catatan atas laporan keuangan - · pdf file5.3. laporan arus kas (lak) bab vi penjelasan...

112
1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. PENDAHULUAN Pengelolaan keuangan daerah perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mendukung terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance). Keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, serta bermanfaat untuk masyarakat. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada tanggal pelaporan. Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada periode akuntansi. Untuk memberikan penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Neraca, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi juga membuat Catatan atas Laporan Keuangan. Selain untuk memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan, juga sebagai pemenuhan atas pengungkapan paripurna terhadap informasi dalam laporan keuangan. 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu laporan yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai amanat yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang telah dilaksanakan selama satu periode pelaporan. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dapat digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas, efisiensi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, serta bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai, membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang ada dan Lampiran IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI Nomor : 4 Tahun 2013 Tanggal : 19 Juli 2013

Upload: buicong

Post on 24-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

1

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

a. PENDAHULUAN

Pengelolaan keuangan daerah perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mendukung terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance). Keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, serta bermanfaat untuk masyarakat.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada tanggal pelaporan. Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada periode akuntansi.

Untuk memberikan penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Neraca, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi juga membuat Catatan atas Laporan Keuangan. Selain untuk memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan, juga sebagai pemenuhan atas pengungkapan paripurna terhadap informasi dalam laporan keuangan.

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu laporan yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai amanat yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang telah dilaksanakan selama satu periode pelaporan. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama satu periode pelaporan.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dapat digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas, efisiensi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, serta bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai, membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang ada dan

Lampiran IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Nomor : 4 Tahun 2013

Tanggal : 19 Juli 2013

Page 2: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

2

dimiliki. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan daerah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diterima secara umum.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 merupakan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas sehingga dapat dijadikan acuan dalam membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Keputusan yang diambil oleh para pengguna anggaran didasari atas adanya laporan keuangan pemerintah yang secara umum menyediakan informasi mengenai: a. Kecukupan penerimaan pada periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; b. Kesesuaian cara memperoleh sumberdaya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang

ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; c. Jumlah sumberdaya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi serta hasil-hasil yang dicapai;

d. Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

e. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang termasuk berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

f. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama satu tahun anggaran.

Hal-hal dimaksud dapat dilihat dari posisi pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan

Tanggung jawab Keuangan Negara; e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; g. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah; h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

Page 3: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

3

j. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

m. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3 Tahun 2012;

n. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 46 Tahun 2012;

o. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 81 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012;

p. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 85 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012.

1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan disusun dalam enam bab yaitu: BAB I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD BAB

III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan

BAB IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1. Neraca 5.2. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 5.3. Laporan Arus Kas (LAK)

BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas

Page 4: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

4

6.2. Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah 6.3. Kontijensi atas Permasalahan Hukum 6.4. Penyajian kembali beberapa pos pada Laporan Keuangan tahun 2011 6.5. Investasi Pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati 6.6. Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan dan Perusahaan Daerah Perhotelan 6.7. Validasi Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi 6.8. Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2012 yang melampaui akhir Tahun Anggaran 6.9. Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2012

b. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TA RGET

KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro

Perkembangan perekonomian dan pembangunan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah PDRB, Pendapatan Per-Kapita dan Inflasi, secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan suatu daerah, atau dalam kata lain pertumbuhan ekonomi suatu daerah tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB. PDRB Kabupaten Banyuwangi yang dihitung berdasarkan Atas Dasar Harga yang Berlaku (ADHB) menurut Lapangan Usaha Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006 sebesar Rp14.006.394,87 juta, Tahun 2007 sebesar Rp15.888.176,40 juta, Tahun 2008 sebesar Rp18.372.970,65 juta, Tahun 2009 sebesar Rp20.723.988,81 juta, Tahun 2010 sebesar Rp23.558.420,84 juta dan Tahun 2011sebesar Rp27.059.769,40 juta.

Page 5: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

5

Pertumbuhan

(Triliun) 30

25

20

15

10

5

0

2006

Sumber : Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 2.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapanga n Usaha Tahun 2006-2011

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan Tahun 2000 pada Tahun 2006 mencapai Rp8.749.736,94 juta, Tahun 2007 sebesar Rp9.243.100,08 juta, Tahun 2008 sebesar Rp9.778.833,48 juta, Tahun 2009 sebesar Rp10.370.286,20 juta, Tahun 2010 sebesar Rp11.015.195,17 juta dan Tahun 2011 sebesar Rp11.788.649,35 juta yang merupakan nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi yang diukur dari PDRB atas dasar harga konstan selama periode 2006 sampai dengan 2011 mengalami pertumbuhan yang meningkat jika diukur dengan menggunakan harga konstan 2000

Page 6: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

6

yaitu: Tahun 2006 tumbuh sebesar 4,74%, Tahun 2007 tumbuh sebesar 5,64%, Tahun 2008 tumbuh sebesar 5,80%, Tahun 2009 tumbuh sebesar 6,05%, Tahun 2010 tumbuh sebesar 6,22% dan Tahun 2011 tumbuh sebesar 7,02%.

Pertumbuhan

(%)

8

7

6

5

4

3

2

1

0

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Sumber : Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 2.2 Persentase Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Kabu paten

Banyuwangi Tahun 2006-2011

2.1.2 Pendapatan Per-Kapita

Pendapatan Per-Kapita juga merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan Per-Kapita dapat diartikan semakin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pendapatan Per-Kapita dihitung sebagai rasio antara jumlah produk domestik regional bruto (dengan memperhitungkan penyusutan). Gambaran pendapatan per- kapita Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006 sebesar Rp8.821.875,18, Tahun 2007 sebesar Rp9.954.332,93, Tahun 2008 sebesar Rp11.482.829,27, Tahun 2009 sebesar Rp12.928.057,07, Tahun 2010 sebesar Rp14.659.053,72 dan Tahun 2011 sebesar Rp16.758.622,70.

Page 7: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

7

Pendapatan Perkapita

(Juta Rp.)

20

15

10

5

0

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

Sumber : Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 2.3 Pendapatan Per Kapita Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006-2011 2.1.3 Inflasi

Tingkat Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dapat dikategorikan dalam 4 macam, antara lain: a. Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun) b. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% per tahun) c. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% per tahun) d. Hiperinflasi (lebih dari 100% per tahun)

Semakin ringan tingkat inflasi per tahun, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu Kabupaten. Inflasi ringan memberikan pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Prosentase laju inflasi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006 sebesar 10,24%, Tahun 2007 sebesar 8,36%, Tahun 2008 sebesar 10,14%, Tahun 2009 sebesar 6,71%, Tahun 2010 sebesar 7,47% dan Tahun 2011 sebesar 7,84%. Laju inflasi Kabupaten Banyuwangi pada Tahun 2006 – 2011 memberikan tren positif, hal ini dapat dilihat dari menurunnya prosentase dari tahun ke tahun dan dapat dikategorikan dalam inflasi ringan yang memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi.

Jenis lapangan usaha keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2006 yaitu sebesar 16,52%. Pada tahun 2007 jenis lapangan usaha keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 12,84%. Kemudian pada tahun 2008 jenis lapangan usaha jasa-jasa menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi

Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 12,74%. Lalu pada tahun 2009 jenis lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi

Page 8: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

8

Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 16,42%. Sedangkan pada tahun 2010 jenis lapangan usaha industri pengolahan menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 8,01%. Dan pada tahun 2011 yang menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap laju inflasi Kabupaten Banyuwangi adalah perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 8,00%.

Tabel 2.1 Laju Inflasi Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2011 (%)

NO.

LAPANGAN USAHA TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. PERTANIAN 8,06 9,35 11,06 6,70 5,37 5,16 2. PERTAMBANGAN DAN

PENGGALIAN 11,48 6,75 8,90 16,42 6,75 5,92

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,47 6,93 5,51 8,41 8,01 5,80 4. LISTRIK, GAS DAN AIR

BERSIH 7,24 2,32 4,53 3,33 0,77 0,44

5. BANGUNAN 11,86 9,32 6,97 7,56 3,10 6,72 6. PERDAGANGAN, HOTEL

DAN RESTORAN

12,71

6,48

9,85

4,42

6,44

8,00

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,29 3,78 5,17 4,08 4,59 3,04

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

16,52

12,84

10,19

8,88

6,85

5,74

9. JASA-JASA 11,54 9,28 12,74 7,32 6,20 6,15

INFLASI PER TAHUN

10,24

8,36

10,14

6,71

7,47

7,84

Inflasi (%) 11

10

9

8

7

6

5

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Ta

Sumber : Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 2.4 Prosentase Laju Inflasi Kabupaten Banyuwa ngi Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2006 – 2011

Page 9: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

9

2.2 Kebijakan Keuangan

Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi tahun-tahun sebelumnya menjadi dasar penyusunan Kebijakan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Perbandingan APBD Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2012 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perbandingan APBD Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012

Uraian

2011

2012 Pendapatan

Belanja

Pembiayaan Penerimaan

Pembiayaan Pengeluaran

1.450.320.872.078,87

1.443.011.683.822,19

221.232.088.197,57

401.899.250,00

1.690.113.711.134,37

1.682.675.962.006,15

228.536.239.404,25

34.201.356.063,00

Secara umum tampak bahwa pendapatan daerah Tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengelolaan pendapatan daerah semakin tinggi. Belanja daerah juga mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya tuntutankualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Pembiayaan daerah yang merupakan komponen untuk menutup defisit dan memanfaatkan surplus.

Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dilaksanakan sesuai dengan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2012, yang tertuang dalam nota kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan DPRD Kabupaten Banyuwangi dengan perubahan terakhir pada tanggal 10 September 2012 Nomor: 188/7/429.011/2012 dan 188/7/429.050/2012, yang pada intinya berisi kebijakan sebagai berikut:

2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah merupakan sumber pendapatan yang sangat penting di dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam pemberian pelayanan pada masyarakat, setiap daerah harus memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali dan mengelola sumber pendapatan asli daerah dan mengurangi ketergantungan dengan Pemerintah Pusat. Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah meliputi: a. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan khususnya yang bersumber

dari pajak dan retribusi daerah terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah namun dengan tetap menjaga agar peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah tidak menambah beban masyarakat dan tidak menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Peningkatan kemampuan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan atau organisasi penghasil antara lain dengan memberikan kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah.

c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada kas umum daerah, dengan tetap berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku.

d. Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam peningkatan pendapatan khususnya yang bersumber dari dana perimbangan.

Page 10: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

10

e. Peningkatan kualitas pelayanan untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat serta menyederhanakan sistem dan prosedur layanan dengan tetap berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku.

2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Belanja daerah disusun berdasarkan prestasi kerja yaitu berdasarkan atas target kinerja yang ditetapkan berlandaskan pada azas umum pengelolaan keuangan daerah yang meliputi: tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efesien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab serta memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Untuk peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat mempunyai konsekuensi pada peningkatan kuantitas belanja Pemerintah Daerah, sedangkan peningkatan kuantitas belanja daerahtidak hanya karena penyesuaian terhadap peningkatan harga satuan barang yang disebabkan inflasi namun juga dengan adanya inovasi terhadap peningkatan jenis dan volume kegiatan. Peningkatan jenis kegiatan menunjukkan adanya daya kreatifitas dan inovasi Pemerintah Daerah untuk memberikan peningkatan kualitas pelayanan publik. Di samping itu, volume kegiatan menunjukkan meningkatnya coverage (cakupan) sasaran kegiatan untuk meningkatkan aksesibilitas (keterjangkauan) masyarakat sehingga pembangunan dapat dirasakan secara merata pada seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kesinambungan program kegiatan merupakan salah satu tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan menjawab tantangan kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang sehingga tidak terjadi stagnasi dalam pelaksanaan pembangunannya.

Belanja daerah mengarah pada peningkatan proporsi belanja pada program- program strategis yang memihak kepentingan publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Pelaksanaan program kegiatan oleh masing-masing SKPD mempunyai tolok ukur yang jelas dan dilaksanakan secara SMART (Specific, Measurable, Acceptable, Reliable, Time).

Pencapaian indikator kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan menumbuhkan kreatifitas masing-masing SKPD dan meningkatkan koordinasi yang efektif pada intern dan antar SKPD serta dengan seluruh stake holder terkait sehingga implementasinya berjalan secara efektif dan efisien, target indikator dapat tercapai dan bahkan dapat melampaui target yang ditetapkan.

Pengeluaran Pemerintah Daerah terdiri dari belanja tidak langsung, belanja langsung, dan pembiayaan. Untuk belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan pada pemerintahan desa dan belanja tak

Page 11: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

11

terduga merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

Belanja Hibah diberikan dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Hibah kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi penyelenggaraan pembangunan daerah atau secara fungsional terkait dengan dukungan penyelenggaraan pemerintahan daerah, sedangkan belanja bantuan sosial disediakan untuk pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota masyarakat dan partai politik yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat. Belanja hibah dan bantuan sosial mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah, Bantuan dan Bagi Hasil Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dilaksanakan dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa dan percepatan pembangunan desa sehingga disparitas desa – kota utamanya terhadap layanan dasar kebutuhan masyarakat dapat semakin diperkecil. Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran untuk desa dari dana perimbangan dengan pembagian pada setiap desa dilaksanakan secara proporsional. Pada bantuan keuangan bersifat umum digunakan untuk mengatasi kesenjangan fiskal dengan menggunakan formula yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dengan indikator yang dipergunakan antara lain: pendapatan, jumlah penduduk miskin dan luas wilayah, sedangkan penggunaan bantuan ini diserahkan sepenuhnya kepada pemerintahan desa, sedangkan bantuan keuangan yang bersifat khusus dipergunakan untuk membantu capaian kinerja program prioritas Pemerintah Desa, dengan pemanfaatan keuangan yang ditetapkan melalui petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan bantuan keuangan khusus kepada pemerintahan desa dan kelurahan sebagai salah satu bentuk reward atas pembayaran PBB, sebagai upaya pengentasan kemiskinan, dan dalam bentuk pemberian makanan tambahan pada anak balita guna pembentukan kecerdasan anak.

2.2.3 Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah

Kebijakan umum Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah meningkatkan manajemen pembiayaan daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas sumber-sumber pembiayaan. Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, apabila APBD dalam keadaan surplus maka kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke Kas Daerah dalam bentuk Giro, Deposito, Penyertaan Modal atau pembentukan dana cadangan untuk tujuan tertentu atau pemberian pinjaman daerah. Apabila APBD dalam keadaan defisit maka kebijakan yang dilaksanakan adalah memanfaatkan penerimaan pembiayaan secara optimal seperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SILPA), pencairan dana

Page 12: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

12

cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah.

2.2.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun- tahun anggaran berikutnya. Kebijakan penerimaan pembiayaan yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan anggaran daerah sebagai balancing pendapatan daerah dan belanja daerah antara lain: a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA)

dianggarkan berdasarkan prakiraan yang rasional dengan memproyeksi kelebihan penerimaan dari pendapatan daerah dan realisasi penyerapan anggaran belanja. Penetapan besaran nilai SILPA secara definitif setelah penetapan Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan APBD 2011 dan dilaksanakan pada Perubahan APBD Tahun 2012.

b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah, dianggarkan untuk rencana penerimaan yang berasal pengembalian pinjaman daerah kepada pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah lainnya termasuk juga penerimaan yang berasal dari pemberian pinjaman dana bergulir (penyertaan modal daerah pada pihak ketiga).

2.2.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaraan yang akan diterima kembali

baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Kebijakan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan tujuan tertentu sehingga terdapat keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Tujuan tertentu sebagaimana tersebut diatas antara lain adalah untuk penyediaan anggaran untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya dan untuk peningkatan pendapatan daerah melalui penyertaan (investasi) pemerintah daerah serta untuk memenuhi pembayaran pokok utang yang telah sesuai dengan waktu dan besaran yang telah ditetapkan. Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a. Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah merupakan

penganggaran kekayaan daerah yang diinvestasikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang termasuk didalamnya investasi nirlaba yang tujuan, besaran dan rincian penyertaan modal ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

b. Pembayaran pokok utang adalah jumlah pembayaran pokok utang yang jatuh tempo harus dibayar dalam tahun anggaran berjalan berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD

Sebagai tindak lanjut dari visi dan misi yang telah ditetapkan pada setiap satuan kerja pada Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menetapkan sasaran dan prioritas bidang pembangunan, yang tertuang dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan DPRD tentang Kebijakan Umum Perubahan APBD

Page 13: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

13

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dan selanjutnya dijabarkan dalam Perubahan PPAS yang tersebar pada seluruh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Prioritas Belanja Daerah pada tahun 2012 mengacu pada prioritas pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dalam 20 (Dua puluh) konsepsi dasar pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang terangkum dalam 9 (Sembilan) pokok prioritas pembangunan Tahun 2012 yaitu : a. Pendidikan

Sasaran dari prioritas pembangunan bidang pendidikan adalah peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak.

b. Kesehatan Sasaran dari prioritas pembangunan bidang kesehatan adalah peningkatan akses dan kualitas kesehatan.

c. Pertanian Sasaran dari prioritas pembangunan bidang pertanian adalah revitalisasi sektor pertanian dan pengembangan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian.

d. Pariwisata Sasaran dari prioritas pembangunan bidang pariwisata pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal dan pelestarian serta pengembangan budaya lokal.

e. Usaha Kecil Menengah Sasaran dari prioritas pembangunan bidang usaha kecil menengah adalah meningkatkan daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster serta penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah.

f. Infrastruktur Sasaran dari prioritas pembangunan bidang infrastruktur adalah pengembangan infrastruktur dan tata ruang, peningkatan akses transportasi dan informasi serta peningkatan investasi.

g. Perlindungan Sosial Sasaran dari prioritas pembangunan bidang perlindungan sosial adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemberdayaan kelompok masyarakat, pengarusutamaan gender dan perlindungan anak, pengembangan program perlindungan dan jaminan sosial serta peningkatan kesadaran hukum.

h. Lingkungan Hidup Sasaran dari prioritas pembangunan bidang lingkungan hidup adalah pengendalian lingkungan dan rehabilitasi lahan dan hutan.

i. Birokrasi Sasaran dari prioritas pembangunan bidang birokrasi adalah pengembangan jejaring kekuatan ekonomi, peningkatan kapasitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik serta membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif.

Prioritas belanja daerah dimaksud dilaksanakan oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dengan berbagai bidang yang terlibat didalamnya seperti dalam prioritas pengentasan kemiskinan dan pengangguran, SKPD yang terlibat antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa serta Sekretariat Daerah. Keterpaduan masing-masing

Page 14: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

14

SKPD dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya sangat berperan dalan pencapaian indikator target kinerja.

Dalam pencapaian target kinerja sebagaimana telah ditetapkan RPJMD terdapat beberapa indikator yang pencapaiannya tidak hanya dilaksanakan oleh satu SPKD tetapi harus lintas SKPD, untuk itu sinkronisasi, komunikasi dan koordinasi oleh masing-masing SKPD dalam pencapaian target sangat diperlukan. Dengan sinkronisasi dimaksud maka penggunaan sumberdaya dapat dilaksanakan secara optimal sehingga prinsip efisiensi dan efektifitas dalam pencapaiannya dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang dimiliki.

Kinerja pelaksanaan APBD dipengaruhi oleh beberapa permasalahan, pendapatan asli daerah dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih belum stabil belum memungkinkan untuk menaikkan tarif pajak/retribusi dan sumber pembiayaan daerah yang besar masih bersumber dari dana perimbangan sehingga daerah harus tetap meningkatkan konsultasi, koordinasi yang terkait dengan dana perimbangan. Penerapan peraturan perundang-undangan yang baru dan keterbatasan SDM juga mempengaruhi terhadap pelaksanaan APBD Tahun 2012.

Pencapaian kinerja APBD dicerminkan dengan prosentase realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah maupun output dari belanja daerah dengan gambaran sebagai berikut:

2.3.1 Pendapatan

Pada sisi pendapatan daerah target kinerjanya efektif, hal ini dapat dilihat dari prosentase penerimaan pendapatan daerah yang dianggarkan sebesar Rp1.671.229.354.804,82 pada Tahun 2012 terealisasi sebesar Rp1.690.113.711.134,37 atau sebesar 101,13%, melebihi anggaran sebesar Rp18.884.356.329,55 atau 1,13%, jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan daerah Tahun 2011 sebesar Rp1.450.320.872.078,87 mengalami peningkatan sebesar Rp239.792.839.055,50 atau 16,53%.

2.3.2 Belanja

Pada sisi belanja daerah Tahun Anggaran 2012 dari anggaran sebesar Rp1.865.588.732.009,07 terealisasi sebesar Rp1.682.675.962.006,15 atau sebesar 90,20%, kurang dari anggaran sebesar Rp182.912.770.002,92 atau 9,80%. Jika dibandingkan dengan realisasi belanja Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp1.443.011.683.822,19, realisasi belanja daerah Tahun Anggaran 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp239.664.278.183,96 atau 16,61%. Belanja daerah Tahun Anggaran 2012 meliputi:

2.3.2.1 Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung yang merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan program dan kegiatan dipergunakan untuk mencukupi belanja: a. Belanja Pegawai dari anggaran sebesar Rp1.022.139.152.108,00

terealisasi sebesar Rp954.417.082.827,00 atau sebesar 93,37% digunakan untuk membayar gaji pegawai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan sisa anggaran Rp67.722.069.281,00;

b. Belanja Hibah dari yang dialokasikan sebesar Rp106.902.082.965,00 telah direalisasi sebesar Rp70.523.019.415,00 atau 65,97%, hal ini

Page 15: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

15

menunjukkan bahwa tingkat keswadayaan masyarakat yang cukup tinggi sehingga anggaran daerah dapat dihemat sebesar Rp36.379.063.550,00;

c. Belanja Bantuan Sosial dari anggaran sebesar Rp24.323.751.000,00 terealisasi sebesar Rp22.830.673.000,00 atau hanya sebesar 93,86% dipergunakan untuk Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat, Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat, dengan sisa anggaran sebesar Rp1.493.078.000,00;

d. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dari anggaran sebesar Rp1.933.750.000,00 terealisasi sebesar Rp1.780.517.950,00 atau sebesar 92,08% dipergunakan untuk Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa, dengan sisa anggaran sebesar Rp153.232.050,00;

e. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan dari anggaran sebesar Rp76.350.000.000,00 terealisasi sebesar Rp71.805.778.390,00 atau sebesar 94,05% dipergunakan untuk Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa dan Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, dengan sisa anggaran sebesar Rp4.544.221.610,00;

2.3.2.2 Belanja Langsung

Belanja langsung merupakan belanja yang secara langsung terkait

dengan suatu program dan kegiatan. Realisasi belanja langsung sebesar Rp596.185.640.981,97 atau sebesar 89,38% dari total anggaran belanja langsung sebesar Rp667.033.250.862,07. Penghematan anggaran belanja langsung Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp70.847.609.880,10. Lebih rinci belanja langsung yang dilaksanakan berdasarkan urusan dan bidang adalah sebagai berikut:

a. Urusan Wajib

Belanja urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya untuk memenuhi kewajiban daerah untuk mewujudkan peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Total anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai urusan wajib adalah sebesar Rp1.814.547.058.467,07 terealisasi sebesar Rp1.683.343.938.701,97 dengan sasaran dan prioritas sebagai berikut:

• Bidang Pendidikan Belanja langsung bidang pendidikan dari anggaran sebesar Rp791.424.102.570,00 terealisasi sebesar Rp755.862.070.811,00 belanja tersebut difokuskan pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, alat

Page 16: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

16

bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan dan infrastruktur pendidikan yang meliputi: - Peningkatan pendidikan anak usia dini; - Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; - Peningkatan pendidikan menengah; - Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; - Peningkatan pendidikan non formal; - Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan.

• Bidang Kesehatan Belanja langsung bidang kesehatan dari anggaran sebesar Rp171.928.992.796,00 terealisasi sebesar Rp154.968.501.430,97 yang diprioritaskan pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan rujukan yang meliputi: - Obat dan perbekalan kesehatan; - Upaya kesehatan masyarakat; - Pengawasan obat dan makanan; - Perbaikan gizi masyarakat; - Pengembangan lingkungan sehat; - Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; - Standarisasi pelayanan kesehatan; - Pelayanan kesehatan penduduk miskin; - Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; - Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; - Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; - Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; - Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; - Pengembangan sistem informasi kesehatan; - Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.

• Bidang Pekerjaan Umum Belanja langsung pada bidang pekerjaan umum dari anggaran sebesar Rp249.997.262.752,00 terealisasi sebesar Rp234.016.954.305,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, jaringan irigasi dan sarana gedung aparatur dalam mendukung pelayanan masyarakat, meliputi: - Pembangunan jalan dan jembatan; - Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan; - Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong; - Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan; - Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; - Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya; - Penyediaan dan pengelolaan air baku;

Page 17: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

17

- Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya;

- Pengendalian banjir; - Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; - Pembangunan infrastruktur perdesaan; - Pemeliharaan saluran drainase/gorong-gorong.

• Bidang Perumahan Belanja langsung pada bidang perumahan dari anggaran sebesar Rp1.797.079.000,00 terealisasi sebesar Rp1.471.783.290,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

• Bidang Penataan Ruang Belanja langsung pada bidang Penataan Ruang dari anggaran sebesar Rp697.349.240,00 terealisasi sebesar Rp599.056.573,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas dan fungsionalitas wilayah pemukiman sesuai standar tata ruang, kesehatan dan estetika serta konsistensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dengan pengawasan pemanfaatan ruang, meliputi: - Perencanaan tata ruang; - Pemanfaatan ruang; - Pengendalian pemanfaatan ruang.

• Bidang Perencanaan Pembangunan Belanja langsung bidang perencanaan pembangunan dari anggaran sebesar Rp10.691.686.521,00 terealisasi sebesar Rp9.484.344.107,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan partisipatif dan berkesinambungan, meliputi: - Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan; - Pengembangan data/informasi; - Kerjasama pembangunan; - Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; - Perencanaan pembangunan daerah; - Perencanaan pembangunan ekonomi; - Perencanaan sosial dan budaya; - Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam.

• Bidang Perhubungan Belanja langsung pada bidang perhubungan dari anggaran sebesar Rp29.636.767.622,00 terealisasi sebesar Rp26.938.941.765,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan perhubungan yang meliputi: - Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan; - Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ; - Peningkatan pelayanan angkutan; - Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan; - Pengendalian dan pengamanan lalu lintas;

Page 18: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

18

- Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.

• Bidang Lingkungan Hidup Belanja langsung bidang lingkungan hidup dari anggaran sebesar Rp57.137.695.997,00 terealisasi sebesar Rp46.929.209.341,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas lingkungan hidup yang meliputi: - Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan; - Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup; - Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH); - Perlindungan dan konservasi sumber daya alam; - Peningkatan usaha konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; - Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan

lingkungan hidup; - Peningkatan pengendalian polusi.

• Bidang Pertanahan Belanja langsung bidang Pertanahan dari anggaran sebesar Rp25.000.000,00 terealisasi sebesar Rp22.800.000,00 dengan prioritas dan sasaran pada bidang Pertanahan.

• Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Belanja langsung bidang kependudukan dan catatan sipil dari anggaran sebesar Rp7.472.104.483,00 terealisasi sebesar Rp5.868.115.648,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan kependudukan dan catatan sipil, diantaranya meliputi: - Penataan administrasi kependudukan; - Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan.

• Bidang Pemberdayaan Perempuan Belanja langsung bidang pemberdayaan perempuan dari anggaran sebesar Rp8.090.578.173,00 terealisasi sebesar Rp7.094.694.454,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan yang meliputi: - Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; - Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan; - Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.

• Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Belanja langsung bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dari anggaran sebesar Rp1.779.008.950,00 terealisasi sebesar Rp1.395.909.730,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan keluarga berencana dengan pengadaan alat kontrasepsi, meliputi: - Keluarga berencana; - Kesehatan reproduksi remaja; - Pelayanan kontrasepsi; - Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga.

Page 19: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

19

• Bidang Sosial Belanja langsung bidang sosial dengan anggaran sebesar Rp4.657.948.135,00 terealisasi sebesar Rp3.997.458.058,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas kesejahteraan sosial yang meliputi: - Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); - Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan social; - Pembinaan anak terlantar; - Pembinaan para penyandang cacat dan trauma; - Pembinaan panti asuhan/panti jompo; - Pembinaan eks. penyandang penyakit sosial (eks. narapidana, PSK,

narkoba dan penyakit sosial lainnya); - Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial; - Pengelolaan Areal Pemakaman.

