cbr lab
DESCRIPTION
jus shareTRANSCRIPT
1093 LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
Pemeriksaan
CBR LABORATORIUM TANPA RENDAMAN
PB – 0113 – 76
(AASTHO T – 193 – 74)
(ASTM D – 1883 – 73)
1. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio)
tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air
tertentu. CBR (California bearing Ratio) adalah standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama.
2. PERALATAN
a. Mesin penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton
(10000 lb) dengan kecepatan penetrasi sebesar 1,27 mm (0,05″) per menit.
b. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 0,6609 mm (6″ ±
0,0026″) dengan tinggi 177,8 ± 0,13 mm (7″ ± 0,005″). Cetakan harus dilengkapi
dengan leher sambung dengan tinggi 50,8 (2,0″) dan keping alas keping logam
yang berlubang-lubang denga tebal 9,53 mm (3/8″) dan diameter lubang tidak lebih
dari 1,59 mm (1/16″).
c. Piringan pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (5 15/16″) dan
tebal 61,4 mm (2,416″).
d. Alat penumbuk sesuai dengan Cara pemeriksaan Pemadatan PB – 0111 – 76 atau
PB – 0112 -76.
e. Alat pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan yang
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji penunjuk.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
f. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8″) dengan
lubang tengah diameter 54,0 mm (2 1/8″)
g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95″), luas 1935 mm2 (3 in2)
dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm (4″).
h. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi. Peralatan lain
seperti talam, dan alat perata.
i. Alat timbang sesuai PB – 0111 – 76 atau PB – 0112 – 76.
3. BENDA UJI
Benda uji harus dipersiapkan menurut cara pemeriksaan pemadatan PB – 0111 – 76
atau PB – 0112 – 76.
a. Ambil contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk
campuran agregat.
b. Kemudian campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum atau kadar
air yang dikehendaki.
c. Pasang cetakan pada keping alas adan timbang. Masukkan piringan pemisah
(spacer disk) si atas keping alas dan pasang kertas saring di atasnya.
d. Padatkan bahan tersebut di dalam cetakan sesuai dengan cara B atau D dari
pemeriksaan pemadatan PB – 0111 – 76 atau PB – 0112 – 76. Bila benda uji akan
direndam periksa kadar airnya sebelum dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak
direndam, pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari
cetakan.
e. Buka leher sambung dan ratakan dengan alar perata. Tambal lubang-lubang yang
mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan
yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap diperiksa. Bila
dikehendaki CBR yang dirrendam harus dilakukan langkah yang bertahap.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
4. CARA MELAKUKAN
a. Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg (10
pound).
b. Untuk benda uji yang direndam, beban harus sama dengan beban yang
dipergunakan waktu perendaman.
Letakkan perama-tama keping pemberat2,27 kg (5 pound) untuk mencegah
mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
Pemberat selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan benda
uji.
c. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban
menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 (10 pound). Pembebanan permulaan ini
diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan
permukaan benda uji.
d. Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati 1,27
mm/menit atau (0,05″)/menit.
Catat pembacaan pembebanan pada penetrasi 0,312 mm (0,0125″), 0,62 mm
(0,025″), 1,25 mm (0,05″), 0,187 mm (0,075″), 2,5 mm ((0,10″), 3,75 mm (0,15″),
5 mm (0,20″), 7,5 mm (0,30″), 10 mm (0,40″) dan 12,5 mm (0,50″).
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,50 mm (0,50″).
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas benda uji
setebal 25,4 mm.
g. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari seluruh kedalaman bila
diperlukan kadar air rata-rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-
kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram
untuk tanah berbutir kasar.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
5. HASIL PEMERIKSAAN
Jenis Tanah : Lempung
Kedalaman : 30 cm
Lokasi Pengambilan : Belakang Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Medan
Warna Tanah : Abu-abu coklat
Dikerjakan : Selasa, 25 Juni 2013
Tabel 1. Penetrasi
Waktu PenurunanPembacaan
Arloji
Kalibrasi
AlatBeban
(menit) (inchi) (mm) (div) (kg/div) (kg)
1/4 0.0125 0.3125 58 0.01106 0.641481/2 0.025 0.625 108 0.01106 1.194481 0.05 1.25 220 0.01106 2.43320
1 1/2 0.075 1.875 342 0.01106 3.782522 0.1 2.5 469 0.01106 5.187143 0.15 3.75 745 0.01106 8.239704 0.2 5 1024 0.01106 11.325446 0.3 7.5 1504 0.01106 16.63424
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
Jenis Tanah : Lempung
Kedalaman : 30 cm
Lokasi Pengambilan : Belakang Laboratorium Sipil Politeknik Negeri Medan
Warna Tanah : Abu-abu coklat
Dikerjakan : Selasa, 25 Juni 2013
Tabel 2. Pemeriksaan kadar air tanah
Tanah basah+cawan (gram) 115.52
Tanah kering+cawan (gram) 107
Berat air (gram) 8.52
Berat cawan (gram) 17.5968
Berat tanah kering (gram) 89.403
Kadar air (%) 9.53
Tabel 3. Pemeriksaan berat basah dan berat isi kering
Berat tanah + cetakan (gram) 9823
Berat cetakan (gram) 4692.6
Berat tanah basah (gram) 5130.4
Isi cetakan (cm3) 2282.78
Berat isi basah (gr/cm3) 2.24
Berat isi kering (gr/cm3) 2.24
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
0.1″
0.2″
Gambar 1.Hubungan antara penetrasi dan beban
Dari hasil pemeriksaan pada Gambar 1. terlihat hubungan beban terhadap kecepatan
penetrasi, semakin besarnya harga beban semakin besar pula harga penetrasi, tetapi kurva
tersebut tidak termasuk kurva standar sehingga perlu dilakukan koreksi. Pada saat
penetrasi sebesar 0.1″ didapatkan beban sebesar 5.7 kg dan pada saat penetrasi sebesar
0.2″ didapatkan beban sebesar 11.9 kg.
Tabel 4. Perhitungan CBR
Harga CBR
0.1″ 0.2″
= =
= 43.05 % = 59.62 %
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: IIKelas: TPJJ-4A
Pengajar:Ir. Ependi Napitu, M.T.Tgl Praktek: 25-06-2013
6. KESIMPULAN
a. Berdasarkan Gambar 1. diperoleh hasil sebagai berikut:
Penetrasi 0.1″, beban = 5.7 kg
Penetrasi 0.2″, beban = 11.9 kg
b. Berdasarkan Gambar 1. dapat disimpulkan bahwa kurva tersebut tidak memenuhi
standar dan perlu dilakukan koreksi.
c. Berdasarkan Tabel 4. diperoleh hasil sebagai berikut:
Penetrasi 0.1″, CBR = 43.05%
Penetrasi 0.2″, CBR = 59.62%
d. Nilai CBR yang dipakai adalah yang terbesar yaitu 59.62%
LAPORAN PRAKTIKUM
LAB. UJI TANAH
CBR LABORATORIUM
TANPA RENDAMAN
Disusun oleh:
NAMA : TETRA OKTAVIANINIM : 1105131025KELAS : TPJJ-4A
JURUSAN TEKNIK SIPILPROGRAM STUDI TPJJ
POLITEKNIK NEGERI MEDANMEDAN
2013