ciptakan generasi kreatif dan mandiri

121
1 Ciptakan Generasi Kreatif dan Mandiri Aminudin

Upload: padepokan-kata

Post on 01-Jul-2015

2.559 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

1

Ciptakan Generasi

Kreatif dan Mandiri

Aminudin

Page 2: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

2

Kata Pengantar

Orang dulu berpikir ruang angkasa adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa

diarungi. Akan tetapi, para ahli Rusia membuktikan dengan mengirimkan Yuri

Gagarin ke luar angkasa menggunakan Sputnik. Sejarah lain juga ditorehkan oleh

George Leigh Mallory dan Andrew Irvine yang disebut-sebut sebagai orang pertama

menapakkan kakinya di puncak tertinggi dunia, Mount Everest pada 1924. Kini

ribuan pendaki sudah membuktikan bahwa puncak tertinggi itu bisa ditapaki.

Itulah salah satu wujud bagaimana kreativitas bisa dimulai dan dimiliki oleh

setiap orang. Kreativitas suatu individu pada akhirnya bisa memberikan ciri karakter

pada sebuah bangsa. Lihatlah bagaimana bangsa Jepang yang terkenal karena

keuletannya. Mereka kini menjadi salah satu negara yang maju. Apakah kita sebagai

bangsa Indonesia bisa memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa ini?

Kita bisa menjadikan diri kita sebagai manusia yang kreatif dengan hidup

mandiri dan juga selalu siap akan perubahan. Manusia yang kretif dituntut untuk

mewujudkan karakter bangsa yang tangguh dan siap bersaing dengan perubahan

zaman. Dalam buku ini, kita akan belajar bagaimana mengenal dan meningkatkan

kreativitas dalam mewudujkan karakter bangsa yang mandiri.

Semoga kehadiran buku ini memberikan pencerahan dan semangat baru bagi

pembaca. Selain itu, semoga pula ke depannya kita menjadi bangsa yang mandiri

dan mampu menjadi negara yang maju.

Salam

Penulis

Page 3: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

3

Daftar Isi

PENDAHULUAN

BAB I Lebih Dekat dengan Kreativitas

A. Apakah Kreativitas itu?

B. Syarat Kreativitas

C. Manfaat Kreativitas untuk Mandiri

BAB 2 Lebih Dekat dengan Kemandirian

A. Apakah Mandiri itu?

B. Syarat Kemandirian

C. Manfaat Kemandirian untuk Bersaing

BAB 3 Generasi Kreatif dan Mandiri

A. Penasaran dengan Hal Baru

B. Tidak Ada Rotan, Akar pun Jadi

C. Kerja Keras untuk Mandiri

BAB 4 Indahnya Saling Berbagi

A. Kreativitas dan Kemandiran dalam Berbagi

B. Kreatif dalam Penyampaian Pesan

C. Kreatif dalam Kebersamaan

Bab 5 Menyejajarkan Diri dengan Bangsa Lain

A. Melejitkan Kehormatan Bangsa dan Negara dengan Kreativitas

B. Kreativitas dan Kemandirian Melahirkan Generasi Tangguh

C. Inovasi Anak Bangsa untuk Kemandirian

Page 4: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

4

BAB 6 PENUTUP

A. Anak Indonesia di Mata Dunia

B. Refleksi

Daftar Pustaka

Daftar Istilah

Indeks

Page 5: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

5

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi era globalisasi dan perubahan zaman yang pesat ini,

diperlukan mempersiapkan generasi yang kreatif, mandiri, serta mempunyai konsep

diri bangsa yang positif agar dapat mempunyai pondasi yang kuat dalam

pengembangan pribadi bangsa pada tahap berikutnya. Untuk mendapatkan itu,

dituntut peran semua bagian, terutama generasi muda, untuk mewujudkan bangsa

yang mempunyai karakter kreatif dan mandiri. Oleh sebab itu, perlu kiranya untuk

mempersiapkan generasi baik segi ilmu pengetahuan, keterampilan, serta adanya

bimbingan para ahli sehingga mampu menjadi suri tauladan bagi perilaku generasi

sekarang serta menimbulkan semangat berkembang dan maju bagi generasi

mendatang

Perubahan mutlak diperlukan bagi generasi muda agar berani bertindak,

bereksplorasi, timbul rasa ingin tahu, serta yakin akan kemampuannya. Generasi

muda ke depan adalah pengurus negeri ini yang sebaiknya disiapkan mental dan

fisiknya demi memangku amanah mengembangkan negeri ini. Hal ini dapat

dikembangkan dengan adanya proses kreatif yang menjadi ciri khas generasi ke

depan. Dengan demikian, kretivitas yang muncul akan memberikan wahana baru

bagi generasi muda dalam mengeksplorasi kemampuan dirinya. Tentunya pula

generasi yang kreatif jauh dari perbuatan-perbuatan negatif serta mampu mengolah

sumber daya yang ada di sekelilingnya. Generasi kreatif merupakan pengejawatahan

sebuah budaya bermutu bagi mewujudkan bangsa yang mandiri.

Adapun bangsa yang mandiri berasal dari individu-individu yang bisa

mengolah potensi dirinya demi kemajuan. Kemandirian tersebut terdiri dari

kemampuan mengembangkan inisiatif, kebebasan, ulet, serta kemantapan diri.

Dalam faktor inisiatif, kemandirian mengandung kemampuan dan kemauan untuk

berpikir dan bertindak secara original dan kreatif. Arti bebas dalam kemandirian

yaitu prilaku atau tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri bukan karena

pihak lain dan tidak tergantung pada pihak lain.

Progresif dan ulet ditunjukan dengan adanya usaha untuk meraih prestasi dan

mengelola potensi dengan kemampuan sendiri tanpa campur tangan pihak asing.

Itulah kemandirian yang di harapkan, kemandirian sama dengan kemapanan,

mencakup kemampuan pridadi bangsa, kemampuan mengendalikan bangsa sendiri,

Page 6: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

6

mengelola alam sendiri, membiayai bangsa dengan hasil alam sendiri tanpa campur

tangan pihak lain.

Kita adalah sumber daya yang produktif bagi bangsa dan negara. Selain itu,

kita mempunyai peran penting dalam pembangunan. Kita di masa depan akan

menggerakan arah pembangunan bangsa dan menentukan masa depan bangsa. Kita

harus kembali mengambil peran peran monumental sehingga menjadi pijakan kokoh

untuk langkah pembangunan selanjutnya.

Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan limpahan kekayaan alam

yang tidak ternilai harganya. Selain itu, Indonesia juga kaya budaya dan memiliki

jati diri yang kuat sebagai negara timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan

norma yang sangat luhur.

Indonesia juga merupakan negara yang subur dan memiliki potensi alam luar

biasa. Semua wilayah memiliki keunikan masing-masing yang sangat indah untuk

dinikmati sebagai sarana rekreasi. Dalam satu wilayah di Indonesia, sangat jarang

ditemukan tidak adanya bahasa lokal.

Semua wilayah memiliki bahasa daerah yang sangat unik. Bahkan, ada pula

wilayah yang sangat kaya budaya yang bahkan hanya dengan ratusan meter orang

dapat menemukan bahasa daerah yang berbeda. Setiap budaya sangat kental dengan

nilai historis dan kepribadian bangsa yang menarik.

Setiap daerah memiliki kain, makanan, pakaian, bentuk rumah, dan tata cara

hidup yang khas. Keindahan alam tropis yang diwarnai dengan kesegaran alami

suasana alam yang cantik ada di setiap daerah di Indonesia. Potensi wisata yang

tidak terbatas ada di Indonesia.

Namun demikian, apa yang membuat bangsa ini kian terpuruk? Dengan

kekayaan yang sedemikian besar, bagaimana negara Indonesia tidak bisa menjadi

bangsa yang maju di usianya yang sudah cukup matang? Apa yang salah dengan

negeri ini sehingga terjadi banyak hambatan menuju bangsa yang besar dan maju?

Indonesia sebenarnya telah memiliki bekal untuk terus maju. Semangat Indonesia

untuk maju sudah terbukti dengan perjuangan tanpa lelah melawan penjajah.

Namun demikian, mental juara negara Indonesia sangat kecil kadarnya

sehingga ketika Republik ini mulai menghela nafas merdeka, banyak hal penting

yang justru terlupa untuk dipupuk sehingga yang tersisa adalah pesimisme untuk

terus bangkit menjadi negara yang kaya dalam arti yang sesungguhnya.

Page 7: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

7

Selain itu, Indonesia mempunyai penduduk yang sangat cukup untuk

memajukan bangsa ini. Namun demikian, sumber daya manusia ini berhenti sampai

pada kuantitas saja, belum sampai pada kualitas. Lalu apa yang harus dilakukan

negara yang konon memiliki sejuta pesona ini untuk maju?

Ada multi aspek yang harus dilihat untuk mengurai benang kusut ini.

Sebenarnya kritik-kritik untuk memajukan negara Indonesia bisa menjadi pengurai

yang sangat efektif. Ada banyak hal yang harus dilakukan Indonesia mulai dari yang

paling sederhana saat ini juga.

Namun demikian, tidak ada kesadaran pada setiap individu untuk

menyembuhkan negara ini melalui cara-cara tersebut. Hal itu sangat dipengaruhi

oleh tingkat pendidikan masyarakat. Ada dua hal yang mencegah suatu bangsa untuk

maju karena faktor masyarakat; kurangnya nasionalisme dan kurangnya pendidikan.

Indonesia dibangun oleh rakyat yang sangat mencintai negara ini. Jadi alasan

pertama tidak berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, jika Indonesia ingin mengubah

nasib dengan cepat, negeri ini harus mengutamakan pembangunan pada sektor

pendidikan dan anak bangsanya mau belajar.

Bagi setiap individu, disiplin wajib diterapkan dalam segala bidang.

Profesionalisme dalam segala bidang juga sangat penting untuk memajukan bangsa

ini. Jika solusi-solusi dasar ini bisa dicapai, kemajuan akan segera bisa dimulai.

Kita harus berani melakukan kreativitas, membenahi diri, meningkatkan

kualitas sumber daya, dan siap berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Hal itu untuk

mewarnai berbagai kehidupan bangsa. Bangsa ini membutuhkan peran dan

sumbangsih kita secara nyata, dan sesungguhnya tugas dan peran kita tidaklah

ringan. Kita diharapkan mampu mengambil setiap peluang yang ada dan

memanfaatkanya secara baik, demi kemajuan bangsa. Masa depan bangsa ini

terletak di tangan kita.

Sebagai anak bangsa, kita pun harus berusaha mewujudkan kemandirian.

Negara yang berhasil membangun kemandiriannya akan menumbuhkan kebanggaan

pada warganya dan mendorong mereka berprestasi maksimal bagi kemajuan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Dengan kemandirian itulah eksistensi suatu bangsa dan standar kesejahteraan

yang tinggi bagi setiap warganya akan terjamin. Membangun kemandirian bangsa di

era sekarang juga berarti meningkatkan integritas dan kapabilitas bangsa untuk dapat

secara cerdas menentukan pilihan dan mewujudkan cita-cita membangun negara

Page 8: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

8

modern yang bertumpu pada kemampuannya sendiri, dengan memanfaatkan

dinamika dunia yang semakin didorong maju oleh proses globalisasi.

Sudah saatnya bangsa Indonesia bisa menunjukkan prestasi dirinya dan

mampu menyejajarkan diri dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan zaman.

Oleh sebab itu, perlu kiranya generasi muda memahami dan bisa memaknai apa arti

kreativitas dan kemandirian yang sesungguhnya. Hal ini tiada lain merupakan upaya

generasi muda sebagai warga negara yang mau dan mampu mengolah kemampuan

diri demi mewujudkan karakter bangsa yang kuat dan maju.

Page 9: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

9

BAB I

Lebih Dekat dengan Kreativitas

Sebelum mengenal lebih jauh tentang pengertian kreatif dan kreativitas,

pahamilah penjelasan proses kreatif berikut. Hasil penelitian terhadap otak manusia,

menunjukkan bahwa fungsi otak manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi

otak sebelah kiri dan fungsi otak sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi

spesifik dan menangkap informasi yang berbeda, fungsi bagian otak yang satu lebih

dominan dari pada bagian lainnya. Fungsi bagian otak sebelah kiri dikendalikan

secara berpikir vertikal, berperan menangkap logika dan simbol-simbol. Sedangkan

fungsi otak bagian kanan lebih mengandalkan pada berpikir lateral, lebih menangkap

hal yang intuitif (gerakan hati), kreatif, dan emosional (kejiwaan).

Sumber: www.triewolz.files.wordpress.com

Gambar 1.1

Setiap bagian otak memiliki fungsi spesifik dan menangkap informasi yang berbeda

Page 10: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

10

Otak merupakan bentuk fisik dari pikiran kita. Otak seperti raksasa yang

sedang tidur –begitu besar, penuh jaringan rumit, dan potensinya sangat

mengagumkan. Potensi ini seringkali terbengkalai di dalam diri anda, tidak aktif dan

tidak bergerak, menunggu untuk digunakan. Padahal sebenarnya kita dapat

memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan dan kemampuan

melebihi apa yang kita harapkan saat ini.

Hanya akhir-akhir ini saja penelitian ilmiah di bidang fisika, biokimia dan

psikologi telah memusatkan perhatian pada kedalaman kemampuan pikiran yang

misterius – dalam proses pemahaman yang lebih mendalam tentang otak manusia,

pikiran dalam wujud fisik. Studi dalam bidang ini mulai mengungkap kenyataan

bahwa potensi tersembunyi dari otak manusia jauh lebih besar daripada yang pernah

dibayangkan. Penemuan yang menarik menunjukkan seluk-beluk perbatasan otak.

Dalam hal ini, fungsi mentalnya yang berbeda dan karakteristik unik antara otak kiri

dan kanan.

Otak kita berfungsi seperti super komputer, dia mempunyai kemampuan dan

kapasitas visual, audio, matematis, analitis dan psikis yang mengagumkan; dan ini

ditunjang oleh berjuta-juta sel otak yang bereaksi satu sama lain dengan cara yang

sampai sekarang belum diketahui oleh para ilmuwan. Adapun yang diketahui adalah

tidak adanya batas kemampuan dan daya cipta otak.

Seseorang dapat menjadi kreatif dan imajinatif atau menjadi deduktif,

analitis dan instingtif sesuai keinginannya. Otak tidak membatasi diri, dia bekerja

sesuai keinginan anda dan berfungsi sesuai perintah kita. Otak merupakan perangkat

keras yang digunakan oleh pikiran anda untuk membentuk sikap, perasaan, persepsi,

harapan dan hasil akhir yang kita inginkan dan idamkan. Otak merupakan abdi yang

setia dan sangat penurut.

Pahami ini semua, maka kita akan mulai membebaskan diri dari batasan-

batasan yang menghalangi pencapaian diri dan kemampuan. Jelajahilah batas-batas

pikiran kita dan mulailah mempelajari kenyataan tentang otak kita. Hal ini akan

memberikan kepada kita rasa percaya diri dan keyakinan untuk melangkah lebih

jauh dalam pencarian diri. Barulah kita mulai dapat menyadari bahwa

kecemerlangan dan keberhasilan dapat diraih oleh setiap individu.

Sekolah formal mengajarkan sejumlah hal, tetapi pendidik hanya

memberikan perhatian selintas terhadap otak dan fungsinya. Sangat sedikit sekolah

di dunia yang mengajarkan kepada muridnya tentang bagaimana cara otak menyerap

Page 11: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

11

informasi, menyimpan informasi dan mengeluarkan informasi tersebut. Anak didik

tidak belajar apapun (sangat sedikit) tentang sel otak dan jaringan penghubungnya.

Mereka jarang diajarkan tentang cara kerja memori, bagaimana mata bergerak pada

waktu menyerap informasi, bagaimana proses belajar terjadi, bagaimana gambar

bisa tercipta didalam kepala, dari mana datangnya imajinasi, bagaimana kreativitas

dipupuk. Anak-anak tidak pernah tahu secara persis bagian otak mana yang sedang

mereka gunakan dan yang lebih penting lagi, bagaimana mereka dapat menggunakan

otak secara lebih baik. Hal ini disebabkan sedikit sekali yang kita ketahui tentang

otak.

Baru akhir-akhir ini saja (generasi sekarang) kita menyadari bagaimana

masalah yang berhubungan dengan hal yang sepertinya disebabkan oleh kemampuan

mental yang tidak memadai, ternyata sangat sedikit hubungannya dengan kapasitas

otak yang mendasar. Kitapun menyadari bahwa selama ini kita memang tidak peduli

terhadap potensi otak yang hebat dan mengagumkan ini.

Mungkin hal yang paling mencengangkan dari laboratorium penelitian para

ahli otak adalah suatu kenyataan, bahwa rata-rata orang menggunakan otaknya

kurang dari 1%. Jadi, potensi luar biasa yang belum tersentuh masih ada dalam diri

kita masing-masing. Salah satu pengembangan dalam diri yang sebaiknya kita

kembangkan adalah munculnya kreativitas dan kemandirian.

A. Apakah Kreativitas itu? Mungkin kita telah mendengar apa itu kreatif dan kreativitas. Ini biasanya

kita jumpai dalam bidang seni sampai bidang usaha. Pengertian kreativitas

menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan, yaitu berkaitan dengan kemampuan

untuk mengkombinasikan, memecahkan/menjawab masalah, dan cerminan

kemampuan operasional manusia yang kreatif. Bentuk kreativitas ini bisa

diwujudkan dalam beragam hal, misalnya dalam dunia belajar, seni, keterampilan,

berbahasa, serta ilmu pengetahuan lainnnya.

Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga

kreatif yang mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian, serta kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Kreativitas pada dasarnya adalah proses pendidikan diri ke arah yang lebih baik.

Untuk menjadi orang kreatif dibutuhkan pendidikan, latihan, hingga pola pikir yang

Page 12: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

12

terus dikembangkan. Orang kreatif akan memandang kehidupan ini segalanya

berguna. Ia bisa memosisikan diri sebagai manusia yang bisa berdaya guna dan

berhasil guna.

Sumber: www.karinapriliani.blogspot.com

Gambar 1.2

Untuk menjadi orang kreatif dibutuhkan pendidikan

Berikut ini beberapa pengertian yang berhubungan dengan kreatif dan

kreativitas.

1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “kreatif “ bermakna:

- memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan;

- bersifat (mengandung) daya cipta:

Adapun kreativitas memiliki makna:

- kemampuan untuk mencipta; daya cipta;

- perihal berkreasi; kekreatifan

2. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan menunjukkan identitas

individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam,

dan dengan orang lain.

3. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang

menerapkannya dalam pemecahan masalah.

4. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan

potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan diri.

5. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:

Page 13: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

13

- Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.

Kita contohkan dengan adanya barang-barang teknologi baru. Kita sekarang ini

mungkin merasa takjub dengan adanya barang-barang teknologi baru yang inovatif

sekaligus kaya akan fasilitas terbaru. Semua itu dibuat oleh orang-orang kreatif yang

mampu membuat sesuatu sehingga membuat orang lain kagum.

Sumber: www.ari80.files.wordpress.com

Gambar 1.3

Salah satu karya kreatif adanya barang-barang teknologi baru

- Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,

mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi

hambatan, mengatasi kesulitan, serta mendatangkan hasil lebih baik/banyak. Contoh

ini sama halnya dengan komputer. Komputer menjadi benda yang mempermudah

kehidupan manusia. Sekarang ini segalanya hampir berhubungan dengan komputer.

Apakah kita pernah berpikir bagaimana komputer diciptakan dengan segala

programnya yang kemudian bisa membantu banyak orang? Ada ahli-ahli

pemrograman yang sanggup menciptakan hal-hal baru sehingga orang semakin

mudah menggunakan komputer. Mereka adalah orang-orang yang kreatif.

- Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat

dibuat di lain waktu. Pada dasarnya, karya kreatif yang muncul adalah berbagi

dengan orang lain. Misalnya, kita membuat sebuah resep makanan hasil kreasi,

Page 14: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

14

orang lain dapat mengikuti bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat

jenis makanan tersebut. Tentunya pula, orang lain (umum) dapat membuat makanan

tersebut di lain waktu dengan produksi yang banyak. Tidak menutup kemungkinan,

makanan tersebut dapat dibuat oleh beberapa generasi. Misalnya, pernahkah kita

memikirkan siapa yang dulu pertama kali membuat sayur lodeh? Sayur lodeh

tersebut dibuat oleh orang kreatif yang sampai sekarang bisa dibuat oleh beberapa

generasi, dari mulai eyang buyut, nenek, ibu, hingga mungkin kita sendiri.

Sumber: www.farm3.static.flickr.com

Gambar 1.4

Hasil masakan termasuk karya kreatif manusia

Dari beberapa uraian pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa

kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu

yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru

maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif

berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Untuk mengembangkan keterampilan berpikir, seseorang menggunakan otak

sebelah kiri. Sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif

digunakan otak sebelah kanan, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

a. Selalu bertanya, “Apa ada cara yang lebih baik?”

b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan kebiasaan rutin.

c. Bereaksi/merenungkan, berpikir dalam.

Page 15: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

15

d. Berani bermain mental, mencoba untuk melihat permasalahan dari sudut

pandang yang berbeda.

Sumber: www. 3.bp.blogspot.com

Gambar 1.5 Ide dan imajinasi sangat diperlukan dalam kreativitas

e. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.

f. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses.

g. Menghubungkan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk

menghasilkan pemecahan yang inovatif.

h. Memiliki keterampilan helikopter (helicopters skill), yaitu kemampuan untuk

bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari sudut pandang yang

lebih luas kemudiaan memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.

Bisa kita bayangkan bagaimana kalau bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang

kreatif yang mampu membuat sesuatu (benda atau jasa) yang bisa dipergunakan

secara bersama dan memiliki manfaat. Mungkin kita akan menjadi bangsa yang

besar dan tidak bergantung pada barang-barang asing. Sudah bukan rahasia lagi jika

bangsa ini lebih banyak menjadi pengguna daripada menjadi pembuat. Akan tetapi,

tidak sedikit bangsa ini yang mampu menjadi pembuat sehingga kita dikenal di

negara lain. Misalnya, sepatu dari Cibaduyut yang dikenal hingga mancanegara.

Belum lagi dengan tidak sedikit siswa di negara kita yang sudah meraih prestasi di

dunia internasional, misalnya juara Olimpiade Sains.

Sebagai pemacu kita dalam meningkatkan kreativitas, berikut ini contoh

beberapa prestasi anak Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa di tingkat

Internasional. Ternyata anak -anak Indonesia mempunyai banyak sekali prestasi

Page 16: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

16

gemilang di tingkat dunia yang berhasil membuka mata dunia akan kemampuan dan

kecerdasan bangsa ini, Tak tanggung-tanggung prestasi mereka ini sungguh

mengagumkan dan sangat membanggakan Indonesia. Mengangkat dan

mengharumkan nama bangsa di mata dunia .

