ciri ciri birokrasi di negara maju(1)

15
1. Pengertian Birokrasi Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri dari dua kata yaitu biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hirarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi. Secara etimologi birokrasi berasal dari istilah “buralist” yang dikembangkan oleh Reineer von Stein pada 1821, kemudian menjadi “bureaucracy” yang akhir-akhir ini ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersonal dan leglistik (Thoha, 1995 dalam Hariyoso, 2002). Birokrasi dapat dirujuk kepada empat pengertian yaitu: Birokrasi dapat diartikan sebagai kelompok pranata atau lembaga tertentu. Birokrasi dapat diartikan sebagai suatu metoda untuk mengalokasikan sumber daya dalam suatu organisasi. Istilah ini berpadanan dengan pengambilan keputusan dalam birokrasi. “Kebiroan” atau mutu yang membedakan antara birokrasi dengan jenis organisasi lain. (Downs, 1967 dalam Thoha, 2003). Kelompok orang yang digaji yang berfungsi dalam pemerintahan. (Castle, Suyatno, Nurhadiantomo, 1983).

Upload: disckid

Post on 29-Jan-2016

328 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

ciri-ciri birokrasi di negara maju

TRANSCRIPT

Page 1: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

1. Pengertian Birokrasi

Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri dari dua kata yaitu biro yang artinya meja

dan krasi yang artinya kekuasaan. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat membentuk

pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hirarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian

birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-

undang dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi. Secara etimologi birokrasi berasal

dari istilah “buralist” yang dikembangkan oleh Reineer von Stein pada 1821, kemudian menjadi

“bureaucracy” yang akhir-akhir ini ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersonal

dan leglistik (Thoha, 1995 dalam Hariyoso, 2002). Birokrasi dapat dirujuk kepada empat

pengertian yaitu:

Birokrasi dapat diartikan sebagai kelompok pranata atau lembaga tertentu.

Birokrasi dapat diartikan sebagai suatu metoda untuk mengalokasikan sumber daya dalam

suatu organisasi. Istilah ini berpadanan dengan pengambilan keputusan dalam birokrasi.

“Kebiroan” atau mutu yang membedakan antara birokrasi dengan jenis organisasi lain.

(Downs, 1967 dalam Thoha, 2003).

Kelompok orang yang digaji yang berfungsi dalam pemerintahan. (Castle, Suyatno,

Nurhadiantomo, 1983).

Birokrasi Ideal Menurut Weber

Max Weber sebagai bapak birokrasi mengatakan bahwa birokrasi menjadi elemen

penting yang menghubungkan ekonomi dengan masyarakat. Weber mengajukan sebuah model

birokrasi ideal yang memiliki karakteristik sebagai berikut (dalam Islamy, 2003):

Pembagian Kerja (division of labour)

Adanya prinsip hierarki wewenang (the principle of hierarchi)

Adanya sistem aturan (system of rules)

Hubungan Impersonal (formalistic impersonality)

Sistem Karier (career system)

Page 2: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

2. Pengertian Negara Maju

Negara maju adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan negara-negara yang

dihitung memiliki tingkat pembangunan yang tinggi berdasarkan ukuran-ukuran tertentu seperti

tingkat kesejahteraan rakyat dan kualitas hidup yang tinggi. Ada juga yang mendefinisikan

negara maju sebagai negara yang sektor perindustriannya meningkat pesat, memiliki sumber

daya manusia yang berkualitas, mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik, dan

memiliki kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kebanyakan negara dengan

GDP (produk domestik bruto) per kapita tinggi dianggap negara maju. Namun beberapa negara

yang telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui

pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi

berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status ’negara maju’.

Sebenarnya, belum ada pengertian yang lugas mengenai negara maju maupun negara

berkembang yang dapat dirumuskan secara pasti. Karena belum tentu semua warga di negara

yang dianggap maju memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi. Biasanya, faktor yang

menentukan negara tersebut maju adalah GDP yang tinggi, perekonomiannya dikuasai oleh

sektor tersier dan kuartener, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang tinggi, pendapatan

negara yang tinggi, kualitas pendidikan yang tinggi, dan sebagainya. Pengertian negara maju

menurut Kofi Annan, mantan Sekjen PBB, seperti berikut: "Negara maju adalah negara yang

memungkinkan semua warganya menikmati kehidupan yang bebas dan sehat dalam suasana

yang aman."

