cgmp sejarah dan aplikasi di negara maju

20
Sejarah cGMP Pedoman Current Good Manufacturing Practice (cGMP) pertama diperkenalkan oleh FDA pada tahun 1963. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1967, World Health Organization (WHO) pertama kali merancang teks GMP. Hal ini kemudian disampaikan kepada Twentieth World Health Assembly dengan draft berjudul Good Manufacturing Practice in The Manufacture and Quality Control of Medicines and Pharmaceutical Specialities , dimana berkas tersebut diterima. Pada tahun 1968, teks direvisi dan dibahas oleh Komite Ahli WHO Spesifikasi Sediaan Farmasi. Teks tersebut kemudian diterbitkan (dengan beberapa revisi) pada tahun 1971 dalam bentuk tambahan untuk edisi kedua dari The International Pharmacopoeia (WHO, 2014). Peraturan cGMP diterbitkan dalam Code of Federal Regulations, yang merupakan kodifikasi dari aturan umum dan permanen, diterbitkan dalam Federal Register (FR) oleh departemen eksekutif dan badan-badan Pemerintah Federal. Good Manufacturing Practises atau GMP atau dalam bahasa Indonesia disebut Cara Pembuatan Obat Yang Baik atau CPOB, adalah aturan (regulasi) yang memberikan persyaratan kepada metode, alat, fasilitas dan pengawasan yang diperlukan untuk memproduksi pr oduk farmasi untuk manusia dan hewan , p roduk biologis , a lat kesehatan , dan m akanan olahan . Sejumlah cedera dan kematian di tahun 1960-an dan 1970-an yang disebabkan oleh produk yang terkontaminasi menyebabkan GMP direvisi pada akhir 1970-an. Peraturan ini mencakup persyaratan untuk prosedur operasi standar, sistem divalidasi, dan dokumentasi yang ekstensif. Pemeriksaan farmasi di laboratorium

Upload: anisadesyaryanti

Post on 07-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

GMP farmasi industri

TRANSCRIPT

Page 1: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Sejarah cGMP

Pedoman Current Good Manufacturing Practice (cGMP) pertama diperkenalkan oleh FDA

pada tahun 1963. Empat tahun kemudian, yaitu pada tahun 1967, World Health Organization

(WHO) pertama kali merancang teks GMP. Hal ini kemudian disampaikan kepada Twentieth

World Health Assembly dengan draft berjudul Good Manufacturing Practice in The Manufacture

and Quality Control of Medicines and Pharmaceutical Specialities, dimana berkas tersebut

diterima. Pada tahun 1968, teks direvisi dan dibahas oleh Komite Ahli WHO Spesifikasi Sediaan

Farmasi. Teks tersebut kemudian diterbitkan (dengan beberapa revisi) pada tahun 1971 dalam

bentuk tambahan untuk edisi kedua dari The International Pharmacopoeia (WHO, 2014).

Peraturan cGMP diterbitkan dalam Code of Federal Regulations, yang merupakan

kodifikasi dari aturan umum dan permanen, diterbitkan dalam Federal Register (FR) oleh

departemen eksekutif dan badan-badan Pemerintah Federal. Good Manufacturing Practises atau

GMP atau dalam bahasa Indonesia disebut Cara Pembuatan Obat Yang Baik atau CPOB, adalah

aturan (regulasi) yang memberikan persyaratan kepada metode, alat, fasilitas dan pengawasan

yang diperlukan untuk memproduksi produk farmasi untuk manusia dan hewan, produk biologis,

alat kesehatan, dan makanan olahan.

Sejumlah cedera dan kematian di tahun 1960-an dan 1970-an yang disebabkan oleh produk

yang terkontaminasi menyebabkan GMP direvisi pada akhir 1970-an. Peraturan ini mencakup

persyaratan untuk prosedur operasi standar, sistem divalidasi, dan dokumentasi yang ekstensif.