• Bidang Tenaga Kerja Belanja langsung bidang tenaga kerja dari anggaran sebesar Rp625.000.000,00 terealisasi sebesar Rp478.324.250,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pelayanan ketenagakerjaan yang meliputi: - Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; - Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

• Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Belanja langsung bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menegah dari anggaran sebesar Rp3.351.259.418,00 terealisasi sebesar Rp2.675.389.667,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang meliputi: - Penciptaan iklim usaha, usaha kecil menengah yang kondusif; - Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil

menengah; - Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil

menengah; - Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

• Bidang Penanaman Modal Belanja langsung bidang penanaman modal dari anggaran sebesar Rp247.674.700,00 terealisasi sebesar Rp223.563.677,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang meliputi: - Peningkatan promosi dan kerjasama investasi; - Penyiapan potensi sumber daya, sarana, prasarana daerah.

• Bidang Kebudayaan Belanja langsung bidang kebudayaan dari anggaran sebesar Rp6.197.848.311,00 terealisasi sebesar Rp5.477.950.637,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan upaya pengembangan nilai budaya yaitu dengan:

Page 20: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

20

- Pengembangan nilai budaya; - Pengelolaan kekayaan budaya; - Pengelolaan keragaman budaya.

• Bidang Pemuda dan Olahraga Belanja langsung bidang pemuda dan olahraga dari anggaran sebesar Rp7.800.357.200,00 terealisasi sebesar Rp7.251.699.418,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, peningkatan peran serta kepemudaan, meliputi: - Peningkatan peran serta kepemudaan; - Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup

pemuda; - Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.

• Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Belanja langsung bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dari anggaran sebesar Rp16.957.298.727,00 terealisasi sebesar Rp13.519.505.772,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan dinamika politik yang demokratis dan peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat yaitu dengan: - Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan; - Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; - Pendidikan politik masyarakat; - Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam; - Pengembangan wawasan kebangsaan; - Kemitraan wawasan kebangsaan; - Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan

keamanan; - Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

• Bidang Pemerintahan Umum

Belanja langsung bidang pemerintahan umum dari anggaran sebesar Rp424.079.914.126,07 terealisasi sebesar Rp343.587.337.228,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kualitas tata pemerintahan dan otonomi daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pemberdayaan BUMD, yaitu dengan: - Peningkatan disiplin aparatur; - Fasilitasi pindah/purna tugas PNS; - Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan; - Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala

daerah; - Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah; - Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa; - Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan kepala daerah; - Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi; - Penataan peraturan perundang-undangan;

Page 21: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

21

- Penataan daerah otonomi baru; - Pembinaan dan pengembangan aparatur; - Peningkatan kesadaran hukum dan penyelesaian masalah hokum; - Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah; - Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; - Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota.

• Bidang Ketahanan Pangan Belanja langsung bidang ketahanan pangan dari anggaran sebesar Rp2.747.691.199,00 terealisasi sebesar Rp1.622.911.812,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kewaspadaan ketahanan pangan yaitu: peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan).

• Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Belanja langsung bidang pemberdayaan masyarakat desa dari anggaran sebesar Rp6.449.750.276,00 terealisasi sebesar Rp5.873.757.604,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan usaha pemberdayaan masyarakat dan kualitas pemerintahan desa yang meliputi: - Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa; - Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan; - Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan; - Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

• Bidang Kearsipan Belanja langsung bidang kearsipan dari anggaran sebesar Rp1.924.008.730,00 terealisasi sebesar Rp1.731.638.748,00 dengan prioritas dan sasaran pada penataan sistem kearsipan dalam klasifikasi arsip pasif dan arsip dinamis dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi historis, meliputi: - Perbaikan sistem administrasi kearsipan; - Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan.

• Bidang Komunikasi dan Informatika Belanja langsung bidang komunikasi dan informatika dari anggaran sebesar Rp7.231.919.100,00 terealisasi sebesar Rp5.868.674.825,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan komunikasi, informatika dan media massa, kerjasama informasi dengan mass media.

• Bidang Perpustakaan Belanja langsung bidang perpustakaan dari anggaran sebesar Rp1.598.760.450,00 terealisasi sebesar Rp1.383.345.531,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.

b. Urusan Pilihan

Urusan pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah urusan pilihan yang secara nyata berpotensi untuk

Page 22: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

22

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kekhasan dan keunggulan daerah. Bidang yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yaitu pertambangan, perikanan, pertanian dan pariwisata. Anggaran Belanja langsung yang dialokasikan untuk urusan pilihan adalah sebesar Rp51.041.673.533,00 terealisasi sebesar Rp44.662.526.412,00 dengan rincian sebagai berikut:

• Bidang Pertanian Belanja langsung bidang pertanian dari anggaran sebesar Rp33.746.933.692,00 terealisasi sebesar Rp28.917.896.584,00 dengan prioritas dan sasaran pada revitalisasi usaha pertanian, peternakan dan perkebunan guna memperkuat posisi tawar petani yang terdiri dari: - Peningkatan kesejahteraan petani; - Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan); - Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan; - Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; - Peningkatan produksi pertanian/perkebunan; - Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan; - Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; - Peningkatan produksi hasil peternakan; - Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; - Peningkatan produksi peternakan.

• Bidang Kehutanan Belanja langsung bidang kehutanan dari anggaran sebesar Rp477.348.000,00 terealisasi sebesar Rp462.429.575,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan usaha rehabilitasi hutan dan konservasi lahan yang meliputi: - Pemanfaatan sumber daya hutan; - Rehabilitasi hutan dan lahan; - Perencanaan dan pengembangan hutan.

• Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Belanja langsung bidang energi dan sumber daya mineral dari anggaran sebesar Rp224.144.000,00 terealisasi sebesar Rp195.053.200,00 dengan prioritas dan sasaran pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.

• Bidang Pariwisata

Belanja langsung bidang pariwisata dari anggaran sebesar Rp1.834.097.250,00 terealisasi sebesar Rp1.727.433.938,00 dengan prioritas dan sasaran pengembangan pemasaran pariwisata dan pengembangan kemitraan.

• Bidang Kelautan dan Perikanan

Belanja langsung bidang kelautan dan perikanan dari anggaran sebesar Rp10.352.968.595,00 terealisasi sebesar Rp9.682.547.776,00 dengan prioritas dan sasaran pembangunan

Page 23: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

23

pengembangan perikanan dan kelautan dengan menitikberatkan pada pengembangan sarana prasarana dengan melaksanakan: - Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam

pendayagunaan sumberdaya laut; - Pengembangan budidaya perikanan; - Pengembangan perikanan tangkap; - Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; - Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan; - Peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan.

• Bidang Perdagangan Belanja langsung bidang perdagangan dari anggaran sebesar Rp3.221.992.996,00 terealisasi sebesar Rp2.654.900.419,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan efisiensi perdagangan dalam dan luar negeri yang meliputi: - Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; - Peningkatan dan pengembangan ekspor; - Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.

• Bidang Perindustrian Belanja langsung bidang perindustrian dari anggaran sebesar Rp914.589.000,00 terealisasi sebesar Rp758.623.800,00 dengan prioritas dan sasaran pada pengembangan pola industri spesial yang berbasis potensi lokal dalam usaha mengembangkan industri yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi daerah, peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi dan peningkatan kemampuan teknologi industri, meliputi: - Pengembangan industri kecil dan menengah; - Peningkatan kemampuan teknologi industri; - Pengembangan sentra-sentra industri potensial.

• Bidang Transmigrasi Belanja langsung bidang transmigrasi dari anggaran sebesar Rp269.600.000,00 terealisasi sebesar Rp265.641.120,00 dengan prioritas dan sasaran pada peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam pengembangan kawasan transmigrasi serta transmigrasi regional.

2.3.3 Pembiayaan

Pembiayaan daerah dipergunakan untuk menutup defisit anggaran dan memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp228.536.239.404,25 bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SILPA) sebesar Rp228.139.377.204,25 dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Rp396.862.200,00. Pengeluaran Pembiayaan Daerah berasal dari Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp34.000.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Utang sebesar Rp201.356.063,00 sehingga diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp194.334.883.341,25.

Page 24: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

24

Dari perbandingan pendapatan, belanja, dan pembiayaan netto diperoleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun berjalan sebesar Rp201.772.632.469,47 sebagai salah satu sumber pendanaan pada tahun berikutnya. Perhitungan SiLPA Tahun Berjalan untuk Tahun Buku 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Perhitungan SiLPA Tahun Berjalan Untuk Tahun Buku 2012

Pendapatan Rp 1.690.113.711.134,37 Belanja Rp (1.682.675.962.006,15) Pembiayaan Netto Rp 194.334.883.341,25 SiLPA Tahun Berjalan Rp 201.772.632.469,47 +

Page 25: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

25

c. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Kebijakan Keuangan dari sisi Pendapatan pada Tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp1.671.229.354.804,82 terealisasi sebesar Rp1.690.113.711.134,37 atau 101,13%. Sedangkan dari sisi Belanja Tahun 2012, dianggarkan sebesar Rp1.865.588.732.009,07 terealisasi sebesar Rp1.682.675.962.006,15 atau 90,20%.

Secara rinci mengenai sebaran Anggaran Pendapatan dan Belanja pada masing-masing urusan dan bidang pada SKPD diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Tahun 2012

KODE SKPD ANGGARAN REALISASI % 10102 DINAS PENDIDIKAN 74.220.000,00 74.220.000,00 100,00 10201 DINAS KESEHATAN 5.623.111.635,00 6.134.444.940,00 109,09 10202 RSUD BLAMBANGAN 23.835.000.000,00 24.616.150.492,31 103,25 10203 RSUD GENTENG 12.000.000.000,00 15.173.509.299,71 126,45 10302 DINAS

PEKERJAANUMUM, BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA

128.012.500,00 85.867.750,00 67,08

10303 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

89.775.360,00 94.090.184,00 104,81

10803 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

103.950.000,00 81.383.000,00 73,85

10701 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

10.365.000.000,00 12.909.312.600,00 124,55

11001 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

14.570.000,00 13.326.500,00 91,47

11502 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

105.000.000,00 37.950.000,00 36,14

12006 DINAS PENDAPATAN 122.984.033.845,00 125.568.509.825,00 102,10 12062 BADAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET DAERAH

307.371.441.321,82 303.506.942.171,35 98,85

12062 PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

1.186.178.479.143,00 1.199.149.026.463,00 101,09

12063 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

2.000.000.000,00 2.323.275.959,00 116,16

20102 DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

7.152.000,00 7.404.000,00 103,52

20103 DINAS PETERNAKAN 162.406.000,00 167.490.450,00 103,13 20501 DINAS KELAUTAN DAN

PERIKANAN 149.500.000,00 161.362.500,00 107,93

20601 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN

37.703.000,00 9.445.000,00 25,05

TOTAL PENDAPATAN 1.671.229.354.804,82 1.690.113.711.134,37 101,13

Page 26: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

26

Tabel 3.2 Realisasi Belanja Tahun 2012

KODE SKPD ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % 10102 DINAS PENDIDIKAN 786.922.602.570,00 751.922.694.220,37 95,55 10201 DINAS KESEHATAN 87.430.887.514,00 77.463.263.050,42 88,60

10202 RSUD BLAMBANGAN 47.445.790.441,00 44.469.588.619,46 93,73 10203 RSUD GENTENG 25.913.240.441,00 22.838.555.161,09 88,13 10302 DINAS PEKERJAAN UMUM, BINA

MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

198.254.683.410,00 185.067.571.224,00 93,35

10303 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

72.132.124.582,00 67.099.380.182,30 93,02

10601 BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

11.099.692.421,00 9.585.534.063,00 86,36

10701 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

18.427.358.622,00 16.090.605.890,00 87,32

10802 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 3.073.008.627,00 2.525.713.126,00 82,19

10803 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

63.979.298.370,00 53.735.932.515,00 83,99

11001 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

7.467.104.483,00 5.863.217.048,00 78,52

11102 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

9.854.587.123,00 8.476.050.184,00 86,01

11301 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

4.857.379.635,00 4.084.109.577,00 84,08

11502 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

3.306.259.418,00 2.630.442.537,00 79,56

11701 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

7.925.595.561,00 7.100.263.575,00 89,59

11801 DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 7.800.357.200,00 7.251.699.418,00 92,97

11902 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

5.457.677.696,00 4.987.271.683,00 91,38

11903 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

7.521.813.531,00 6.527.540.029,00 86,78

12001 DPRD 10.234.438.682,00 9.299.185.091,00 90,86 12002 KDH & WKDH 658.364.985,00 633.065.045,00 96,16 12003 SEKRETARIAT DAERAH 76.507.813.270,00 67.599.850.826,00 88,36 12004 SEKRETARIAT DPRD 18.586.635.083,00 14.207.156.906,00 76,44 12006 DINAS PENDAPATAN 20.428.448.540,00 16.663.054.525,00 81,57 12007 INSPEKTORAT KABUPATEN 5.003.026.019,00 4.335.107.184,00 86,65 12008 BADAN KEPEGAWAIAN DAN

DIKLAT 7.265.859.485,00 6.415.053.154,00 88,29

12010 KECAMATAN BANYUWANGI 2.089.323.442,00 1.892.209.350,00 90,57

12011 KECAMATAN GIRI 1.920.396.900,00 1.650.592.487,00 85,95 12012 KECAMATAN GLAGAH 2.126.714.872,00 1.779.984.510,00 83,70 12013 KECAMATAN KALIPURO 2.368.794.150,00 2.033.020.365,00 85,83

12014 KECAMATAN LICIN 1.674.127.367,00 1.398.725.059,00 83,55 12015 KECAMATAN WONGSOREJO 2.069.092.545,00 1.696.715.296,00 82,00

Page 27: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

27

KODE SKPD ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % 12016 KECAMATAN KABAT 2.598.352.279,00 2.178.792.011,00 83,85

12017 KECAMATAN ROGOJAMPI 2.546.970.276,00 2.281.645.372,00 89,58 12018 KECAMATAN SONGGON 1.713.430.568,00 1.454.133.451,00 84,87 12019 KECAMATAN SINGOJURUH 1.872.705.505,00 1.610.014.851,00 85,97 12020 KECAMATAN SRONO 1.993.490.175,00 1.779.738.932,00 89,28 12021 KECAMATAN MUNCAR 1.991.850.775,00 1.722.789.035,00 86,49 12022 KECAMATAN CLURING 2.196.638.565,00 1.920.748.473,00 87,44 12023 KECAMATAN PURWOHARJO 1.816.968.220,00 1.585.231.755,00 87,25 12024 KECAMATAN TEGALDLIMO 1.953.225.030,00 1.673.030.668,00 85,65

12025 KECAMATAN GAMBIRAN 1.665.333.623,00 1.348.760.266,00 80,99

12026 KECAMATAN BANGOREJO 1.517.894.610,00 1.271.540.471,00 83,77 12027 KECAMATAN SILIRAGUNG 1.386.848.530,00 1.068.921.471,00 77,08 12028 KECAMATAN PESANGGARAN 1.550.476.753,00 1.294.270.289,00 83,48

12029 KECAMATAN GENTENG 1.957.237.826,00 1.702.644.201,00 86,99 12030 KECAMATAN TEGALSARI 1.376.282.900,00 1.199.789.875,00 87,18 12031 KECAMATAN SEMPU 1.832.247.350,00 1.597.665.810,00 87,20 12032 KECAMATAN GLENMORE 1.703.596.346,00 1.486.442.784,00 87,25 12033 KECAMATAN KALIBARU 1.675.087.818,00 1.337.113.606,00 79,82

12034 KELURAHAN TAMAN BARU 706.464.216,00 555.777.932,00 78,67 12035 KELURAHAN KERTOSARI 764.149.145,00 592.684.243,00 77,56

12036 KELURAHAN LATENG 717.934.984,00 495.134.033,00 68,97 12037 KELURAHAN PENGANJURAN 743.819.883,00 465.284.711,00 62,55 12038 KELURAHAN TEMENGGUNGAN 661.519.625,00 475.838.284,00 71,93 12039 KELURAHAN SOBO 743.320.596,00 480.058.644,00 64,58 12040 KELURAHAN PAKIS 667.837.363,00 478.288.224,00 71,62 12041 KELURAHAN PENGANTIGAN 741.122.605,00 499.924.139,00 67,45

12042 KELURAHAN KAMPUNG MANDAR 633.727.573,00 545.556.193,00 86,09 12043 KELURAHAN KEPATIHAN 817.363.808,00 510.113.854,00 62,41 12044 KELURAHAN KARANGREJO 583.077.250,00 378.551.134,00 64,92

12045 KELURAHAN SUMBEREJO 719.702.923,00 583.334.484,00 81,05 12046 KELURAHAN SINGOTRUNAN 746.303.013,00 590.353.307,00 79,10 12047 KELURAHAN PANDEREJO 692.983.280,00 546.687.945,00 78,89

12048 KELURAHAN KAMPUNG MELAYU 687.183.270,00 535.921.581,00 77,99

12049 KELURAHAN KEBALENAN 719.201.320,00 518.226.733,00 72,06

12050 KELURAHAN SINGONEGARAN 604.457.700,00 431.238.472,00 71,34 12051 KELURAHAN TUKANGKAYU 626.724.750,00 459.133.813,00 73,26

12052 KELURAHAN BOYOLANGU 672.759.940,00 484.925.493,00 72,08

12053 KELURAHAN MOJOPANGGUNG 624.048.000,00 501.833.309,00 80,42

Page 28: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

28

KODE SKPD ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % 12054 KELURAHAN PENATABAN 736.594.751,00 409.089.829,00 55,54 12055 KELURAHAN GIRI 727.232.174,00 555.813.553,00 76,43

12056 KELURAHAN GOMBENGSARI 600.544.750,00 416.070.458,00 69,28 12057 KELURAHAN KLATAK 677.784.850,00 499.172.720,00 73,65

12058 KELURAHAN KALIPURO 689.882.546,00 497.178.220,00 72,07

12059 KELURAHAN BULUSAN 718.086.172,00 527.242.848,00 73,42

12060 KELURAHAN BANJARSARI 665.618.350,00 492.946.052,00 74,06

12061 KELURAHAN BAKUNGAN 711.611.849,00 454.647.634,00 63,89

12062 BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

11.943.794.546,07 10.038.683.827,00 84,05

12062 PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

214.509.583.965,00 166.939.988.755,00 77,82

12063 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

3.284.355.390,00 2.783.615.024,00 84,75

12101 KANTOR KETAHANAN PANGAN 2.747.691.199,00 1.622.911.812,00 59,06

12201 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

5.704.540.276,00 5.145.947.654,00 90,21

12401 KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI

3.331.200.130,00 2.952.174.963,00 88,62

20102 DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

27.499.077.445,00 23.941.358.971,00 87,06

20103 DINAS PETERNAKAN 6.725.204.247,00 5.438.967.188,00 80,87 20501 DINAS KELAUTAN DAN

PERIKANAN 10.352.968.595,00 9.666.403.431,51 93,37

20601 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN

4.304.925.996,00 3.575.723.869,00 83,06

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

2.633.199.400,00 752.733.448,00 28,59

TOTAL BELANJA

1.865.588.732.009,07

1.682.675.962.006,15

90,20

3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

Secara umum pada Tahun 2012 tidak terdapat permasalahan signifikan yang mempengaruhi pencapaian target kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Realisasi pendapatan sebesar Rp1.690.113.711.134,37 atau 101,13% dari plafon anggaran pendapatan sebesar Rp1.671.229.354.804,82 yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan pendapatan telah mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan realisasi belanja sebesar Rp1.682.675.962.006,15 atau 90,20% dari plafon anggaran sebesar Rp1.865.588.732.009,07 menunjukkan bahwa kinerja penyerapan belanja masih belum sesuai target. Secara prosentase terjadi kenaikan tingkat penyerapan dibanding tahun lalu yang hanya terserap sebesar 88,45%.

Page 29: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

29

Tidak tercapainya target kinerja belanja tersebut terutama disebabkan: a. Anggaran belanja beberapa kegiatan fisik yang tidak bisa dilaksanakan karena lambatnya

petunjuk teknis (juknis) terkait dan waktu pelaksanaan yang mendekati akhir tahun anggaran; b. Adanya proses pengadaan barang dan jasa yang gagal lelang dan beberapa kegiatan di

SKPD yang tidak bisa dilaksanakan maupun diselesaikan sesuai kontrak karena berbagai faktor;

c. Perencanaan rekening anggaran belanja yang masih belum sesuai dengan kebutuhan riil pelaksanaan kegiatan. Hal ini mengakibatkan anggaran belanja yang berkenaan tidak dapat direalisasikan;

d. Terbatasnya sumber daya manusia khususnya dalam bidang pengelolaan keuangan pada SKPD secara kualitas maupun kuantitas, sehingga berdampak pada lambatnya penyerapan anggaran yang telah disediakan.

Sehubungan adanya hambatan dan kendala tersebut, beberapa langkah antisipatif perlu dilakukan

agar hambatan serupa tidak terjadi pada masa mendatang dengan memperhatikan azas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, antara lain: a. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi internal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

antara PPKD dengan SKPD terkait masalah administrasi pengelolaan keuangan yang muncul, dan koordinasi eksternal yang lebih intensif terkait juknis kegiatan yang dibiayai dana transfer;

b. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi pada saat penyusunan rencana anggaran antara pelaksana anggaran SKPD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD);

c. Menambah pengetahuan dan keterampilan SDM keuangan SKPD dan PPKD dengan mengikuti diklat dan kursus yang diselenggarakan oleh lembaga/instansi lain atau pembinaan secara mandiri;

d. Meningkatkan koordinasi pengelolaan keuangan dengan fasilitasi pembinaan yang dilakukan secara proaktif dan intensif.

Page 30: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

30

d. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki Kebijakan Akuntansi yang sudah ditetapkan secara formal terkait dengan perlakuan akuntansi dalam sistem pencatatan administrasi pengelolaan keuangan daerah yaitu Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2010 Tanggal 31 Agustus 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 46 Tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut:

4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Tanggung jawab laporan keuangan berada di pusat pimpinan entitas. Dalam aktivitas laporan keuangan, entitas dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu entitas pelaporan dan entitas akuntansi.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di lingkup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah atau bendahara penerimaan, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah atau bendahara pengeluaran. Pemerintah Daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan penerimaan dengan belanja dan pembiayaan pengeluaran.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Penerapan basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut:

Page 31: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

31

a. Pengukuran Pendapatan Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan secara bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan biaya operasional atau pengeluaran).

b. Pengukuran Belanja

Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan.

c. Pengukuran Pembiayaan Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Sedangkan Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.

d. Pengukuran Kas

Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Dalam saldo kas juga termasuk penerimaan yang harus disetorkan kepada pihak ketiga berupa Utang PFK. Kas Pemerintah Daerah yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab selain Bendahara Umum Daerah terdiri dari:

1) Kas di Kas Daerah

Kas di Kasda merupakan kas yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab Bendahara umum Daerah (BUD) berasal dari saldo kas di rekening Giro Daerah dan seluruh Deposito yang ditanamkan pada Bank Persepsi.

2) Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas SKPD yang berasal dari sisa uang yang harus dipertanggungjawabkan sampai dengan akhir periode akuntansi, tetapi belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas. Akun Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas yang disajikan dalam neraca Pemerintah Daerah harus mencerminkan kas yang benar-benar ada pada tanggal neraca. Apabila terdapat kas dalam valuta asing dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

3) Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada dibawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari dana penerimaan yang belum disetor ke Kasda. Akun Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan dalam neraca harus mencerminkan kas yang benar-benar ada pada tanggal neraca. Apabila terdapat kas dalam valuta asing dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank Sentral pada tanggal neraca. Meskipun dalam ketentuannya Bendahara

Page 32: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

32

Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaan dalam waktu 24 (Dua puluh empat) jam, namun tidak tertutup kemungkinan terdapat saldo penerimaan yang belum disetorkan dalam rekening bendahara penerimaan.

4) Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kas di BLUD mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab SKPD yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD.

e. Pengukuran Piutang

1) Piutang Pajak/Piutang Retribusi Piutang pajak/piutang retribusi dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak atau retribusi daerah yang pembayarannya belum diterima sampai akhir periode akuntansi. Dalam penyusunannya, jumlah nominal surat ketetapan yang telah diterbitkan selama satu tahun dikurangi dengan nilai nominal yang telah diterima selama kurun waktu satu tahun.

2) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Pemerintah daerah seringkali melakukan penjualan aset tetap yang dimiliki, misalnya lelang kendaraan roda 4 atau penjualan angsuran rumah dinas. Biasanya penjualan dilakukan kepada pegawai dengan cara mengangsur. Penjualan aset yang tidak dipisahkan pengelolaannya dan biasanya diangsur lebih dari 12 (Dua belas) bulan disebut sebagai tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran merupakan reklasifikasi tagihan penjualan angsuran jangka panjang kedalam piutang jangka pendek. Reklasifikasi ini karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan. Reklasifikasi ini dilakukan untuk tujuan penyusunan neraca karena pembayaran atas tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun atau kurang diakui sebagai bagian lancar tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar tagihan penjualan angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun. Untuk mendapatkan saldo bagian lancar tagihan penjualan angsuran, pada saat penyusunan neraca perlu dihitung berapa bagian dari tagihan penjualan angsuran yang akan jatuh tempo dalam tahun depan.

3) Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD Piutang pinjaman yang diberikan pemerintah kepada BUMD dimasukkan dalam kelompok investasi dalam akun pinjaman kepada BUMD. Pinjaman tersebut dikembalikan atau dibayar dalam jangka panjang. Bagian lancar pinjaman kepada BUMD merupakan reklasifikasi piutang pinjaman kepada BUMD yang jatuh tempo pada tahun berikutnya. Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuk tujuan penyusunan neraca karena penerimaan kembali dari pinjaman kepada BUMD akan mengurangi akun perkiraan pinjaman kepada BUMD bukan akun bagian lancar pinjaman kepada BUMD. Bagian lancar pinjaman kepada BUMD dicatat sebesar nilai rupiah yang jatuh tempo pada tahun berikutnya.

Page 33: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

33

4) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung merugikan keuangan Negara/Daerah, wajib mengganti kerugian tersebut. Sejumlah kewajiban untuk mengganti kerugian tersebut dikenal dengan istilah Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Bagian lancar TP/TGR merupakan reklasifikasi lain-lain aset yang berupa aset lancar disebabkan adanya TP/TGR jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berikutnya. Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuk tujuan penyusunan neraca karena penerimaan kembali dari TP/TGR akan mengurangi akun TP/TGR bukan bagian lancar TP/TGR. TP/TGR yang harus diterima dalam waktu satu tahun diakuisebagai bagian lancar TP/TGR. Bagian lancar TGR dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti Rugi yang akan diterima dalam waktu satu tahun. Untuk mendapatkan saldo bagian lancar TGR. Pada saat penyusunan neraca perlu dihitung beberapa bagian dari TGR yang akan jatuh tempo tahun depan.

5) Piutang Lainnya Akun piutang lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengakuan piutang diluar bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMN/D, Bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang pajak. Piutang lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi.

6) Piutang Tak Tertagih Piutang tak tertagih adalah bagian dari piutang yang tidak dapat diselesaikan pembayarannya oleh pihak ketiga. Perlakuan akuntansi terhadap piutang tak tertagih adalah dihapuskan pada tahun anggaran bersangkutan dengan mengurangi jumlah piutang dan mengurangi jumlah ekuitas dana lancar.

f. Penyisihan Piutang 1) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang dapat

direalisasikan (net realizable value), oleh karena itu nilai piutang tidak tertagih merupakan cadangan yang harus terbentuk sebesar prosentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang. Penyisihan piutang yang didasarkan pada umur piutang dibedakan dalam 4 (empat) jenis yaitu Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.

2) Penyajian Nilai piutang tidak tertagih akan dicantumkan dalam laporan keuangan pada catatan atas laporan keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau belum dihapuskan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

g. Perhitungan Penyisihan Piutang Besarnya prosentase penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan pada umur piutang ditetapkan sebagai berikut: 1) Piutang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 5% (lima persen); 2) Piutang kurang lancar, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 10% (sepuluh

persen); 3) Piutang diragukan nilai penyisihannya ditentukan sebesar 50% (lima puluh

persen); 4) Piutang macet, nilai penyisihannya ditentukan sebesar 100% (seratus persen).

