catatan medik berorientasi pada masalah

40
0 Pedoman Rekam Medis Berorientasi Masalah FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2009

Upload: david-conner

Post on 19-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

TRANSCRIPT

Page 1: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

0

Pedoman

Rekam Medis

Berorientasi Masalah

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

2009

Page 2: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, setiap dokter wajib memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Salah satu aspek yang diatur dalam undang-undang tersebut adalah penyelenggaraan rekam medis (pasal 46 dan 47). Penyelenggaraan rekam medis adalah kewajiban bagi setiap dokter yang menjalankan praktik kedokteran. Permasalahan yang ada saat ini adalah dokter tidak menyadari manfaat dan kegunaan rekam medis sepenuhnya sehingga penyelenggaraan rekam medis tidak berjalan dengan baik. Karena itu, diperlukan suatu pedoman penyelenggaraan rekam medis yang dapat digunakan oleh mahasiswa kedokteran untuk membiasakan penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar. Selain itu, dipilih rekam medis berorientasi masalah karena dianggap paling cocok digunakan untuk pendidikan kedokteran. B. Tujuan

Tujuan pembuatan pedoman rekam medis berorientasi masalah adalah:

1. sebagai acuan pelaksanaan praktik kedokteran selama pendidikan 2. sebagai acuan untuk membuat rekam medis berorientasi masalah 3. sebagai acuan untuk memahami manfaat dan kegunaan rekam medis untuk

kepentingan dokter, pasien, saranan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan

Page 3: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

2

BAB II

REKAM MEDIS

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 269/MENKES/PER/ III/2008 tentang Rekam Medis:1

1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. – Pasal 1(1)

2. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat: identitas pasien; tanggal dan waktu; hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; diagnosis; rencana penatalaksanaan; pengobatan dan/atau tindakan; pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien; untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan persetujuan tindakan bila diperlukan. – Pasal 3(1)

3. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat: identitas pasien; tanggal dan waktu; hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; diagnosis; rencana penatalaksanaan; pengobatan dan/atau tindakan; persetujuan tindakan bila diperlukan; catatan observasi klinis dan hasil pengobatan; ringkasan pulang; nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan; pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik. – Pasal 3(2)

4. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-kurangnya memuat: identitas pasien; kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan; identitas pengantar pasien; tanggal dan waktu; hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit; hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; diagnosis; pengobatan dan/atau tindakan; ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut; nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan; sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain; dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. – Pasal 3(3)

5. Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai: a. pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien; b. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan

kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi; c. keperluan pendidikan dan penelitian; d. dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan e. data statistik kesehatan – Pasal 13(1)

Dari keterangan di atas tentang manfaat rekam medis, dapat dijelaskan bahwa rekam medis dapat berfungsi sebagai:2,3,4

a. Sumber informasi kepada pihak lain yang berwenang, misalnya kepada sejawat, konsulen, dokter jaga, perawat dan tenaga kesehatan lainnya

Page 4: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

3

b. Bukti dokumentasi, misalnya kepada tim medis dan hukum c. Alat untuk evaluasi dan penilaian peserta pendidikan dokter (mahasiswa) dan

pendidikan dokter spesialis d. Alat untuk membuat daftar prioritas pemeriksaan, tindakan dan terapi dengan

mempraktekkan prinsip manfaat biaya (cost effectiveness) e. Bahan penelitian

Untuk dapat memudahkan dalam mengingat kegunaan/fungsi rekam medis, dapat digunakan singkatan ALFRED, yang artinya bernilai bagi kepentingan Admistratif, Hukum (Legal), Finansial, Riset, Edukasi dan Dokumentasi.5

Page 5: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

4

BAB III

JENIS REKAM MEDIS

Secara garis besar terdapat 3 bentuk rekam medis, yaitu:

1. Rekam medis tradisional Disebut tradisional karena lazimnya rekam medis ditulis pada kertas (paper-based).

5 Secara singkat bentuk ini adalah bentuk yang telah lama dipergunakan dan sampai saat ini masih merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Bentuk ini bersifat source oriented. Kekurangannya adalah keterangan sering disusun tidak beraturan, misalnya keterangan mengenai berbagai masalah medis yang seharusnya terpisah, dituliskan bersama di dalam satu paragraf yang panjang, sehingga sukar ditinjau di kemudian hari. Seringkali yang mencolok adalah bahwa hanya nama penyakit yang dapat dibaca dari rekam medis dan tidak memperlihatkan masalah sebenarnya yang dikeluhkan pasien.3,4,6

2. Problem Oriented Medical Record (POMR)/Rekam Medis Berorientasi Masalah (RMBM) POMR diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed pada tahun 1970 dengan maksud untuk membuat cara standar (baku) dalam pengumpulan dan analisis data medis.4,6 POMR sekarang disebut sebagai Problem Oriented Health Record (POHR)/Rekam Kesehatan Berdasarkan Masalah. Konsep dasar POHR adalah membuat dokter dapat menjabarkan setiap masalah klinis secara individual.5 Salah satu kekhususan RMBM ialah penonjolan masalah-masalah yang dialami pasien. Keuntungannya adalah bersifat sangat menyeluruh (komprehensif) dan tiap masalah yang ada dapat dilihat dengan mudah.4,6

3. Rekam medis terintegrasi Rekaman dilakukan dengan menggabungkan dokumentasi yang datang dari berbagai sumber secara saling berkaitan dan mengikuti urutan kronologis yang ketat atau urutan berbalik arah (reverse chronological order). Kegunaannya adalah untuk memudahkan pemberi pelayanan kesehatan dalam mengikuti pemberian pelayanan dan pengobatan pasien. Sedangkan kelemahannya adalah sulit untuk membandingkan informasi yang berhubungan.

Tabel 1. Perbandingan Rekam Medis Tradisional dan RMBM 3

Tradisional RMBM

- Anamnesis - Data Dasar • Anamnesis

• Keluhan utama o Keluhan utama • Riwayat Penyakit Sekarang o Riwayat Penyakit Sekarang • Riwayat Penyakit Dahulu o Riwayat Penyakit Dahulu

- Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Fisik - Pemeriksaan Laboratorium Rutin • Pemeriksaan Laboratorium Rutin - Ringkasan - Ringkasan - Daftar Masalah - Pengkajian Tiap Masalah - Diagnosis Kerja - Rencana - Diagnosis Banding • Diagnosis - Penatalaksanaan / pengobatan • Pengobatan - Pemeriksaan Penunjang • Penyuluhan - Kesimpulan - Kesimpulan

Page 6: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

5

BAB IV

REKAM MEDIS BERORIENTASI MASALAH

TUJUAN

Tujuan RMBM adalah membuat standarisasi pengumpulan data dan analisis data medis dan membantu dalam pengembangan suatu kumpulan data yang dinamik dan mudah dinilai dengan segera. Membuat rekam medis tidak sekedar mengumpulkan data dalam rangka menegakkan diagnosis, tetapi harus dapat disusun dalam suatu narasi (pencatatan) yang baik dan logis, sebagai hasil penggabungan semua data objektif dan interpretasi subjektif. Dari data yang demikian banyak, akhirnya dapat tersusun rekam medis yang mencerminkan pikiran si pembuat (dokter) baik secara implisit maupun eksplisit.4,6

Penulis rekam medis harus mampu mengemukakan mana masalah utama dan mana masalah yang tidak penting (sampingan). Data yang dicatat harus disaring, sehingga dapat disusun rekam medis yang relatif singkat tetapi lengkap. Orang lain yang membaca rekam medis tersebut harus bisa dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis dan memahami kesimpulan yang dibuat.4,6 Dengan demikian, rekam medis dapat berfungsi selain sebagai dokumen tertulis, juga sebagai alat komunikasi tertulis, serta dapat juga menjadi sarana pendidikan.4 Satu hal yang penting diperhatikan dalam penulisan RMBM adalah adanya konsistensi mulai dari data dasar, daftar masalah, tatalaksana sampai kesimpulan.7 Tujuan perubahan format ke RMBM adalah:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan 2. Meningkatkan ketrampilan pemecahan masalah (problem solving) 3. Memudahkan penilaian prestasi dokter 4. Memudahkan penelitian3,4,8

MANFAAT

Manfaat RMBM antara lain:

1. Membuat evaluasi dan perencanaan yang lebih sistematis 2. Menampilkan data dalam bentuk yang lebih jelas, sistematis dan dinamis 3. Menekan biaya perawatan 4. Memberikan penatalaksanaan kepada pasien (masalah) seutuhnya 5. Menghindarkan kemungkinan terlupakannya masalah yang ada3,4

