continental-drift.ppt

34

Upload: ageng-warasta

Post on 08-Aug-2015

82 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Continental-Drift.ppt
Page 2: Continental-Drift.ppt

Pendahuluan

Hasil penelitian menyatakan bahwa di bawah lapisan mantel dari bumi adalah

lapisan cair yang panas, dimana panas dari bumi berasal dari reaksi nuklir bahan-bahan

radio aktif seperti uranium, thorium dan potassium.

Karena panas berasal dari dalam bumi maka panas ditransfer ke permukaan

melalui perpindahan kalor secara konveksi.

Page 3: Continental-Drift.ppt

Arus Konveksi

Pusat bumi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibanding lapisan permukaan, sehingga terjadi

pepindahan kalor dari pusat menuju permukaan.Transfer kalor ini dilakukan melalui konveksi,

terjadi perpindahan materi pada lapisan asthenosfer menuju permukaan.

Sebagian material yang melewati patahan atau celah pada kerak bumi akan keluar pada

permukaan berupa lava dan membeku akan membentuk batuan beku.

Sedangkan sebagian material akan kembali menuju dalam bumi.

Page 4: Continental-Drift.ppt
Page 5: Continental-Drift.ppt

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa benua merupakan suatu lempeng besar (kerak bumi)

yang mengapung di atas lapisan cair (asthenosfer).

Hal ini sesuai dengan teori apungan benua yang menyatakan benua mengapung di atas

bagian cair asthenosfer dan terus

bergerak sebagai akibat dari pengaruh

arus konveksi di bawah permukaan kerak bumi.

Teori Apungan Benua

Page 6: Continental-Drift.ppt

Alfred Wegener. Adalah orang pertama yang mengungkapkan teori tentang pergerakan benua ( Continental Drift ). Wegener menyatakan, semua benua itu berasal dari satu massa daratan raksasa yang bernama Pangaea. Akibat berbagai kekuatan dari dalam bumi telah memecahkannya menjadi pecahan-pecahan yang mirip mainan puzzle yang memencar ke kedudukannya seperti sekarang, dan bentuk puzzle benua itu terus bergerak.

Continental Drift

Page 7: Continental-Drift.ppt

Pangaea

• Para ilmuan berpendapat bahwa sekitar 200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar yaitu pangaea.

• Hal ini berawal dari penyelidikan yang pertama kali diungkapkan oleh Sir Francois Bacon pada abad ke 17, yang menyatakan adanya kecocokan bentuk garis pantai dari Amerika Selatan dan Afrika.

Page 8: Continental-Drift.ppt

Kecocokan bentuk dariAmerika Selatan dan Afrika

Page 9: Continental-Drift.ppt

Pangaea

Page 10: Continental-Drift.ppt

Pangaea

Page 12: Continental-Drift.ppt

Skala Waktu Pangaea

Page 13: Continental-Drift.ppt

Rekonstruksi Continental

Euler’s theorem

Arah gerak suatu benua dipengaruhi oleh

sumbu rotasi bumi.

Page 14: Continental-Drift.ppt

Rekonstruksi di sekitar Atlantik

Page 15: Continental-Drift.ppt

Bukti-bukti Continental Drift

• Bukti Geologi

• Bukti Paleontology

• Bukti Paleoclimatology

• Bukti Paleomagnetism

Page 16: Continental-Drift.ppt

Bukti Geologi Continental Drift

Adanya continental drift ditunjukan dengan adanya bukti geologi yang mendukung, antara lain adanya kesamaan antara:

• garis pantai sebelah barat benua amerika bagian selatan dengan garis pantai benua afrika sebelah timur;

• kesamaan pegunungan di daerah britania yaitu amerika utara, eropa dan afrika;

• kesamaan batuan; dan• kesamaan gletser di daerah antartika.

Page 17: Continental-Drift.ppt

Kesamaan Garis Pantai Kesamaan Pegunungan

Page 18: Continental-Drift.ppt

Kesamaan Tipe dan Usia Batuan

Kesamaan Glatser

Page 19: Continental-Drift.ppt

Bukti Palaeontology Continental Drift

• Yaitu adanya kecocokan jenis fosil pada seatu daerah, sehingga kemungkinan makhluk hidup yang mempunyai kecocokan tersebut berasal dari satu tempat.

• Dari penemuan dapat diketahui bahwa fosil di suatu daerah yang batasi lautan memiliki fosil tanaman dan hewan yang sama.

Page 20: Continental-Drift.ppt

Kesamaan Fosil

Page 21: Continental-Drift.ppt

Bukti Paleoclimatology Continental Drift

Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari gletser dan kubah es yang ada di seluruh dunia.Lapisan-lapisan es yang ditemukan di greenland dan antartika menunjukan umurnya lebih dari 800 ribu tahun.

