congklak
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
meberi hidayah dan inayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaika makalah ini dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami
ucapkan terimakasih pada Drs. Ajar Yulistianto. selaku dosen mata kuliah
Perkembangan Bermain yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penulisan makalah yang berjudul Bermain Congklak, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi banyak bergerak
sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik
karena dalam permainan dimainkan oleh minimal 2 anak. Selain itu, dalam permainan berkelompok
mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim.
Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang
memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut
anak-anak mereka terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka.
Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan
ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan
individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
Memberi kebebasan secara seimbang untuk anak bermain bersama teman- temannya dapat
memberikan nilai positif. Bermain dapat menjadi sarana belajar dan mengembangkan nilai EQ pada anak.
Tetapi, tentu saja harus dalam pengawasan dan memberi batasan waktu yang jelas agar tidak semua
waktu digunakan untuk bermain.
Jika Anda belum pernah mengenal permainan tradisional tersebut, coba tanyakan kepada orang
tua Anda berbagai jenis permainan yang seru dan bernilai positif tersebut. Jika Anda sering bermain
permainan tersebut di masa kecil, ajarkan permainan yang mungkin belum diketahui anak sembari Anda
bernostalgia saat memainkan permainan tersebut saat masih kecil. Sesekali Anda juga dapat ikut bermain
sehingga hubungan Anda dan anak akan semakin dekat.
II. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan Asal-usul Congklak. 2. Menjelaskan Cara Bermain Congklak. 3. Menjelaskan Manfaat Permainan Congklak. III. Tujuan pembahasan 1. Untuk Mengetahui dan memahami Permainan Congklak 2. Untuk Mengetahui dan memahami Manfaat Permainan congklak terhadap Perkembangan anakBAB II PEMBAHASAN A. Asal-usul (Sejarah) Permainan congklak
Congklak memiliki asal Afrika atau baik di dunia Arab, tergantung dari teori sarjana yang Anda
memilih untuk percaya. Beberapa bukti tertua ditemukan di Nasional Geografis disponsori tempat
penggalian arkeologi dating kembali ke 7000 ke 5000 SM hadir dalam hari-Yordania. Excavations dari
rumah terbongkar kapur yang kental dengan dua barisan paralel circular depressions. Tata letak yang
mudah dikenali ke archaeologist di gali sebagai Congklak papan bermain. Murray, yang dicatat sarjana,
untuk pelaksanaan program yang berasal dari Mesir kuno Empire Umur (tentang 15-11-abad sebelum
masehi). Banyak ahli menduga bahwa Congklak Mei sebenarnya merupakan permainan papan tertua
lamanya.
Tercatat paling awal tulisan-tulisan yang menggambarkan permainan yang ditemukan di
referensi ke mancala teks agama di Arab dating ke abad. Beberapa sarjana percaya bahwa permainan
berasal di Timur Tengah dan dari sana tersebar ke Afrika. Kemudian, permainan menyebar ke Asia
dengan pedagang Arab dan datang ke Karibia sekitar 1640 melalui perdagangan budak Afrika. Tenaga
ahli lainnya di tempat yang asal Afrika Tengah.
Saat ini, permainan ini dikenal oleh banyak nama di seluruh dunia. Nama ini diambil dari budaya
lokal dengan menggunakan kata-kata yang mencerminkan tempat permainan dimainkan, dengan cara
yang unggul, modus dari bermain dan papan atau counter digunakan. Hal ini disebut dalam bahasa Inggris
sebagai Hitung dan Ambil.
Di negara-negara Arab, yang paling umum adalah nama mancala (bahasa Arab arti kata dalam
bahasa Inggris “untuk berpindah”). Di beberapa negara Afrika Barat yang depressions di papan yang
disebut sebagai Warri atau Awari, yang berarti rumah, sehingga ia memberi nama Wari. Permainan di
Indonesia dikenal sebagai Adi, yang juga merupakan nama dari bibit yang digunakan untuk main game.
