chapter 2 - the financial reporting environment
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Chapter 2 - The Financial Reporting Environment
1/2
Lingkungan Pelaporan Finansial
Akuntansi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengolahan infomasi finansial
yang kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Karena urgensinya tersebut, informasi
keuangan pun dibutuhkan oleh banyak pihak. Keterbatasan akuntansi pun terlihat dari
kemampuannya untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak secara umum, dan tidak mampu
memenuhi kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, di beberapa negara, akuntansi diatur
secara ketat melalui banyak peraturan. Peraturan ini memberi dampak pada pengakuan,
pengukuran dan pengungkapan akunakun yang ada.
Walaupun dibutuhkan banyak pihak, namun laporan keuangan tidak dapat dibaca
sembarang orang. Hanya pihak-pihak yang memiliki pengetahuan akuntansilah yang dapat
memahami laporan keuangan dengan baik. Karena kurangnya pengetahuan tersebut,
manajemen pun kemudian dapat hanya menyajikan highlight dan summary pada laporan
keuangannya yang berarti manajemen dapat memilih apa saja yang boleh disajikan. Hal ini
terbukti dari cara manajemen memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengan laporan
keuangannya
Akuntansi ada sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, sistem double entry baru mulai
dikenalkan oleh Lucas Pacioli pada tahun 1494 melalui bukunya Summa de Arithmetica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Sistem ini memperlihatkan adanya debit, kredit,
jurnal-jurnal dan buku besar, mirip dengan sistem akuntansi yang ada sekarang.
Perkembangan itu juga disebutkan Hendriksen dan Van Breda (1992) sebagai suatu warisan
berharga dari sebuah seni liberal yang dimulai pada jaman Renaissance. Walaupun kemudian
angka negatif mulai dikenalkan pada masyarakat pada abad 17, namun akuntansi tetap
menggunakan sistem debit kredit dalam pencatatannya.
Selanjutnya akuntansi mengalami perkembangan pesat yang ditunjukkan dengan
adanya pembentukan badan-badan profesional. Menurut Goldenberg (1949) A Society of
Accountants terbentuk sejak 1854 kemudian diikuti Inggris (ICAEW) dan Amerika Serikat
(AAPA). Walaupun badan-badan ini telah terbentuk , namun keseragaman dan pengungkapan
metode akuntansi belum terlihat. Metode yang digunakan saat itu adalah metode yang
diyakini oleh akuntan benar penggunaannya. Penelitian atas itu pun dilaksanakan dan doktrin
konservatis, prinsip penandingan, materialitas dan konsistensi pun mulai diperkenalkan. Hal
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengembangan daftar prinsip akuntansi yang
digunakan secara luas oleh NYSE.
-
8/12/2019 Chapter 2 - The Financial Reporting Environment
2/2
Hingga tahun 1934, pengungkapan laporan pun belum dilakukan dalam pelaporan.
Hingga akhirnya SEC pun ditunjuk dan memiliki otoritas untuk mewajibkan pengungkapan
pada informasi keuangan. Pada tahun 1938 AICPA menerbitkan A Statement of Accounting
Priciples. Pernyataan ini membuat hanya laporan berbasis GAAP yang diterima oleh SEC.
Hingga tahun 1939 telah terbit 12 Buletin Penelitian Akuntansi. Namun, buletin ini belum
bersifat mandatori. Sedangkan di Inggris, Komite Standar Akuntan (ASSC) yang kemudian
berubah menjadi ASB baru dibentuk tahun 1970. ICAEW juga menerbitkan rekomendasi dan
bersifat mandatori.
Oleh beberapa pihak, pengaturan akuntansi ini memberikan kontroversi. Pihak-pihak
yang setuju dibentuknya peraturan memberikan alasan bahwa pengaturan ini perlu demi
tercapainya efisiensi pasar dalam bentuk informasi simetris yang dapat digunakan semua
pihak, baik yang mempunyai kekuatan maupun tidak. Namun, pihak-pihak yang tidak setuju
menentang dan berargumen bahwa
Dengan munculnya regulasi, maka teori-terori pun muncul. Ada tiga teori tentang
regulasi yaitu :
a. Public Interest Theory : teori ini menyatakan bahwa pembuat peraturan pasti akanmembuat peraturan demi untuk kesejahteraan masyarakat
b. Capture Theory:Teori ini menyatakan pembuat aturan akan membuat peraturanuntuk kepentingan pribadi / grup tertentu.
c. Private Interest Theory:Teori ini diperkenalkan oleh Stigler (1971) dan Peltzman(1976) yang memamparkan bahwa pembuat aturan membuat aturan yang
menguntungkan dirinya melalui pemilihan ulang oleh masyarakat, sehingga
aturannya biasanya akan mementingkan kelompok yang punya kekuatan vote
besar