Pemeriksaan farmasi di laboratorium pengujian hewan mengungkapkan bahwa studi toksikologi

mendukung aplikasi obat baru yang tidak dilakukan dengan benar. Kekurangan ini menyebabkan

berlakunya Good Laboratory Practices pada tahun 1976, yang tujuannya adalah untuk menjamin

kualitas data yang diajukan ke FDA untuk mendukung keamanan produk baru. Pada tahun 2008,

cGMP terakhir direvisi (Barbara, 2001).

Pada akhir tahun 1970, FDA mengadakan satuan tugas untuk mempelajari GMPs. GMPs

yang telah direvisi diterbitkan pada bulan September 1978, dan menjadi resmi pada bulan Maret

1979. Pada saat itu, FDA juga mempertimbangkan menetapkan peraturan GMP yang lebih untuk

produk seperti sediaan parenteral volume kecil, gas obat dan bahan obat, untuk melengkapi

lingkup peraturan yang ada (Swarbrick, 2007).

Page 2: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

GMP mendefinisikan suatu sistem kualitas yang digunakan perusahaan untuk membangun

kulitas ke dalam produk mereka. Sebagai contoh, produk obat yang dikembangkan dan

diproduksi sesuai aturan GMP dapat dijamin bahwa produk itu aman, teridentifikasi secara baik,

pada kekuatan atau potensi yang benar, murni dan berkualitas tinggi.

Regulasi produk farmasi di Amerika Serikat (AS) dinamakan “current” GMP, untuk

menunjukkan bahwa peraturannya bersifat dinamis. cGMP yang pernah berlaku adalah:

GMP berubah secara formal dan informal. Sebagai contoh, FDA saat ini sedang

mempertimbangkan revisi yang sangat mendasar untuk GMP farmasi selama lebih dari 25 tahun.

GMP obat Kanada saat ini juga masih dalam tahap perubahan. GMP alat kesehatan AS telah

direvisi secara sangat lengkap, sehingga membuatnya lebih kompatibel dengan dokumen mutu

ISO 9001. Sehingga GMP alat kesehatan diberi nama baru; FDA sekarang menyebutnya Quality

System Regulation (QSR).

Sejak awal tahun 1990, badan pembuat kebijakan dan perusahaan farmasi telah

menyepakati bahwa akan lebih menguntungkan bila aturan itu diharmonisasi. Badan pembuat

kebijakan di seluruh dunia telah tiba pada satu persyaratan yang berlaku secara umum.

International Conference on Harmonization atau ICH adalah kelompok badan pembuat kebijakan

dan ahli industri dari Eropa, Jepang dan AS yang bekerja untuk ini. Satu dari 4 set dokumen,

yang terkait dengan kualitas, adalah yang paling berhubungan dengan topik GMP. Set pertama

dari GMP yang telah diterima secara internasional adalah yang terkait dengan senyawa farmasi

aktif (API). Dokumen ini telah diadopsi sebagai peraturan di berbagai negara, seperti Eropa dan

AS.

Berikut terdapat rangkaian tragedi yang melatarbelakangi peraturan produksi obat dan

makanan semakin ketat. Beberapa tragedi tersebut adalah (Barbara, 2001) :

a. Tahun 1905, seorang wartawan yang mengungkap korupsi, bernama Upton Sinclair,

menulis sebuah buku yang membantu publik menyalurkan opini, berjudul “The Jungle”.

Dalam tulisannya, dia mengungkapkan kondisi penyembelihan hewan, produksi, dan

penjualan yang tidak sehat di industri daging kemasan di Chicago. Kondisi

penyembelihan hewan, produksi dan penjualan di mana hewan disembelih, diproses dan

dijual dalam keadaan busuk, selain itu juga dilaporkan bahwa daging mengandung sisa

Page 3: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

racun tikus dan bahkan terjadi kecelakaan kerja (pekerja jatuh ke mesin). Upton Sinclair

mencatat kondisi kotor dan praktik yang tidak dapat diterima dalam industri makanan

dalam novelnya yaitu “The Jungle”. Akibatnya, FDCA disahkan pada tahun 1906 untuk

mencegah perdagangan makanan tidak dapat diterima dan obat-obatan. FDCA digunakan

untuk memastikan bahwa produsen farmasi tidak memalsukan atau melabeli produk

mereka, dan tidak menimbulkan masalah keselamatan atau efektivitas obat.

