chapter one, pertanyaan mendasar

3
#Chapter One PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN? Bismillah… Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tulisan ini gue mulai dengan sebuah pertanyaan kepada elo semuanya, *******Jreng2********* “Pernahkah Kamu… Duhai Adinda maupun Kakanda, berfikir tentang PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN? Jika jawabannya ‘yes’.. tentu gue tak ingin bermaksud menyinggung tulisan ini, lagipula apalah artinya sebuah “singgungan” jika tak menimbulkan efek yang berarti? (sesuatu banget bukan?). Tapi ternyata, oh, ternyata… Banyak dari kita semua, tidak sadar akan pentingya poin tersebut, bahkan tak peduli, iya….. tak peduli! Maka, inilah yang mendasari gue untuk kembali mengingatkan kawan2 semuanya untuk kembali membuka pikiran, sembari mengekehkan pendirian gue jua di jalan yang.. (semoga) diridhai Allah ini. Oke fren, seandainya nih…, elo menempatkan diri loe sebagai orang yang baru sembuh dari kecelakaan motor karena diri loe tak sengaja nabrak banci yang sedang nangkring diper 4 an jalan, ciyus elo digebukin, dan mengalami benturan keras dikepala. Nah, kemudian diri loe lupa akan eksistensi diri dan bahkan memori keseluruhan tubuh loe telah terhapus, saat membuka mata, tak pelak lagi bingunglah engkau duhai adinda kakanda, akan banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenak engkau. Hal yang pertama kali engkau amati mungkin tubuhmu sendiri, kamu mengamati bagian2 yg engkau pikir milikmu, mengamati lingkungan sekitar, bingung dengan semuanya. Untuk sejenak marilah kita menempatkan diri pada posisi tersebut, atau dengan bijaksana mengajukan beberapa PERTANYAAN MENDASAR pada diri kita sendiri? Apakah kita akan berusaha memahami siapakah diri kita? mengapa ada disini? mengapa kita harus ada dan apakah alasan semua ini harus ada? atau apakah kita akan dengan ringannya mengabaikan semua pertanyan tersebut dan hanya peduli tentang “BAGAIMANA AKU MENIKMATI HIDUP INI”? Tidakkah seharusnya PERTANYAAN MENDASAR yang muncul dibenak pikiran kita adalah: -Siapa aku?

Upload: muhammad-nizar

Post on 16-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pertanyaan Kehidupan

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter One, Pertanyaan Mendasar

#Chapter One

PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN?

Bismillah…Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tulisan ini gue mulai dengan sebuah pertanyaan kepada elo semuanya, *******Jreng2********* “Pernahkah Kamu… Duhai Adinda maupun Kakanda, berfikir tentang PERTANYAAN MENDASAR DALAM KEHIDUPAN? Jika jawabannya ‘yes’.. tentu gue tak ingin bermaksud menyinggung tulisan ini, lagipula apalah artinya sebuah “singgungan” jika tak menimbulkan efek yang berarti? (sesuatu banget bukan?). Tapi ternyata, oh, ternyata… Banyak dari kita semua, tidak sadar akan pentingya poin tersebut, bahkan tak peduli, iya….. tak peduli!

Maka, inilah yang mendasari gue untuk kembali mengingatkan kawan2 semuanya untuk kembali membuka pikiran, sembari mengekehkan pendirian gue jua di jalan yang.. (semoga) diridhai Allah ini.

Oke fren, seandainya nih…, elo menempatkan diri loe sebagai orang yang baru sembuh dari kecelakaan motor karena diri loe tak sengaja nabrak banci yang sedang nangkring diper 4 an jalan, ciyus elo digebukin, dan mengalami benturan keras dikepala. Nah, kemudian diri loe lupa akan eksistensi diri dan bahkan memori keseluruhan tubuh loe telah terhapus, saat membuka mata, tak pelak lagi bingunglah engkau duhai adinda kakanda, akan banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenak engkau. Hal yang pertama kali engkau amati mungkin tubuhmu sendiri, kamu mengamati bagian2 yg engkau pikir milikmu, mengamati lingkungan sekitar, bingung dengan semuanya.