Berikut beberapa profil dan prestasi dari mereka, anak bangsa kita:

1. Fahma Waluya

Indonesia berhasil meraih Juara (Winner) pada ajang Asia Pacific ICT

Alliance (APICTA) Awards 2010 yang berlangsung tanggal 12 – 16 Oktober 2010

di Kuala Lumpur Malaysia. Prestasi ini diperoleh pada kategori Secondary Student

Project melalui karya siswa SD Cendikia Bandung/SMP Salman AL-Farisi

Bandung, Fahma Waluya Rosmansyah dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.6 Fahma Waluya dan adiknya

Melalui karya berupa kumpulan program game edukasi sederhana yang

dibuat menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul “My

Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku),

Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil mendapat apresiasi tinggi dari tim juri

APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor tertinggi sekaligus memboyong

piala Juara (Winner) APICTA 2010 pada kategori Secondary Student Project

sebelumnya Fahma dan Hania juga meraih Juara (Winner) di INAICTA 2010 pada

kategori Student Project SD.

Page 17: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

17

2. Peter Tirtowidjoyo Young

Peter Tirtowidjoyo Young, 14, anak SMP Petra 1 Surabaya, dan Andrew

Tirtowidjoyo, 12, anak SD Santa Maria Surabaya, kakak beradik itu telah berhasil

menjadi juara dalam Kompetisi Matematika tingkat Internasional. Ia berhasil

mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi matematika tingkat Internasional di

Incheon, Korea Selatan. Peter si anak SMP menyabet medali emas sedangkan

adiknya, Andrew si anak SD menggondol medali perunggu.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.7

Peter Tirtowidjoyo Young

Saat mewakili Indonesia dalam International World Youth Matematic

Intercity Competition (IWYIC), 25 – 29 Juli 2010, mereka berhasil menyisihkan

utusan dari 26 negara lainnya dalam adu pintar dan adu cepat mengerjakan soal-soal

matematika. Peter menyabet penghargaan tertinggi dengan meraih emas tingkat anak

SMP.

Baik di nomor perorangan maupun tim, anak SMP kelas tiga Petra 1 ini

berhasil mengumpulkan 115 poin. Sedangkan adiknya yang masih duduk di kelas

enam SD, anak SD Santa Maria menyabet medali perunggu untuk tingkat anak SD.

Peter harus menyelesaikan 15 soal dalam waktu satu jam. Sebanyak 12 soal berupa

isian sedangkan tiga soal lainnya adalah esai matematika. Peter nyaris meraih nilai

sempurna karena nilai maksimal untuk soal-soal ini adalah 120.

3 . Agasha Kareef Ratam

Agasha memang mengharumkan nama bangsa. Bersama Henry Jayakusuma,

Kevin Pratama, Stanley Orlando, Agasha meraih empat medali emas Olimpiade

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Internasional Tingkat Sekolah Dasar

Page 18: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

18

(IMSO) di Yogyakarta pada 8-14 November 2009. Di kompetisi ini, Indonesia

menjadi juara umum dengan memboyong 6 emas (4 emas dari tim matematika dan 2

emas dari tim IPA), 5 perak, serta 17 perunggu, mengungguli 9 negara peserta lain,

seperti Singapura dan Taiwan.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.8

Agasha Kareef Ratam

Prestasi Agasha dan kawan-kawan menambah daftar kesuksesan Indonesia di

ajang olimpiade internasional tingkat SD, khususnya matematika. Sebelumnya

Indonesia juga keluar sebagai juara umum di 3th Wizards at Mathematics

International Contest (Wizmic) di Lucknow, India, pada 27-30 Oktober 2009 dengan

memboyong 10 medali emas, 9 perak, dan 5 perunggu mengalahkan 8 negara

lainnya.Kompetisi Wizmic adalah kompetisi bagi siswa SD di bawah 13 tahun yang

diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Adapun IMSO merupakan ajang tahunan.

Pada IMSO 2009, tim Indonesia diwakili 32 siswa (16 tim matematika dan 16 tim

IPA) dari total 146 peserta.

4. Stanley Orlando

Pelajar sekolah dasar (SD) dari Indonesia pun menunjukkan prestasinya

dengan meraih emas pada Kompetisi Matematika Internasional atau International

Mathematics Competition (IMC) 2010 di Incheon, Korea Selatan yang

diselenggarakan pada 25-29 Juli.

Page 19: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

19

Stanley Orlando, siswa SD St.Ursula Jakarta Pusat, DKI Jakarta meraih

medali emas pada kategori individu. Medali emas kedua diraih oleh Tim 1 SD

Indonesia, untuk kategori kelompok.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.9

Stanley Orlando

Stanley, selain meraih medali emas pada kategori individu, juga meraih dua

medali perak masing-masing pada kategori tim, serta gabungan dari jumlah nilai tim

dengan individu. Soal yang diujikan tentang bilangan dan geometri. Saingan terberat

dari China, Taiwan, dan Hongkong.

IMC tingkat SD diikuti lebih dari 1.000 siswa dari 26 negara di antaranya

negara-negara di kawasan Eropa, Afrika, Asia, Amerika, Kanada, dan Meksiko.

5. Eric Losardi dan Edgar Xavier Marvelo

Wushu Indonesia mengumpulkan 2 medali emas, 5 perak dan 2 perunggu,

pada hari ketiga kejuaraan dunia wushu junior di Singapura, 7 Desember 2010.

Medali emas yang dipetik tim Merah-Putih disumbangkan Eric Losardi di nomor

nanguan di kategori A usia 18 tahun ke bawah. Satu medali emas lagi disumbangkan

Edgar Xavier Marvelo di nomor toya pada kelompok C (14-13).

Page 20: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

20

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.10 Eric Losardi dan Edgar Xavier Marvelo

Wushu Indonesia juga berhasil mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan

wushu yang berlangsung di Singapura awal desember 2010 lalu melalui Eric Losardi

yang berhasil menyubangkan emas di nomor nanguan di kategori A usia 18 tahun ke

bawah. Satu medali emas lagi disumbangkan Edgar Xavier Marvelo di nomor toya

pada kelompok C (14 - 13)

6. Bryan Jenvoncia

Bryan Jenvoncia, anak berusia 6,5 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat

berhasil memenangkan lomba desain perangko yang diadakan Perserikatan Bangsa

Bangsa (PBB). Dia berhasil mengalahkan 12 ribu pesaingnya yang datang dari 124

negara. Hasil karya Bryan akan menjadi perangko resmi Perserikatan Bangsa

Bangsa.

Dilihat sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok Bryan, bocah yang masih

duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar ini. Setiap hari sepulang sekolah, Bryan

langsung bermain layaknya anak seusianya atau bermain dengan kakaknya.

Prestasi Bryan memang patut dibanggakan yang menjadi pemenang dalam

lomba desain perangko Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertajuk We Can End

Poverty, sehingga Bryan mendapat penghargaan dari Sekjen PBB Ban Ki Moon di

New York, Amerika Serikat pada 17 Oktober tahun lalu.

Brayn berhasil mengalahkan 12 ribu peserta dari 124 negara. Lukisan Bryan

berlatar belakang anak-anak yang bermain dengan memanfaatkan potongan kain

bekas jahitan ibunya.

Page 21: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

21

7. Dominic Brain

Dominic Brain, yang masih berusia 12 tahun asal Kuta, Kabupaten Badung,

Bali, berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia “Guinness World

Records” setelah berhasil menunjukkan kemampuannya mengingat 76 deret angka

hanya dalam 60 menit.

Anak dari Gidion Hindartho itu masuk dalam buku catatan rekor dunia yang

diterbitkan perusahaan bir hitam Guinness, setelah menunjukkan kemampuannya

pada acara pemecahan recor yang dilaksanakan di taman satwa “Bali Zoo Park” di

Gianyar, Bali.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.11 Dominic Brain

Perwakilan Guinness World Records Asia, Alex Iskandar Liew, selain

memuji kemampuan yang ditunjukkan Dominic Brain, juga menilai hal itu sebagai

rekor unik, mengingat umur yang bersangkutan masih tergolong anak-anak menuju

remaja.

Brain sebelumnya berhasil memecahkan rekor pada Museum Rekor

Indonesia (Muri), yaitu mengingat 52 kartu selama 100 detik dan mengingat 100

angka dalam waktu 12 menit.

8. Tim Junior Sepakbola Indonesia Juara I Intesa San Paulo Tournament AC

Milan Camp International

Tim Junior Sepakbola Indonesia berhasil menjadi Juara 1 Intesa San Paulo

Tournament AC Milan Camp International, salah satu turnamen yang diikuti oleh 30

Page 22: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

22

negara di dunia. Dalam Milan Junior Camp Day Tournament yang bersifat setengah

kompetisi ini, anak-anak Indonesia memenangkan tiga pertandingan dalam babak

penyisihan, yaitu melawan wakil Eropa Step Stone dengan skor 1-0, tim Brazil dan

Venezuela (UISP) 3-1, dan tim gabungan Eropa Non Italia (USUNTP) dengan skor

3-0. Di babak final, mereka mengalahkan Italia (ASTI) dengan skor 1-0.

Kemenangan ini otomatis membuat bendera merah-putih berkibar di bumi Italia dan

menyandang gelar Prima Classifico yang berarti peringkat pertama di klasemen.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.12 Tim Junior Sepakbola Indonesia

Tim junior ini adalah tim yang didapatkan dari salah satu program klub

sepakbola Italia, AC Milan, yang dinamai The All Star Team Challenge AC Milan

Junior Camp. Program yang telah berjalan lebih dari 10 tahun dan telah

dilaksanakan di 36 negara ini bertujuan memberikan pelatihan pemain muda yang

tengah merintis jalan menuju pemain kelas dunia.

Untuk Indonesia, program ini melibatkan 17 anak dari usia 9 sampai 15

tahun yang terjaring melalui AC Milan Junior Camp di Jakarta dan Bali.

9. Juara Dunia Robotik di Korea

Setelah melalui babak penyaringan di Indonesia melalui kompetisi Indonesia

Robotic Olympiad (IRO) bulan Agustus 2010 lalu, kini peserta dari Indonesia

berhasil mencetak prestasi yang membanggakan dalam kompetisi World Robotic

Olympiad yang dilangsungkan di SMX Convention Centre Hall, Philipines, Manila.

Page 23: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

23

Pada kompetisi robotik ini, satu tim perwakilan dari Indonesia berhasil

meraih medali emas dalam category Robot Soccer. Category ini diikuti oleh 21 tim

dari berbagai negara. Sebelumnya pada World Robotic Olympiad 2009, Indonesia

juga telah berhasil meraih prestasi juara 2, 3 dan 5.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.13 Tim Robotik Indonesia di Korea

Event International robotik yang dilaksanakan awal November kemarin ini

diramaikan oleh 700 peserta yang berasal dari 22 negara. Untuk lomba yang sudah

berlangsung selama tujuh kali ini, Indonesia mengirimkan 38 peserta, yang terbagi

menjadi 11 tim untuk mengkuti Regular Category dan Robot Soccer Category.

10. Juara Pertama Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya Anak-anak III

Tari Kipah asal Aceh yang dibawakan para pelajar SMP Islam Al Ikhlas,

Jakarta Selatan, mengantarkan Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang

digelar di Kota Fethiye, Turki, dalam Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya

Anak-anak III di Turki pada 21 -29 April 2010.

Page 24: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

24

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.14 Indonesia juara tari dan budaya anak-anak internasional

Sedangkan juara kedua diraih Anal dan diikuti Azerbaijan. Selain Tari

Kipah, sebanyak 24 pelajar SMP Al Ikhlas itu juga menampilkan Tari Pendet (Bali),

Tari Piring (Sumbar). Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), serta musik

angklung. Sebenarnya, ini merupakan kali pertama Indonesia mengirimkan tim pada

ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun mampu meraih prestasi yang luar biasa.

Diatas merupakan hanya beberapa dari segudang prestasi anak-anak bangsa

di dunia internasional, dan merupakan bukti bahwa Indonesia mampu dan bisa

menjadi yang terbaik. Bukti bahwa Indonesia bukan negara yang malas dan dan

tidak kreatif. Indonesia adalah negara yang memiliki generasi yang cerdas dan

mampu bersaing di dunia Internasional

B. Syarat Kreativitas Beberapa prestasi anak bangsa yang dikemukakan sebelumnya semua

berhubungan dengan upaya kerja kreatif. Kerja kreatif akan berhasil jika

menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan: sintetis, analisis dan

praktikal. Ketiga hal ini bisa ditumbuh-kembangkan secara sadar dan terlatih.

Kemampuan sintetik adalah kemampuan membangkitkan ide baru dan menarik.

Seringkali seorang yang kreatif memiliki unsur berpikir sintetis yang bagus, mampu

menghubungkan antara sesuatu hal dengan lainnya secara spontan. Sementara itu,

kemampuan analisis adalah cara berpikir kritis, memiliki keterampilan analisis dan

evaluasi ide. Orang kreatif memiliki kemampuan menganalisis pada peristiwa baik

atau peristiwa buruk. Dengan mengembangkan kemampuan analisis ini,

Page 25: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

25

memungkinkan mereka mengubah ide jelek menjadi baik. Sedangkan kemampuan

praktikal ialah kemampuan menerjemahkan teori ke dalam praktek, dan merubah

ide-ide abstrak ke arah kecakapan praktikal. Adapun hasil penanaman teori kreatif

yaitu adanya kemampuan meyakinkan orang lain bahwa ide-idenya bisa diterapkan.

Namun kendalanya, seringkali kita temukan, seseorang memiliki ide sangat bagus,

tetapi tidak bisa menunjukkannya kepada orang lain.

Kebanyakan dari kita merasa apa yang sekarang ada tidak perlu diperbaiki

karena akan membuang-buang waktu dan tenaga saja. Pendapat ini tentunya

merupakan sebuah kekeliruan, karena jika kita hanya berdiam diri, maka kita akan

dikalahkan oleh keadaan. Berdasarkan hal tersebut, maka kita harus berbuat sesuatu,

yaitu sebagai berikut:

1. Agar memiliki keunggulan dibanding dengan orang lain dan mempertahankan

keberadaan, maka harus terus berupaya mencari sesuatu yang baru dan

mengembangkan apa yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu,

kreativitas sangat diperlukan oleh setiap orang.

2. Seorang yang kreatif harus memastikan bahwa kreativitas yang telah usang, harus

ada solusi/pemecahan yang lebih kreatif lagi.

3. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-

keputusan tentang apa yang kita inginkan dan bagaimana melakukannya dengan

lebih baik.

4. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir

yang diharapkan. Sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi

kreatif.

5. Dalam kehidupan sehari-hari, para peneliti telah membedakan tipe kreativitas:

- Membuat atau menciptakan, dimana penciptaan merupakan proses membuat

sesuatu dari tidak ada menjadi ada.

- Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan,

menjadi lebih bermanfaat.

- Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada, proses ini berupaya mencari cara-

cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru, atau menjadikan sesuatu menjadi lebih

banyak kegunaannya bagi orang lain.

Page 26: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

26

Sumber: www.blog.alfisatria.com

Gambar 1.15 Melukis salah satu bentuk kreativitas

Untuk mewujudkan karakter manusia yang kreatif tersebut tidak semudah

membalikkan telapak tangan. Kreativitas dari seorang individu terlahir dengan

adanya daya kreasi dan usaha keras. Manusia kreatif bukanlah manusia bermental

cengeng dan manja terhadap keadaan. Lantas, apa sajakah syarat-syarat yang harus

dilakukan untuk menjadi manusia kreatif itu? Kreativitas dalam perkembangannya

sangat sangat terkait dengan empat aspek berikut, yaitu:

1. Aspek Pribadi

Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang

unik dengan lingkungannya. Orang kreatif akan memandang kehidupan di

sekelilingnya sebagai sumber yang tidak akan pernah habis. Ia akan melakukan

hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitarnya. Apa saja yang ada di

sekelilingnya akan menjadi sumber ide. Ia menganggap semua yang ada di sekitar

berguna dan bisa diberdayakan secara baik.

Kreativitas yang muncul merupakan bentuk memahami dan menghayati di

sekeliling (lingkungan). Jika ia bergaul dengan orang lain, ia akan menggunakan

pergaulan tersebut sebagai salah satu bagian untuk mewujudkan aspek

kreativitasnya. Misalnya, jika ada temannya yang mempunyai barang-barang bekas,

idenya akan muncul untuk memberdayakan barang-barang bekas tersebut menjadi

barang yang berdaya guna.

Page 27: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

27

Contoh lain adalah di dunia sekolah (pendidikan), ia akan menggunakan

pergaulan dengan temannya sebagai ajang untuk ekspresi diri dalam berkreatif.

Siswa yang kreatif mungkin akan memberdayakan teman-temannya membentuk

group ekstrakurikuler yang mempelajari bidang tertentu. Misalnya, ia dan teman-

temannya membuat majalah dinding yang tulisa-tulisannya bersumber dari teman-

temannya. Hal ini dilakukan dengan adanya sinergi positif sehingga orang lain

mampu bekerja sama dengan dia.

Sumber: www.sayasandey.blogspot.com

Gambar 1.16 Pergaulan dengan teman sebagai ajang untuk ekspresi diri dalam berkreatif

2. Aspek Pendorong

Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya

memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan. Dorongan yang

muncul dari diri sendiri adalah faktor internal. Tidak jarang orang yang kurang

memahami hal ini. Misalkan seseorang mempunyai alat-alat musik, jika dorongan

kreatif bermusik dari dirinya kurang, ia akan membiarkan alat musik tersebut

terbengkalai. Namun, ada juga orang yang dorongan kreatif bermusiknya kuat, tetapi

tidak punya alat/fasilitas. Kedua hal ini harus saling sinergis, misalnya bisa saja dia

meminjam alat kepada temannya yang punya.

Page 28: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

28

Sumber: www.reporterkedu.wordpress.com

Gambar 1.17 Bermusik salah satu bentuk ekspresi kreatif

Adapun dorongan eksternal adalah bersumber dari luar. Misalkan tadi

adanya alat-alat musik yang akhirnya mendorong seseorang untuk bermain musik

dengan baik. Dorongan luar (eksternal) lainnya misalnya dari keluarga atau teman.

Misalkan kita punya potensi kreatif dalam menulis dan orang lain mendorong kita

untuk menulis sebuah karya. Karya tulisan tersebut dibaca oleh teman-teman dan

kita pun akan merasa puas serta belajar terus untuk berlatih menulis.

3. Aspek Proses

Ditinjau sebagai proses, kreativitas adalah proses merasakan dan

mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,

menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya

lagi hingga akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.

Kadang manusia ingin segalanya instan. Hal inilah yang menjadikan

kreativitas menjadi terhalang. Bentuk kreativitas yang baik sebenarnya perwujudan

dari buah usaha kita dalam memahami proses. Proses menuntun kita pada arah

pembelajaran dan mengenali diri serta lingkungan. Kesabaran sangat diperlukan

untuk bisa mewujudkan proses kreatif. Begitu pula perlu upaya yang terus menerus

serta pantang menyerah dalam mewujudkannya.

Page 29: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

29

Sumber: www.bbc.co.uk

Gambar 1.18 Untuk menjadi kreatif diperlukan upaya belajar dan berlatih

Misalnya, saat kita belajar memperbaiki sepeda. Mungkin sebelumnya kita

hanya tahu beres dari tukang reparasi sepeda. Ketika mencoba belajar memperbaiki

sepeda, kita akan belajar bagaimana melepaskan komponen-komponen sepeda

hingga memasangnya kembali. Wajar jika selama pembelajaran tersebut ada

kesalahan-kesalahan. Bukankah kita bisa belajar untuk menjadi ahli setelah

mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut?

4. Aspek Produk

Pengertian produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari

proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Kreativitas tidak

timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Proses kreatif mengalir melalui lima tahap.

Adapun tahap-tahap tersebut sebagai berikut:

1. Persiapan: Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.

2. Inkubasi: Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.

3. Iluminasi: Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.

4. Verifikasi: Memastikam apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.

5. Aplikasi: Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut

Adapun proses kreatif urutannya sebagai berikut.

1. Persiapan (preparation): meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah,

seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun

kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang hampir

Page 30: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

30

selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan lama

berpikir dalam bidang itu. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan dilakukan

atas dasar minat. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan, bukan oleh

loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.

Sumber: www.suaramerdeka.com

Gambar 1.19 Dalam kreativitas diperlukan persiapan fisik dan mental

2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap

dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya

tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi

merupakan waktu pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu

awal untuk mencoba dan mengalami gagal uji coba.

3. Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat,

waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka panjang

tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarikan diri dari perkara yang sedang kita

selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan. Inkubasi merupakan saat di mana

sedikit demi sedikit kita bebaskan dari kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja,

kelaziman pemakai cara.

4. Iluminasi: mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,

jawaban baru. Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara keberuntungan dan

Page 31: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

31

penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat.

Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga diungkapkan

keluar secara fisik.

Sumber: www.m.kompas.com

Gambar 1.20 Contoh wujud kreativitas membuat barang kerajinan

5. Verifikasi/Produksi: memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan

masalah. Betapa pun hal ini belum memuaskan, barulah merupakan akhir dari suatu

awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan. Kalau sudah menemukan

ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru, kita harus turun tangan

mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian penting dalam karya kreatif.

Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-bagus yang ditemukan, jika

tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap bagai embun diterjang sinar

matahari. Maka orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi

maupun kelompok.

Selain syarat-syarat tersebut, tentunya pula kita harus mengetahui hambatan-

hambatan dalam berkreativitas. Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas

sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau

menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat

menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang

berbeda-beda.

Hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.

Page 32: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

32

– Hambatan psikologis (jiwa), hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti

proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya

satu jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan

konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.

– Hambatan budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau

pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional (akal). Pemecahan masalah haruslah

selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat

penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan dan kreativitas.

Sumber: www.antarafoto.com

Gambar 1.21 Dalam berkreativitas diperlukan keseriusan

– Hambatan lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan

sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan

mapan, sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

– Hambatan bahasa berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam

bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan,

matematik, visual dan bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat

menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

Page 33: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

33

– Hambatan keterpakuan fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita

untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara.

Sebagai contoh sabuk/gesper yang kita pakai dapat untuk memperpanjang seutas tali

yang kurang panjang dll.

E. Ciri-ciri Kreativitas Setelah kita mengetahui tahap-tahap bagaimana kreativitas tercipta,

berikutnya kita akan mengenali bagaimana ciri-ciri kreativitas. Ciri-ciri kreativitas

ada tiga kategori:

1. Ciri-ciri pokok: kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara

baru, penemuan.

2. Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide

kreatif, sekali sudah ditemukan tetap hidup.

3. Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau

menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi

perilaku orang-orang kreatif.

Sumber: www.vibizportal.com

Gambar 1.22 Contoh kreativitas membuat roket air

Adapun ciri-ciri kreativitas berdasarkan arahan berpikir dan bertindak adalah

sebagai berikut.

