children of heaven

6
Children of heaven pada suatu hari di iran, Diawali dengan tukang sol yang sedang memperbaiki sepatu butut berwarna pink, yang merupakan sepatunya Zahra, adik Ali. Sekalian berbelanja di pasar, Ali mengambil sepatu pink tersebut, namun sayang ketika sedang berbelanja kentang di sebuah toko, sepatu yang disisipkan di antara sela- sela dagangan toko tersebut diambil oleh seorang pemulung (dengan meminta izin empunya toko –betapa sopannya–karena betapa bututnya sepatu tersebut dikira merupakan barang buangan juga). Ali bingung ketika mendapati tidak ada lagi sepatu adiknya yang telah dijanjikan akan dia bawa pulang untuk dipakai sekolah keesokan harinya. Karena takut akan kemarahan ayah dan ibunya, serta tidak ingin menambah beban keluarga, Ali meminta adikknya, Zahra, agar tutup mulut. Ali berjanji akan mencari sepatu tersebut sampai dapat. Namun sampai malampun tidak diketemukannya, sampai akhirnya Ali dimarahi oleh ayahnya. Dimarahi bukan karena menghilangkan sepatu (karena ayahnya tidak tahu) melainkan karena meninggalkan ibunya bekerja sendirian. Ketika ayahnya sedang memecah gula (dalam film ini gulanya berupa gula batu yang nantinya akan digunakan untuk minum dalam pengajian di masjid), terlihat betapa keluarga tersebut sangat menjaga amanah, ketika sedang kekurangan gula mereka tidak mau mengambil secuil gulapun dari situ. Sambil belajar, kedua anak itu memikirkan bagaimana caranya mereka berdua dapat bersekolah dengan menggunakan sepatu keesokan harinya, sebagai gambaran, si Zahra masuk sekolah pagi dan si Ali masuk sekolah siang. Selisih waktu antara selesainya kelas Zahra dan masuknya kelas Ali tidak banyak, diputuskan untuk saling bergantian memakai sepatu Ali yang masih ada, dipakai Zahra paginya, ketika pulang Ali akan menanti di gang untuk bergantian sepatu dan berlari sekuat tenaga ke sekolah agar tidak telat.

Upload: vivi-indriyanti

Post on 04-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fyugug

TRANSCRIPT

Children of heaven

pada suatu hari di iran, Diawali dengan tukang sol yang sedang memperbaiki sepatu butut berwarna pink, yang merupakan sepatunya Zahra, adik Ali. Sekalian berbelanja di pasar, Ali mengambil sepatu pink tersebut, namun sayang ketika sedang berbelanja kentang di sebuah toko, sepatu yang disisipkan di antara sela-sela dagangan toko tersebut diambil oleh seorang pemulung (dengan meminta izin empunya toko betapa sopannyakarena betapa bututnya sepatu tersebut dikira merupakan barang buangan juga). Ali bingung ketika mendapati tidak ada lagi sepatu adiknya yang telah dijanjikan akan dia bawa pulang untuk dipakai sekolah keesokan harinya.

Karena takut akan kemarahan ayah dan ibunya, serta tidak ingin menambah beban keluarga, Ali meminta adikknya, Zahra, agar tutup mulut. Ali berjanji akan mencari sepatu tersebut sampai dapat. Namun sampai malampun tidak diketemukannya, sampai akhirnya Ali dimarahi oleh ayahnya. Dimarahi bukan karena menghilangkan sepatu (karena ayahnya tidak tahu) melainkan karena meninggalkan ibunya bekerja sendirian.

Ketika ayahnya sedang memecah gula (dalam film ini gulanya berupa gula batu yang nantinya akan digunakan untuk minum dalam pengajian di masjid), terlihat betapa keluarga tersebut sangat menjaga amanah, ketika sedang kekurangan gula mereka tidak mau mengambil secuil gulapun dari situ.