Untuk sejenak marilah kita menempatkan diri pada posisi tersebut, atau dengan bijaksana mengajukan beberapa PERTANYAAN MENDASAR pada diri kita sendiri? Apakah kita akan berusaha memahami siapakah diri kita? mengapa ada disini? mengapa kita harus ada dan apakah alasan semua ini harus ada? atau apakah kita akan dengan ringannya mengabaikan semua pertanyan tersebut dan hanya peduli tentang “BAGAIMANA AKU MENIKMATI HIDUP INI”? Tidakkah seharusnya PERTANYAAN MENDASAR yang muncul dibenak pikiran kita adalah:

-Siapa aku?-Siapa yang menciptakanku, siapa yang menciptakan tubuhku yang sempurna ini?-Siapa yang telah menciptakan seluruh Alam yang teratur dan luar biasa ini?-Apakah yang Dia (Yang telah menciptakanku) inginkan dariku? -Apa yang seharusnya kulakukan?

Satu2nya hal yang membuat kita menjadi ‘tidak bijaksana’ dalam memikirkan hal ini adalah karena kita telah berada di dunia ini dalam waktu yang lama. Kita tidak seperti orang yang gue analogikan tadi, yang benar2 lupa akan jati dirinya. Sudah banyak memori yang telah masuk di ruang pikiran kita, begitu banyak pengaruh, dari teman, keluarga, lingkungan. Sehingga, tak jarang kita “TIDAK PEDULI” terhadap poin2 mendasar itu.

Lalu, pertanyaan selanjutnya, apa yang mengingatkan kita? ketika kita lupa/tak sadar akan poin2 tersebut. Inilah fungsi Al-Qur’an yang memang merupakan pedoman n petunjuk hingga akhir zaman,

Page 2: Chapter One, Pertanyaan Mendasar

dan hadits Rasulullah, yang memang tujuan diutusnya pun untuk menyadarkan umatnya yang sering lupa akan jati dirinya.

Mengenai hal ini, coba kita perhatikan POIN2 berikut!

• Siapa yang menciptakan ku? Siapa yang menciptakan tubuhku yang sempurna ini? Firman Allah: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” (Al-’alaq: 1-2)

• Siapakah yang telah menciptakan bumi dan isinya ini?Firman Allah: Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?“ Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah.“ Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?“ (Al-Mu’minun: 84-85)

• Apa tujuan aku diciptakan ? Firman Allah: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka “menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat: 56)

• Siapa yang harus kusembah? Siapa yang harus aku ta’ati? (Zat) yang demikian itulah “Allah”, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Yunus: 3)Hai orang-orang yang beriman, “taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa: 59)

• Agama apa yang harus kupilih? Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah ISLAM (Ali-Imran : 19)

• Apa yang harus kulakukan dibumi ini? Rasulullah bersabda “Jadilah engkau didunia ini seperti orang asing, atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat” (HR. Bukhari), maksudnya adalah, layaknya seorang musafir yang sedang mengembara ke suatu tempat, ia tidak ingin berdiam lama di tempat yang bukan rumahnya, ia tak menikmatinya, ia ingin bersegera kembali ketempat asalnya, home sweet home. Begitulah seharusnya seorang muslim, kita semua nantinya akan kembali ke tempat asal kita, akhirat kelak. Maka, seorang muslim akan menyadari bahwa mereka di dunia hanya sementara Mereka menyadari bahwa semua akan mereka tinggalkan, Mereka merindukan berkumpul kembali pada tempat asalnya.

Betul bukan??? sebetulnya akan sangat mudah bagi kita untuk menjawab PERTANYAAN MENDASAR tersebut, hanya saja kita malas untuk membaca, memahami, bahkan mengamalkan isi Al-Qur’an dan pesan2 Rasulullah SAW. Sehingga, layaknya ‘butiran debu’ yg terbang kesana-kemari, begitulah engkau nanti ketika lupa akan jati dirimu, tak peduli dgn aturan Allah, maksiat terus, mengejar dunia yg tak ada habisnya, dikasih cobaan dikit ngeyel, diberi nikmat tak bersyukur, de el el.

“I don’t care bung”, ahh.. ini adalah sebuah penyataan yang gue sayangkan, masalahnya, dirimu tak akan bisa lagi berkata2 seperti itu dihadapan Zat yang Maha Kuasa & dan Maha Adil di Yaumul Akhir nanti, ketika semua amalan2mu bahkan ‘pemikiran’ mu wahai teman…., pasti akan dipertanggungjawabkan.