KOMPONEN

Komponen RMBM terdiri dari: 1. Catatan pada waktu masuk (admission note), terdiri dari:

a. Data dasar (data base)

i. Anamnesis ii. Pemeriksaan fisik

iii. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang rutin b. Pengkajian (assessment) dan rencana (plan)

i. Ringkasan (summary) ii. Daftar masalah (problem list)

Page 7: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

6

iii. Pengkajian (assessment) iv. Rencana (plan)

2. Catatan perkembangan (progress note), terdiri dari: a. Data subjektif (subjective)

b. Data objektif (objective)

c. Pengkajian (assessment) d. Rencana (plan)

4,6

Gambar 1. Kerangka RMBM

3

DDAATTAA DDAASSAARR

MMAASSAALLAAHH &&

PPEENNGGKKAAJJIIAANN

PPLLAANNNNIINNGG Diagnosis Terapi

Penyuluhan

SS..OO..AA..PP Subjective (Gejala) Objective (Tanda dan Pemeriksaan Penunjang)

Assessment (Pengkajian) Planning (Diagnosis, Terapi, Penyuluhan)

Kesimpulan/

Diagnosis Akhir

Data Subjektif Anamnesis

Data Objektif Pem. Jasmani

Pem. Penunjang dasar (rutin/non rutin)

Identitas

Page 8: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

7

BAB V

DATA DASAR

Data dasar harus lengkap, teliti dan mengandung kesan analitik. Lengkap diartikan sebagai semua kelainan yang penting harus tertulis. Pengertian analitik mencerminkan adanya deskripsi riwayat penyakit (keluhan dan gejala) yang cukup untuk bisa sampai kepada pengkajian masalah dan penatalaksanaan.6,9 Data yang didapat dari anamnesis disebut data subjektif, sedangkan data yang didapat dari pemeriksaan jasmani dan laboratorium disebut data objektif. Kedua data tersebut merupakan kumpulan data awal (data dasar).10 Tabel 2. Komponen Data Dasar

9

Data Subjektif Data Objektif

Apa yang dikatakan pasien kepada dokter Apa yang dokter temukan pada pemeriksaan fisik Anamnesis, mulai dari keluhan utama sampai pada anamnesis sistem

Semua temuan pada pemeriksaan fisik

Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang

Penulisan rekam medis mengikuti cara-cara yang lazim, dimulai dari anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga, dll.), dilanjutkan dengan pemeriksaan jasmani dan data laboratorium serta pemeriksaan penunjang.4,6 DATA SUBJEKTIF

Tujuan anamnesis adalah mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien yang bersangkutan. Informasi yang dimaksud adalah data medis organobiologis, psikososial serta lingkungan pasien.10 Informasi yang didapat dari wawancara dengan pasien biasanya akan memberikan kontribusi yang lebih untuk suatu pemecahan masalah daripada informasi yang didapat dari pemeriksaan jasmani atau uji diagnostik.11

Ada dua jenis anamnesis, yaitu autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis merupakan anamnesis terhadap pasien itu sendiri. Alloanamnesis adalah anamnesis terhadap keluarga/relasi terdekat atau yang membawa pasien tersebut ke rumah sakit.10

Sistematika Anamnesis

Data anamnesis terdiri dari:11

1. Identitas pasien 2. Keluhan utama 3. Riwayat Penyakit Sekarang 4. Riwayat Penyakit Dahulu 5. Riwayat Kesehatan Keluarga 6. Anamnesis Sistem 7. Riwayat Pribadi, Psikologis, Sosial Ekonomi dan Budaya

Page 9: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

8

Tabel 3. Komponen Anamnesis9,10,11,12

Komponen dari Anamnesis Waktu pengambilan data pasien.

Identitas, misalnya nama pasien, usia, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, status perkawinan.

Identifikasi

Sumber data, biasanya pasien sendiri, namun dapat pula berasal dari anggota keluarga, teman, surat rujukan atau rekam medis.

Reliabilitas

(Keandalan)

Tingkat dapat dipercaya bervariasi, tergantung dari daya ingat pasien, kepercayaan pasien kepada dokter dan mood.

Keluhan Utama Gangguan terpenting yang dirasakan pasien sehingga membawa pasien datang mencari pertolongan. Sebaiknya disertai data lamanya keluhan tersebut.

Penjelasan dari keluhan utama, mendeskripsikan perkembangan gejala dari keluhan utama tersebut. Dimulai saat pertama kali pasien merasakan keluhan itu, yang merupakan akhir masa sehat.

Menemukan adanya gejala penyerta dan mendeskripsikannya.

Mencari hubungan antara keluhan-keluhan dengan faktor atau suasana psikologis dan emosional pasien. Termasuk pikiran dan perasaan pasien tentang penyakitnya.

Riwayat Penyakit

Sekarang

Termasuk obat-obatan yang digunakan, riwayat alergi, riwayat merokok, riwayat konsumsi alkohol.

Keterangan terperinci dari semua penyakit yang pernah dialami dan sedapat mungkin dituliskan menurut urutan waktu. Penyakit yang diderita sewaktu kecil.

Penyakit yang diderita sesudah dewasa beserta waktu kejadiannya. Riwayat alergi dan riwayat operasi.

Riwayat Penyakit

Dahulu

Riwayat pemeliharaan kesehatan, seperti imunisasi, screening test, pengaturan

pola hidup.

Riwayat mengenai ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan pasien, dituliskan tentang umur dan keadaan kesehatan masing-masing bila masih hidup, atau umur waktu meninggal dan sebabnya. Gambarkan bagan keluarga yang berhubungan dengan keadaan ini.

Riwayat Keluarga

Tuliskan hal-hal yang berhubungan dengan peranan hereditas atau kontak di antara anggota keluarga yang dekat atau yang agak dekat. Ada atau tidaknya penyakit spesifik dalam keluarga, misalnya hipertensi, penyakit koroner, dan lain sebagainya.

Riwayat Pribadi,

Psikologis, Sosial

Ekonomi dan Budaya

Jelaskan tingkat pendidikan, status psikis, sosial ekonomi dan pola hidup.

Anamnesis sistem Tuliskan semua keluhan dan kelainan patologik yang bukan bagian dari penyakit sekarang dan yang belum ditulis dalam bab penyakit-penyakit dahulu.

Identitas Pasien

Identitas pasien meliputi nama lengkap (nama keluarga, nama sendiri), umur, jenis kelamin, suku, agama, status perkawinan, pekerjaan, alamat rumah dan nomor telepon. Selain itu juga diperlukan data mengenai contact person untuk pasien tersebut yang mudah dihubungi. Data identitas pasien ini sangat penting, karena data tersebut sering berkaitan dengan masalah klinik maupun gangguan sistem atau organ tertentu. Misalnya penyakit tertentu, berkaitan dengan umur, jenis pekerjaan, jenis kelamin dan suku bangsa tertentu.10

Dari data identitas pasien, kita juga mendapatkan kesan mengenai keadaan sosial ekonomi, budaya dan lingkungan. Dengan informasi tersebut, kita dapat merencanakan

Page 10: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

9

pengelolaan pasien, baik untuk diagnostik maupun pengobatan yang lebih cepat, optimal dan sesuai dengan kondisi pasien secara menyeluruh (holistik).10 Selain itu alamat dan nomor telepon penting untuk komunikasi berkesinambungan.

Keluhan Utama

Keluhan utama adalah keluhan terpenting yang membawa pasien meminta pertolongan dokter atau petugas kesehatan lainnya. Keluhan utama biasanya dituliskan secara singkat beserta lamanya, seperti judul berita utama dalam surat kabar. Misalnya: “Badan panas sejak tiga hari yang lalu.”10

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) adalah riwayat mengenai panyakit pasien saat ini, yang dimulai dari akhir masa sehat. RPS ditulis secara kronologis sesuai urutan waktu, dicatat perkembangan dan perjalanan penyakitnya. Jangan lupa mencatat deskripsi atau analisis terhadap setiap keluhan atau gejala penting.10,14,15 Perkembangan penyakit yang dicatat juga termasuk riwayat pengobatan atau perawatan untuk penyakit sekarang ini. Tuliskan hanya data yang positif (yang ditemukan pada pasien), dan sebaiknya dengan kata-kata pasien sendiri.10,13

Gambar 2. Riwayat Penyakit Sekarang

10 Dalam RPS dituliskan deskripsi atau analisis terhadap setiap gejala atau keluhan, yaitu terhadap keluhan utama dan keluhan penting lainnya. Untuk keluhan utama dan keluhan penting lainnya, lengkapilah secara terperinci sebagai berikut:9,10,11,12

