catatan pengalaman akusisi perseroan
TRANSCRIPT
Akuisisi Menurut UUPT
• Pengambilalihan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perorangan perorangan untuk mengambilalih
saham Perseroan yang mengakibatkan saham Perseroan yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas Perseroan
tersebut (Pasal 1 angka 11 UUPT 2007)
Unsur – Unsur Akuisisi
• Pengambilalihan merupakan perbuatan hukum yang didasarkan pada perjanjian sehingga diperlukan persetujuan antara pihak yang diambil alih dengan yang mengambil alih
• Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan • Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan – pasal 125 ayat (2)
• Sedangkan yang dapat bertindak sebagai pihak yang diambil alih adalah Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang saham - pasal 125 ayat (1)
Subyek & Jumlah Akuisisi
UU 40/2007 PP 27/1998
UUPT 2007 tidak
mengklasifikasikan namun
hanya untuk mengambil alih
saham Perseroan
PP No 27 tahun 1998
memperbolehkan
pengambilalihan seluruh
maupun sebagian besar saham saham Perseroan maupun sebagian besar saham
Akan tetapi jika terjadi
pengambilalihan secara
keseluruhan tidak boleh
bertentangan dengan
ketentuan pasal 7 ayat (1) jo
ayat (5) yakni pemegang saham
tidak boleh kurang dari dua
orang
Konsekuensi Hukum
• Perbuatan hukum pengambilalihan tidak mengakibatkan Perseroan yang diambil alih sahamnya menjadi bubar atau berakhir
• Perusahaan masih eksis hanya pemegang • Perusahaan masih eksis hanya pemegang sahamnya yang beralih dari pemegang saham semula kepada yang mengambil alih
• Akibat hukumnya hanya sebatas terjadinya peralihan pengendalian Perseroan kepada pihak yang mengambil alih
Tahapan Akuisisi UUPT
Melalui Direksi Melalui PS
Penyusunan Letter Of Intent Tanpa perlu LoI dan Rancangan
Akuisisi
Menyusun Rancangan Akuisisi Negosiasi antar PS
Persetujuan RUPS Pengumuman di Media Persetujuan RUPS Pengumuman di Media
Pengumuman Ringkasan
Rancangan Akuisisi di Media
Masa Sanggah Kreditor
Masa Sanggah dari Kreditor Akta Akuisisi
Akta Akuisisi Pendaftaran Akta Akuisisi ke
DepkumHAM
Pendaftaran Akta Akuisisi ke
DepkumHAM
Letter Of Intent
• Surat minat & keseriusan dari pembeli untuk membeli saham perusahaan target
• Permintaan dokumen awal Perseroan antara lain :
- Identitas Perusahaan (Company Profile, Akta Pendirian berikut Perubahan, S. Domisili, NPWP, dan Izin-izin yang dimiliki Perusahaan) dimiliki Perusahaan)
- Perjanjian dengan Pihak Ketiga
- Laporan Keuangan Perusahaan (Audited)3 tahun terakhir;
- Propektus
- Dokumen-dokumen lain
• Tahapan akuisisi
Tahapan LoI
• Pengiriman surat
• Jawaban LoI
• Pertemuan lanjutan pasca LoI
• Pertemuan jajaran eksekutif pihak pembeli dan pihak penjual seperti : keuangan, hukum, pajak, perizinanpenjual seperti : keuangan, hukum, pajak, perizinan
• LoI biasanya berlaku 3 – 6 bulan
• Konsekuensi LoI :
- pembatalan terhadap hal- hal yang memberatkan
- perpanjangan 1 – 2 bulan untuk mengeliminasi permasalahan
Prinsip – Prinsip Pokok LoI
• Komitmen serius dari para pihak untuk melaksanakan transaksi dengan itikad baik
• Berisi syarat – syarat pokok dalam suatu transaksi yang akan membantu mencegah transaksi yang akan membantu mencegah adanya salah pengertian dikemudian hari baik sengaja/ tidak
• Permulaan masuknya pihak secara hukum untuk lebih merundingkan kepastian di dalam membuat perjanjian akuisisi
MoU
• MoU merupakan tindak lanjut disetujuinya LoI
• Berisi kesepahaman awal antara penjual
dengan pembeli
• MoU merupakan entry point untuk • MoU merupakan entry point untuk
penyusunan Rancangan Akuisisi
Isi MoU