Page 34: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

34

h. Pencatatan Penyisihan Piutang Jurnal untuk mencatat penyisihan piutang bukan merupakan beban belanja, tetapi merupakan pengurang agar nilai piutang dapat disajikan dineraca sesuai dengan nilai yang diharapkan dapat direalisasikan (net realizable value).

i. Penyajian Penyisihan Piutang Penyajian penyisihan piutang dineraca merupakan unsur pengurang dari piutang yang bersangkutan.

j. Pemberhentian Pengakuan Piutang Pemberhentian pengakuan atas piutang dapat dilakukan dengan cara: 1) Pelunasan (membayar tunai) atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan tersebut

selesai/lunas. 2) Penghapusbukuan (write down)

Penghapusbukuan piutang merupakan proses dan keputusan akuntansi yang berlaku agar nilai piutang dapat dipertahankan sesuai dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizble value). Kriteria penghapusbukuan adalah sebagai berikut: (1) Penghapusbukuan harus memberi manfaat yang lebih besar daripada kerugian

penghapusbukuan. (2) Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari penghapusbukuan pada

neraca pemerintah, apabila perlu sebelum difinalisasi dan diajukan kepada pengambil keputusan penghapusbukuan.

(3) Penghapusbukuan berdasarkan keputusan Bupati yang menyatakan hapus tagih perdata dan atau hapus buku. Pengambilan keputusan penghapusbukuan dilakukan berdasarkan suatu sistem nominasi untuk dihapusbukukan atas usulan berjenjang yang bertugas melakukan analisis dan usulan penghapusbukuan tersebut.

k. Penghapustagihan (write off) Penghapustagihan dilakukan dengan mempertimbangkan konsekuensi ekonomi, kemungkinan hilangnya hak tagih dan atau menerima tagihan. Penghapustagihan piutang harus berdasarkan kriteria, prosedur dan kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih bagi pemerintah daerah secara hukum dan ekonomi. Kriteria penghapustagihan sebagai berikut : 1) Penghapustagihan karena mengingat jasa-jasa pihak yang berutang kepada Negara. 2) Penghapustagihan sebagai suatu sikap menyejukkan, membuat citra penagih menjadi

lebih baik. 3) Penghapustagihan sebagai sikap berhenti menagih, menggambarkan situasi tak mungkin

tertagih melihat kondisi pihak tertagih. 4) Penghapustagihan untuk restrukturisasi penyehatan utang. 5) Penghapustagihan setelah cara penagihan gagal atau tidak mungkin diterapkan. 6) Penghapustagihan sesuai hukum perdata umumnya hukum kepailitan, hukum industri,

hukum pasar modal, hukum pajak, melakukan benchmarking kebijakan/peraturan write off di Negara lain.

l. Penerimaan Tunai Atas Piutang Yang Telah Dihapusbukukan Suatu piutang yang telah dihapusbukukan, ternyata dikemudian hari diterima pembayaran/pelunasan, maka penerimaan tersebut dicatat sebagai penerimaan kas pada

Page 35: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

35

periode yang bersangkutan dengan lawan perkiraan penerimaan pendapatan atau pembiayaan tergantung dari jenis piutang.

m. Restrukturisasi Restrukturisasi adalah upaya perbaikan yang dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya yang meliputi pemberian keringanan hutang, persetujuan angsuran atau persetujuan penundaan pembayaran.

n. Pengukuran Persediaan Persediaan disajikan sebesar: 1) Biaya Perolehan apabila Diperoleh dengan Pembelian

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.

2) Biaya Standar apabila Diperoleh dengan Produksi Sendiri Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.

3) Nilai Wajar apabila Diperoleh dengan Cara Lainnya seperti Donasi/Rampasan Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.

o. Pengukuran Investasi

1) Dicatat Sebesar Nilai Perolehan Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga misalnya saham dan obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal Pemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga investasi itu sendiri ditambah biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah sebesar biaya perolehannya.

2) Dicatat Sebesar Nilai Wajar Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah adalah sebesar nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal nilai perolehannya yaitu sebesar harga pasar.

Page 36: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

36

3) Dicatat Sebesar Nilai Nominal Investasi jangka pendek dalam bentuk nonsaham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.

4) Dicatat Sebesar Nilai Tercatat atau Nilai Wajar Lainnya Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal diproyek-proyek pembangunan Pemerintah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan kepada pihak ketiga.

p. Metode Penilaian Investasi Penilaian Investasi Pemerintah daerah dilakukan dengan 3 metode yaitu :

1) Metode Biaya

Metode Biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga perolehan.

2) Metode Ekuitas Metode Ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari Badan Usaha Penerima Investasi yang terjadi sesudah perolehan awal investasi.

3) Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan (Net Realizable Value) digunakan jika kepemilikan investasi pemerintah bersifat Nonpermanen-Dana bergulir. Pada saat perolehan dana bergulir, dana bergulir dicatat sebesar harga perolehan dana bergulir. Tetapi secara periodik, dilakukan penyesuaian terhadap dana bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat di neraca menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Penyajian dana bergulir di neraca dilaksanakan dengan mengurangkan perkiraan dana bergulir diragukan tertagih dari dana bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan, ditambah dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan dana bergulir.

q. Pengukuran Aset Tetap

1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua sewa lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

3) Kapitalisasi Aset Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap adalah pengeluaran pengadaan baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi,

Page 37: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

37

perbaikan atau restorasi. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap digunakan untuk menentukan nilai perolehan minimum suatu aset yang harus dikapitalisasi.

r. Penyusutan Aset Tetap

Aset tetap merupakan komponen aset operasi Pemerintah yang penting dalam menjalankan operasional Pemerintah. Aset tetap memiliki sifat yang rentan terhadap penurunan kapasitas sejalan dengan penggunaan dan pemanfaatnya. Oleh karena itu informasi tentang nilai aset tetap harus disajikan secara memadai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan aset. Salah satu informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang terkait dalam pengelolaan aset tetap adalah nilai wajar aset. Penyajian wajar atas nilai aset tetap dapat dipenuhi melalui penetapan kebijakan penyusutan.

Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight line method). Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai aset tetap yang dicatat pada akumulasi penyusutan aset tetap dan ekuitas dana investasi- diinvestasikan dalam aset tetap.

s. Pengukuran Utang

1) Utang jangka pendek dan hutang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan kemata uang rupiah berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.

2) Biaya perolehan atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah daerah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilainya dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Penggunaan nilai nominal dalam nilai kewajiban mengikuti karakteristik dari masing-masing pos.

t. Pengukuran Ekuitas Dana

Pengukuran ekuitas dana telah dijabarkan berkaitan dengan akun investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya, dana cadangan, penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan, dan pengakuan kewajiban.

Page 38: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

38

e. PENJELASAN ATAS REKENING – REKENING NERACA, LAPORAN REALISASI ANGGARAN DAN LAPORAN ARUS KAS

5.1 NERACA

5.1.1 Aset Lancar

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Aset Lancar 268.133.731.475,77 263.048.644.663,72

Aset lancar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp268.133.731.475,77 terdiri dari Kas, Piutang, Penyisihan Piutang, Persediaan dan Belanja Dibayar Dimuka, dengan penjelasan sebagai berikut :

31 Desember 2012 (Rp)

- Kas 201.815.173.258,07 231.872.996.841,37 - Piutang 26.819.242.355,51 16.486.682.416,33 - Penyisihan Piutang (2.239.651.966,00) (6.764.695.379,25) - Persediaan 41.532.998.328,19 21.453.660.785,27 - Belanja Dibayar

Dimuka Jumlah 268.133.731.475,77 263.048.644.663,72

31 Des 2012 (Rp)

5.1.1.1 Kas dan Bank 201.815.173.258,07 231.872.996.841,37

Nilai saldo kas dan bank per 31 Desember 2012 sebesar Rp201.815.173.258,07 merupakan saldo buku kas di Kas Daerah ditambah dengan kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

- Kas di Kas Daerah 194.200.947.882,39 225.278.600.597,64 - Kas di Bendahara

Penerimaan

37.292.804,00

192.518.246,12

- Kas di Bendahara Pengeluaran

5.247.984,60

1.342.575.545,00

- Kas di BLUD 7.571.684.587,08 5.059.302.452,61 Jumlah 201.815.173.258,07 231.872.996.841,37

a. Kas di Kas Daerah sebesar Rp194.200.947.882,39 merupakan saldo buku per 31

Desember 2012, sedangkan saldo menurut Bank per 31 Desember 2012 sebesar Rp194.219.968.194,80 yang terdiri dari:

Page 39: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

39

Tabel 5.1 Rincian Kas di Kas Daerah

Uraian Saldo per 31 Desember 2012 (Rp)

A. PT Bank Jatim 1. Rekening Giro Nomor 0021000700 9.219.968.194,80 2. Deposito (DB. 186730) 10.000.000.000,00 3. Deposito (DB. 138726) 20.000.000.000,00 4. Deposito (DB. 138590) 20.000.000.000,00 5. Deposito (DB. 186145) 15.000.000.000,00 B. PT BNI 46 (Persero) Tbk 1. Deposito (PAA. 0106137) 4.500.000.000,00 2. Deposito (PAA. 0161822) 20.000.000.000,00 3. Deposito (PAA. 0275245) 15.500.000.000,00 4. Deposito (PAA. 0697879) 5.000.000.000,00 5. Deposito (PAA. 0585690) 10.000.000.000,00 C. PT BRI (Persero) Tbk 1. Deposito (DB. 7458336) 4.000.000.000,00 2. Deposito (DB. 7458332) 26.000.000.000,00 3. Deposito (DC. 2104702) 10.000.000.000,00 D. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1. Deposito (AC. 172898) 10.000.000.000,00 2. Deposito (AC. 934736) 10.000.000.000,00 3. Deposito (AC. 832652) 5.000.000.000,00

Jumlah Kas Di Kas Daerah 194.219.968.194,80

Terdapat selisih antara saldo buku dengan saldo bank sebesar Rp19.020.312,41 yang merupakan pengembalian sisa Uang Persediaan (UP) dana BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang seharusnya masuk ke rekening Kas BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng di Bank Jatim Nomor 0551002250, namun terlanjur dimasukkan ke rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi. Pemindahbukuan kembali dari RKUD Kabupaten Banyuwangi ke rekening BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng telah dilakukan pada tanggal 5 Februari 2013.

b. Kas Di Bendahara Penerimaan

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 terdapat dana realisasi pendapatan yang belum disetor oleh Bendahara Penerimaan SKPD sebesar Rp37.292.804,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.2 Rincian Kas di Bendahara Penerimaan

No

Jenis Pendapatan

SKPD

Jumlah (Rp)

Keterangan

1 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Dinas Perhubungan

4.980.000,00 Kas Tunai di pembantu bendahara penerimaan

2 Retribusi Pelayanan Kesehatan (Askes)

Dinas Kesehatan 1.120.000,00 Kas di rekening BNI bendahara penerimaan no. 0042991183

3 Jasa Giro Dinas Kesehatan 75.554 Kas di rekening BNI bendahara penerimaan no. 0042991183

4 Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan

29.227.250,00 Kas Tunai di bendahara penerimaan

Page 40: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

40

No

Jenis Pendapatan

SKPD

Jumlah (Rp)

Keterangan

5 Pendapatan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng

1.890.000,00 Kas Tunai di bendahara penerimaan

Jumlah

37.292.804,00

c. Kas Di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD sebesar Rp0,00 dan Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD sebesar Rp5.247.984,60 dengan rincian sebagai berikut : 1) Kas di Bendahara Pengeluaran Kabupaten Banyuwangi adalah nihil.

Hal ini dikarenakan semua Bendahara Pengeluaran pada SKPD telah menyetorkan dana sisa Uang Persediaan (UP) sebelum tanggal tutup buku Kas Daerah. Adapun rincian dari pengembalian dana Uang Persediaan (UP) SKPD dapat dilihat pada lampiran 1.

2) Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu sebesar Rp5.247.984,60 berasal dari Jasa Giro pada rekening UPTD Dinas Pendidikan sebesar Rp4.568.828,12 dan UPTD Dinas Kesehatan sebesar Rp679.156,48 yang belum disetor ke Kas Daerah per 31 Desember 2012. Atas Jasa Giro tersebut telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 1 Mei 2013.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 terdapat saldo kas sebesar Rp98.950.000,00 pada Bendahara Pengeluaran Pembantu UPTD Dinas Pendidikan yang merupakan sisa kas atas honor Guru Tidak Tetap dan Tunjangan Non Sertifikasi tahun 2010 dan 2011 untuk guru-guru agama yang tidak dibayarkan karena guru-guru tersebut telah menerima pembayaran honor dan tunjangan melalui Kementerian Agama. Atas sisa kas tersebut telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 1 Mei 2013.

d. Kas di BLUD

Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebesar Rp7.571.684.587,08 merupakan saldo buku per 31 Desember 2012 yang terdiri dari :

Tabel 5.3 Rincian Kas di BLUD

Uraian Jumlah (Rp) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 2.772.574.585,46 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 4.799.110.001,62

Jumlah Kas di BLUD 7.571.684.587,08

1) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Saldo kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebesar Rp2.772.574.585,46 tersebut merupakan saldo kas per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut:

Page 41: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

41

Tabel 5.4 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan

Uraian Jumlah (Rp) Kas di Rekening Bank JatimNo. Rek. 0021009598 1.466.968.569,20 Kas di Rekening Bank BNI No. Rek. 0126351923 747.187.862,00 Kas di Rekening Bank BRI No. Rek. 000701000774302 549.580.937,40 Kas di Rekening Bank Mandiri No. Rek. 1430012693931 8.837.216,86

Jumlah Kas di BLUD 2.772.574.585,46

2) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng Saldo Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sebesar Rp4.799.110.001,62 merupakan saldo buku per 31 Desember 2012, sedangkan menurut saldo bank sebesar Rp4.780.089.689,21 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.5 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng

Uraian Jumlah (Rp) Kas di Rekening Bank JatimNo. Rek. 0551002250 4.624.768.898,96 Kas di Rekening Bank BNI No. Rek. 0197845839 1.800.816,00 Kas Tunai di Bendahara BLUD 153.519.974,25 Jumlah Kas di BLUD 4.780.089.689,21

Selisih antara saldo buku dengan saldo bank sebesar Rp19.020.312,41 merupakan sisa Uang Persediaan (UP) Bendahara Pengeluaran BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang salah disetorkan sebagaimana penjelasan pos 5.1.1.1 Kas Daerah point a.

Saldo Kas Tunai di Bendahara BLUD sebesar Rp153.519.974,25 merupakan sisa UP BLUD di Bendahara BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng pada Tahun 2012 yang telah disetorkan pada Giro Rumah Sakit Umum Daerah Genteng di Bank Jatim Nomor 0551002250 pada tanggal 15 Januari 2013.

31 Des 2012

(Rp) 31 Des 2011

(Rp) 5.1.1.2 Piutang 24.579.590.389,51 9.721.987.037,08

Saldo piutang per 31 Desember 2012 terdiri dari:

- Piutang Pajak Rp 2.677.513.286,50 - Piutang Retribusi Rp 220.096.599,00 - Piutang Lainnya Rp 23.921.632.470,01

Jumlah Piutang Rp 26.819.242.355,51 - Penyisihan Piutang Rp (2.239.651.966,00)

Jumlah Piutang bersih Rp 24.579.590.389,51

Piutang Pajak sebesar Rp2.677.513.286,50 terdiri dari :

a. Surat Ketetapan Pajak tahun 2012 yang belum lunas sebesar Rp62.526.322,00 dengan rincian:

Page 42: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

42

Tabel 5.6 Rincian Piutang Pajak dari SKP Tahun 2012

Jenis Piutang Pajak Penerb itan SKP

Tahun 2012 (Rp)

Pelunasan Tahun 2012 (Rp)

Saldo per 31 Desember 2012 (Rp)

1 2 3 4=2-3 Pajak Hotel 688.558.055,00 665.287.355,00 23.270.700,00 Pajak Reklame 1.880.445.546,00 1.853.266.946,00 27.178.600,00 Pajak Restoran 620.142.753,00 612.955.253,00 7.187.500,00 Pajak Hiburan 397.620.789,00 397.390.789,00 230.000,00 Pajak Galian Gol. C 298.772.450,00 297.798.450,00 974.000,00 Pajak Parkir 180.149.000,00 178.749.000,00 1.400.000,00 Pajak PPJ Non PLN 10.723.470,00 10.035.690,00 687.780,00 Pajak Air Bawah Tanah 439.446.436,00 437.848.694,00 1.597.742,00

JUMLAH 4.515.858.499,00 4.453.332.177,00 62.526.322,00

Penambahan sebesar Rp62.526.322,00 terjadi karena adanya Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2012 yang belum terbayarkan sampai dengan akhir tahun 2012.

b. Surat Ketetapan Pajak tahun 2011 yang belum lunas sebesar Rp7.024.875,00 dengan rincian :

Tabel 5.7 Rincian Piutang Pajak dari SKP Tahun 2011

Jenis Piutang Pajak

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Pelunasan Tahun 2012 (Rp)

Pelunasan Tahun 2011 (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

Pajak Hotel 11.956.000,00 11.656.000,00 300.000,00 0,00 Pajak Reklame 42.168.500,00 34.536.250,00 2.537.375,00 5.094.875,00 Pajak Restoran 925.000,00 850.000,00 0,00 75.000,00 Pajak Hiburan 1.855.000,00 0,00 0,00 1.855.000,00 Pajak Galian Gol. C 31.250,00 0,00 31.250,00 0,00

JUMLAH 56.935.750,00 47.042.250,00 2.868.625,00 7.024.875,00

Pelunasan tahun 2011 sebesar Rp2.868.625,00 berasal dari pelunasan piutang dengan nomor SKP yang berbeda karena penerbitan SKP dua kali.

c. Surat Ketetapan Pajak tahun 2010 yang belum lunas sebesar Rp130.968.897,50 dengan rincian :

Tabel 5.8 Rincian Piutang Pajak dari SKP Tahun 2010

Jenis Piutang Pajak

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Pelunasan Tahun 2010 (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

1 2 3 4=2-3 Pajak Hotel 30.660.291,00 0,00 30.660.291,00 Pajak Reklame 76.313.325,50 0,00 76.313.325,50 Pajak Restoran 18.664.281,00 0,00 18.664.281,00 Pajak Hiburan 3.450.000,00 0,00 3.450.000,00 Pajak Galian Gol. C 1.121.000,00 0,00 1.121.000,00 Pajak Parkir 760.000,00 0,00 760.000,00 Pajak PPJ Non PLN 528.444,00 528.444,00 0,00

JUMLAH 131.497.341,50 528.444,00 130.968.897,50

Pelunasan tahun 2010 sebesar Rp528.444,00 merupakan pelunasan SKP tahun 2010 yang belum diperhitungkan pada piutang per 31 Desember 2011.

Page 43: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

43

d. Hasil pemungutan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) PLN bulan Desember 2012 yang baru disetorkan di bulan Januari 2013 sebesar Rp2.476.993.192,00.

Piutang Retribusi sebesar Rp220.096.599,00 terdiri dari:

a. Surat tagihan IMB tahun 2012 yang belum lunas sebesar Rp182.006.474,00; dan

b. Surat tagihan HO tahun 2012 yang belum lunas sebesar Rp38.090.125,00.

Piutang Lainnya sebesar Rp23.921.632.470,01 terdiri dari: Tabel 5.9 Rincian Piutang Lainnya

Jenis Piutang Lainnya

Saldo per 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo per 31 Des 2012 (Rp)

a. Piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI

10.897.654.534,00

884.242.850,00

9.137.193.966,50

2.644.703.417,50

b. Piutang pelayanan kesehatan PT ASKES, Jamkesmas & Jamsostek kpd RSUD Blambangan

863.169.584,16

1.048.185.466,46

863.169.584,16

1.048.185.466,46

c. Piutang Jamkesmas dan Jampersal pada Dinas Kesehatan

0,00

152.234.500,00

0,00

152.234.500,00

d. Piutang dari setoran laba PDAM yang kurang disetor

210.067.581,67

1.367.747.119,05

210.067.581,67

1.367.747.119,05

e. Piutang dana bagi hasil sumber daya alam (DBH-SDA) Pemerintah Pusat

2.018.948.749,00

4.654.920.610,00

2.018.948.749,00

4.654.920.610,00

f. Piutang dana bagi hasil Pemerintah Pusat (Kurang PBB Bagi Rata Tahun 2011, Insentif PBB Th 2011 dan Kurang Cukai 2011)

0,00

655.131.686,00

0,00

655.131.686,00

g. Piutang bagi hasil dari propinsi yaitu :

- PBBKB

- BBNKB

(311.406.413,00)

1.584.743.240,00

4.272.682.127,00

1.242.029.307,00

(311.406.413,00)

1.584.743.240,00

4.272.682.127,00

1.242.029.307,00 - P-AP

- PKB

- SP III Perhutani

34.723.207,00

866.565.739,00

113.262.143,00

32.542.504,00

2.574.839.708,00

259.670.595,00

34.723.207,00

866.565.739,00

113.262.143,00

32.542.504,00

2.574.839.708,00

259.670.595,00 h. Pinjaman kepada

kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir

0,00

5.016.945.430,00

0,00

5.016.945.430,00

JUMLAH

16.277.728.364,83

22.161.171.902,51

14.517.267.797,33

23.921.632.470,01

Piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI sebesar Rp2.644.703.417,50 terdiri dari :

Page 44: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

44

Tabel 5.10 Piutang Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI

No Piutang Tindak Lanjut

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

1 Pengadaan alat-alat kesehatan blm dpt dimanfaatkan

892.963.417,50 0,00 0,00 892.963.417,50

2 Piutang Askes RSUD Genteng

84.022.000,00 0,00 0,00 84.022.000,00

3 Pendapatan SP3 Retribusi Kendaraan Bermotor Roda 4

68.874.000,00 0,00 68.874.000,00 0,00

4 Bantuan Asuransi THT kepada PNS

5.287.080.000,00 0,00 5.287.080.000,00 0,00

5 Piutang PT. ASDP 29.225.390,00 0,00 29.225.390,00 0,00 6 Keperluan DPRD yang

dibebankan pada anggaran lain

130.950.000,00 0,00 130.950.000,00 0,00

7 Penyalahgunaan penggunaan dana APBD atas biaya perjalanan dinas

227.086.690,00 0,00 227.086.690,00 0,00

8 Penyalahgunaan penggunaan dana APBD atas tunjangan/fasilitas

766.847.300,00 0,00 766.847.300,00 0,00

9 Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi

7.889.160,00 0,00 7.889.160,00 0,00

10 Pelaksanaan pembangunan peningkatan jalan dan pemel berkala jalan hotmix Dinas Kimpraswil

1.227.907.305,52 0,00 1.227.907.305,52 0,00

11 Pembangunan jalan lingkungan dan pemeliharaan berkala Dinas Kimpraswil

323.318.253,61 0,00 323.318.253,61 0,00

12 Pelaksanaan kegiatan rehab tangkis, sungai, jaringan, irigasi, drainase, dan bendungan Dinas Pengairan

373.036,41 0,00 373.036,41 0,00

13 Kegiatan Pengadaan sarana Air bersih Dinas Kimpraswil

5.149.980,00 0,00 5.149.980,00 0,00

14 Pembangunan jembatan Tegalsari - Kabeaen Dinas Kimpraswil

15.539.166,72 0,00 15.539.166,72 0,00

15 Harga satuan dalam kontrak Dinas Kimpraswil

678.246.720,76 0,00 678.246.720,76 0,00

16 Pembangunan Gedung Rest Area Watudodol

9.026.791,19 0,00 9.026.791,19 0,00

17 Kekurangan Volume Pekerjaan pada Pelaksanaan Pekerjaan Belanja

52.652.491,66 0,00 52.652.491,66 0,00

Page 45: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

45

No Piutang Tindak Lanjut

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

Modal Gedung dan Bangunan

18 Kekurangan Volume Pelaksanaan Beberapa Pekerjaan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan pada Dinas PU

256.643.830,63 0,00 256.643.830,63 0,00

19 Piutang Kontribusi Pendapatan atas kerjasama pemanfaatan Mall Sritanjung

833.859.000,00 833.859.000,00 0,00 1.667.718.000,00

20 Piutang TGR atas Kendaraan Dinas yang hilang

0,00 50.383.850,00 50.383.850,00 0,00

Jumlah

10.897.654.534,00

884.242.850,00

9.137.193.966,50

2.644.703.417,50

Penambahan piutang lainnya sebesar Rp22.161.171.902,51 merupakan : a. Penambahan piutang tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK sebesar

Rp884.242.850,00 yang terdiri dari Piutang Kontribusi Pendapatan atas kerjasama pemanfaatan Mall Sritanjung tahun 2012 sebesar Rp833.859.000,00 dan Piutang TGR atas kendaraan dinas yang hilang sebesar Rp50.383.850,00.

b. Pengakuan piutang pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan terhadap PT ASKES, Jamkesmas dan Jamsostek tahun 2012 sebesar Rp1.048.185.466,46.

c. Piutang klaim Jamkesmas dan Jampersal beberapa Puskesmas pada Dinas Kesehatan yang belum terealisir sampai dengan 31 Desember 2012 pada Dinas Kesehatan sebesar Rp152.234.500,00.

d. Kekurangan penyetoran laba tahun 2012 yang dilakukan oleh PDAM atas penyertaan modal Pemerintah Daerah sebesar Rp1.367.747.119,05.

e. Piutang Dana Bagi Hasil SDA sebesar Rp4.654.920.610,00 berupa Dana Cadangan TA 2012 yang terindentifikasi setelah tutup Tahun Anggaran 2012 dan telah ditransfer ke Rekening Kas Daerah pada bulan Februari 2013, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.11 Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Nilai Dana Cadangan DBH Pertambangan Minyak Bumi 15%

DBH Pertambangan Minyak Bumi 0,5% utk Pendidikan

DBH Pertambangan Minyak Bumi Dalam Rangka Otsus

DBH Pertambangan Gas Bumi 30%

DBH Pertambangan Gas Bumi 0,5% utk Pendidikan

DBH Pertambangan Gas Bumi Dalam Rangka Otsus

DBH Pertambangan Umum Iuran Tetap

DBH Pertambangan Umum Royalty

DBH Kehutanan IIUPH/IHPH utk Prop/Kab/Kota

DBH Kehutanan PSDH untuk Prop/Kab/Kota

DBH Dana Reboisasi untuk Kab/Kota

DBH Perikanan untuk Kab/Kota

3.857.175.822,00

128.533.854,00

0,00

451.364.242,00

7.463.106,00

0,00

17.428.847,00

0,00

0,00

146.903.460,00

0,00

46.051.279,00 Jumlah 4.654.920.610,00

Page 46: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

46

f. Piutang dana bagi hasil Pemerintah Pusat sebesar Rp655.131.686,00 merupakan Kurang PBB Bagi Rata Tahun 2011 sebesar Rp87.163.888,00; Insentif PBB Th 2011 sebesar Rp94.313.313,00; dan Kurang Cukai 2011 sebesar Rp473.654.485,00.

g. Piutang Bagi Hasil Dari Propinsi sesuai keputusan Kepala Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur tentang Perhitungan Dana Bagi Hasil Pajak Daerah dan SP III Perhutani ke Kab/Kota berdasarkan Realisasi penerimaan kas Tahun 2012 sebesar Rp8.381.764.241,00 yang terdiri dari: - Selisih lebih Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar

Rp4.272.682.127,00; - Selisih lebih Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar

Rp1.242.029.307,00; - Selisih lebih Pajak Air Permukaan (P – AP) sebesar Rp32.542.504,00 - Selisih lebih Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar

Rp2.574.839.708,00; - Selisih lebih Sumbangan Pihak Ketiga (SP III) Perhutani sebesar

Rp259.670.595,00. h. Reklasifikasi investasi non permanen yang merupakan pinjaman kepada

kelompok masyarakat melalui pemberian dana bergulir sebelum tahun 2012 sebesar Rp5.016.945.430,00 yang terdiri dari:

Tabel 5.12 Rincian Pinjaman Dana Bergulir

No

Pinjaman Dana Bergulir

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

1. Dinas Koperasi dan UMKM - Koperasi dan LKM

- KUK, PKL dan UKM

2.165.000.000,00

832.696.430,00

0,00

0,00

307.500.000,00

10.893.700,00

1.857.500.000,00

821.802.730,00 2. Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambangan - IKM

767.603.000,00

0,00

2.378.500,00

765.224.500,00 3. Dinas Pertanian,

Kehutanan dan Perkebunan - Petani Miskin

200.400.000,00

0,00

12.750.000,00

187.650.000,00 4. Dinas Kelautan dan

Perikanan - Kelompok

Pembudidaya Air Tawar dan Nelayan

572.510.200,00

0,00

1.350.000,00

571.160.200,00

5. KantorKetahanan Pangan - Gabah

813.608.000,00

0,00

0,00

813.608.000,00 Jumlah 5.351.817.630,00 0,00 334.872.200,00 5.016.945.430,00

Penyisihan piutang untuk tahun 2012 yang diperhitungkan berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut :

Page 47: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

47

Tabel 5.13 Perhitungan Akumulasi Penyisihan Piutang Tahun 2012

Jenis Piutang

Saldo per 31 Des 2012 Sebelum penyisihan (Rp)

Penyisihan Piutang (Rp)

Saldo per 31 Des 2012 Setelah penyisihan (Rp)

1 2 3 4=2-3 1. Piutang Pajak 2.677.513.286,50 13.706.627,25 2.663.806.659,25 2. Piutang Retribusi 220.096.599,00 0,00 220.096.599,00 3. Piutang tindak lanjut hasil

pemeriksaan BPK-RI sebelumnya

2.644.703.417,50 530.185.658,75 2.114.517.758,75

4. Piutang pelayanan kesehatan PT ASKES, Jamkesmas & Jamsostek kpd RSUD Blambangan

1.048.185.466,46 0,00 1.048.185.466,46

5. Piutang Jamkesmas dan Jampersal pada Dinas Kesehatan

152.234.500,00 0,00 152.234.500,00

6. Piutang dari setoran laba PDAM yang kurang disetor

1.367.747.119,05 0,00 1.367.747.119,05

7. Piutang Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA) dari Pusat

4.654.920.610,00 0,00 4.654.920.610,00

8. Piutang dana bagi hasil Pemerintah Pusat (Kurang PBB Bagi Rata Tahun 2011, Insentif PBB Th 2011 dan Kurang Cukai 2011)

655.131.686,00 0,00 655.131.686,00

9. Piutang bagi hasil dari propinsi yaitu: - PBBKB

- BBNKB

- P-AP

- PKB

- SP III Perhutani

4.272.682.127,00

1.242.029.307,00

32.542.504,00

2.574.839.708,00

259.670.595,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

4.272.682.127,00

1.242.029.307,00

32.542.504,00

2.574.839.708,00

259.670.595,00 10. Pinjaman kepada kelompok

masyarakat melalui pemberian dana bergulir

5.016.945.430,00 1.695.759.680,00 3.321.185.750,00

JUMLAH 26.819.242.355,51 2.239.651.966,00 24.579.590.389,51

Rincian perhitungan penyisihan piutang selengkapnya disajikan pada lampiran 3.

