (CaCO3) yang mana larutan tersebut oleh media air diangkut dan diendapkan di lingkungan laut dangkal.1.3 Tujuan Pengolahan

1. Menghitung material balance sehingga diketahui distribusi material setelah dilakukan pengolahan.

2. Menentukan konstruksi dan posisi perlengkapan di dalam pabrik.

3. Mempersiapkan fasilitas lain yang diperlukan untuk proses pengolahan yang terletak di luar pabrik

4. Menghitung jumlah alat peremuk yang harus dipakai agar sasaran produksi terpenuhi.

1.4 Harapan

Dengan adanya perencanaan pabrik pengolahan batugamping keprus ini, maka diharapkan tujuan dari pengolahan akan berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas batugamping keprus yang akan dipasarkan.

BAB II

MATERIAL BALANCE DAN PEMILIHAN ALAT

Umpan dari tambang yang masuk ke stock pile dengan spesifikasi sebagai berikut:

- 600 mm + 500 mm= 30 %

- 500 mm + 450 mm= 25 %

- 450 mm + 300 mm= 20 %

- 300 mm + 200 mm= 15 %

- 200 mm + 51 mm= 8 %

- 51 mm= 2 %

--------- +

100 %

2.1. Perhitungan Stock Pile

Waktu kerja efektif kira-kira = 5,6 jam / hari

Sasaran produksi batugamping = 40 ton / jam x 5,6 jam / hari

= 224 ton/hari

Bobot isi loose batugamping = 1,65 ton / hari

Diasumsikan material akan kering setelah 4 hari dan penurunan kadar air dari 11 % hingga 5 %. Jadi, penurunan kadar air 6 %. Sehingga material hasil dari tambang yang akan ditampung:

= 4 hari x 224 ton / hari x {(100 %) / (100 % - 6%)}

= 953,1915 ton

Kapasitas stock pile

= 953,1915 ton : 1,65 ton / m3

= 577,6918 m3Jika stock pile berbentuk sebuah gudang dengan tinggi material ( 1 m, maka luas permukaan

= 577,6918 m3 : 1m

= 577,6918 m2

= 578 m2Lebar stock pile dibuat = 15 m

Maka panjang stock pile = 578 m2 : 15 m

= 38,5333 m

Jadi, ukuran stock pile

= 39 m x 15 m

2.2. Hopper

Diketahui kapasitas hopper

= 2 m3Ukuran penampang atas (La) dirancang= 1,5 m x 2 m

= 3 m2Ukuran penampang bawah (Lb) dirancang= 0,61 m x 1,07 m

= 0,6527 m2

Volume = 1/3 t {La + Lb + (La x Lb)1/2}

2 m3

= 1/3 t {3 + 0,6527 + (3 x 0,6527)1/2}m22 m3

= 1/3 t {5,0520)m2t

= 6 m3 / 5,0520 m2

= 1,1876 m

Sudut kemiringan dinding:

tg (

= 1,1876 / {1,5-0,61)0,5}

= 2,668764045

(

= arc tg 2,668764045

= 69(2731,54

2.3. Feeder

Merk

: Nordberg

Model

: F 330

Width

: 610 mm

Length

: 1066 mm

Maximum Capacity: 110 TPH

2.4. Peremuk I (Impact Crusher)

LRR= Ukuran umpan terbesar

----------------------------

Ukuran produk terbesar

LRR= 600 mm

----------

51 mm

Spesifikasi Alat:

Merk

: Nordberg

Model Number: 3445

Closed Setting

: 1

Electric Motor HP: 150 / 250

R.P.M.

: 450 / 860

Rated TPH

: 150 / 400

Actual Feed Opening= Width: 34 / 860 mm

= Height: 56 / 1420 mm

Distribusi produk impact crusher diperoleh dari table distribusi impact crusher, dengan hasil:

- 51 mm + 25 mm= (100-79)% x 40 ton / jam= 8,4 ton / jam

- 25 mm + 19 mm= ( 79-69)% x 40 ton / jam= 4 ton / jam

- 19 mm + 16 mm= ( 69-63)% x 40 ton / jam= 2,4 ton / jam

- 16 mm + 6 mm= ( 63-40)% x 40 ton / jam= 9,2 ton / jam

- 6 mm= 40 % x 40 ton / jam= 16 ton / jam

Tabel material balance pada Impact Crusher

Material Balance pada Impact Crusher

Ukuran

(mm)UmpanProduk

% Berat% KumulatifBerat

(ton / jam)% Berat% KumulatifBerat

(ton / jam)

- 600 + 500

- 500 + 450

- 450 + 300

- 300 + 200

- 200 + 51

- 51 + 25

- 25 + 19

- 19 + 16

- 16 + 6

- 6 30

25

20

15

8

2100

70

45

25

10

212

10

8

6

3,2

0,821

10

6

23

40100

79

69

63

408,4

4

2,4

9,2

16

Jumlah1004010040

2.5. Peremuk II (Hammer Mill)

LRR= Ukuran umpan terbesar

----------------------------

Ukuran produk terbesar

LRR= 600 mm

----------

51 mm

Spesifikasi Alat:

Merk

: Nordberg

Mill Size

: 3036

Electric H.P.

