cerpen
DESCRIPTION
Cerpen buaya dan katakTRANSCRIPT
BUAYA DAN KERAJAAN KATAK
Pada suatu hari, ada sebuah kerajaan katak. Yang dipimpin oleh seekor katak yang dapat sihir.
Akan tetapi di sana juga hiduplah seekor buaya. Ia senang memangsa warga dari kerajaan katak.
Raja yang mendengar berita ini langsung menjadi marah. Karena mendengar berita dari
pasukannya yang dimangsa oleh seekor buaya.
Lalu raja katak siang itu langsung mendatangi sang buaya dengan didampingi oleh para pasukan
di belakangnya.
“Wahai buaya!” Sentak sang raja.
“Ada apa katak kecil?” Sahut buaya dengan sindiran.
“Mengapa kau memakan para wargaku yang tidak punya salah kepadamu?” Tanya raja dengan
agak marah.
“Aku lapar” Jawab sang buaya. “Dan aku hanya ingin makan katak” Lanjut sang buaya.
“Jika kau terus memakan para wargaku, kau akan ku sihir menjadi seekor katak! Agar kau juga
merasakan bagaimana dimakan oleh temanmu sendiri” Ancam sang raja dengan nada keras.
“Apa?! Sihir katamu? Apakah seekor katak yang kecil dapat menyihir aku yang besarnya lebih
dari sepuluh kali lipat dari besar badan seekor katak kecil sepertimu?” Kata buaya dengan nada
menyindir dan sedikit tertawa geli.
“Jika kau masih berani memakan dari wargaku! Lihat saja nanti! Aku tidak main-main dengan
perkataanku tadi!” Bicara sang raja dengan kembali mengancam.
“Baiklah… hahahaha..” Jawab sang buaya dengan nada tidak serius.
Akhirnya raja dan pasukannya pergi meninggalkan sang buaya yang sepertinya membandel.
Ternyata setelah diancam oleh sang raja, buaya masih berani memakan warga dari kerajaan
katak. Raja yang kesal akibat sikap sang buaya yang membandel dan sulit dibicarakan. Langsung
menghampiri sang buaya dengan kekesalan.
Sesampainya di tempat sang buaya, Raja Katak pun langsung mengeluarkan tongkat sihirnya
yang sudah lama tidak dipakainya. Dan ia langsung menyihir sang buaya dengan tongkatnya
menjadi seekor katak kecil. Sama seperti perkataannya saat berbicara kepada buaya kemarin
siang.
Buaya takut akan dimangsa oleh buaya lainnya, karena ia telah berubah menjadi seekor katak
kecil. Lalu ia pergi ke Kerajaan Katak. Dan menghadap sang raja. Ia meminta maaf, ia menyesal
karena telah memakan dan mengabaikan pembicaraan sang raja kemarin siang. Dan ia berjanji
untuk tidak memakan warga Kerajaan Katak lagi. Raja yang merasa iba, langsung membebaskan
buaya dari kekuatan sihir sang raja. Akhirnya, karena merasa hutang budi, buaya lalu menjadikan
dirinya sebagai benteng pertahanan Kerajaan Katak. Agar kerajaan katak aman dari mangsaan
buaya lainnya.
SI SINGA YANG BODOH DAN SI RUBAH YANG CERDIK
Suatu hari, si rubah mau mati kelaparan. Dia melihat si Singa sedang menyantap daging rusa.
Rubah yang melihat itu, berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan makanan Singa.
Akhirnya, dia menemukan ide.
Rubah mendekati Singa lalu langsung mengambil makanan Singa tanpa meminta. Singa
mengaum dengan keras. Dan berkata, “Berani-beraninya engkau mengganggu makan siangku,
sang raja hutan. Kamu mengambil makananku tanpa meminta ijin! Sekarang, aku akan
memakanmu!”
“Apa yang kamu katakan?! Akulah raja hutan yang sesungguhnya!” kata Rubah.
“Mana buktinya? Aku mau melihatnya!” kata Singa dengan suara keras.
“Baiklah, ikutilah aku!” kata Rubah dengan suara yang tak kalah keras.
