congklak

15
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah meberi hidayah dan inayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaika makalah ini dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami ucapkan terimakasih pada Drs. Ajar Yulistianto. selaku dosen mata kuliah Perkembangan Bermain yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan makalah yang berjudul Bermain Congklak, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik karena

Upload: scheboiz

Post on 24-Jun-2015

460 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CONGKLAK

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

meberi hidayah dan inayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaika makalah ini dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami

ucapkan terimakasih pada Drs. Ajar Yulistianto. selaku dosen mata kuliah

Perkembangan Bermain yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penulisan makalah yang berjudul Bermain Congklak, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca.

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi banyak bergerak

sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik

karena dalam permainan dimainkan oleh minimal 2 anak. Selain itu, dalam permainan berkelompok

mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim.

Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang

memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut

anak-anak mereka terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka.

Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan

Page 2: CONGKLAK

ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan

individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.

Memberi kebebasan secara seimbang untuk anak bermain bersama teman- temannya dapat

memberikan nilai positif. Bermain dapat menjadi sarana belajar dan mengembangkan nilai EQ pada anak.

Tetapi, tentu saja harus dalam pengawasan dan memberi batasan waktu yang jelas agar tidak semua

waktu digunakan untuk bermain.

Jika Anda belum pernah mengenal permainan tradisional tersebut, coba tanyakan kepada orang

tua Anda berbagai jenis permainan yang seru dan bernilai positif tersebut. Jika Anda sering bermain

permainan tersebut di masa kecil, ajarkan permainan yang mungkin belum diketahui anak sembari Anda

bernostalgia saat memainkan permainan tersebut saat masih kecil. Sesekali Anda juga dapat ikut bermain

sehingga hubungan Anda dan anak akan semakin dekat.

II. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan Asal-usul Congklak. 2. Menjelaskan Cara Bermain Congklak. 3. Menjelaskan Manfaat Permainan Congklak. III. Tujuan pembahasan 1. Untuk Mengetahui dan memahami Permainan Congklak 2. Untuk Mengetahui dan memahami Manfaat Permainan congklak terhadap Perkembangan anakBAB II PEMBAHASAN A. Asal-usul (Sejarah) Permainan congklak

Congklak memiliki asal Afrika atau baik di dunia Arab, tergantung dari teori sarjana yang Anda

memilih untuk percaya. Beberapa bukti tertua ditemukan di Nasional Geografis disponsori tempat

penggalian arkeologi dating kembali ke 7000 ke 5000 SM hadir dalam hari-Yordania. Excavations dari

rumah terbongkar kapur yang kental dengan dua barisan paralel circular depressions. Tata letak yang

mudah dikenali ke archaeologist di gali sebagai Congklak papan bermain. Murray, yang dicatat sarjana,

untuk pelaksanaan program yang berasal dari Mesir kuno Empire Umur (tentang 15-11-abad sebelum

masehi). Banyak ahli menduga bahwa Congklak Mei sebenarnya merupakan permainan papan tertua

lamanya.

Page 3: CONGKLAK

Tercatat paling awal tulisan-tulisan yang menggambarkan permainan yang ditemukan di

referensi ke mancala teks agama di Arab dating ke abad. Beberapa sarjana percaya bahwa permainan

berasal di Timur Tengah dan dari sana tersebar ke Afrika. Kemudian, permainan menyebar ke Asia

dengan pedagang Arab dan datang ke Karibia sekitar 1640 melalui perdagangan budak Afrika. Tenaga

ahli lainnya di tempat yang asal Afrika Tengah.

Saat ini, permainan ini dikenal oleh banyak nama di seluruh dunia. Nama ini diambil dari budaya

lokal dengan menggunakan kata-kata yang mencerminkan tempat permainan dimainkan, dengan cara

yang unggul, modus dari bermain dan papan atau counter digunakan. Hal ini disebut dalam bahasa Inggris

sebagai Hitung dan Ambil.

Di negara-negara Arab, yang paling umum adalah nama mancala (bahasa Arab arti kata dalam

bahasa Inggris “untuk berpindah”). Di beberapa negara Afrika Barat yang depressions di papan yang

disebut sebagai Warri atau Awari, yang berarti rumah, sehingga ia memberi nama Wari. Permainan di

Indonesia dikenal sebagai Adi, yang juga merupakan nama dari bibit yang digunakan untuk main game.