1. Lokasi dan penjalaran • lokasi secara tepat, dalam atau superfisial, terlokalisir atau difus

2. Kualitas 3. Kuantitas

• tipe onset, intensitas/keparahan, disabilitas

Sehat Akhir masa sehat Minta pertolongan dokter/petugas kesehatan

Keluhan Penting lainnya

Keluhan utama

Keluhan terpenting

Lamanya

Page 11: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

10

4. Kronologis • onset, durasi, periodisitas, frekuensi

5. Kondisi/keadaan saat munculnya gejala 6. Faktor yang mempengaruhi

• faktor pencetus, faktor yang memperberat, faktor yang memperingan • kaitannya dengan aktivitas sehari-hari

7. Gejala penyerta

Oleh Levinson, sistem ini disebut sebagai The Sacret Seven.11

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada Riwayat Penyakit Dahulu (RPD), penyakit-penyakit yang pernah diderita pasien beserta waktunya dicatat. Dituliskan pula apakah pasien pernah mengalami kecelakaan atau operasi, maupun keadaan alergi.10 Hal tersebut di atas merupakan data penting karena memberikan informasi mengenai:

� Apakah ada gejala sisa? � Apakah ada kaitannya dengan penyakit sekarang? � Apakah ada pengaruh/kaitan terhadap pengelolaan pasien selanjutnya?

Riwayat penyakit dahulu mencakup anamnesis penyakit sistem kardiovaskuler (demam reumatik akut), sistem pernapasan (difteri, batuk rejan, influensa, tonsilitis, pneumonia, pleuritis, tuberkulosis), saluran cerna (disentri, hepatitis, tifus abdominalis), kulit (cacar air, morbili), infeksi (malaria, demam berdarah), muskuloskeletal, hematologi, endokrinologi, ginjal, saluran kemih, dll.10 Keterangan terperinci dari semua penyakit dengan komplikasinya yang pernah dialami sebaiknya dicatat menurut urutan waktu. Jangan mencatat penyakit-penyakit yang tidak pernah diderita, kecuali memiliki arti khusus untuk penyakit sekarang (contohnya pada pasien jantung reumatik dituliskan apakah pernah menderita tonsilitis/artritis).10

Pada pasien dengan riwayat kecelakaan atau operasi dicatat keterangan tentang tanggal, lama operasi, obat anestesi, jenis operasi, lama perawatan di rumah sakit, lamanya penyembuhan, sembuh sempurna atau tidak dan berapa lama tidak bekerja. Pada pasien wanita dengan riwayat kehamilan atau keguguran ditanyakan dan dicatat secara kronologis tentang jumlah kehamilan serta sebab keguguran.10

Anamnesis Sistem

Anamnesis sistem berisi semua keluhan dan kelainan patologis yang bukan bagian dari RPS dan yang belum ditulis dalam bahasan RPD. Jika tidak ada keluhan, ditulis negatif, tanpa tambahan lain. Bila ada keluhan, perlu dibuat deskripsinya secara lengkap.10

Riwayat Keluarga

Anggota keluarga meliputi kakek, nenek, ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, dan anak-anak pasien. Tanyakan tentang umur dan keadaan kesehatan masing-masing anggota keluarga bila masih hidup atau umur waktu meninggal dan sebabnya.10

Page 12: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

11

Cari hal-hal yang berhubungan dengan peran hereditas atau kontak di antara anggota keluarga dekat atau agak dekat, misalnya tuberkulosis, sifilis, hemofilia, penyakit saraf, penyakit jiwa, neoplasma, penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit kardio-renal-vaskuler. Bila mengenai penyakit herediter (misalnya diabetes melitus), buatlah genogram untuk mencari anggota-anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama.10

Riwayat Pribadi, Psikologis, Sosial Ekonomi dan Budaya

Dimulai dengan keterangan kelahiran (tempat dan cara partus, bila diketahui), diteruskan dengan peristiwa penting masa kanak-kanak dan sikap pasien terhadap keluarga dekat. Riwayat sosial mencakup keterangan pendidikan, pekerjaan (macamnya, jam kerja, pengaruh lingkungan kerja dan lain-lain), asuransi, aktivitas di luar pekerjaan (olahraga, hobi, organisasi dan lain-lain), perumahan (lingkungan), pernikahan (lamanya, jumlah anak, keluarga berencana, pernikahan sebelumnya), tanggungan, makanan (teratur atau tidak, banyaknya, variasi, berapa kali makan perhari, komposisi makanan sehari-hari, pengunyahan, nafsu makan, pencernaan), tidur (lama, teratur, ventilasi, jumlah orang dalam satu kamar tidur, penyebab gangguan tidur), kebiasaan merokok (lama merokok, jumlah rokok dalam batang per hari, teh, kopi, alkohol, obat, jamu, atau narkoba. Selain itu juga perlu dituliskan masalah yang dihadapi pasien, seperti masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, keluarga, keuangan, dan masalah psikologis serta psikososial lainnya.10

Data riwayat pribadi, psikososial, ekonomi, budaya dan keluarga ini merupakan informasi penting, baik dalam kaitannya dengan masalah klinik maupun penyakit yang diderita saat ini.10,13 Data ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan yang optimal dan menyeluruh (holistik) untuk pasien saat ini maupun selanjutnya.10

DATA OBJEKTIF

Setelah dituliskan data yang didapat dari anamnesis maka selanjutnya adalah menuliskan temuan pada pemeriksaan fisik.10 Temuan pada pemeriksaan fisik merupakan suatu tanda objektif dari suatu penyakit, yang merupakan fakta yang penting untuk diperhatikan. Apalagi jika temuan fisik tersebut merupakan konfirmasi dari apa yang telah ditemukan pada anamnesis. Pada kasus tertentu, temuan fisik dapat menjadi satu-satunya tanda yang penting dari suatu penyakit, apalagi jika temuan riwayat penyakit pada anamnesis membingungkan.13

Tercakup di dalam pemeriksaan fisik adalah penilaian status mental, keadaan kulit, kelenjar getah bening, kepala, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorok, leher, jantung, paru, abdomen, serta refleks-refleks. Data tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran umum tentang keadaan pasien. Selain itu di dalam rekam medis juga dituliskan temuan dari pemeriksaan objektif tentang hal-hal yang terukur, yaitu tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu dan tingkat kesadaran. Hal ini biasa disebut sebagai tanda-tanda kehidupan. Perlu pula ditambahkan data tanda-tanda objektif lainnya yang diperiksa, seperti tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.10

Page 13: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

12

Temuan pada pemeriksaan fisik, seperti juga hasil anamnesis, harus didokumentasikan sesegera mungkin, untuk menghindari distorsi dari memori.13 Hal lain yang juga perlu ditambahkan adalah data hasil laboratorium. Data laboratorium yang dimaksud adalah data yang dapat dituliskan segera dan tidak perlu yang lengkap.6

Setelah data tersusun, maka tidak segera dibuat diagnosis kerja dan diagnosis banding seperti yang biasa pada penulisan rekam medis tradisional. Hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah pembuatan pengkajian dan rencana.6,10

Page 14: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

13

BAB VI

PENGKAJIAN DAN RENCANA

Data komprehensif yang sudah dikumpulkan, baik berupa data subjektif maupun data objektif, merupakan elemen utama dalam pengelolaan pasien selanjutnya. Informasi yang didapatkan dari data dasar, terutama bersifat deskriptif dan faktual. Ketika masuk kepada tahap pengkajian dan rencana, tidak lagi berupa observasi dan deskripsi saja, namun mulai dilakukan analisis dan interpretasi.9

Sampai batas ini maka bagian analisis dari pekerjaan penyusunan rekam medis telah dilaksanakan, dan selanjutnya merupakan bagian sintesis. Hasil penemuan anamnesis, pemeriksaan jasmani dan data laboratorium dipertimbangkan bersama dan selanjutnya diadakan pengkajian serta dibuat suatu rencana penatalaksanaan.6

Bagian ini terdiri dari 4 tahap, yang meliputi: 6

1. Penulisan ringkasan 2. Penyusunan daftar masalah 3. Pembuatan pengkajian dari masing-masing masalah 4. Pembuatan rencana untuk menegakkan diagnosis dan pengobatan

Proses berpikir inilah yang merupakan proses berpikir diagnostik klinis. 1. RINGKASAN DATA KLINIS

Setelah selesai dengan penulisan data laboratorium, maka selanjutnya dibuat ringkasan.