• Hal – hal pokok yang disepakati dalam MoU antara lain :
- kewajiban perusahaan target terkait dengan pinjamanpinjaman
- kewajiban yang timbul dari perizinan
- perubahan status perseroan dari PMDN menjadi PMA
- Apabila perusahaan Tbk tata cara akusisi disesuaikan dengan peraturan Bapepam
Rancangan Akuisisi
• Rancangan Akuisisi dibuat Direksi Perusahaan
yang akan mengakuisisi (Acquiring) dan
Perusahaan yang akan diakuisisi (Acquired)
dengan mendapat Persetujuan Dewan dengan mendapat Persetujuan Dewan
Komisaris. Pasal 125 ayat (6) UUPT
• Rancangan Akuisisi diumumkan di media 30
hari sebelum RUPS
Isi Rancangan Akuisisi
• Pendahuluan
- Obyek akuisisi
- Alas hukum akuisisi
• Informasi Para Pihak
- Perusahaan yang mengakuisisi (Riwayat Singkat, - Perusahaan yang mengakuisisi (Riwayat Singkat, Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham, Data Keuangan)
- Perusahaan yang diakuisisi (Riwayat Singkat, Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham, Data Keuangan)
- Informasi Mengenai Penjual (nama pemegang saham dan jumlah saham yang dijual)
Isi Rancangan Akuisisi
• Alasan dan penjelasan dilakukannya transaksi akuisisi
- alasan & latar belakang pihak yang diakuisisi, alasan & latar belakang pihak yang mengakuisisi,
- maksud & tujuan (urgensi akuisisi)
• Jumlah & Nilai Saham yang diakusisi • Jumlah & Nilai Saham yang diakusisi
- jumlah lembar saham
- prosentase dari modal yang ditempatkan
• Kesiapan Pendanaan
- bahwa dana yang digunakan untuk transaksi tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan
Isi Rancangan Akuisisi
• Prosedur penyelesaian hak pemegang saham minoritas
- mengacu pada pasal 126 ayat (2) jo pasal 62 UUPT
• Rencana terhadap manajemen dan karyawan
- bagi yang keberatan/ tidak setuju memiliki hak untuk memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan yang diakuisisi & diselesaikan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
• Komposisi pemegang saham setelah akuisisi
- Flow chart komposisi pemegang saham (baik pengendali maupun publik)
Isi Rancangan Akuisisi
• Pendapat dari Penilai
penetapan harga akuisisi berdasarkan pendapat dari penilai
• Perkiraan Jadwal Akuisisi
- sequence akuisisi- sequence akuisisi
- penyelenggaraan RUPSLB
• Informasi Tambahan
- Informasi lebih lanjut bagi para pemegang saham atau pihak lain dapat menghubungi Direksi
RUPS
• Keputusan RUPS mengacu pada pasal 87 (1) jo
pasal 89
• Keberatan dari kreditor dalam jangka waktu
14 hari setelah pengumuman di media14 hari setelah pengumuman di media
• Apabila tidak ada keberatan maka kreditor
dianggap telah menyetujui akuisisi
Dalam PPJB
• Pemeriksaan dokumen asli Perseroan
• Penandatanganan Surat Persetujuan dari
penjual (pemegang saham)
• Pernyataan dari Direksi Perseroan mengenai • Pernyataan dari Direksi Perseroan mengenai
keadaan Perseroan yang semestinya
(dokumen perseroan, perizinan, aset
perseroan, karyawan, kewajiban perseroan)
• Merupakan entry point proses LDD
Isi PPJB
• Berisi komparisi, recital, pokok perjanjian
• Pokok perjanjian terdiri dari :
- obyek perjanjian jual beli
- harga pembelian- harga pembelian
- tanda pengikatan
- Conditional precedent
- Conditional Subsequent
- Karyawan
Isi PPJB
• Aspek Formal Perjanjian :
- definisi & interpretasi
- keadaan kahar
- pernyataan dan jaminan- pernyataan dan jaminan
- wanprestasi
- pengakhiran
- aneka ketentuan
Akta Akusisi
• Berisi tentang pemenuhan hak dan kewajiban
para pihak pasca ditanda tanganinya PPJB
• Akta Akusisi sering disebut dengan Akta Jual
BeliBeli
• Akta ini bersifat notariil sehingga memiliki
kekuatan hukum dan nilai pembuktian yang