Perhitungan penyisihan piutang juga diberlakukan pada nilai saldo piutang tahun 2011. Penjelasan lebih lanjut terkait dengan nilai saldo Piutang tahun 2011 akan dipaparkan pada Bab VI point 6.4 Penyajian kembali beberapa Pos pada Laporan Keuangan Tahun 2011.

5.1.1.3 Persediaan

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Persediaan 41.532.998.328,19 21.453.660.785,27

Page 48: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

48

Persediaan dihitung pada akhir tahun dan dinilai berdasarkan harga pembelian terakhir. Saldo Persediaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp41.532.998.328,19 terdiri dari:

Tabel 5.14 Rincian Persediaan

No Jenis Persediaan Jumlah (Rp) a. Alat Tulis Kantor 276.155.361,00 b. Barang Cetakan 2.016.975.845,00 c. Alat-alat listrik 36.017.575,00 d. Aspal 4.324.108.800,00 e. Obat-obatan 19.254.467.732,78 f. Bahan Bakar 1.550.000,00 g. Bahan Kimia 1.621.738.131,66 h. Perlengkapan Kebersihan 117.659.380,00 i. Pihak III 13.872.517.904,00 j. Makanan Pokok 10.956.598,75 k. Benda Pos 851.000,00

JUMLAH 41.532.998.328,19

Adapun rincian persediaan per SKPD dapat dirinci sebagai berikut : Tabel 5.15 Rincian Persediaan per SKPD

No Jenis Persediaan Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 6.712.121.904,00 2. Dinas Kesehatan 13.132.618.076,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 3.880.413.451,73 4. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 4.024.750.825,46 5. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang 11.394.199.800,00 6. Bappeda 2.538.300,00 7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 394.527.875,00 8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1.118.992.295,00 9. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 76.100,00 10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 14.075.900,00 11. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1.410.550,00 12. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 766.600,00 13. Sekretariat Daerah 97.589.675,00 14. Dinas Pendapatan 462.582.500,00 15. Inspektorat Kabupaten 409.500,00 16. Badan Kepegawaian dan Diklat 2.696.750,00 17. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 13.096.300,00 18. Kantor Ketahanan Pangan 176.225,00 19. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

Desa 1.376.050,00

20. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 248.423.751,00 21. Dinas Peternakan 30.155.900,00

JUMLAH 41.532.998.328,19

a. Persediaan Alat Tulis Kantor Persediaan alat tulis kantor sebesar Rp276.155.361,00 merupakan persediaan seperti kertas, tinta, buku tulis, map dan lain sebagainya.

Page 49: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

49

b. Persediaan Barang Cetakan Persediaan barang cetakan sebesar Rp2.016.975.845,00 terdapat pada beberapa SKPD yaitu:

Tabel 5.16 Persediaan Barang Cetakan

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 945.000,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 80.265.225,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 79.906.520,00 4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 387.374.675,00 5. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 1.116.007.300,00 6. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 21.100,00 7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 280.000,00 8. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 318.300,00 9. Dinas Pendapatan 319.158.850,00 10. Badan Kepegawaian dan Diklat 1.546.225,00 11. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2.898.250,00 12. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 437.900,00 13. Dinas Peternakan 27.816.500,00

Jumlah 2.016.975.845,00

Pada persediaan barang cetakan terdapat beberapa SKPD yang memiliki nilai persediaan yang cukup besar diantaranya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipilseperti blanko akta, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Pendapatan berupa karcis.

c. Persediaan Alat Listrik Persediaan alat listrik sebesar Rp36.017.575,00 merupakan persediaan berupa lampu, baterai kabel dan lain sebagainya.

d. Persediaan Aspal Persediaan aspal sebesar Rp4.324.108.800,00 terdiri dari : 1) Sisa persediaan aspal pada DPU Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang

sebanyak 2.362 drum sebesar Rp2.893.355.520,00 yang masih tersimpan di workshop Dinas Pekerjaan Umum di desa Wonosobo. Persediaan tersebut rencananya digunakan untuk kegiatan Program Peduli Jalan Desa (P2JD) Plus dalam bentuk bantuan aspal.

2) Persediaan aspal yang belum diserahkan ke desa untuk proyek swadaya sebanyak 1.168 drum sebesar Rp1.430.753.280,00.

Tabel 5.17 Mutasi Persediaan Aspal

No Saldo Per 31

Desember 2011

Penambahan

Pengurangan Sisa Pes 31 Desember 2012 Drum Harga (Rp)

1. 4.147 Drum 1.168 drum 1.785 Drum 3.530 4.324.108.800,00

e. Persediaan Obat-obatan Persediaan obat-obatan pada Tahun 2012 sebesar Rp19.254.467.732,78 terdapat pada:

Page 50: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

50

Tabel 5.18 Persediaan Obat-obatan

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Dinas Kesehatan 13.073.698.106,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 3.139.236.431,73 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 2.799.112.720,05 4. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 242.420.475,00

Jumlah 19.254.467.732,78

Persediaan obat-obatan pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan berupa insektisida.

f. Persediaan Bahan Bakar Persediaan bahan bakar sebesar Rp1.550.000,00 adalah sisa persediaan bahan bakar pada Rumah Sakit Umum Daerah Genteng berupa gas Elpiji 50 kg sebanyak 2 (dua) tabung.

g. Persediaan Bahan Kimia Persediaan bahan kimia sebesar Rp1.621.738.131,66 dimiliki oleh SKPD:

Tabel 5.19 Persediaan Bahan Kimia

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Dinas Kesehatan 31.856.120,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 583.766.875,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 1.006.115.136,66

Jumlah 1.621.738.131,66

h. Persediaan Perlengkapan Kebersihan Persediaan perlengkapan kebersihan sebesar Rp117.659.380,00 terdapat pada SKPD:

Tabel 5.20 Persediaan Perlengkapan Kebersihan

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Dinas Kesehatan 2.560.000,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 26.893.530,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 69.653.500,00 4. Bappeda 1.131.200,00 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3.984.400,00 6. Badan Penaggulangan Bencana Daerah 2.197.400,00 7. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 221.350,00 8. Dinas Pendapatan 9.785.850,00 9. Badan Kepegawaian dan Diklat 168.450,00 10. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 1.063.700,00

Jumlah 117.659.380,00

i. Persediaan untuk Pihak Ketiga Persediaan untuk pihak ketiga sebesar Rp13.872.517.904,00 terdiri dari: 1) Persediaan pada Sekretariat Daerah sebesar Rp91.250.000,00 berupa netbook,

printer dan alat-alat audio yang akan diserahkan kepada masyarakat yaitu kelompok pengajian Jamiyah Istigotsah Ihsaniyah Qaum Muslimin dan Majelis Dzikrus Syafaah Kab Banyuwangi, barang tersebut belum diserahkan kepada penerima sampai dengan 31

Page 51: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

51

Desember 2012 karena belum cukupnya Dokumen Hibah kepada Masyarakat;

2) Persediaan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang sebesar Rp6.493.115.000,00 berupa gedung dan bangunan yang berasal dari belanja barang dan jasa kepada pihak ketiga serta Gedung MAU Ihya Ulumuddin dan Drainase Gorong-gorong sebesar Rp576.976.000,00, yang akan dihibahkan namun belum diserahkan sampai akhir tahun 2012;

3) Persediaan pada Dinas Pendidikan sebesar Rp6.711.176.904,00 berupa bangunan, peralatan dan mesin serta buku/kepustakaan yang akan dihibahkan kepada sekolah swasta namun belum diserahkan sampai akhir tahun 2012.

j. Persediaan Bahan Makanan Pokok Persediaan bahan makanan pokok sebesar Rp10.956.598,75 terdapat pada SKPD:

Tabel 5.21 Persediaan Bahan Makanan Pokok

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 1.813.000,00 2. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 65.148,75 3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 9.078.450,00

Jumlah 10.956.598,75

Persediaan bahan makanan pokok pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan persediaan bahan makanan yang disimpan untuk membantu korban bencana.

k. Persediaan Benda Pos Persediaan benda pos seperti materai, perangko dan benda-benda pos lainnya sebesar Rp851.000,00 terdapat pada SKPD:

Tabel 5.22 Persediaan Benda Pos

No Nama SKPD Jumlah (Rp) 1. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 543.000,00 2. Badan Kepegawaian dan Diklat 158.000,00 3. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 150.000,00

Jumlah 851.000,00

5.1.1.4 Belanja Dibayar Dimuka

Pada tahun anggaran 2012 terdapat saldo belanja dibayar dimuka sebesar Rp205.969.500,00. Saldo tersebut merupakan belanja asuransi jiwa anggota DPRD beserta keluarga yang belum jatuh tempo. Asuransi tersebut didaftarkan pada perusahaan asuransi Jasindo selama 1 (satu) tahun terhitung mulai1 Desember 2012 sampai dengan 30 November 2013 dengan besaran biaya setiap bulannya adalah sebesar Rp18.724.500,00. Sehingga total belanja asuransi tersebut selama 1 (satu) tahun adalah sebesar Rp224.694.000,00. Per 31 Desember 2012 belanja yang sudah menjadi beban adalah selama 1 (satu) bulan, dan sisanya diakui sebagai belanja dibayar dimuka.

Page 52: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

52

5.1.2 Investasi Jangka Panjang

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Investasi Jangka Panjang 87.133.922.463,53 33.938.673.191,31

Investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 sebesar Rp87.133.922.463,53 merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah pada BUMN/BUMD dan Badan Hukum Lainnya bukan milik Negara/Daerah serta kelompok masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari :

31 Desember 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Investasi Nonpermanen 1.157.656.000,00 5.322.473.950,00 Investasi Permanen 85.976.266.463,53 28.616.199.241,31 Jumlah Investasi Jangka Panjang

87.133.922.463,53 33.938.673.191,31

5.1.2.1 Investasi Nonpermanen

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Investasi Nonpermanen

1.157.656.000,00 5.322.473.950,00

Saldo investasi nonpermanen – dana bergulir per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.157.656.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut:

31 Desember 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) - Investasi Nonpermanen-

Dana Bergulir 2.298.283.000,00 7.712.090.630,00

- Dana Bergulir Diragukan Tertagih

(1.140.627.000,00) (2.389.616.680,00)

Jumlah 1.157.656.000,00 5.322.473.950,00

Selama tahun 2012 terdapat pengurangan dikarenakan adanya setoran pokok dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.23 Rincian Investasi Non Permanen – Dana Bergulir

No

Investasi Non Permanen

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

1.

2.

3.

4.

Dinas Peternakan :

Sapi Kereman

Sapi Bibit

Kambing Bibit

Domba Bibit

53.840.000,00 1.514.594.000,00

703.847.000,00

87.992.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

61.990.000,00

0,00

0,00

53.840.000,00

1.452.604.000,00

703.847.000,00

87.992.000,00 Jumlah 2.360.273.000,00 0,00 61.990.000,00 2.298.283.000,00

Page 53: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

53

Dana bergulir diragukan tertagih merupakan cadangan yang dibentuk sebesar prosentase tertentu dari akun Investasi Nonpermanen-Dana Bergulir berdasarkan umur investasi tersebut. Adapun rincian dari Dana Bergulir Diragukan Tertagih tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.24 Nilai Bersih Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir Tahun 2012

No

Investasi Non Permanen

Saldo

31 Des 2012

(Rp)

Dana Bergulir Diragukan Tertagih

31 Des 2012

(Rp)

Investasi Non Permanen-Dana Bergulir 31 Des

2012 (Rp)

1

2

3

4

Dinas Peternakan

Sapi Kereman

Sapi Bibit

Kambing Bibit

Domba Bibit

53.840.000,00

1.452.604.000,00

703.847.000,00

87.992.000,00

53.840.000,00

1.086.787.000,00

0,00

0,00

0,00

365.817.000,00

703.847.000,00

87.992.000,00 Jumlah 2.298.283.000,00 1.140.627.000,00 1.157.656.000,00

Penerapan penyajian nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value/NRV) dilakukan pada tahun 2012 sesuai dengan kebijakan akuntansi yang ditetapkan.

Terdapat koreksi untuk nilai Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir pada tahun 2011 sesuai dengan catatan dari hasil pemeriksaan Laporan Keuangan tahun 2011 oleh BPK. Selain juga pemberlakuan metode Net Realizable Value (NRV) yang akan disajikan secara lebih terperinci pada Bab VI point 6.4 Penyajian kembali beberapa Pos pada Laporan Keuangan Tahun 2011.

5.1.2.2 Investasi Permanen

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Investasi Permanen 85.976.266.463,53 28.616.199.241,31

Investasi permanen sebesar Rp85.976.266.463,53 merupakan penyertaan modal pemerintah daerah yang terdiri dari :

Tabel 5.25 Rincian Investasi Permanen - Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

No

Penyertaan Modal

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

1. BPD Jatim 16.957.000.000,00 50.552.029.250,00 0,00 67.509.029.250,00 2. BPR Jatim 3.000.900.000,00 0,00 0,00 3.000.900.000,00

3. PDAM Banyuwangi 2.770.006.538,21

12.375.609.659,86

0,00 15.145.616.198,07

4. PDAU Blambangan 651.448.460,00

0,00

359.225.644,69 292.222.815,31

5. PT PBS 5.236.844.243,10 0,00 5.208.346.042,95 28.498.200,15

Jumlah

28.616.199.241,31

62.927.638.909,86

5.567.571.687,64

85.976.266.463,53

Adapun dasar penilaian investasi permanen yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 54: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

54

Tabel 5.26 Metode Penilaian Investasi Permanen

No

Uraian

Saldo per 31 Desember 2012 (Rp)

Metode Penilaian

1. BPD Jatim 67.509.029.250,00 Metode Biaya 2. BPR Jatim 3.000.900.000,00 Metode Biaya 3. PDAM Banyuwangi 15.145.616.198,07 Metode Ekuitas 4. PDAU Blambangan 292.222.815,31 Metode Ekuitas 5. PT Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS) 28.498.200,15 Metode Ekuitas

Jumlah 85.976.266.463,53

a. Penambahan sebesar Rp50.552.029.250,00 berasal dari tambahan modal disetor tahun 2012 sebesar Rp34.000.000.000,00 dan pembagian konversi cadangan umum menjadi saham senilai Rp16.552.029.250,00 pada BPD Jatim. Sesuai dengan pemberitahuan PT BPD Jatim Nomor: 050/020/Dir/Djl-Dn Tanggal 25 Juli tentang Cadangan Yang Dikonversikan Menjadi Saham, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapat pembagian konversi cadangan umum menjadi saham senilai Rp16.552.029.250,00. Berdasarkan perhitungan setelah pembagian konversi cadangan, nilai kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar Rp67.509.029.250,00. Pembagian konversi cadangan tersebut dicatat sebagai tambahan nilai penyertaan namun sertifikat saham sampai dengan Laporan Keuangan ini selesai disusun belum diterima.

b. Penambahan sebesar Rp12.375.609.659,86 merupakan koreksi saldo akhir penyertaan modal PDAM berdasarkan metode ekuitas menjadi Rp15.145.616.198,07 dengan rincian perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.27 Perhitungan Penyertaan Modal pada PDAM

NO

URAIAN

JUMLAH (Rp)

% PENYERTAAN MODAL

JUMLAH (Rp)

1 Modal Disetor 2.930.290.607,25 2.930.290.607,25

2 Laba/Rugi Setelah Koreksi s/d Th 2012

26.514.367.929,67

100%

26.514.367.929,67

3 Laba yang disetorkan s/d Th 2012

14.299.042.338,85

14.299.042.338,85

SALDO AKHIR (1+2-3) 15.145.616.198,07

c. Pengurangan sebesar Rp5.567.571.687,64 merupakan koreksi saldo akhir penyertaan modal PDAU menjadi sebesar Rp292.222.815,31 dan PT PBS menjadi sebesar Rp28.498.200,15 berdasarkan metode ekuitas dengan rincian perhitungan sebagai berikut :

Page 55: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

55

Tabel 5.28 Perhitungan Penyertaan Modal pada PDAU

NO

URAIAN

JUMLAH (Rp)

% PENYERTAAN MODAL

JUMLAH (Rp)

1 Modal Disetor 910.892.104,00 910.892.104,00

2 Laba/Rugi Setelah Koreksi s/d Th 2012

(235.313.788,69)

100%

(235.313.788,69)

3 Laba yang disetorkan s/d Th 2012

383.355.500,00

383.355.500,00

SALDO AKHIR (1+2-3) 292.222.815,31

Tabel 5.29 Perhitungan Penyertaan Modal pada PT PBS

NO

URAIAN

JUMLAH (Rp)

% PENYERTAAN MODAL

JUMLAH (Rp)

1 Modal Disetor 20.000.000,00 20.000.000,00

2 Laba/Rugi Setelah Koreksi s/d Th 2012

29.377.997.600,20

75%

22.033.498.200,15

3 Laba yang disetorkan s/d Th 2012

22.025.000.000,00

22.025.000.000,00

SALDO AKHIR (1+2-3)

28.498.200,15

5.1.3 Aset Tetap

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Aset Tetap 1.983.993.702.686,23 1.822.696.476.609,22

Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melakukan kegiatan validasi aset tetap untuk memastikan validitas nilai dan keberadaan aset tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Nilai aset tetap sesuai dengan laporan keuangan tahun 2011 audited adalah sebesar Rp3.397.359.966.505,00. Setelah proses validasi aset tetap dan penerapan kebijakan penyusutan, nilai aset per 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp1.822.696.476.609,22 dengan perhitungan sebagai berikut :

• Nilai Aset Tetap Audited 2011 Rp 3.397.359.966.505,00 • Penambahan nilai aset Rp 14.060.911.755,00 • Penambahan Record Aset Baru Rp 740.325.797.469,22

Jumlah Rp 4.151.746.675.729,22 • Reklasifikasi Ke Aset Lainnya Rp (139.568.150.151,00) • Koreksi pengurangan catatan aset Rp (656.773.680.256,00) • Koreksi pengurangan nilai aset Rp (13.960.645.890,00)

Nilai aset tetap per 31 Desember 2011 Rp 3.341.444.199.432,22 • Akumulasi Penyusutan s/d Tahun 2011 Rp (1.518.747.722.823,00)

Nilai Buku Aset Tetap Per 31 Desember 2011 Rp 1.822.696.476.609,22

Perhitungan nilai Buku Aset Tetap per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.983.993.702.686,23 adalah sebagai berikut:

Page 56: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

56

• Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2011 Rp 3.341.444.199.432,22 • Penambahan Tahun 2012 Rp 385.536.405.971,18 • Pengurangan Tahun 2012 Rp (29.839.820.589,17)

Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2012 Rp 3.697.140.784.814,23 • Akumulasi Penyusutan s/d Tahun 2012 Rp (1.713.147.082.128,00)

Nilai buku aset tetap per 31 Desember 2012 Rp 1.983.993.702.686,23

Aset tetap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 tersebut meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya. Mutasi aset tetap tahun 2012 dilakukan berdasarkan hasil validasi aset tetap sampai dengan tahun 2012 dengan perhitungan sebagai berikut:

- Penambahan sebesar Rp385.536.405.971,18 berasal dari :

- Aset Belanja Modal Tahun 2012 Rp 355.469.553.517,18 - Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa Rp 491.851.000,00 - Tambahan Barang Hibah Rp 216.293.621,00 - Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) 2012 Rp 16.926.096.600,00 - Kapitalisasi belanja barang dan jasa

diserahkan pihak ketiga Rp 878.157.000,00

- Kapitalisasi hibah BOS Rp 11.554.454.233,00 Jumlah Rp 385.536.405.971,18

- Pengurangan sebesar Rp29.839.820.589,17 berasal dari :

- Reklasifikasi ke Aset Lainnya Terhadap barang yg diberikan kepada Pihak Ketiga

- Penghapusan Aset Tetap

Rp Rp

7.288.152.904,00 4.808.069.143,00

- Reklasifikasi Aset Tetap ke KDP Rp 16.926.096.600,00 - Penerimaan atas kekurangan volume Rp 689.159.862,17 - Koreksi kurang peralatan dan mesin yang

dibawah nilai minimum kapitalisasi Rp 54.076.852,00

- Koreksi kurang peralatan dan mesin - alat kesehatan pada BPPKB yang telah diserahkan pada pihak ketiga

Rp 74.265.228,00

Jumlah Rp 29.839.820.589,17

Realisasi belanja modal tahun 2012 adalah sebesar Rp355.481.803.517,18. Realisasi belanja modal tersebut yang tercatat sebagai tambahan aset hanya sebesar Rp355.469.553.517,18, selisih sebesar Rp12.250.000,00 adalah merupakan realisasi belanja modal tanah sebelum perubahan anggaran berupa perjalanan dinas pendukung proses pengadaan tanah yang pengadaan fisiknya tidak jadi dilaksanakan setelah perubahan anggaran tahun 2012. Kapitalisasi terhadap realisasi belanja tersebut tidak dapat dilakukan karena tidak ada obyek fisik untuk atribusinya. Rincian mutasi per golongan aset secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Page 57: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

57

Tabel 5.30 Rincian Aset Tetap

31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012 Jenis Aset (Rp) (Rp) Rp) (Rp)

Tanah 671.859.529.680,00 0,00 0,00 671.859.529.680,00 Peralatan dan Mesin 269.457.141.391,59 70.104.593.733,00 2.714.643.070,00 336.847.092.054,59 Gedung dan Bangunan 1.210.147.828.315,00 58.251.603.443,38 15.969.648.879,65 1.252.429.782.878,73 Jalan, Irigasi dan Jaringan

1.176.894.666.506,63 220.188.981.279,80 7.042.762.039,52 1.390.040.885.746,91

Aset Tetap Lainnya 13.085.033.539,00 20.065.130.915,00 4.112.766.600,00 29.037.397.854,00 KDP 0,00 16.926.096.600,00 0,00 16.926.096.600,00 Jumlah Aset Tetap 3.341.444.199.432,22 385.536.405.971,18 29.839.820.589,17 3.697.140.784.814,23 Akumulasi Penyusutan (1.518.747.722.823,00) (194.399.359.305,00) 0,00 (1.713.147.082.128,00)

Nilai Buku

1.822.696.476.609,22

191.137.046.666,18

29.839.820.589,17

1.983.993.702.686,23

5.1.3.1 Tanah

Pada tahun 2012 aset tetap tanah tidak mengalami penambahan ataupun pengurangan. Sebagamana dijelaskan di atas, meskipun terdapat realisasi belanja modal pendukung pengadaan tanah tahun 2012 sebesar Rp12.250.000,00 namun tidak dikapitalisir karena belanja fisik tanahnya tidak jadi dilaksanakan. Nilai aset tetap tanah sebesar Rp671.859.529.680,00 tersebut adalah hasil validasi terakhir nilai aset tanah sampai tahun 2011. Jumlah bidang tanah aktif yang tervalidasi adalah sebanyak 1.140 bidang terdiri dari 526 bidang tanah yang sudah bersertifikat, 484 bidang tanah yang belum bersertifikat dan sebanyak 130 bidang tanah yang masih dalam proses. Pada tahun 2011 jumlah bidang tanah adalah sebanyak 1.145 bidang. Pada proses validasi terdapat tambahan bidang sebanyak 26 bidang, dan pengurangan sebanyak 31 bidang yaitu duplikasi bidang tanah yang menjadi penyertaan pada perusahaan daerah sebanyak 26 bidang dan reklas tanah yang merupakan Aset Bekas Milik Cina Asing (ABMCA) sebanyak 5 bidang.

