chapter 2 - the financial reporting environment

Upload: noe153

Post on 03-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Chapter 2 - The Financial Reporting Environment

    1/2

    Lingkungan Pelaporan Finansial

    Akuntansi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengolahan infomasi finansial

    yang kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Karena urgensinya tersebut, informasi

    keuangan pun dibutuhkan oleh banyak pihak. Keterbatasan akuntansi pun terlihat dari

    kemampuannya untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak secara umum, dan tidak mampu

    memenuhi kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, di beberapa negara, akuntansi diatur

    secara ketat melalui banyak peraturan. Peraturan ini memberi dampak pada pengakuan,

    pengukuran dan pengungkapan akunakun yang ada.

    Walaupun dibutuhkan banyak pihak, namun laporan keuangan tidak dapat dibaca

    sembarang orang. Hanya pihak-pihak yang memiliki pengetahuan akuntansilah yang dapat

    memahami laporan keuangan dengan baik. Karena kurangnya pengetahuan tersebut,

    manajemen pun kemudian dapat hanya menyajikan highlight dan summary pada laporan

    keuangannya yang berarti manajemen dapat memilih apa saja yang boleh disajikan. Hal ini

    terbukti dari cara manajemen memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengan laporan

    keuangannya

    Akuntansi ada sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, sistem double entry baru mulai

    dikenalkan oleh Lucas Pacioli pada tahun 1494 melalui bukunya Summa de Arithmetica,

    Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Sistem ini memperlihatkan adanya debit, kredit,

    jurnal-jurnal dan buku besar, mirip dengan sistem akuntansi yang ada sekarang.

    Perkembangan itu juga disebutkan Hendriksen dan Van Breda (1992) sebagai suatu warisan

    berharga dari sebuah seni liberal yang dimulai pada jaman Renaissance. Walaupun kemudian

    angka negatif mulai dikenalkan pada masyarakat pada abad 17, namun akuntansi tetap

    menggunakan sistem debit kredit dalam pencatatannya.

    Selanjutnya akuntansi mengalami perkembangan pesat yang ditunjukkan dengan

    adanya pembentukan badan-badan profesional. Menurut Goldenberg (1949) A Society of

    Accountants terbentuk sejak 1854 kemudian diikuti Inggris (ICAEW) dan Amerika Serikat

    (AAPA). Walaupun badan-badan ini telah terbentuk , namun keseragaman dan pengungkapan

    metode akuntansi belum terlihat. Metode yang digunakan saat itu adalah metode yang

    diyakini oleh akuntan benar penggunaannya. Penelitian atas itu pun dilaksanakan dan doktrin

    konservatis, prinsip penandingan, materialitas dan konsistensi pun mulai diperkenalkan. Hal

    tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengembangan daftar prinsip akuntansi yang

    digunakan secara luas oleh NYSE.

  • 8/12/2019 Chapter 2 - The Financial Reporting Environment

    2/2

    Hingga tahun 1934, pengungkapan laporan pun belum dilakukan dalam pelaporan.

    Hingga akhirnya SEC pun ditunjuk dan memiliki otoritas untuk mewajibkan pengungkapan

    pada informasi keuangan. Pada tahun 1938 AICPA menerbitkan A Statement of Accounting

    Priciples. Pernyataan ini membuat hanya laporan berbasis GAAP yang diterima oleh SEC.

    Hingga tahun 1939 telah terbit 12 Buletin Penelitian Akuntansi. Namun, buletin ini belum

    bersifat mandatori. Sedangkan di Inggris, Komite Standar Akuntan (ASSC) yang kemudian

    berubah menjadi ASB baru dibentuk tahun 1970. ICAEW juga menerbitkan rekomendasi dan

    bersifat mandatori.

    Oleh beberapa pihak, pengaturan akuntansi ini memberikan kontroversi. Pihak-pihak

    yang setuju dibentuknya peraturan memberikan alasan bahwa pengaturan ini perlu demi

    tercapainya efisiensi pasar dalam bentuk informasi simetris yang dapat digunakan semua

    pihak, baik yang mempunyai kekuatan maupun tidak. Namun, pihak-pihak yang tidak setuju

    menentang dan berargumen bahwa

    Dengan munculnya regulasi, maka teori-terori pun muncul. Ada tiga teori tentang

    regulasi yaitu :

    a. Public Interest Theory : teori ini menyatakan bahwa pembuat peraturan pasti akanmembuat peraturan demi untuk kesejahteraan masyarakat

    b. Capture Theory:Teori ini menyatakan pembuat aturan akan membuat peraturanuntuk kepentingan pribadi / grup tertentu.

    c. Private Interest Theory:Teori ini diperkenalkan oleh Stigler (1971) dan Peltzman(1976) yang memamparkan bahwa pembuat aturan membuat aturan yang

    menguntungkan dirinya melalui pemilihan ulang oleh masyarakat, sehingga

    aturannya biasanya akan mementingkan kelompok yang punya kekuatan vote

    besar