cerpen
DESCRIPTION
CERPEN. I.Definisi Cerpen. Definisi cerpen menurut para ahli : Menurut H.B. Jassin –Sang Paus Sastra Indonesia- yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan , pertikaian , dan penyelesaian . - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
CERPEN
I.DEFINISI CERPEN Definisi cerpen menurut para ahli:
Menurut H.B. Jassin –Sang Paus Sastra Indonesia- yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
Menurut A. Bakar Hamid dalam tulisan “Pengertian Cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.
Sedangkan Aoh. KH, mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
Cerpen adalah prosafiksi yang menceritakansatu peristiwa istimewaatau satu persoalanyang dialami oleh tokohutamanya.
II. KARAKTERISTIK CERPEN
1. Konflik: tunggal2. Tokoh utama: tunggal3. Waktu: Peristiwa / cerita berdurasi maks 2 tahun.4. Karakter kata : 500 -5.000 kata
1. KONFLIKSebagaimana pengertiannya, konflik tunggal identik
dengan “satu persoalan dan satu kesan”.
Konflik / persoalan terdiri atas:
a. Konflik personal: konflik psikologis
b. Konflik antarpersonal, misalnya konflik dengan
orang lain
c. Konflik situasi, misalnya konflik diri dengan
situasi sekitar, contoh dengan situasi sosial,
politik, ekonomi, bencana alam, dll.
2. TOKOH UTAMA
Ada satu tokoh utama dalam cerpen, dan tokoh
tersebut bisa tunggal (aku, saya, dia, si A),
bisa pula dalam jumlah tertentu (mereka).
Tokoh utama pun tergolong dua jenis :
a. tokoh manusia
b. tokoh yang dipersonifikasikan, misalnya hewan, tumbuhan, benda-benda, dll.Penempatan tokoh utama dalam cerpen sebaiknya pada permulaan (bagian awal) cerpen
3. WAKTUa. Penulis Fiksi Josip Novakovich (2003) mengatakan,
cerpen meliputi waktu dari beberapa menit, hari sampai satu atau dua tahun; umumnya tidak lebih dari dua tahun.
b. Senada dengan yang pernah dikatakan Sastrawan Raudal Tanjung Banua ketika beliau menjadi Juri dalam Lomba Menulis Cerpen tingkat Pelajar se-D.I. Yogyakarta (2004), cerpen meliputi kurun waktu hingga dua tahun.Apabila pengarang hendak memasukkan masa silam, biasanya bisa berupa “cerita flashback” atau disusupkan dalam sepenggal ingatan tokoh.
4. KARAKTER KATA
Karakter kata : 500 -5.000kata bahkan ada jugacerpen yang berisi 30.000kata (ratusan halaman!).
III. PETA CERPEN
A. PERMULAAN 1. Perkenalan 2. Perkembangan Konflik
B. BAGIAN TENGAH 1. Masuk ke Konflik 2. Ketegangan (Suspense) 3. Klimaks
C. BAGIAN AKHIR 1. Penyelesaian konflik 2. Antiklimaks 3. Kejutan (Surprise)
PERMULAAN / PENGENALAN / INTRODUCTION / PROLOG
1. PerkenalanPerkenalan atau pembukaan cerpen ini menuturkan perihal apa, siapa, di mana, kapan dan mulai masuknya konflik. Perkenalan tidak usah diceritakan bertele-tele. Lebih cepat, tepat dan ringkas bagian ini lebih baik.
2. Masuk ke KonflikKonflik secepatnya dimunculkan. Konflik merupakan unsur yang menimbulkan persoalan dalam cerita. Ada sesuatu hal yang menarik sehingga pengarang merasa perlu menuliskannya. Menulis cerita adalah menemukan masalah, menemukan persoalan, menemukan konflik. Seorang penulis adalah seorang pencari masalah!
PERKEMBANGAN / PENGURAIAN KONFLIK
1. Perkembangan KonflikKonflik ini dapat terjadi dalam diri manusia atau hubungan manusia dengan lingkungannya.
a. Konflik dalam diri manusia itu sendiri, antara
lain kejiwaan, spiritual, falsafah dan
seterusnya.
b. Konflik manusia dengan lingkungannya,
antara lain konflik sosial, konflik fisik, dan
seterusnya. Pengolahannya harus tetap
terfokus pada satu konflik atau satu
persoalan.
2. Ketegangan (Suspense) Pengarang harus mahir dalam
menyusun serentetan ketegangan (suspense) yang menarik pembaca sehingga dalam benak pembaca akan
muncul pertanyaan : “Apa yang akan terjadi kemudian?”
3. Klimaks Bagian ini menantang pengarang untuk unjuk
keterampilannya. Pada bagian ini pengarang
menggiring semua bahan cerita menuju suatu
klimaks cerita. Di sini pun akan muncul konflik/masalah
lainnya (yang masih berhubungan dengan
cerita), sehingga dari kalimat dan paragraf itu
akan memancing pertanyaan: “Apa lagi yang
akan terjadi? Apa lagi? Apa lagi?”