5.1.3.2 Peralatan dan Mesin

Perhitungan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp336.847.092.054,59 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 269.457.141.391,59 Penambahan Tahun 2012 Rp 70.104.593.733,00 Pengurangan Tahun 2012 Rp (2.714.643.070,00) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 336.847.092.054,59

Jumlah tersebut merupakan peralatan dan mesin milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari:

Page 58: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

58

Tabel 5.31 Rincian Aset Tetap - Peralatan dan Mesin

Jenis Saldo 31 Des 2011

(Rp)

Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

Alat-alat berat 18.072.000.741,00 2.408.157.500,00 0,00 20.480.158.241,00 Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

34.431.700.832,00 14.805.411.649,00 337.312.800,00 48.899.799.681,00

Alat-alat angkutan darat tidak bermotor

618.053.157,00 220.747.000,00 0,00 838.800.157,00

Alat-alat angkutan di air bermotor

15.914.227.400,00 0,00 0,00 15.914.227.400,00

Alat-alat bengkel 25.259.693.340,00 1.232.096.042,00 17.893.000,00 26.473.896.382,00 Alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan

780.779.078,00 376.673.260,00 0,00 1.157.452.338,00

Peralatan Kantor 19.911.658.609,00 4.303.923.736,00 40.578.891,00 24.175.003.454,00 Perlengkapan Kantor 19.818.319.188,00 15.014.738.091,00 375.390.921,00 34.457.666.358,00

Komputer 21.539.276.783,00 12.519.153.930,00 1.477.676.365,00 32.580.754.348,00 Meubelair 46.928.404.549,19 6.175.827.326,00 85.401.269,00 53.018.830.606,19 Peralatan dapur 1.982.260.855,00 1.205.286.567,00 46.847.204,00 3.140.700.218,00 Penghias Ruangan Rumah Tangga

1.148.862.450,00 410.736.200,00 0,00 1.559.598.650,00

Alat-alat Studio 8.291.492.719,00 4.051.033.350,00 168.431.382,00 12.174.094.687,00 Alat-alat komunikasi 2.181.081.762,00 585.526.197,00 10.680.875,00 2.755.927.084,00 Alat-alat Ukur 71.332.400,00 560.827.000,00 0,00 632.159.400,00 Alat-alat Kedokteran 41.338.651.048,40 2.332.461.971,00 85.100.363,00 43.586.012.656,40 Alat-alat Laboratorium 10.815.745.128,00 3.761.648.914,00 69.330.000,00 14.508.064.042,00 Alat-alat persenjataan/ kemanan

218.411.701,00 49.190.000,00 0,00 267.601.701,00

Peralatan Rumah Tangga 135.189.651,00 91.155.000,00 0,00 226.344.651,00

Jumlah

269.457.141.391,59

70.104.593.733,00

2.714.643.070,00

336.847.092.054,59

Penambahan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp70.104.593.733,00 berasal dari: a. Pengadaan Tahun 2012 dari belanja modal sebesar Rp60.906.578.179,00

yang terdiri dari: Tabel 5.32 Rincian Pengadaan Peralatan dan Mesin

No. Satuan Kerja Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 16.475.421.580,00 2. Dinas Kesehatan 2.721.000.849,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 4.042.907.010,00 4. Rumah Sakit Umum Daerah Genteng 2.044.875.750,00

5. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang

1.802.016.700,00

6. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 556.183.000,00 7. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 600.800.000,00

8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

1.754.842.000,00

9. Badan Lingkungan Hidup 128.131.000,00 10. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3.955.398.500,00 11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 512.338.558,00 12. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga 823.108.000,00

Page 59: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

59

No. Satuan Kerja Jumlah (Rp)

Berencana 13. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 19.250.000,00

14. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

208.902.000,00

15. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 135.198.875,00 16. Dinas Pemuda dan Olah Raga 426.842.513,00 17. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 313.392.000,00 18. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 119.250.000,00 19. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 580.765.633,00 20. Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah 74.200.000,00 21. Sekretariat Daerah 6.232.807.573,00 22. Sekretariat DPRD 2.372.374.500,00 23. Dinas Pendapatan 2.823.067.402,00 24. Inspektorat Kabupaten 97.575.000,00 25. Badan Kepegawaian dan Diklat 477.317.500,00 26. Kecamatan Banyuwangi 79.311.000,00 27. Kecamatan Giri 255.342.498,00 28. Kecamatan Glagah 358.731.494,00 29. Kecamatan Kalipuro 307.831.495,00 30. Kecamatan Licin 235.894.993,00 31. Kecamatan Wongsorejo 392.481.488,00 32. Kecamatan Kabat 484.858.489,00 33. Kecamatan Rogojampi 547.203.486,00 34. Kecamatan Songgon 210.946.993,00 35. Kecamatan Singojuruh 413.761.492,00 36. Kecamatan Srono 418.523.082,00 37. Kecamatan Muncar 379.681.497,00 38. Kecamatan Cluring 221.799.993,00 39. Kecamatan Purwoharjo 226.600.000,00 40. Kecamatan Tegaldlimo 233.818.000,00 41. Kecamatan Gambiran 297.181.497,00 42. Kecamatan Bangorejo 362.800.500,00 43. Kecamatan Siliragung 152.349.996,00 44. Kecamatan Pesanggaran 234.611.500,00 45. Kecamatan Genteng 454.985.595,00 46. Kecamatan Tegalsari 134.649.996,00 47. Kecamatan Sempu 336.431.495,00 48. Kecamatan Glenmore 136.749.995,00 49. Kecamatan Kalibaru 157.060.495,00 50. Kelurahan Tamanbaru 57.087.500,00 51. Kelurahan Kertosari 46.944.000,00 52. Kelurahan Lateng 37.491.250,00 53. Kelurahan Penganjuran 50.186.000,00 54. Kelurahan Temenggungan 52.180.000,00 55. Kelurahan Sobo 57.873.000,00 56. Kelurahan Pakis 33.393.100,00 57. Kelurahan Pengantigan 53.505.000,00 58. Kelurahan Kampung Mandar 36.581.000,00 59. Kelurahan Kepatihan 45.924.000,00 60. Kelurahan Karangrejo 31.918.000,00 61. Kelurahan Sumberrejo 34.417.400,00 62. Kelurahan Singotrunan 27.350.000,00 63. Kelurahan Panderejo 53.381.700,00 64. Kelurahan Kampung Melayu 49.830.000,00 65. Kelurahan Kebalenan 53.247.317,00 66. Kelurahan Singonegaran 38.200.000,00 67. Kelurahan Tukang Kayu 45.593.000,00 68. Kelurahan Boyolangu 48.947.050,00 69. Kelurahan Mojopanggung 40.411.000,00 70. Kelurahan Penataban 53.199.500,00 71. Kelurahan Giri 55.453.450,00 72. Kelurahan Gombengsari 34.242.500,00

Page 60: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

60

No. Satuan Kerja Jumlah (Rp) 73. Kelurahan Klatak 44.921.000,00 74. Kelurahan Kalipuro 44.762.000,00 75. Kelurahan Bulusan 37.700.000,00 76. Kelurahan Banjarsari 47.650.000,00 77. Kelurahan Bakungan 43.013.000,00 78. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 741.239.000,00 79. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 766.136.500,00 80. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah - 81. Kantor Ketahanan Pangan 40.850.000,00

82. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

200.661.050,00 83. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 38.202.100,00 84. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 263.169.250,00 85. Dinas Peternakan 482.190.000,00 86. Dinas Kelautan dan Perikanan 677.325.500,00

87. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan

109.830.000,00

Jumlah 60.906.578.179,00

b. Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2012 sebesar Rp13.045.000,00 yang berasal dari: 1) Penambahan aset tetap berupa mesin genset yang berasal dari belanja

barang dan jasa pada Kelurahan Gombengsari sebesar Rp1.120.000,00;

2) Penambahan aset tetap berupa papan nama neon box yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Kelurahan Temenggungan dan Sobo masing-masing sebesar Rp5.975.000,00 dan Rp5.950.000,00.

c. Penambahan aset tetap yang berasal dari hibah sebesar Rp216.293.621,00 yaitu: 1) Alat kesehatan hibah Pemerintah Pusat pada RSUD Genteng sebesar

Rp17.657.121,00; 2) Alat kesehatan dan mebelair hibah Pemerintah Pusat pada Dinas

Kesehatan sebesar Rp198.636.500,00.

d. Koreksi tambah peralatan dan mesin yang berasal dari dana hibah bos sebesar Rp8.968.676.933,00.

Sedangkan pengurangan pada peralatan dan mesin sebesar Rp2.714.643.070,00 terdiri dari : a. Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lain-Lain terhadap aset yang

diperuntukkan hibah bagi sekolah swasta di Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp2.030.508.595,00 pada Dinas Pendidikan dan sedang dalam proses pelimpahan;

b. Penghapusan Aset Tetap Peralatan dan Mesin melalui Berita Acara Penghapusan yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada tahun 2012 sebesar Rp554.520.135,00;

c. Koreksi kurang peralatan dan mesin atas penerimaan Kekurangan Volume pekerjaan sebelum tahun 2012 sebesar Rp1.272.260,00;

d. Koreksi kurang peralatan dan mesin yang dibawah nilai minimum kapitalisasi sebesar Rp54.076.852,00;

Page 61: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

61

e. Koreksi kurang peralatan dan mesin - alat kesehatan pada BPPKB yang telah diserahkan pada pihak ketiga sebesar Rp74.265.228,00.

5.1.3.3 Gedung dan Bangunan

Perhitungan nilai gedung dan bangunan sebesar Rp1.252.429.782.878,73 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 1.210.147.828.315,00 Penambahan Tahun 2012 Rp 58.251.603.443,38 Pengurangan Tahun 2012 Rp (15.969.648.879,65) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 1.252.429.782.878,73

Jumlah tersebut merupakan gedung dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari:

Tabel 5.31 Rincian Aset Tetap - Gedung dan Bangunan

Jenis 31 Desember 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

31 Desember 2012 (Rp)

Gedung Kantor 94.471.434.911,00 1.111.284.400,00 558.853.700,00 95.023.865.611,00 Gedung Rumah Dinas

76.620.846.001,00 4.425.176.250,00 1.240.096,00 81.044.782.155,00

Gedung gudang 14.601.226.560,00 143.536.000,00 - 14.744.762.560,00 Bangunan Bersejarah

- 394.893.000,00 - 394.893.000,00

Tugu Peringatan 11.676.800.675,00 1.005.990.500,00 - 12.682.791.175,00 Gedung dan Bangunan

1.012.777.520.168,00 51.170.723.293,38 15.409.555.083,65 1.048.538.688.377,73

JUMLAH 1.210.147.828.315,00 58.251.603.443,38 15.969.648.879,65 1.252.429.782.878,73

Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp58.251.603.443,38 berasal dari: a. Pengadaan Tahun 2012 dari belanja modal sebesar Rp56.764.810.193,38

yang terdapat pada SKPD: Tabel 5.34 Rincian Pengadaan Gedung dan Bangunan

No Satuan Kerja Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 15.151.930.759,37 2. Dinas Kesehatan 1.457.579.000,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 2.652.110.000,00 4. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata

Ruang 25.091.000.462,50

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 1.091.827.900,00 6. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3.930.120.925,00 7. Sekretariat Daerah 4.770.881.000,00 8. Sekretariat DPRD 149.810.000,00 9. Dinas Pendapatan 222.898.000,00

10. Kecamatan Banyuwangi 20.000.000,00 11. Kecamatan Gambiran 11.800.000,00 12. Kecamatan Tegalsari 7.000.000,00 13. Kecamatan Kalibaru 24.726.400,00

Page 62: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

62

No Satuan Kerja Jumlah (Rp) 14. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 99.671.000,00 15. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 54.893.566,00 16. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 1.023.738.000,00 17. Dinas Peternakan 911.530.525,00 18. Dinas Kelautan dan Perikanan 3.452.655,51 19. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan 89.840.000,00

Jumlah 56.764.810.193,38

b. Kapitalisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2012 sebesar Rp1.356.963.000,00 yang berasal dari: 1) Penambahan sebesar Rp149.505.000,00 yang berasal dari belanja barang

dan jasa pada Dinas Pendidikan berupa teras dan kamar/wc gedung flamboyan RTKBI Banyuwangi;

2) Penambahan sebesar Rp98.901.000,00 yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Dinas Kesehatan berupa rumah dinas Puskesmas Kelir Kalipuro;

3) Penambahan sebesar Rp99.550.000,00 yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu berupa pembuatan press room;

4) Penambahan yang berasal dari belanja barang dan jasa berupa pemeliharaan terminal Jajag sebesar Rp81.046.000,00 pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

5) Penambahan yang berasal dari belanja barang dan jasa berupa pemeliharaan terminal Brawijaya sebesar Rp49.804.000,00 pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

6) Penambahan yang berasal dari belanja barang dan jasa diserahkan pihak ketiga berupa gedung dan bangunan SMKN Kalibaru sebesar Rp878.157.000,00.

c. Koreksi tambah gedung dan bangunan yang berasal dari dana hibah bos sebesar Rp129.830.250,00.

Sedangkan pengurangan gedung dan bangunan sebesar Rp15.969.648.879,65 berasal dari: a. Reklasifikasi Gedung dan Bangunan menjadi Konstruksi Dalam

Pengerjaan sebesar Rp10.830.615.800,00 yang terdiri dari: 1) Reklasifikasi pembangunan poliklinik RSUD Blambangan (Lanjutan)

menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp2.981.091.000,00; 2) Reklasifikasi pembangunan RSUD Genteng (Lanjutan) menjadi

Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp3.558.959.000,00; 3) Reklasifikasi pembangunan Gedung Wisma Blambangan (lanjutan)

menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp3.611.825.000,00; 4) Reklasifikasi pembangunan Tourism Information Centre (TIC) dan

Toilet Kawasan Wisata Kawah Ijen (lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp678.740.800,00;

Page 63: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

63

b. Pengurangan karena adanya reklasifikasi Gedung Sekolah menjadi aset lainnya karena dihibahkan kepada sekolah swasta sebesar Rp757.401.709,00 yang masih dalam proses pelimpahan;

c. Pengurangan karena penghapusan Aset Tetap Bangunan dan Gedung sesuai Berita Acara Penghapusan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah pada tahun 2012 sebesar Rp4.253.549.008,00;

d. Koreksi kurang gedung dan bangunan atas penerimaan Kekurangan Volume pekerjaan sebelum tahun 2012 sebesar Rp128.082.362,65;

5.1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Perhitungan nilai jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp1.390.040.885.746,91 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 1.176.894.666.506,63 Penambahan Tahun 2012 Rp 220.188.981.279,80 Pengurangan Tahun 2012 Rp (7.042.762.039,52) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 1.390.040.885.746,91

Jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp1.390.040.885.746,91 merupakan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari:

Tabel 5.35 Rincian Aset Tetap - Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jenis

31 Desember 2011

Penambahan

Pengurangan

31 Desember 2012

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp) Jalan 469.394.029.673,63 29.926.899.387,50 507.010.980,85 498.813.918.080,28 Jembatan 99.599.973.162,00 17.372.868.400,00 6.095.480.800,00 110.877.360.762,00 Jaringan Air 575.612.324.339,00 172.031.394.392,30 440.270.258,67 747.203.448.472,63 Instalasi listrik dan telepon

32.288.339.332,00 857.819.100,00 - 33.146.158.432,00

JUMLAH 1.176.894.666.506,63 220.188.981.279,80 7.042.762.039,52 1.390.040.885.746,91

Penambahan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp220.188.981.279,80 merupakan :

a. Belanja modal Tahun 2012 yang terdapat pada SKPD sebesar Rp220.153.329.979,80 yang terdiri dari :

Tabel 5.36 Rincian Pengadaan Jalan, Irigasi dan Jaringan

No Satuan Kerja Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 49.685.000,00 2. Dinas Kesehatan 187.403.000,00 3. Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan 44.901.000,00 4. Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata

Ruang 146.256.150.650,50

5. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 51.722.609.819,30 6. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 79.334.750,00 7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 140.249.600,00 8. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 12.846.671.500,00

Page 64: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

64

No Satuan Kerja Jumlah (Rp) 9. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 24.900.000,00

10. Sekretariat Daerah 97.106.000,00 11. Dinas Pendapatan 90.570.000,00 12. Kecamatan Giri 33.417.000,00 13. Kecamatan Kalipuro 18.999.960,00 14. Kecamatan Kabat 17.440.990,00 15. Kecamatan Muncar 4.965.100,00 16. Kecamatan Cluring 10.940.700,00 17. Kecamatan Gambiran 14.939.600,00 18. Kecamatan Bangorejo 13.564.400,00 19. Kecamatan Siliragung 5.000.000,00 20. Kecamatan Pesanggaran 9.900.000,00 21. Kecamatan Genteng 18.800.000,00 22. Kecamatan Tegalsari 4.996.000,00 23. Kecamatan Sempu 8.000.000,00 24. Kecamatan Glenmore 5.450.000,00 25. Kecamatan Kalibaru 6.075.000,00 26. Kelurahan Mojopanggung 4.677.260,00 27. Kelurahan Giri 679.600,00 28. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 108.970.000,00 29. Dinas Pertanian, Kehutanandan Perkebunan 4.023.385.500,00 30. Dinas Kelautan dan Perikanan 4.286.547.550,00 31. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan 17.000.000,00

Jumlah 220.153.329.979,80

b. Koreksi tambah jaringan listrik yang berasal dari dana hibah bos sebesar Rp35.651.300,00.

Sedangkan pengurangan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp7.042.762.039,52 terdiri dari: a. Reklasifikasi Jembatan menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar

Rp6.095.480.800,00 yang terdiri dari: 1) Pembangunan Jembatan Curahleduk (Bencana Alam) (Lanjutan)

menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp910.814.500,00; 2) Pembangunan Jembatan Karangdoro Kec. Tegalsari (Lanjutan)

menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp1.941.959.500,00; 3) Pembangunan Jembatan Desa Karangmulyo Kecamatan Tegalsari

(Lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp3.242.706.800,00.

b. Pengurangan karena adanya reklasifikasi jaringan air (drainase) menjadi aset lainnya sesuai dengan koreksi reviu Inspektorat yang sudah melalui proses validasi sebesar Rp387.476.000,00;

c. Koreksi kurang Jalan, Irigasi dan Jaringan atas penerimaan Kekurangan Volume sebelum tahun 2012 sebesar Rp559.805.239,52.

Page 65: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

65

5.1.3.5 Aset Tetap Lainnya

Perhitungan aset tetap lainnya sebesar Rp29.037.397.854,00 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 13.085.033.539,00 Penambahan Tahun 2012 Rp 20.065.130.915,00 Pengurangan Tahun 2012 Rp (4.112.766.600,00) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 29.037.397.854,00

Aset Tetap Lainnya sebesar Rp29.037.397.854,00 merupakan aset tetap lainnya milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari:

Tabel 5.37 Rincian Aset Tetap Lainnya

Jenis

31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2012 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Buku dan Kepustakaan

5.450.110.832,00 17.396.889.247,00 4.046.791.600,00 18.800.208.479,00

Barang bercorak kesenian, kebudayaan

1.566.466.761,00 956.647.268,00 14.475.000,00 2.508.639.029,00

Hewan, ternak dan tanaman

5.226.151.645,00 - - 5.226.151.645,00

Aset Tetap Lainnya 842.304.301,00 1.711.594.400,00 51.500.000,00 2.502.398.701,00

Jumlah 13.085.033.539,00 20.065.130.915,00 4.112.766.600,00 29.037.397.854,00

Penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp20.065.130.915,00 berasal dari:

a. Belanja modal pengadaan aset tetap lainnya Tahun 2012 sebesar Rp17.644.835.165,00 yang terdiri dari:

Tabel 5.38 Rincian Pengadaan Aset Tetap Lainnya

No Satuan Kerja Jumlah (Rp) 1. Dinas Pendidikan 17.117.714.190,00 2. Dinas Kesehatan 55.754.600,00 3. RSUD Blambangan 36.300.000,00 4. Sekretariat Daerah 157.885.000,00 5. Sekretariat DPRD 17.301.000,00 6. Kelurahan Penataban 738.375,00 7. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 259.142.000,00

Jumlah 17.644.835.165,00

b. Koreksi tambah aset tetap lainnya yang berasal dari dana hibah bos sebesar Rp2.420.295.750,00.

Sedangkan pengurangan aset tetap lainnya sebesar Rp4.112.766.600,00 merupakan hasil reklasifikasi terhadap aset yang diperuntukkan hibah bagi sekolah swasta di Kabupaten Banyuwangi yang sedang dalam proses pelimpahan.

5.1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Perhitungan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar

Page 66: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

66

Rp16.926.096.600,00 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 0,00 Penambahan Tahun 2012 Rp 16.926.096.600,00 Pengurangan Tahun 2012 Rp 0,00 Saldo per 31 Desember 2012 Rp 16.926.096.600,00

Penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp16.926.096.600,00 berasal dari reklasifikasi aset tetap yang terdiri dari : a. Pembangunan poliklinik RSUD Blambangan (Lanjutan) menjadi

Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp2.981.091.000,00; b. Pembangunan RSUD Genteng (Lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam

Pengerjaan sebesar Rp3.558.959.000,00; c. Pembangunan Gedung Wisma Blambangan (lanjutan) menjadi Konstruksi

Dalam Pengerjaan sebesar Rp3.611.825.000,00; d. Pembangunan Tourism Information Centre (TIC) dan Toilet Kawasan

Wisata Kawah Ijen (lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp678.740.800,00;

e. Pembangunan Jembatan Curahleduk (Bencana Alam) (Lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp910.814.500,00;

f. Pembangunan Jembatan Karangdoro Kec. Tegalsari (Lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp1.941.959.500,00;

g. Pembangunan Jembatan Desa Karangmulyo Kecamatan Tegalsari (Lanjutan) menjadi Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp3.242.706.800,00.

5.1.4 Aset Lainnya

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Aset Lainnya 207.438.983.453,67 203.031.688.780,00

Perhitungan nilai aset lainnya sebesar Rp207.438.983.453,67 adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2011 Rp 203.031.688.780,00 Penambahan Tahun 2012 Rp 6.066.530.993,67 Pengurangan Tahun 2012 Rp (1.659.236.320,00) Saldo per 31 Desember 2012 Rp 207.438.983.453,67

Aset lainnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 tersebut meliputi:

Tabel 5.39 Rincian Aset Lainnya

Jenis

31 Desember 2011

Penambahan

Pengurangan

31 Desember 2012

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

- 50.383.850,00 - 50.383.850,00

Kemitraan dengan Pihak Ketiga

8.748.972.200,00 5.696.104.793,67 1.659.236.320,00 12.785.840.673,67

Aset Tak Berwujud - 320.042.350,00 - 320.042.350,00 Aset Lain-lain 194.282.716.580,00 - - 194.282.716.580,00

JUMLAH 203.031.688.780,00 6.066.530.993,67 1.659.236.320,00 207.438.983.453,67

Page 67: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

67

Aset Lainnya sebesar Rp207.438.983.453,67 terdiri dari:

a. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Tagihan tuntutan ganti rugi sebesar Rp50.383.850,00 merupakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang telah diterbitkan SKTJM atau SK Pembebanannya. Berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan Penyelesaian Kerugian Daerah, posisi kerugian daerah sampai dengan 31 Desember 2012 sebanyak 332 kasus sebesar Rp42.730.805.825,99 dengan jumlah angsuran sebesar Rp3.925.277.445,50 dan telah lunas sebanyak 198 kasus sebesar Rp2.668.463.548,14, sehingga sisa kerugian yang belum selesai sebanyak 134 kasus sebesar Rp36.088.671.768,35 dengan rincian sebagai berikut (rincian pada lampiran 5): 1) 13 kasus sebesar Rp50.383.850,00 yang merupakan kerugian daerah yang

dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendahara/pejabat lain yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (telah diterbitkan SKTJM);

2) enam kasus sebesar Rp59.477.000,00 yang merupakan kerugian daerah yang dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendahara/pejabat lain;

3) 115 kasus sebesar Rp35.978.810.918,35 yang masih berupa informasi atau berasal dari hasil pemeriksaan BPK dan Aparat Pengawasan Fungsional dan atau belum diproses penyelesaiannya.

b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga Kemitraan dengan pihak ketiga sebesar Rp12.785.840.673,67 merupakan kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk Bangun Guna Serah/Build Operate Transfer (BOT) atas bangunan milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari: 1) Pasar Rogojampi sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan oleh Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi dan dituangkan dalam Berita Acara Tinjau Lapang tanggal 21 Januari 2013 dengan nilai sebesar Rp3.633.118.060,00;

2) Pasar Genteng sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi dan dituangkan dalam Berita Acara Tinjau Lapang tanggal 21 Januari 2013 dengan nilai sebesar Rp6.456.383.471,00;

3) Desa Wisata Using berdasarkan hasil penilaian oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi yang dituangkan dalam Berita Acara Tinjau Lapang tanggal 21 Januari 2013 dengan nilai sebesar Rp440.850.916,67;

4) PT BPR Jatim Cabang Banyuwangi sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama tentang Penggunaan Tanah Milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Nomor 188/1/PERJ/429.012/2004 tanggal 9 Januari 2004 dengan nilai sebesar Rp98.794.226,00 pada 4 lokasi. Nilai BOT adalah nilai bangunan yang dibangun oleh PT BPR Jatim dan sesuai dengan nilai biaya yang dikapitalisasi pada laporan keuangan PT BPR Jatim Cabang Banyuwangi. Perjanjian kerja sama berlaku 10 tahun dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2014;

5) Mall of Sritanjung sesuai dengan Akta Perjanjian Kerjasama Nomor 46 tanggal 29 Juni 2009 dengan nilai sebesar Rp2.156.694.000,00. Sesuai dengan kontrak perjanjian, nilai yang dikompensasikan telah tercantum dalam kontrak. Nilai tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan nilai BOT. Jangka waktu pengelolaan sesuai kesepakatan adalah 20 tahun. BOT Mall of Sritanjung saat ini sedang dalam permasalahan hukum. Penyesuaian terhadap objek kerja sama

Page 68: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

68

akan dilakukan setelah permasalahan hukum terkait sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

Tabel 5.40 Rincian Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Kemitraan dengan

Pihak Ketiga

31 Desember 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember

2012 (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Pasar Rogojampi 5.292.354.380,00 1.659.236.320,00 3.633.118.060,00 Pasar Genteng 3.456.617.820,00 2.999.765.651,00 6.456.383.471,00 Desa Wisata Using 440.850.916,67 440.850.916,67 BPR Jatim 98.794.226,00 98.794.226,00 Mall of Sritanjung 2.156.694.000,00 2.156.694.000,00

JUMLAH 8.748.972.200,00 5.696.104.793,67 1.659.236.320,00 12.785.840.673,67

BOT Pasar Rogojampi dan Pasar Genteng dalam kontrak perjanjian kerjasama tidak menyebutkan nilai BOT yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pihak Pemkab hanya memiliki bukti penilaian berdasarkan penawaran oleh pihak asuransi. Sehingga dengan kondisi tersebut, Pemkab menetapkan kebijakan melakukan penghitungan sesuai dengan standar nilai bangunan.

Penambahan sebesar Rp5.696.104.793,67 merupakan penambahan nilai pada tahun 2012 untuk : - Nilai BOT Pasar Genteng sebesar Rp2.999.765.651,00, sebelumnya tercatat sebesar

Rp3.456.617.820,00 dan sesuai perhitungan standar nilai bangunan tahun berkenaan adalah sebesar Rp6.456.383.471,00.

- Nilai BOT Bangunan kantor PT BPR senilai Rp98.794.226,00 yang sebelumnya tidak tercatat.

- Nilai BOT Desa Wisata Osing senilai Rp440.850.916,67 yang sebelumnya tidak tercatat.

- Nilai BOT Mall of Sri Tanjung senilai Rp2.156.694.000,00 yang merupakan nilai investasi pihak pengelola sesuai kontrak kerjasama.

Pengurangan sebesar Rp1.659.236.320,00 adalah merupakan pengurangan nilai BOT Pasar Rogojampi yang sebelumnya tercatat sebesar Rp5.292.354.380,00, sesuai dengan hasil perhitungan standar nilai bangunan pada tahun berkenaan adalah sebesar Rp3.633.118.060,00.

c. Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud sebesar Rp320.042.350,00 merupakan aset yang berasal dari: 1) Penambahan aset tetap berupa software SIVA (Sistem Informasi Verifikasi Aset) yang

berasal dari belanja konsultansi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp49.060.000,00;

2) Penambahan aset tetap berupa software yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Dinas Pendapatan sebesar Rp49.931.350,00;

3) Penambahan aset tetap berupa software pembuatan web dan sistem informasi pelayanan perizinan yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebesar Rp29.851.000,00;

Page 69: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

69

4) Penambahan aset tetap berupa software pengembangan sistem informasi perizinan yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebesar Rp45.000.000,00;

5) Penambahan aset tetap berupa software pembuatan website yang berasal dari belanja barang dan jasa pada Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp10.000.000,00;

6) Pembuatan software kegiatan penyusunan sistem BAZ online Dishubkominfo sebesar Rp50.000.000,00;

7) Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Kegiatan Pembuatan Website DPU Pengairan sebesar Rp34.500.000,00;

8) Belanja jasa konsultasi kegiatan Pengembangan Website Pariwisata Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp25.000.000,00;

9) Pemeliharaan software dan Pengembangan aplikasi sistem informasi kemiskinan Kegiatan Koordinasi dan evaluasi kegiatan TKPK Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp26.700.000,00.

d. Aset Lain-Lain Aset lain-lain per 2011 sebesar Rp194.282.716.580,00 adalah merupakan reklas aset lain-lain dari aset tetap tahun 2011 senilai Rp168.684.042.880,00; reklas nilai penyertaan PT Trabasti sebesar Rp25.500.000.000,00 dan piutang lainnya senilai Rp98.673.700,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.41 Rincian Aset Lain-Lain

Aset Lain-lain

31 Desember 2011

Penambahan

Pengurangan

31 Desember 2012

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp) Reklas Aset Tetap 168.684.042.880,00 0,00 0,00 168.684.042.880,00 Reklas nilai penyertaan PT Trabasti

25.500.000.000,00 0,00 0,00 25.500.000.000,00

Piutang Lainnya 98.673.700,00 0,00 0,00 98.673.700,00

JUMLAH 194.282.716.580,00 00,00 0,00 194.282.716.580,00 5.1.5 Kewajiban

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Kewaj iban 1.029.514.299,12 3.850.997.898,81

Jumlah kewajiban sebesar Rp1.029.514.299,12 merupakan jumlah kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2012 yang terdiri dari :

31 Desember 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Utang Pajak 0,00 1.529.908,00 Pendapatan Diterima Dimuka 245.850.942,14 0,00 Utang Belanja 75.356.450,00 80.440.950,00 Utang Jangka Pendek lainnya 708.306.906,99 3.769.027.040,81 Jumlah Investasi Jangka Panjang 1.029.514.299,12 3.850.997.898,81

Page 70: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

70

Adapun mutasi kewajiban jangka pendek selama tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 5.42 Rincian Kewajiban Jangka Pendek

Jenis Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo 31 Des 2012 (Rp)

Utang Pajak 1.529.908,00 0,00 1.529.908,00 0,00

Pendapatan diterima dimuka 0,00

245.850.942,14

0,00

245.850.942,14

Utang Belanja 80.440.950,00 17.500.000,00 22.584.500,00 75.356.450,00 Utang Jk Pendek lainnya 3.769.027.040,81 723.306.906,99 3.784.027.040,81 708.306.906,99

JUMLAH 3.850.997.898,81 986.657.849,13 3.808.141.448,81 1.029.514.299,13

Penambahan Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp986.657.849,13 berasal dari :

a. Penambahan pada Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp245.850.942,14 merupakan : 1) Pendapatan dari sewa untuk penempatan mesin ATM oleh Bank Mandiri di lokasi

Rumah Sakit Blambangan untuk tahun 2013 sebesar Rp7.000.000,00. Sewa dilakukan selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai 1 Mei 2012 sampai dengan 30 April 2015. Biaya sewa sudah dibayarkan secara penuh oleh pihak penyewa dalam hal ini Bank Mandiri sebesar Rp9.000.000,00 dengan tarif per tahunnya sebesar Rp3.000.000,00;

2) Reklas utang setoran bagian laba PDAU ke pendapatan diterima di muka sebesar Rp244.455.557,81;

3) Koreksi kurang pendapatan diterima di muka atas lebih setoran bagian laba PDAU sebesar Rp5.604.615,68.

b. Penambahan Utang Belanja sebesar Rp17.500.000,00 disebabkan karena adanya pemakaian darah oleh peserta Jamkesmas Rumah Sakit Umum Daerah Genteng yang sampai dengan akhir periode tahun 2012 belum dibayar oleh Bendahara kepada PMI Kabupaten Banyuwangi.

c. Penambahan Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp723.306.906,99 berupa : 1) Kelebihan setoran bagian laba PD Aneka Usaha tahun 2012 yang mengalami

kerugian sebesar Rp15.000.000,00; 2) Penerimaan obat yang belum dibayar pada RSUD Blambangan sebesar

Rp311.077.418,99 dan RSUD Genteng sebesar Rp397.229.488,00.