Page 22: Continental-Drift.ppt

Bumi 18.000 tahun yang lalu

Page 23: Continental-Drift.ppt

Bumi yang sekarang

Page 24: Continental-Drift.ppt

Bukti Paleomagnetism Continental Drift

Dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan terhadap medan magnet yang dipancarkan oleh suatu batuan yang mengandung fosil. Dari medan

magnetnya kita dapat menentukan letak latitude dari batuan tersebut, jika batuan tersebut ditemukan pada latitude yang

seharusnya maka dapat diketahui bahwa batuan tersebut telah mengalami

perpindahan posisi.

Page 25: Continental-Drift.ppt

Logam cair yang berada dalam inti bumi menyebabkan adanya medan magnet pada bumi.Medan magnet tersebut tidak tetap selalu berubah dan berkebalikan. Namun peristiwa ini terjadi dalam waktu jutaan tahun.

Medan magnet ini sangat menguntungkan pada kehidupan di bumi karena dapat melindungi bumi dari partikel yang berasal dari angin matahari.

Page 26: Continental-Drift.ppt

Medan magnet yang berkebalikan dapat

digambarkan sebagai pola gelap terang yang simetris,

pola gelap menunjukan pembentukan punggungan

ketika kutubnya berkebalikan dari keadaan saat ini.

Adanya medan magnet pada kutub bumi dapat ditunjukan dengan pada pembentukan punggung

samudra.Punggungan digambarkan sebagai magma cair

yang membeku membentuk batuan. Batuan yang lebih tua akan terdorong semakin menjauh dari

mid-ocean ridge.

Page 27: Continental-Drift.ppt

Medan magnet dari bumi yang menyebabkan jarum pada kompas menunjukan arah utara yang menunjukan poros bumi sebagai kutub magnet.Medan magnet pada bumi dapat digambarkan sebagai garis-garis gaya magnet. Berarti dapat digambarkan bahwa garis-garis gaya magnet terpusat pada pusat bumi sehingga garis gaya yang memotong permukaan akan membentuk

sudut, sudut ini yang disebut sebagai sudut inklinasi magnetik.

Page 28: Continental-Drift.ppt

Sudut inklinasi magnetik yang terbentuk pada permukaan bumi akan berbeda-beda, dengan equator memiliki sudut 00 dan pada kutub 900.

Page 29: Continental-Drift.ppt

Pada tahun 1950an diketahui bahwa suatu mineral magnetik akan membeku di bawah temperatur tertentu yang disebut dengan

temperatur Curie.

Jadi jika di atas temperatur Curie maka magnetisasi permanen

tidak terjadi. Dari mineral yang membeku pada

temperatur tersebut juga dapat menentukan posisi dari kutub magnet pada

saat itu.

Page 30: Continental-Drift.ppt

Magnetisasi pada mineral magnetik terjadi jika mineral tersusun atas atom yang memiliki elektron bebas. Mineral ini disebut dengan paramagnetik.

Medan ini terjadi karena pergerakan spin dan orbital dari elektron.

Keadaan paramagnetik ini dapat dipengaruhi oleh medan magnet dari luar membentuk induksi

magnetik. Jika elektron tak berpasangan yang dimiliki besar maka disebut feromagnetik.

Page 31: Continental-Drift.ppt

Natural Remanent MagnetizationTerbentuk pada saat batuan tersebut diberikan

(terbentuk).

Thermoremanent magnetization (TRM)Terbentuk ketika pendinginan batuan tersebut dari keadaan cair ke temperatur di bawah temperatur Curie.

Detrial remanent magnetization (DRM)Terbentuk dari sedimentasi atau pengendapan mineral magnetik.

Page 32: Continental-Drift.ppt

Chemical remanent maagnetization (CRM)Terbentuk dari mineral feromagnetik sebagai akibat dari reaksi kimia, seperti oksidasi.

Isothermal remanent magnetization (IRM)Terjadi pada batuan yang diberikan medan magnet yang kuat, seperti pada kejadian tumbukan ringan.

Viscous remanent magnetization (VRM)Terbentuk pada suatu batuan yang memiliki medan magnet ringan yang mendiami daerah magnetik dalam waktu yang lama dan mendapat pegaruh medan luar.

Page 33: Continental-Drift.ppt

Kondisi permukaan bumi yang menunjukan perubahan kutub magnetik dari Eropa.

Hal ini menunjukan terjadi laju perubahan pada kutub magnet terhadap waktu.

Page 34: Continental-Drift.ppt