Lalu mereka sampai dimana banyak terdapat banyak rusa yang sedang makan rumput. Lalu
Rubah dan Singa mendekati mereka. Mereka yang melihatnya langsung lari terbirit-birit.
Lalu rubah berkata, “Apakah kamu sudah melihat buktinya?”
“Ya yang mulia. Maafkan aku telah menganggu engkau. Aku sudah melihat dengan kepala dan
mataku sendiri.” Kata Singa.
“Ya sudah. Sana pergi! Dan jangan pernah menganggu aku lagi!” kata Rubah.
“Baiklah yang mulia” kata Singa.
Akhirnya, si Singa pergi. Rubah tertawa senang karena Singa bisa ditipu olehnya. Sebenarnya,
Singa tidak sadar, bahwa yang ditakuti oleh rusa itu adalah dirinya. Si Rubah pun selamat dari
terkaman Singa.
KURA KURA DAN MONYET
Ada seekor kura-kura dan monyet sedang bertengkar untuk mempertahankan kehormatan.
“hai monyet daripada kita bertengkar mendingan kita berlomba” kata kura-kura
“ya sudah kamu mau berlomba apa dengan ku” kata monyet
“bagaimana kalau kita bertanding memanen buah pisang” kata kura-kura.
“ya aku terima tantangan mu” kata monyet
Kura-kura dan monyet menuju lokasi lomba memanen buah pisang. Seekor burung menjadi
wasit
“siap bersedia mulai” kata burung
Kura kura dan monyet langsung memanjat pohon
“kura kura kamu pasti kalah” kata monyet
“Tidak akan aku pasti menang” kata kura kura
Waktu nya semakin berkurang, monyet dan kura kura tergesa-gesa untuk memanen buah pisang
Akhirnya waktunya habis “prit.. prit.. prit…” suara periwit sang wasit. Monyet dan kura kura
segera turun dari pohon pisang
“pasti punyaku yang lebih banyak” kata kura kura
“tidak mungkin pasti punyaku yang lebih banyak” kata monyet
Wasit segera menghitung hasil memanen buah pisang
“pasti aku yang menang” kata kura kura
“aku yang menang” kata monyet dengan kesal
“aku yang menang” kata kura kura dengan kesal
“sudah sudah jangan bertengkar aku sudah menghitung semua buah pisang yang kalian ambil”
kata wasit
“siapa siapa pasti aku ya yang menang” kata monyet
“jangan terlalu berharap pasti aku yang menang” kata kura kura
“jadi pemenangnya… tidak ada” kata wasit
“kok bisa tidak ada yang menang” kata kura kura dan monyet
“karena hasil buah pisangnya sama (seri)” kata wasit
Kura kura dan monyet terkejut
“saranku ya kalian berdamai saja” kata wasit (burung)
Keduanya saling minta maaf dan mereka berjanji tidak akan bertengkar kembali
PUNDI SI KANCIL YANG MALANG
Pada zaman dahulu hiduplah sepasang kancil, mereka adalah suami istri, suaminya
bernama landi dan istrinya bernama pupu. setelah beberapa bulan pupu hamil, mereka berdua
sangat bahagia, karena mereka akan mempunyai anak,
Suatu hari pupu menginginkan buah apel yang ada di kebun, sedangkan kebun itu dijaga
oleh harimau yang sangat kejam. Awalnya pupu akan mencurinya sendiri, akan tetapi ia
menyuruh landi suaminya untuk mengambilkannya, pada awalnya landi sangat takut tetapi demi
istrinya yang sedang mengandung ia mau mengambilkannya, landi masuk secara diam-diam.
Ketika dia sedang memetik buah apel, ia ketahuan oleh si harimau yang kejam, kemudian
harimau itu berkata “hey kamu sedang apa di sini” landi pun langsung lari secepat mungkin dan
si harimau itu mengejarnya, tapi usaha landi sia-sia ia tertangkap oleh si harimau, ketika harimau
itu mau memakan landi. Tiba-tiba pupu yang sedang mengandung datang menghampiri landi dan
berkata “jangan makan suami ku, ku mohon kepadamu ampunilah suamiku” pada awalnya
harimau itu tidak menganggapnya tetapi setelah melihat pupu yang sedang hamil ia langsung
berkata “baiklah jika itu permintaanmu akan ku lepaskan suamimu, tetapi dengan satu syarat
kamu harus menyerahkan anakmu setelah ia lahir kepadaku” kemudian pasangan itu
menyetujuinya. Dan landi dilepaskan oleh harimau itu.
