christopher

39
Pengaruh Obat dan Virus Campak terhadap Janin Oleh: Christopher 102011333 – B8

Upload: demar-berkam

Post on 17-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

chris

TRANSCRIPT

Pengaruh Obat dan Virus Campak terhadap Janin

Pengaruh Obat dan Virus Campak terhadap Janin

Oleh:Christopher102011333 B8

PendahuluanKehamilan ~> Rahim ibu terdapat embrio/fetusKoitus ~> fertilisasi ~> cleavage ~> organogenesis ~> melahirkanKecacatan pada bayi ~> obat-obatan, penyakit, keturunan.

Rubella (Campak Jerman/3 Hari)Infeksi virus akut ~> anak-anak dan dewasa mudaDemam ringanTanda ruam kemerahan pada kulit (2-3 hari)Pembesaran kelenjar getah bening (leher dan belakang kepala)Nyeri kepala, malas, nafsu makan turun (anorexia), pilek, dsb.

Rubella (Campak Jerman/3 Hari)Virus ditularkan secara oral droplet dan melalui plasenta (infeksi perinatal)Kelainan 30% selama minggu pertama Kelainan fetus tertinggi 50-60% pada bulan pertamaKelainan 4-5% bulan keempatSebelum ada vaksinasi rubella, kejadian tertinggi pada anak usia 14-15 tahunSetelah ada vaksinasi, kejadian menurun sampai 99,7%

Siklus MenstruasiTerjadi pada wanita pascapubertasSiklus hipotalamus-hipofisis-ovarium, yang menyebabkan:- Pematangan dan pelepasan ovum- Persiapan untuk menunjang kehamilan

Siklus MenstruasiTerdiri dari 4 fase:- Folikular- Ovulatoir- Luteal- Menstruasi

Fase FolikularFase pertama (14 hari pertama)Lamanya siklus menstruasi bergantung dari siklus ini.

4-5 hari pertama fase folikular

Perkembangan folikel ovarium awal ~> proliferasi dan aktivitas aromatase sel granulosa yang diinduksi oleh FSH.Sel teka menghasilkan prekursor androgen ~> dikonversi menjadi estradiol dalam sel granulosa yang berdekatan (hipofisis 2 sel)Estradiol meningkat ~> folikel menjadi beberapa lapis sel dan ada cairan folikulkar.FSH menginduksi reseptor FSH tambahan pada sel granulosa dan sintesis reseptor LH.

Hari ke 5-13Folikel yang berkembang ~> folikel predominanEstradiol dan inhibin B meningkat ~> menekan FSH ~> mencegah pengambilan folikel baru. Peningkatan ekstradiol ~> kelenjar hipofisis ~> sekresi LH ~> estrogen ~> pertumbuhan jaringan endometrium yang melapisi uterus

Fase OvulatoirLonjakan sekresi LH hipofisis ~> dilepaskannya ovum ~> menginduksi sintesis progesteron oleh sel granulosa.Sedikit lonjakan FSH ~> enzim plasmin (dari aktivitor plasminogen)Umpan balik dari estrogen ~> menurunkan LHLH turun ~> estrogen turun

Fase lutealLamanya konsisten: 14 +- 2 hariPembentukan dan pemeliharaan korpus luteumSel luteal ~> estrogen dan inhibin dalam jumlah besarKorpus luteum ~> progesteron ~> menjaga dinding endometriumProgesteron ~> mencegah estrogen untuk menstimulasi melonjaknya LHProgesteron & estrogen ~> GnRH turun ~> FSH dan LH tidak sekresiPenurunan Progesteron dan Estrogen ~> FSH naik dan mulai siklus berikut

Fase MenstruasiHilangnya dukungan progesteron ~> dinding endometrium meluruh ~> pendarahan ~> menstruasi

FertilisasiSpermatozoa mencapai dan memenetrasi oosit sekunder untuk menyelesaikan meiosis II.Spermatozoa mencari jalan sendiri menuju tuba falopii.Spermatozoa membawa enzim untuk mengakses oosit.Terjadi kapasitasi

Fertilisasi (2)Sel sperma bermigrasi melalui lapisan sel folikel dan mencapai zona pelusida.Zona pelusida mengandung 3 glokoprotein berbeda, salah satunya ZP3, berfungsi sebagai reseptor sperma (komplementer dengan enzim pada akrosom sperma).Pengikatan ~> Induksi akrosom ~> Reaksi akrosomal

Fertilisasi (3)Reaksi akrosomal:Membebaskan isinya (eksositosis)Enzim pencerna protein dan hidrolase ~> sperma bisa menembus zona pelusida dan mencapai membran plasma sel telur.Protein ~> membran sperma berikatan dan menyatu dengan membran sel telur

Fertilisasi (4)Depolarisasi membran sel telur ~> pemblokiran cepat terhadap polispermia.Reaksi kortikal ~> granula dalam korteks sel telur ~> membebaskan isinya (eksositosis) ~> perubahan zona pelusida ~> pemblokiran lambat polispermia.Mikrovili ~> mengambil keseluruhan sperma ~> Badan basal flagela sperma membentuk 2 sentrosom ~> gelendong mitosis (pembelahan sel).