Agustia Mutiatin, Bermain Congklak 3

4 Congklak di Indonesia

Bahkan di Indonesia, Congklak dikenal oleh berbagai nama dari daerah ke daerah. Nama yang

paling umum, Congklak, diambil dari cowrie shell, yang umumnya digunakan untuk main game. Di

Malaysia, yang dikenal sebagai permainan congkak, nama yang banyak digunakan di provinsi Sumatra

juga. Di Jawa, permainan ini dikenal sebagai Congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di Lampung,

permainan disebut, dentuman lamban. Di Sulawesi, permainan yang disebut sebagai Mokaotan,

Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.

Congklak referensi historis untuk merujuk pada permainan yang dimainkan oleh remaja putri

dari bangsawan Jawa. Hal ini kemungkinan besar pedagang yang asing, karena dekat dengan kelas atas,

Page 4: CONGKLAK

Congklak diperkenalkan kepada mereka. Dengan petikan waktu, Congkla ’s popularitas tumbuh hingga

kini banyak dimainkan oleh masyarakat umum juga. Di sebagian besar daerah, bermain Congklak dibatasi

untuk remaja putri, remaja dan perempuan dalam waktu senggang mereka dan dilihat sebagai ‘girl’s

permainan’. Hanya di beberapa daerah adalah Congklak dimainkan oleh laki-laki dan anak laki-laki juga.

Di Sulawesi, sejarah, permainan ini hanya untuk bermain selama masa kecil hati, setelah kematian

seorang kekasih. Ia dianggap tabu untuk main game di lain waktu. Di Jawa Tengah, dalam pra-sejarah

kali, Congklak digunakan oleh petani untuk menghitung musim, untuk tahu kapan untuk tanaman dan

panen, serta untuk memprediksi masa depan.

Permainan Papan Congklak Pemutaran papan yang terbuat dari kayu, dengan variasi dari pulau ke pulau dalam jumlah lubang pada masing-masing pihak, baik 5, 6, 7or 9 lubang. Semua papan ada dua ‘rumah toko’ hole, satu pada setiap akhir. Desain yang berbeda dari yang sederhana, lugas hutan, ke kapal-berbentuk papan, untuk bermain sangat dihiasi papan. Di Jawa Tengah, rumit desain memanfaatkan Jawa naga (naga) yang umum. Dragons dari wajah kedua berakhir, dengan ekor dekorasi bagian samping papan dan kaki suspending board up off the floor. Congklak papan elaborately dapat diukir dan dilukis dengan emas dan warna

merah yang populer. Sebagian besar, namun yang relatif sederhana yang terbuat dari kayu. Seperti pada

arkeologi menemukan di Yordania, tambang di Mojokerto, Lamongan dan Bondowoso di Jawa Timur ada

unearthed Congklak ‘papan’ diukir ke dalam lubang dengan batu besar. Ini yang ditemukan bersama-

sama dengan potongan-potongan yang rusak dan batu-batu candi lainnya arkeologi sisa-sisa waktu

sebelumnya

B. Cara Bermain Congklak

Permainancongklak menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang

induk yang ukurannya lebih besar. Dimainkan oleh 2 orang. Satu lubang induk terletak pada ujung papan

dan lubang induk lainnya terletak di ujung lainnya. Di antara kedua lubang induk terdapat 2 baris yang

tiap barisnya berisi 7 lubang yang jumlahnya 14 lubang.

Page 5: CONGKLAK

Tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau plastik. Kecuali lubang

induk yang dibiarkan kosong. Setelah menentukan siapa yang akan mulai lebih dulu, maka permainan

dimulai dengan memilih salah satu lubang dan menyebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap

lubang lainnya searah jarum jam. Masing-masing lubang diisi dengan 1 biji. Bila biji terakhir jatuh di

lubang yang ada biji-bijian lain maka biji yang ada di lubang tersebut diambil lagi untuk diteruskan

mengisi lubang-lubang selanjutnya. Jangan lupa untuk mengisikan biji ke lubang induk kita setiap

melewatinya. Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu diisi.

Bila biji terakhir ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih lubang lainnya

untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji terakhir diletakkan pada salah satu lubang kosong, berarti

giliran untuk lawan kita. Bila lubang tempat biji terakhir itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada di

baris kita, maka biji yang ada di seberang lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang

kosong akan menjadi milik kita dan akan masuk dalam lubang induk kita.