b. Produk biologis diatur pertama beberapa tahun sebelum “The Jungle”, saat itu sedikitnya

12 anak meninggal karena antitoksin difteri yang terkontaminasi dengan basil hidup

tetanus. Kongres menanggapi tragedi yang terjadi dengan melepas “Biology Control Act”

1902, yang diperlukan inspeksi produsen dan penjual produk biologi dan pengujian

kemurnian dan kekuatan produk tersebut.

c. Sirup untuk menenangkan "kolik" pada bayi dan "tonik"untuk orang dewasa sering

mengandung alkohol, opium atau morfin yang membuat banyak orang yang

menggunakannya kecanduan. Oleh karena itu pada tahun 1906, diperlukan Undang-

Undang yang mengatur mengenai pelabelan bahan berbahaya tertentu. Pelabelan yang

tidak tepat atau palsu disebut misbranding, dan ilegal. Misbranded biasanya terdapat pada

untuk pernyataan, desain, atau gambar di label yang palsu atau menyesatkan yang

mengakibatkan gagal untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam pelabelan.

Kini, pemalsuan telah termasuk sebagai produk yang diproduksi tanpa mengikuti GMP.

d. Pada tahun 1927 lembaga penegak hukum yang terpisah dibentuk, pertama dikenal

sebagai Administrasi Makanan, Obat dan Insektisida. Kemudian, pada tahun 1930,

diganti Food and Drug Administration (FDA) untuk menegakkan undang-undang yang

berkaitan dengan makanan dan obat-obatan.

e. Pada tahun 1937, batch sulfanilamide dilarutkan dalam pelarut dietilen glikol. Ada 358

keracunan dan 107 kematian, sebagian besar anak-anak. Akibat kejadian ini, FDCA

direvisi dan disahkan pada tahun 1938 yang mengharuskan obat diuji sebelum rilis untuk

keselamatan.

f. Pada tahun 1955, beberapa anak divaksinasi dengan vaksin polio (polio paralitik). Lima

puluh satu orang lumpuh dan sepuluh meninggal. Masalah itu ditelusuri ke salah satu

produsen yang tampaknya bahan tidak bisa membunuh virus yang digunakan untuk

Page 4: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

membuat vaksin. Insiden ini menyebabkan peningkatan inspeksi pabrik dan pengujian

keamanan produk sebelum rilis kepada publik.

g. Salah satu keberhasilan besar dari FDA terjadi di awal 1960-an. Pada saat itu obat

thalidomide umumnya diresepkan untuk insomnia dan mual pada ibu hamil di Eropa.

Sayangnya, obat ini menyebabkan lahirnya ribuan anak-anak tanpa lengan atau kaki.

Thalidomide tidak digunakan secara komersial di Amerika Serikat karena Dr Frances

Kelsy dari FDA menolak untuk menerimanya di Amerika Serikat sampai itu terbukti

aman. Berita tentang tragedi thalidomide mempengaruhi kongres AS tahun 1962 untuk

untuk melakukan perubahan regulasi yang diperlukan supaya obat terbukti aman dan

efektif sebelum rilis.

Perbandingan cGMP di Berbagai Negara Maju

USA – Food and Drug Administration (FDA)

Aktivitas FDA berfokus pada perlindungan kesehatan secara umum dan meregulasi

makanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk biologis, makanan dan obat hewan, kosmetik, dan

produk yang mengemisikan radiasi. FDA menilai produk baru, memberikan izin untuk

pemasaran, dan menjalankan pengawasan setelah pemasaran.

FDA menggunakan istilah cGMP (current GMP) yang berarti setiap industri harus

memperbaharui teknologi dan sistem yang digunakan sesuai regulasi. FDA cGMPs

menggabungkan pedoman ICH Q7A untuk zat aktif.