Pengurangan jumlah Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp3.808.141.448,81 berasal dari : a. Pembayaran utang pajak tahun 2011 oleh Kantor Satuan Polisi Pamong Praja pada

sebesar Rp1.529.908,00; b. Koreksi lebih catat utang belanja yang telah lunas berdasarkan dokumen SP2D

sebesar Rp22.584.500,00 masing-masing a.n. CV. Dinamika Arsi Prima sebesar Rp10.472.000,00 dan CV. Sinergi Konsultan sebesar Rp12.112.500,00;

c. Pengurangan utang jangka pendek lainnya sebesar Rp3.784.027.040,81 terdiri dari : 1) Pengembalian sisa dana DPPID yang tidak terserap pada belanja Tahun

Anggaran 2011 sebesar Rp2.906.760.058,00 ke kas Negara tanggal 14 Februari 2012 melalui bank Jatim;

2) Dana hibah sekolah swasta sebesar Rp632.811.425,00 yang sudah ditransfer ke rekening sekolah penerima;

Page 71: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

71

3) Koreksi atas utang jangka pendek lainnya ke pendapatan diterima di muka atas kelebihan setoran bagian laba PD Aneka Usaha s.d. tahun 2012 yang mengalami kerugian sebesar Rp244.455.557,81.

Rincian Utang Belanja sebesar Rp75.356.450,00 pada lampiran 4. 5.1.6 Ekuitas Dana

31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

Ekuitas Dana 2.545.670.825.780,08 2.318.864.485.345,44

Ekuitas Dana Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.545.670.825.780,08 terdiri dari:

31 Desember 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Ekuitas Dana Lancar 267.104.217.176,65 259.197.646.764,91 Ekuitas Dana Investasi 2.278.566.608.603,43 2.059.666.838.580,53 Ekuitas 2.545.670.825.780,08 2.318.864.485.345,44

5.1.6.1 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas dana lancar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 merupakan selisih antara jumlah aset lancar dengan hutang jangka pendek sebesar Rp267.104.217.176,65 yang terdiri dari:

Tabel 5.43 Rincian Ekuitas Dana Lancar

Jenis

Saldo 31 Des 2011

Penambahan

Pengurangan

Saldo 31 Des 2012

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

SILPA

228.139.377.204,25

1.690.834.076.442,19

1.717.200.821.176,97

201.772.632.469,47 Pendapatan yang ditangguhkan

192.518.246,12

42.540.788,60

192.518.246,12

42.540.788,60

Cadangan Piutang

9.721.987.037,08

32.289.640.207,85

17.226.067.305,42

24.785.559.889,51

Cadangan Persediaan

21.453.660.785,27

41.532.998.328,19

21.453.660.785,27

41.532.998.328,19 Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(309.896.507,81)

(11.310.884,33)

708.306.906,99

(1.029.514.299,12)

JUMLAH

259.197.646.764,91

1.764.687.944.882,50

1.756.781.374.420,77

267.104.217.176,65

Penambahan dan pengurangan Ekuitas dana lancar merupakan penambahan dan pengurangan untuk aset lancar yaitu kas di bendahara penerimaan, piutang dan persediaan dan kewajiban jangka pendek.

5.1.6.2 Ekuitas Dana Investasi Ekuitas dana investasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.278.566.608.603,43 terdiri dari:

Page 72: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

72

Tabel 5.44 Rincian Ekuitas Dana Investasi

Jenis

Saldo 31 Des 2011

Penambahan

Pengurangan

Saldo 31 Des 2012

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp) Diinvestasikan dlm Investasi Jk Panjang

33.938.673.191,31

62.480.868.909,86

9.285.619.637,64

87.133.922.463,53

Diinvestasikan dlm Aset Tetap

1.822.696.476.609,22

385.536.405.971,18

224.239.179.894,17

1.983.993.702.686,23

Diinvestasikan dlm Aset lainnya

203.031.688.780,00

6.066.530.993,67

1.659.236.320,00

207.438.983.453,67

JUMLAH

2.059.666.838.580,53

454.083.805.874,71

235.184.035.851,81

2.278.566.608.603,43

Penambahan dan pengurangan pada Ekuitas dana investasi merupakan penambahan dan pengurangan pada investasi jangka panjang baik Nonpermanen maupun permanen, penambahan pada aset tetap dan aset lainnya.

Page 73: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

73

LAPORAN REALISASI ANGGARAN 31 Des 2012

(Rp) 31 Des 2011

(Rp) 5.2.1 Pendapatan 1.690.113.711.134,37 1.450.320.872.078,87

Realisasi Pendapatan tahun 2012 sebesar Rp1.690.113.711.134,37 atau sebesar 101,13% dari anggaran pendapatan tahun 2012 sebesar Rp1.671.229.354.804,82. Sedangkan tahun 2011 realisasi pendapatan sebesar Rp1.450.320.872.078,87. Terjadi peningkatan 16,53% dari realisasi pendapatan tahun lalu.

Anggaran dan realisasi Pendapatan tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 5.45 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun 2012

No

Uraian Anggaran TA 2012 (Rp)

Realisasi TA 2012 (Rp)

% Realisasi TA 2011 (Rp)

1. Pendapatan Asli Daerah

132.846.110.220,82 139.514.584.000,37 105,02 113.364.553.469,87

2. Pendapatan Transfer

1.478.103.254.584,00 1.491.483.677.134,00 100,91 1.301.626.643.683,00

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

60.279.990.000,00 59.115.450.000,00 98,07 35.329.674.926,00

TOTAL 1.671.229.354.804,82 1.690.113.711.134,37 101,13 1.450.320.872.078,87

5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp139.514.584.000,37 terdiri dari: Tabel 5.46 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% a. Pajak Daerah 37.242.520.504,00 40.288.363.990,00 108,18 b. Retribusi Daerah 22.103.845.195,00 24.818.889.408,00 112.28 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan 15.560.721.446,82 14.503.063.660,51 93.20

d. Lain - Lain PAD Yang sah 57.939.023.075,00 59.904.266.941,86 103.39 TOTAL 132.846.110.220,82 139.514.584.000,37 105,02

a. Pendapatan Pajak Daerah

Pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terealisasi sebesar Rp40.288.363.990,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.47 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Pajak Hotel 600.000.000,00 694.692.585,00 115,78 2. Pajak Restoran 750.000.000,00 633.839.278,00 84,51 3. Pajak Hiburan 360.500.000,00 387.943.569,00 107,61 4. Pajak Reklame 1.760.000.000,00 1.910.977.086,00 108,58 5. Pajak Penerangan Jalan 25.707.020.504,00 26.198.225.238,00 101,91 6. Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C 150.000.000,00 298.628.200,00 199,09

Page 74: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

74

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 7. Pajak Parkir 90.000.000,00 178.849.000,00 198,72 8. Pajak air bawah tanah 325.000.000,00 449.085.922,00 138,18 9. Bea Perolehan hak Atas

Tanah dan Bangunan 7.500.000.000,00 9.536.123.112,00 127,15

TOTAL 37.242.520.504,00 40.288.363.990,00 108,18

Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan pajak parkir, dipungut dengan sistem self assessment yang memberikan kewenangan kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak terutang, dimana pajak-pajak tersebut pada umumnya terealisasi lebih besar dari target yang ditetapkan, sebagai gambaran pada pajak hotel yang terealisasi sebesar Rp694.692.585,00 atau 115,78% dari Rp600.000.000,00 yang ditargetkan, dan apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp480.944.883,30 tampak bahwa pendapatan pajak hotel mengalami kenaikan sebesar 44,44%.

Pajak restoran terealisasi sebesar 84,51% dari Rp750.000.000,00 yang ditargetkan atau terealisasi kurang sebesar Rp116.160.722,00 menunjukkan bahwa kurangnya penerimaan pendapatan pajak restoran khususnya terjadi pada rincian obyek pajak: katering, rumah makan, warung makan, dan cafe, namun jika dibandingkan dengan realisasi pajak restoran pada tahun 2011 sebesar Rp549.344.371,70 tampak bahwa pendapatan pajak restoran tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 15,36% dari tahun sebelumnya.

Pajak reklame dan pajak air bawah tanah, dipungut dengan sistem official assesment yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah daerah untuk menentukan besarnya pajak terutang, adapun realisasi pajak reklame sebesar 108,58% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.760.000.000,00 demikian juga untuk pajak air bawah tanah terealisasi sebesar Rp449.085.922,00 atau sebesar 138,18% dari target.

b. Pendapatan Retribusi Daerah

Retribusi daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terealisasi Rp24.818.889.408,00 sebagai berikut :

Tabel 5.48 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1 Retribusi Jasa Umum 17.074.081.135,00 20.122.970.740,00 117,86 2 Retribusi Jasa Usaha 3.003.264.060,00 2.347.677.709,00 78,17 3 Retribusi Perizinan

Tertentu 2.026.500.000,00 2.348.240.959,00 115,88

TOTAL 22.103.845.195,00 24.818.889.408,00 112,28

Page 75: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

75

Rincian masing-masing pendapatan retribusi daerah adalah sebagai berikut:

1. Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum terealisasi sebesar Rp20.122.970.740,00 atau sebesar 117,86% dari anggaran sebesar Rp17.074.081.135,00 terdiri dari :

Tabel 5.49 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Umum

No

Uraian Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp)

%

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

5.605.111.635,00 6.104.587.940,00 108,91

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/ kebersihan

46.583.500,00 44.034.400,00 94,53

3. Retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil

14.570.000,00 13.326.500,00 91,47

4. Retribusi PelayananParkir ditepi jalan

8.000.000.000,00 10.012.202.500,00 125,15

5. Retribusi Pelayanan Pasar

2.207.216.000,00 2.236.458.100,00 101,33

6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

1.200.000.000,00 1.711.761.300,00 142,65

7. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

600.000,00 600.000,00 100,00

TOTAL 17.074.081.135,00 20.122.970.740,00 117,86

2. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha terealisir sebesar Rp2.347.677.709,00 atau 78,17% dari anggaran sebesar Rp3.003.264.060,00 terdiri dari :

Tabel 5.50 Anggaran dan Realisasi Retribusi Jasa Usaha

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah 2.302.358.060,00 1.638.329.959,00 71,16

2. Retribusi Tempat Pelelangan 90.000.000,00 95.809.500,00 106,46 3. Retribusi Terminal 296.000.000,00 311.284.800,00 105,16 4. Retribusi Penyediaan dan atau

Penyedotan Kakus 0,00 17.917.000,00

5. Retribusi Rumah Potong Hewan

162.406.000,00 167.490.450,00 103,13

6. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

127.500.000,00 91.766.000,00 71,97

7. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

25.000.000,00 25.080.000,00 100,32

TOTAL 3.003.264.060,00 2.347.677.709,00 78,17

Rincian obyek retribusi Tempat Pelelangan, retribusi Terminal, retribusi Rumah Potong Hewan, retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, terealisasi lebih dari target yang ditetapkan, bahkan retribusi penyediaan dan atau penyedotan kakus yang tidak ditargetkan pada tahun 2012 justru ada penerimaan pendapatan sebesar Rp17.917.000,00.

Page 76: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

76

3. Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu sebesar Rp2.348.240.959,00 atau 115,88% dari anggaran sebesar Rp2.026.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.51 Anggaran dan Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu

No

Uraian Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp)

%

1. Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

1.200.000.000,00 1.573.444.691,00 131,12

2. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol

7.000.000,00 5.000.000,00 71,43

3. Retribusi izin gangguan/ keramaian

790.000.000,00 735.227.268,00 93,07

4. Retribusi izin trayek 10.000.000,00 14.604.000,00 146,04 5. Retribusi izin usaha

perikanan 17.500.000,00 18.865.000,00 107,80

6. Retribusi Tanda Daftar Gudang (TDG)

2.000.000,00 1.100.000,00 55,00

TOTAL 2.026.500.000,00 2.348.240.959,00 115,88

Retribusi Perizinan Tertentu yang terdiri dari rincian obyek retribusi IMB, retribusi trayek, dan retribusi izin usaha perikanan terealisasi diatas target yang ditetapkan atau lebih dari 100%. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol hanya terealisir sebesar 71,43% dari target karena kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk membuat/memperpanjang surat ijin usaha perdagangan minuman beralkohol (SIUP MB), dan mahalnya retribusi SIUP MB, serta kurangnya penertiban SIUP MB. Retribusi Tanda Daftar Gudang (TDG) terealisir sebesar 55% dari target hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran pelaku usaha penggudangan pada TDG, dan belum adanya peraturan daerah yang mendukung TDG.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp14.503.063.660,51 merupakan hasil dari investasi yang ditanamkan pada beberapa lembaga keuangan (perbankan) dan BUMD yang berada yaitu :

Tabel 5.52 Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. PT Bank Jatim 9.472.985.446,82 9.472.985.660,51 100,00 2. PT Bank BPR Jatim 287.736.000,00 215.078.000,00 74,75 3. Perusahaan Daerah Air

Minum 2.750.000.000,00 3.000.000.000,00 109,09

4. PD Aneka Usaha Blambangan

50.000.000,00 15.000.000,00 30,00

5. PT Pelayaran Banyuwangi Sejati

3.000.000.000,00 1.800.000.000,00 60,00

TOTAL 15.560.721.446,82 14.503.063.660,51 93,20

Page 77: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

77

Hasil investasi pada PT Bank Jatim terdapat realisasi lebih dari target yang ditetapkan walaupun relatif kecil, demikian juga realisasi investasi pada PDAM terealisasi sebesar 109% dari target.

Investasi pada PT Bank BPR Jatim kurang sebesar Rp72.658.000,00 atau kurang 25,25% dari target yang ditetapkan hal ini karena laba PT Bank BPR Jatim lebih rendah dari estimasi keuntungan yang diharapkan.

Investasi pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati pada tahun 2012 memberikan kontribusi PAD sebesar Rp1.800.000.000,00 dari target Rp3.000.000.000,00 yang ditetapkan APBD. belum adanya Perda yang memayungi investasi pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati, sehingga proyeksi setoran laba ditetapkan berdasarkan target historis.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tahun 2012 sebesar Rp59.904.266.941,86 terdiri dari :

Tabel 5.53 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Hasil penjualan aset daerah

yang tidak dipisahkan 55.403.700,00 214.781.650,00 387,67

2. Jasa giro 4.000.000.000,00 5.221.550.808,63 130,54 3. Pendapatan bunga Deposito 11.000.000.000,00 11.713.080.709,40 106,48 4. Tuntutan ganti kerugian Daerah 0,00 10.380.955,56 5. Pendapatan denda atas

keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

3.012.500,00 833.788.703,12 27.677,63

6. Pendapatan denda pajak 0,00 5.823.660,00 7. Pendapatan hasil eksekusi atas

jaminan 0,00 56.521.350,00

8. Pendapatan dari pengembalian 6.912.503.875,00 2.017.984.313,13 29,19 9. Pendapatan Bunga atas

Pinjaman Bergulir 133.103.000,00 40.695.000,00 30,57

10 .

Pendapatan Badan Layanan Umum

35.835.000.000,00 39.789.659.792,02 111,02

TOTAL 57.939.023.075,00 59.904.266.941,86 103,39

Realisasi penerimaan dari pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terealisasi 27.677,63% pada tahun 2012 ini karena adanya kontrak pekerjaan yang mendapat sanksi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan maupun sanksi pemutusan kontrak.

5.2.1.2 Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1.491.483.677.134,00 terdiri dari :

Page 78: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

78

Tabel 5.54 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2012

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

1. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

1.186.178.479.143,00 1.199.056.681.103,00

2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

209.618.226.000,00 210.000.496.000,00

3. Transfer Pemerintah Propinsi 82.306.549.441,00 82.426.500.031,00

TOTAL 1.478.103.254.584,00 1.491.483.677.134,00

Rincian masing-masing jenis penerimaan transfer adalah sebagai berikut :

a. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Tabel 5.55 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Bagi Hasil Pajak 68.435.301.585,00 71.752.154.023,00 104,85 2. Bagi Hasil Bukan Pajak/

Sumber Daya Alam 19.869.950.558,00 29.431.300.080,00 148,12

3. Dana Alokasi Umum 1.030.217.037.000,00 1.030.217.037.000,00 100,00 4. Dana alokasi khusus 67.656.190.000,00 67.656.190.000,00 100,00

TOTAL 1.186.178.479.143,00 1.199.056.681.103,00 101,09

1) Realisasi Dana Bagi hasil pajak tahun 2012 sebesar Rp71.752.154.023,00 terdiri dari :

Tabel 5.56 Rincian Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan

Bangunan 56.252.889.964,00 54.004.937.745,00 96,00

2. Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29

12.182.411.621,00 17.265.747.047,00 141,73

3. Kurang BPHTB Tahun 2010 0,00 481.469.231,00

TOTAL 68.435.301.585,00 71.752.154.023,00 104,85

2) Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam tahun 2012 sebesar Rp29.431.300.080,00 terdiri dari :

Tabel 5.57 Rincian Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Bagi hasil dari provinsi sumber

daya hutan 3.901.528.541,00 3.272.257.766,00 83,87

2. Bagi hasil dari iuran tetap (Land rent)

160.619.500,00 56.216.825,00 35,00

3. Bagi hasil dari iuran eksplorasi dan iuran eksploitasi (royalti)

82.768.600,00 45.135.991,00 54,53

4. Bagi hasil dari pungutan pengusahaan perikanan

241.448.692,00 343.986.219,00 142,47

5. Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi

8.556.274.000,00 14.776.052.218,00 172,69

6. Bagi hasil dari pertambangan gas bumi

328.311.000,00 2.986.533.295,00 909,67

Page 79: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

79

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 7. Bagi hasil dari pertambangan

panas bumi 6.599.000.225,00 0,00 0,00

8. Bagi Hasil dari Cukai Tembakau 0,00 7.951.117.766,00

TOTAL 19.869.950.558,00 29.431.300.080,00 148,12

Pada rincian obyek bagi hasil sumber daya hutan dari provinsi terealisir sebesar sebesar Rp3.272.257.766,00 atau 83,87% dari anggaran yang ditetapkan, hal ini terkait dengan sumber daya hutan yang dihasilkan Kabupaten Banyuwangi, sedangkan realisasi bagi hasil land rent dan royalti eksplorasi pertambangan sebesar 35% dan 54,53% dari target merupakan bagian yang diterima pemerintah daerah atas eksplorasi pertambangan yang ada di Banyuwangi.

Rincian obyek bagi hasil pertambangan panas bumi dan bagi hasil dari cukai tembakau terjadi kesalahan penempatan kode rekening, seharusnya anggaran sebesar Rp6.599.000.225,00 bukan pada rekening bagi hasil pertambangan panas bumi tetapi pada rekening Bagi Hasil dari Cukai Tembakau dengan realisasi sebesar 120,49% atau sebesar Rp7.951.117.766,00.

3) Realisasi Dana Alokasi Umum terealisasi sebesar Rp1.030.217.037.000,00 dengan penerimaan per bulan mulai dari Januari sampai dengan November adalah sebesar Rp85.851.420.000,00 dan pada bulan Desember sebesar Rp85.851.417.000,00.

4) Realisasi Dana Alokasi Khusus tahun 2012 sebesar Rp67.656.190.000,00 terdiri dari:

Tabel 5.58 Rincian Pendapatan Dana Alokasi Khusus

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. DAK Bidang Pendidikan SD 24.968.540.000,00 24.968.540.000,00 100,00 2. DAK Bidang Kesehatan (Pelayanan

Farmasi) 5.894.990.000,00 5.894.990.000,00 100,00

3. DAK Bidang Kesehatan (Pelayanan Rujukan)

3.426.000.000,00 3.426.000.000,00 100,00

4. DAK Bidang Infrastruktur Jalan 7.348.140.000,00 7.348.140.000,00 100,00 4. DAK Bidang Infrastruktur Irigasi 3.005.020.000,00 3.005.020.000,00 100,00 5. DAK Bidang Infrastruktur Air Minum

dan Sanitasi 2.709.410.000,00 2.709.410.000,00 100,00

6. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 5.289.950.000,00 5.289.950.000,00 100,00

7. DAK Bidang Pertanian 6.467.850.000,00 6.467.850.000,00 100,00 8. DAK Bidang Keluarga Berencana 1.237.250.000,00 1.237.250.000,00 100,00

9. DAK Pendidikan Bidang SMP 7.309.040.000,00 7.309.040.000,00 100,00 TOTAL 67.656.190.000,00 67.656.190.000,00 100,00

Page 80: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

80

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya pada tahun 2012 sebesar Rp210.000.496.000,00 yang berasal dari Dana Penyesuaian yang terealisir sebesar 100,18% dari anggaran sebesar Rp209.618.226.000,00 terdiri dari:

Tabel 5.59 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. TPP Guru Non Sertifikasi 9.945.000.000,00 9.945.000.000,00 100,00 2. TPP Guru Bersertifikasi 199.673.226.000,00 199.673.226.000,00 100,00 3. Dana Proyek Pemda dan

Desentralisasi/DID 0,00 382.270.000,00

TOTAL 209.618.226.000,00 210.000.496.000,00 100,18

c. Transfer Pemerintah Provinsi

Transfer Pemerintah Propinsi pada tahun 2012 sebesar Rp82.426.500.031,00 berasal dari Dana Bagi Hasil Provinsi yang terealisir sebesar 99,83% dari anggaran sebesar Rp82.306.549.441,00 terdiri dari:

Tabel 5.60 Rincian Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Bagi Hasil dari Pajak

Kendaraan Bermotor 23.674.911.661,00 24.972.017.828,00 105.48

2. Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

29.427.560.921,00 27.872.211.648,00 94.71

3. Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

29.045.934.951,00 28.931.064.422,00 99.6

4. Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan

158.141.908,00 201.060.271,00 127.14

5. Bagi hasil lainnya dari provinsi 0,00 450.145.862,00 TOTAL 82.306.549.441,00 82.426.500.031,00 100,15

5.2.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah tahun 2012 sebesar Rp59.115.450.000,00 merupakan penerimaan dari Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya yaitu :

Tabel 5.61 Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Pendapatan Hibah 1.132.540.000,00 0,00 0,00 2. Pendapatan Lainnya 59.147.450.000,00 59.115.450.000,00 99,95

TOTAL 60.279.990.000,00 59.115.450.000,00 98,07

Pendapatan lainnya merupakan pendapatan bantuan keuangan dari provinsi Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut:

Page 81: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

81

Tabel 5.62 Rincian Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Timur

No.

Jenis Bantuan Jumlah (Rp)

1. Infrastruktur Jalan 5.000.000.000,00 2. Infrastruktur Pengairan 27.500.000.000,00 3. Penanganan Infrastruktur 10.700.000.000,00 4. Infrastruktur Bina Marga 5.000.000.000,00 5. Bantuan Operasional Pendidikan Madin 100.000.000,00 6. Pengembangan Sarana Prasarana SMK Model B 1.000.000.000,00 7. Community College 60.000.000,00 8. School Mapping SMA 10.000.000,00 9. Lembaga Terpencil/Kepulauan 75.000.000,00 10. Peringatan Hari Aksara Internasional TK Propinsi 5.000.000,00 11. Kantin Kejujuran SMP 20.000.000,00 12. Kantin Kejujuran SD 7.000.000,00 13. BOS SLTA 2.800.200.000,00 14. Madin dan Guru Swasta (BPPDGS) 5.923.200.000,00 15. Pengembangan Puskesmas 713.800.000,00 16. Pengembangan Poskesdes 83.250.000,00 17. Hari Jadi Ke-67 50.000.000,00 18. Hadiah lomba Pro Poor Award Th. 2012 68.000.000,00

Jumlah 59.115.450.000,00 31 Des 2012

(Rp) 31 Des 2011

(Rp)

5.2.2 Belanja dan Transfer 1.682.675.962.006,15 1.443.011.683.822,19

Realisasi belanja dan transfer tahun 2012 sebesar Rp1.682.675.962.006,15 atau 90,20% dari anggaran belanja sebesar Rp1.865.588.732.009,07 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.63 Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2012

No

Uraian Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp)

%

1. Belanja Operasi 1.464.470.185.556,07 1.325.413.640.538,97 90,50 2. Belanja Modal 394.184.796.453,00 355.481.803.517,18 90,18 3. Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 0,00 0,00 4. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa 1.933.750.000,00 1.780.517.950,00 92,08

TOTAL 1.865.588.732.009,07 1.682.675.962.006,15 90,20

5.2.2.1 Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp1.325.413.640.538,97 terdiri dari obyek belanja sebagai berikut:

Tabel 5.64 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% a. Belanja Pegawai 1.022.139.152.108,00 954.417.082.827,00 93,37 b. Belanja Barang 234.755.199.483,07 205.837.086.906,97 87,68 c. Hibah 106.902.082.965,00 70.523.019.415,00 65,97 d. Bantuan Sosial 24.323.751.000,00 22.830.673.000,00 93,86 e. Bantuan Keuangan 76.350.000.000,00 71.805.778.390,00 94,05

TOTAL 1.464.470.185.556,07 1.325.413.640.538,97 90,50

Page 82: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

82

Tidak optimalnya realisasi Hibah pada tahun 2012 disebabkan karena kurangnya respek dari calon penerima hibah untuk melengkapi persyaratan administrasi dan teknis yang dibutuhkan guna pencairan dana hibah dimaksud sehingga sampai akhir tahun 2012 dana tersebut tidak bisa dicairkan.

a. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai sebesar Rp954.417.082.827,00 dirinci sebagai berikut: Tabel 5.65 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Gaji dan Tunjangan 746.169.958.600,00 700.750.707.587,00 93,91 2. Tambahan Penghasilan PNS 227.428.776.000,00 211.177.894.508,00 92,85

3. Belanja Penerimaan Lainnya Pimp & Angg DPRD serta KDH/WKDH

4.252.800.000,00 4.240.200.000,00 99,70

4. Biaya Pemungutan Pajak Daerah

3.600.000.000,00 2.542.323.623,00 70,62

5. Insentif Pemungutan Pajak Daerah

1.431.500.000,00 736.850.328,00 51,47

6. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

1.162.862.582,00 432.859.331,00 37,22

7. Honorarium PNS 7.048.557.000,00 6.054.200.000,00 85,89 8. Honorarium Non PNS 24.154.341.400,00 22.676.468.200,00 93,88 9. Uang Lembur 6.779.356.526,00 5.697.579.250,00 84,04 10. Belanja Jasa Administrasi

Perkantoran 111.000.000,00 108.000.000,00 97,30

TOTAL 1.022.139.152.108,00 954.417.082.827,00 93,37

Minimnya realisasi insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah dikarenakan perhitungan realisasi pendapatan pajak dan retribusi yang digunakan sebagai dasar pencairan insentif, baru diketahui pada akhir tahun anggaran sehingga penyerapan insentifnya tidak dapat dicairkan pada tahun berkenaan.

b. Belanja Barang

Realisasi belanja barang dan jasa sebesar Rp205.837.086.906,97 dipergunakan untuk belanja keperluan kantor, belanja pemeliharaan gedung, perjalanan dinas dan kebutuhan lainnya yang terdiri dari:

Tabel 5.66 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Bahan Pakai Habis 24.675.945.218,07 21.773.134.183,00 88,24 2. Belanja Bahan/Material 37.281.792.279,00 35.738.447.536,80 95,86 3. Belanja Jasa Kantor 57.123.177.191,00 48.134.347.826,75 84,26 4. Belanja Premi Asuransi 250.000.000,00 224.694.000,00 89,88 5. Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor 4.460.084.041,00 4.277.755.745,00 95,91

6. Belanja Cetak dan Penggandaan 15.434.597.017,00 13.656.142.156,00 88,48 7. Belanja Sewa Rumah/ Gedung/

Gudang/ Parkir 2.350.705.000,00 2.209.388.900,00 93,99

8. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 880.415.000,00 814.115.000,00 92,47

Page 83: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

83

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 9. Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor 2.435.509.000,00 2.160.736.020,00 88,72

10. Belanja Makanan dan Minuman 12.302.801.750,00 10.295.702.210,00 83,69 11. Belanja Pakaian Dinas dan

Atributnya 4.290.038.150,00 3.872.082.900,00 90,26

12. Belanja Pakaian Kerja 1.062.548.000,00 901.494.820,00 84,84 13. Belanja Pakaian Khusus dan Hari-

Hari Tertentu 635.559.150,00 614.438.000,00 96,68

14. Belanja Perjalanan Dinas 33.119.107.550,00 26.204.072.325,00 79,12 15. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 164.450.000,00 149.566.500,00 90,95 16. Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

1.118.450.000,00 984.293.816,00 88,01

17. Belanja Perjalanan Pindah Tugas 32.000.000,00 31.055.680,00 97,05 18. Belanja Pemulangan Pegawai 75.000.000,00 65.000.000,00 86,67 19. Belanja Pemeliharaan 10.125.035.802,00 9.632.767.397,00 95,14 20. Belanja Jasa Konsultansi 4.349.038.635,00 3.641.458.950,00 83,73 21. Belanja Barang yang akan

diserahkan kpd masyarakat/ pihak ketiga

16.197.836.900,00 14.323.864.540,00 88,43

22. Belanja Jasa Administrasi Perkantoran

281.000.000,00 199.500.000,00 71,00

23. Belanja Pemberian Hadiah 1.453.623.700,00 1.357.123.000,00 93,36 24. Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan teknis Non PNS

169.850.000,00 169.750.000,00 99,94

25. Belanja Pelayanan Kesehatan 4.486.635.100,00 4.406.155.401,42 98,21 TOTAL 234.755.199.483,07 205.837.086.906,97 87,68

Belanja Jasa Administrasi Perkantoran hanya terealisir sebesar 71% karena lambatnya penyerahan Perubahan APBD yang tidak sesuai dengan belanja jasa yang tidak direncanakan.

c. Belanja Hibah

Realisasi Belanja hibah sebesar Rp70.523.019.415,00 terdiri atas: Tabel 5.67 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Hibah

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Hibah Kepada

Pemerintah Pusat 2.819.735.000,00 2.397.018.000,00 85,01

2. Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta

104.082.347.965,00 68.126.001.415,00 65,45

TOTAL 106.902.082.965,00 70.523.019.415,00 65,97

Tidak optimalnya realisasi Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta pada tahun 2012 disebabkan karena tidak terpenuhinya persyaratan administrasi dan teknis yang dibutuhkan guna pencairan dana hibah dimaksud.

d. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp22.830.673.000,00 terdiri dari:

Page 84: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

84

Tabel 5.68 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Bantuan Sosial

Kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan

8.915.000.000,00 8.900.000.000,00 99,83

2. Belanja Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat

2.904.021.000,00 1.519.021.000,00 52,31

3. Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat

12.504.730.000,00 12.411.652.000,00 99,26

TOTAL 24.323.751.000,00 22.830.673.000,00 93,86

Realisasi belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat hanya terealisasi 52,31% dikarenakan lambatnya pengajuan pencairan dari masyarakat sampai dengan akhir tahun anggaran, dan tidak terpenuhinya syarat administrasi yang ditentukan dari berkas pengajuan.

e. Belanja Bantuan Keuangan

Belanja bantuan keuangan terealisir sebesar Rp71.805.778.390,00 merupakan belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan yang terdiri dari:

Tabel 5.69 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Bantuan Keuangan

kepada Desa 75.600.000.000,00 71.092.361.000,00 94,04

2. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

750.000.000,00 713.417.390,00 95,12

TOTAL 76.350.000.000,00 71.805.778.390,00 94,05

5.2.2.2 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal tahun 2012 sebesar Rp355.481.803.517,18 terdiri dari : Tabel 5.70 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% a. Belanja Tanah 12.250.000,00 12.250.000,00 100,00

b. Belanja Peralatan dan Mesin 80.885.507.803,00 63.973.345.544,00 79,09

c. Belanja Gedung dan Bangunan 71.687.769.050,00 62.422.338.680,88 87,08

d. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

226.705.059.600,00 214.648.022.092,30 94,68

e. Belanja Aset Tetap Lainnya 14.894.210.000,00 14.425.847.200,00 96,86

TOTAL 394.184.796.453,00 355.481.803.517,18 90,18

a. Belanja Tanah

Belanja modal pengadaan tanah sebesar Rp12.250.000,00 merupakan realisasi biaya yang dikeluarkan untuk mendukung pengadaan tanah sarana umum lapangan terbang perintis berupa biaya perjalanan dinas luar daerah.

Page 85: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

85

Terhadap realisasi belanja modal tersebut tidak dikapitalisasi karena belum ada realisasi belanja fisik aset terkait.

b. Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Peralatan dan Mesin sebesar Rp63.973.345.544,00 terdiri dari: Tabel 5.71 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin

No

Uraian Anggaran Realisasi

% (Rp) (Rp)

1. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat

3.125.000.000,00 2.726.858.500,00 87,26

2. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Angkutan Darat Bermotor

15.875.511.200,00 14.352.153.149,00 90,40

3. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Angkutan Darat Tidak Bermotor

308.700.000,00 307.152.000,00 99,50

4. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Air Bermotor

4.837.500,00 4.837.500,00 100,00

5. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Bengkel

5.000.000,00 5.000.000,00 100,00

6. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan

426.750.000,00 423.019.425,00 99,13

7. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

728.247.400,00 685.860.408,00 94,18

8. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

1.101.160.493,00 995.092.000,00 90,37

9. Belanja Modal Pengadaan Komputer 14.931.837.325,00 10.465.999.739,00 70,09 10. Belanja Modal Pengadaan mebeulair 4.123.761.500,00 3.765.551.050,00 91,31 11. Belanja Modal Pengadaan Peralatan

Dapur 458.099.669,00 343.804.950,00 75,05

12. Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga

345.048.427,00 91.937.500,00 26,64

13. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Studio dan Musik

2.399.247.195,00 2.253.910.641,00 93,94

14. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Komunikasi

559.178.789,00 447.999.172,00 80,12

15. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Ukur

95.276.000,00 86.343.750,00 90,62

16. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Kedokteran

7.232.181.529,00 6.909.252.399,00 95,53

17. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Laboratorium

220.000.000,00 205.391.000,00 93,36

18. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Persenjataan/Keamanan

60.999.605,00 50.549.605,00 82,87

19 Belanja Modal Pengadaan Fasilitas Lalu Lintas

1.248.828.000,00 1.072.024.000,00 85,84

20 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Rumah Tangga

397.783.800,00 333.375.875,00 83,81

21. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

2.153.848.071,00 2.004.445.051,00 93,06

22. Belanja Modal Pengadaan Alat – Alat Kesehatan

149.193.850,00 147.693.260,00 98,99

23. Belanja Modal Pengadaan Alat Penunjang Pendidikan

24.241.650.800,00 16.079.470.570,00 66,33

24. Belanja Modal Pengadaan Alat Sanitasidan Pengolah Limbah

130.000.000,00 129.250.000,00 99,42

25. Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Bencana

144.871.650,00 86.374.000,00 59,62

TOTAL

80.467.012.803,00

63.973.345.544,00

79,50

Page 86: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

86

Realisasi Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga hanya terealisir 26,64% dikarenakan model dan spesifikasi yang tersedia dipasaran banyak yang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Realisasi Belanja Modal pengadaan alat penunjang pendidikan hanya dapat direalisasikan sebesar 66,33% dikarenakan pelaksanaan yang diadakan di triwulan IV tidak menemukan pemenang lelangnya sehingga pengadaan gagal dilaksanakan.

Sedangkan untuk Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Bencana yang terealisir 59,62% dikarenakan SKPD teknis yang melaksanakan pengadaan tersebut baru terbentuk dan menjalankan kegiatannya pada bulan November 2012, sehingga tidak memungkinkan melaksanakan proses pengadaan barang dimaksud.

c. Belanja Gedung dan Bangunan

Belanja Gedung dan Bangunan sebesar Rp62.422.338.680,88 merupakan realisasi belanja modal untuk pembangunan gedung kantor, gedung sekolah, rumah dinas, Sarana dan Prasarana Olah Raga, dan sarana prasarana lainnya untuk operasional pemerintahan dalam rangka pelayanan umum kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.72 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian Bangunan 70.992.769.050,00 61.751.923.480,88 86,98

2. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Paving gedung Kantor/Sekolah dan Pasar

695.000.000,00 670.415.200,00 96,46

TOTAL 71.687.769.050,00 62.422.338.680,88 87,08

d. Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp214.648.022.092,30 terdiri dari:

Tabel 5.73 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi Jalan 119.784.425.300,00 112.729.883.373,00 94,11

2. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan

18.648.250.000,00 17.936.427.400,00 96,18

3. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air

75.058.586.000,00 71.241.388.359,30 94,91

4. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman, dan Hutan Kota

10.040.000.000,00 9.433.778.000,00 93,96

5. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon

1.043.598.300,00 986.003.200,00 94,48

6. Belanja Modal Pengadaan Marka Jalan

361.920.000,00 256.429.500,00 70,85

Page 87: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

87

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 7. Belanja Modal Pengadaan

Instalasi Air dan sanitary 106.575.000,00 104.192.260,00 97,76

8. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Oksigen (Oksigen Sentral)

100.000.000,00 99.726.000,00 99,73

9. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Paving Jalan

1.980.200.000,00 1.860.194.000,00 93,83

TOTAL 227.123.554.600,00 214.648.022.092,30 94,51

Belanja Modal pengadaan marka jalan oleh Dishubkominfo hanya dapat direalisasikan sebesar 70,85% karena proses lelang yang terlalu dekat dengan akhir tahun anggaran sehingga tidak ada perusahaan yang berminat mengikuti lelang tersebut.

e. Belanja Aset Tetap Lainnya

Belanja aset tetap lainnya terealisir sebesar Rp14.425.847.200,00 terdiri dari: Tabel 5.74 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Belanja Modal Pengadaan

Buku/Kepustakaan 14.767.960.000,00 14.311.447.200,00 96,91

2. Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan

86.250.000,00 84.850.000,00 98,38

3. Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman

40.000.000,00 29.550.000,00 73,88

TOTAL 14.894.210.000,00 14.425.847.200,00 96,86

5.2.2.3 Belanja Tak Terduga

Selama tahun 2012, Belanja tidak terduga bernilai 0,00 dari anggaran sebesar Rp5.000.000.000,00. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya kejadian pada tahun 2012 yang memenuhi kriteria penggunaan dana tersebut.

5.2.2.4 Belanja Transfer/Bagi Hasil ke Desa

Realisasi belanja transfer/bagi hasil ke desa sebesar Rp1.780.517.950,00 berupa Bagi hasil Retribusi yang terdiri dari :

Tabel 5.75 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Transfer/Bagi Hasil ke Desa

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Bagi Hasil Retribusi kepada Instansi

Vertikal (Parkir Berlangganan) 1.743.750.000,00 1.732.612.950,00 99,36

2. Bagi Hasil Retribusi kepada Pihak III (Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan)

190.000.000,00 47.905.000,00 25,21

TOTAL 1.933.750.000,00 1.780.517.950,00 92,08

Realisasi untuk bagi hasil retribusi kepada pihak III (Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan) hanya sebesar 25,21% dikarenakan jangka waktu musim

Page 88: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

88

ikan yang terlalu pendek pada tahun 2012 sehingga terdapat kelebihan penganggaran.

31 Des 2012

(Rp) 31 Des 2011

(Rp) 5.2.3 Pembiayaan Netto 194.334.883.341,25 220.830.188.947,57

Realisasi Pembiayaan Netto tahun 2012 sebesar Rp194.334.883.341,25 atau sebesar 99,99% dari anggaran tahun 2012 sebesar Rp194.359.377.204,25 yang terdiri dari :

Tabel 5.76 Rincian Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Netto Tahun 2012

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1 Penerimaan Pembiayaan 228.839.377.204,25 228.536.239.404,25 99.87 2 Pengeluaran Pembiayaan 34.480.000.000,00 34.201.356.063,00 99.19

TOTAL 194.359.377.204,25 194.334.883.341,25 99,99

5.2.3.1 Penerimaan Pembiayaan

Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp228.536.239.404,25 atau 99,87% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp228.839.377.204,25 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.77 Rincian Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan

No

Uraian Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp)

% 1. Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran tahun Lalu 228.139.377.204,25 228.139.377.204,25 100

2 Penerimaan Kembali Pinjaman 500.000.000,00 396.862.200,00 79,37

3. Penerimaan piutang daerah 200.000.000,00 0.00 -

TOTAL 228.839.377.204,25 228.536.239.404,25 99,87

Realisasi penerimaan kembali pinjaman sebesar 79,37% dari target merupakan dampak dari kurangnya kesadaran penerima pinjaman dalam mengembalikan pokok pinjaman maupun ketidakmampuan membayar karena kegagalan usaha/kegiatan usaha terhenti.

5.2.3.2 Pengeluaran Pembiayaan

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp34.201.356.063,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.78 Rincian Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

No

Uraian Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% 1. Penyertaan Modal Pemerintah

Daerah 34.100.000.000,00 34.000.000.000,00 99,71

2. Pembayaran Utang Pihak Ketiga 380.000.000,00 201.356.063,00 52,99

TOTAL 34.480.000.000,00 34.201.356.063,00 99,19

Realisasi Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebesar Rp34.000.000.000,00 merupakan tambahan Penyertaan Modal Kepada PT Bank Jatim berdasarkan

Page 89: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

89

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga.

Realisasi Pembayaran Utang Pihak Ketiga sebesar Rp201.356.063,00 terdiri dari: Tabel 5.79 Rincian Pembayaran Utang Pihak Ketiga

No

Uraian Anggaran (Rp)

1. Utang Bagi Hasil Retribusi Parkir Berlangganan kepada Polres Banyuwangi

67.118.688,00

2. Utang Bagi Hasil Retribusi Parkir Berlangganan kepada Propinsi Jawa Timur

134.237.375,00

TOTAL 201.356.063,00

Utang belanja tahun 2011 sebesar Rp11.235.000,00 yang seharusnya dibayarkan tahun 2012, tidak dapat direalisasikan dikarenakan tidak adanya pengajuan pencairan dari Rekanan sehingga utang tersebut dicatat kembali pada LKPD 2012 ini.

5.3 LAPORAN ARUS KAS

a) Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 31 Des 2012 31 Des 2011

(Rp) (Rp)

Arus Kas Masuk 1.650.117.703.692,35 1.426.999.232.951,18 Arus Kas Keluar 1.292.190.392.591,42 1,170.646.528.455,59 Arus Kas Bersih dari 357.927.311.100,93 256.352.704.495,59 Aktivitas Operasi

Arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp357.927.311.100,93 merupakan selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp1.650.117.703.692,35 dan Arus kas keluar sebesar Rp1.292.190.392.591,42.

b) Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

31 Des 2012 31 Des 2011

(Rp) (Rp) Arus Kas Masuk 206.347.650,00 68.861.425,00

Arus Kas Keluar 353.208.291.757,18 249.496.763.880,00

Arus Kas Bersih dari (353.001.944.107,18) (249.427.902.455,00) Aktivitas Investasi

Arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar minus Rp353.001.944.107,18 merupakan selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp206.347.650,00 dan Arus kas keluar sebesar Rp353.208.291.757,18.

Page 90: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

90

c) Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

31 Des 2012 31 Des 2011 (Rp) (Rp)

Arus Kas Masuk 396.862.200,00 476.460.900,00 Arus Kas Keluar 34.201.356.063,00 401.899.250,00 Arus Kas Bersih dari (33.804.493.863,00) 74.561.650,00 Aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar minus Rp33.804.493.863,00 adalah selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp396.862.200,00 dan Arus kas keluar sebesar Rp34.201.356.063,00.

d) Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris

31 Des 2012 31 Des 2011

(Rp) (Rp) Arus Kas Masuk 158.376.917.682,00 122.745.788.514,00

Arus Kas Keluar 160.575.443.528,00 120.258.949.261,00

Arus Kas Bersih dari (2.198.525.846,00) 2.486.839.253,00 Aktivitas Transitoris

Arus kas bersih dari aktivitas transitoris sebesar minus Rp2.198.525.846,00 adalah selisih antara Arus kas masuk sebesar Rp158.376.917.682,00 dan Arus kas keluar sebesar Rp160.575.443.528,00. Arus kas masuk berasal dari sisa kas di bendahara pengeluaran Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp708.234.212,00 yang disetor kembali ke kas daerah pada Tahun Anggaran 2012 ditambah dengan perhitungan pihak ketiga (PFK) belanja gaji pegawai dan perhitungan pajak belanja yang harus disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp157.668.683.470,00 yang terdiri atas:

Tabel 5.80 Rincian Pajak Belanja

No Jenis Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Jumlah (Rp) 1 Potongan PPh Pasal 21 43.514.140.362,00 2 Iuran Wajib Pegawai (IWP) 52.916.153.761,00 3 TAPERUM 1.337.656.825,00 4 Askes 10.584.204.395,00 5 PPh 21 2.661.785.420,00 6 PPh 22 1.818.788.538,00 7 PPh 23 1.185.105.609,00 8 PPN 38.079.141.883,00 9 PPh pasal 4 5.571.706.677,00

Jumlah 157.668.683.470,00

Sedangkan Arus kas keluar dari aktivitas transitoris sebesar Rp160.575.443.528,00 berasal dari pengembalian sisa dana DPPID tahun 2011 sebesar Rp2.906.760.058,00 ditambah dengan perhitungan pihak ketiga (PFK) belanja gaji pegawai dan perhitungan pajak belanja yang harus disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp157.668.683.470,00.

Page 91: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

91

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

e) Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas Selama Per iode

(31.077.652.715,25) 9.486.202.943,59

Kenaikan kas bersih selama periode Tahun 2012 sebesar minus Rp31.077.652.715,25 menunjukkan adanya defisit realisasi APBD Tahun 2012 atau pendapatan dan penerimaan pembiayaan lebih kecil dari belanja dan pengeluaran pembiayaan. Perhitungan kenaikan kas bersih adalah sebagai berikut:

Tabel 5.81 Perhitungan Kenaikan/Penurunan Bersih Kas

No

Uraian 31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

1. Arus kas bersih dari aktivitas operasi 357.927.311.100,93 256.352.704.495,59 2. Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non

keuangan (353.001.944.107,18) (249.427.902.455,00)

3. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (33.804.493.863,00) 74.561.650,00 4. Arus Kas Bersih dari aktivitas transitoris (2.198.525.846,00) 2.486.839.253,00

TOTAL (31.077.652.715,25) 9.486.202.943,59

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

f) Saldo Awal Kas di BUD 225.278.600.597,64 215.792.397.654,05

Saldo awal kas di BUD sebesar Rp225.278.600.597,64 merupakan saldo Kas di BUD per 31 Desember 2011.

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

g) Saldo Akhir Kas di BUD 194.200.947.882,39 225.278.600.597,64

Saldo akhir kas di BUD sebesar Rp194.200.947.882,39 merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi per tanggal 31 Desember 2012. Perhitungan saldo akhir kas sebagai berikut:

Tabel 5.82 Perhitungan Saldo Akhir Kas di BUD

No

Uraian 31 Desember 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

1. Kenaikan kas bersih selama periode (31.077.652.715,25) 9.486.202.943,59 2. Saldo awal kas di Kas Daerah 225.278.600.597,64 215.792.397.654,05

Saldo Akhir Kas di Kas Daerah 194.200.947.882,39 225.278.600.597,64

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

h) Saldo Akhir Kas Di Bendahara Pengeluaran

5.247.984,60 708.234.212,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp5.247.984,60 merupakan jasa giro pada rekening bendahara pengeluaran pembantu pada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang belum disetor ke Kas Daerah.

Page 92: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

92

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

i) Kas di BLUD 7.571.684.587,08 5.059.302.452,61

Saldo Kas di BLUD sebesar Rp7.571.684.587,08merupakan penjumlahan saldo Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebesar Rp2.772.574.585,46 dan saldo Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Genteng sebesar Rp4.799.110.001,62 per 31 Desember 2012.

31 Des 2012 (Rp)

31 Des 2011 (Rp)

j) Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan

37.292.804,00 192.518.246,12

Saldo Kas di Bendahara penerimaan per 31 Desember 2012 bersaldo Rp37.292.804,00.

31 Des 2012

(Rp) 31 Des 2011

(Rp) k) Saldo Akhir Kas 201.815.173.258,07 231.238.655.508,37

Saldo Akhir Kas sebesar Rp201.815.173.258,07 adalah merupakan total seluruh Saldo Kas sampai tanggal 31 Desember 2012 yang terdiri dari:

Tabel 5.83 Rincian Saldo Akhir Kas

No

Uraian 31 Desember 2012

(Rp) 31 Des. 2011

(Rp) 1. Kas di BUD 194.200.947.882,39 225.278.600.597,64 2. Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 42.540.788,60 192.518.246,12 3. Saldo Akhir Kas di Bendahara

Pengeluaran 0,00 708.234.212,00

4. Kas di BLUD 7.571.684.587,08 5.059.302.452,61 Saldo Akhir Kas 201.815.173.258,07 231.238.655.508,37

Page 93: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

93

f. PENJELASAN TAMBAHAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN 6.1 Domisili dan Operasional Entitas

Kabupaten Banyuwangi merupakan Kabupaten yang berada di ujung timur pulau Jawa dengan ketinggian 0–2.500 m di atas permukaan air laut terletak diantara 7o43’ – 8o46’ Lintang Selatan dan 113o53’ – 114o38’ Bujur Timur yang wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan, dan dataran rendah dengan berbagai potensi hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Batas wilayah Kabupaten Banyuwangi meliputi:

- Sebelah Utara - Sebelah Timur - Sebelah Selatan - Sebelah Barat

dengan luas wilayah 5.782,50 km2 yang meliputi kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha, lahan sawah 66.721 ha, tegal 36.060 ha, pekarangan 22.667 ha, dengan penduduk kurang lebih sejumlah 1.554.997 jiwa bertempat tinggal di 24 kecamatan dan tersebar pada 217 desa/kelurahan.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan urusan pemerintahan dan mengatur pelayanan publik untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan batas wilayah dan kewenangan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang keuangan meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah.

Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

6.2 Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membentuk organisasi baru berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 yang diundangkan dalam lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 5 Januari 2012, berbentuk Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi. Implementasi Organisasi Perangkat Daerah yang dilaksanakan mulai bulan September 2012 tersebut berpengaruh kepada penyesuaian administratif terkait dengan kodifikasi organisasi dan kegiatan yang menjadi dasar penyusunan anggaran pada tahun 2012. Penyesuaian administratif keuangan terkait pembentukan organisasi baru telah diakomodasi dalam perubahan APBD tahun 2012.

Page 94: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

94

6.3 Kontijensi atas Permasalahan Hukum

6.3.1 Kontinjensi atas Kepemilikan Aset Tetap Tanah

Terdapat permasalahan hukum terhadap aset tanah yang tercatat sebagai aset tetap tanah milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut: a. Terdapat tiga bidang Tanah Kas Desa di Kecamatan Glenmore sudah mendapat

ketetapan hukum dari Mahkamah Agung yang diputuskan bahwa seluruh dokumen terkait dengan bidang tanah di Dusun Gunung Sari Umbul, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi dinyatakan cacat hukum dan harus dikembalikan sebagai tanah negara, meliputi: (Putusan Mahkamah Agung Nomor 29 PK/PDT/2011 tanggal 24 Juni 2011) - Tanah Kas Desa Bumiharjo Kecamatan Glenmore yang tercatat sebagai aset daerah

dengan identitas barang A-00000868 seluas 15.980 m2 dengan nilai buku Rp349.012.400,00;

- Tanah kas desa SumbergondoKecamatan Glenmore yang tercatat sebagai aset daerah dengan identitas barang A-00000869 seluas 4.000 m2 dengan nilai buku Rp102.449.300,00;

- Tanah kas desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore yang tercatat sebagai aset daerah dengan identitas barang A-00000870 seluas 5.000 m2 dengan nilai buku Rp128.492.800,00.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Kepala Desa Sumbergondo dan Kepala Desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore berupaya untuk mengamankan tanah negara dimaksud. Sampai dengan saat laporan ini disusun, pembatalan sertifikat tanah tersebut belum dikeluarkan sehingga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi masih mencatat sebagai aset tanah milik daerah.

b. Terdapat lima bidang tanah tercatat sebagai aset Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sedang proses hukum yaitu: 1) Dua bidang tanah di wilayah kelurahan Klatak dengan identitas barang A-

00000454 seluas 1.900 m2 sertifikat hak Pakai No. 29/2007 dengan nilai buku sebesar Rp298.162.900,00 dan identitas barang A-00000455 seluas 7.742 m2

Sertifikat Hak Pakai No. 1/1970 dengan nilai buku sebesar Rp261.464.000,00 telah ditemukan bukti baru/novum dan diajukan Peninjauan Kembali melalui Pengadilan Tata Usaha Negara di Surabaya, hingga saat ini masuk pada acara Pengambilan sumpah/mengesahkan tentang hari dan tanggal ditemukannya surat bukti yang diajukan sebagai alasan Peninjauan Kembali.

2) Sebidang tanah di desa Pakel Kecamatan Licin dengan identitas A-00000415 seluas 150 m2 dengan nilai buku Rp49.049.200,00 digugat oleh Sahriya Imrona yang mengaku sebagai pemilik tanah dan saat ini masih proses di Pengadilan Negeri Banyuwangi.

3) Sebidang tanah di desa Ketapang Kecamatan Kalipuro dengan identitas A- 00000430 seluas 19.510 m2 sertifikat Hak Pakai nomor 46/2002 dengan nilai buku Rp2.379.973.500,00 digugat oleh Kepala Desa Ketapang dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro melalui Pengadilan Negeri Banyuwangi.

4) Sebidang tanah di Kelurahan Kepatihan dengan identitas barang A-00000011 Sertifikat Hak Pakai nomor 24/2002 seluas 1.809 m2 dengan nilai buku

Page 95: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

95

Rp423.306.000,00 saat ini masuk dalam perkara sengketa TUN nomor 119/G/2011/PTUN.SBY jo No. 73/B/2012/PT.TUN.SBY.

Terkait dengan tuntutan atas lima bidang tanah dimaksud Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tunduk dan patuh pada prosedur hukum yang sedang berlangsung. Penyesuaian akuntansi akan dilakukan setelah ada keputusan hukum yang bersifat tetap.

6.3.2 Kontijensi Kerjasama Pengelolaan Mall Banyuwangi

Dalam kerjasama pengelolaan mall Banyuwangi terjadi disagreement antara Pemerintah Daerah dengan PT Dian Graha Utama. Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut pada tanggal 5 November 2011 diadakan rapat koordinasi dan dihasilkan kesepakatan bahwa permasalahan diselesaikan dengan cara musyawarah (win-win solution), apabila tidak ditemukan titik temu dengan sangat terpaksa akan diselesaikan melalui lembaga peradilan. Musyawarah selanjutnya sudah dilaksanakan berkali-kali tetapibelum ada kesepakatan, untuk itu maka Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Banyuwangi.

Dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri pada tahap mediasi (40 hari) sudah dimanfaatkan kedua belah pihak namun tidak ditemukan kesepakatan, hingga Majelis Hakim menetapkan putusan sela yang isinya: a. Mengabulkan Gugatan Provisi Penggugat b. Melarang PT DGU merubah bangunan tanpa seizin Pemerintah Daerah c. Melarang PT DGU membuat kesepakatan baru dengan pihak manapun tanpa seizin

Pemerintah Daerah.

