contagious bovine pleuropneumonia

17
CONTAGIOUS BOVINE PLEUROPNEUMONIA Drh. Hembang M.P.

Upload: duff

Post on 22-Feb-2016

176 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Contagious Bovine Pleuropneumonia. Drh. Hembang M.P. Pendahuluan. Radang paru (pneumonia) yang sangat menular Selalu diikuti dengan pleuritis Ditemukan di Afrika, Timur Tengah, AS telah bebas sejak 1892; UK sejak 1808; dan Australia sejak 1973. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Contagious Bovine Pleuropneumonia

CONTAGIOUS BOVINE PLEUROPNEUMONIA

Drh. Hembang M.P.

Page 2: Contagious Bovine Pleuropneumonia

PENDAHULUAN Radang paru (pneumonia) yang sangat

menular Selalu diikuti dengan pleuritis Ditemukan di Afrika, Timur Tengah, AS

telah bebas sejak 1892; UK sejak 1808; dan Australia sejak 1973.

Outbreak (wabah) terakhir CBPP di Eropa terjadi di Portugal pada 1989.

Tidak banyak informasi penyakit ini di Asia, namun China mengklaim wabah terakhirnya pada 1995

Page 3: Contagious Bovine Pleuropneumonia

ETIOLOGI Organisme etiologik adalah Mycoplasma

mycoides mycoides, tipe koloni kecil Sapi yang peka terinfeksi secara inhalasi

melalui droplet yang dibatukkan oleh sapi terinfeksi

Kambing dan domba tidak penting dalam epidemiologi penyakit ini

Septisemia menimbulkan lesi-lesi pada ginjal dan kadang plasenta, dapat menjadi sumber infeksi

Infeksi transplasenta kepada fetus dapat terjadi

Page 4: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Masa inkubasi 3 – 8 minggu Morbiditas pada kelompok sapi yang rentan dapat

mencapai 70% Mortalitias 50% terutama pada kelompok yang baru

pertama kali terinfeksi Dari hewan-hewan yang sembuh, 50% dapat menjadi

karier dengan lesi-lesi kronis di paru-paru. Lesi tersebut bervariasi dalam ukuran

Oleh karena karier tidak dapat diteksi secara klinis maupun serologis, mereka menjadi problem dalam program pengendalian

Kepekaan bangsa hewan, sistem manajemen, dan kondisi kesehatan umum dari hewan ybs merupakan faktor penting yang memengaruhi infeksi

Page 5: Contagious Bovine Pleuropneumonia

GEJALA KLINIS Pada kasus akut, gejala meliputi demam hingga

107 F (41,5 C); anoreksia dan kesakitan; kesulitan bernafas.

Pada kondisi iklim yang panas, hewan sering berdiri menyendiri di bawah naungan, kepala diposisikan lebih rendah dan menjulur, punggung sedikit membusur, dan sikunya keluar.

Perkusi pada dada (thorax) menimbulkan reaksi sakit; respirasi cepat dan dangkal, serta abdominal

Jika hewan dipaksa bergerak cepat, pernafasan menjadi lebih tertekan dan suatu batuk basah yang lembut (soft) akan terjadi

Page 6: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Penyakit berjalan secara cepat, hewan akan mengalami penurunan kondisi, dan pernafasan menjadi sangat berat

Hewan akan rebah dan mati 1 – 3 minggu sejak tampak gejala klinis

Sapi yang terinfeksi kronis mungkin akan menunjukkan gelala klinis dengan intensitas bervariasi selama 3 – 4 minggu. Lesi secara gradual membaik dan hewan tampak sembuh

Kasus-kasus subklinis dapat terjadi dan hewan berperan sebagai karier

Page 7: Contagious Bovine Pleuropneumonia

LESI- LESI Rongga dada dapat terisi dengan 10 L

cairan kuning jernih ataupun cairan keruh bercampur fibrin, dan organ di dalam thorax sering tertutupi dengan deposit fibrin yang tebal

Penyakit umumnya bersifat unilateral. 80-90% kasus hanya menyerang satu sisi paru-paru saja