Sambil belajar, kedua anak itu memikirkan bagaimana caranya mereka berdua dapat bersekolah dengan menggunakan sepatu keesokan harinya, sebagai gambaran, si Zahra masuk sekolah pagi dan si Ali masuk sekolah siang. Selisih waktu antara selesainya kelas Zahra dan masuknya kelas Ali tidak banyak, diputuskan untuk saling bergantian memakai sepatu Ali yang masih ada, dipakai Zahra paginya, ketika pulang Ali akan menanti di gang untuk bergantian sepatu dan berlari sekuat tenaga ke sekolah agar tidak telat.

Suatu hari Zahra melihat sepatunya dikenakan oleh seorang gadis cilik adik kelasnya, kemudian terus-terusan diikutinya gadis cilik bersepatu pink tersebut sampai ke depan sebuah rumah. Lalu, bersama dengan Ali didatanginya rumah gadis cilik tersebut, namun betapa ketika dilihatnya sang ayah dari si gadis cilik tadi buta dan masih bekerja sebagai pengasong, maka keduanyapun kemudian mengikhlaskan sepatu tersebut.

Malamnya, malam Jumat, ada acara pengajian di masjid. Ayahnya Ali dipinjami seperangkat alat-alat pertamanan yang dapat digunakannya untuk merawat tamanan di rumah orang-orang kaya di kota oleh temannya. Paginya, hari Jumat merupakan hari libur di negara tersebut, ayah Ali dan Ali menuju ke kota untuk menawarkan jasa pemeliharaan taman. Setelah memutari kompleks perumahan elit, dan dengan kecerdasan Ali serta sedikit keberuntungan ada seorang kakek dengan cucunya yang menggunakan jasa perawatan taman kedua ayah beranak tersebut. Dan keduanya awalnya dipanggil bukan karena sisi kakek sedang ingin merawat tamannya, tapi lebih karena si cucunya tersebut meminta agar bisa bermain dengan Ali. Dan merekapun mendapatkan bayaran yang melebihi bayangan mereka sebelumnya.

Namun malang tak bisa ditolak, ketika pulangnya, sepeda yang mereka naiki blong remnya, dan jatuhlah mereka dengan luka yang lumayan serius pada sang ayah, sedangkan Ali cukup baik-baik saja.

Suatu hari di sekolah Ali diadakan pendaftaran untuk lomba lari jarak jauh dan juara ketiga dari lomba tersebut akan mendapatkan sebuah sepatu sneaker yang Ali idam-idamkan akan diberikan kepada adiknya. Ali berusaha ikut walaupun pendaftarannya telah ditutup, setelah membujuk dan menunjukkan kemampuannya berlari akhirnya Ali-pun diterima oleh guru olahraga untuk ikut serta didaftarkan.

Pada hari pertandingan, ternyata tidak semudah itu untuk menjadi juara ketiga, namun berbekal tiap hari Ali harus lari pulang pergi sekolah (karena mengejar waktu agar tidak telat karena harus bergantian sepatu dengan adiknya), dapatlah Ali menjadi lima pelari pertama. Bahkan sempat menjadi yang pertama, saat sadar tidak ada orang didepannya, Ali melambatkan larinya agar menjadi juara ketiga. Ketika disalip oleh beberapa pelari lainnya, Ali sempat jatuh karena disenggol pelari lain tersebut, Ali tidak mau menyerah dan bangkit dan mengejar terus, sampai akhirnya finish di urutan pertama dengan selisih yang sangat tipis dengan urutan kedua dan ketiga. Saat penyerahan hadiah, Ali malah menangis, terbayang wajah kekecewaan adiknya (karena juara pertama hadiahnya bukanlah sepatu sneaker) :-(.

Di lain tempat pada saat yang sama, diperlihatkan ayah Ali sedang berbelanja ke pasar dengan menggunakan sepedanya, terlihat dalam bungkusan membawa dua pasang sepatu berwarna putih dan pink untuk kedua anaknya.

