commission (macc) atau alat bukti -...

1
Media Indonesia, 28 Juli 2017

Upload: hatram

Post on 18-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Commission (MACC) atau Alat Bukti - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3301/97b6d6e2_Jun17-LangenKridhaPrat...dengan aliran dana KTP-E. Sementara itu, Jaksa KPK akan banding

JUMAT, 28 JULI 2017 TIPIKOR6

KERJA SAMA KPK INDONESIA-MALAYSIA: Ketua

Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo

bersalaman dengan Ketua Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) atau Suruhanjaya Pencegahan

Rasuah Malaysia (SPRM) Datuk Dzulkifli Ahmad

(kanan) seusai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Pertemuan dua pemimpin pemberantasan korupsi itu

bertujuan memperkuat kerja sama kedua negara.

MI/ROMMY PUJIANTO

DERO IQBAL [email protected]

WAKIL Ketua Komisi Pem-b e r a n t a s a nKorupsi (KPK)

Basaria Panjaitan menya-takan penyidik antirasywahsedang berkonsentrasi un-tuk merampungkan berkasperkara Setya Novanto, ter-sangka kasus korupsi peng-adaan KTP-E tahun anggaran 2011-2012.

“Terkait Setya Novanto(SN), penyidik konsentrasi menyelesaikan berkas. Saksi-saksi sudah dipanggil bebe-rapa. Kalau sudah sempurna, baru bisa diajukan untuk disidangkan,” kata Basaria di Jakarta, kemarin.

Basaria juga menyatakanpenahanan terhadap No-vanto yang juga Ketua DPR 2014-2019 bergantung pada kelengkapan berkas yang disusun penyidik.

“Kami masih tunggu daripenyidik. Kalau sudah tercu-kupi, biasanya nanti sebelum persidangan baru ditahan, tetapi semua tergantung pe-nyidik. Tetapi kalau sudah dekat persidangan, pasti di-tahan,” ucap Basaria.

Pada 17 Juli lalu, KPK telah menetapkan mantan KetuaFraksi Partai Golkar itu seba-gai tersangka setelah mereka menemukan bukti permu-laan yang cukup.

Ia diduga memiliki tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatukorporasi dengan menyalah-gunakan kewenangan yangdimiliki.

Akibatnya, negara meng-alami kerugian sekurang-kurangnya Rp2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitarRp5,9 triliun dalam paket pengadaan KTP-E pada Ke-menterian Dalam Negeri.

Pengadaan printerKPK mengklarifikasi ter-

kait dengan pengadaan printer yang digunakan da-lam proyek pengadaan KTP berbasis nomor induk kepen-dudukan secara nasional

(KTP-E) kepada ahli peng-adaan barang atau jasa.

Lembaga itu kemarin me-meriksa ahli pengadaan ba-rang atau jasa HarmawanKaeni sebagai saksi dalam penyidikan tindak pidana ko-rupsi pengadaan paket KTP-Euntuk tersangka Novanto.

“Terhadap saksi kami juga mengonfi rmasi lebih lanjut dan tentu saja mematangkan bukti terkait dengan proses pengadaan yang terjadi yang diduga merugikan keuangan negara Rp2,3 triliun terse-but,” kata juru bicara KPKFebri Diansyah.

Lebih lanjut, Febri menya-takan KPK sedang mendalamibagaimana proses pemba-hasan yang terjadi sebelum penganggaran proyek KTP-E dalam penyidikan untuk ter-sangka Novanto.

“Termasuk juga indikasialiran dana untuk mengurus proses penganggaran ter-sebut. Di fakta persidangan sudah muncul dan kita bisa simak bersama-sama bahwa ada beberapa pemberianyang terjadi dan ada bebera-pa aliran dana yang terjadidari berbagai sumber itu, tentu kami klarifikasi satu per satu,” tuturnya.

Sebelumnya, hakim Penga-dilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta pada Kamis (20/7) lalu telah menjatuhkan hu-kuman penjara tujuh tahun kepada mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemente-rian Dalam Negeri Irman dan lima tahun penjara kepada mantan Direktur Pengelo-laan Informasi Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri Sugiharto da-lam perkara korupsi proyek pengadaan KTP-E.

Dalam persidangan ketika itu, kedua terdakwa jugamengakui sejumlah peneri-maan dan pemberian terkait dengan aliran dana KTP-E.

Sementara itu, Jaksa KPK akan banding karena sejum-lah nama anggota DPR yang diduga menerima uang KTP-E tidak masuk dalam vonis ma-jelis hakim. (Ant/P-5)

Penahanan Ketua DPR Setya Novantomasih menunggu penyidik KPKmerampungkan berkas perkara.

KPKPerkuat Alat Bukti

Media Indonesia, 28 Juli 2017