china tawarkan perundingan kesepakatan dengan...

1

Upload: phungngoc

Post on 05-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

38 Selasa, 31 Juli 2018

�PERDAGANGAN BEBAS

China Tawarkan Perundingan Kesepakatan dengan InggrisJAKARTA — China menawarkan perun-

dingan perdagangan bebas untuk Britania Raya, setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa (Brexit) nantinya.

Baik China maupun Inggris kini me-mang tengah mencari dukungan untuk masalahnya masing-masing.

Inggris pun menyambut baik niat China tersebut dengan menyatakan pihaknya terbuka untuk merundingkan kesepakatan dengan China setelah Brexit terlaksana.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt dan Menlu China Wang Yi me-nyampaikan kedua negara telah sepakat untuk mempererat hubungan perdagangan dan investasi antara Inggris dan China.

“[Wang telah memberikan penawar-an] untuk membuka diskusi mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas antara Inggris dan China setelah

Brexit,” kata Hunt, seperti dikutip Reuters, Senin (30/7).

Kendati pakta perdagangan dengan China dapat menjadi kemenangan politik untuk Inggris, pembicaraannya masih belum dapat dilakukan sebelum Inggris resmi keluar dari UE pada Maret tahun depan.

Batas waktu Inggris untuk keluar dari UE tersisa 8 bulan lagi. Namun, keje-lasan mengenai arus perdagangan masih belum jelas karena PM Inggris Theresa May masih belum dapat menyatukan pendapat di dalam Partai Konservatif.

Hal itu pun semakin menghambat pembicaraan Brexit, yang telah tertunda selama beberapa bulan, karena Benua Biru ingin agar Inggris mengajukan proposal kesepakatan Brexit untuk dapat dinilai.

Adapun, seiring memburuknya hubung-

an dagang antara China dan AS, Negeri Panda kini tengah berusaha mencari mitra untuk melawan AS.

Sebelumnya, AS menuding industri berteknologi tinggi China telah melaku-kan pencurian properti intelektual dan meminta agar Beijing mengurangi surplus perdagangannya dengan AS yang sebesar US$350 miliar.

Dalam media briefi ng, Wang menegas-kan kembali bahwa Washington telah bertindak keras kepala dengan mengaku sebagai ‘korban’ di dalam konfl ik dagang China-AS. “Tanggung jawab untuk me-nyeimbangkan hubungan dagang antara China dan AS tidak ada di China,” kata Wang.

Dia menambahkan, AS sejatinya telah diuntungkan oleh hubungan dagang bersa-ma China, yaitu konsumen AS menikmati

sejumlah barang-barang berharga murah dan perusahaan AS diuntungkan oleh aliran dana investasi dari Negeri Panda.

Sebelumnya, baik China dan AS sama-sama telah memperlihatkan keinginan untuk menghindari terjadinya perang dagang. Pada Mei, China setuju untuk menambah pembelian produk pertanian dan energi dari AS. Namun, kesepakatan itu kandas karena akhirnya keduabelah pihak tetap memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap produk impor yang senilai US$34 miliar.

Sejak itu, Washington pun terus me-nambah ancaman tarifnya untuk produk impor asal China. Hingga kini, belum ada perundingan formal antara AS dan China untuk membicarakan hubungan dagang lebih lanjut.

Wang menuding, tensi dagang kali ini

dibawa langsung oleh AS untuk menye-rang China. Oleh karena itu, menurutnya, China dan AS harus menyelesaikan per-selisihan kedua negara melalui Organisasi Dagang Internasional (WTO) alih-alih menggunakan hukum AS.

“China tidak ingin berseteru di da-lam perang dagang. Akan tetapi, untuk menghadapi tingkah agresif AS seperti ini, kami harus melakukan pembalasan,” ujar Wang.

Wang menambahkan, China dan AS sempat berunding dan telah mencapai konsensus. Namun, AS tidak melanjutkan pembicaraan tersebut.

“Pintu China untuk perundingan dengan AS selalu terbuka. Tetapi pembicaraan tersebut harus didasari oleh kesetaraan, saling menghargai, dan sesuai aturan,” tambah Wang. (Reuters/Dwi Nicken Tari)

E K O N O M I G L O B A L

langgeng
Rectangle
langgeng
Typewriter
31 Juli 2018, Bisnis Indonesia, Media Indonesia|Hal,38,18