Ringkasan menggambarkan keadaan khas pasien. Ringkasan harus singkat, berisikan hal-hal yang penting dan menekankan pada riwayat penyakit sekarang. Dalam ringkasan tercakup umur, jenis kelamin, keluhan utama dan lama sakit. Secara singkat pula bisa disampaikan data yang sangat menonjol dan penting dari pemeriksaan jasmani dan laboratorium. Dengan ringkasan, terlihat adanya pesan yang penting yaitu dengan memfokuskan kembali perhatian si penyusun rekam medis dan pembaca rekam medis pada kasus yang sedang ditangani.4,6

Penulisan dalam ringkasan sudah dapat menggunakan istilah medis. Selain itu ringkasan dibuat tidak dalam bentuk essay, melainkan dalam bentuk daftar temuan data klinis yang ada, terutama yang mendukung daftar masalah yang nantinya disusun. Data klinis yang tidak ditemukan, namun penting dalam menyusun masalah, dapat pula dicantumkan.14

2. DAFTAR MASALAH

Penetapan dan penyusunan masalah sering merupakan bagian yang sulit. Yang dimaksud dengan masalah utama adalah masalah yang dirasakan pasien dan/atau yang memerlukan penanganan segera. Namun pada pasien geriatri, apa yang dirasakan oleh pasien seringkali bukan merupakan masalah utama yang mengancam jiwa.6

Page 15: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

14

Akan banyak ditemukan berbagai masalah yang dikemukakan oleh pasien dan tugas pemeriksa dalam penyusunan rekam medis adalah membuat suatu daftar masalah dan membuat suatu urutan dari yang paling penting.6,9,13 Masalah yang penting tentunya merupakan keluhan utama yang membawa pasien mencari pertolongan dokter.6

Secara umum, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

P = (E-O) x C P : Problem E : Expected

O : Observed C : Concern

(E-O) atau delta harus ditemukan dahulu baru dilakukan perumusan masalah. Atau dengan kata lain masalah dapat didefinisikan sebagai abnormalitas yang dirasakan oleh pasien dan/atau ditemukan dokter, dinyatakan dalam istilah medis, yang memerlukan penanganan lebih lanjut.15

Tahap pertama dalam penyusunan masalah sebaiknya dimulai dengan mengidentifikasi semua penemuan, mulai dari anamnesis, pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan laboratorium.6,16 Yang akan muncul dalam daftar masalah tentunya tidak semua penemuan tersebut satu persatu, tetapi yang saling berhubungan. Harus diusahakan penemuan di atas dikelompokkan, dan disusun suatu sindrom yang mungkin sudah merupakan diagnosis. Diagnosis atau sindrom ini dapat dituliskan sebagai masalah utama atau pertama.6

Tentu saja keadaan tidak selalu mudah dan kita tidak selalu beruntung untuk dapat membuat atau menetapkan suatu sindrom atau diagnosis. Tidak jarang masalah masih berupa gejala atau tanda, atau bisa saja sindrom atau diagnosis telah disusun sebagai masalah namun gejala, tanda atau data laboratorium yang sudah masuk dalam sindrom di atas demikian penting dan mencolok, sehingga perlu dituliskan sebagai masalah tersendiri.6

Sebagai salah satu pegangan umum, hal yang dianggap sebagai masalah adalah hal yang seyogyanya akan mendapat perhatian dan akan terlihat dalam rencana selanjutnya, berupa tindak lanjut masalah pengobatan atau pemeriksaan lanjut. Jika tidak ada rencana tindak lanjut, sebaiknya tidak usah dituliskan dalam daftar masalah.6

Daftar masalah berisi satu atau beberapa masalah yang memerlukan perhatian dan harus ditindaklanjuti tersendiri serta merupakan dasar pembuatan rencana diagnostik, terapi dan penyuluhan.4 Bentuk perumusan masalah ini dapat berupa gejala, sindrom maupun penyakit yang sesuai dengan data yang menyokong.15,16 Daftar masalah tersebut nantinya disusun menurut prioritas.4,9

Page 16: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

15

Tabel 4. Daftar Masalah3,4,6,16,17,18

Bentuk Perumusan Masalah

Gejala Demam, konstipasi dan nyeri abdomen, nyeri dada dan fatigue Tanda Edema, S3 gallop dan ronki basah paru, massa abdomen Sindrom Sindroma disenteri Hasil laboratorium abnormal Gangguan fungsi hati, anemia dan darah samar di feses Diagnosis klinik Gagal jantung Diagnosis patologis Sirosis hati Kondisi non medis yang mempengaruhi kesehatan pasien

Mau cerai, tak bekerja, miskin, masalah sosial dan demografi lainnya

Usahakan dalam penyusunan daftar masalah, disusun mulai dari yang paling penting sampai kepada yang kurang penting.6 Misalnya: “Pasien Sirosis Hati dengan Hematemesis Melena dan Asites“. Maka urutan masalah adalah:

1. Hematemesis melena 2. Asites 3. Sirosis hati

Halaman pertama dari rekam medis akan terdiri dari ringkasan daftar masalah dan pencatatan waktu masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan. Oleh karena itu setelah pasien keluar perawatan atau meninggal, setiap masalah yang ada dari sejak masuk dan yang timbul sewaktu perawatan akan tertulis dalam lembaran tersebut.6,18 Dengan membaca halaman pertama tersebut dengan mudah dapat diketahui masalah pasien/kasus tersebut.6

3. PENGKAJIAN

Setelah tersusun daftar masalah, maka pengkajian merupakan tahap yang lebih sukar, karena sebenarnya bagian pengkajian ini akan mencerminkan penguasaan penyusun rekam medis (dokter) akan berbagai patofisiologi, gejala dan tanda penyakit. Tanpa bekal ini tentu saja tidak akan dapat dilakukan pengkajian dengan baik.6

Pengkajian merupakan suatu proses berpikir untuk menjawab pertanyaan masalah yang disebutkan dalam daftar masalah.15 Dalam pengkajian harus dituliskan pengertian atau definisi dari masalah- masalah yang sudah ditetapkan. Selain itu juga penting untuk menuliskan alasan penetapan masalah dalam daftar masalah. Dengan demikian orang bisa mengerti mengapa dan bagaimana bisa sampai pada masalah yang ditetapkan. Kalau ada diagnosis banding harus muncul dalam pengkajian ini.3,4,6,16

Pengkajian dimulai dengan menuliskan diagnosis atau sindrom yang merupakan masalah pertama/utama. Dituliskan penemuan data yang menyokong dan yang tidak atau kurang menyokong. Sebutkan penekanan mengapa diduga diagnosis tersebut dan berikan keterangan. Sesudah menyebutkan kemungkinan diagnosis, maka tugas selanjutnya adalah menuliskan diagnosis banding. Jelaskan alasan mengapa dipilih sebagai kemungkinan diagnosis banding.6

Page 17: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

16

Bagian pengkajian sangat tergantung pengalaman masing-masing. Pemilihan masalah dan susunan urutan sering tidak sama, namun demikian masalah yang utama yang merupakan sindrom atau bahkan diagnosis mestinya akan sama atau tidak jauh berbeda.

Pengkajian ditulis satu paragraf untuk masing-masing masalah. Pada akhir pembahasan masing-masing masalah dilanjutkan dengan rencana.6

4. RENCANA

Rencana terdiri dari tindak lanjut diagnostik dan penatalaksanaan. Penatalaksanaan meliputi pengobatan dan penyuluhan. Dalam membuat rencana-rencana tersebut, dokter harus memperhitungkan segi efektifitas biaya dan sosioekonomi pasien.4,6 A. Rencana Diagnostik

Tindak lanjut diagnostik dikerjakan dalam rangka memastikan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Selain itu, juga dipertimbangkan perlunya tindakan konsultasi. Prinsip dalam pemilihan alat bantu diagnostik adalah cost

efectiveness. Dewasa ini banyak pilihan alat bantu diagnostik dari yang sederhana sampai dengan yang canggih, yang tentunya menyangkut biaya yang mahal.6

B. Rencana Terapi6

1. Pengobatan simtomatik Pada saat awal sering diperlukan pemberian obat yang bersifat simtomatik,

walaupun keterangan mengenai patofisiologi belum jelas benar. Pemberian pengobatan simtomatik untuk menghilangkan rasa sakit akan sangat membantu pasien. Tentu saja dalam beberapa hal perlu diingat, bahwa dengan menghilangkan keluhan, ada kemungkinan tanda yang bersifat diagnostik akan kabur atau hilang. Obat penghilang rasa sakit umumnya juga diberikan berdasarkan patofisiologi yang mungkin menerangkan timbulnya sakit.

2. Pengobatan kausal Pengobatan kausal atau spesifik sangat diperlukan untuk menyembuhkan

penyakit pasien. Hal ini baru dapat diberikan setelah patofisiologi penyakit diketahui dengan jelas dan dapat diterangkan faktor penyebab penyakit.