PembelahanTerdiri dari 3 tahap berurutan:Cleavage (Blastula ~> Implantasi)GastrulasiOrganogenesis

Cleavage1 sitoplasma sel besar ~> banyak sel dengan ukuran lebih kecil (volume sama) ~> blastomerPembelahan sampai dengan 16 sel ~> morula (mulberry) ~> pemadatan (compaction) ~> protein kadhein ~> terbentuk rongga penuh cairan (blastocoel) ~> blastula

Blastula7 hari setelah fertilisasiTerbentuk inner cell mass ~> Proper embrio & beberapa membran ekstraembrionikTrofoblas ~> epithelium terluar yang mengelilingi blastula ~> (+jar. Mesodermal) ~> plasenta

ImplantasiTrofoblas ~> enzim-enzim ~> menembus dinding uterus (endometrium) ~> terendam dalam darah kapiler yang tererosi pada endometriumTrofoblas menebal ~> menjulurkan penjuluran mirip jari ke dalam jaringan maternal~> memperbanyak diri ~> terbentuk plasenta

Implantasi (2)Massa sel bagian dalam membentuk cakram pipih~> sel bagian atas (epiblas) ~> dan sel bagian bawah (hipoblas)Epiblas ~> berkambangnya embrioHipoblas ~> kantung kuning telur

Membran EkstraembrionikKorionAmnionKantung Kuning telurAlantois

GastrulasiPengaturan kembali sel-sel blastulaBeberapa sel dekat permukaan blastula berpindah lokasi lebih dalam melalui primitive streak~> embrio berlapis 3 (gastrula)Tiga lapisan tersebut:EndodermMesodermEktoderm

OrganogenesisMesoderm dorsal ~> Notokord ~>di atas arkenteronLempeng neuron melipat ke arah dalam ~> menggulung diri menjadi neural tube ~> sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)Mesoderm lateral terhadap notokord ~> berkondensasi ~> memisah blok-blok~> somit

Organogenesis (2)Sel-sel somit ~> tulang belakang dan otot-ototNeural crest ~> berkembang di sepanjang perbatasan tabung neural yang lepas dari ektoderm.Neural Crest ~> bermigrasi ke berbagai bagian embrio

Windows of SusceptibilityPeluang embrio/janin terhadap faktor teratogen yang dapat menyebabkan janin mengalami kecacaran pada saat lahir (cacat bawaan).2 minggu pertama ~> paling rentan ~> kematianMinggu ke 2-8 ~> cacat fisikMinggu ke 8 lahir ~> cacat fungsional

Cacat bawaanSewaktu melahirkan didapatkan cacat pada bayiDapat menyebabkan kelahiran matiBersifat multiple

Macam cacat bawaanAnensefalHidrosefalSpina BifidaPenyakit downKelainan jantung bawaanKaki sepongLuksasi kokse bawaanPolidaktilismusSindaktilismusBibir sumbing dan langit-langit belahMeningokelHerniaTidak turunnya testisAtresia AniPerut bengkak

Teratogen5 Prinsip teratogen:Kerentanan berdasarkan genom ibuWindows of susceptibilityManifestasi gangguan perkembangan bergantung pada dosis lama pajanan ke teratogen.Teratogen bekerja melalui jalur spesifikManifestasi kelainan perkembangan adalah kematian, malformasi, retardasi pertumbuhan, dan gangguan fungsional.

Agen TeratogenAgen infeksiRadiasiBahan KimiaHormonPenyakit IbuDefisiensi GiziObesitasLogam berat

Teratogenesis pada priaBahan Kimia & Radiasi ~> Mutasi pada sel germinativum priaMerkuri, timbal, pelarut, alkohol, merokok di lingkungan kerja ayahAyah berusia di bawah 20 tahunPria cacat lahir ~> resiko 2x lipat memiliki anak dengan cacat lahir

KesimpulanKehamilan ~> Terjadi pada setiap perempuan pascapubertas dan mengalami siklus menstruasi,Kehamilan = Fertilisasi ~> cleavage ~> organogenesisIbu harus berhati-hati dan menjaga kehamilan ~> Windows of suspectibility ~> Teratogen ~> Cacat lahir

Sekian dan terima kasih Email : [email protected] me : @leotopeccFacebook: Christopher Leo