Setelah beberapa bulan, pupu melahirkan, dan anak nya adalah seorang laki-laki dan
bernama pundi, pundi dirawat oleh harimau sehingga ia tumbuh menjadi dewasa. Pada awalnya
ia dirawat secara normal akan tetapi setelah ia tumbuh dewasa ia disiksa oleh harimau itu ia
diperkejakan di kebun apel sepanjang hari tanpa istirahat dan ia sering pingsang karena
kelelahan.
Pada suatu hari harimau itu sedang tidak ada di kebun sedangkan pundi kelaparan ia
mencoba memetik buah apel yang ada di kebun dan memakannya, ketika ia sendang asik makan
buah apel, tiba-tiba harimau itu pulang ke kebun dan melihat pundi yang sedang asik memakan
buah apel dan harimau itu berkata “hey kamu suruh siapa kamu memakan buah apel itu?, cepat
ke sini akan kubunuh kau” dan pundi pun menjawabnya “maafkan saya harimau saya terpaksa
memakan buah ini karena saya sangat lapar” dan harimau itu berkata lagi “tidak ada alasan
bagimu untuk memakan buah apel itu” seketika harimau itu memakan pundi tidak ada yang
tersisa sedikit pun kecuali kepalanya saja, terus harimau itu memberikan kepala pundi kepada
kedua orangtuanya, seketika orang tuanya menangis tersedu-sedu dan landi ayahnya pundi
sangat marah kepada harimau itu landi langsung mendorong harimau itu ke jurang yang sangat
dalam dengan sekuat tenaganya dan harimau itu melawan dia menggigit pundak landi tetapi
landi tidak menghiraukannya meskipun pundaknya berdarah dan harimau itu pun jatuh ke jurang,
terus ke dua orangtuanya dengan berat hati dan sambil menangis menguburkan kepala pundi
sambil berkata “maafkan lah atas perbuatan kedua orangtuamu ini anak ku” berakhir lah hidup
pundi yang dimakan oleh harimau itu dan harimau itu pun mati karena jatuh ke jurang dengan
didorong oleh landi…
KISAH ASMARA KELINCI DAN KUCING
“Lagi ngapain nih kucing cantik?” tanya seekor kelinci jantan yang mencoba untuk
merayu kucing betina yang sedang duduk sendiri di sudut pasar.
“Aku lagi kelaparan nih, dari kemaren belum makan” jawab kucing betina itu dengan
suara sedikit tertahan karena menahan lapar.
‘Kasian banget kamu… ya sudah, tunggu disini bentar ya… aku mau mengambilkan
sesuatu untukmu” kelinci jantan itu pun langsung berlari ke sebuah tempat yang tak jauh dari
pasar tersebut dan mengambil tulang ikan yang ada di sana.
“Ini buat kamu (memberikan tulang ikan tersebut). Tadi pas aku jalan-jalan nggak
sengaja aku melihat tulang ikan itu. Tapi karena aku bukan pemakan tulang, jadi tulang itu buat
kamu aja” (tersenyum)
“Wah, kamu baik banget… makasih banyak yaa” (tersenyum)
Kelinci itu pun merasa ingin terbang saking senengnya mendapat pujian dari kucing
cantik tersebut. Dia bingung dengan apa yang dia rasakan saat itu. ‘Apakah aku menyukainya?!’
dia pun bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.
“Ya sudah, aku pulang duluan yaa… makasih banget loh sudah ngasih aku makanan
(terseyum)” kucing itu pun berpamitan kepada kelinci.
Setelah pertemuan itu, kelinci jantan itu pun selalu memikirkan kucing betina yang telah
membuat jantungnya berdetak sangat kencang tersebut.
Dia pun tidak bisa menahan perasaannya dan berniat untuk langsung mengungkapkan
perasaannya kepada kucing betina tersebut.
Esok harinya, kelinci itu pun datang menghampiri kucing betina yang dia temui di sudut
pasar kemaren.