1. Berpikir dari segala arah (convergent thingking). Orang kreatif akan memandang

dirinya dengan memosisikan diri dari segala arah. Ia mencocokan dirinya jika ia

berdiri di suatu tempat. Dengan demikian, akan ada pandangan dan ide yang

Page 34: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

34

berbeda. Ciri utama dalam hal ini adalah tidak adanya kekakuan dalam menjalani

kehidupan. Ia bisa menikmati proses interaksi dengan orang lain.

2. Berpikir ke segala arah (divergent thingking). Orang yang kreatif akan berpikir

menyebar mengenai segala arah. Misalkan kita yang berada di sekolah akan

memikirkan beragam pelajaran yang diserap sebagai sumber ide. Ia akan

memandang segala sisi apa yang dia dapatkan. Dalam hal ini, ada sebuah upaya

lebih untuk memahami sesuatu. Bahkan, ia mau belajar dari segala sesuatu tersebut

sebagai hal yang bermanfaat.

3. Fleksibilitas konseptual, yaitu secara spontan mengganti cara memandang,

pendekatan, kerja yang tidak jalan. Ia tidak terpaku pada satu jalan. Istilahnya

“banyak jalan menuju Roma”. Ia menjadi pribadi yang fleksibel dan mampu

mengubah pandangan dalam waktu cepat demi mendapatkan sisi kreatif.

4. Orisinalitas, yaitu kemampuan mengeluarkan ide yang asli bahkan mengejutkan.

Dalam hal ini, orang kreatif akan berbeda dengan yang lain. Ia akan tertantang

membuat sesuatu yang lain daripada yang lain, walaupun mungkin dianggap aneh

atau tidak umum. Namun, orang kreatif selalu yakin dengan apa yang akan

dihasilkannya. Lihatlah penemuan-penemuan baru, ia pada awalnya menjadi sesuatu

yang aneh dan lama-kelamaan akan bisa diterima oleh orang lain.

5. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Artinya, orang kreatif lebih

tertantang untuk berpikir kompleks (rumit). Kalau berpikir sederhana, ia akan

stagnan atau tidak akan mengalami kemajuan. Kompleksitas pemikirannya mungkin

saja diilhami oleh mimpi atau cita-citanya demi mewujudkan sesuatu.

6. Latar belakang hidup yang merangsang, yaitu hidup dalam lingkungan yang dapat

menjadi contoh. Orang kreatif biasanya muncul dalam lingkungan yang

mengarahkan dia untuk berkreatif. Dalam artian, bisa saja ia datang dari kehidupan

yang kurang ideal, namun bisa mewujudkan sebuah lingkungan baru yang bisa

dijadikan contoh orang lain. Misalkan, sang ilmuwan Albert Einstein lahir dari

keluarga yang jauh dari harapan untuk pendidikan dia. Begitu pula tempat dia

menuntut ilmu (sekolah) tidak ada sesuatu yang istimewa, namun dia mau berusaha

dan menemukan hal baru. Pada akhirnya, ia menjadi ilmuwan termasyhur di dunia

ini. Proses dia berpikir kreatiflah yang menjadikan dia tidak biasa.

7. Kecakapan dalam banyak hal (multiple skills). Dalam proses kreatif, seseorang

hendaknya mampu dan siap ketika diberikan dalam banyak tantangan. Contoh

kecilnya, selain menjadi siswa yang pandai dalam pelajaran, mungkin saja ia

Page 35: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

35

terampil dalam bidang lainnya. Orang seperti ini akan siap menghadapi tantangan

dengan keahlian dan kreativitas yang dia miliki.

Selanjutnya, ciri-ciri/karakter pokok orang yang kreatif adalah sebagai

berikut.

1. Kemampuan untuk bekerja keras.

Thomas Alfa Edison sang raja penemu pernah mengungkapkan bahwa untuk

meraih sukses dibutuhkan 1% bakat dan 99% kerja keras. Siapakah yang tidak

mengenal Edison yang pernah menemukan lampu bohlam? Beliau menemukan

penemuan besar ini dengan perjuangan yang keras. Bahkan ada yang bilang bahwa

beliau harus mengalami kegagalan sampai 99 kali dan akhirnya sukses di percobaan

yang ke-100. Apakah bohlam lampu ditemukan oleh Beliau karena kejeniusannya?

Mungkin iya. Tetapi yang jelas tanpa kerja kerasnya sehingga harus mencoba

sampai ratusan, niscaya bohlam lampu tidak akan bersinar.

Sumber: www.bobybola.blogspot.com

Gambar 1.23 Sosok Thomas Alva Edison, penemu pantang menyerah

2. Berpikir mandiri

Landasan untuk berpikir secara mandiri adalah dengan mengambil keputusan

sendiri. Mulailah dengan pilihan kecil, seperti; buku apa yang mau dibaca hari ini,

mau makan apa hari ini, dan sebagainya. Tentunya, penting bagi kita untuk

memberikan pilihan yang tidak menyusahkan dan bisa kita tolerir.

3. Pantang menyerah

Page 36: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

36

Pantang menyerah menyiratkan semangat yang tidak mengenal putus asa. Pantang

menyerah dapat dimaknai dengan arti suatu bentuk keberanian sikap dalam

menghentikan sebuah penjelajahan tanpa batasan jelas untuk berani memulai sebuah

pergerakan diri memasuki babak baru di depan yang bersifat dinamis dan

diejawantahkan dalam bentuk aktualisasi real tindakan dengan semangat yang tidak

mengenal putus asa.

4. Mampu berkomunikasi dengan baik

Komunikasi yang baik akan menentukan langkah atau proses kerja kreatif

berikutnya. Sebaliknya, komunikasi yang tak jalan bisa berdampak pada hasil kerja

kreatif atau hubungan kerja kreatif.

5. Lebih tertarik pada konsep daripada detail (segi-segi kecil)

Dalam berkonsep ini ada sebuah mimpi-mimpi yang bisa diwujudkan dalam bentuk

krativitas. Orang kreatif mampu membangun konsep yang akan menopang dirinya

ke arah kemajuan.

6. Keingintahuan intelektual

Dalam hal ini, orang kreatif selalu terdepan dalam mendapatkan pengetahuan atau

informasi terbaru. Ia akan mencari sumber pengetahuan untuk menunjang

kreativitasnya. Segala indra tubuhnya akan digunakan secara terbuka dalam

menggapai hal-hal baru. Begitu pula dengan tingkat pemikirannya yang selalu

dijejali dengan hal-hal baru demi mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Salah satu ciri orang kreatif adalah tidak akan ketinggalan dalam hal apapun.

Page 37: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

37

Sumber: www.sman3wng.sch.id

Gambar 1.24 Menguasai alat teknologi untuk menunjang kreativitas

7. Kaya humor dan fantasi

Dengan humor, orang kreatif menjalani kehidupan ini dengan sikap santai dan

terbuka. Humor sebagai media untuk sosialisasi sekaligus menghibur diri. Begitu

pula dengan fantasi pemikirannya yang terus berkeliaran hingga mampu membawa

suasana kehidupan lebih menyegarkan dan mampu memandang kehidupan dengan

sisi positif.

8. Tidak segera menolak ide atau gagasan baru

Dalam artian, ia akan menyerap dan kemudian memilah apa saja yang sesuai dengan

dirinya dalam mengembangkan kreativitas. Orang kreatif mampu menelaah dan

menganalisis hal-hal baru tanpa melakukan penghakiman bahwa hal itu kurang baik.

Hal-hal yang ia terima bisa menjadi pembanding sekaligus tolok ukur saat dia

mengambil keputusan berpikir atau bertindak.

9. Arah hidup yang mantap

Orang kreatif bak seorang nakhoda kapal yang tahu arah tujuan yang akan ia capai.

Kemantapan dalam mengarungi kehidupan untuk arah yang lebih baik merupakan

pertalian semua hasil olah pikir dan tindakan dia dalam memahami makna sebuah

tujuan. Tidak jarang orang yang kreatif selalu memegang prinsip-prinsip hidup yang

ia yakini mampu membawanya ke arah perubahan.

Page 38: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

38

Selain ciri–ciri tersebut, ada pula ciri-ciri sampingan yang biasanya menjadi

karakter seorang dikategorikan sebagai orang yang kretif.

1. Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam

2. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot

3. Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu masalah

4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu

5. Mempunyai/ menghargai rasa keindahan

6. Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi

7. Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi

8. Mempunyai rasa humor

9. Mempunyai daya imajinasi (misalnya memikirkan hal-hal yang baru dan tidak

biasa)

10. Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda

dengan orang lain (orisinil)

11. Kelancaran dalam menghasilkan bermacam-macam gagasan

12. mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandangan

Semua komponen masyarakat memiliki peranan masing-masing dalam

proses pembangunan. Termasuk para generasi muda, sebagai aset sumber daya

manusia, kreativitas dan partisipasi aktif mereka sangat diperlukan. Generasi muda

sejati adalah mereka yang bangga dengan usahanya sendiri, bukan bangga karena

status orang tua atau keluarga lainnya. Kreativitas dan partisipasi generasi muda

sangat dinantikan dalam pembangunan. Banyak yang dapat dilakukan para generasi

muda mengisi pembangunan.

Saran maupun kritikan bagi pembangunan memang sebagai salah satu bentuk

kepedulian terhadap proses pembangunan. Hanya saja, dalam menyajikan dan

menyampaikan kreativitas maupun partisipasi tersebut tetap harus memperhatikan

norma dan etika yang seharusnya. Cara kita selaku yang muda menyampaikan

sesuatu kepada yang lebih tua tentunya ada norma dan etika, hal tersebut tetap

dikedepankan. Adapun dengan menekuni pendidikan dan mau menimba ilmu sudah

menjadi satu bentuk partisipasi.

Jika seseorang dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, orang tersebut akan

mendapat hasil-hasil tertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak

diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan.

Page 39: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

39

Bandingkanlah kalau ada dua orang pelajar yang disuruh mengerjakan tugas.

Yang satu sibuk dan gelisah, namun tidak menghasilkan sesuatu yang penting. Hal

ini karena pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak dipersiapkan dan tidak

dipikirkan dengan serius. Yang lain melaksanakan pekerjaannya dengan tenang dan

tertib, memperhatikan cara mengerjakan tugas dengan penuh kreativitas dan tanpa

kenal lelah. Dengan demikian, ia akhirnya akan dapat hasil belajar yang baik.

Kekuatan lain yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan

daya khayal, melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapai kemauan yang

tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan segala hal.

Daya khayal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya khayal sintesis dan

daya khayal kreatif. Daya khayal sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang

baru, tetapi membentuk dan menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru.

Sedangkan daya khayal kreatif adalah menciptakan hal-hal baru terutama apabila

daya khayal sintesis tidak bisa bekerja dalam memecahkan suatu masalah.

Melalui daya khayal kreatif ini alam pikiran manusia yang terbatas dapat

berhubungan langsung dengan alam pikiran halusnya. Barangkali alam pikiran inilah

yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan menyampaikan gagasan baru sebagai

hasilnya menjadi alat bagi manusia untuk menyesuaikan getaran dalam dirinya

dengan getaran dalam diri orang lain.

Daya khayal biasanya bekerja secara otomatis dan hanya bekerja jika alam

pikiran yang sadar bergerak dengan kecepatan yang luar biasa seperti mendapatkan

dorongan dari suatu emosi yang ditimbulkan oleh keinginan yang kuat. Dalam

hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang yang kreatif dapat merombak dan

kemudian mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.

C. Manfaat Kreativitas untuk Mandiri Selalu banyak pertanyaan di benak kita, mengapa ada banyak bangsa yang

maju dan tidak maju di dunia ini? Banyak negara yang berlimpah prestasi dan

berhasil membawa setiap bangsanya masuk ke dalam peradaban yang jauh lebih

modern dan maju. Lantas kita, bangsa Indonesia, berada di posisi mana?

Negara-negara maju seperti Singapura, Jepang, Korea, memang tidak banyak

penduduknya. Mereka adalah negara yang kecil dari sisi geografis dan jumlah

penduduk, tapi mereka tampil sebagai negara-negara yang kuat dan maju.

Page 40: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

40

Sebaliknya, banyak negara yang besar dengan jumlah penduduk yang membludak,

tapi minim prestasi. Singapura, negara yang hanya berpenduduk 5,08 juta jiwa pada

akhir Juni 2010, sangat maju. Namun, teori negara padat penduduk tapi tidak maju

dipatahkan oleh China, yang jumlah penduduknya saat ini 1,4 miliar, tapi sekarang

menjadi salah satu pesaing kuat negara-negara adidaya.

Sumber: www.sman3wng.sch.id

Gambar 1.25 Salah satu contoh perkembangan industri di Cina yang maju pesat

Sulit memang mengukur apakah sebuah negara akan maju atau tidak. Ada

yang mengatakan, sebuah negara bisa maju jika kaya sumber daya alamnya. Tapi

kita juga dibenturkan pada kenyataan bahwa ada negara yang minim sumber daya

alamnya, tapi tetap bisa maju, seperti Jepang dan Korea. Sebaliknya, kita lihat pula

ada negara yang kekayaan alamnya berlimpah, tapi tidak bisa maju, seperti negara-

negara di Benua Afrika yang sebagian masih terbelakang. Ada juga yang

mengatakan bahwa sebuah negara bisa maju karena pengalaman panjang sejarahnya,

seperti Mesir, Tunisia, dan India. Namun ternyata negara-negara itu tidak terlalu

maju dibandingkan dengan yang lebih muda, seperti Singapura, Australia, atau New

Zealand. Bahkan, sekarang Mesir dan Tunisia tengah disibukkan dengan polemik

politik yang bergejolak dan menyita perhatian dunia.

Jadi sebenarnya, apa yang mendorong suatu bangsa dan negara maju dan

tidak maju? Suatu negara dapat dikatakan maju jika standar hidup penduduknya

relatif tinggi dengan teknologi dan ekonomi yang merata. Dengan demikian, faktor

alam dan penduduk tidak menjanjikan suatu negara bisa maju. Cina sekarang bisa

Page 41: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

41

maju dan dihormati bukan karena jumlah penduduknya yang banyak, tapi karena

China kuat ekonominya.

Indonesia yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa, teritorial yang

luas, dan kekayaan alam yang melimpah ruah seharusnya bisa lebih maju. Indonesia

adalah negara yang besar. Indonesia sangat berpotensi menjadi bangsa yang maju.

Tapi mental lemah bangsa kita harus diubah. Bangsa kita selalu merasa kecil bila

berhadapan dengan bangsa-bangsa lain.

Indonesia memang sedang berada di tengah-tengah, antara maju dan tidak

terlalu maju. Kita memang bukan negara tertinggal. Kita banyak mengalami

kemajuan. Namun kita masih banyak kekurangan. Semangat untuk mau belajar dan

meningkatkan kemauan menjadi bangsa yang mandiri adalah kunci agar bangsa ini

maju dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Karena tidak ada bangsa yang

dihormati kalau ekonominya tidak kuat. Mau sehebat dan sekuat apa pun, jika

ekonominya lemah, sebuah negara tidak akan dihormati.

Sumber: www.primaironline.com

Gambar 1.26 Kreativitas bisa menunjang perekonomian

Bangsa Indonesia ini butuh insan-insan yang mau berusaha, mau bekerja

keras, dan mau mandiri. Kemauan yang kuat untuk mandiri adalah kunci utama

kemajuan sebuah bangsa. Itu berarti, untuk maju kita tidak perlu terlalu bergantung

pada uluran tangan orang lain.

Berpikir kreatif dimulai dengan mempergunakan bahasa mental otak yaitu

verbal, matematik, visual dan berpikir sensory.

a. Bahasa verbal adalah membayangkan skenario suatu peristiwa atau merunut hal

yang terjadi dalam suatu peristiwa atau kejadian. Misalnya anak kesiangan dan takut

untuk masuk kelas, bayangkan hal yang mungkin menyebabkan anak kesiangan,

Page 42: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

42

kecemasan yang ada pada pikiran anak, dan reaksi guru dan teman-teman pada saat

anak mengetuk pintu.

b. Bahasa matematika adalah perkiraan yang berhubungan dengan ukuran, antara

lain : besaran, jumlah, bobot, isi, waktu, dan jarak. Contoh : kelas ukuran 8 x 9 m

dapat terisi dengan berapa bangku dan kursi agar tetap ada jarak antar bangku

sehingga mampu menampung berapa jumlah siswa agar dapat belajar dengan

nyaman.

c. Bahasa visual adalah menampilkan beragam informasi dalam satu bagan atau

gambar. Contoh foto kegiatan sekolah memberikan informasi kondisi sekolah

berhubungan dengan tata letak, bentuk bangunan, keterkaitan dengan lingkungan,

dan aktivitas yang terjadi di sekolah.

Berpikir sensory adalah memberikan perhatian terhadap berbagai hal yang

menstimulasi alat indra. Tingkat perhatian menghasilkan informasi, data dan fakta

yang akan di manipulasi oleh otak sebagai proses berpikir. Contoh jika melewati

WC sekolah tercium bau tidak nyaman coba recek kondisi bak air dan air di wc

tersebut. Jika bak air kecil dan air tidak mengalir pada waktu keran di buka artinya

bukan hanya siswa yang mungkin tidak tahu aturan kebersihan tapi sarana yang ada

tidak mendukung.

Penggunaan bahasa mental lebih dari satu memicu kapasitas otak untuk

menggali berbagai informasi, data dan fakta lama yang tersimpan dalam memori

maupun informasi, data dan fakta baru yang dihasilkan dari proses atensi dan

sensasi. Pesan yang diterima otak menjadi lengkap dan komprehensif sehingga

kemungkinan alternatif solusi menjadi lebih banyak dan lebih mendasar. Paling

tidak minimal ada 4 kemungkinan berdasarkan analisa bahasa mental yang

digunakan, ada 16 kemungkinan yang realistik dan secara optimal ada 256

kemungkinan yang dapat dipilih untuk diseleksi dan dianalisa ketepatan penggunaan

berdasarkan kebutuhan yang ditetapkan oleh individu.

Pada saat dihadapkan pada suatu persoalan, seorang yang berpikir kreatif

paling tidak harus mencari tahu dan mempertimbangkan urutan peristiwa dan

hubungan antar peristiwa. Melengkapi informasi dengan data-data baik secara

kuantitas dan kualitas. Memberikan perhatian terhadap berbagai hal yang secara

nyata terjadi. Akhirnya semua informasi yang diterima/ditampilkan dalam suatu peta

Page 43: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

43

masalah atau pikiran sehingga nampak jelas koneksitas, kebutuhan, dan

kemungkinan solusi. Dengan demikian, kita akan biasa menghadapi sesuatu dengan

penuh kemandirian karena kita mempunyai langkah-langkah yang kreatif.

Page 44: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

44

BAB 2 Lebih Dekat dengan Kemandirian

Indonesia merupakan bangsa yang sebenarnya patut dibanggakan, bangsa

yang kaya akan sumber daya alamnya, bangsa yang menyimpan potensi budaya

yang maha dahsyat dan bangsa yang besar nilai perjuangannya. Sejarah telah banyak

membuktikan bagaimana semangat dan jiwa nasionalisme para pahlawan pendahulu

kita dalam memperjuangkan bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka, bermartabat

dan bangsa mandiri yang mampu menentukan arah hidupnya. Salah satu upaya

untuk mengembangkan hal tersebut adalah dengan adanya kemandirian pada

generasi penerusnya.

A. Apakah Mandiri itu? Kemandirian, meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi

masalah/hambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu

sendiri tanpa bantuan orang lain. Kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan

segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa

kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki

hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya. Dengan demikian akan

berperilaku yang:

1. mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi,

2. memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,

3. bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Sumber: www.antaranews.com

Page 45: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

45

Gambar 2.1 Jiwa mandiri dan berusaha pantang menyerah

dibutuhkan oleh penerus bangsa

Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan mampu

mewujudkan kehendak dirinya yang terlihat dalam perbuatan nyata guna

menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan

sesamanya. Hidup mandiri diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan dan

mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa

bergantung pada orang lain.

Anak yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan

membuat keputusan penting. Kendati demikian, mereka bisa saja meminta dan

mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat keputusan yang

tepat bagi mereka sendiri. Mereka bisa meminta pendapat orang tua, kakak, guru,

ataupun teman. Tetapi yang mengambil keputusan dalam menentukan sesuatu

adalah anak itu sendiri. Ingat, meminta pendapat orang lain jangan selalu dianggap

pertanda keetergantungan.

Kemandirian merupakan salah satu sifat dalam diri orang yang memiliki

identitas diri (jati diri). Kemandirian ialah sifat yang tidak tergantung pada diri orang

lain. Ia akan berusaha menyelesaikan masalah dalam hidupnya sendiri. Ia akan

berusaha menggunakan segenap kemampuan, inisiatif, daya kreasi, kecerdasannya

dengan sebaik-baiknya. Dengan kemandirian inilah justru merupakan tantangan

untuk membuktikan kreativitasnya. Dengan demikian akan mendorong diri dapat

mengaktualisasikan dirinya dengan sebaik-baiknya.

Sumber: www.hai-online.com

Gambar 2.2 Kemandirian dapat dipupuk sejak dini

Page 46: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

46

dengan kegiatan positif

Kita mungkin kita ingin berhasil dalam mengerjakan sesuatu. Untuk dapat

memiliki rasa mampu atau mandiri dia harus berhasil menyelesaikan sesuatu. Yang

akhirnya kita memperoleh sesuatu dari keberhasilannya yang tak jarang berupa

uang. Contohnya, keinginan untuk mandiri secara ekonomi ini semakin kuat jika kita

menyadari keinginan untuk menjadi dewasa. Menerima tanggung jawab atas hal-hal

yang berhubungan dengan kebutuhan ekonomi sekarang.

Pemilihan dan persiapan untuk suatu pekerjaan adalah tugas perkembangan

yang makin penting bilamana kita bertambah matang. Keputusan yang diambil

menentukan hidup dan kebahagiaan kita di masa depan.

Dalam konteks kebangsaan, bangsa yang mandiri itu artinya bangsa yang

mampu berdiri di atas kekuatan sendiri dengan segala sumberdaya yang dimiliki,

mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dan mampu mengembangkan inovasi

dan riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya memiliki

keunggulan dan daya saing. Kemandirian itu terdiri dari beberapa aspek, yaitu :

1. Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak

tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,

2. Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak

tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,

3. Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatasi berbagai masalah

yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya kreasi dan inovasi.

4. Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi

dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.

Page 47: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

47

Sumber: www.demofat-news.blogspot.com

Gambar 2.3 Dalam kemandirian diperlukan interaksi sosial

Memperhatikan beberapa aspek di atas, berarti kemandirian merupakan suatu

sikap yang diperoleh selama perkembangan hidupnya dimana suatu bangsa akan

terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi yang

dihadapinya. Dengan kemandiriannya, suatu bangsa dapat memilih jalan hidupnya

untuk dapat berkembang lebih baik dan lebih mantap.