3. Karakteristik Negara Maju

a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal

Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju

mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber daya alam baru,

ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada sebagai energi alternatif. Misalnya

pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan fungsi dari energi

minyak bumi.

b. Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan

Page 3: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya tidak

terlalu banyak, angka beban  ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas penduduk tinggi,

pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan berusaha terbuka luas.

c. Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang-Barang Hasil Produksi dan Jasa

Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa

lebih dari 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.

d. Tingkat dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi

Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat

yang bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.

e. Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa

Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak

memiliki sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk olahan sumber daya

alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat minim, namun negara tersebut

mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru

dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain

yang umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.

f. Tercukupinya Penyediaan Fasilitasilitas Umum

Negara maju  memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan

pelayanan fasilitas umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung dengan tingginya

tingkat kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan ketersediaan

sarana fasilitas umum yang ada.

g. Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi

Manusia Dijunjung Tinggi

Masyarakat di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam

mematuhi hukum. Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas (dapat

dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan pengambilan

keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan dalam penentuan jabatan, namun

kemampuanlah yang diperhitungkan. Penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi,

Page 4: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

bahkan untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different ability) seperti orang

tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas khusus dan porsi atau

kesempatan kerja yang sejajar dengan masyarakat normal.

h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas

penduduk suatu negara. Di negara-negara maju secara umum penduduknya sudah memiliki

kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal tersebut terlihat dari

angka partisipasi belajar penduduk negara-negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat

pendidikan penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan

anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.

i. Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi

Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk

menjadikan negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi demikian

membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai

penghasilan utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai

sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi.

Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.

j. Tingkat Kesehatan Tinggi

Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi, sehingga

kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu pihak pemerintah

juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui

pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang

dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik,

dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk

yang tinggi di negara maju.

Page 5: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

4. Ciri-ciri Birokrasi di Negara Maju

Pada negara maju, birokrasi akan menjadi sangat terspesialisasi pada setiap

tingkatan/level. Ini merupakan cerminan dari beragamnya aktifitas pemerintah serta kemampuan

teknis yang diperlukan untuk mengimplementasikan berbagai program pembangunan pada

masyarakat yang lebih modern. Birokrasi negara maju akan menunjukan pada titik tertentu

sebuah tingkat keprofesionalan yang tinggi, baik untuk mengidentifikasi maupun melayani

berbagai kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Secara garis besar ciri-ciri birokrasi di negara maju

adalah sebagai berikut :

1) Karakteristik utama dari birokrat elit di negara maju adalah mereka menganggap diri

mereka sebagai anggota dari sebuah kelompok dan mengasosiasikan dirinya dengan

negara.

2) Kuatnya sistem kontrol dari sistem-sistem lainnya (hukum atau yudikatif, legislatif, dan

sosial masyarakat dengan berbagai kelembagaannya) terhadap perilaku birokrasi

pemerintahan dan juga partai politik yang berkuasa (the ruling party) “memaksa”

birokrasi pemerintahan dan partai yang berkuasa untuk berupaya memperbaiki

kinerjanya. Tidak jarang kesalahan yang tampak kecil yang dilakukan oleh aparatur

pemerintahan, dapat menjadi isu sosial dan isu politik yang besar, misalnya masalah

ketidakadilan dalam alokasi anggaran pendidikan atau masalah pelayanan sosial yang

dianggap lambat, dan kasus suap yang dapat membawa ke pengadilan tidak saja pegawai

yang menerima suap tetapi juga masyarakat yang memberikan suap tersebut.

Page 6: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

Namun demikian, kelemahan-kelemahan tersebut akan dengan mudah diperbaiki oleh

aparatur pemerintahannya.

3) Kesadaran aparatur pemerintahan tentang peran dan fungsinya serta kesadaran untuk

selalu mencari yang terbaik bagi sistem administrasi negaranya adalah merupakan salah

satu faktor utama mengapa reorientasi, revitalisasi, atau reformasi birokrasi pemerintahan

tampak demikian mudah dan cepatnya dilakukan oleh negara-negara maju.

4) Tunduk kepada pemerintahan yang mendapat kepercayaan rakyat.

5) Objektif dalam memberikan pelayanan, tidak ada diskriminasi dengan alasan apapun

dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

6) Rasional, tidak dikuasai/didominasi kelompok tertentu.