“Kucing cantik… Aku boleh jujur nggak sama kamu?” tanya kelinci.
“Boleh kok, mau jujur apa emangnya?” tanyanya heran.
“Emmm… begini, sebenernya aku ini suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacarku?”
tanya kelinci jantan itu dengan perasaan deg-degan.
“Apa katamu?! Kamu suka sama aku?!” kucing betina itu pun merasa sangat kaget
mendengar pernyataan dari kelinci jantan tersebut.
“Iya… aku suka sama kamu dan aku ingin hidup bersamamu, kamu mau kan jadi
pendamping hidupku?” tanya kelinci lagi.
“Aku minta maaf yaa kelinci, kayaknya aku nggak bisa nerima cintamu, kita ini
diciptakan berbeda. Seharusnya kamu mencintai seekor kelinci, bukan mencintai seekor kucing
seperti aku ini” jawab kucing.
“Tapi aku suka sama kamu. Aku mau kamu jadi pendamping hidupku! Aku mau kamu
yang menjadi alasan aku bahagia di dunia ini… apakah aku salah?!” kelinci jantan itu pun
mencoba untuk memperjuangkan cintanya.
“Bukannya gitu! Aku juga sebenarnya suka sama kamu, tapi kita juga harus menyadari
bahwa kita ini berbeda. Kita nggak mungkin bersatu!”
“Tapi aku nggak mau kehilangan kamu! Aku sayang banget sama kamu!” isak kelinci.
“Maafkan aku kelinci… kayaknya aku bener-bener nggak bisa nerima cinta kamu. Kita
itu memang ditakdirkan bukan untuk bersama. Aku berharap kamu bisa ngertiin aku, kelinci”
kucing itu pun mengeluarkan air mata.
“Baiklah… jika itu yang kamu mau. Aku akan mencoba buat ngilangin perasaanku ini,
aku nggak akan maksa kamu lagi buat jadi pendamping hidupku” kelinci itu pun mencoba untuk
tetap tegar menerima takdirnya.
“Makasih yaa kelinci, kamu sudah ngertiin aku. Dan sekarang relakanlah aku pergi. Aku
ingin mencari pasangan hidupku yang sebenernya, yang sejenis denganku. Dan kamu juga
silahkan cari pasangan yang sejenis denganmu. Semoga kamu bahagia dengan pasanganmu
nanti” kata kucing betina itu sambil menahan rasa sedihnya.
“Baiklah, kalau itu yang terbaik… semoga kamu juga bahagia dengan pasanganmu nanti,
selamat tinggal… kucing” kelinci itu pun berlari sambil meneteskan air mata. Tak terkecuali
kucing, dia pun menangis melihat kepergian kelinci yang sebenarnya ia cintai. Mereka pun
akhirnya berpisah dan menjalani hidup mereka masing-masing.
Beberapa bulan kemudian, akhirnya kelinci pun menemukan pasangan yang sejenis
dengannya dan mereka saling mencintai.
Tak terkecuali kucing, dia pun menemukan pasangan yang sejenis dengannya dan hidup
bahagia. Bahkan, mereka sudah mempunyai lima ekor anak.
Namun, dibalik kebahagiaan mereka, kelinci dan kucing tersebut sebenarnya masih saling
mencintai. Tetapi mereka juga menyadari bahwa mereka sudah memiliki pasangan satu sama
lain. Jadi jalan yang terbaik adalah mencoba untuk saling melupakan dan menjalani kehidupan
mereka masing-masing…
TAMAT
CURAHAN HATI POM POM
Sang senja kembali menyapa. Matahari jingga beringsut menghilang, digantikan ufuk-ufuk merah pertanda waktu maghrib akan segera datang. Saatnya aku harus segera kembali ke rumah. Dari segelintir cerita orang tua dulu yang kudengar, setan sedang asyik berseliweran mencari mangsa ketika maghrib berkumandang. Tentunya aku tak mau terlibat urusan apapun dengan makhluk TUHAN itu. Dengan penuh semangat kulangkahkan kaki, tak peduli ada miss cathy yang menggodaku dengan suara nakalnya. “Maaf yah aku masih anak kecil.”