Salah satu upaya yang perlu kita lakukan sebagai aset bangsa adalah dengan

melakukakan pembinaan pada diri sendiri untuk siap hidup penuh kemandiria.

Secara khusus beberapa hal yang harus kita camkan dalam menggapai usaha untuk

mandiria adalah sebagai berikut.

1. Menggali potensi diri bahwa kita sebagai aset bangsa

Kita adalah generasi yang produktif saat ini. Perlu kiranya kita

memanfaatkan masa produktif untuk berbuat yang bermanfaat karena ditangan

kitalah tersimpan masa depan dan aset yang sangat prospektif. Hal ini dipertegas

menyatakan bahwa kita sebagai generasi muda adalah aset bangsa yang harus

dilestarikan. Cara melestarikannya tidak lain adalah membina diri agar menemukan

potensi diri yang sebenarnya. Maksudnya, agar kita mencurahkan pikiran, tenaga,

keahlian, ilmu, dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negara.

2. Membentuk diri yang bermoral dan berakhlak mulia

Moral dan akhlak yang mulia selalu menjadi ukuran baik tidaknya seorang

individu atau remaja di mata masyarakat. Sikap ini selalu menjadi harapan orang

tua, masyarakat, dan bangsa terhadap generasi penerus bangsa. Bahkan banyak

pendapat menyatakan bahwa tampa moral dan akhlak yang mulia, manusia tidak

berarti apa-apa. Dimilikinya hal tersebut menjadi kekuatan besar yang menjadi

pondasi dalam membangun dan menjawab tantangan zaman yang kompleks. Sopan

santun, bertanggung jawab, disiplin, pekerja keras, dan rendah hati adalah tujuan

yang hendaknya kita capai dalam pembinaan diri pada aspek moral dan akhlak

mulia.

Page 48: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

48

3. Menjadimanusia cerdas dan terampil

Cerdas dan terampil disini tidak diartikan sacara sempit tetapi mencakup

beragam jenis ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti cerdas dalam arti

berwawasan luas berbagai kehidupan, tampil mengurus diri, memimpin, memahami

orang lain, atau cerdas dan terampil memandang dan menjalani kehidupan. Banyak

kita temukan model-model pembinaan diri kita secara tidak lansung mengajarkan

berbagai hal, termasuk di dalamnya keahlian berkomunikasi dengan orang. Hal ini

merupakan dasar penting dalam kehidupan manusia yang jarang diperoleh dalam

pendidikan formal. Melalui organisasi-organisasi pembinaan diri dapat menemukan

berbagai pengalaman yang mengarah pada peningkatan kualitas pribadinya. Pada

akhirnya diterapkan dalam kehidupan keluarga, masyarakat, serta bangsa dan

negara.

B. Syarat Kemandirian Di zaman yang serba canggih dan maju ini, globalisasi sangat cepat

berkembang. Kita pun sebagai generasi muda terkena dampak dari globalisasi ini.

Peniruan gaya hidup yang kebarat-baratan merupakan salah satu dampak negatif

yang kini menyerang. Banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan,

terlibat dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat

merusak generasi bangsa.

Kadang kita juga prihatin melihat anak muda yang masih suka nongkrong di

pinggir jalan tanpa ada kerjaan atau tawuran antar desa yang kebanyakan disebabkan

oleh pemuda. Kultur hidup seperti ini sangat berbeda sekali dengan kultur yang ada

di luar negeri terutama negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Jerman. Di

sana golongan muda sangat terwadahi dan aktif sekali dengan kehidupan profesinya.

Di Jepang, mereka banyak yang membuat game, komik yang bisa diekspor sampai

ke Negara lain. Di Amerika mereka rajin melakukan penelitian sampai akhirnya

mendapat paten bertaraf Internasional. Itulah salah satu contoh bagaimana

kreativitas bisa mendorong kemandirian.

Berikut pandangan seberapa penting mengenai syarat menciptakan sikap

mandiri:

1. Perlu latihan agar supaya tidak bergantung dalam segala sesuatu terhadap orang

lain.setidaknya bisa berusaha sendiri dengan batas-batas kemampuan diri sendiri,bila

Page 49: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

49

sampai titik tertentu menemukan kesulitan bisa bertanya pada yang lebih tahu atau

yang lebih mengerti.

2. Sikap mandiri dalam kehidupan pribadi seseorang akan dengan sendirinya

menimbulkan rasa percaya diri. Alangkah rendah dirinya seseorang bila tidak

percaya diri, sehingga tidak bisa meyakinkan orang lain bahkan dirinya sendiri atas

segala kemampuan yang dimiliki. Hal ini sangat berbahaya,kecuali menyebabkan

perasaan seseorang lebih rendah dari orang lain yang akibatnya menutup dirinya

sendiri dari pengembangan diri, juga menyulitkan diri sendiri untuk maju ke arah

lebih baik.

3. Sikap mental meminta sedini mungkin dihindari, tanamkan pada diri sendiri

bahwa semua orang diberi kaemapuan lebih. Semua orang diberi cirikhas masing-

masing,jadi bersyukurlah dengan ciri khas kita, tentunya yang baik. Mentalitas

meminta kecualimerendahkan diri sendiri juga mengakibatkan diri sulit berkembang.

Sedikit-sedikit minta,sedikit-sedikit tolong,maka kemungkinan besar kita akan biasa

bergantung pada orang lain sehingga saat orang lain tidak ada maka kita tidak bisa

berbuat apa-apa.

Berusahalah dengan kemampuan maksimal yang kita miliki, percayalah

setiap kesulitan ada jalan dan setiap lorong gelap pasti ada ujung dan cahaya terang.

Jadi jangan biarkan diri kita terendam dalam kefanaan hati tanpa usaha,tanpa

tujuan,tanpa motivasi.

4. Sikap malu dan rendah diri menghambat kemandirian seseorang. Bila kita

mempunyai sikap pemalu kita bisa mengatasinya dengan banyak bergaul dengan

orang di sekitar kita, Percayalah pada diri kita, Bahwa kita itu sangat istimewa dan

kita sangat bisa untuk berkembang. Ingat bahwa dengan orang lain pun punya

kelebihan dan kekurangan. Jadi, mengapa harus minder dengan diri sendiri?

Page 50: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

50

Sumber: www.ikaisa2.files.wordpress.com

Gambar 2.4 Percaya diri merupakan salah satu syarat kemandirian

5. Jika kita punya keinginan, kemudian kita berusaha untuk mewujudkan keinginan

Anda bagaimanapun caranya dan sesuai ciri khas kita. Maka dalam diri kita

sebetulnya sudah tertanam sikap mandiri. Tinggal melangkah sesuai hati nurani kita,

tanpa perlu malu dan ragu-ragu. Setiap orang akan mempunyai penilaian sendiri-

sendiri sesuai sudut pandang orang tersebut. Jadi, jangan samakan orang lain dengan

diri kita. Kita istimewa, kita mampu, kita percaya diri dan berani mengambil

keputusan tentunya konsekuen dengan resiko sendiri itu berarti kita sudah mandiri.

6. Mandiri sejak kecil akan sangat-sangat bermanfaat takala sudah usia dewasa.

Disaat kita harus membawa diri kita sendiri tanpa unsur pengaruh dan bujukan orang

lain, tanpa meninggalkan hati nurani dan prinsip hidup yang sudah tertanam pada

diri kita sejak kecil, maka tidak perlu lagi sikap ragu-ragu dalam berfikir,bertindak

dan mewujudkan keinginan dan cita-cita hidup kita.

7. Sikap mandiri berarti kita berusaha menggali kemampuan diri sendiri. Kemana

arah dan tujuanya akan dengan sendirinya mengikuti alur hati nurani kita. Bila kita

bisa mandiri maka kita tidak perlu menunduk saat berhadapan dengan orang lain.

Namun sebaliknya bila kita tidak ada sedikitpun prinsip hidup mandiri dan sikap

mandiri dalam diri kita maka orang lain pun tidak akan menghargai kita.

Page 51: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

51

Sumber: www.indonesiaberprestasi.web.id

Gambar 2.5 Sikap mandiri berarti kita berusaha menggali kemampuan diri sendiri.

Seseorang yang mandiri artinya mampu bekerja sendiri. Kemandirian juga

dimaknakan sebagai kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri dan mau

bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Kemampuan untuk mandiri

sangat ditentukan oleh:

1. Tingkat kepercayaan diri

2. Kekuatan batin/motivasi dalam diri

3. Keinginan untuk memenuhi harapan

4. Keinginan untuk memenuhi tanggung jawab

Sebagai pelajar, salah satu pengaplikasian untuk mandiri adalah dengan

belajar secara mandiri. Adapun pengertian belajar mandiri adalah sebagai berikut:

1. Kita berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai

keputusan dalam usaha belajar.

2. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada diri kita.

Page 52: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

52

Sumber: www.tempe.penyet.net

Gambar 2.6 Kegiatan belajar kelompok

3. Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain.

4. Dengan belajar mandiri, kita dapat mentransfer hasil belajar yang berupa

pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain.

5. Kita yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan

aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog

elektronik, dan kegiatan korespondensi.

6. Kita belajar dialog dengan guru dalam pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan

memberi gagasan-gagasan kreatif.

Dengan demikian, belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha kita untuk

melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain

berdasarkan motivasi sendiri untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi

tertentu sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dijumpai di

dunia nyata.

C. Manfaat Kemandirian untuk Bersaing

Apa maksud kemandirian untuk bersaing itu? Sebagai gambaran, bacalah

kisah anak Indonesia berikut yang berprestasi di tingkat internasional.

Christa Lorenzia Soesanto yang lahir di Jakarta pada 21 Oktober 1996 adalah

seorang pelajar Indonesia yang mempunyai banyak prestasi dalam bidang

matematika dan komputer. Anak pertama dari pasangan Edy Soesanto

Prawirohardjo dan Betsy Eliane Rahardjo ini mengharumkan nama Indonesia

Page 53: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

53

dengan menjuarai berbagai kompetisi matematika dan komputer, baik di tingkat

nasional maupun internasional.

Sejak kecil, Christa selalu pasang target, baik di sekolah maupun saat

mengikuti kejuaraan. Ia selalu ingin menjadi yang terbaik. Terbukti, dia selalu

menjadi juara umum dari TK hingga lulus SD. Bahkan, di berbagai ajang kompetisi,

ia juga meraih predikat juara, terutama lomba matematika.

Sumber: www.christalorenzia.com

Gambar 2.7 Christa Lorenzia Soesanto

Christa berharap dapat mengharumkan nama bangsa dan negara sehingga

orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh. Menurutnya, seringkali bangsa

Indonesia dicap rendah oleh bangsa lain bahkan oleh bangsa sendiri. Hal ini tentu

saja mengganggu pikirannya sebagai warga negara Indonesia yang mampu

menunjukkan prestasinya.

Sejak Oktober 2008, Christa telah membuat rekor baru di dunia Mathematics

Olympiad, dimana Christa telah berhasil mendapatkan 4 Medali Emas untuk

Perorangan dan 2 Medali Emas untuk Beregu secara berurutan. Rekor ini adalah

yang pertama kali dibuat oleh seorang anak Bangsa Indonesia.

Apakah prestasi yang dihasilkan Christa tersebut bisa dilakukan tanpa

kemandirian? Ia bisa meraih semua prestasi itu bukan dengan mudah. Ia belajar dan

tekun berlatih tanpa selalu harus di sekolah. Di rumah pun, ia terus belajar dan

berlatih dengan mencari beragam sumber. Hasilnya? Ia bisa menunjukkan diri

sebagai anak Indonesia yang mampu bersaing dalam lomba tingkat internasional.

Bukan hanya mengharumkan namanya, nama Indonesia pun ikut terangkat dengan

Page 54: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

54

prestasinya. Bukan hal yang mudah untuk mengalahka peserta-peserta yang berasal

dari berbagai negara. Itulah makna bahwa kemandirian bisa mempersiapkan

seseorang untuk bersaing. Walaupun untuk membentuk kemandirian itu, Christa

bergantung dari bimbingan guru di sekolah, orangtua di rumah, atau para ahli yang

melatihnya mempersiapkan dia untuk siap mengikuti lomba tingkat internasional.

Memang, dalam perkembangannya manusia sangat tergantung pada orang

lain. Coba kita lihat pada seorang ibu yang habis melahirkan, seratus persen anaknya

sangat bergantung pada orang tuanya. Ketergantungan sedikit berkurang pada masa

kanak-kanak. Lambat laun ketergantungan itupun semakin berkurang dengan mulai

masuknya masa anak-anak. Pada masa ini anak sudah mulai menghabiskan banyak

waktunya untuk bermain dan berkumpul dengan teman-temannya. Banyak hal yang

sudah bisa bisa dilakukannya sendiri.

Semakin bertambah usia seseorang, ia akan mengalami persaingan dalam

mewujudkan kemandirian. Contoh kecil adalah di kelas. Jika terbiasa belajar dan

berlatih sendiri, kita akan siap bersaing dengan teman-teman. Kita mungkin tidak

perlu mencontek dari teman ketika ulangan. Begitu pula saat kita berusaha mandiri,

kita selalu siap bersaing dalam menghadapi apapun. Tentunya kemandirian yang kita

miliki bersumber dari upaya keras yang kita lakukan.

Kita harus berupaya membangun sumber daya manusia yang unggul. Tidak

hanya unggul dalam masalah keterampilan dan pendidikan saja, tetapi juga sumber

daya manusia yang memiliki etika dan perilaku moral yang baik. Dengan sumber

daya manusia yang demikian, maka akan dapat meningkatkan derajat dan martabat

bangsa kita di mata dunia, dan bangsa kita akan patut untuk bersaing dengan negara-

negara lain di dunia.Begitu pula dalam skala yang lebih luas, misalnya negara kita.

Jika bangsa ini menunjukkan bangsa yang mandiri, kita akan bisa mengurus diri

sendiri tanpa harus terbebani dengan bantuan dari negara lain.

Page 55: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

55

Sumber: www.suararembang.com

Gambar 2.8 Salah satu kemandirian bangsa

adalah ketahanan pangan

Coba kita bayangkan jika kita sudah bisa menghasilkan produk sendiri tanpa

perlu mengimpor. Kita akan bangga jika beras yang kita makan adalah hasil

produksi petani kita sendiri. Kita pun mungkin akan merasa senang jika kendaraan

(seperti motor atau mobil) adalah karya anak bangsa sendiri. Kemandirian

setidaknya akan menimbulkan rasa bangga dan membawa kita mampu bersaing

dengan bangsa lain. Sudah saatnya kita tidak hanya berdecak kagum dengan karya

dari luar negeri. Sudah saatnya kita bangga dengan produksi dalam negeri dimana

putra-putra terbaik bangsa yang melahirkannya.

Bangsa yang maju selalu memiliki karakter yang berbeda dengan bangsa

lainnya. Itulah yang membuat negara-negara adidaya selalu unggul di segala bidang.

Kalau Indonesia masih saja disemati negara berkembang (bukan negara maju)

dengan hutang segunung, lantaran bangsa ini kehilangan karakternya.

Karakter itu dibentuk oleh keluarga dan lingkungan. Dalam keluarga, anak-

anak bersikap bagaimana harus bersikap jujur dan toleransi dengan perbedaan.

Pembangunan karakter bangsa adalah proyek yang belum selesai dari bangsa ini.

Indonesia yang terdiri dari 17.500 pulau dengan rupa-rupa bahasa dan budaya, ingin

membentuk Indonesia modern yang dibangun lepas dari kekerabatan, asal-usul,

bahasa, dan kebudayaan.

Karakter akan memancarkan tekad, daya tahan, dan ketetapan hati untuk

meraih cita-cita. Bangsa-bangsa besar yang menguasai ekonomi dan politik dunia,

memulai semuanya dengan membangun karakter atau jati diri masing-masing.

Page 56: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

56

Dari mana memulai membangun karakter bangsa? Pendidikan merupakan

langkah paling sistematik dan berjangka panjang untuk menjadi media utama

membangun karakter bangsa, yang dilakukan secara simultan. Pendidikan

merupakan media internalisasi nilai-nilai kebangsaan yang paling strategis. Dimulai

dari pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan lembaga-lembaga

pendidikan formal dengan langkah-langkah yang sistematik yang muatan utamanya

nilai-nilai luhur kebangsaan.

Kita harus menanamkan kembali kebanggaan sebagai anak bangsa yang

bermartabat, berdaulat, dan berkepribadian mulia. Pendidikan agama, akhlak atau

budi pekerti, dan pendidikan kewargaan dirancang-bangun secara lebih sistematik

dan komprehensif. Langkah lain ialah penanaman nilai-nilai kepribadian bangsa

melalui pranata-pranata sosial di masyarakat dengan berbagai pendekatan yang

bersifat kultural. Melalui kegiatan pengajian, karang taruna, remaja masjid, dan

kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya ditanamkan nilai-nilai akhlak atau

kepribadian bangsa yang utama.

Sumber: www.masjidqiblatain.blogspot.com

Gambar 2.9 Kemandirian perlu disokong dengan baiknya rohani kita

Hal itu bisa kita mulai, misalnya, menjauhkan diri dari sikap-sikap lembek,

lemah pendirian, sikap plin-plan, dan mentalitas rendah diri. Kita juga bisa

melejitkan kemampuan diri dengan mengisi ilmu pengetahuan dan keterampilan

pada diri kita. Jangan lupa, kita pun harus bisa bergaul dan tidak ketinggalan zaman.

Page 57: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

57

Cobalah untuk mengenal dan mencoba hal-hal baru yang positif. Selain itu, buatlah

benteng dalam diri kita untuk tidak terjebak pada hal-hal yang dapat menjerumuskan

diri, misalnya menjauhi Narkoba. Pada akhirnya, yang terpenting dengan

mengarahkan diri kita untuk menjadi anak-anak bangsa yang berdiri tegak

berhadapan dengan anak-anak bangsa yang lain, cerdas, dan memiliki kepribadian

yang kokoh.

Page 58: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

58

BAB 3

Generasi Kreatif dan Mandiri

Apa peran kita dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia? Kita

seharusnya mampu berpikir di luar batas kewajaran sehingga menciptakan

terobosan-terobosan yang mampu menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang

maju, mandiri, kreatif, disegani, dihormati, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa

hal dasar bagi kita untuk bisa kreatif dan mandiri:

1. Menjadi orang yang beriman dan bertakwa secara baik dan benar kepada Tuhan

Yang Maha Esa

2. Malu untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya mengonsumi

Narkoba.

3. Belajar bagaimana negara maju bisa maju dengan cepat namun tidak merusak

sumber daya alam dan manusianya.

4. Menguasai teknologi tapi tidak melupakan kebutuhan dasar seperti sandang,

pangan dan papan

5. Dapat menguasai media massa dan perkembangan budaya untuk menangkal

budaya luar yang berpotensi menghancurkan bangsa

6. Mengembangkan diri (fisik dan mental) untuk siap bersaing

7. Menciptakan persatuan untuk kemajuan.

8. Menjadi individu-individu yang kritis, cerdas, kreatif, inovatif, jujur, mandiri,

beriman dan bertakwa.

Sumber: www.gurukreatif.wordpress.com

Gambar 3.1 Individu yang kritis, cerdas, kreatif, inovatif,

Page 59: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

59

jujur, mandiri, beriman dan bertakwa adalah ciri generasi unggul

Zaman yang memutar kehidupan memang selalu membawa perubahan dalam

kehidupan manusia, namun perubahan itu juga membutuhkan respon dan daya

tangkap dari kita semua, dan itu semua harus disikapi dengan bijaksana dan jiwa

yang lurus. Salah satu yang saat ini perlu dilakukan adalah bagaimana agar perilaku

menyimpang yang banyak dilakukan generasi muda saat ini dapat ditekan atau dapat

diminimalisasi.

Salah satu yang dapat kita lakukan adalah dengan memahami pendidikan

karakter untuk diri kita. Ini sangat penting dalam rangka terbentuknya karakter

dalam diri kita yang kuat demi menciptakan generasi yang berilmu dan menjadi

warga negara yang bertanggung jawab. Apabila pembangunan karakter ini dibangun

dengan baik, maka kita sebagai generasi penerus dapat memiliki berbagai

kecerdasan, baik kecerdasan spritual, emosional, mapun sosial.

Pengembangan karakter yang diperoleh melalui pendidikan dapat mendorong

kita menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki kepribadian unggul seperti

yang diharapkan. Begitu pun, kalau karakter dalam diri kita tersebut dibangun

berdasarkan konsep budaya Indonesia, maka kekhawatiran akan masuknya budaya-

budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dengan sendirinya akan

tersaring oleh karakter bangsa yang sudah terbangun Pendidikan karakter sangat

penting dalam rangka terbentuknya karakter kita yang kuat dan kokoh, untuk

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berahklak mulia.

Dengan memahami dan mendalami pendidikan karakter, kita diharapkan

dapat menjadi generasi yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

A. Penasaran dengan Hal Baru

Hal yang sangat wajar manakala kita akan mengenal atau mencoba sesuatu

yang baru berbagai kecemasan ataupun kekhawatiran melanda. Itu tidak lain karena

kita belum pernah mencoba sama sekali. Sama halnya ketika kita dulu belajar naik

sepeda. Awalnya merasa kaku dan penuh pertanyaan. Di sisi lain, kita terus

penasaran untuk berusaha mencobanya demi kita merasakan enaknya naik sepeda.

Kita berpikir yang bukan-bukan. Namun, ketika dicoba dan akhirnya bisa, makan

malah akan biasa. Tidak hanya itu, mungkin malah bisa mengemudikan sepeda

Page 60: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

60

dengan hanya menggunakan satu tangan saja. Inti dari mencoba hal yang baru

adalah selalu penasaran untuk menciptakan hal yang baru dan selalu pantang

menyerah!

Dalam hidup memiliki suatu rasa atau perasaan untuk mencoba hal-hal yang

baru bukanlah suatu kesalahan, kecuali hal dicoba adalah hal-hal yang sifatnya

negatif atau tindakan-tindakan yang membahayakan jiwa dan orang lain. Memiliki

keinginan untuk hal-hal yang baru itu sangat manusiawi, paling tidak dengan

memiliki keingintahuan kita bisa menambah wawasan kita, mengenal lebih jauh

akan suatu benda atau peristiwa. Harus kita akui, tanpa ada keinginan untuk

mencoba sesuatu yang baru, manusia di Abad ke-21 ini masih akan tinggal di gua

dan berburu binatang liar. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa

kecenderungan ini sudah terprogram di otak kita sebagai suatu kenikmatan

tersendiri.

Untuk lebih memahami pentingnya kita mengenal hal baru dan hubungannya

dengan pantang menyerah, bacalah kisah berikut.

Thomas Alva Edison yang lahir 11 Februari 1847 dan meninggal 18 Oktober

1931 pada umur 84 tahun adalah penemu dan pengusaha yang mengembangkan

banyak peralatan penting.

