chapter i inti sawit
DESCRIPTION
bacaTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung
minyak atau lemak dapat dilakukan dengan ekstraksi, adapun cara ekstraksi ini dapat
dibedakan atas beberapa macam, yaitu : rendering (rendering kering dan rendering
basah), pengepresan mekanik dan ekstraksi pelarut.
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan-
bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi.
Pada semua cara rendering, penggunaan panas adalah sesuatu hal yang spesifik.
Pengepresan mekanik merupakan suatu cara untuk mengekstraksi minyak atau
lemak, terutama untuk bahan-bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan
untuk memisahkan minyak atau lemak dari bahan-bahan yang berkadar minyak tinggi
(30-70 persen). Pada pengepresan mekanik ini diperlakukan pendahuluan sebelum
minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup
pembuatan serpih, perajangan serta pemanasan.
Ekstraksi pelarut merupakan proses ekstraksi dengan melarutkan minyak
dalam pelarut minyak dan lemak. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar
minyak yang rendah yaitu sekitar 1 persen atau lebih rendah, dan mutu minyak kasar
yang dihasilkan cenderung menyerupai hasil dengan cara pengepresan berulir
(expeller pressing), karena sebagian fraksi bukan minyak akan ikut terekstraksi.
Pelarut minyak atau lemak yang dapat dipergunakan dalam proses ekstraksi dengan
pelarut menguap adalah petroleum eter, gasoline karbon disulfida, karbon tetraklorida,
benzen dan n-Heksan.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas minyak kelapa sawit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain adalah : air dan kotoran, asam lemak, bilangan iodin, bilangan peroksida dan daya
pemucatan. Faktor-faktor lain adalah titik cair, kandungan gliserida padat, kehilangan
minyak, sifat transparan, kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. Semua
faktor ini perlu dianalisis untuk mengetahui mutu minyak inti sawit.
1.2 Permasalahan
Dewasa ini, setiap industri penghasil minyak inti sawit menggunakan metode
pengepresan mekanis (mechanical expression) untuk memisahkan minyak dari inti
sawit, sedangkan metode ekstraksi dengan pelarut lemak dan minyak jarang
digunakan industri untuk memisahkan minyak dari inti sawit.
Penggunaan metode ekstraksi yang berbeda akan menghasilkan kualitas
minyak yang berbeda. Maka atas dasar perbedaan kualitas tersebut, penulis
mengambil suatu permasalahan yaitu Analisis Beberapa Parameter Kualitas Minyak
Inti Sawit Dengan Pelarut n-Heksan dibandingkan dengan kualitas minyak inti sawit
kasar yang dihasilkan oleh pabrik.
1.3 Tujuan
Untuk membandingkan kualitas minyak inti sawit yang dihasilkan melalui cara
ekstraksi dengan pelarut n-heksan dengan minyak inti sawit yang dihasilkan oleh
pabrik yang menggunakan cara pengepresan mekanis.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat
- Untuk mengetahui cara yang lebih efektif dan efisien untuk memperoleh
kualitas inti sawit yang terbaik, apakah melalui ekstraksi sokletasi atau dengan
cara pengepresan (mekanis).
- Dapat mengetahui kadar minyak dari hasil ekstraksi inti kelapa sawit
- Dapat mengetahui kadar asam lemak bebas dari hasil ekstraksi inti kelapa
sawit
- Dapat mengetahui kadar Bilangan Iodin dari hasil ekstraksi inti kelapa sawit
- Dapat mengetahui Kadar Air dari hasil ekstraksi inti kelapa sawit
Universitas Sumatera Utara