3. Pencegahan komplikasi Seyogyanya penatalaksanaan penyakit tidak menimbulkan terjadinya

komplikasi lain yang tidak perlu terjadi. 4. Pengobatan jangka panjang Pengobatan jangka panjang berlangsung jika diperlukan pengobatan atau

perawatan lanjutan di luar rumah sakit (perawatan rumah).

C. Rencana Edukasi/Penyuluhan

Rencana edukasi/penyuluhan yang akan diberikan kepada pasien sehubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi pasien harus ditulis, terutama dalam hubungannya dengan mencegah penyakit atau mencegah timbulnya komplikasi penyakit.17 Misalnya, anjuran perubahan pola makan, berolahraga, pencegahan penularan, dan lain sebagainya. Selain itu juga perlu diberikan penjelasan mengenai

Page 18: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

17

rencana diagnostik dan terapi yang akan diberikan agar pasien dan/atau keluarga mengerti dan terlibat dalam tatalaksana pasien.

Page 19: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

18

BAB VII

KESIMPULAN DAN PROGNOSIS

KESIMPULAN

Sebagai akhir dari pengkajian dan rencana, sebaiknya penulisan rekam medis pada waktu hari pertama masuk ditutup dengan kesan umum (overall impression).6 Penulisan kesimpulan berupa kalimat yang dapat memberikan gambaran mengenai patofisiologi dan patogenesis dari disease entity yang ada. Misalnya: ”Pasien laki-laki 50 tahun dirawat dengan diabetes melitus tipe II dan komplikasi nefropati.” PROGNOSIS

Yang tidak kalah penting untuk dicantumkan adalah prognosis. Kata prognosis berasal dari bahasa Yunani: prognostikos, yang merupakan gabungan dari kata pro (sebelumnya) dan gnosis (pengetahuan). Prognosis dapat diartikan sebagai prediksi mengenai perkembangan penyakit pasien dan kemungkinan pasien tersebut mengalami kesembuhan

atau kekambuhan.19,20,21,22

Pengetahuan mengenai prognosis merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Yaitu pengetahuan mengenai apa yang akan terjadi jika suatu penyakit tidak diobati, membuat dokter mampu mengambil suatu keputusan rasional mengenai pengobatan yang akan diberikan. Selain itu, pengetahuan mengenai prognosis juga akan membantu kita dalam menjelaskan kepada pasien, baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau membatasi kemungkinan timbulnya komplikasi.23

Informasi mengenai prognosis dapat diambil dari penelitian yang sudah ada. Yang penting diperhatikan adalah perlunya mengkaji hasil penelitian tersebut, apakah benar-benar dapat diterapkan pada kasus yang sedang dihadapi. Perlu diperhatikan mengenai hal-hal yang mempengaruhi outcome dari kasus tersebut, misalnya jenis kelamin, umur, ras, dan lain sebagainya.23

Prognosis pasien terutama dituliskan mengenai masalah utamanya. Untuk menentukan prognosis, selain mempertimbangkan berat ringannya masalah secara klinis, juga mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan pasien. Prognosis ditulis dalam tiga aspek, yaitu: ad vitam, ad sanactionam dan ad functionam; dengan tiga kemungkinan, yaitu: baik, sedang atau buruk.24

Page 20: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

19

BAB VIII CATATAN PERKEMBANGAN

Apabila catatan waktu hari pertama masuk telah selesai, maka selanjutnya koasisten atau dokter membuat catatan perkembangan setiap hari. Catatan sebaiknya bersifat ringkas dan singkat, namun berisikan hal-hal yang esensial.6,9,24 Catatan perkembangan berisi catatan perubahan subjektif dan objektif, serta pengkajian selanjutnya yang berdasarkan prinsip cost effectiveness, yaitu mengutamakan keselamatan pasien dalam mencapai taraf kesehatan optimal. Rencana pemeriksaan seyogyanya sepadan dengan tujuan perawatan. Rencana penyuluhan lanjutan kepada pasien dan keluarga juga dituliskan.4

Catatan perkembangan berisi perjalanan dan perkembangan penyakit. Data baru yang penting dicatat secara singkat. Setiap perubahan pada pasien, baik mengenai keluhan maupun gejala, juga perlu dituliskan. Demikian pula kesimpulan dari hasil pemeriksaan penunjang yang baru diterima harus dicatat.4 Secara umum catatan perkembangan berisikan hal-hal sebagai berikut:6,24

1. Apakah keluhan dan gejala pasien sekarang? Adakah perubahan? 2. Adakah perubahan dalam penemuan pemeriksaan jasmani? 3. Apakah ada data laboratorium baru? 4. Adakah perubahan formulasi kasus atau hubungan dari berbagai masalah medis

satu dengan yang lain? 5. Adakah rencana yang baru dalam rencana diagnostik dan pengobatan pasien?

Suatu catatan lanjutan yang baik dapat segera memberikan keterangan untuk berbagai hal penting dan paling sedikit bisa menjawab hal-hal sebagai berikut:6,24

1. Apakah ada keterangan diagnostik baru? 2. Apakah pasien menjadi lebih baik atau lebih buruk? 3. Apakah obat yang dipilih bekerja dengan baik? 4. Apakah tindak lanjut diagnostik dan pengobatan berjalan atau direncanakan?

Cara penulisan data dengan format problem oriented dikenal dengan konsep SOAP. Konsep SOAP terdiri dari 4 bagian:

1. Subjective (Data Subjektif)4,6,16,18 Berisikan bagaimana perasaan pasien terhadap keluhannya sekarang.4,24 Seringkali perkataan pasien ditulis dalam tanda kutip supaya dapat menggambarkan keadaan pasien.17

2. Objective (Data Objektif)4,6,16,18 Berisikan hasil pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan penunjang.6,16,24

3. Assessment (Pengkajian)4,6,16,18 Berisikan bagaimana pendapat pemeriksa mengenai data tersebut di atas dan hubungannya dengan kasus.6,24 Pengkajian merupakan tulisan yang berisi hasil integrasi pemikiran dokter (berdasarkan pengetahuannya mengenai patofisiologi, epidemiologi, presentasi klinis penyakit, dan lain sebagainya) terhadap data subjektif dan objektif yang ada.17

4. Plan (Rencana)4,6,16,18 Berisikan rencana selanjutnya, baik diagnostik, pengobatan maupun penyuluhan.6,17,24

Page 21: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

20

Contoh Penulisan RMBM 4,6

DATA DASAR

Tn. EM, laki-laki, 53 tahun, bertempat tinggal di Jakarta, masuk sejak 30-12-2005 dengan keluhan utama badan kuning sejak satu hari sebelum masuk RS. Sejak 1 minggu sebelum masuk RS, terasa nyeri/ngilu pada otot lengan dan tungkai, disertai demam tinggi yang timbul mendadak dan terus-menerus. Pasien juga merasa sakit kepala terutama di bagian depan kepala, mata menjadi merah dan jika ada sinar pasien merasa silau. Di samping itu, juga ada keluhan mual dan muntah yg berwarna kuning dan berisi makanan. Lima hari sebelum masuk RS, buang air kecil sedikit, kira-kira dua gelas dalam 24 jam, berwarna kuning. Sejak 4 hari sebelum masuk RS, pasien tidak dapat buang air kecil. Sejak satu hari sebelum masuk RS badan pasien berwarna kuning dan mata juga berwarna kuning. Pekerjaan pasien adalah sebagai pengemudi angkutan zat kimia. Di rumah pasien banyak tikus dan pasien mempunyai kebiasaan tidur di lantai, serta ia sering membersihkan sampah dan selokan di rumahnya. Riwayat pernah menderita sakit kuning, sakit ginjal dan sakit tifus sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran kompos mentis, keadaan gizi sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 38,5oC. Sklera ikterik, jantung dan paru tak ada kelainan, hati teraba 2 jari di bawah lengkung iga, tumpul, kenyal, rata dan tak ada nyeri tekan. Limpa tak teraba, asites tidak ada, bising usus normal, pada anggota gerak ada nyeri tekan, terutama otot betis pada paha. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb 9,7 g%, Leukosit 10.800/mm3, Ureum 282 mg%, Kreatinin 10,6 mg%. Gambaran elektrokardiogram tampak normal dengan frekuensi denyut jantung 120/menit. RINGKASAN

Seorang laki-laki 53 tahun datang dengan keluhan utama badan kuning sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Sejak 1 minggu, nyeri/ngilu pada otot lengan dan tungkai, demam tinggi mendadak dan terus menerus, sakit kepala, mata merah, silau, mual, muntah. Sejak 5 hari BAK sedikit, warna kuning. Sejak 4 hari tidak bisa BAK. Pemeriksaan fisik: tampak sakit berat, hemodinamik stabil, febris 38,50C, sklera ikterik, hepatomegali, nyeri tekan gastroknemius. Pemeriksaan laboratorium: Hb 9,7 g%, Leukosit 10.800/mm3, Ureum 282 mg%, Kreatinin 10,6 mg%. MASALAH

1. Leptospirosis 2. Gagal Ginjal Akut

Page 22: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

21

PENGKAJIAN

1. Leptospirosis

Dipikirkan leptospirosis karena adanya sesak napas/tanda hepatomegali, anemia ringan, leukositosis dan peninggian ureum, kreatinin. Kemungkinan kontak dengan tikus cukup besar, mengingat banyak tikus di rumah pasien dan pasien sering membersihkan got, sehingga pemikiran ke arah leptospirosis ikterik hemoragika lebih diperkuat. Walaupun demikian, pemikiran tentang kemungkinan lain (diagnosis diferensial) hepatitis virus fulminan belum dapat disingkirkan, dimana ditemukan gagal hati, demam dan kuning.