Beliau juga seorang ilmuan pertama yang menerapkan produksi secara

massal pada penemuannya. Tomas Edison mulai bekerja pada usia yang sangat

muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama kariernya, Thomas Alfa

Edison telah mempatenkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola

lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya

membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang

akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

Yang menarik dari kisah Edison adalah pada masa kecilnya, edison kecil

dianggap sebagai seorang bocah yang bodoh oleh gurunya, bahkan gurunya pernah

memberikan surat kepada ibu Edison yang isinya menyatakan bahwa Edison adalah

anak yang bodoh dan meminta ibu Edison untuk mengeluarkan atau menariknya dari

sekolah. Karena hal tersebutlah Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi

selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang

mengajar Edison di rumah,

Ibu Edison yakin bahwa edison kecil tidak bodoh, kemudian ibu Edison

bertekad untuk mengajari Edison berbagai hal. Ibu Edison mengajarkan Edison cara

Page 61: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

61

membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan

buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti

Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Edison di usia dua belas tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja

menjual surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu

pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit

yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah

menulis dalam catatan hariannya: “Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi

sejak saya berusia dua belas tahun.”

Pada usia lima belas tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah

mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil.

Kemudian dia mencetak korannya sendiri, Weekly Herald yang di cetak, diedit dan

dijualnya di tempat dia berjualan.

Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga

tahun yang hampir ditabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah

kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Sebagai rasa terima kasih, kepala

stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraf. Edison sangat senang

belajar mengenai alat komunikasi yang baru dikenalnya tersebut. Setelah lima bulan

mempelajari telegraf, Edison bekerja sebagai ahli telegraf selama empat tahun.

Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai

macam laboratorium dan peralatan listrik.

Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang

ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan

cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya,

hanya tidur empat jam sehari. Ia makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya

ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus

hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Ia yakin dapat menemukan

sesuatu yang di masa depan bisa berguna bagi seluruh umat mansuia.

Ada sebuah kisa perjuangan yang unik darinya. Sebelum Edison bisa

menyalakan lampu temuannya, dia terlebih dahulu harus gagal ribuan kali hingga

sampai pada lampu pertamanya yang dapat hidup. Ini artinya, bahwa Edison

merupakan seorang yang pantang menyerah, bahkan jika dia ditanya berapa kali dia

gagal sebelum memperoleh keberhasilannya dalam menghidupakan lampu, mungkin

dia akan menjawab: “Saya tidak pernah gagal, tetapi saya belajar tentang benda yang

Page 62: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

62

dapat digunakan untuk membuat lampu dan benda yang tidak dapat digunakan untuk

membuat lampu”.

Thomas Alva Edison mempunyai prinsip bahwa selalu ada 1001 alasan

untuk menyerah, namun orang yang berhasil adalah orang yang tidak memutuskan

untuk menyerah. Dia selalu bisa menemukan sebuah alasan untuk tidak menyerah

dan menemukan hal-hal baru.

Dari kisah Thomas Alva Edison tersebut, kita memetik sebuah nilai, yaitu

bernai mencoba hal-hal baru serta pantang menyerah. Memang, pada hakikatnya

manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena inovatif hanya merupakan

langkah lanjut dari kreativitas. Hal ini ditandai oleh keberanian untuk selalu

mencoba walau beberapa kali mengalami kegagalan. Generasi ini biasanya memiliki

inisiatif tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreativitasnya. Selain itu, ia selalu

bertanya dan berusaha menemukan jawabannya. Orang kreatif dan mandiri pun

Lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan yang menuntut adanya

tantangan.

Bukan hanya para ilmuwan seperti Thoma Alva Edison yang punya

kewajiban menemukan hal-hal baru untuk diperkenalkan para dunia. Sedini

mungkin (bisa mulai dari pelajar di sekolah) kita sudah belajar menanamkan prinsip

untuk selalu penasaran akan hal-hal baru yang positif termasuk memperkenalkan

hal-hal dasar tentang teknologi terbaru.

Salah satu untuk mengetahui seberapa besar potensi kreatif dan mandiri

dalam diri kita adalah dengan mengenal bakat kreatif apa yang ada dalam diri.

Namun, jika kita belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk

mengetahuinya. Kita hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi

kreatif kita yang sesungguhnya.

1. Keahlian

Pernahkah kita mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata kita

dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari

rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu kita

melepaskan dan mengembangkannya. Jika kita dengan mudah bisa menyelesaikan

sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator, itu artinya bakat kita

sebagai seorang akuntan atau banker sedang berusaha muncul dan menyapa kita.

Page 63: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

63

Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi kita tetapi tidak bagi teman-teman.

Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri kita.

Sumber: www.blogerpelajar.blogspot.com

Gambar 3.2 Keahlian dapat terus diasah sesuai minat kita

2. Ketertarikan

Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu

kita inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan

kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan

bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata. Nah, coba pikirkan apa

yang paling kita ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata

barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang

menjadi ambisi kita, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang

tengah bekerja.

Jika kita seorang pembaca yang tekun atau rajin menulis, bisa jadi bakat

tersembunyi kita adalah menulis. Atau bisa saja ketertarikan pada buku membawa

Anda pada karier kepustakaan, penerbitan, dan lain-lain.

Page 64: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

64

Sumber: www.static.inilah.com

Gambar 3.3 Setiap orang mempunyai bakat kreatifnya masing-masing

3. Kepuasan

Apa yang membuat kita merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam

bekerja? Pekerjaan apa yang membuat kita begitu hanyut dan merasa tak ingin

berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika

mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi

ketika mereka menghadapi piranti lunak.

Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada

kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu

begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang

apa yang membuat kita terhanyut? Jika kita belum juga menemukan, pikirkan suatu

kegiatan yang membuat kita terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat kita ada di sana.

4. Kebiasaan

Pernahkah kita dipuji karena kemampuan atau sikap kita? Misalnya, orang

menilai kita sebagai pelajar yang sangat teratur atau karya ilmiah kita hebat, atau

kita pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di

sekitar, kita juga bisa mengetahui kemampuan alami kita.

Keterampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun,

kadang kita menganggapnya biasa saja karena keterampilan itu sudah sangat

melekat sehingga hampir tidak disadari kehadirannya. Lalu, bagaimana mengenali

Page 65: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

65

bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada kita, mengenali kita

atau terfokus pada kita? Apakah kita menjadi tempat curahan hati teman-teman?

Atau mereka selalu meminta pendapat kita soal pakaian? Nah, di sanalah bakat kita

tersimpan. Kita hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya.

Sumber: www.wartakota.co.id

Gambar 3.4 Minat kita harus diiringi dengan bakat kita

Kita pun harus bisa memahami hal apa saja yang perlu dimili untuk menjadi

orang kreatif dan mandiri? Ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yaitu:

- Dorongan ingin tahu yang besar dari diri kita;

- Sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul

terhadap suatu masalah;

- Bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam

salah satu bidang seni;

- Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya

- Tiak mudah terpengaruh orang lain;

- Rasa humor tinggi;

- Daya imajinasi kuat

- Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan

sebagainya.

- Dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru;

- Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan

elaborasi).

Selain itu, perlu juga dikembangkan sikap motivasi dalam diri dengan

mengetahui ciri-ciri individu yang memiliki motivasi, yaitu:

Page 66: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

66

- Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak

berhenti sebelum selesai);

- Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa);

- Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi;

- Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan;

- Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasinya),

- Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang dewasa” (misalnya

terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya);

- Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas

rutin;

- Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak

mudah melepaskan hal yang diyakini itu);

- Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan

sesaat yang ingin dicapai kemudian);

- Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Dengan memahami bakat kreatif dan pentingnya motivasi dalam diri, kita

bisa semakin menyadari bahwa ada potensi ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni

yang bersemayam dalam diri kita. Apa bukti bahwa kesadaran tentang ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni bisa meningkatkan kreasi dan prestasi kita? Apakah

semua itu bisa juga meningkatkan kreasi dan prestasi bangsa? Kita ambil contoh,

pelajar di negara Amerika Serikat dan Jepang, misalnya, sejak playgrup sudah

ditanamkan untuk belajar luar angkasa, teknologi dasar membuat robot hingga les

berbagai alat musik. Walau setengah dipaksa namun hal itu merupakan simbol

ketekunan yang diterapkan agar generasi di negara tersebut punya kemampuan yang

tentunya diharapkan bisa menjadi model hidup untuk membanggakan diri, keluarga,

bangsa, dan negaranya.

B. Tidak Ada Rotan, Akar pun Jadi

Untuk memahami bagian penjelasan ini, bacalah kisah berikut (disarikan dari

Jurnal Galeri UKM, 31 Maret 2010) yang menunjukkan bahwa orang kreatif bisa

membuat sesuatu yang dianggap tidak berguna menjadi berguna.

Menjadikan botol bekas minuman dan kulit telur menjadi produk yang

bernilai jual itu sudah dilakukan Irina Cananu. Sejak sekitar lima tahun lalu. Kini

hasil usahanya “mengubah” botol bekas dan kerajinan kulit telur telah menghasilkan

Page 67: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

67

pendapatan sampai jutaan rupiah. Jangan buru-buru membuang botol bekas, apalagi

yang modelnya terasa unik. Sebab, barang yang tampaknya tak berguna itu dengan

sedikit “sentuhan” bisa diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Sumber: www.sugengbanjarwaru02.blogspot.com

Gambar 3.5

Contoh kerajinan dari botol bekas

Botol bekas minumann terutama yang modelnya unik dan kulit telur itu

dijadikan perempuan asal Romania yang bersuamikan pria Indonesia ini, sebagai

“kanvas” untuk melukis. Hasilnya? Dia bisa mengikutkan “barang bekas” itu pada

berbagai pameran dan orang pun mau membelinya.

Melukis pada botol bekas minuman dan kulit telur sebenarnya merupakan

usaha lanjutan bagi Irina. Sebelumnya, dia senang membuat boneka yang berbahan

baku utama tepung terigu. Campuran tepung terigu yang diberi pewarna dan gula itu

dibuatnya menjadi berbagai bentuk boneka. Produknya ini lalu dijadikan penghias

kue tar untuk acara ulang tahun dan pernikahan.

Kebetulan dia memang gemar melukis dan membuat berbagai pekerjaan

tangan. dia juga senang merajut dan menyulam. Namun, dari berbagai pekerjaan

tangan yang dibuatnya itu, ternyata pesanan yang terus mengalir adalah boneka.

Kendati demikian, Irina masih bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk melukis

botol bekas dan kulit telur. Awalnya, melukis pada botol bekas itu dia lakukan

sekadar untuk menyalurkan hobi. Botol bekas yang sudah dilukisnya lalu dijadikan

pajangan untuk memperindah ruangan.

Ternyata banyak juga orang yang tertarik membeli botol lukis. Jadi, pesanan

botol lukis juga mengalir. Sementara lukisan pada kulit telur biasanya ramai dipesan

Page 68: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

68

orang pada hari-hari dekat Paskah. Pengerjaan lukisan pada botol memerlukan

waktu sekitar empat jam sampai empat hari, tergantung dari ukuran botol dan

kerumitan lukisan. Di sini, kata Irina, yang diperlukan adalah kreativitas dan

konsentrasi.

Melukis pada botol dan kulit telur berawal dari hobi dan kecintaan Irina pada

keragaman warna dan budaya. Dia lalu memadukan kedua hal itu menjadi lukisan

pada botol dan kulit telur. Mungkin hal itulah yang membuat lukisan botol dan kulit

telur Irina dirasakan orang memiliki ciri khas.

Dia tidak bisa diam. Entah mengapa selalu saja ada keinginan untuk

mengerjakan sesuatu. Irina pun mengaku senang mengerjakan kerajinan tangan

sejak masih duduk di sekolah dasar. Karena kesibukan itulah, Irina tak merasa

kesepian. Bahkan waktu baginya terasa berlalu cepat dan kini sudah sekitar 10 tahun

dia tinggal di Surabaya bersama keluarga. Suaminya memilih kota itu untuk

mengembangkan produksi mebel untuk ekspor di kota tersebut.

Setelah mengikutsertakan produknya ke berbagai pameran, pesanan pun

mengalir. Namun, Irina merasa tak cukup puas hanya dengan membuat berbagai

produk kerajinan tangan. Dia lalu membuka kursus untuk mereka yang ingin belajar

berbagai kerajinan tangan yang dikuasainya.

Lewat kursus itu, Irina membagi kepandaiannya melukis pada media kulit

telur, botol bekas minuman, gelas, cangkir, vas bunga, dan piring. Awalnya, peserta

kursus kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, tetapi kini murid-murid sekolah pun

menekuni kerajinan tangan tersebut.

Kisah tersebut menunjukkan bahwa orang yang kreatif dan

memberdayagunakan apa saja yang ada di sekelilingnya. Istilah “tak ada rotan, akar

pun jadi” memang cocok disematkan kepada orang yang punya potensi kreatif.

Sikapnya dalam memahami sekeliling membawanya dalam kreativitas yang unggul

dan lain daripada yang lain.

Adapun sikap-sikap yang sebenarnya perlu kita miliki agar kreatif adalah

sebagai berikut.

- Suatu saat jika kita memiliki ide, kemudian kita lakukan atau kita coba ide

tersebut, ternyata gagal. Perbaiki ide tersebut sampai berhasil, jadilah ide baru.

Inilah kiat yang yaitu berhubungan dengan belajar dari kesalahan. Kesalahan bisa

menghasilkan ide baru yang lebih baik. Tanyakanlah terhadap ide lama kita yang

Page 69: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

69

gagal, apa pelajaran dari ide tersebut, bisakah dilakukan lagi dengan cara baru,

apakah waktunya kurang tepat?

- Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru. Justru salah,

karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Hanya Tuhan yang bisa.

Manusia hanya bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain,

manusia hanya bisa mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali

lagi bukan menciptakan hal yang baru. Jadi, jika kita ingin kreatif kita bisa mulai

dengan barang yang ada di depan kita, perbaikan apa yang bisa kita lakukan

terhadap barang tersebut.

- Jangan terpaku dengan ide lama. Bagaimanapun suksesnya ide kita pada waktu

yang lalu, belum tentu akan berhasil lagi pada saat ini. Evaluasi lagi, tidak masalah

mengeliminasi ide kita sendiri yang sukses untuk mendapatkan ide baru yang lebih

baik. Termasuk juga disini saat ide kita disisihkan oleh ide orang lain, jangan sedih

karena meskipun tidak disisihkan oleh orang lain, pada kahirnya kita harus

menggantinya sendiri jika ide kita tersebut sudah tidak relevan.

Patut diingat pula bahwa manusia adalah makhluk tiga dimensi dengan tiga

kemampuan. Pertama kesadaran akan dirinya sendiri dan dunia. Kedua,

kemampuan untuk memilih. Ketiga, kemampuan untuk berkarya. Manusia modern

tentunya mempunyai banyak keinginan. Kita tau bahwa hidup memang memerlukan,

life skill. Life skill tidak mungkin datang dengan sendirinya. Akan tetapi,

memerlukan usaha yang maksimal, perlu digali potensi diri, dan dikembangkan

dengan cara banyak belajar, kuncinya adalah jangan pernah merasa cukup dengan

hasil yang ada teruslah berusaha.

Sumber: www.antarafoto.com

Page 70: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

70

Gambar 3.6 Kecakapan hidup (lifeskill) diperlukan

oleh generasi kreatif

Berbuatlah sebanyak mungkin, lakukan yang bisa dilakukan, carilah sesuatu

hal yang baru, yang bisa membawa banyak manfaat. Tanpa kemampuan yang

dimiliki oleh diri, tentunya kita akan tertinggal, dan jalan ditempat yang akhirnya

menyesali diri sendiri. Salah besar kalau kita sampai memvonis diri gagal dan

bodoh. Kita tidak mengharapkan seperti itu menimpa kita, yang kita harapkan hidup

ini dinamis penuh warna, dan banyak perubahan pada diri.

Manusia yang kreatif, tentu akan selalu mencoba hal-hal yang baru

,beinovasi. Menyukai tantangan, tidak ada khahawatiran pada diri. Melakukan tentu

lebih baik daripada menonton dan mengomentari. Socrates (seorang pilosof) berkata,

”Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu, baru

berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap”. Indah

sekali kata bijak ini, tidak menutup kemungkinan orang bisa terinspirasi dan berbuat

lebih semangat lagi.

Walau sesulit dan sepahit apapun harus tetap punya harapan dan selalu

berpikiran positif. Jangan mengalah dan menyerah, lawan dan berusaha untuk

menang, Kita perlu ”memotivasi diri sendiri ” agar berdaya dan tegar dalam

menghadapi hari esok. Kalau perlu bikin dan tulis suatu catatan diri yang

menekankan ketangguhan mental, semisal: “Saya harus bisa, melakukan itu yang

menjadi target dan prioritas, tidak ada yang tidak bisa jika Tuhan menghendaki,

Pasti saya bisa”. Baca berulangkali kalimat demi kalimat, pahami dan hayati

maknanya, katakan pada diri bahwa kita mampu, untuk melakukannya.Itulah

optimisme. Dengan begitu kita akan merasakan bahwah alam sadar kita merespons

dalam tindakan yang nyata. Berpikiran kreatif hanya berkembang pada masyarakat

yang terbuka, toleran terhadap ide-ide “gila” dan memberikan kesempatan kepada

setiap orang untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

Page 71: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

71

Sumber: www.bpkpenabur.or.id

Gambar 3.7 Proses kreatif harus diiringi dengan semangat kuat

Orang yang kreatif dan dinamis biasanya mereka selalu berpikiran

bagaimana dirinya maju terdepan, visioner dan bermanfaat buat orang banyak.

Sungguh mulia orang yang selalu berpikiran kedepan untuk kemaslahatan atau

kebaikan umat manusia, selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Tentunya

ini perlu diapresiasi. Dan setiap agama apapun memandangnya sebagai tindakan

yang terpuji, berakhlak dan karakter manusia yang santun dan bersahabat.

Dalam buku Psikologi Komunikasi (Jalaluddin Rahmat 2009: 77) disebutkan,

secara umum orang-orang kreatif ditandai:

1. Kemampuan kognitif. Termasuk disini kemampuan diatas rata-rata, kemampuan

melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan yang berlainan, dan pleksibelitas

kognitif.

2. Sikap terbuka. Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimulasi internal

dan eksternal, ia memiliki minat yang beragam, dan luas.

3. Sikap bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri. Orang kreatif tidak senang

“digiring” , ia ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat

dengan konvesi-konvensi sosial, mungkin inilah sebabnya orang-orang kreatif sering

dianggap “nyentrik” atau gila.

Jika kita berpikir, bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Semuanya

serba mungkin Rumus berpikirnya: “Tuhan ada dan Dia berkehendak”. Jadi, siapa

manusianya yang bisa mencegahnya jika Tuhan menghendaki, pasti semua terjadi.

Sekarang kembali kita berpikir tentang manusia, jika manusia punya kemauan, dan

Page 72: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

72

berpikran positif terhadap Tuhan, menyayangi sesama manusia tanpa membedakan

ras, golongan dan agama, selalu berusaha dengan sekuat tenaga, berdo’a dan ikhlas

dalam beramal, apakah Tuhan tega untuk menzaliminya? Tuhan sangat Penyayang,

dan mencintai umat manusia, saya kira kalau manusia berkeinginan untuk merubah

dirinya menjadi manusia yang berguna, dengan cara mengembangkan potensi diri

yang dimiliki, saya yakin bahawa: Tuhan akan menolong hambanya, selagi

hambanya mau menolong dan berbuat kebaikan untuk diri dan juga umat manusia.

Percaya dengan hal ini, berarti kita positif dalam memandang kehidupan, dan

dipandang sebagai manusia yang pandai bersyukur

C. Kerja Keras untuk Mandiri

Secara normatif, dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh

umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat

penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa di masa depan.

Selanjutnya, kita juga telah sering mendengar bahwasanya generasi muda perlu

memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah,

disiplin, inovatif dan bekerja keras, untuk dapat menjadikan bangsanya menjadi

bangsa yang memiliki daya saing tinggi, sehingga dapat berada sejajar dengan

bangsa bangsa lain.

Sumber: www.sman10malang.com

Gambar 3.8 Generasi muda perlu memiliki

Page 73: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

73

mental kepribadian unggul

Namun pada kenyataannya, pernyataan di atas sering hanya sebatas pada

retorika. Kondisi yang kita hadapi sekarang menunjukkan bahwa era globalisasi

telah menempatkan generasi muda Indonesia pada posisi yang berada di tengah-

tengah derasnya arus informasi yang sedemikian bebas, sejalan dengan kemajuan

teknologi informasi dan telekomunikasi.

Sebagai akibatnya, maka nilai-nilai asing secara disadari ataupun tidak

disadari telah memberi pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada generasi

muda. Walaupun masih belum ada bukti empiris secara langsung bahwa nilai nilai

asing tersebut seluruhnya memberikan dampak negatif bagi generasi muda, akan

tetapi jika tidak dilakukan upaya antisipasi apapun, bukan tidak mungkin, di masa

depan nanti, bangsa ini akan menjadi bangsa yang berpendirian lemah serta sangat

mudah hanyut oleh hiruk-pikuknya dinamika globalisasi; dan pada akhirnya akan

mudah dikendalikan oleh bangsa lain.

Gambaran umum, keadaan di atas akan memberikan pengaruh pada rasa

kebangsaan (nasionalisme) di kalangan generasi muda. Meskipun belum nampak

secara jelas, akan tetapi harus diakui bahwa saat ini telah mulai ada gejala dari

menurunnya semangat dan rasa kebangsaan atau nasionalisme di kalangan generasi

muda yang ditunjukkan dari semakin berkurangnya pemahaman generasi muda

terhadap sejarah dan nilai nilai budaya bangsanya sendiri. Upaya strategis yang

harus dilakukan oleh generasi muda dalam menghadapi hal tersebut adalah sebuah

koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan yang diarahkan terutama pada penguatan

ketahanan masyarakat dan bangsa terhadap segenap upaya nihilisasi dari pihak luar

terhadap nilai-nilai budaya bangsa.

Adapun generasi muda dalam melaksanakan koordinasi gerakan tersebut

memiliki tiga peran penting yakni sebagai berikut.

1.Sebagai pembangun-kembali karakter bangsa (character builder)

Di tengah tengah derasnya arus globalisasi, kemudian ditambah dengan sejumlah

erosi karakter positif bangsa sementara adanya gejala amplifikasi atau penguatan

mentalitas negatif, seperti malas, koruptif dan sebagainya, maka peran generasi

muda adalah membangun kembali karakter positif bangsa. Peran ini tentunya sangat

berat, namun esensinya adalah adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi

Page 74: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

74

muda untuk menjunjung nilai-nilai moral di atas kepentingan kepentingan sesaat

sekaligus upaya kolektif untuk mewujudkannya pada kegiatan dan aktivitasnya

sehari-hari.