Saat Ali sampai di rumah, adiknya telah menunggu namun Ali tidak berkata apa-apa. Ddalam keadaan kakinya yang mengelupas, dimasukkannya kakinya dalam kolam ikan di depan kontrakannya, dan sang ikan pun secara ajaib mengerubungi kaki Ali tersebut.

Children of heaven

one day in iran , Starting with cobbler who was repairing worn pink shoes , which are shoes Zahra , sister of Ali . All shopping at the market , Ali took the pink shoes , but unfortunately when you're shopping potatoes in a store , shoe inserted between the sidelines of the store merchandise taken by a scavenger ( by asking for permission politely owner of the store - how - because of how his worn shoes the thought is too castoffs ) . Ali confused when there are no more shoes to find her sister who has promised he will bring home to wear school the next day .

For fear will anger his father and mother , and did not want to add to the family , Ali asked adikknya , Zahra , so shut up . Ali promised to search for the shoes to be . However, until the discovery of malampun not , until Ali scolded by his father . Scolded not because it eliminates the shoes ( because his father did not know ) but because his mother left to work alone .

When his father was break down sugar ( in the form of the film is rock candy sugar that will be used to drink in the recitals in the mosque ) , we see how the family is keeping the mandate , while a shortage of sugar they do not want to take a piece Gulapun from there .

While learning , the children were thinking about how they can both go to school the next day using a shoe , as an illustration , the morning and go to school Zahra Ali entered the school day . Lapse of time between the completion of the class and the entry class Zahra Ali is not much , it was decided to take turns wearing shoes that still exist Ali , Zahra used next , when Ali will be back in the alley waiting for alternate shoes and ran over backwards so as not to be late to school .

One day Zahra see the shoes worn by a little girl younger class , then followed kept the little girl pink shoes to the front of a house . Then , together with Ali he came home the little girl , but when he saw how the father of the little girl was blind and still working as hawkers , So they then mengikhlaskan these shoes .

Later that night , Friday night , no recitation event at the mosque . His father Ali loaned a set of tools that can be used for landscaping of plants at home taking care of the rich people in the city by his friend . The next morning , Friday is a holiday in the country , the father of Ali and Ali headed into town to offer garden maintenance services . Having rounded the elite residential complex , and with a little luck wit Ali and there is a grandfather with his grandson who use care services both father of the park . And both initially invoked because the grandfather was not want to take care of his garden , but more because of the request that the grandchildren can play with Ali . So they get paid that exceed their shadows before.

But the poor can not be denied , when his return , the bike that they ride the brake tension , and they fell down with a fairly serious injuries on the father, while Ali is quite alright .

One day in school enrollment Ali held for a long distance race and the third winner of the contest will get a sneaker that Ali's desire will be given to his brother . Ali tried to follow even though registration has closed , after demonstrating its ability to persuade and finally ran Ali - was accepted by the PE teachers registered to participate .

On the day of the match , it was not as easy as it was to become the third champion , but armed with every day Ali had to run home to go to school ( because he had to take in order not to be late because they have to alternate shoes with her sister ) , it can be Ali became the first five runners . Even had to be first , no one realized when in front , Ali slowed down in order to become the third champion . When overtaken by some other runners , Ali had fallen due to rub against the other runners , Ali did not want to give up and get up and chase continues , until finally the finish in first place with a very thin margin with the second and third . When the awards , Ali even cry , imagine the disappointment sister 's face ( as the first prize winner is not sneakers ) :-( .

In another place at the same time , Ali 's father is shown being shopped to market by using his bike , seen in packs carrying two pairs of white shoes and pink for her two children .

When Ali got home , his sister has been waiting for but Ali did not say anything . Ddalam feet peeling circumstances , the inclusion of his legs in a fish pond in front of his rent , and the fish was magically crowded around the foot of Ali .