Banyak negara yang telah menerapkan aturan bagi perusahaan-perusahaan pangan untuk

mengikuti prosedur GMP, dimana negara tersebut menetapkan sendiri pedoman GMP bagi

perusahaan yang melakukan proses produksi di wilayahnya. Sedangkan di Amerika Serikat,

pedoman GMP ditetapkan oleh FDA. Pedoman GMP yang dikeluarkan oleh FDA disebut

sebagai Current Good Manufacturing Practice (cGMP) (The Westin, 2011).

Page 5: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Peraturan cGMP untuk obat-obatan jadi yang telah diumumkan oleh FDA telah menjadi

topik diskusi aktif sejak pertama kali diterbitkan dengan perubahan undang-undang obat

Kefauver-Harristahun 1962. cGMP tersebut dimaksudkan untuk menentukan cara pembuatan

dan kontrol minimum untuk farmasi industri dan fokus pada apa yang perlu dilakukan daripada

bagaimana harus dilakukan. Kegagalan untuk mematuhi peraturan GMP sebagaimana diatur

dalam Code of Federal Regulations merupakan pemalsuan obat yang dimasukkan ke dalam

perdagangan antarnegara dan karena itu tunduk pada tindakan regulasi. Persyaratan ini berlaku

untuk obat manusia dan hewan (The Westin, 2011).

Peraturan GMP yang berlaku didasarkan pada tahun 1978 dari peraturan GMP asli.

Peraturan GMP diperbarui setiap tahun Namun, tidak ada perubahan besar telah dilaksanakan

sejak tahun 1978 (CFR, 2011).

Sebagai anggota dari Konferensi Internasional tentang “Harmonization of Technical

Requirements for Registration of Pharmaceutical for Human Use (ICH)”, Amerika Serikat telah

mengadopsi dokumen ICH pedoman Q7, Good Manufacturing Practice merupakan panduan

untuk bahan aktif farmasi, dan diterbitkan sebagai pedoman bagi industri. Pada tahun 2002, FDA

mengadopsi pendekatan sistem untuk inspeksinya (CFR, 2011).

Kanada

Prinsip dari GMP Kanada adalah pemegang lisensi harus memastikan bahwa fabrikasi,

kemasan, label, distribusi, pengujian, dan penjualan obat harus mematuhi persyaratan dan prinsip

pemasaran dan tidak menempatkan konsumen pada resiko akibat tidak memadainya keamanan

dan kualitas.

Page 6: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Berikut merupakan regulasi GMP dimana pedoman GMP ini berlaku untuk farmasi,

radiofarmaka, obat biologi, dan kedokteran hewan dikembangkan oleh Health Canada.

Bagian Regulasi F P/L I D W T1. Bangunan C.02.004 2. Peralatan C.02.005 3. Personalia C.02.006 4. Sanitasi C.02.007

C.02.008

5. Pengujian raw material

C.02.009C.02.010

**

6. Kontrol Produksi C.02.011C.02.012

7. Quality control C.02.013C.02.014C.02.015

8. Pengujian Packaging Material

C.02.016C.02.017

**

9. Pengujian produk jadi

C.02.018C.02.019

**

10. Dokumentasi C.02.020C.02.021C.02.022C.02.023C.02.024

11. Sampel C.02.025C.02.026

12. Stabilitas C.02.027C.02.028

**

13. Produk steril C.02.029 *F = Fabricator, P/L = Packager/Labeller, I = Importer, D = Distributor, W = Wholesaler, T = Tester* = pedoman yang berlaku tergantung pada sifat kegiatan

Berikut perbedaan prinsip umum GMP antara ketiga negara:

INDONESIA AMERIKA KANADA

Cara Pembuatan Obat Peraturan yang berisi cara Pemegang izin pendirian

Page 7: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

yang Baik untuk produk

farmasi bertujuan untuk

memastikan bahwa

produk secara konsisten

diproduksi untuk

memenuhi kualitas yang

ditetapkan sesuai dengan

tujuan penggunaannya.