Sumber: www.farm4.static.flickr.com

Gambar 3.9 Contoh kegiatan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari

2. Sebagai pemberdaya karakter (character enabler)

Pembangunan kembali karakter bangsa tentunya tidak akan cukup, jika tidak

dilakukan pemberdayaan secara terus menerus. Sehingga generasi muda juga

dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter atau character

enabler. Bentuk praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari generasi muda

untuk menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif. Peran

ini pun juga tidak kalah beratnya dengan peran yang pertama, karena selain kemauan

kuat dan kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi, masih dibutuhkan adanya

kekuatan untuk terlibat dalam suatu ajang konflik etika dengan entitas lain di

masyarakat maupun entitas asing.

3. Sebagai perekayasa karakter (character engineer)

Sejalan dengan perlunya adaptifitas daya saing untuk memperkuat ketahanan

bangsa. Peran yang terakhir ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan

pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan karakter positif bangsa,

bagaimanapun juga, menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat

disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai contoh karakter pejuang dan

Page 75: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

75

patriotisme tentunya tidak harus dilaksanakan dalam wujud fisik, akan tetapi dapat

dalam konteks lainnya yang bersifat nonfisik. Peran generasi muda dalam hal ini

sangat diharapkan oleh bangsa, karena di tangan merekalah proses pembelajaran

adaptif dapat berlangsung dalam kondisi yang paling produktif.

Sumber: www.smamarsudiluhur.files.wordpress.com

Gambar 3.10 Proses pembelajaran adaptif diperlukan untuk mandiri

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, untuk kreatif dan mandiri itu tidak

akan lepas dari hambatan dan tantangan. Melalui penjelasan tentang macam-macam

penghambat kreativitas untuk mandiri, sebenarnya dapat diatasi walaupun sulit. Cara

umum yang dipakai adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak.

Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untuk mencari cara-cara

meningkatkan kreativitas untuk mandiri dalam proses pemecahan masalah, yaitu :

– Perumusan masalah secara kreatif

Sikap ini adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah

yang sudah jelas. Tapi coba berpikir secara banyak arah dan bukan satu arah dengan

melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang

berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.

– Bartanya dan bertanya

Intinya adalah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar

terciptanya solusi yang kreatif. Untuk membangkitkan sikap bertanya adalah dengan

melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan

salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

Page 76: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

76

Sumber: www.bogor.linux.or.id

Gambar 3.11 Ciri orang kreatif adalah selalu penasaran dan mau bertanya

– Curah gagasan, untuk dapat melakukan curah gagasan yang efektif, perlu

diperhatikan tiga kondisi berikut ini:

1. Selama proses mencurahkan gagasan jangan melakukan penilaian.

2. Proses pencurahan gagasan harus benar-benar bebas.

3. Usahakan sebanyak mungkin gagasan dapat dilontarkan, karena kemungkinan

untuk memperoleh jawaban yang kreatif.

– Orang aneh, maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu

tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan. Teknik

ini dimunculkan karena penelitian menemukan bahwa banyak orang mengalami

kesulitan untuk kreatif dalam hal-hal yang sudah sangat dikenal.

– Iklim kreatif, hal ini dilakukan antara lain dengan saling mendukungnya setiap

anggota kelompok untuk dapat berkomunikasi secara terbuka, melontarkan opini

yang berisiko, bertanya dan menggali, diskusi, membandingkan, mengembangkan,

dan bukan mengkritik ide yang dilontarkan, melibatkan diri dalam proses berpikir

yang divergen (imajinatif) dan bukan konvergen (praktis atau teknis), serta

menghindari menang kalah.

Page 77: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

77

BAB 4

Indahnya Saling Berbagi

Tidak dapat disangkal bahwa menurut hakikatnya manusia adalah pribadi,

makhluk individu. Akan tetapi, juga tidak dapat disangkal bahwa manusia

berhubungan dengan makhluk-makhluk lainnya, termasuk manusia lainnya. Ia tidak

tinggal dan hidup sendirian saja. Sebaliknya selalu berada bersama dan berhubungan

dengan makhluk-makhluk serta orang-orang lainnya.

Kecenderungan manusia untuk hidup berkelompok sebenarnya bukanlah

sekadar suatu naluri atau keperluan yang diwariskan secara biologis semata-mata.

Akan tetapi, dalam kenyataannya manusia berkumpul sampai batas-batas tertentu

juga menunjukkan adanya suatu ikatan sosial tertentu. Mereka berkumpul dan saling

berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar manusia merupakan suatu kebutuhan

dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu yang satu pasti akan

membutuhkan individu yang lain, karena seorang individu tidak akan bisa hidup

sendiri tanpa bantuan individu lain. Jadi kehidupan berkelompok merupakan

kebutuhan mutlak. Maka timbullah kelompok-kelompok sosial (social group) di

dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan

himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com

Gambar 4.1 Kecenderungan manusia adalah berkelompok

Di dalam kehidupan manusia, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan

hidup, warga negara masyarakat, dan warga. Hidup dalam hubungan antaraksi dan

Page 78: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

78

interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti

positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-

nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi

antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi

kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman

modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat

sendiri.

Manusia dan masyarakatnya bukan merupakan dua realitas yang asing satu

sama lain, yang saling mempengaruhi dari luar, melainkan membentuk horison

dinamis dalam hubungan yang dialektis. Keduanya merupakan lapangan kerjasama

dengan dorongan dialektis, saling memajukan dan saling memperkembangkan.

Untuk itu, kemajuan manusia merupakan hasil kerjasama antarmanusia bukan hasil

seseorang. Sebagai konsekuensinya, manusia dan masyarakatnya merupakan dua

momen itu saling melengkapi atau komplementer.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com

Gambar 4.2 Kemajuan manusia merupakan hasil kerjasama antarmanusia

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,

karrena beberapa alasan, karena Manusia tunduk pada aturan, norma sosial, Perilaku

manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain, Manusia memiliki

kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, Potensi manusia akan berkembang

bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Page 79: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

79

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang

dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang

khas yang dimiliki oleh manusia. Jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan

menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan

dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi

penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi

seseorang.

A. Kreativitas dan Kemandiran dalam Berbagi

Jiwa kreatif merupakan bawaan lahir manusia. Jiwa kreatif bisa muncul dan

berkembang karena tuntutan lingkungan. Selain itu, kreativitas bisa diusahakan

dengan sengaja, terdorong oleh keinginan mau maju. Untuk memacu kreativitas, kita

dapat belajar dari orang-orang yang telah mewujudkan hal mengesankan berkat

kreativitas mereka. Dengan melakukan hal-hal yang disenangi maka dapat

menumbuhkan daya pikir yang kreatif untuk melakukannya. Dapat menghargai

bimbingan dan pengarahan dalam hidup dan menghargai kemampuan dan bakat-

bakat sendiri yang sedang berkembang.

Sumber: www.epochtimes.co.id

Gambar 4.3

kreativitas bisa diusahakan dengan sengaja, terdorong oleh keinginan mau maju

Dalam kreativitas dan kemandiran sebenarnya ada sebuah pola hubungan

dengan lingkungan dan orang lain. Ini artinya, kita bisa berbagi demi memacu

kreativitas dan kemandirian tersebut. Jadi, mau tidak mau kreativitas dan

Page 80: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

80

kemandirian bersumber dari sekitar yang kita olah dan kembangkan. Pengembangan

tersebut dibentuk dengan beragam hasil kreasi yang pada akhirnya dibagi kembali

untuk lingkungan sekitar.

Saat berbagai berdasar pada kreativitas dan kemandirian, sebenarnya kita

sedang membuat sebuah perubahan. Perubahan akan selalu terjadi dimana-mana,

mulai dari hal yang paling kecil hingga pada perubahan yang sangat besar.

Perubahan bisa saja terjadi oleh apa yang dilihat, dirasa dan didengar, karena unsur

itulah yang berkaitan erat dengan perubahan. Mungkin itulah yang menjadi

eksistensi sebuah perubahan, selalu berkaitan dan menghasilkan perbedaan.

Perubahan terjadi apabila benar-benar memiliki keyakinan bahwa hal itu

tidak merugikan bahkan sebaliknya yaitu memberikan manfaat kepada siapa saja,

maka perubahan itu akan menjadi tuntutan bagi yang melaksanakan. Perubahan

dapat saja terjadi karena faktor eksternal (orang lain) atau juga faktor internal (diri

sendiri), sangat naib jika perubahan tersebut karena faktor eksternal dan bersifat

mengikuti kebutuhan orang lain serta dipaksakan. Dapat diindikasikan perubahan

yang dilakukan orang lain dan bersifat dipaksakan adalah bentuk tidak berdayanya

dalam meyakini kekuatan perubahan dari diri sendiri.

Apapun yang bersifat perubahan akan lebih mulia jika melalui filter diri

sendiri, tanpa harus mutlak ditelan mentah-mentah karena menurut orang lain belum

tentu benar dan begitu juga sebaliknya. Namun yang perlu diperhatikan dalam

lingkungan sosial bahwa tempat kita bercermin adalah orang lain dan bukan diri

kita, sehingga budaya komunikasi untuk sebuah introspeksi adalah hal positif yang

menjadi sebuah kebutuhan. Perubahan, diri sendiri dan orang lain tidak akan terlepas

serta memiliki pengaruh yang dominan dalam menata pribadi siapapun.

Berikut beberapa kegiatan yang dapat melatih kita dalam berbagi kreativitas

dan kemandirian.

1. Melakukan belajar kelompok

Contoh hal kecil berbagi yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar adalah

dengan melakukan belajar kelompok. Mungkin, kita seringkali diberi pekerjaan

rumah atau tugas lian oleh bapak atau ibu guru yang terkadang kita sendiri merasa

kesulitan untuk menyelesaikannya. Selain bertanya pada orangtua ataupun guru les,

satu cara ini bisa juga dilakukan yaitu dengan belajar kelompok bersama-sama

dengan teman. Caranya, bentuklah sebuah kelompok belajar di salah satu rumah

Page 81: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

81

teman dengan anggota maksimal lima orang. Jangan terlalu banyak, nanti bukannya

bisa belajar bersama malah kebanyakan bercanda. Jangan lupa, ajak satu atau dua

orang teman yang selalu mendapat nilai baik dan berprestasi disekolah dalam

kelompok belajar kita.

Sumber: www.nessyoctavia.files.wordpress.com

Gambar 4.4 Berbagi yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar

adalah dengan melakukan belajar kelompok

Lalu, apa saja manfaat dari belajar kelompok? Berikut ini beberapa manfaat

belajar kelompok:

- Belajar dengan membentuk kelompok belajar sendiri dapat memotivasi semangat

belajar antara teman satu dengan lainnya.

- Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat

mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya.

- Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.

- Bekerjasama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar sekolah.

2. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Akhir-akhir ini mungkin bisa dibilang hampir setiap sekolah di kota-kota

besar di Indonesia mengadakan kegiatan ekstrakulrikuler, tidak hanya di kota-kota

besar saja, di kota-kota kecil di Indonesia pun sudah diselenggarakan kegiatan

ekstrakurikuler.kegiatan ekstrakurikuler/ekskul bisa berupa kegiatan seni, olahraga,

Page 82: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

82

pengembangan kepribadian, dan akademik. Ekstrakurikuler biasanya diadakan oleh

pihak sekolah itu sendiri. Sebenarnya apa kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri dan

apa tujuan serta manfaat diadakannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut?

Sumber: www.smakkosayu.sch.id

Gambar 4.5 Salah satu contoh esktrakurikuler adalah basket

Ekstrakurikuler atau lebih dikenal dengan ekskul adalah kegiatan yang

dilakukan siswa atau mahasiswa di luar jam belajar standar/kurikuler. Kegiatan

ekstrakurikuler ada mulai tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga universitas.

Asal kata ekstrakurikuler berasal dari dua kata yaitu ekstra yang berarti lebih, dan

kurikuler yang artinya sama dengan kurikulum yang artinya pembelajaran. dari dua

kata tersebut juga dapat diartikan bahwa ekstrakurikuler adalah pembelajaran

ekstra/lebih, lebih di sana dapat diartikan tambahan.

Lalu apa tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tersebut? kegiatan

ekstrakurikuler atau ekskul diadakan/disediakan oleh pihak sekolah atau universitas

untuk mengembangkan potensi, minat, kepribadian, dan bakat yang ada pada

siswa/mahasiswa dan untuk menggali lebih jauh potensi, minat, kepribadian, dan

bakat tersebut. Misalnya siswa yang memiliki minat dan bakat pada ekstrakurikuler

sepak bola untuk mengembangkan bakatnya dan bertemu pemain lainnya. Atau

misalkan yang memiliki potensi di bidang bahasa, bisa mengikuti ekstrakurikuler

yang menunjang bahasa, misalnnya Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan lain-lain.

Page 83: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

83

Memilih ekskul yang menunjang pembelajaran atau membantu pembelajaran

sebenarnya lebih baik, karena dilihat dari beberapa aspek memang lebih banyak

manfaatnya, diantaranya, membantu siswa dalam belajar yang merupakan kebutuhan

utama siswa atau mahasiswa di sekolah atau universitas. Tetapi tidak ada salahnya

juga jika memilih ekskul yang menyangkut olahraga, seni dan ekskul yang tidak

menunjang ataupun tidak ada kaitannya dengan pembelajaran sama sekali, karena itu

berguna untuk refreshing(menghilangkan stres karena belajar). Akan lebih baik lagi

jika mengikuti ekstrakurikuler yang berguna untuk pembentukan diri, karena itu

akan sangat berguna di masa depan dan di kehidupan sebenarnya.

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki banyak manfaat, diantaranya:

- Belajar mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman lain di luar kelas.

- Belajar organisasi dan juga belajar bekerja sama dengan orang lain.

- Menyalurkan minat dan bakat kita pada kegiatan ekstrakurikuler

- Bisa mengembangkan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler

- Jika ekskul akademis, bisa mendapat pelajaran tambahan dari ekskul tersebut

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan

minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik

yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Menyediakan sejumlah

kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan

kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan

mandiri dan atau kelompok.

Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler ada banyak sekali diantaranya:

a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),

Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).

b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan

keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

Page 84: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

84

Sumber: www.anginbiru.weebly.com

Gambar 4.6 Contoh kegiatan ekstrakurikuler bidang ilmiah

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga,

seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.

d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir,

pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

Bila kegiatan Ekstrakurikuler berada dibawah bimbingan guru yang tepat,

kegiatan ekstra kurikuler bisa menjadi wadah yang tepat bagi para siswa dalam

mengembangkan bakat dan kemampuannya, sebagai contoh membentuk band

sekolah, dengan demikian bakat mereka tidak terpendam. Melalui ekskul para siswa

bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan (misal: bola basket atau futsal)-

baik yang digelar secara internal disekolah maupun eksternal dengan sekolah lain.

Ekstra kurikuler juga bisa mengajarkan kita akan arti organisasi, walaupun

dalam skala yang kecil. Disana kita bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, atau

bahkan belajar mengemas suatu acara yang menarik dalam sebuah pameran ekskul.

Masih banyak lagi hal positif yang dapat diperoleh siswa dengan mengikuti kegiatan

ekstra kurikuler.

Agar kita dapat mengembangkan minat dan bakat kita dalam ekstrakurikuler,

kita dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan kita agar dapat mengasah

kemampuan kita. lalu setelah memilih tentukan target atau titik acuan yang membuat

kita termotivasi dan antusias untuk mengikuti Ekstrakurikuler tersebut. Jalani

ekstrakurikuler tersebut dan terima konsekuensinya dengan hati ikhlas karena ini

Page 85: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

85

pilihan kita sehingga kita dapat belajar bertanggung jawab. Jangan lupa pintar-pintar

mengatur waktu antara kegiatan akademis dan kegiatan Ekstrakurikuler yang kita

jalani.

B. Kreatif dalam Penyampaian Pesan Manusia tercipta memang penuh dengan daya kreativitas. Sejak zaman

dahulu bahkan sejak jaman purba pun manusia telah berusaha untuk mengambarkan

kondisi ataupun sekadar mengabadikan pesan melalui berbagai media dan teknologi

yang dikenal sesuai dengan tingkat pengetahuan sang manusia dijamannya.

Dalam bahasan ini, kita bisa mengibaratkan hasil karya kreatif seperti

penyampaian iklan. Iklan adalah produk kreatif yang bisa disampaikan kepada orang

lain dalam wujud pesan. Pesan yang disampaikan bisa dimaknai dan dimengerti oleh

orang lain. Ini mudah dipahami bahwa sehebat apapun karya kita, hal tersebut belum

tentu bisa diketahui oleh orang lain. Maka, akan sia-sialah apa yang kita buat

tersebut.

Sumber: www.smarihexabpp.files.wordpress.com

Gambar 4.7

Penyampaian pesan yang baik diperlukan dalam Kreativitas

Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan orang lain akan pesan yang

disampaikan oleh penyampai pesan menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu

proses komunikasi. Jadi penetapan strategi pesan karya kreatif merupakan suatu

keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu karya kreatif.

Page 86: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

86

Hal pertama yang harus dilihat dalam karya kreatif adalah keuntungan kunci

orang lain sebagai jantung strategi pesan karya kreatif. Seperti iklan, kampanye

karya kreatif yang efektif sangat berperan besar dalam sasaran dan pemberitahuan

apa yang kita buat. Kampanye karya kreatif yang efektif merupakan kampanye

periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal

sebagai what to say sebuah inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada orang

lain. Penyampaian karya kreatif didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena

keterbatasan daya ingat manusia.

Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah mengembangkan sisi kreatif

yaitu:

1. Tujuan

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi penyampaian

karya kreatif adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang

ingin dicapai dalam penyampaian karya kreatif. Misalnya, membangun kesadaran

pada suatu karya yang kita buat agar bisa diterima orang lain.

Salah satu cara untuk merumuskan tujuan adalah dengan menggunakan

indikator SMART:

S = Specific (spesifik – tidak umum)

M = Measureable (terukur)

A = Attainable (dapat dicapai)

R = Realistic (realistis)

T = Timely (memiliki jangka waktu)

Sumber: www. underdesign.co.uk

Gambar 4.8

2. Nyatakan masalah penyampaiannya

Page 87: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

87

Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT. Analisis

SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan

mengevaluasi suatu masalah yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor

eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini

paling sering digunakan untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis

SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Sumber: www.luckyconqueror.wordpress.com

Gambar 4.9

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

- Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam diri dan luar kitaekuatan yang

dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau

konsep bisnis itu sendiri.

- Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam diri dan luar kita. Kelemahan

yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam diri kita sendiri.

- Opportunities (peluang)

Page 88: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

88

merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang

terjadi merupakan peluang dari dalam diri dan luar kita.

- Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu

dalam diri dan luar kita.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan

ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan

antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar

Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk

dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan

dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk

melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (strength dan

opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan

strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan

meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu

mengurangi weakness dan threat.

3. Target orang lain

Pengenalan sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi,

geografis, psikologis, perilaku dan pola berpikir dan bertindak.

4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama

Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat karya kreatif.

5. Alasan orang lain untuk percaya

6. Gaya/tone

Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian karya kreatif. Ciri khas

komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan.

7. Dampak yang diharapkan

Pengaruh yang diharapkan melalui penyampaian karya kreatif dari khalayak sasaran

dan bagaimana karya ini dapat meyakinkan orang lain.

Page 89: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

89

Sumber: www.affanul.net

Gambar 4.10

Strategi penyampaian karya kreatif harus mampu menjawab pertanyaan

dasar dari rancangan sebuah sebuah penyampaian yang dirumuskan dalam 5W + 1H

yaitu:

- What : apa tujuan penyampaian karya kreatif?

- Who : siapa khalayak yang akan dijangkau?

- When : kapan penyampaian karya kreatif dibuat?

- Where : di mana penyampaian karya kreatif tersebut?

- Why : mengapa harus demikian?

- How : bagaimana bentuk karyanya?

Misalkan jika kita membuat karya kreatif seperti barang kerajinan. Hal-hal

yang harus disampaikan kepada orang lain agar karya kreatif kita diketahui dan bisa

diterima adalah dengan menggunakan pola di atas. Kita bisa membuat perencanaan

penyampaian pesan sebagai berikut:

1. Barang ini dibuat dari bahan-bahan bekas (daur ulang).

2. Barang ini bisa dipakai oleh semua kalangan.

3. Bentuknya menarik dan kalau dijual harganya murah dibandingkan dengan barang

sejenis lainnya.

4. Menggunakan kemasan yang berbeda dengan yang biasa ada.

Saat teknologi mulai jauh berkembang, maka daya kreativitas manusia

semakin memperoleh media penyaluran. Batu, kulit, kayu, kertas, kain, tinta, mesin

ketik, peralatan elektronik, komputer,internet dll dst dsb merupakan media-media

Page 90: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

90

umum penyampai pesan sesuai dengan jamannya masing-masing. Tak luput sebuah

kepentingan menyampaikan pesan pun diolah sedemikan rupa memanfaatkan

berbagai media dan tekhnologi, memacu ide-ide baru nan kreatif dan tak lazim.

Kita tidak harus memanfaatkan teknologi kelas tinggi, benda-benda

keseharian disekitar kita pun tak luput dari sentuhan kreativitas untuk

menyampaikan pesan maupun sepenggal cerita dan kenangan ataupun bahkan

sebuah gerakan ideologi.

Sumber: www.publicvspublic.blogspot.com

Gambar 4.11 Contoh pesan kreatif dalam desain kaus

Seperti pesan pada kaus tersebut teradapat cara menyampaikan pesan yang

unik meskipun tetap berbasiskan pada bahan material yang umum digunakan pada

media penyampai pesan. Akan tetapi, cara pengemasan yang membentuknya

menjadi penyampai pesan nan unik. Namun bagaimana jika benda yang sehari-

harinya mestinya menjadi rahasia nan tabu semacam pakaian dalam pun mendapat

sentuhan kreatif untuk sekedar menyampaikan aneka ragam pesan? Bahkan tubuh

manusia pun sejak lama telah menjadi salah satu media penyampai pesan.

Dibutuhkan keterbukaan budaya untuk menerimanya, seandainya tidak maka pesan

itu pun hanya untuk diri pemakai dan publik yang dia percaya yang tidak akan

menggugat.

Norma, budaya dan segala jenis peraturan terkadang memang jadi pembatas

sebuah kreativitas. Dibutuhkan kajian mendalam yang diiringi dengan pengetahuan,

Page 91: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

91

kebijakan dan keyakinan dari manusia untuk mengambil keputusan bahwa kratifitas

manusia yang berbenturan itu layak atau tidak menjadi konsumsi umum. Sejarah

tentang munculnya teori tentang bumi bundar pernah menjadi bukti pembunuhan

kreativitas akan pengetahuan manusia, namun juga pada kasus munculnya ilmu

pengetahuan tentang kloning manusia bisa dijadikan contoh sebagai upaya

pengendalian kreativitas munculnya tekhnologi baru untuk menjaga kelanggengan

keberadaan ras manusia.

