catatan kecil versi slide
TRANSCRIPT
Waktu mejelang shubuh dengan angin yang begitu menusuk
Qalbu
On june 21st 2014 04:23
Catatan kecilku
2 tahun bukan waktu yang
singkat mengukir kenangan di
sini.
2 tahun bukan waktu yang
mudah untuk tidak mengingat
memori-memori pahit manis di
sini.
Tapi, 2 tahun terasa begitu
cepat berlalu, hingga akhirnya
aku harus mengikuti alur
menjauh dengan sendirinya.
ipehOrang –
orang ini
yang
menguat
kan
langkahk
u di sini
Tak taulah aku kehabisan kata-kata. Lidahku tertahan, hatiku terasa sesak.
Kisah ini berujung tidak seperti yang ku harapkan.
Masih teringat dalam benakku, bagaimana saat pertama kali aku datang ke tempat ini,
Masih lekat di memoriku, bagaimana senangnya aku tinggal di sini.
Jauh dari rasa kesepian, jauh dari rasanya hampanya sunyi.
Sering sekali terlintas di pikiranku, aku akan tetap bertahan di sini,
Sampai tiba waktunya, tugas kuliah dan kegiatanku di sini tidak seimbang.
Jika aku mampu, aku ingin sampai tamat di sini.
Sayang sekali, aku bukanlah sang penulis skenario cerita ini.
Bagaimanapun akhirnya aku tak pernah tahu.Dan saat ini,
yang terjadi alurnya sudah membengkok-bengkok,
Tak sejalan lagi dengan sang tokoh.
Keterpaksaan membuatku, harus terhampar menjauh dari tempat ini.Keadaan membuatku harus menyudahkan lembaran cerita di sini.
Rasanya butir-butir di pelupuk mata ini, tak dapat lagi di bendung.
Aku masih ingin sekali tetap tinggal di sini,
Terlanjur sayang, Ya, sangat benar.
Aku memang telah terlanjur sayang dengan tempat ini.
Aku juga telah terlanjur sayang dengan penghuni-penghuni di sini.
Terutama dengan teteangga sebelahku,Entah ada hal istimewa apa yang membuatku, susah jauh dari mereka.
Ku sebut namanya dalam tulisan ini (terkhusus Badi’ah), Destri, Dini, Ulfa, Lutfa, Nurul, Bella dan WIPEH: Sis, Rara, Sarah, Sallydan tak dapat kusebut lagi.
Mbak terlanjung sayang kalian dek, :’(
kekeluargaan itu, mungkin taRasa k dapat kurasakan ketika aku tidak lagi di tempat ini.
Hufh, entahlah rasa sayangku tumbuh dan mekar dengan suburnya,
Sehingga sulit untuk dilayukan
Berat, dan berat sekali. Sehingga
resah selalu mengusikku.
Resah yang tiada berkawan.
Ketika menatap yang terjadi tak
sesuai kenyataan.
Ketika dia telah menggoreskan
unsur halus ini.
Tinggal menunggu detik-detik terakhir itu,
Detik-detik yang menyakitkan,
Saat-saat yang paling ku benci dalam hidup.
Meninggalkan atau pun ditinggalkan.
Masih tersisa sedikit harapan,
smeoga ada keajaiban
Yang memancarkan cahayanya
sehingga membuatku
Bisa merasakan angin segar,
Hanya Allah Yang Menenentukan Jalan iniDan Hanya Allah Yang Tahu Apa yang Tertulis di Lauh Mahfuz
Lukisan hati,, yang ku tuang dalam tulisan