Agustia Mutiatin, Bermain Congklak 3
4 Congklak di Indonesia
Bahkan di Indonesia, Congklak dikenal oleh berbagai nama dari daerah ke daerah. Nama yang
paling umum, Congklak, diambil dari cowrie shell, yang umumnya digunakan untuk main game. Di
Malaysia, yang dikenal sebagai permainan congkak, nama yang banyak digunakan di provinsi Sumatra
juga. Di Jawa, permainan ini dikenal sebagai Congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di Lampung,
permainan disebut, dentuman lamban. Di Sulawesi, permainan yang disebut sebagai Mokaotan,
Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.
Congklak referensi historis untuk merujuk pada permainan yang dimainkan oleh remaja putri
dari bangsawan Jawa. Hal ini kemungkinan besar pedagang yang asing, karena dekat dengan kelas atas,
Congklak diperkenalkan kepada mereka. Dengan petikan waktu, Congkla ’s popularitas tumbuh hingga
kini banyak dimainkan oleh masyarakat umum juga. Di sebagian besar daerah, bermain Congklak dibatasi
untuk remaja putri, remaja dan perempuan dalam waktu senggang mereka dan dilihat sebagai ‘girl’s
permainan’. Hanya di beberapa daerah adalah Congklak dimainkan oleh laki-laki dan anak laki-laki juga.
Di Sulawesi, sejarah, permainan ini hanya untuk bermain selama masa kecil hati, setelah kematian
seorang kekasih. Ia dianggap tabu untuk main game di lain waktu. Di Jawa Tengah, dalam pra-sejarah
kali, Congklak digunakan oleh petani untuk menghitung musim, untuk tahu kapan untuk tanaman dan
panen, serta untuk memprediksi masa depan.
Permainan Papan Congklak Pemutaran papan yang terbuat dari kayu, dengan variasi dari pulau ke pulau dalam jumlah lubang pada masing-masing pihak, baik 5, 6, 7or 9 lubang. Semua papan ada dua ‘rumah toko’ hole, satu pada setiap akhir. Desain yang berbeda dari yang sederhana, lugas hutan, ke kapal-berbentuk papan, untuk bermain sangat dihiasi papan. Di Jawa Tengah, rumit desain memanfaatkan Jawa naga (naga) yang umum. Dragons dari wajah kedua berakhir, dengan ekor dekorasi bagian samping papan dan kaki suspending board up off the floor. Congklak papan elaborately dapat diukir dan dilukis dengan emas dan warna
merah yang populer. Sebagian besar, namun yang relatif sederhana yang terbuat dari kayu. Seperti pada
arkeologi menemukan di Yordania, tambang di Mojokerto, Lamongan dan Bondowoso di Jawa Timur ada
unearthed Congklak ‘papan’ diukir ke dalam lubang dengan batu besar. Ini yang ditemukan bersama-
sama dengan potongan-potongan yang rusak dan batu-batu candi lainnya arkeologi sisa-sisa waktu
sebelumnya
B. Cara Bermain Congklak
Permainancongklak menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang
induk yang ukurannya lebih besar. Dimainkan oleh 2 orang. Satu lubang induk terletak pada ujung papan
dan lubang induk lainnya terletak di ujung lainnya. Di antara kedua lubang induk terdapat 2 baris yang
tiap barisnya berisi 7 lubang yang jumlahnya 14 lubang.
Tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau plastik. Kecuali lubang
induk yang dibiarkan kosong. Setelah menentukan siapa yang akan mulai lebih dulu, maka permainan
dimulai dengan memilih salah satu lubang dan menyebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap
lubang lainnya searah jarum jam. Masing-masing lubang diisi dengan 1 biji. Bila biji terakhir jatuh di
lubang yang ada biji-bijian lain maka biji yang ada di lubang tersebut diambil lagi untuk diteruskan
mengisi lubang-lubang selanjutnya. Jangan lupa untuk mengisikan biji ke lubang induk kita setiap
melewatinya. Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu diisi.
Bila biji terakhir ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih lubang lainnya
untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji terakhir diletakkan pada salah satu lubang kosong, berarti
giliran untuk lawan kita. Bila lubang tempat biji terakhir itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada di
baris kita, maka biji yang ada di seberang lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang
kosong akan menjadi milik kita dan akan masuk dalam lubang induk kita.