PENGAKHIRAN / ENDING / EPILOG 1. Pemecahan / Penyelesaian Klimaks Konflik
Setelah cerpen diisi dengan konflik dan ketegangan mencapai suatu klimaks, pengarang melakukan pemecahan / penyelesaian terhadap klimaks konflik. Apakah konflik yang memunculkan suspense dan klimaks dapat diantisipasi? Atau pembaca berpikir, “Bagaimana penyelesaiannya? Akan beginikah? Akan begitukah?”Misalnya, apakah murid bandel itu akan bertobat? Apakah guru yang baik itu bisa sembuh dari penyakit? Apakah penjaga sekolah itu akan sanggup membuktikan bahwa hantu itu ternyata adalah permainan iseng murid-murid?
2. AntiklimaksAlur cerita menggiring pembaca dari sajian pemecahan klimaks menuju akhir dari cerpen, “Bagaimana akhirnya?”
3. Kejutan (Surprise)Kejutan (surprise) di akhir cerita juga dapat membuat cerita menjadi menarik, memberi kesan tersendiri bagi pembaca. Pengarang harus mengolah akhir cerpennya agar alur berpikir pembaca mengenai keseluruhan cerpen pada akhirnya menemukan suatu surprise. Ketika pembaca menebak-nebak (mungkin membuat suatu kesimpulan) akhir cerita “akan begini-begitu”, surprise bisa mengecoh tebakan itu sehingga memberi kesan tersendiri bagi pembaca. Surprise bisa saja berupa perkembangan suspense yang tak diduga-duga oleh pembaca.
Contoh
Konon ada seorang raja yang sangat mencintai
isterinya. Mereka saling mencintai dan amat
bahagia. Rakyat ikut bahagia. [Pengenalan]
Pada suatu hari sang permaisuri jatuh dari kuda
tunggangannya ketika mereka berdua sedang
meninjau kebun anggur. Sang permaisuri
menderita luka yang sangat parah, sehingga ia
meninggal dunia. Raja amat sedih. Ia merasa
telah kehilangan segalanya. [timbulnya
konflik]
Hari-hari berikutnya sang raja tak sanggupmenanggulangi kesedihannya. Lantas iamengurung diri dan tidak mau makan.Kondisi kesehatannya mulai menurun.Tubuhnya lemas dan jatuh sakit. Dalamsakitnya ia terus mengigau, memanggilistrinya.[klimaks]. Raja tak kuat mengatasisakit dan rasa kehilangannya.Akhirnya sang raja wafat karena duka-lara.[pengakhiran]
Konflik utama cerita adalahkonflik batin dalam dirisang raja, dan konflik itumenimbulkan suspense: bagaimana akhir hidup sangraja?
IV. UNSUR CERPENA. Unsur Intrinsik:
disebut juga unsur-unsur dalam cerpen, atau juga struktur cerpen. Unsur-unsur ini terdiri dari:
1) tema,
2) sudut pandang,
3) penokohan,
4) latar,
5) alur,
6) amanat.
1. TEMA,
Merupakan pokok cerita atauide pokok yang mendasaricerita.Tema cerpen umumnyaberkaitan dengan kehidupanmanusia sehari hari.
2. SUDUT PANDANG
Berkaitan dengan cara penulis cerpen menyampaikan karyanya.
Apakah ia menjadi tokoh yang masuk dalam cerpennya dan mengunakan kata ganti orang pertama, atau dia menjadi pengamat di luar cerpen dengan menggunakan kata ganti orang ketiga
3. LATAR/SETTING
Tidak hanya berkaitan dengantempat di mana peristiwa dalamcerpen terjadi, akan tetapi,jugaberkaitan dengan waktu dansuasana. Jadi, latar menggambarkansetting yang mendasari peristiwadalam cerpen tersebut secarakeseluruhan
4. ALUR
adalah rangkaian peristiwa dalam cerpen.
Alur dibedaka menjadi 3:
1. Alur maju:
Penceritaan rangkaian peristiwa dari awal sampai terkahir.
2. Alur mundur:
Penceritaan rangkaian peristiwa dari akhir kemudian berbalik ke awal
3. Alur campuran:
Perpaduan antara alur maju dan alur mundur
Akhir cerita dalam cerpen: Plot Terbuka
Alur/Plot yang memberi kesan “tidak tamat”, “bersambung”, yang biasanya disengaja oleh pengarang untuk memberi kesempatan pembaca mengisinya sendiri dengan imajinasi pembaca (Hanging Ending)
Plot TertutupAlur/plot ini umumnya pada cerita untuk anak-anak, baik itu berakhir dengan bahagia (Happy Ending) ataupun sedih (Sad Ending).
5. TOKOH / PENOKOHAN
Cerita memiliki tokoh atau dibalik, tokoh
memiliki cerita.
Dalamcerpen,tokoh/penokohan berupa:
a. Manusia (aku, kamu, dia, mereka, si A, si B, dst), baik sebagai protagonist (tokoh baik), antagonis (tokoh jahat),dan tokoh tritagonis (tokoh pelerai)
b. Personifikasi (hewan, tumbuhan, benda-benda, dst yang “dimanusiakan”)
6. AMANAT
Pesan moral yangingin disampaikanpenulis lewatcerita
UNSUR EKSTRINSIK
atau unsur di luarcerpen,misalnya siapapengarangnya, kapan cerpennyadibuat, bagaimana proses kreatif-nya, dan lain-lain.