Selain ciri-ciri tersebut, berdasarkan hasil studi Fred W. Riggs bersama para ahli

administrasi negara, antara lain John D. Montgomery, Milton Esman, Ralph Braibanti, William

J. Smith, dan Edward W. Weidner, membentuk kelompok studi perbandingan administrasi

(Comparative Study Administration Group/CAG). Hasil studi banding antara negara maju dan

negara berkembang tersebut mengungkap adanya perbedaan-perbedaan antara keduanya dalam

hal administrasi pemerintahan. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pada negara maju, pengangkatan dan pemberhentian pegawai didasarkan pada suatu

standar tertentu atau dikenal dengan istilah meryt system (adanya kesesuaian antara

kecakapan yang dimiliki seorang pegawai dengan jabatan yang dipercayakan kepadanya,

meliputi tingkat pendidikan formal, pendidikan dan latihan teknis, tingkat pengalaman

kerja, dan tingkat penguasaan tugas dan pekerjaan). Sementara pada negara berkembang,

pengangkatan dan pemberhentian pegawai terjadi karena birokrasi atau nepotisme.

2) Pada negara maju, berlaku prinsip legal rational impersonal, di mana setiap persoalan

diselesaikan dalam kantor/kedinasan serta berdasarkan hukum yang berlaku. Sebaliknya,

hubungan satu sama lain dalam pemerintahan di negara berkembang didominasi oleh

praktik yang dikenal dengan istilah bureaucratic click dan patron client relationship,

Page 7: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

yaitu penyelesaian persoalan di dalam dan di luar kantor melalui cara-cara yang tidak

legal-formal.

3) Pada negara maju, diferesiansi fungsi dalam administrasi pemerintahan terlihat dengan

jelas dan tegas, sementara hal ini tidak terjadi pada administrasi pemerintahan di negara

berkembang.

4) Berbagai macam penawaran dan permintaan yang berkaitan dengan urusan administrasi

pemerintahan di negara maju dilakukan dalam mekanisme formal market. Tidak

demikian halnya pada negara berkembang, semua penawaran dan permintaan terjadi

melalui mekanisme informal market.

5) Selain efektif, administrasi pada negara maju juga berjalan efisien. Sementara di negara

berkembang, efektivitas dalam hal administrasi tidak diikuti oleh efisiensi.

Birokrasi memiliki peran dalam sebuah pemerintahan modern. Sesuai dengan pendapat

Michael G. Roskin, et al. meneyebutkan bahwa sekurang-kurangnya ada 4 fungsi birokrasi di

dalam suatu pemerintahan modern. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Administrasi

Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan,

pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. Dengan fungsi administrasi

dimaksudkan bahwa fungsi sebuah birokrasi adalah mengimplementasikan undang-

undang yang telah disusun oleh legislatif serta penafsiran atas UU tersebut oleh eksekutif.

Dengan demikian, administrasi berarti pelaksanaan kebijaksanaan umum suatu negara, di

mana kebijakan umum itu sendiri telah dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan

negara secara keseluruhan.

2. Pelayanan

Birokrasi sessungguhnya diarahkan untuk melayani masyarakat atau kelompok-

kelompok khusus.

3. Pengaturan (regulation)

Page 8: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

Fungsi pengaturan dari suatu pemerintahan biasanya dirancang demi mengamankan

kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini, badan birokrasi biasanya

dihadapkan anatara dua pilihan: Kepentingan individu versus kepentingan masyarakat

banyak. Badan birokrasi negara biasanya diperhadapkan pada dua pilihan ini.

4. Pengumpul Informasi (Information Gathering)

Informasi dibutuhkan berdasarkan dua tujuan pokok: Apakah suatu kebijaksanaan

mengalami sejumlah pelanggaran atau keperluan membuat kebijakan-kebijakan baru yang

akan disusun oleh pemerintah berdasarkan situasi faktual. Badan birokrasi, oleh sebab itu

menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijaksanaan negara tentu menyediakan data-data

sehubungan dengan dua hal tersebut

Selain Roskin, et.al., Andrew Heywood juga mengutarakan sejumlah fungsi yang melekat

pada birokrasi. Bagi Heywood, fungsi dari birokrasi adalah:

1. Pelaksanaan Administrasi.

Fungsi ini serupa dengan yang diutarakan Roskin, et.al, bahwa fungsi utama

birokrasi adalah mengimplementasikan atau mengeksekusi undang-undang dan kebijakan

negara. Sehubungan dengan fungsi ini, Heywood membedakan 2 peran di tubuh

pemerintah. Pertama, peran pembuatan kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan

politisi. Kedua, peran pelaksanaan kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan

birokrat. Sebab itu, kerap disebut bahwa suatu rezim pemerintahan disebut dengan

“administrasi.”