Kembali pada kreativitas tentang pesan, ke tak laziman media penyampai

pesan memang merupakan sebuah keunikan dan akan mencuri perhatian dikalangan

manusia. Meskipun juga sesuai dengan berjalannya waktu, maka keunikan tersebut

tidak akan bisa selamanya menjadi hal yang tak lazim dan akan tergantikan oleh ide-

ide baru dikedepannya. Adalah sifat dasar manusia yang bisa mengalami kejenuhan

dan kebosanan yang akan mendorong untuk memunculkan cara-cara dan kreativitas

baru dalam penyampaian pesan.

Siapa tahu mungkin 100 tahun lagi rambut manusia pun bisa menjadi salah

satu media penyampai pesan? kita tidak pernah menduga kelaziman apa yang akan

terjadi di jauh kemudian hari. Hanya imajinasi dan daya kreativitas manusia yang

menjadi modal manusia dalam berevolusi memunculkan teknologi dan peradaban-

peradaban baru.

C. Kreatif dalam Kebersamaan

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk

bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang

serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk

sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat

yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk,

karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam

kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri

manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang

lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di

tengah-tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan

dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa

Page 92: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

92

berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi

kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,

karrena beberapa alasan, yaitu:

- Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

- Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Seperti telah diungkap sebelumnya, kreativitas berhubungan dengan

penciptaan hal-hal baru (inovasi). Inovasi merupakan suatu keadaan yang

menunjukkan adanya produk baru atau proses baru dari aktivitas pelaku kreativitas.

Aktivitas ini dianggap sebagai penunjang keberadaan karya kreatif dalam jangka

panjang.

Sumber: www.metamorfosiscommunity.blogspot.com

Gambar 4.12 Karya kreatif merupakan suatu kebanggaan

yang dirasakan oleh bersama.

Faktor kebersamaan merupakan suatu modal sosial yang ada dalam sebuah

kegiatan karya kreatif dan diciptakan melalui suatu sistem yang mendukung.

Faktor kebersamaan ini merupakan suatu sinergi dari semua kalangan

individu yang ada dalam pembuatan karya kreatif yang bersama-sama berusaha

untuk menciptakan suatu produk. Produk ini dimunculkan dari adanya berbagai ide

dari semua individu dalam kelompok, misalnya. Jadi, penciptaan produk tidak

berasal dari satu individu, tetapi berdasarkan kebersamaan antar individu dalam

organisasi.

Page 93: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

93

Meskipun demikian, proses inovasi tidak pernah berhenti. Inovasi ini bisa

menjadi suatu terobosan dalam menggali ide kreatif dari para pelaku kreativitas.

Dalam kebersamaan ini harus dilandasi rasa saling percaya antar individu yang

tergabung dalam satu komunitas. Keinginan untuk berbagi harus dilandasi adanya

suatu komitmen dan rasa saling percaya antar individu.

Dengan berbagi pengalaman atau ide, menumbuhkan rasa bahwa apa yang

dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, produk inovatif

berasal dari semua. Media sosial secara online juga bisa dijadikan sebagai sarana

untuk berbagi cerita dengan rekan kita yang ada dalam satu media. Dengan

demikian, informasi baru atau ide-ide kreatif dapat dikumpulkan dari media online.

Kebersamaan dalam menciptakan ide bisa menimbulkan sinergi yang

hasilnya bisa menjadi suatu prestasi bersama. Dengan demikian keberhasilan akan

suatu prestasi inovasi akan menumbuhkan rasa self-efficacy diri untuk terus berbagi

ide. Modal uang tidak cukup untuk memunculkan inovasi, tetapi modal sosial yang

berupa kebersamaan bisa menjadi jauh lebih penting dan dikuatkan dengan tekad

bersama yang memberikan suatu pencerahan ke depan.

Salah satu contoh membentuk kerja sama dalam kegiatan kreatif adalah saat

kita akan mengadakan acara di sekolah. Misalnya, dalam kegiatan pentas seni atau

perpisahan sekolah. Di sini dibutuhkan sebuah tim (terutama panitia) dan juga

bagian-bagian lain, seperti guru, pegawai sekolah, dan juga perwakilan

ekstrakurikuler. Suksesnya sebuah pertunjukan atau acara tidak lepas dari kerja

keras beberapa orang kreatif yang tergabung pada sebuah tim. Mereka lebih dikenal

dengan sebutan EO “Event Organizer”.

Gampang-gampang susah, kata yang pantas kalo kita berbicara tentang

aktivitas EO. Bisa mengemas acara yang menarik, sehingga semua pengunjung ke

acara kita atau orang yang datang untuk menyaksikan acara tersebut dapat

terpuaskan, bukan hal yang gampang. Kita membutuhkan ide-ide kreatif sehingga

acara yang dibuat tidak membosankan. Tapi, EO juga tidak bisa dikendalikan satu

orang saja, dibutuhkan banyak orang yang satu tujuan dan mau saling bekerjasama.

Apabila ketemu sama tim yang solid, semuanya jadi terasa lebih gampang.

Page 94: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

94

Sumber: www.mrfreddy.us

Gambar 4.13 Contoh kegiatan yang dilaksanakan di sekolah

Dalam satu tim tidak hanya mengandalkan orang yang otaknya jago saja, tapi

lebih kepada kebersamaannya. Dalam EO kita butuh sama orang yang mau bekerja

keras, tidak kenal waktu, pintar berkomunikasi, cekatan dan peka. Bekerja keras,

karena dalam membuat sebuah acara sifatnya hanya sesaat dengan kata lain, untuk

membuat sebuah acara satu hari penuh, kita butuh waktu persiapan tiga bulan,

sebulan, dua minggu atau seminggu. Dalam waktu itu, kita dituntut untuk bekerja

keras melakukan persiapan sehingga ketika hari “H” semua berjalan lancar.

Melakukan lobby adalah kunci utama, karena dalam membuat acara kita butuh dana,

dan untuk mendapatkan dana tersebut, kita harus mencari sponsor, diskusi dengan

guru, atau teman-teman.

Membuat acara yang bagus, menarik dan berkualitas, dalam waktu yang

relatif pendek, pasti dong kita nggak bisa main-main dan lambat. Semua harus

cekatan mengurus banyak hal, mulai dari pembuatan proposal, mencari sponsor,

menghubungi pengisi acara, promosi, membuat rundown (skenario) acara,

konsumsi, peralatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan kata lain, untuk

membuat semua itu berjalan dengan baik, selain dibutuhkan kerja sama tim yang

solid juga di butuhkan ide-ide yang kreatif dan inovasi–inovasi yang menarik dan

dapat diterima oleh masyarakat.

Page 95: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

95

Bab 5

Menyejajarkan Diri

dengan Bangsa Lain

Dalam buku Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland yang

berjudul Why Asians Are Less Creative Than Westerners (Mengapa Bangsa Asia

Kalah Kreatif dari Negara-Negara Barat) bahwa bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri

berikut.

1. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya

materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta

terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh

profesi dokter, pengacara, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan

seorang untuk memiliki banyak kekayaan.

2. Bagi orang Indonesia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada

cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai

ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak

karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan

sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir/diterima sebagai

sesuatu yang wajar.

Sumber: www.ini-indonesia-ku.blogspot.com

Gambar 5.1

Page 96: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

96

3. Bagi orang Indonesia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci

jawaban”, bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT, dll, semua berbasis

hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu

pasti dan ilmu hitung lainnya, bukan diarahkan untuk memahami kapan dan

bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Indonesia dijejali sebanyak

mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none”

(tahu sedikit-sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Indonesia bisa jadi juara dalam

Olympiade Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Indonesia

yang memenangkan Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi

dan kreativitas.

Sumber: www.stockholmtourist.blogspot.com

Gambar 5.2 Suasana penyerahan hadiah Nobel

6. Orang Indonesia takut salah dan takut kalah. Akibatnya, sifat eksploratif sebagai

upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang

dihargai.

7. Bagi kebanyakan bangsa Indonesia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa

penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau

workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir, peserta akan

mengerumuni guru/narasumber untuk meminta penjelasan tambahan.

Padahal, dahulu di masa Kerajaan Majapahit Indonesia adalah bangsa besar

dengan pengaruh ekonomi-politik yang luas dan kuat. Begitu digdaya Majapahit

Page 97: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

97

kala itu, kekuasaannya konon tak hanya mencakup kepulauan Nusantara, tapi juga

menjangkau kawasan Filipina, Thailand, Myanmar, Singapura, dan Malaysia.

Demi mengembalikan kejayaannya, Indonesia harus becermin dan belajar

dari bangsa lain. Mengapa bangsa tertentu dapat meraih kesuksesan dan mengapa

bangsa lain mengalami keterpurukan?

Ternyata, kunci sukses suatu bangsa terletak terutama pada aspek kualitas

dan mentalitas manusia-nya (SDM), dan bukan semata pada kekayaan alamnya

(SDA). Bangsa bermentalitas unggul-lah yang sukses meraih kejayaan. Bangsa

seperti ini perlu ditiru dan dijadikan teladan bagi Indonesia.

Kita sebaiknya tahu bahwa bangsa-bangsa di dunia terbagi ke dalam empat

jenis.

Pertama, bangsa terbelakang, yaitu bangsa yang hidup di negeri miskin

sumber daya alam (SDA) sementara mereka juga tidak memiliki sumber daya

manusia (SDM) unggul: etos kerja rendah, lemah semangat juang, minim

penguasaan IPTEK, tidak terampil dan kreatif.

Karena rendah kualitas SDM sementara SDA negerinya terbatas, bangsa

jenis ini selalu menggantungkan hidupnya pada bangsa lain. Tidak hanya dibelit

masalah ekonomi, bangsa seperti ini sering pula didera kekacauan sosial: konflik

antarsuku, agama, dan rasial. Kriminalitas yang tinggi juga menghiasi wajah

negerinya yang sudah muram oleh kemiskinan.

Kedua, bangsa bodoh. Negerinya kaya SDA tetapi SDM bangsanya tak

unggul. Kekayaan alam yang berlimpah ruah tidak menjadikan bangsa jenis ini

dapat menuai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebaliknya, minimnya penguasaan

IPTEK, rendahnya etos kerja dan semangat juang, serta tipisnya kemandirian dan

kepercayaan diri sebagai bangsa unggul menempatkan bangsa bodoh menjadi

sasaran “jajahan” bangsa lain.

Ketiga, bangsa pejuang. Termasuk bangsa jenis ini antara lain Jepang,

Singapura, dan Swiss. Jepang adalah negeri dengan SDA terbatas. Sebagian besar

wilayahnya merupakan pegunungan dan hanya sedikit lahan yang bisa ditanami

tetumbuhan produktif. Selain itu, 64 tahun silam, bersamaan dengan Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya, negeri ini juga sempat terpuruk akibat dibom

atom oleh tentara Sekutu.

Namun, dengan semangat juang yang kuat, keterbatasan SDA dan kekalahan

dalam Perang Dunia justru menjadi titik balik bagi bangsa Samurai untuk meraih

Page 98: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

98

kejayaannya. Dan kini, Jepang tampil sebagai raksasa ekonomi dunia di bidang

otomotif dan elektronik. Adakah penentu lain kesuksesan itu di luar faktor kualitas

dan mentalitas bangsanya?

Keempat, bangsa superstar, tak lain adalah bangsa yang bermentalitas

(SDM) unggul sekaligus kaya SDA. Kekayaan alam dipadu penguasaan IPTEK

yang sempurna serta etos kerja dan kepercayaan diri yang kuat menjadikan bangsa

superstar tampil dominan di jagat internasional. Inilah bangsa avant garde yang

memegang pengaruh besar di segala ranah kehidupan antar-bangsa. Negara-negara

maju di belahan Amerika dan Eropa—seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman,

Prancis, atau Inggris, juga China di Asia—termasuk bangsa superstar.

Kekayaan alam bumi Nusantara sangat potensial menjadikan Indonesia

sebagai bangsa superstar. SDA yang berlimpah ini harus diimbangi dengan kualitas

dan mentalitas SDM yang mumpuni: penguasaan IPTEK, pendidikan unggul,

semangat juang dan etos kerja yang kuat, kreativitas dan inovasi yang tak pernah

mati, serta kemandirian dan kepercayaan sebagai bangsa besar yang sanggup

mengelola hidupnya sendiri.

A. Melejitkan Kehormatan Bangsa dan Negara dengan Kreativitas

Mengapa bangsa Indonesia bisa dijajah oleh bangsa yang lebih kecil seperti

negeri Belanda? Malah, kesengsaraan bangsa Indonesia yang sejak sebelum

kemerdekaan seolah-olah menjadi warisan turun temurun hingga saat ini. Dengan

kata lain, meski Negara kita sudah merdeka, tapi kenyataannya kita masih saja

terjajah tanpa disadari. Tidak hanya itu, warisan negatif dari penjajah juga

terwariskan pada pribumi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Sudah mafhum kalau bangsa Indonesia kaya dengan Sumber Daya Alam

(SDA). Kekayaan alam Indoneia melimpah ruah. Luas wilayahnya yang mencapai

hampir 2 juta km dari Sabang sampai Merauke itu sebagian besar tanahnya subur

dan cocok untuk semua tanaman pangan.

Page 99: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

99

Sumber: www.perikanan-diy.info

Gambar 5.3 Kepulauan dan lautan Indonesia

yang membentang dari Sabang sampai Merauke

Lautnya yang kaya dengan ikan terbentang seluas 2/3 luas wilayah Negara

ini. Cadangan minyaknya diperkirakan mencapai lebih dari 45 miliar barel.

Kekayaan batubaranya terbesar keempat di dunia. Timah nomor dua dunia. Dan

masih banyak lainnya lagi.

Tapi, mengapa Indonesia masih saja terpuruk dan berjalan di tempat?

Bahkan nyaris tertinggal jauh dari negara-negara yang berada di sekitarnya.

Persoalannya adalah persoalan mentalitas. Mentalitas menjadi kata kunci yang

membedakan antara bangsa-bangsa yang mampu meraih kejayaannya dan bangsa-

bangsa yang tetap bertahan dalam keterpurukan, dalam hal ini adalah Indonesia.

Mentalitas bangsa Indonesia harus dibangun, di antaranya mentalitas

pejuang, mentalitas pemenang, bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang mampu

bersaing, bangsa yang produktif. Mentalitas dari semua sisi itu mengkristal pada satu

hal, yaitu menjadi bangsa pintar. Menjadi bangsa pintar inilah satu-satunya pilihan

yang harus ditempuh untuk keluar dari keterpurukan dan meraih kejayaan Indonesia.

Page 100: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

100

Sumber: www.primesgm.blogspot.com

Gambar 5.4 Bangsa yang pintar bisa dilihat dari mentalitasnya

Kejayaan sebuah negara tidak ditentukan oleh seberapa berlimpah sumber

daya alam yang dimiliki. Tidak juga ditentukan oleh seberapa luas wilayah yang

dimiliki, tapi ditentukan oleh mentalitas bangsanya; apakah bangsa itu memiliki

mentalitas pemenang atau pecundang, apakah memiliki mentalitas kaya ataukah

mentalitas miskin, apakah memiliki mentalitas membangun atau mentalitas merusak,

apakah memiliki mentalitas sebagai pekerja keras atau pemalas.

Coba kita lihat negara-negara lain. Jepang, misalnya. Pada Agustus 1945

Jepang mengalami kehancuran total setelah dua kota besarnya, Hiroshima dan

Nagasaki, dibom oleh tentara sekutu. Banyak pihak meyakini bahwa peristiwa itu

sebagai akhir kejayaan Jepang. Namun kenyataan yang terjadi justru di luar

perkiraan. Beberapa tahun kemudian, ternyata Jepang bangkit dari keterpurukan dan

berubah menjadi Negara kuat dengan kemajuan industri melebihi kekuatan

militernya pada perang dunia kedua. Sejak saat itu Jepang bangkit sampai sekarang.

Page 101: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

101

Sumber: www.nippon-united.com

Gambar 5.5 Kemajuan teknologi industri di Jepang

Begitu juga dengan Swiss. Negeri ini dikenal sebagai Negara penghasil

coklat terbaik di dunia. Padahal hanya 11 persen daratannya yang bisa ditanami.

Uniknya lagi mereka tidak memiliki lahan yang tidak dapat ditanami coklat. Selain

itu, Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik.

Malaysia adalah Negara paling dekat dengan Indonesia. Mentalitasnya

sungguh luar biasa. Negara yang merdeka belakangan dari Indonesia ini sudah

melesat sebagai Negara jaya. Nilai ekspor Malaysia saat ini mencapai 1,5 kali lebih

besar dari Indonesia. Di sektor perkebunan, Malaysia telah mengubah sebagian

besar lahan tidur yang tidak produktif menjadi area perkebunan kelapa sawit.

Kawasan di sekitar bandara internasional Kuala Lumpur saja dikelilingi oleh

perkebunan sawit.

Proses globalisasi –bersama gagasan-gagasannya- yang tidak seimbang saat

ini telah menyebabkan bangsa-bangsa dunia ketiga dalam posisi sulit, terutama

dalam rangka mempertahankan jati dirinya. Karena globalisasi adalah sebuah proses

penaklukan budaya, upaya mempertahankan jati diri ini adalah mekanisme

melestarikan diri sebagai sebuah bangsa. Bangsa yang takluk secara budaya, disukai

atau tidak, akan mengambil budaya penakluk tersebut tanpa melalui sebuah proses

kreatif.

Dalam kaitan inilah, pendidikan merupakan sebuah upaya sadar untuk

membangun kapasitas kreatif bangsa ini. Kreativitas sebuah bangsa barangkali

merupakan satu-satunya aspek yang terpenting dari bangsa tersebut karena, pertama,

Page 102: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

102

bangsa adalah sebuah komunitas yang diimajinasikan (an imagined society). Perlu

segera dikatakan, bahwa jati diri bangsa hanyalah atribut (sifatan) yang dilekatkan

secara konsensual oleh bangsa tersebut. Kedua, pendidikan adalah upaya mengantar

peserta didik ke masa depan yang penuh gejolak, ketidakpastian, dan ketidakjelasan.

Hanya bangsa kreatif yang akan mampu bertahan, dalam arti menemukan jati

dirinya, dalam lingkungan tidak pasti, dan tidak jelas tersebut.

Sumber: www.antarafoto.com

Gambar 5.6 Contoh industri kreatif di masayarakat

Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai

makhluk sejarah. Sejarah (history) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam

menjawab tantangan hidup. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap

manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif

berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Kewenangan kreatif ini

dipijakkan pada kapasitas kreatifnya, yaitu :

1) Kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk “pasar” yang

dilayaninya;

2) Kesanggupan untuk melayani orang lain secara tidak diskriminatif;

3) Kejujuran untuk melakukan evaluasi diri secara terus menerus;

4) Kekayaan imajinasi untuk menyediakan alternatif pemecahan masalah;

5) Kecerdasan untuk menilai kelayakan rumusan pemecahan masalah tersebut;

6) Keberanian untuk memilih pemecahan masalah dengan penuh tanggungjawab;

7) Ketrampilan untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut secara etis,

terutama dalam sebuah lingkungan yang majemuk.

Page 103: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

103

Segera perlu dicermati, bahwa di samping kapasitas kreatif adalah pondasi

kepemimpinan (leadership), kapasitas kreatif manusia lebih banyak ditentukan oleh

kecerdasan emosional, moral, spiritualnya. Memimpin pada dasarnya adalah

memilih pilihan-pilihan moral, dan memilih jati (citra) diri. Dalam hal ini,

kompetensi berbahasa dan berkomunikasi (terutama mengarang, bercakap-cakap,

mendengarkan dengan penuh perhatian) merupakan kompetensi yang instrumental.

Sumber: www.yphk.wordpress.com

Gambar 5.7

kapasitas kreatif manusia lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional, moral, spiritualnya.

Kecerdasan akal (IQ) hanya menyusun kurang dari 20 persen kapasitas

kreatif manusia. Pemujaan berlebihan pada kompetensi kognitif, sains, dan

matematika selama ini, telah memberi gambaran yang keliru mengenai kompetensi

yang perlu ditumbuhkembangkan bagi warga negara. Ditambah dengan proses

pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, kapasitas kreatif siswa menjadi tidak

berkembang secara optimal, bahkan –dalam banyak kasus- justru dimatikan.

B. Kreativitas dan Kemandirian Melahirkan Generasi Tangguh

Karakter bangsa menjadi faktor utama untuk meningkatkan daya saing

bangsa selain dalam sisi pendidikan dan teknologi. Bila bangsa Indonesia memiliki

karakter bangsa yang kuat, maka bangsa Indonesia akan dapat mengalami kemjun

seperi negara Cina dan India. Meskipun kedua negara tersebut belum dapat di

Page 104: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

104

setarakan dengan Amerika dan Eropa, akan tetapi jika dihitung dari keadaan pada

tahun 70an, apa yang dicapai saat ini merupakan prestasi yang luar biasa.

Cina misalnya, bangkit dari keterpurukan dan berhasil menjadi raksasa

ekonomi baru Asia. Sedangkan India menjadi negara yang satu-satunya di Asia yang

mampu mencukupi nyaris seluruh kebutuhan warga negaranya dengan produk dalam

negeri. Harus diakui bahwa kedua negara itu bisa mandiri karena memiliki jatidiri

atau karekter kebangsaan yang sangat kuat.

Cina sangat menonjol dalam hal disiplin, semangat kerja, diambah dengan

penerapan law enforcement yang digunakan unuk membasmi penyelewengan dan

penyimpangan di lingkup pemerintahan, diantara yang dapat membuat negara ini

mampu mencapai efisiensi besar-besaran. Hal ini terbukti dengan telah masuknya

produk-produk Cina hampir ke semua negara yng membuatnya menjadi negara

Industri seperti sekarang. Sedangkan India dengan semangat swadesi nya (membuat

sendiri) mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

dengan prinsip “memenuhi kebutuhan sendiri”. Produknya yang sudah berkembang

diantaranya adalah perangkat mandi, hingga mesin dan industri dan ketergantungan

akan produk impor sangatlah rendah, bahkan ada yang mengatakan hutang luar

negeri India hampir tidak ada.

Berkaca dari kedua negara tersebut, peluang Indonesia untuk mencapai

kemajuan sebenarnya sangatlah besar. Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia

sangatlah jauh lebih banyak dibandingkan kedua negara tersebut, masalah utama

yang dihadapi adalah karakter dan visi besar bangsa untuk menghadapi tantangan

kapitalisme global. Karakter dan kemandirian bangsa terutama terletak pada

generasi pemuda, seperti sosok pendiri bangsa. Selain dari tokoh yang mewarnai

perjuangan bangsa, organisasi yang dibentuk sebagai wadah perjuangan pun tidak

kalah turut serta mengisi dan mempertahankan kesucian gerakan perjuangan

Bangsa yang tangguh sangat berpeluang untuk memenangkan persaingan

yang semakin ketat antarnegara. karakter bangsa yang tangguh akan menjadi modal

yang besar dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan.