Aku sebenarnya suka di rumah tapi karena ulah manusia yang satu itu, aku jadi menghindari rumah itu lebih baik bagi ketenangan jiwa dan raga. Aku tidak membencinya, aku hanya kurang suka dengan perlakuannya. Coba kalian bayangkan hampir setiap hari dia mencolek diriku, itu kan pelecehan, atau ketika aku sedang asyik terbuai mimpi, dia akan datang dan menggangguku. Ditambah dia juga sering mengataiku bau mulut, memang sih aku tak pernah sikat gigi tapi kan tidak usah mempermalukan sampai ke titik nadir. Tapi herannya manusia itu suka menciumku setelah menjatuhkan harga diriku (sungguh terlalu bukan???) bahkan dia akan memelusku dengan lembut setelah sebelumnya memukul pantatku. Wah, benar-benar aneh manusia ini, jangan-jangan dia termasuk manusia yang berkepribadian ganda (is syeremm). Aku rasa dia belum mengerti bahwa aku juga punya HAK yang dilindungi undang-undang. Kalian tahu kan HAK, hak asasi kucing. (dilarang protes)
Namaku Pom-Pom meskipun dia lebih sering memanggilku Mandut, entah apa artinya. Sebenarnya sih aku mau protes, aku juga mau nama yang keren. Felix kek! Brian O Connor kek! Atau mungkin William, kedengarannya lebih bagus, tapi dasar manusia sesukanya sendiri. Ngasih nama seenaknya padahal yang menjalani hidup kan aku sendiri. Aku memang terlahir dengan fisik yang hampir sempurna, mungkin karena itu orang-orang sangat menyayangiku. Aku memang ngegemesin, perutku agak bulat tapi masih proporsional beda banget tuh ma tuh manusia udah gendut, item lagi. Mataku Bulat dan kuning, selalu menyala dalam kegelapan. Pokoknya aku termasuk kucing yang paling te o pe be ge te di kalangan kucing kampung di daerahku. Memang wajahku paling tampan dan terkenal sangat tangkas dalam berburu tikus, tapi lebih jago lagi jika aku mendengar suara piring yang beradu dengan sendok maka aku akan langsung datang meskipun saat itu aku sedang terbuai mimpi indah. Kalian pasti tahu, itu pertanda waktunya makan.
Tapi sesuatu yang aneh terjadi padanya hari ini. Dia memelukku sangat erat hingga aku tak bisa bernafas. Aku meronta-ronta dan dia mulai melonggarkan pelukannya. Aku menatap wajahnya, Nampak butiran air terjatuh menimpa bulu halusku. Ada apa dengannya? Kenapa dia menangis? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benakku.
Seharian dia murung dan hanya mengurung diri di kamar. Aku kasihan padanya, meskipun seringkali dia melecehkanku tapi kan dia masih setia memberiku makan. Aku mendatanginya dan mencoba mengajaknya bermain seperti yang sering dia lakukan padaku. Dia tidak terpengaruh sedikitpun.
Aku jadi sedih melihatnya seperti itu, aku lebih suka dia menggodaku dan kemudian dia akan tertawa keras setelahnya. Ini bukan dia, apakah kiranya yang sedang menimpanya? Atau mungkin saat ini dia sedang patah hati tapi setahuku hanya aku satu-satunya pria dalam hidupnya. Aku tetap setia berbaring di dekatnya berharap dia akan bercerita kepadaku seperti sebelum-sebelumnya.
Dan saat itu pun datang, dia mulai membuka mulutnya dan terdengarlah“Pom-Pom gigiku sakit, jangan buat keributan di sampingku kalo kamu masih ingin hidup” katanya sadis.
What??? Jadi semua ini hanya tentang sakit gigi. Ternyata penyakit yang satu ini dapat merubah perilaku seseorang. Aku tertawa jahat tapi tetap versi kucing. Jadi yang terdengar di telinganya hanyalah meonganku
Makanya jangan suka ngatain orang eh kucing.Padahal kan kamu rajin banget sikat gigi, beda banget denganku yang kau sebut mister bau mulut karena tak pernah sikat gigi.
Hehehehehe ketula niyeeee…