A. Rencana Diagnostik: - Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap - Pemeriksaan serologi leptospira - SGOT, SGPT, Bilirubin - HBsAg, IgM anti-HBc, IgM anti-HAV

B. Rencana Pengobatan: - Tirah baring - Makanan lunak/saring - Bila intake oral tak cukup, berikan parenteral - Penisilin procaine 2 x 1,2 juta unit - Ampisilin kalau dirasa perlu

C. Rencana Edukasi: - Mengenai perlunya diet dan tirah baring - Mengenai penularan

2. Gagal Ginjal Akut Dipikirkan gagal ginjal akut karena terdapat oliguria, mual, anemia, peninggian ureum dan kreatinin. A. Rencana Diagnostik:

- Na, K, Cl serum; Na, K, Cl urin - Kreatinin - Ukur produksi urin/jam, evaluasi dalam 6 jam.

B. Rencana Pengobatan: - Keseimbangan cairan - Diuretik, bila produksi urin < 50 cc/24 jam. - Diet rendah protein

C. Rencana Edukasi: - Perlunya pengukuran urin - Perlunya keseimbangan cairan

KESIMPULAN DAN PROGNOSIS

Laki-laki 53 tahun dengan diagnosis Leptospirosis dengan komplikasi Gagal ginjal akut. Prognosis:

� Ad vitam : dubia ad malam � Ad functionam : dubia ad bonam � Ad sanactionam : bonam

Page 23: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

22

CATATAN PERKEMBANGAN

1. Masalah Leptospirosis

S : Badan makin kuning O : Sklera ikterik, badan ikterik, bilirubin total 27,3 mg% A : Dugaan masih tetap leptospirosis P : ● Pengobatan

o Tirah baring o Diet lunak rendah protein 40 g o Penisilin procain 2 x 1.2 juta unit

● Penyuluhan o Menerangkan kepada pasien dan keluarga tentang perkembangan

keadaan penyakitnya

2. Masalah Gagal Ginjal Akut

S : Kencing berkurang O : ● Lidah kering, turgor menurun, RR 36x/menit, Kussmaul

● Diuresis 25 cc/24 jam ● Ureum 292 mg%, natrium 132 meq/L ● Kreatinin 20,6 mg%, kalium 4,2 meq/L A : ● Faal ginjal makin menurun ● Asidosis metabolik P : ● Pemeriksaan

o Keseimbangan cairan & elektrolit untuk mengatasi faal ginjal o Pemeriksaan segera astrup untuk mendiagnosis asidosis metabolik

● Pengobatan o Infus NaCl 0,9% 6 jam/kolf untuk mengatasi dehidrasi o Furosemid 2 ampul i.v. untuk mengatasi fase anuria

● Penyuluhan o Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang perkembangan keadaan

penyakit pasien yg makin memburuk pada saat ini

Hari Ketiga Perawatan

Masalah: Kesadaran menurun S : mengigau, tak sadarkan diri O : kesadaran somnolen A : kesadaran menurun karena ensefalopati metabolik P : ● Pemeriksaan : konsul dari bagian neurologi (tidak ada kelainan di bidang

neurologi) ● Pengobatan : tirah baring

● Penyuluhan : menjelaskan kepada keluarga pasien tentang keadaan penyakit pasien pada saat ini

Page 24: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

23

DAFTAR ISTILAH

Istilah Definisi Assessment Pengkajian Alloanamnesis Anamnesis terhadap keluarga/relasi terdekat atau yang membawa pasien tersebut ke

rumah sakit Autoanamnesis Anamnesis terhadap pasien itu sendiri Catatan perkembangan

Catatan perubahan subjektif dan objektif, serta pengkajian selanjutnya yang berdasarkan prinsip cost effectiveness

Data Objektif Data yang didapat dari pemeriksaan jasmani dan laboratorium Data Subjektif Data yang didapat dari anamnesis Keluarga Mereka yang mempunyai hubungan darah dengan pasien (seperti kakek, nenek, ayah,

ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, dan anak-anak pasien) atau hubungan perkawinan ataupun tidak mempunyai hubungan darah/perkawinan tetapi tinggal dalam satu rumah

Keluhan Utama Gangguan terpenting yang dirasakan pasien sehingga membawa pasien datang mencari pertolongan

Keluhan Tambahan Keluhan lain selain keluhan utama Masalah Abnormalitas yang dirasakan oleh pasien dan/atau ditemukan dokter, dinyatakan dalam

istilah medis, yang memerlukan penanganan lebih lanjut Objective Data Objektif (pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium) Pengkajian Proses berpikir untuk menjawab pertanyaan masalah yang disebutkan dalam daftar

masalah Plan Rencana POMR Problem Oriented Medical Record

Rekam medis Keterangan baik tertulis/terekam tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatannya baik rawat inap, rawat jalan maupun gawat darurat

RMBM Rekam Medis Berorientasikan Masalah Reliabilitas Tingkat dapat dipercaya Rencana Upaya tindak lanjut Ringkasan Daftar temuan data klinis yang mendukung masalah Riwayat Penyakit Dahulu

Keterangan yang terperinci dari semua penyakit yang pernah dialami

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat mengenai ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan pasien, dituliskan tentang umur dan keadaan kesehatan masing-masing bila masih hidup, atau umur waktu meninggal dan sebabnya. Hal-hal yang berhubungan dengan peranan hereditas atau kontak di antara anggota keluarga yang dekat atau yang agak dekat

Riwayat Penyakit Sekarang

Keterangan yang menggambarkan perkembangan sejak akhir masa pasien merasa sehat, sampai saat ia memerlukan pengobatan

Riwayat Pribadi dan Sosial

Riwayat mengenai pendidikan, sosial ekonomi dan pola hidup

SOAP Subjective, Objective, Assessment, Planning

Subjective Data Subjektif (anamnesis)

Page 25: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No. 269/MENKES/PER/ III/2008 tentang Rekam Medis. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

2. Manual Rekam Medis. Konsil Kedokteran Indonesia, 2006. 3. Harun. Catatan Medik. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Modifikasi terakhir: 11 Juli 2005. 4. Djoko W. Problem Oriented Medical Record. Kuliah Ilmu Penyakit Dalam.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Modifikasi terakhir: 25 Juli 2005. 5. Gemala H. Beberapa aspek hukum dan administrasi dari catatan medis/kesehatan.

Dalam: Kongres PERHUKI. Jakarta: IRSJAM, 1985; No 1. Hlm 18-32. 6. Ali S. Problem Oriented Medical Record. Dalam: Buku Panduan Penataran Tutor

Ketrampilan Klinik Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 28-31 Mei 1990.

7. _______. Notulensi Rapat POMR Koordinator Pendidikan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 22 Desember 2004.

8. Jones, Bolden, Perreira Gray, Hall. Records. Dalam: Running a Practice: A Manual of Practice Management. Edisi ke-3. Sydney: Croom Helm, 1985.

9. Lynn B. Bate’s Guide to Physical Examination and History Taking. Edisi ke-8. Lippincott, 2003.

10. Nurhay A, Daldiyono, Markum, Suwondo A, Rani A, Harun A, dkk. Markum HMS, editor. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Cetakan ketiga, 2005.

11. Djoko W. Anamnesis. Dalam: Buku Panduan Penataran Tutor Ketrampilan Klinik Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 28-31 Mei 1990.