Setelah semua baris kosong, maka permainan dimulai lagi dengan mengisi 7 lubang milik kita,
masing-masing dengan 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Dimulai dari lubang yang terdekat
dengan lubang induk, bila tidak mencukupi maka lubang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan
tidak boleh diisi.
C. Manfa’at Permainan Congklak
Sekilas permainan ini terlihat sangat sederhana, malah bisa dianggap kuno.
Namun dibalik kesederhanaan tersebut sesungguhnya ada beberapa manfaat yang
dapat diperoleh daripermainan tersebut, yaitu :
1. Melatih kemampuan motorik halus.
Saat memegang dan memainkan biji-biji congklak tersebut, yang paling berperanan adalah
motorik halus kita, yaitu jari jemari. Bagi individu yang kemampuan motorik halusnya tidak terlalu baik,
maka ia tidak dapat menjalankan permainan tersebut dengan cepat, dan mungkin saja biji-biji congklak
tersebut akan tersebar dan terlepas dari genggamannya.
Kemampuan motorik halus ini sangat bermanfaat bagi anak untuk memegang dan menggenggam
alat tulis. Dengan kemampuan motorik halus yang baik, maka anak, dapat menulis atau mengetik dengan
baik dan cepat.
2. Melatih kesabaran dan ketelitian
Permainan ini sangat memerlukan kesabaran dan ketelitian. Terutama pada saat si pemain harus
membagikan biji congklak ke dalam lubang-lubang yang ada di papan congklak. Jika si pemain tidak
sabar dan tidak teliti, maka permainan tidak akan berjalan dengan baik.
3. Melatih Jiwa sportifitas
Dalam permaianan ini diperlukan kemampuan untuk menerima kekalahan. Karena permainan ini
dilakukan hanya 2 orang saja, maka akan terlihat jelas antara menang dan kalah. Kekalahan akan sangat
terasa manakala di pemenang hanya meninggalkan satu (1) butir biji congklak saja. Kondisi kalah tentu
saja sangat tidak menyenangkan, namun bagaimana pun kondisi tersebut harus diterima dengan besar
hati. Situasi ini sangat berbeda,jika dibandingkan saat kita bermain game di komputer . Disaat kita merasa
akan mengalami kekalahan, maka
dengan mudah ia dapat mematikan (off) atau mengulang (restart) permainan tersebut. 4. Melatih kemampuan menganalisa.
Untuk bisa menjadi pemenang, maka kemampuan untuk menganalisa sangat diperlukan,
terutama saat lawan mendapatkan giliran untuk bermain. Bagi yang mampu menganalisa dengan baik, ia
dapat memenangkan permain tersebut dengan hanya meninggalkan satu (1) butir biji congklak.
5. Menjalin kontak sosial
Dapat dikatakan, faktor ini merupakan hal terpenting dalam permainan ini. Karena dilakukan
secara bersama-sama, maka terjalin suatu kontak sosial antara pemainannya. Berbagai macam informasi
dapat disampaikan saat permainan ini dilakukan. Tak jarang senda gurau dan tawa terdengar saat
permainan ini berlangsung.
Manfaat-manfaat di atas belum tentu diperoleh jika anak memainkan permainan yang ada di
komputer pribadi mereka, apalagi jika komputer pribadi tersebut diletakkan dalam kamar tidur. Hal ini
dapat menyebabkan anak menjadi lebih individual dan terkadang lupa untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya.
Kemampuan-kemampuan lain pun belum tentu dapat berkembang dengan baik. Justru dari
sebuah permainan yang terlihat sederhana, ternyata malah memberikan manfaat yang besar, selain
melestarikan budaya Indonesia dan mendapatkan kegembiraan, anak pun dapat mengembangkan
kemampuan- kemampuan yang ada dalam dirinya.