: 150 - 250

Mill R.P.M.

: 900 1600

Approx. Weight: 12,500 lbs / 5900 kg

Feed Opening

: 8 x 36 / 205 mm x 915 mm

Closed Setting

: 3/16

Distribusi produk hammer mill diperoleh dari tabel distribusi hammer mill, dengan hasil:

- 6 mm + 5 mm= (100-99)% x 40 ton / jam= 0,4 ton / jam

- 5 mm + 10 #= ( 99-86)% x 40 ton / jam= 5,2 ton / jam

- 10 # + 40 #= ( 86-50)% x 40 ton / jam= 14,4 ton / jam

- 40 # + 100 #= ( 50-29)% x 40 ton / jam= 8,4 ton / jam

- 100 #= 29 % x 40 ton / jam= 11,6 ton / jam

Tabel material balance pada Hammer MillMaterial Balance pada Impact Crusher

Ukuran

(mm)UmpanProduk

% Berat% KumulatifBerat

(ton / jam)% Berat% KumulatifBerat

(ton / jam)

- 51 + 25

- 25 + 19

- 19 + 16

- 16 + 6

- 6 + 5

- 5 + 10 #

-10 # + 40 #

-40 #+ 100 #

- 100 # 21

10

6

23

40100

79

69

63

408,4

4

2,4

9,2

161

13

36

21

29100

99

86

50

290,4

5,2

14,4

8,4

11,6

Jumlah1004010040

2.6. Peremuk III (Pulverizer)

Merk

: Sin Sheng Kuan

Type

: MA-T 409

Kapasitas: 63 TPH

Jumlah

: 1 buah

Produk Pulverizer= - 100 # + 200 #= 25 % x 40 ton / jam= 10 ton / jam

= - 200 #= 75 % x 40 ton / jam= 30 ton / jam

2.7. Cyclone

Material yang tertahan di pulverizer masuk ke cyclone dengan spesifikasi alat sebagai berikut:

Merk

: 2 K

Type

: Compact high efficiency, single stage centrifugal blower

Gas flow: 200 m3 / hr

Pressure: 250 mbar

Speed

: 60 fps

Effisiensi: 95 %

Jadi, material yang berukuran 200 #= 95 % x 40 ton / jam

= 38 ton / jam

-100# + 200#= 5 % x 40 ton / jam

= 2 ton / jam

2.8. Belt Conveyor I

Menghubungkan material produk dari stock pile menuju ke hopper.

Spesifikasi Alat:

Model No. 120

Merk

: Nordberg

Lebar

: 24

Panjang : 10

Sudut

: 18(Head pulley dia.: 10

Feet pulley dia.: 8

2.9. Belt Conveyor II

Menghubungkan material produk dari impact crusher menuju ke hammer mill.

Spesifikasi Alat:

Model No.120

Merk

: Nordberg

Lebar

: 24

Panjang

: 7,62 m

Sudut

: 18(Head pulley dia.: 10

Feet pulley dia.: 8

2.10. Bucket Elevator

Model

: Mercury II

Capacty: 40 ton / jam

Bucket Size and Spacing: 6 x 5 (10)

Pulley Dia.: 11

Head Ga., Leg. Ga., Boot Ga.: 14, 16, 12

BAB III

KESIMPULAN

1. Ukuran dari stock pile yang digunakan untuk pengeringan material dari tambang adalah 39 m x 15 m.

2. Peremuk pertama menggunakan impact crusher dengan merk Nordberg. Feed opening-nya adalah 34 x 56 dan closed setting-nya 1.

3. Peremuk kedua menggunakan hammer mill dengan merk Nordberg. Feed opening-nya 8 x 36 dan closed setting-nya 3/16 .

4. Peremuk ketiga menggunakan pulverizer dengan merk Sin Sheng Kuan type MA-T 409. Jumlah dari pulverizer sendiri adalah 1 buah dengan kapasitas alat 63 TPH.

5. Pemisah dari produk adalah cyclone dengan merk 2 K dan tipenya adalah compact high efficiency, single stage centrifugal blower. Efisiensi cyclone adalah 95 %.

6. Belt Conveyor menggunakan merk Nordberg model no. 120.

DAFTAR BACAAN

1. Rexnord, Nordberg Process Machinery Reference Manual.

2. Shin Sheng Kuang.

3. Ajie, Winanto , 2002, Pengolahan Bahan Galian, Teknik Pertambangan FTM UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.

4. Ajie, M Winanto, Ir. PH, M.Sc dan Ir. Indah Setyowati, MT, Rekayasa Bahan Galian Industri

LAMPIRAN A

DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BATUGAMPING KEPRUS

ROM (Raw Of Material)

Stock Pile

Hopper

Feeder

Impact Crusher

Hammer Mill

Bucket Elevator

Pulverizer

Cyclone

Produk

LAMPIRAN B

DIMENSI CYCLONE

LAMPIRAN C

BELT CONVEYOR

Dilakukan proses pengeringan

Belt Conveyor

Belt Conveyor

Pipa

PAGE 4112040079 / 112040080, Pengolahan Bahan Galian Lanjut