Paru-paru yang terserang membesar dan mengeras

Page 8: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Pada saat diseksi, tampakan tipikal BCPP akan tampak yakni pelebaran septa interlobular dan jaringan-jaringan subpleural yang menyelubungi lobulus paru yang mengalami konsolidasi berwarnah merah atau kuning

Secara mikroskopis, reaksi tersebut adalah adanya infeksi hebat dan akut berupa pneumonia pleuritis fibrinosa, thrombosis pada pembuluh-pembuluh darah paru, dan nekrosis jaringan paru; jaringan interstitial sangat menebal oleh cairan edema ber-fibrin

Page 9: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Many of the interlobular septa are filled with fibrin and edema fluid. This is very typical of contagious pleuropneumonia and this appearance is referred to as "marbling".

Ribs are cut all the way back. Veritable "omelettes of fibrin"

Page 10: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Paru-paru sapi. Septa Interlobularis menebal karena jaringan fibrosa, dan juga mengandung kantong kecil berisi udara (air pockets = emhysema). Lobulus merah & basah (congestion and edema).

Page 11: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Rongga pleural sapi. Lembaran besar fibrin menutupi pleura bagian diafragma & costal (panah merah), dan membentuk kantong berisi cairan berwarna jerami (panah hitam) (http://www.cfsph.iastate.edu/DiseaseInfo/clinical-signs-photos.php?name=contagious-bovine-pleuropneumonia)

Page 12: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Bovine, tracheobronchial lymph node. Nodus yang dibelah ini membesar (hyperplasia) dan mengandung area foki hemoragi

Page 13: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Jantung sapi. Kantong perikardial berisi penuh cairan keruh The (http://www.cfsph.iastate.edu/DiseaseInfo/clinical-signs-photos.php?name=contagious-bovine-pleuropneumonia)

Page 14: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Pada kasus kronis, lesi-lesi memiliki bagian tengah yang nekrotik yang terbungkus oleh suatu kapsula tebal, dan mungkin terdapat adesi (perlekatan) pleura

Kuman hanya dapat survive di dalam kapsula tersebut, dan hewan dapat menjadi karier

Page 15: Contagious Bovine Pleuropneumonia

DIAGNOSIS Diagnosis didasarkan pada gejal-gejala klinis,

fikasasi komplemen, aglutinasi lateks, ELISA kompetitif, dan nekropsi

Konfirmasi dilakukan melalui isolasi kuman mikoplasma diikuti dengan uji hambatan pertumbuhan atau uji imunofluoresensi menggunakan serum kelinci hyperimmune ataupun menggunakan PCR

Konfirmasi terhadap reaksi serologs dilakukan dengan immunoblotting test

Segera setelah dugaan wabah, disarnkan pemotongan dan nekropsi terhadap sapi terduga infeksi

Page 16: Contagious Bovine Pleuropneumonia

KONTROL Di banyak negara, eradikasi penyakit‒ yang telah

dituangkan dalam aturan hukum negara, dilakukan dengan pemotongan semua hewan terinfeksi maupun yang terpapar (exposed animals)

Di negara dimana lalulintas hewan dapat dikendalikan/dibatasi, eradikasi penyakit dilakukan dengan penerapan karantina, pengujian darah (serologis), dan pemotongan

Jika lalulintas sapi tidak dapat dikendalikan, penyebaran infeksi dapat ditekan via vaksinasi menggunakan vaksin atenuasi (misalnya strain T1/44)

Page 17: Contagious Bovine Pleuropneumonia

Namun, vaksinasi hanya efektif jika angka cakupan vaksinasi di dalam suatu negara tinggi

Penyelidikan sapi terinfeksi di abattoir (RPH), pengujian darah, dan penerapan aturan pengendalian lalulintas ternak secara ketat, sangat penting mingkatkan efektifitas pengendalian penyakit

Pengobatan hanya direkomnedasikan di wilayah endemik oleh karena kuman tidak dapat dieliminasi, dan ancaman munculnya karier

Tylosin (10 mg/kg, IM, bid untuk 6 injeksi) dan danafloxacin 2,5% (2,5 mg/kg, sid 3 hari berturut-turut) dilaporkan efektif