2. Nasehat Kebijakan (Policy Advice)

Birokrasi menempati peran sentral dalam pemberian nasehat kebijakan kepada

pemerintah. Ini akibat birokrasi merupakan lini terdepan dalam implementasi suatu

kebijakan, mereka adalah pelaksananya. Sebab itu, masalah dalam suatu kebijakan

informasinya secara otomatis akan terkumpul di birokrasi-birokrasi. Heywood membedakan

3 kategori birokrat yaitu (1) top level civil servants, (2) middle-rangking civil servants, dan

(3) junior-ranking civil servants. Top Level Civil Servant banyak melakukan kontak dengan

politisi, sementara middle dan junior civil servants lebih pada pekerjaan-pekerjaan rutin di

“lapangan.” Top Level Civil Servants dapat bertindak selaku penasehat kebijakan bagi para

politisi, dalam mana informasi pelaksanaan kebijakan mereka peroleh dari middle dan junior

civil servants.

Page 9: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

3. Artikulasi Kepentingan

Kendati bukan fungsi utamanya guna mengartikulasi kepentingan (ini fungsi partai

politik), tetapi birokrasi kerap mendukung upaya artikulasi dan agregasi kepentingan. Dalam

tindak keseharian mereka, birokrasi banyak melakukan kontak dengan kelompok-kelompok

kepentingan di suatu negara. Ini membangkitkan kecenderungan “korporatis” dalam mana

terjadi kekaburan antara kepentingan-kepentingan yang terorganisir dengan kantor-kantor

pemerintah (birokrasi). Kelompok-kelompok kepentingan seperti perkumpulan dokter, guru,

petani, dan bisnis kemudian menjadi “kelompok klien” yang dilayani oleh birokrasi negara.

Pada satu ini “klientelisme” ini positif dalam arti birokrasi secara dekat mampu

mengartikulasikan kepentingan kelompok-kelompok tersebut yang notabene adalah “rakyat”

yang harus dilayani. Namun, pada sisi lain “klientelisme” ini berefek negatif, utamanya

ketika birokrasi berhadapan dengan kepentingan-kepentingan bisnis besar seperti Bakri

Group (ingat kasus Lapindo), kelompok-kelompok percetakan dalam kasus Ujian Nasional di

Indonesia, dalam mana keputusan pemerintah “berbias” kepentingan kelompok-kelompok

tersebut.

4. Stabilitas Politik

Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik dalam arti fokus kerja mereka adalah

stabilitas dan kontinuitas sistem politik. Peran ini utamanya kentara di negara-negara

berkembang dalam mana pelembagaan politik demokrasi mereka masih kurang handal. 

Sumber :

Basri, Setia. 2009. Pengantar Ilmu Politik: Pengertian Birokrasi dan Jenis-Jenis Birokrasi di

Negara. Melalui http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/birokrasi.html, diakses 26 April

2015.

Budianto, Febri .2010. Belajar dari Pengalaman Reformasi Administrasi/Birokrasi. Melalui

https://febrybudianto.wordpress.com/2010/04/05/belajar-dari-pengalaman-reformasi-

administrasibirokrasi-dari-negara-tetangga/, diakses 26 April 2015.

Page 10: Ciri Ciri Birokrasi Di Negara Maju(1)

Blau, Peter M dan Meyer, Marshal W. 1991. Birokrasi Dalam Masyarakat Modern. UI Press:

Jakarta.

Putra, Nugraha . 2010. Perbedaan Birokrasi di Negara Maju dengan Negara Berkembang.

Melalui http://nugrahaputra-nugraha.blogspot.com/2011/01/perbedaan-birokrasi-di-

negara-maju.html, diakses 26 April 2015.

__________2013. Birokrasi Negara Maju. Diakses melalui : http:// birokrasinegara

maju.blogspot.com/. Pada 24 April 2015.

__________2011. Analisa Bentuk Birokrasi di Negara Maju. Diakses melalui :.

http://wiedjcorn.blogspot.com/2011/01/analisa-bentuk-birokrasi-negara-maju.html.

Pada 24 April 2015.

Thoha, Miftah. 2003. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Raja Grafindo Persada: Jakarta