sempurna
Aspek Penting dalam Akuisisi
• Pernyataan dan Jaminan dari Pembeli & Penjual
- Pemberitahuan
- Perlindungan
- Dukungan
• Perjanjian• Perjanjian
- Negative Covenant
- Affirmative Covenant
• Conditional Precedent
• Indemnifikasi
Pernyataan dan Jaminan
• Pemberitahuan
- bagi pihak pembeli, pemberitahuan untuk
dapat mempelajari sedapat mungkin kegiatan
bisnis perusahaan yang akan diakuisisi bisnis perusahaan yang akan diakuisisi
- bagi pihak penjual, pemberitahuan
mengenai data- data dan apa saja yang
dimiliki oleh pembeli agar penjual bisa melihat
tingkat keseriusan pembeli
Pernyataan dan Jaminan
• Perlindungan
- perlindungan mengenai keseriusan dalam transaksi akuisisi sampai dengan penandatangananpenandatanganan
- mekanisme bagi pembeli untuk bebas dari kewajibannya melaksanakan transaksi apabila ditemukan fakta yang merugikan pembeli
- bagi penjual, apabila tidak ditemukan maka pembeli wajib meneruskan transaksi akuisisi
Pernyataan dan Jaminan
• Dukungan
- Penjual akan memberikan pertanggungjawabannya kepada pembeli apabila setelah transaksi akuisisi ada hal/ sesuatu yang tidak diketahui oleh pembeli sehingga merugikan tidak diketahui oleh pembeli sehingga merugikan pihak pembeli
- obyek pernyataan dan jaminan meliputi : laporan, keuangan, aset, pajak, tenaga kerja, perkara di pengadilan, perjanjian dengan pihak ketiga, lingkungan hidup
Perjanjian
• Perjanjian yang meliputi waktu antara
penandatangan dan saat penutupan transaksi
dan memiliki konsekuensi hukum terhadap
proses akuisisiproses akuisisi
• Perjanjian tersebut terdiri dari :
- Negative Covenant
- Affirmative Covenant
Perjanjian
• Negative Covenant
- hal – hal yang tidak diperbolehkan yang
membatasi penjual dari tindakan – tindakan
tertentu tanpa persetujuan pembeli tertentu tanpa persetujuan pembeli
- bertujuan melindungi pembeli terhadap
tindakan penjual yang mengubah maksud dan
tujuan akuisisi
- contoh : penjual membagikan bonus, deviden,
mengubah anggaran dasar perseroan,
Perjanjian
• Affirmative Covenant
- hal – hal yang diperbolehkan satu atau para pihak mengambil tindakan – tindakan tertentu antara penandatanganan sampai dengan penutupan transaksi
- contoh : menjalankan pembukuan, menyelenggarakan - contoh : menjalankan pembukuan, menyelenggarakan RUPS dalam rangka persetujuan, persetujuan dari pihak ketiga dan instansi pemerintah
- Bila pembeli ingin menambah klausul maka berisi kewajiban absolut dan persyaratan tambahan
Conditional Precendent
• Persetujuan dalam proses akuisisi merupakan
persetujuan yang bersifat external dan
internal
• Perjanjian dan persetujuan pendahuluan pada • Perjanjian dan persetujuan pendahuluan pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan
• Contoh : persetujuan KAP, penyelesaian
litigasi, kontrak kerja kepegawaian
Indemnifikasi
• Syarat untuk memberikan jaminan ganti rugi
kepada pihak pembeli apabila ada klain dari pihak
lain terhadap perseroan sebelum akusisi
• Indemnifikasi merupakan suatu perjanjian atau • Indemnifikasi merupakan suatu perjanjian atau
tindakan yang harus dilakukan oleh pihak penjual
kepada pembeli
• Indemnifikasi akan menutupi kelemahan dari
kalusul pernyataan dan jaminan, seperti
kewajiban terhadap pihak ketiga dikemudian hari
Perlunya Indemnifikasi
• Batalnya suatu perjanjian atau keterangan
tidak benar yang diberikan penjual dan
ditemukan setelah terjadinya transaksi akuisisi
• Suatu pembagian tanggungjawab diantara • Suatu pembagian tanggungjawab diantara
para pihak yang bertransaksi dalam perjanjian
akuisisi
• Contoh : penundaan perkara litigasi,
pembersihan atas kerusakan alam.