Hal ini berkaitan dengan

semua aspek produksi

dan pengendalian mutu.

pembuatan obat yang baik

untuk metode yang akan

digunakan dalam

pembuatan, pengolahan,

pengemasan, atau

memegang obat untuk

memastikan bahwa obat

tersebut memenuhi

persyaratan tindakan untuk

keselamatan, dan memiliki

identitas dan kekuatan dan

memenuhi karakteristik

kualitas dan kemurnian

yang dituju atau untuk

mencapai hasil yang

diinginkan.

harus memastikan bahwa

fabrikasi, kemasan, label,

distribusi, pengujian dan

grosir obat-obatan sesuai

dengan persyaratan dan

izin edar dan tidak

menempatkan konsumen

pada risiko akibat

keamanan yang tidak

memadai dan berkualitas.

Berikut perbedaan struktural dalam pedoman:

INDONESIA (BPOM) AMERIKA (FDA) KANADA (FDA)

PEDOMAN CPOB

(2006)

21 CFR Part 211 CGMP

for finished

Pharmaceuticals (2011)

GMP Guidelines – 2009

Edition, Version 2

A. Quality Management

B. Personnel

C. Premises

D. Equipment

E. Sanitation and Hygine

F. Production

G. Quality control

H. Self Inspection and

A. General Provisions

B. Organization and

Personnel

C. Buildings and Facilities

D. Equipment

E. Control of Components

and drug Product

Containers and

A. Sale

B. Premises

C. Equipment

D. Personnel

E. Sanitation

F. Raw material Testing

G. Manufacturing control

H. Quality Control Dept.

Page 8: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Quality Audits

I. Handling of Product

Complaint, Product

Recall and Returned

Products

J. Contract Manufacture

and Analysis

K. Qualification and

Validation

Closures

F. Production and Process

Controls

G. Packaging and

Labeling Control

H. Holding and

Distribution

I. Laboratory Controls

J. Records and reports

K. Returned and Salvaged

Products

I. Records

J. Packaging Material

Testing

K. Finished Product

testing

L. Records

M. Samples

N. Stability

O. Sterile Products

P. Medical Gases

Australia

Australia dikenal Therapeutic Goods Administration (TGA) yang meregulasi hal-hal yang

berkaitan dengan terapeutik melalui berbagai tindakan yang komprehensif termasuk memastikan

efikasi dan keamanan obat-obatan yang beredar di Australia. Poin utamadari keseluruhan

regulasi TGA mengenai obat-obatan dan alat kesehatan adalah inspeksi dari fasilitas manufaktur

untuk memastikan proses produksi dijalankan sesuai dengan prinsip manufaktur yang

dilegalisasi, termasuk Code of Good Manufacturing Practice (GMP).

Di Australia, Therapeutic Goods Act dibuat pada tahun 1989 dengan beberapa

pengecualian, bahwa produsen barang-barang terapeutik harus mempunyai lisensi. Untuk

mendapatkan lisensi untuk memproduksi hal-hal yang berkaitan dengan terapeutik, produsen

harus menunjukkan, selama inspeksi pabrik tersebut harus mematuhi prinsip-prinsip manufaktur

yang terkandung dalan GMP dan Quality systems.

Page 9: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Produsen luar negeri yang akan menjual barang terapi di Australia harus memenuhi standar

GMP yang setara dengan produsen di Australia. Produsen luar negeri diwajibkan memberikan

bukti ini kepada TGA. Jika bukti dokumen GMP tidak dapat diterima, maka auditor TGA akan

melakukan on-site audit dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada produsen di

Australia.

GMP dan inspeksi TGA merupakan elemen kunci dari sistem regulasi Australia untuk

menjamin keamanan, kualitas dan efektivitas dari sejumlah besar obat-obatan yang beredar di

Australia. Program TGA mengenai inspeksi dan re-inspeksi GMP Manufacturing merupakan

cara terbaik untuk pemerintah Australia sehingga dapat memastikan bahwa barang-barang terapi

diproduksi dengan standar internasional tertinggi.