Setelah semua baris kosong, maka permainan dimulai lagi dengan mengisi 7 lubang milik kita,

masing-masing dengan 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Dimulai dari lubang yang terdekat

dengan lubang induk, bila tidak mencukupi maka lubang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan

tidak boleh diisi.

C. Manfa’at Permainan Congklak

Sekilas permainan ini terlihat sangat sederhana, malah bisa dianggap kuno.

Namun dibalik kesederhanaan tersebut sesungguhnya ada beberapa manfaat yang

dapat diperoleh daripermainan tersebut, yaitu :

1. Melatih kemampuan motorik halus.

Saat memegang dan memainkan biji-biji congklak tersebut, yang paling berperanan adalah

motorik halus kita, yaitu jari jemari. Bagi individu yang kemampuan motorik halusnya tidak terlalu baik,

maka ia tidak dapat menjalankan permainan tersebut dengan cepat, dan mungkin saja biji-biji congklak

tersebut akan tersebar dan terlepas dari genggamannya.

Page 6: CONGKLAK

Kemampuan motorik halus ini sangat bermanfaat bagi anak untuk memegang dan menggenggam

alat tulis. Dengan kemampuan motorik halus yang baik, maka anak, dapat menulis atau mengetik dengan

baik dan cepat.

2. Melatih kesabaran dan ketelitian

Permainan ini sangat memerlukan kesabaran dan ketelitian. Terutama pada saat si pemain harus

membagikan biji congklak ke dalam lubang-lubang yang ada di papan congklak. Jika si pemain tidak

sabar dan tidak teliti, maka permainan tidak akan berjalan dengan baik.

3. Melatih Jiwa sportifitas

Dalam permaianan ini diperlukan kemampuan untuk menerima kekalahan. Karena permainan ini

dilakukan hanya 2 orang saja, maka akan terlihat jelas antara menang dan kalah. Kekalahan akan sangat

terasa manakala di pemenang hanya meninggalkan satu (1) butir biji congklak saja. Kondisi kalah tentu

saja sangat tidak menyenangkan, namun bagaimana pun kondisi tersebut harus diterima dengan besar

hati. Situasi ini sangat berbeda,jika dibandingkan saat kita bermain game di komputer . Disaat kita merasa

akan mengalami kekalahan, maka

dengan mudah ia dapat mematikan (off) atau mengulang (restart) permainan tersebut. 4. Melatih kemampuan menganalisa.

Untuk bisa menjadi pemenang, maka kemampuan untuk menganalisa sangat diperlukan,

terutama saat lawan mendapatkan giliran untuk bermain. Bagi yang mampu menganalisa dengan baik, ia

dapat memenangkan permain tersebut dengan hanya meninggalkan satu (1) butir biji congklak.

5. Menjalin kontak sosial

Dapat dikatakan, faktor ini merupakan hal terpenting dalam permainan ini. Karena dilakukan

secara bersama-sama, maka terjalin suatu kontak sosial antara pemainannya. Berbagai macam informasi

Page 7: CONGKLAK

dapat disampaikan saat permainan ini dilakukan. Tak jarang senda gurau dan tawa terdengar saat

permainan ini berlangsung.

Manfaat-manfaat di atas belum tentu diperoleh jika anak memainkan permainan yang ada di

komputer pribadi mereka, apalagi jika komputer pribadi tersebut diletakkan dalam kamar tidur. Hal ini

dapat menyebabkan anak menjadi lebih individual dan terkadang lupa untuk bersosialisasi dengan

lingkungannya.

Kemampuan-kemampuan lain pun belum tentu dapat berkembang dengan baik. Justru dari

sebuah permainan yang terlihat sederhana, ternyata malah memberikan manfaat yang besar, selain

melestarikan budaya Indonesia dan mendapatkan kegembiraan, anak pun dapat mengembangkan

kemampuan- kemampuan yang ada dalam dirinya.

