cerpen

1
“Ketika jantungmu berdetak cepat, cintakah? Rindukah? Hanya karena sepintas dia lewat di pikiranmu?“ tertawa sebenarnya menanyakan hal ini. Tapi sudah sekian lama tak merasakan hal seperti ini, tidak aneh, hanya saja ada sesuatu yang lain. Sepertinya kemarin-kemarin hatiku beku tak berasa apa-apa, mungkinkah bekuan itu sedikit demi sedikit mulai mencair akibat terik kehadirannya dalam pikiranku. “aduhhh bukan ini yang harusnya aku tulis”, ucap Rani dalam pikirnya. “selalu deh, setiap bikin cerita, ngga pendek ngga panjang ujung- ujungnya curhat”, kini raut wajah rani sedikit kusut, tulisan yang sudah dia mulai sejak satu minggu lalu berakhir dengan rasa kesal. Ini bukan untuk pertama kalinya bukan juga kedua kali atau tiga kali, mungkin lebih dari 20 kali. Rani terdiam sejenak di depan laptop Acer yang dibelinya sekitar tiga tahun lalu dengan uang hasil tabungannya sendiri. Setelah menghela napas panjang rani mulai meletakkan jemarinya kembali pada keyboard laptopnya. “oke, saatnya kita mulai lagi!” saut Rani menyemangati diri-sendiri.

Upload: mei-syahara

Post on 19-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cerpen

TRANSCRIPT

Ketika jantungmu berdetak cepat, cintakah? Rindukah? Hanya karena sepintas dia lewat di pikiranmu? tertawa sebenarnya menanyakan hal ini. Tapi sudah sekian lama tak merasakan hal seperti ini, tidak aneh, hanya saja ada sesuatu yang lain. Sepertinya kemarin-kemarin hatiku beku tak berasa apa-apa, mungkinkah bekuan itu sedikit demi sedikit mulai mencair akibat terik kehadirannya dalam pikiranku.

aduhhh bukan ini yang harusnya aku tulis, ucap Rani dalam pikirnya. selalu deh, setiap bikin cerita, ngga pendek ngga panjang ujung-ujungnya curhat, kini raut wajah rani sedikit kusut, tulisan yang sudah dia mulai sejak satu minggu lalu berakhir dengan rasa kesal. Ini bukan untuk pertama kalinya bukan juga kedua kali atau tiga kali, mungkin lebih dari 20 kali. Rani terdiam sejenak di depan laptop Acer yang dibelinya sekitar tiga tahun lalu dengan uang hasil tabungannya sendiri. Setelah menghela napas panjang rani mulai meletakkan jemarinya kembali pada keyboard laptopnya. oke, saatnya kita mulai lagi! saut Rani menyemangati diri-sendiri.