Pada tanggal 29 juli 2009, Therapeutic Goods (Manufacturing Principle) Determination

No. 1 of 2009 mengadopsi panduan PIC/S untuk GMP. Pada tanggal 15 januari 2009 PE-009-8

menjadi Code of GMP, kecuali Annexes 4, 5 dan 14 yang tidak diadopsi oleh Australia.

Kode ini diperbarui untuk menggantikan Australian Code of Good Manufacturing Practice

untuk produk obat (16 Agustus 2002) dan untuk produk tabir surya (1994).

The 2009 Code terdiri dari dua bagian dan lima belas lampiran. Bagian I berlaku untuk

pembuatan produk obat jadi dan Bagian II berlaku untuk pembuatan Active Pharmaceutical

Ingredients (APIs). Bagian III identik dengan ICH GMP yang merupakan panduan untuk APIs,

yang sudah ditetapkan sebagai standar dalam prinsip manufaktur sebelumnya.

Berikut merupakan lampiran-lampiran (Annexes) yang diadopsi:

Annex 1: Manufacture of sterile medicinal products

Annex 2: Manufacture of biological medicinal products for human use

Annex 3: Manufacture of radiopharmaceuticals

Page 10: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Annex 6: Manufacture of medicinal gases

Annex 7: Manufacture of herbal medicinal products

Annex 8: Sampling of starting and packaging materials

Annex 9: Manufacture of liquids, creams and ointments

Annex 10: Manufacture of pressurised metered dose aerosol preparations for

inhalation

Annex 11: Computerised systems

Annex 12: Use of ionising radiation in the manufacture of medicinal products

Annex 13: Manufacture of investigational medicinal products

Annex 15: Qualification and validation

Annex 17: Parametric release

Annex 19: Reference and retention samples

Annex 20: Quality risk management

Australia belum mengadopsi Annex 4 dan 5 dalam PIC/S Guide untuk pembuatan obat-

obatan hewan dan annex 14 untuk produk yang berasal dari darah manusia atau plasma manusia.

Panduan PIC/S tidak termasuk annex 16 dan 18 karena khusus untuk EU GMP Guide.

Jepang

Pada tahun 1968, Jepang membentuk Japan Pharmaceuticals Manufacturers Association

(JPMA). Kemudian pada tahun 1969, sebagai respon terhadap rekomendasi WHO, sebuah

komite khusus dari JPMA membuat J-GMP. Sehingga pada tahun 1973, komite khusus tersebut

memulai aktivitasnya. Komite ini telah melakukan berbagai kegiatan selama 38 tahun

(Watanabe, 2010).

Page 11: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Pharmaceutical Affairs Law (PAL): membuat peraturan untuk menjamin kualitas,

efektivitas, keamanan obat, obat-obat kuasi, kosmetik, dan alkes untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat.

Tahun 1969 JGMP

Tahun 2004 Kewenangan inspeksi GMP di jepang dilakukan oleh Pharmaceutical Medical

Devices Agency (PMDA).

Tahun 2005 Persyaratan baru GMP Jepang hanya pedoman dokumen GMP ICH (ICH

Q7A GMP tentang pembuatan bahan aktif obat) yang diadopsi oleh Japanese MLHW

(Ministry of Health, Labor dan Welfare) (Nippo, 2003).

Cina

Tahun 1988, China’s State Food and Drug Administration (SFDA) mempublikasikan

peraturan GMP pertama kali di China. Mengalami revisi 2 kali yaitu tahun 1992 dan 1999. Berisi

kompilasi sederhana mengenai persyaratan kontrol kualitas dasar pembuatan obat.

Tahun 2010, SFDA mengeluarkan peraturan GMP yang terbaru di Cina, berisi persyaratan

lebih rinci mengenai aspek-aspek kunci dari proses manufaktur obat. GMP 2010 ini banyak

mengadopsi peraturan EU GMP yang relevan dengan ICH dan WHO Guide to Good

Manufacturing Practice (GMP) Requirements.