Congklak sebagai salah satu alternatif alat permainan edukatif (APE). Sebuah alat dinamakan

sebagai APE ketika ia memiliki nilai manfaat yakni untuk menstimulasi potensi anak. Misalnya saja yang

terstimulasi dalam Congklak adalah

• Kemampuan motorik halus, anak menggenggam biji congklak dan memindahkan dari tangannya dan dimasukkan dalam lobang •

Kemampuan numerik, untuk anak yang belum dapat berhitung bisa distimulasi dengan memancingnya

dengan sebutan angka yang tidak utuh. Jadi seperti ini "sa....tu..."

Melatih daya konsentrasi, saya seringkali memperoleh pertanyaan bagaimana anak dapat berkonsentrasi

belajar. Bahwa optimalisasi konsentrasi ada di 15 menit pertama, setelah itu konsentrasi akan split dengan

perhatian ke berbagai hal. Dengan latihan ini akan membuat lebih panjang waktu untuk berkonsentrasi.

Pilar kedua dalam kegiatan atraktif untuk anak preschool adalah kegiatan

bermain dan APE dengan menggunakan bahan disekeliling, bisa dengan gelas

plastik, biji kacang merah, pasir putih, dsb.

Page 8: CONGKLAK

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dunia anak adalah dunia bermain. Beragammainan diciptakan untuk menghibur dan juga sebagai

sarana pendidikan anak. Mulai dari mainan yang terbuat dari plastik hingga mainan elektronik. Tetapi,

tidak ada salahnya Anda mengajarkan permainan yang mungkin sering Anda mainkan sejak kecil.

Permainan seperti ini mengasah kemampuan otak, kemampuan membuat strategi, sikap mudah

bersosialisasi, dan membangun EQ.

Untuk memfasilitasi tingkat perkembangan anak perlu dibuat adanya arena bermain yang

dilengkapi dengan alat-alat peraga dan alat- alat keterampilan lainnya. Menawarkan kesempatan untuk

menjalin hubungan sosial melalui interaksi yang bebas, ditandai dengan adanya relasi dan komunikasi

yang akrab. Seorang anak masih membutuhkan suatu pertolongan dan bimbingan baik jasmani maupun

rohani serta memerlukan sebuah kasih sayang dalam pengembangan pembentukan perilaku dan

pengembangan kemampuan dasar.

B. Saran

Dari uraian diatas maka kami menyarankan kepada pendidik agar dapat mengetahui dan

memahami ciri-ciri perkembangan kejiwaan anak, untuk membantu dalam mengatur strategi

pembelajaran yang tepat sesuai dengan kesiapan anak untuk menerima, memahami dan menguasai bahan

pembelajaran sesuai dengan kemampuannya. Dan juga seorang pendidik harus dapat memberikan

permainan yang sesuai dengan perkembangan anak agar anak dapat mengembang semua potensi yang

mereka miliki

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i KATA

PENGANTAR...................................................................................ii DAFTAR

ISI.................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN

Page 9: CONGKLAK

A. Latar Belakang Masalah...................................... . . . . . . . . . . . . .1 B. Rumusan Masalah.................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2 C. Tujuan Pembahasan............................................................ . . . . . . . . .2 BAB II PEMBAHASAN A....................................................Asa-usul Permainan Congklak .......................................................................................................3 B............................................Cara Bermain Permainan Congklak .......................................................................................................5 C.....................................................Manfaat Permainan Congklak .......................................................................................................6 BAB III PENUTUP A..................................................................................Kesimpulan .......................................................................................................9 B.............................................................................................Saran .......................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10 Agustia Mutiatin, Bermain Congklak

Page 10: CONGKLAK
Page 11: CONGKLAK

BERMAIN CONGKLAK MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Bermain Oleh : AGUSTIA MUTIATIN NIM : Tingkat/ Jurusan : I/ PG-PAUD Agustia Mutiatin, Bermain Congklak iii

i 10 Dosen Pembimbing : Drs. AJAR YULISTIANTO UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE UNIRO TUBAN 2010 DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.expat.or.id/info/congklak.html. Diakses pada tanggal 27

Januari 2010.

2. http://www.expat.or.id/info/congklakinstructions.html#top. Diakses pada

tanggal 27 Januari 2010.

3. http://www.id.wikiped ia.or g/wik i/Congklak. Diakses pada 27 Januari

Page 12: CONGKLAK

2010

4. www.budaya-indonesia.org/iaci/Co n g k la k. Diakses pada 27 Januari 2010

Agustia Mutiatin, Bermain Congklak