Congklak sebagai salah satu alternatif alat permainan edukatif (APE). Sebuah alat dinamakan
sebagai APE ketika ia memiliki nilai manfaat yakni untuk menstimulasi potensi anak. Misalnya saja yang
terstimulasi dalam Congklak adalah
• Kemampuan motorik halus, anak menggenggam biji congklak dan memindahkan dari tangannya dan dimasukkan dalam lobang •
Kemampuan numerik, untuk anak yang belum dapat berhitung bisa distimulasi dengan memancingnya
dengan sebutan angka yang tidak utuh. Jadi seperti ini "sa....tu..."
Melatih daya konsentrasi, saya seringkali memperoleh pertanyaan bagaimana anak dapat berkonsentrasi
belajar. Bahwa optimalisasi konsentrasi ada di 15 menit pertama, setelah itu konsentrasi akan split dengan
perhatian ke berbagai hal. Dengan latihan ini akan membuat lebih panjang waktu untuk berkonsentrasi.
Pilar kedua dalam kegiatan atraktif untuk anak preschool adalah kegiatan
bermain dan APE dengan menggunakan bahan disekeliling, bisa dengan gelas
plastik, biji kacang merah, pasir putih, dsb.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dunia anak adalah dunia bermain. Beragammainan diciptakan untuk menghibur dan juga sebagai
sarana pendidikan anak. Mulai dari mainan yang terbuat dari plastik hingga mainan elektronik. Tetapi,
tidak ada salahnya Anda mengajarkan permainan yang mungkin sering Anda mainkan sejak kecil.
Permainan seperti ini mengasah kemampuan otak, kemampuan membuat strategi, sikap mudah
bersosialisasi, dan membangun EQ.
Untuk memfasilitasi tingkat perkembangan anak perlu dibuat adanya arena bermain yang
dilengkapi dengan alat-alat peraga dan alat- alat keterampilan lainnya. Menawarkan kesempatan untuk
menjalin hubungan sosial melalui interaksi yang bebas, ditandai dengan adanya relasi dan komunikasi
yang akrab. Seorang anak masih membutuhkan suatu pertolongan dan bimbingan baik jasmani maupun
rohani serta memerlukan sebuah kasih sayang dalam pengembangan pembentukan perilaku dan
pengembangan kemampuan dasar.
B. Saran
Dari uraian diatas maka kami menyarankan kepada pendidik agar dapat mengetahui dan
memahami ciri-ciri perkembangan kejiwaan anak, untuk membantu dalam mengatur strategi
pembelajaran yang tepat sesuai dengan kesiapan anak untuk menerima, memahami dan menguasai bahan
pembelajaran sesuai dengan kemampuannya. Dan juga seorang pendidik harus dapat memberikan
permainan yang sesuai dengan perkembangan anak agar anak dapat mengembang semua potensi yang
mereka miliki
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i KATA
PENGANTAR...................................................................................ii DAFTAR
ISI.................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................... . . . . . . . . . . . . .1 B. Rumusan Masalah.................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2 C. Tujuan Pembahasan............................................................ . . . . . . . . .2 BAB II PEMBAHASAN A....................................................Asa-usul Permainan Congklak .......................................................................................................3 B............................................Cara Bermain Permainan Congklak .......................................................................................................5 C.....................................................Manfaat Permainan Congklak .......................................................................................................6 BAB III PENUTUP A..................................................................................Kesimpulan .......................................................................................................9 B.............................................................................................Saran .......................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................10 Agustia Mutiatin, Bermain Congklak
BERMAIN CONGKLAK MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Bermain Oleh : AGUSTIA MUTIATIN NIM : Tingkat/ Jurusan : I/ PG-PAUD Agustia Mutiatin, Bermain Congklak iii
i 10 Dosen Pembimbing : Drs. AJAR YULISTIANTO UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE UNIRO TUBAN 2010 DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.expat.or.id/info/congklak.html. Diakses pada tanggal 27
Januari 2010.
2. http://www.expat.or.id/info/congklakinstructions.html#top. Diakses pada
tanggal 27 Januari 2010.
3. http://www.id.wikiped ia.or g/wik i/Congklak. Diakses pada 27 Januari
2010
4. www.budaya-indonesia.org/iaci/Co n g k la k. Diakses pada 27 Januari 2010
Agustia Mutiatin, Bermain Congklak