Tahun 2011, SFDA mengeluarkan lampiran pedoman penerapan GMP untuk 5 kategori

produk: obat steril, bahan obat aktif (API), produk biologi, produk darah, dan pengobatan

tradisional Cina (TCM).

Struktural GMP Cina (2010 Revision):

General Provisions

Page 12: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Quality Management

Organization and Personnel

Premises and Facilities

Equipment

Materials and Products

Qualification and Validation

Documentation Management

Production Management

Quality Control and Quality Assurance

Contract Manufacture and Analysis

Product Distribution and Recalls

Self Inspections

Supplementary Provisions (The Westin, 2011)

Korea Selatan

Pengaturan mengenai produksi obat di Korea Selatan di atur oleh Pharmaceutical Affairs

Law. Korean GMP, biasa disebut dengan KGMP. Sebuah pabrik obat yang berniat untuk

memproduksi produk obat untuk dijual di Korea harus mendapat persetujuan dari the

Commissioner of the Korea Food and Drug Administration (KFDA).

India

Produksi obat di India diatur oleh the Drugs and Cosmetics Rules. Pemegang lisensi untuk

memproduksi obat harus memenuhi persyaratan GMP sebagaimana diatur dalam Schedule M.

Schedule M menetapkan persyaratan umum dan spesifik untuk bangunan pabrik dan bahan,

Page 13: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

pabrik dan peralatan dan area yang direkomendasikan untuk instalasi dasar untuk kategori

tertentu obat.

ICH (International Conference on Harmonization of Technical Requirements for

Registration of Pharmaceutical for Human Use)

ICH merupakan proyek umum milik badan kepengawasan dan perwakilan beberapa

industri farmasi di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat untuk mendiskusikan berbagai masalah

mengenai persetujuan dan pemasaran produk obat baru pada tiga negara ini. Tujuannya yaitu

untuk menyelaraskan persyaratan regulasi yang berkaitan dengan kualitas, keamanan, dan efikasi

produk obat dan membantu kerjasama pengakuan bersama di antara ketiga negara. Pengakuan

bersama atau mutual recognition dilakukan berdasarkan pertukaran data dan laporan penilaian

untuk menghilangkan pengujian berulang dan inspeksi prosedural sehingga menurunkan biaya

pengerjaan dan mempercepat pengenalan produk obat baru ke masyarakat.

Diantara beberapa pedoman, ICH menyelaraskan produk yang digunakan untuk

pengobatan seperti GMP Practice Guide for Active Pharmaceutical Ingredients (ICH Q7A) yang

diterapkan di negara Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat pada tahun 2000.

WHO, 2014, WHO Good Manufacturing Practices for Pharmaceutical Products: Main

Principles. Annex 2. WHO Technical Report Series 986.

Immel, B.K. 2001. A Brief History of the GMPs for Pharmaceuticals. As published in BioPharm

13 (8), 26–36, 61.

CFR. 2011. Current Good Manufacturing Practice For Finished Pharmaceuticals; Part 211.

United States: US Government Information:.

Page 14: CGMP Sejarah Dan Aplikasi Di Negara Maju

Health Canada. 2009. Health Products and Food Branch Inspectorate Good Manufacturing

Practices (GMP) Guidelines – 2009 Edition, Version 2, Kanada: Canada Healthcare.

Australian Goverenment. 2009. Australian Codes of Good Manufacturing Practice – Current

Status. Tersedia online di http://www.tga.gov.au/industry/manuf-cgmp-status.htm

[Diakses tanggal 6 September 2014].

Swarbrick, J. Pharmaceutical Technology Third Edition Volume 1, 2007. USA: Informa

Healthcare.

The Westin. 2011. Update: Food Drug Law, Regulation and Education – Enforcement,

Litigation & Compliance Conference. Washington DC: Food and Drug Law Institute.

Watanabe, T. 2010, Activities of GMP sub-Committee in JPMA Quality & Technology

Committee, Japan: Japan Informa.