12. Lawrence T, Henderson M. The Patient History: Evidence-Based Approach. Lange Medical Books, 2005.

13. Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper. The Practice of Medicine. Dalam: Harrison’s Principles of Internal Medicine. Edisi ke-13. McGraw-Hill, 1994; Hlm1-6.

14. _______. Notulensi Rapat POMR Koordinator Pendidikan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 16 Agustus 2002.

15. _______. Notulensi Rapat POMR Koordinator Pendidikan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 9 Agustus 2002.

16. University of Washington. The Problem List. Dalam: Introduction to Clinical Medicine. Disitasi dari: http://courses.washington.edu/medicm/seattle/ W05problemlist.shtml. Disitasi tanggal 12 Desember 2005.

17. _______. SOAPP Notes. Disitasi dari: http://personal.unc.edu/cmaynard/ soapnotes.html. Disitasi tanggal 12 Desember 2005.

18. Ian MW. Records. Dalam: A Textbook of Family Medicine. New York: Oxford University Press, 1997.

19. _______. Definition of Prognosis. Disitasi dari: http://www.medterms.com/script/ main/art.asp?articlekey=5061. Disitasi tanggal 7 Januari 2006.

Page 26: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

25

20. _______. Prognosis. Wikipedia, the Free Encycopedia. Disitasi dari: http:// en.wikipedia.org/wiki/Prognosis. Disitasi tanggal 7 Januari 2006.

21. _______. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi ke-25. Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1996.

22. _______. Prognosis. Disitasi dari: http://www.cancer.gov/common/popups/pop/ definition.aspx?id=45849&version=patient&language=english. Disitasi tanggal 7 Januari 2006.

23. _______. How to read articles about prognosis. Information Mastery Working Group. Disitasi dari: http://www.healthsystem.virginia.edu/internet/familymed/ information_mastery/course/module_15/15--Prognostic-handout.doc. Disitasi tanggal 7 Januari 2006.

24. Unit Rekam Medis dan Administrasi Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Pedoman Pengisian Rekam Medis Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusimo, 2005.

Page 27: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

26

LAMPIRAN

01

REKAM MEDIS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Nama keluarga:

Nama: Umur: J. kelamin: [ ] Lk [ ] Pr

No. Rekam Medis:

Alamat tetap: Kel. Kec. RT RW Kota

No. Telp:

Tanggal lahir:

Tempat lahir: Agama: [ ] Islam [ ] Kristen Protestan [ ] Katolik [ ] Hindu [ ] Budha

Suku:

No.KTP/SIM/PASPOR:

Golongan darah: [ ] A [ ] B [ ] AB [ ] O

Status pernikahan: [ ] Nikah [ ] Belum nikah [ ] Janda [ ] Duda

Pendidikan terakhir: [ ] Tidak sekolah [ ] SD [ ] SMP [ ] SMA [ ] Akademi [ ] Perguruan Tinggi

Pekerjaan:

Alamat pekerjaan:

Alamat lengkap sementara di Jakarta: Kel. Kec. RT RW Kota

No. Telp:

Dikirim oleh: Dokter yang memeriksa:

Ko-asisten: Tanggal pemeriksaan:

ANAMNESIS (Pasien sendiri/orang lain, hubungan: ..........................................................................) KELUHAN UTAMA

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (termasuk keluhan tambahan, data pemeriksaan dan pengobatan sebelumnya) ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................

Page 28: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

27

02 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat Penyakit Dahulu (tanggal/tahun) [ ] Cacar

[ ] Tuberkulosis [ ] Batu empedu

[ ] Cacar air

[ ] Malaria [ ] Batu ginjal/saluran kemih

[ ] Difteria

[ ] Disentri [ ] Burut (hernia)

[ ] Batuk rejan

[ ] Hepatitis [ ] Penyakit prostat

[ ] Campak

[ ] Tifus abdominal [ ] Wasir

[ ] Influensa

[ ] Skrofula [ ] Diabetes

[ ] Tonsilitis

[ ] Gonorea [ ] Tumor

[ ] Kornea

[ ] Sifilis [ ] Alergi

[ ] Demam reumatik akut

[ ] Hipertensi [ ] Penyakit pembuluh darah otak

[ ] Pneumonia

[ ] Ulkus ventrikuli [ ] Psikosis

[ ] Pleuritis

[ ] Ulkus duodeni [ ] Neurosis

[ ] Gastritis [ ] Lain-lain: - [ ] Operasi - [ ] Kecelakaan

Tuliskan catatan riwayat penyakit terdahulu berupa tanda ( √ ) di samping judul yang bersangkutan dan tuliskan tanggal/tahunnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Penyakit Keluarga Hubungan Umur Sex Kesehatan Meninggal

(Penyebab)

Penyakit Hubungan

Kakek Nenek Ayah Ibu Saudara Anak

GENOGRAM

Page 29: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

28

0033 ANAMNESIS SISTEM

Anamnesis Sistem Kulit [ ] Bisul

[ ] Kuku [ ] Rambut [ ] Lain-lain

Kepala [ ] Trauma

[ ] Sinkop [ ] Sakit kepala [ ] Nyeri sinus [ ] Lain-lain

Mata [ ] Tajam penglihatan

[ ] Lapang pandang [ ] Penglihatan ganda [ ] Mata merah [ ] Sekret

[ ] Fotofobia

[ ] Lakrimasi [ ] Trauma [ ] Rasa sakit [ ] Lain-lain

Telinga [ ] Ggn. keseimbangan

[ ] Ggn. penghidu [ ] Gejala sumbatan [ ] Post nasal drip [ ] Sekret

[ ] Trauma

[ ] Tinitus [ ] Nyeri [ ] Ggn. pendengaran [ ] Lain-lain

Hidung [ ] Nyeri

[ ] Sekret [ ] Lain-lain

Mulut [ ] Bibir

[ ] Gusi [ ] Lidah [ ] Stomatitis [ ] Selaput lendir

[ ] Gigi-geligi

[ ] Ggn. pengunyah [ ] Ggn. pengecap [ ] Sekresi ludah [ ] Bercak putih

[ ] Lain-lain

Tenggorokan [ ] Nyeri menelan

[ ] Batuk [ ] Sukar menelan [ ] Suara serak

Leher [ ] Tiroid

[ ] Adenitis [ ] Lain-lain

Jantung/Paru-paru [ ] Nyeri dada

[ ] Berdebar [ ] Edema (tempat) [ ] Sesak nafas

[ ] Ortopnea

[ ] Sianosis [ ] Serangan asma [ ] Batuk

[ ] Keringat malam

[ ] Batuk darah [ ] Lain-lain

Lambung/Usus [ ] Rasa kembung

[ ] Mual [ ] Muntah [ ] Mencret (frekuensi) [ ] Nyeri (sifatnya)

[ ] Sukar menelan

[ ] Muntah darah [ ] Ikterus

[ ] Wasir [ ] Tinja berdarah

[ ] Tinja warna dempul

[ ] Tinja warna ter [ ] Lain-lain

Saluran kemih/Alat kelamin [ ] Disuria

[ ] Stranguria [ ] Poliuria [ ] Polakisuria [ ] Kencing menetes

[ ] Kencing batu

[ ] Kencing nanah [ ] Ngompol [ ] Inkontinensia [ ] Retensi

[ ] Hematuria

[ ] Kolik ginjal [ ] Kolik ureter [ ] Oliguria [ ] Anuria

[ ] Penyakit prostat

[ ] Lain-lain

Tuliskan catatan keluhan tambahan berupa tanda ( √ ) di samping judul yang bersangkutan.

Page 30: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

29

04

ANAMNESIS SISTEM (Sambungan)

Anamnesis Sistem (sambungan) Katamenia [ ] Menars

[ ] Haid [ ] Teratur, lama [ ] Jumlah

[ ] Nyeri

[ ] Sakit kepala [ ] Ganguan haid [ ] Haid terakhir

[ ] Leukorea

[ ] Gejala klimakterium

[ ] Perdarahan pasca menopause

[ ] Lain-lain

Saraf dan Otot [ ] Anestesi

[ ] Parestesi [ ] Lemah/lumpuh [ ] Kedutan (tik, fasikulasi)

[ ] Kejang

[ ] Pingsan

[ ] Tidak sadar [ ] Pusing (vertigo) [ ] Afasia [ ] Ataksia

[ ] Gangguan bicara

[ ] Sukar mengingat [ ] Amnesia [ ] Lain-lain

Berat badan (kg) [ ] Berat badan sekarang

kg [ ] Berat badan rata-rata

kg [ ] Berat badan tertinggi

kg [ ] Berat badan menurun (jangka waktu) ....... kg dalam ........ (minggu/bulan/tahun)

[ ] Berat badan naik (jangka waktu) ...... kg dalam ........ (minggu/bulan/tahun)

[ ] Lain-lain

Tuliskan catatan keluhan tambahan berupa tanda ( √ ) di samping judul yang bersangkutan.