Jika seluruh elemen masyarakat dan bangsa memiliki dan mengamalkan

nilai-nilai kesetiakawanan sosial, kearifan lokal dan nilai luhur pejuang

kemerdekaan, niscaya akan mampu menghadapi semua tantangan untuk kemudian

mengaktualisasikannya sesuai tuntutan zaman.

Page 105: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

105

Selain itu, masyarakat dan seluruh komponen mampu memperkokoh rasa

persatuan sebagai modal mengatasi berbahagai hambatan. Demikian pula generasi

muda, pewaris nilai-nilai luhur budaya bangsa, mampu memikul tanggung jawab

kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin berat.

Hal itu, sangat penting untuk dihayati, mengingat pejuang kemerdekaan RI

telah mengorbankan dan pengabdikan segala yang dimiliki untuk diwariskan kepada

putra-putri bangsa Indonesia. Generasi muda hendaknya dapat melakukan

instrospeksi diri terhadap aktivitas dan kegiatan yang bisa disumbangkan untuk

mengisi pembangunan sesuai cita-cita para pejuang.

Sumber: www.gideonidea.wordpress.com

Gambar 5.8 Prestasi remaja merupakan

salah satu sumbangan pada bangsa ini

Karya-karya nyata apa yang sudah dapat diperbuat untuk menyempurnakan

pembangunan. Oleh sebab itu, generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat

hendaknya lebih memacu diri dalam mengisi kekurangan di berbagai aspek

pembangunan di masa kini dan di masa mendatang. Tantangan bangsa ini ke depan

akan semakin berat.

Ciri terpenting masa depan adalah ketidakpastian dan ketidakjelasannya. Jika

pendidikan adalah pengantar ke masa depan, maka sekolah seharusnya merupakan

sebuah training ground penyikapan secara sehat ketidakpastian dan ketidakjelasan

tersebut. Pembelajaran kontekstual, memberi tantangan intelektual, emosional,

moral cukup, merupakan lingkungan kondusif bagi penumbuhan kapasitas kreatif

(dan dengan demikian juga kepemimpinan) siswa.

Page 106: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

106

Kapasitas kreatif juga ditunjukkan oleh kemampuan berpikir secara kreatif

dan dilandasi kemandirian. Kapasitas kreatif yang rendah bangsa Indonesia sebagian

ditunjukkan oleh statusnya sebagai konsumen sains dan teknologi. Perlu dicermati

juga, bahwa kapasitas kreatif ini merupakan penyusun modal buatan bangsa ini.

Ketergantungan pada modal alamiah merupakan bukti langsung betapa kapasitas

kreatif bangsa ini tidak berkembang, sehingga kemakmurannya diperoleh dengan

cara melakukan eksploitasi kekayaan alamnya, bukan melalui proses nilai tambah

yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan seni.

Seluruh ekspor tambang, kayu, hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan

perikanan, habis oleh impor produk-produk teknologi dan budaya bangsa dunia

pertama (telekomunikasi, mobil, pesawat terbang, film, musik, fashion, perangkat

lunak). Pada saat lingkungan kita semakin rusak, dan kita semakin miskin, negara-

negara kreatif semakin kaya, lingkungan mereka semakin terpelihara, dan menjajah

kita secara budaya.

C. Inovasi Anak Bangsa untuk Kemandirian

Sebagai penyemangat dalam memahami bagian ini, ada kisah menarik yang

terjadi sekitar awal tahun 2011. Hal yang mengejutkan sekaligus membanggakan

yakni mengenai pembuat Antivirus ARTAV yang ternyata adalah anak SMP

bernama Arrival Dwi Sentosa dan dibantu oleh kakaknya Taufik Aditya Utama.

Hal ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari seorang bocah

bernama Arrival Dwi Sentosa yang baru berusia 12 tahun dan masih duduk di

bangku SMP kelas dua. Dia berhasil membuat sebuah Anti Virus yang diberi nama

“ARrival Taufik Anti Virus Internet Security” (ARTAV Internet Security atau

disingkat ARTAV). Berkat prestasi itu, dia berhasil menyabet berbagai penghargaan

dari berbagai pelombaan.

Page 107: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

107

Sumber: www.riaupos.co.id

Gambar 5.9

Arrival Dwi Sentosa dan kakaknya Taufik Aditya Utama.

Arrival Dwi Sentosa yang biasa dipanggil Riva adalah salah satu siswa kelas

dua SMP Negeri 48 Bandung. Semua bermula dari hobinya bermain game di

komputer sejak kecil, Arrival Dwi Sentosa atau yang akrab disapa Riva berhasil

membuat sebuah antivirus komputer. Keberhasilan tersebut diraih Riva dengan

susah payah. Hampir kurang lebih satu tahun Riva membuat dan menyempurnakan

antivirus tersebut dengan dibantu oleh kakaknya.

Dari hasil penemuannya itu, lanjut dia, anti virus tersebut diberi nama

ARTAV yang diambil dari nama Arrival dan kakaknya Taufik. Berbagai

penghargaan pun berhasil disabetnya, seperti juara 1 lomba pembuatan antivirus

lokal se-Indonesia dan juara tiga antivirus se-Indonesia. Tidak hanya itu,

menurutnya, di sekolahnya pun Riva cukup berprestasi dan selalu masuk ranking

sepuluh besar.

Page 108: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

108

Sumber: www.artav-antivirus.com

Gambar 5.10

Tampilan antivirus Artav

Sementara, Riva mengaku, dirinya bisa membuat antivirus tersebut berawal

dari hobinya bermain game. Awalnya, komputer untuk bermain game sering terkena

virus. Dia mencoba untuk mencari penangkalnya dengan membuat antivirus sendiri.

Pakar IT Institut Teknologi Bandung (ITB), Ono Surono, mengaku bangga

atas prestasi Riva. Seorang bocah berusia dua belas tahun sudah bisa membuat

antivirus sendiri. Bahkan sudah mendapatkan dua penghargaan. Ini membuktikan

bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh.

Lain lagi satu lagi inovasi anak bangsa yang dilakukan dua pelajar kelas XII

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur, Khoirul

Huda dan Hamdi Mustofa berhasil menciptakan alarm antimaling kendaraan

bermotor.

Alarm antimaling yang mereka ciptakan tergolong kreatif dan unik, yaitu

alarm kendaraan bermotor yang akan memberitahu pemiliknya melalui SMS bahwa

kendaraan mereka telah dicuri, sekaligus memberitahukan dimana lokasi kendaraan

tersebut!

Meskipun peralatan yang digunakan untuk merakit alarm ini terbilang

sederhana yakni modem dan mikrokontroler, tapi jangan anggap remeh karena alat

ini bisa terkoneksi dengan telepon seluler pemilik kendaraan. Kedua piranti ini

dimodifikasi dan “ditanam” di bodi sepeda motor atau mobil secara tersembunyi.

Page 109: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

109

Cara kerjanya bila kendaraan tersebut dicuri, hanya dalam sepuluh kali

putaran roda mesin otomatis mati. Mesin tidak bisa dihidupkan selain melalui

ponsel pemilik kendaraan.

Bersamaan dengan bunyi alarm yang meraung, si empunya kendaraan akan

menerima kiriman pesan di ponselnya. Isinya, ya itu tadi pemberitahuan pencurian.

Ini semua lantaran modem yang ditanam di kendaraan itu telah terhubung dengan

jaringan GPS. Sehingga posisi kendaraan dapat diketahui.

Penciptaan inovasi itu, terinspirasi oleh maraknya pencurian kendaraan

bermotor. Kemudian muncul ide Khoirul untuk menciptakan alarm sederhana tapi

efektif. Prinsipnya, ia membuat inovasi teknologi yang bermanfaat.

Dalam sebuah ujicoba, saat sepeda motor itu dinyalakan dengan kunci T dan

dibawa lari, tiba-tiba mesinnya mati. Tak lama kemudian muncul pesan pendek di

ponsel berisi pemberitahuan bahwa sepeda motor telah dibawa lari pencuri.

Memang, peluang Indonesia untuk mencapai kemajuan sebenarnya sangat

besar. Sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia jauh lebih banyak dibanding India

dan Cina. Demikian pula sumber daya manusia tak ada masalah. Masalah utama

yang dihadapi adalah belum adanya karakter yang kuat, yang dapat dipergunakan

bangsa ini sebagai wahana untuk melaju menghadapi tantangan global. Kedisiplinan,

kemandirian, etos kerja, ketaatan terhadap hukum, produktivitas dan kemandirian

bangsa ini masih terbilang rendah. Oleh karena itu, langkah pertama untuk

mengatasi ketertinggalan adalah dengan memperkuat karakter bangsa.

Inovasi berasal dari kata innovare istilah dalam bahasa Latin yang berarti

penggunaan cara atau sarana yang baru untuk menghasilkan nilai yang baru.

Indonesia dengan populasi yang mencapai 220 juta lebih dengan keragaman potensi

sumber daya alam dan budaya, selain merupakan lahan subur untuk tumbuhnya

inovasi, juga merupakan potensi yang sangat besar untuk berbagai produk inovatif.

Page 110: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

110

Sumber: www.stephanielalala.blogspot.com

Gambar 5.11 Beragam karya inovasi teknologi tepat guna

Kita sering mendengar mitos bahwa inovasi harus datang dari luar. Kita

bukanlah bangsa yang mampu melahirkan inovasi. Dengan kata lain, inovasi kita

tidak akan mampu bersaing dengan produk asing. Kalau dicermati berbagai inovasi

yang dihasilkan anak-anak bangsa, kita dapat mengatakan bahwa mitos tersebut

tidak sepenuhnya benar.

Coba simak dari buku 100 Inovasi Indonesia yang diterbitkan Business

Innovation Center (BIC) bersama Kementerian Negara Riset dan Teknologi

pertengahan Agustus 2008. Banyak inovasi yang siap untuk diaplikasikan di sektor

produksi, seperti KWH meter yang mampu mencatat pemakaian listrik secara

digital, blok rem komposit kereta api dengan komponen lokal mencapai 90%; proses

membuat batik fraktal yang memadukan seni tradisional, ilmu matematika, dan

komputer; konstruksi sarang laba-laba (fondasi untuk daerah rawan gempa); dan

teknologi manufaktur rubber hose (pipa apung) untuk transportasi fluida.

Di samping itu, kalau kita lihat pameran Teknologi Tepat Guna (TTG),

banyak inovasi yang telah dikembangkan dan ada di masyarakat. Seiring dengan

upaya antisipasi pelemahan industri nasional sebagai dampak krisis global dengan

memperkuat pasar dalam negeri, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden

(Inpres) RI No 2/2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan

Barang dan Jasa dalam Pemerintah. Inpres ini mewajibkan 468 produk lokal yang

wajib digunakan di dalam negeri. Di sinilah letak pentingnya hubungan antara

Page 111: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

111

aktivitas riset dan sektor produksi agar dapat menghasilkan produk-produk inovatif.

Kini sudah saatnya kita mengembangkan teknologi untuk kemandirian bangsa agar

bangsa kita tidak hanya sebagai penonton dalam kemajuan peradaban.

“Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.” Kata bijak ini

disampaikan Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple. Ia menyadari betapa pentingnya

sebuah inovasi dilakukan untuk mempertahankan produk yang berkualitas dan

bersaing di pasar internasional. Terbukti lewat berbagai inovasi yang dilakukannya,

baik melalui produk, perusahaan Apple mampu meningkatkan keuntungannya

hingga 50 persen. Inovasi memegang peranan penting bagi perusahaan Apple.

Kita juga tidak asing lagi dengan Jepang, Korea Selatan, China, dan India

yang dijuluki sebagai “Macan Asia”. Mereka berhasil melakukan ekspansi besar-

besaran terhadap produk maupun usaha yang mereka geluti, hingga mampu bersaing

di pasar global. Hal ini tidak terlepas dari adanya inovasi yang mereka lakukan. Di

Indonesia sendiri, produk China sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat.

Jepang dan Korea Selatan tidak pernah lelah menghadirkan teknologi dan

penemuan baru yang memudahkan aktivitas manusia. Sebut saja, robot, nano

teknologi, games, dan lain sebagainya. Padahal secara geografis, kondisi alam kedua

negara ini jauh di bawah Indonesia. Namun kondisi inilah yang menjadi dorongan

bagi mereka untuk maju dan berkembang, hingga akhirnya mengalahkan Amerika

Selatan sebagai negara dengan perekonomian terbaik dunia.

Dalam ilmu sejarah, dijelaskan teori Challenge and Respond. Teori ini

menyebutkan kondisi masyarakat yang ada di sebuah wilayah ditentukan dari

kondisi alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Masyarakat yang tinggal di

wilayah sub tropis yang memiliki empat musim yang berbeda umumnya memiliki

daya juang yang tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah

tropis. Indonesia berada di wilayah tropis dan musim yang terdapat di negara kita

hanya 2, yakni musim penghujan dan musim kemarau.

Berkaca dari teori ini, dapat disimpulkan bahwa negara maju umumnya

dibentuk dari suatu kondisi lingkungan yang serba terbatas dan kekurangan. Hal ini

membuat mereka berpikir bagaimana cara untuk bertahan hidup dan

mengembangkan diri menjadi lebih baik. Akhirnya karena dipaksa oleh kondisi

alam, mereka berani untuk berkreasi, berinovasi, dan menampilkan pemikiran-

pemikiran canggih yang tidak kita duga.

Page 112: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

112

Berbeda dengan negara kita yang terletak di wilayah beriklim tropis, kita

cenderung dimanjakan oleh kondisi alam yang ada di sekitar kita. Tidak heran grup

musik “Koesplus” mengibaratkan kondisi geografis Indonesia sebagai “Kolam

Susu”. Bahan pangan melimpah, ikan-ikan siap ditangkap, dan cuaca yang nyaman

akhirnya membuat mental bangsa kita menjadi malas. Kecilnya tantangan yang

ditimbulkan kondisi alam membuat bangsa kita malas berinovasi karena

menganggap semua yang kita perlukan sudah ada.

Sumber: www.indonesiahijau.blogspot.com

Gambar 5.12 Kita cenderung dimanjakan oleh kondisi alam

yang ada di sekitar kita

Padahal di era globalisasi ini, persaingan di berbagai sektor kehidupan

semakin ketat. Banyak pihak berusaha menampilkan produk “terbaik dari yang

terbaik” dan belum pernah ada di pasaran. Hal tersebut dilakukan untuk

memenangkan persaingan dan menarik minat sejumlah konsumen. Tentu

mengandalkan kondisi alam saja tidak cukup untuk membuat bangsa kita mampu

bertahan dari persaingan internasional ini.

Sayangnya, negara kita saat ini masih mengadopsi hasil inovasi teknologi

negara maju lainnya. Kondisi ini membuat inovasi yang ada di Indonesia menjadi

tidak berkembang dan berhenti. Pemerintah selama ini hanya mendayagunakan

sejumlah pihak untuk mengadakan inovasi terhadap suatu produk. Ketergantungan

pada satu pihak inilah yang membuat kita terus menerus tertinggal dari bangsa lain.

Page 113: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

113

Inovasi yang dihasilkan juga cenderung monoton dan tidak menjawab tuntutan

zaman.

Krisis inovasi yang sedang kita hadapi saat ini membuat kita harus mencari

solusi dalam mengupayakan revitalisasi sistem inovasi nasional. Revitalisasi yang

berarti menghidupkan kembali, bukan hanya menjalankan inovasi yang sudah ada di

Indonesia, melainkan juga turut menyempurnakan bahkan mengembangkan inovasi

yang ada menjadi lebih baik. Pemerintah sebagai pihak utama dalam mengatur

perekonomian bangsa harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada publik

untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam hal berinovasi.

Page 114: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

114

BAB 6

PENUTUP A. Anak Indonesia di Mata Dunia

Anak Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh dunia

internasional. Anak Indonesia layak bersaing di kancah dunia bahkan meraih

prestasi yang mengagumkan. Namun tentunya hal ini tidak terlepas dari upayanya

dalam meningkatkan prestasi dan kemandirian.

Sungguh sangat disayangkan jika anak-anak bangsa sekarang belum

memiliki pola pikir yang dengan kreatif memperhitungkan masa depannya. Sayang

jika belum memikirkan hal-hal yang lebih prospektif, dan masih bergelut dengan

kebanggan sebuah seragam, gelar di nama belakang, atau melakukan tindakan yang

kurag bemnafaat. Kita harus berpikir tentang potensi tantangan bangsa ke depan

yang akan mendatangi Indonesia.

Keberhasilan Indonesia terletak di pundak generasi penerusna. Anak-anak

Indonesia adalah batu-batu mulia yang bisa diasah dari sekarang untuk bisa

menunjukkan keberadaan sumbangsihnya bagi pembangunan bangsa. Jika

bangsanya kuat, posisi Indonesia di mata dunia akan diperhitungkan. Adapun

kekuatan bangsa terletak pada upaya kita dalam mengembangkan kreativitas dan

kemandirian.

Semangat kemandirian merupakan salah satu pilar kekuatan untuk

membangun dan memajukan bangsa. Dengan meningkatkan kemandirian, daya

saing dan peradaban bangsa, maka kita akan dapat melangkah maju menuju

Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis dan sejahtera.

Kemandirian adalah kata kunci yang harus terus didengungkan dalam

menjalankan roda kehidupan Bangsa. Bukan berarti tidak memerlukan kehadiran

bangsa lain, namun inisiatif dalam membangun dan membesarkan bangsa harus

datang dan berada di tangan kita sendiri. Menyongsong masa depan, kita harus

selalu bersikap optimis terhadap peluang dan tantangan yang terjadi di Abad ini.

B. Refleksi

Anak yang berkualitas adalah yang mempunyai jiwa kedisiplinan, ketekunan,

dan yang paling penting adalah ketaatannya kepada agama. Juga, anak yang baik

Page 115: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

115

adalah anak yang mempunyai kecerdasan, baik dari segi kecerdasan emosional

maupun kecerdasan intelektual. Kita sebagai pelajar pun jangan selalu berpikir

bahwa pelajar yang baik adalah pelajar yang mempunyai nilai yang bagus. Akan

tetapi, pelajar seperti itu belum bisa dinamakan pelajar yang mempunyai daya saing

yang tinggi. Hal ini karena, belum mampu untuk bersahabat dengan lingkungan.

Berbeda dengan pelajar yang mampu melakukan hal-hal di atas mereka akan bisa

lebih berpikir secara kreatif, aplikatif, terbuka, dan mandiri. Mengapa dituntut harus

seperti itu?

- Kreatif : Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru.

Justru salah, karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Manusia hanya

bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain, manusia hanya bisa

mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan

menciptakan hal yang baru. Jadi jika ingin kreatif, kita bisa mulai dengan barang

yang ada di depan kita, perbaikan apa yang bisa kita lakukan terhadap barang

tersebut.

- Aplikatif: dengan pikiran yang fokus, kita bisa mengaplikasikan pikiran dan ide ke

dalam kehidupan sehingga terjadi penerapan antara ide dan kehidupan yang kita

jalani. Ini akan memberikan suatu pengalaman yang bisa membangkitkan semangat

untuk membenahi ide-ide yang kurang begitu pas dari ide yang sebelumnya kita

pikirkan

- Terbuka: bisa menerima kritikan dari luar maupun dalam untuk menuju

kesempurnaan dalam berbuat sesuatu, sehingga dapat menghasilkan produk yang

optimal yang bisa di terima oleh khalayak umum dan dapat berguna dalam

kehidupan.

- Mandiri : kemandirian adalah salah satu ciri bibit bangsa yang unggul. Generasi

yang unggul akan siap menghadapi tantangan apapun. Inilah suatu proses yang

dimana dapat menjadikan suatu generasi yang berkualitas. Dengen demikian, kita

tidak sia-sia dalam menjalani kehidupan .

Anak-anak Indonesia diharapkan dapat menjadi generasi yang kreatif, cerdas

dan mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Oleh karena itu, diharapkan anak

Indonesia dapat melaksanakan tugasnya sebagai generasi yang kreatif dan mandiri.

Page 116: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

116

Anak Indonesia diharapkan dapat menjaga kesehatan, stamina, dan menjadi generasi

yang cerdas melalui penguasaan atas ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi,

baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Sudah siapkah kita mengisi

pembangunan ini dengan menjadikan diri kita sebagai generasi yang kreatif dan

mandiri?

Page 117: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

117

Daftar Pustaka Agustian, Ary Ginanjar. 2004. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power. Jakarta:

Arga.

Buzan, Tony. 2003.Head First. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.

Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press.

Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung Kaifa.

Hawadi, Reni Akbar, R. Sihadi Darmo Wihandjo, dan Mardi Wiyono. 2001.

Keberbakatan Intelektual. Jakarta: Grasindo

--------. 2001. Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka

Cipta.

Porter, Bobbi De dan Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2002. Accelerated Learning. Bandung: Nuansa.

Tim Redaksi.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sumber internet:

www.ekonomirakyat.org

www.gemari.or.id

www.inovasi.lipi.go.id

www.politik.kompasiana.com

www.ristek.go.id

www.sistem-inovasi.blogspot.com

www.squidoo.com

Page 118: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

118

Daftar Istilah

aspek: pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan

sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu

definisi: rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi

pokok pembicaraan atau studi;

divergen: dalam keadaan menjadi bercabang-cabang; dalam keadaan menyebar

dominan: bersifat sangat menentukan krn kekuasaan, pengaruh, dsb

edukasi: (perihal) pendidikan

eksternal: menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil, dsb)

emosi: uapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan

dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan,

kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif);

faktor: hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya

sesuatu

globalisasi: roses masuknya ke ruang lingkup dunia:

identik: sama benar; tidak berbeda sedikit pun

imajinasi: daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan

gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman

seseorang

individu: orang seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain

inisiatif: prakarsa;

intelektual: cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan

interaksi: saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi; antarhubungan

internal: berhubungan dengan di dalam

intuitif: bersifat (secara) intuisi, berdasar bisikan (gerak) hati

kategori: bagian dr sistem klasifikasi (golongan, jenis pangkat, dsb)

kombinasi: abungan beberapa hal (pengertian, perkara, warna, pasukan, dsb)

kompleksitas: kerumitan; keruwetan

komponen: agian dari keseluruhan; unsur

konteks: situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian

konvergen: bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat

Page 119: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

119

metode: cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

produktif: bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)

Page 120: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

120

Indeks

aspek

definisi

divergen

dominan

edukasi

eksternal

emosi

faktor

globalisasi

ide

identik

imajinasi

individu

inisiatif

inkubasi

intelektual

interaksi

internal

intuitif

karakter

kategori

klasemen

kombinasi

kompleksitas

komponen

komunikasi

konseptual

konteks

konvergen

koordinasi

korespondensi

kreatif

Page 121: Ciptakan Generasi Kreatif Dan Mandiri

121

kreativitas

lateral

logis

mandiri

metode

motivasi

nasionalisme

orisinil

perspektif

polemik

politik

potensi

prestasi

prinsip

produktif

profil

psikologis

rasional

relatif

revitalisasi

sains

simplisitas

sinergis

sistematik

spesifik

strategis

vertikal

visioner