RIWAYAT HIDUP

Riwayat Hidup Riwayat kelahiran Tempat lahir: Di rumah/Rumah Bersalin/Rumah Sakit

Cara persalinan: Spontan/Khusus/Tidak diketahui

Penolong persalinan: Dokter/Bidan/Dukun/Lain-lain

Berat badan lahir (gram) *)

Panjang badan lahir (cm) *) Lain-lain

Riwayat perkembangan psikomotor*) (umur) Miring

Tengkurap Duduk Berdiri

Berjalan

Bicara Membaca Lain-lain

Riwayat Immunisasi *) (umur) DPT

BCG Campak Polio Lain-lain

Riwayat makanan ASI sampai umur *)

Pengganti ASI, nama *) Makanan lain sewaktu bayi (diperinci) *)

Nafsu makan

Gangguan pencernaan Makanan sekarang: (frekuensi/hari ; jumlah/kali ; variasi)

Sikap atau Hubungan dengan Ayah

Ibu Saudara Pasangan (suami/istri) Lain-lain

Pendidikan [ ] SD [ ] SMP [ ] SMA [ ] Akademi [ ] Universitas [ ] Sekolah

kejuruan [ ] Kursus [ ] Tidak

sekolah [ ] Lain-lain

Pekerjaan Jenis

Masa kerja Jam kerja …………… jam/hari

Jarak rumah - tempat kerja Lain-lain

Perumahan Sendiri/Menyewa/Menumpang

Luas rumah Jumlah orang yang tinggal Rasio kepadatan

Daerah/lingkungan

Lain-lain

*) untuk pasien anak

Page 31: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

30

05 RIWAYAT HIDUP (Sambungan)

Riwayat Hidup (sambungan) Pernikahan Lama pernikahan

Jumlah pernikahan Jumlah anak Kontrasepsi Lain-lain

Riwayat Obstetri G, P, A (Gravida, Partus, Abortus) Jenis partus Komplikasi kehamilan/persalinan

Lain-lain

Perilaku

[ ] Olah raga - Dulu - Sekarang

[ ] Merokok Jumlah rokok/hari : ..... batang Lama merokok : ..... tahun Indeks Brinkman :

[ ] Teh [ ] Kopi [ ] Alkohol

[ ] Rekreasi

[ ] Jamu [ ] Obat lain [ ] Lain-lain

Masalah Psikososial yang Mempengaruhi Kesehatan [ ] Keuangan

[ ] Pekerjaan [ ] Keluarga

[ ] Kebiasaan berobat

[ ] Lain-lain

PEMERIKSAAN JASMANI

PEMERIKSAAN JASMANI Pemeriksaan Umum Tekanan darah

Nadi (frekuensi, isi, regularitas, equal) Suhu (sublingual/aksila/anal) Pernapasan (frekuensi, jenis)

Kesadaran Keadaan umum (Baik/Sedang/Buruk)

Keadaan sakit (Tampak tidak sakit /Sakit-ringan/sedang/berat)

Tinggi badan (cm)

Sianosis Dispneu Keadaan gizi (Baik/Sedang/Kurang/Buruk)

Berat badan (kg)

Bentuk badan Habitus

Cara berjalan Lingkar kepala (cm)

Cara berbaring dan mobilitas

Umur menurut taksiran (tahun) Lain-lain

Aspek kejiwaan (status mental) Tinggi laku - Wajar - Gelisah/tenang - Hipo-aktif/hiper-aktif

Alam perasaan (Biasa/Sedih/Gembira/Cemas/Takut/ Marah)

Cara proses berpikir - Wajar - Cepat/Lambat/Terhambat - Gangguan waham/Fobia/Obsesi

Kulit Warna

Efloresensi Jaringan parut Pigmentasi

Keringat (umum/setempat)

Turgor Ikterus Pertumbuhan rambut

Pembuluh darah

Lapisan lemak Edema Suhu raba (lembab/kering)

Lain-lain

Kelenjar Getah Bening Submandibula

Leher Supraklavikula

Ketiak

Lipat paha Lain-lain

Kepala Ekspresi wajah

Simetri muka Deformitas Rambut

Pembuluh darah temporal

Nyeri tekan (sinus) Noktah nyeri (saraf) Lain-lain

Page 32: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

31

06

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

Mata Enoftalmus/Eksoftalmus

Deformitas Gerakan Tekanan bola mata Kelopak

Konjungtiva

Sklera Kornea Pupil (besar, refleks) Lensa

Visus tanpa koreksi

Lapang pandang Lain-lain

Telinga

Daun telinga: [ ] Deformitas [ ] Tanda radang [ ] Tofi [ ] Lain-lain

Retro aurikuler: [ ] Tanda radang [ ] Fistel [ ] Lain-lain

Uji penala: [ ] Rinne [ ] Schwabach [ ] Weber [ ] Lain-lain

Liang telinga: [ ] Tanda radang [ ] Serumen [ ] Sekret [ ] Lain-lain

Gendang telinga

Lain-lain

Hidung

Bentuk luar (abses/trauma/deformitas)

Vestibulum nasi

Lain-lain

Mulut dan tenggorokan

Bibir

Selaput lendir mulut Faring Arkus faring

Tonsil

Gigi-geligi Lidah Bau pernapasan

Lain-lain

Leher

Kelenjar gondok

Trakea Tekanan vena jugularis

Kaku kuduk

Lain-lain

Paru

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Page 33: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

32

07

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

Jantung

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Pembuluh darah

A. temporalis

A. karotis A. brakialis A. radialis

A. femoralis

A. poplitea A. tibialis posterior A. dorsalis pedis

Lain-lain

Abdomen

Inspeksi Palpasi

Hati Limpa Ginjal Lain-lain

Perkusi Auskultasi Refleks kulit dinding abdomen

Page 34: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

33

08

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

PEMERIKSAAN JASMANI (Sambungan)

Alat Kelamin (atas indikasi) Laki-laki

Penis Skrotum Testis Lain-lain

Perempuan

Genitalia eksterna Fluor albus Darah Lain-lain

Rambut

Lain-lain

Anus dan Rektum Anus dan Rektum

Colok dubur (atas indikasi)

Punggung (Pasien dapat berdiri, duduk, atau telungkup. Mengenai hal-hal yang belum tercakup pada pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya.) Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Nyeri ketok

Gerakan

Lain-lain

Anggota Gerak

Lengan Otot - Trofi - Tonus - Kekuatan

Gerakan Sendi Lain-lain

Tangan Warna

Tremor Kuku Jari Lain-lain

Luka

Varises Parut Otot Sendi Tungkai dan kaki

Gerakan

Kekuatan Edema Lain-lain

Tendon Biceps

Tendon Triceps Tendon Achilles Refleks

Kulit kremaster

Lain-lain

Sensibilitas

Superfisial Dalam Lain-lain

Lain-lain

Page 35: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

34

09

HASIL LABORATORIUM

HASIL LABORATORIUM Tuliskan tanggal dan waktu pemeriksaan. Darah Urine Tinja Lain-lain

Page 36: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

35

10

RINGKASAN DATA KLINIS Narasi singkat berisi penemuan positif dari anamnesis, pemeriksaan jasmani dan laboratorium yang menunjang untuk menetapkan masalah.

� Anamnesis: ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

� Pemeriksaan Jasmani: ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

� Laboratorium: ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

DAFTAR MASALAH (dapat berupa diagnosis, gejala, kelainan dan keadaan lain, berdasarkan konsep bio-psiko-sosial) ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 37: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

36

11 PENGKAJIAN Analisis tiap masalah dan rencana penyelesaiannya. Merupakan alasan memilih diagnosis berdasarkan penemuan dan pembahasan diagnosis banding. Gejala atau kelainan yang dikeluarkan lagi dari diagnosis perlu diberi landasan penyebabnya. ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 38: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

37

12

RENCANA

� Pemeriksaan ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

� Pengobatan ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

� Penyuluhan ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

KESIMPULAN

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

PROGNOSIS

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................ Buku-buku dan karangan yang berhubungan dengan kasus di atas yang Saudara baca: ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 39: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

38

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Lengkap Pasien:

No. Rekam Medis:

Tanggal Divisi Catatan Perkembangan

Page 40: Catatan Medik Berorientasi Pada Masalah

39

DAFTAR MASALAH

Nama Lengkap Pasien:

No. Rekam Medis:

Tanggal No. Masalah Tanggal Masalah

Selesai