Sampai saat ini permasalahan tersebut masih dalam proses peradilan, oleh karena itu pelaksanaan kewajiban perikatan pada tahun 2012 masih mengacu pada perjanjian kerjasama pemanfaatan dan pengelolaan tanah dan bangunan mall antara Pemerintah Daerah Banyuwangi dengan PT Dian Graha Utama sebagaimana Akta Notaris V. Ratna Handayani, SH Nomor 46tanggal 29 Juni 2009.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, nilai BOT terkait dengan obyek kerjasama dimaksud sebesar Rp2.156.694.000,00 dan tagihan piutang yang merupakan kewajiban pelaksanaan perjanjian sebesar Rp1.667.718.000,00 sebagaimana disajikan dalam Laporan Keuangan ini dimungkinkan terjadi perubahan sesuai dengan putusan Pengadilan. Penyesuaian akuntansi atas penyajian BOT dan piutang terkait akan dilakukan apabila permasalahan hukum pada obyek kerjasama tersebut telah mendapat putusan tetap dari Pengadilan.

6.4 Penyajian kembali beberapa pos pada Laporan Keuangan tahun 2011

Untuk memenuhi prinsip penyajian Laporan Keuangan yang Konsisten antar tahun, beberapa perkiraan terjadi perbedaan dengan penyajian tahun sebelumnya. Hal ini terkait dengan penerapan kebijakan Nilai Realisasi Bersih atas Piutang dan Investasi Non Permanen yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

6.4.1 Penyajian pada Pos Piutang

Pada saldo piutang tahun 2011, nilai yang disajikan belum didasarkan atas nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value/NRV) dimana nilai Piutang yang disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan perkiraan Penyisihan Piutang sesuai

Page 96: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

96

dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Karenanya berikut kami sajikan kembali nilai saldo piutang beserta perhitungan akumulasi penyisihan piutang tahun 2011 sebagai berikut:

Tabel 6.1 Rincian Perhitungan Penyisihan Piutang Tahun 2011

No

Jenis Piutang

Saldo31 Des 2011 Sebelum Penyisihan

(Rp)

Penyisihan Piutang (Rp)

Saldo31 Des 2011 Setelah Penyisihan

(Rp) I PIUTANG PAJAK

a. Pajak Hotel 42.616.291,00 1.533.014,55 41.083.276,45 b. Pajak Reklame 118.481.825,50 3.815.666,28 114.666.159,23 c. Pajak Restoran 19.589.281,00 933.214,05 18.656.066,95 d. Pajak Hiburan 5.305.000,00 172.500,00 5.132.500,00 e. Pajak Galian Gol. C 1.152.250,00 56.050,00 1.096.200,00 f. Pajak Parkir 760.000,00 38.000,00 722.000,00 g. Pajak PPJ Non PLN 528.444,00 26.422,20 502.021,80

II PIUTANG RETRIBUSI a. Retribusi Tanah Stren 20.030.960,00 0,00 20.030.960,00 b. Retribusi Rumah Dinas 490.000,00 0,00 490.000,00

III PIUTANG LAINNYA a. Piutang Tindak Lanjut

atas Pemeriksaan BPK- RI sebelumnya

13.126.670.864,67 6.758.120.512,17 6.368.550.352,50

b. Piutang pelayanan kesehatan PT Askes, Jamkesmas dan Jamsostek kepada RSUD Blambangan

863.169.584,16 0,00 863.169.584,16

c. Piutang Bagi Hasil dari Provinsi

2.287.887.916,00 0,00 2.287.887.916,00

Jumlah 16.486.682.416,33 6.764.695.379,25 9.721.987.037,08

Adapun rincian penyisihan piutang selengkapnya disajikan pada lampiran 2. 6.4.2 Penyajian pada Pos Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ditemukan selisih pelaporan untuk Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir antara yang ada di laporan Akuntansi dengan laporan yang ada di SKPD selaku pengelola. Berdasarkan rekomendasi dari BPK, maka dilakukan rekonsiliasi ulang untuk memastikan saldo Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 6.2 Rincian Investasi Non Permanen – Dana Bergulir (Koreksi Pencatatan)

No

Investasi

NonPermanen

Saldo 31 Des 2011 Sebelum Rekonsiliasi (Rp)

Penambahan

(Rp)

Pengurangan

(Rp)

Saldo 31 Des 2011 Setelah Rekonsiliasi (Rp)

1. Dinas Koperasi dan UMKM a) Koperasi dan LKM

b) KUK, PKL dan UKM

2.165.000.000,00

857.663.230,00

0,00

0,00

0,00

24.966.800,00

2.165.000.000,00

832.696.430,00 2. Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambangan c) IKM

261.524.230,00

506.078.770,00

0,00

767.603.000,00

Page 97: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

97

No

Investasi

NonPermanen

Saldo 31 Des 2011 Sebelum Rekonsiliasi (Rp)

Penambahan

(Rp)

Pengurangan

(Rp)

Saldo 31 Des 2011 Setelah Rekonsiliasi (Rp)

3. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan d) Petani Miskin e) Penggilingan Padi

200.400.000,00 1.016.759.000,00

0,00 0,00

0,00 1.016.759.000,00

200.400.000,00 0,00

4 Dinas Peternakan f) Sapi Kereman g) Sapi Bibit h) Kambing Bibit i) Domba Bibit

53.840.000,00

1.514.594.000,00 703.847.000,00

87.992.000,00

0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00

53.840.000,00

1.514.594.000,00 703.847.000,00

87.992.000,00 5. Dinas Kelautan dan

Perikanan j) Kelompok

Pembudidaya Air Tawar dan Nelayan

565.388.600,00

7.121.600,00

0,00

572.510.200,00

6. KantorKetahanan Pangan k) Gabah

813.608.000,00

0,00

0,00

813.608.000,00 Jumlah 8.240.616.060,00 513.200.370,00 1.041.725.800,00 7.712.090.630,00

Penambahan nilai Investasi Nonpermanen sebesar Rp513.200.370,00 disebabkan karena:

a. Penambahan nilai Penyertaan modal-IKM sebesar Rp506.078.770,00 merupakan koreksi atas saldo akhir tahun 2011 dimana Bidang Akuntansi mencatat sebesar Rp261.524.230,00 sedangkan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan selaku SKPD Pengelola mencatat sebesar Rp767.603.000,00;

b. Penambahan nilai Penyertaan modal-Kelompok Pembudidaya Air Tawar dan Nelayan sebesar Rp7.121.600,00 merupakan koreksi atas saldo akhir tahun 2011 dimana Bidang Akuntansi mencatat sebesar Rp565.388.600,00 sedangkan Dinas Kelautan dan Perikanan selaku SKPD Pengelola mencatat sebesar Rp572.510.200,00.

Pengurangan nilai Investasi Nonpermanen sebesar Rp1.041.725.800,00 disebabkan karena: a. Pengurangan nilai Penyertaan modal-KUK, PKL dan UKM sebesar

Rp24.966.800,00 merupakan koreksi atas saldo akhir tahun 2011 dimana Bidang Akuntansi mencatat sebesar Rp857.663.230,00 sedangkan Dinas Koperasi dan UMKM selaku SKPD Pengelola mencatat sebesar Rp832.696.430,00;

b. Pengurangan nilai Penyertaan modal-Penggilingan Padi sebesar Rp1.016.759.000,00 pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan karena adanya koreksi untuk dilimpahkan pada Kantor Ketahanan Pangan pada program Gabah dan sudah dikurangkan pada Laporan Keuangan tahun sebelumnya.

Selain dilakukan penyesuaian terhadap saldo Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir dilakukan pula perhitungan Dana Bergulir Diragukan Tertagih, sehingga nilai yang disajikan sudah berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value/NRV). Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Page 98: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

98

Tabel 6.3 Nilai Bersih Investasi Non Permanen – Dana Bergulir Tahun 2011

No

Investasi Non Permanen

Saldo 31 Des 2011 (Rp)

Dana Bergulir Diragukan Tertagih 31 Des 2011 (Rp)

Investasi Non Permanen-Dana Bergulir 31 Des 2011 (Rp)

1. Dinas Koperasi dan UMKM a) Koperasi dan LKM 2.165.000.000,00 168.500.000,00 1.996.500.000,00

b) KUK, PKL dan UKM 832.696.430,00 286.203.880,00 546.492.550,00 2. Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambangan

c) IKM 767.603.000,00 74.550.000,00 693.053.000,00 3. Dinas Pertanian, Kehutanan

dan Perkebunan

d) Petani Miskin 200.400.000,00 0,00 200.400.000,00 4 Dinas Peternakan

e) Sapi Kereman 53.840.000,00 53.840.000,00 0,00 f) Sapi Bibit 1.514.594.000,00 733.167.000,00 781.427.000,00 g) Kambing Bibit 703.847.000,00 0,00 703.847.000,00 h) Domba Bibit 87.992.000,00 0,00 87.992.000,00

5. Dinas Kelautan dan Perikanan i) Kelompok Pembudidaya

Air Tawar dan Nelayan 572.510.200,00 259.747.800,00 312.762.400,00

6. KantorKetahanan Pangan j) Gabah 813.608.000,00 813.608.000,00 0,00

Jumlah 7.712.090.630,00 2.389.616.680,00 5.322.473.950,00

Penerapan nilai realisasi bersih sesuai dengan kebijakan akuntansi untuk Investasi Nonpermanen-Dana Bergulir dan piutang, mempengaruhi saldo pos-pos yang berkaitan. Oleh karenanya pos-pos yang terpengaruh penerapan kebijakan disajikan kembali sebagai berikut :

31 Desember 2011 Sesudah Penerapan

31 Desember 2011 Sebelum Penerapan

a. Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir

7.712.090.630,00

8.240.616.060,00

b. Dana Bergulir Diragukan Tertagih

(2.389.616.680,00)

0,00

c. Nilai Bersih Investasi Nonpermanen – Dana Bergulir

5.322.473.950,00

8.240.616.060,00

31 Desember 2011 Sesudah Penerapan

31 Desember 2011 Sebelum Penerapan

d. Piutang 16.486.682.416,33 16.486.682.416,33 e. Penyisihan Piutang (6.764.695.379,25) 0,00 f. Nilai Bersih Piutang 9.721.987.037,08 16.486.682.416,33

Page 99: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

99

31 Desember 2011 Sesudah Penerapan

31 Desember 2011 Sebelum Penerapan

g. EDL – Cadangan Piutang

9.721.987.037,08 16.486.682.416,33

h. EDI – Diinvestasikan dlm Investasi Jangka Panjang

33.938.673.191,31

36.856.815.301,31

6.4.3. Penyajian Terhadap Pos Aktiva Tetap dan Aset Lainnya terkait Validasi Aset

Tetap dan Penerapan Kebijakan Penyusutan

Validasi aset dilakukan dalam rangka memperoleh data dukung yang memadai atas seluruh aset yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Permasalahan aset yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi sampai dengan Tahun 2012 pada dasarnya merupakan permasalahan bawaan yang merupakan akumulasi kejadian dari tahun-tahun sebelumnya. Masalah utama terkait aset daerah di Kabupaten Banyuwangi adalah tertib administrasi pencatatan aset yang sesuai dengan kondisi dan eksistensi aset itu sendiri.

Permasalahan aset telah disadari untuk segera dilakukan pembenahan, terutama terkait dengan pengamanan aset. Dalam kurun waktu 2009-2012 terjadi 2 kali perubahan OPD yang tidak diikuti dengan penyesuaian data aset. Sejak tahun 2011 kegiatan validasi aset daerah khususnya terkait dengan belanja modal telah dilakukan. Catatan administrasi aset SKPD secara sistem masih terbatas pada belanja modal pengadaan 3 tahun terakhir (2009–2012). Sedangkan data administrasi aset perolehan sampai dengan tahun 2008 pencatatannya masih disentralisir di BPKAD.

Proses validasi aset terus berjalan, sampai dengan tahun 2012 kegiatan yang dilakukan terkait validasi aset adalah: a. Rekonsiliasi catatan aset antara bidang aset dan bidang akuntansi yang

dilaksanakan secara berkala. b. Validasi fisik pada seluruh Unit Pengguna Barang (UPB)

Sampai dengan saat ini administrasi aset tetap yang sudah tervalidasi fisik berdasarkan kondisi nyata keberadaan aset tetap yang ada pada masing- masing UPB.

Validasi aset difokuskan terhadap keberadaan aset pada masing-masing UPB yang direkonsiliasi dengan catatan aset UPB dan catatan aset Pengelola Barang Daerah. Pada tahun 2012, seluruh UPB yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melakukan proses validasi fisik. Upaya maksimal dilakukan oleh masing-masing UPB untuk menertibkan catatan administrasi aset sesuai dengan kondisi riil aset yang ada di lokasi.

Proses validasi fisik aset tetap menyetarakan catatan aset tetap dalam LKPD dengan catatan Sistem Informasi Barang dan kondisi riil keberadaan aset tetap pada masing-masing UPB yang berpengaruh terhadap nilai saldo aset tetap sesuai LKPD audited 2011 dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 100: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

100

Tabel 6.4 Rincian perhitungan Aset Tetap Tahun 2011

Golongan Aset

Saldo LKPD Audited

Per 31 Des 2011

Tambah

Kurang

Saldo Setelah Validasi

Per 31 Des 2011 Tanah 726.520.178.396,00 9.483.120.484,00 64.143.769.200,00 671.859.529.680,00 Peralatan dan Mesin

266.542.862.070,37 111.460.373.267,22 108.546.093.946,00 269.457.141.391,59

Gedung dan Bangunan

1.226.009.031.587,80 265.687.719.332,20 281.548.922.605,00 1.210.147.828.315,00

Jalan Irigasi dan Jaringan

1.156.759.908.612,11 369.984.860.982,52 349.850.103.088,00 1.176.894.666.506,63

Aset Tetap Lainnya

21.527.985.838,80 574.276.233,00 9.017.228.532,80 13.085.033.539,00

KDP 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 3.397.359.966.505,08 757.190.350.298,94 813.106.117.371,80 3.341.444.199.432,22

Validasi fisik terhadap aset pada masing-masing lokasi barang mengacu pada database barang yang sudah ada dan menjadi nilai perhitungan pada Laporan Keuangan Daerah. Sesuai dengan kondisi nyata database lokasi barang yang merupakan nilai bawaan (carry over) sejak tahun 2006, terdapat ketidaksamaan nilai catatan aset dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.

Validasi dimaksudkan untuk menertibkan catatan aset daerah sampai pada tingkat Unit Pengguna Barang (UPB). Masing-masing pengelola barang pada tingkat UPB harus memiliki keyakinan yang memadai dalam menangani pengelolaan barang daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Penertiban catatan aset yang dilakukan pada proses validasi juga termasuk memperbarui catatan aset untuk meningkatkan akuntabilitas administrasi pengelolaan barang pada tingkat UPB. Untuk membantu proses validasi aset tetap secara cepat pada seluruh SKPD sampai pada tingkat UPB digunakan sistem aplikasi validasi aset (SIVA) yang telah dimasukkan database barang daerah sesuai dengan catatan administratif yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Secara umum validasi aset mengklasifikasikan status barang (aset tetap) menjadi 2 kelompok besar yaitu aktif (status 1) dan arsip (status 2.1 – 2.4 dan status 3). Barang dinyatakan aktif (status 1) sesuai catatan apabila pada UPB yang mengelola ditemukan catatan barang maupun fisik keberadaannya. Barang dinyatakan arsip (status 2 atau status 3) dimaksudkan bahwa terhadap aset yang tercatat memerlukan penanganan administratif lebih lanjut. Status arsip meliputi: • Barang hilang (status 2.1). • Barang telah rusak berat musnah (status 2.2). • Barang dalam proses penghapusan, dikoreksi ataupun memerlukan koreksi

(status 2.3) • Barang yang masih memerlukan proses validasi lanjut (status 2.4 dan status 3) • Barang yang sudah pernah dihapus, salah catat maupun double pencatatan

(status 4).

Untuk barang yang berstatus arsip dikeluarkan dari catatan aset tetap. Terhadap barang status 2.1 - 2.4 dan 3 dipindahkan ke dalam pos Aset Lainnya rekening Aset Lain-Lain dan sub rekening Aset Tetap Dalam Validasi. Sedangkan

Page 101: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

101

catatan aset yang bersifat koreksi akuntansi (status 4) yaitu sudah dihapus, double dan salah catat yang bisa dijelaskan dikurangkan dari catatan aset tetap. Validasi aktiva tetap akan terus dilakukan untuk mendapatkan nilai aktiva tetap yang valid dan tertib sesuai dengan prinsip pengelolaan barang daerah yang akuntabel. Penyesuaian akuntansi terhadap kondisi baru catatan maupun barang daerah akan dilakukan sesuai dengan kondisi nyata yang ditemukan.

Secara lebih lengkap perubahan nilai aset dalam laporan keuangan sesuai dengan kondisi nyata aset pada masing-masing Unit Pengelola Barang dan penerapan kebijakan penyusutan adalah sebagai berikut :

a. Validasi Nilai Aset Daerah dalam laporan Keuangan Daerah 2011 Proses validasi aset tetap yang dilakukan mempengaruhi catatan aset tetap yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sampai dengan tahun 2011, nilai aset sampai dengan tahun 2008 masih tersentralisir di SKPKD (BPKAD). Dibandingkan dengan laporan keuangan audited tahun 2011, terdapat selisih nilai per jenis aset sebagai berikut:

Tabel 6.5 Perbedaan antara LKPD 2011 Audited dan Database SIVA

Kode Aset

Golongan

Database SIVA

LKPD 2011 Audited

Kurang/ (Lebih)

A Tanah 726.520.178.396,00 726.520.178.396,00 0,00 B Peralatan dan

Mesin 269.296.096.745,00 266.542.862.070,37 2.753.234.674,63

C Gedung dan Bangunan

1.226.009.031.588,00 1.226.009.031.587,80 0,20

D Jalan Irigasi dan Jaringan

1.156.810.315.012,00 1.156.759.908.612,11 50.406.399.89

E Aset Tetap Lainnya

18.724.344.764,00 21.527.985.838,80 (2.803.641.074.80)

F KDP 0,00 0,00 0,00 Jumlah 3.397.359.966.505,08 (0,08) 3.397.359.966.505,00

Selisih pada golongan aset E dengan golongan aset D dan B terjadi karena adanya reklasifikasi barang pada golongan B dan E menjadi golongan D pada saat penyusunan neraca. Hal ini disebabkan kodifikasi barang sesuai Permendagri 13/2006 untuk barang yang bersangkutan hanya ada di Golongan E, sehingga untuk barang tertentu Golongan B dan D dilakukan reklasifikasi manual ke Golongan E.

Sejalan dengan pelaksanaan validasi untuk kesetaraan sistem informasi keuangan dan sistem informasi barang, reklasifikasi manual tersebut ditiadakan dan penggolongan aset tetap dalam Sistem Informasi Keuangan mengikuti penggolongan aset dalam Sistem Informasi Barang. Selanjutnya untuk proses validasi aset menggunakan dasar database sistem informasi barang.

Rekapitulasi nilai aset tetap daerah per 31 Desember 2011 posisi sebelum dan sesudah proses validasi yaitu:

Page 102: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

102

Tabel 6.6 Rekapitulasi Nilai Aset Tetap Daerah per 31 Desember 2011

Posisi Sebelum dan Sesudah Proses Validasi

Golongan

Aset

Saldo Barang Sebelum Validasi Per 31 Desember

2011

Tambah

Kurang

Saldo Barang Setelah Validasi Per 31 Desember

2011 Tanah 726.520.178.396,00 9.483.120.484,00 64.143.769.200,00 671.859.529.680,00 Peralatan dan Mesin

269.296.096.745,00 108.707.138,592,59 108.546.093.946,00 269.457.141.391,59

Gedung dan Bangunan

1.226.009.031.588,00 265.687.719.332,00 281.548.922.605,00 1.210.147.828.315,00

Jalan Irigasi dan Jaringan

1.156.810.315.012,00 369.934.454.582,63 349.850.103.088,00 1.176.894.666.506,63

Aset Tetap Lainnya

18.724.344.764,00 574.276.233,00 6.213.587.458,00 13.085.033.539,00

KDP 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 3.397.359.966.505,00 754.386.709.224,22 810.302.476.297,00 3.341.444.199.432,22

Rekapitulasi Aset Lainnya yang merupakan hasil reklasifikasi aset dari akun aset tetap sampai dengan tahun 2011 adalah:

Tabel 6.7 Rekapitulasi Aset Lainnya Hasil Reklasifikasi Aset dari

Akun Aset Tetap sampai dengan Tahun 2011

Golongan

Aset

Saldo Barang Sebelum Validasi Per 31 Desember

2011

Tambah

Kurang

Saldo Barang Setelah Validasi Per 31 Desember

2011 Tanah 4.186.838.000,00 2.726.243.900,00 0,00 6.913.081.900,00 Peralatan dan Mesin

1.289.761.389,00 46.652.738.271,00

0,00 47.942.499.660,00

Gedung dan Bangunan

6.438.929.770,00 86.969.919.300,00 0,00 93.408.849.070,00

Jalan Irigasi dan Jaringan

17.200.363.570,00 726.889.000,00 0,00 17.927.252.570,00

Aset Tetap Lainnya

0,00 2.492.359.680,00 0,00 2.492.359.680,00

Jumlah 29.115.892.729.00 139.568.150.151,00 0,00 168.684.042.880,00

Rincian hasil validasi aset tetap per masing-masing golongan aset dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Tanah

Saldo tanah per 31 Desember 2011 sebelum validasi adalah sebesar Rp726.520.178.396,00. Nilai aset tetap tanah tahun 2011 berdasarkan hasil validasi adalah sebesar Rp671.859.529.680,00 dengan rincian :

- Saldo sebelum validasi – 1.145 Bidang Rp 726.520.178.396,00 - Penambahan Aset Baru – 26 Bidang Rp 9.483.120.484,00

Jumlah – 1.171 Bidang Rp 736.003.298.880,00 - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain – 5 Bidang Rp (2.726.243.900,00) - Koreksi Pengurangan Bidang – 26 Bidang Rp (61.417.525.300,00)

Nilai Aset Tanah 2011 – 1.140 Bidang Rp 671.859.529.680,00

Page 103: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

103

Penambahan aset baru adalah penambahan bidang tanah milik Pemerintah Daerah yang belum tercatat dalam database aset sampai dengan tahun 2011. Reklasifikasi ke aset lain-lain sebanyak 5 bidang tanah adalah aset tetap tanah yang sebelumnya tercatat sebagai aset pemerintah daerah, ternyata termasuk dalam Aset Bekas Milik Cina/Asing (ABMC/A) yang sedang dalam proses penelitian oleh Pemerintah Pusat. Apabila sesuai dengan hasil penelitian nanti tanah tersebut diserahkan ke Pemerintah Daerah, maka akan dikembalikan sebagai aset tetap milik Pemerintah Daerah.

Koreksi pengurangan sebanyak 26 bidang adalah tanah yang telah dimasukkan sebagai penyertaan modal pada perusahaan daerah (PDAM dan PDAU)

2) Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin tahun 2011 adalah sebesar Rp269.296.096.745,00. Sesuai dengan hasil validasi nilai aset tetap peralatan dan mesin menjadi sebesar Rp269.457.141.391,59 dengan perhitungan sebagai berikut :

- Saldo sebelum validasi - 45.880 data

barang Rp 269.296.096.745,00

- Penambahan Aset Baru – 10.989 data barang

Rp 97.546.411.808,59

- Penyesuaian tambah nilai – 838 data barang

Rp 11.160.726.784,00

Jumlah – 56.869 data barang Rp 378.003.235.337,59 - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain – 8.965

data barang Rp (46.652.738.271,00)

- Koreksi Pengurangan data – 1.277 data barang

Rp (56.628.421.933,00)

- Koreksi Pengurangan nilai – 1.362 data barang

Rp (5.264.933.742,00)

- Nilai Peralatan dan Mesin – 46.627 data barang

Rp 269.457.141.391,59

Penambahan aset baru sebesar Rp97.546.411.808,59 adalah penambahan data aset baru yang sebelumnya tidak ada dalam database barang.

Penyesuaian tambah nilai aset senilai Rp11.160.726.784,00 adalah merupakan penyesuaian nilai aset yang terdapat database barang yang disesuaikan dengan catatan riil UPB atau dokumen pengadaannya.

Reklasifikasi data barang ke Aset Lain-Lain sebesar Rp46.652.738.271,00 adalah merupakan pemindahan sementara atas data aset tetap yang masih memerlukan proses validasi lebih lanjut.

Page 104: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

104

Pengurangan data sebesar Rp56.628.421.933,00 adalah merupakan koreksi pengurangan data untuk catatan barang yang salah, double entry maupun sudah diganti record-nya akibat proses pemecahan.

Pengurangan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp5.264.933.742,00 adalah merupakan koreksi penyesuaian nilai menurut catatan riil atau dokumen aset yang dimiliki UPB.

3) Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan tahun 2011 adalah sebesar Rp1.226.009.031.588,00. Sesuai dengan hasil validasi nilai aset tetap gedung dan bangunan menjadi sebesar Rp1.210.147.828.315,00 dengan perhitungan sebagai berikut :

- Data aset tahun 2011 – 3.990 record Rp 1.226.009.031.588,00 - Penambahan Aset Baru – 1.855 record Rp 262.787.534.361,00 - Penyesuaian tambah nilai – 3 record Rp 2.900.184.971,00

Jumlah – 5.845 record Rp 1.491.696.750.920,00 - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain – 412

record Rp (86.969.919.300,00)

- Koreksi Pengurangan Data – 57 record Rp (186.453.895.805,00) - Koreksi Pengurangan nilai – 41 record Rp (8.125.107.500,00) Nilai Gedung Bangunan 2011 – 5.376 record

Rp 1.210.147.828.315,00

Penambahan aset baru Gedung dan Bangunan sebesar Rp262.787.534.361,00 adalah penambahan data aset baru yang sebelumnya tidak ada dalam database barang. Penambahan ini sebagian besar merupakan record baru hasil pemecahan data sebelumnya. Penyesuaian tambah nilai aset senilai Rp2.900.184.971,00 adalah merupakan penyesuaian nilai aset yang terdapat database barang yang disesuaikan dengan catatan riil UPB atau dokumen pengadaannya.

Reklasifikasi data barang ke Aset Lain-Lain sebesar Rp86.969.919.300,00 adalah merupakan pemindahan sementara atas data aset tetap yang masih memerlukan proses validasi lebih lanjut.

Pengurangan data sebesar Rp186.453.895.805,00 adalah merupakan koreksi pengurangan data untuk catatan barang yang salah, double entry maupun sudah diganti record-nya akibat proses pemecahan.

Pengurangan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp8.125.107.500,00 adalah merupakan koreksi penyesuaian nilai menurut catatan riil atau dokumen aset yang dimiliki UPB.

4) Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo jalan, irigasi dan jaringan tahun 2011 adalah sebesar Rp1.156.810.315.012. Sesuai dengan hasil validasi nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan menjadi sebesar Rp1.176.894.666.506,63 dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 105: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

105

- Saldo aset tahun 2011 – 1.955 record Rp 1.156.810.315.012,00 - Penambahan Aset Baru – 1.488 Bidang Rp 369.934.454.582,63

Jumlah – 3.443 record Rp 1.526.744.769.594,63 - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain – 9 record Rp (726.889.000,00) - Koreksi Pengurangan Bidang – 27 record Rp (349.123.214.088,00) Nilai Jalan Irigasi Jaringan 2011 – 3.407 record

Rp 1.176.894.666.506,63

Penambahan aset baru Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp369.934.454.582,63 adalah penambahan data aset baru yang sebelumnya tidak ada dalam database barang. Penambahan ini sebagian besar merupakan record baru hasil pemecahan data sebelumnya. Reklasifikasi data barang ke Aset Lain-Lain sebesar Rp726.889.000,00 adalah merupakan pemindahan sementara atas data aset tetap yang masih memerlukan proses validasi lebih lanjut.

Pengurangan data sebesar Rp349.123.214.088,00 adalah merupakan koreksi pengurangan data untuk catatan barang yang salah, double entry maupun sudah diganti record-nya akibat proses pemecahan.

5) Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnya tahun 2011 adalah sebesar Rp18.724.344.764,00. Sesuai dengan hasil validasi nilai aset tetap aset tetap lainnya menjadi sebesar Rp13.085.033.539,00 dengan perhitungan sebagai berikut :

- Saldo tahun 2011 – 1.943 record Rp 18.724.344.764,00 - Penambahan Aset Baru – 849 record Rp 574.276.233,00

Jumlah – 2.792 record Rp 19.298.620.997,00 - Reklasifikasi ke Aset Lain-lain – 374

record Rp (2.492.359.680,00)

- Koreksi Pengurangan Data – 13 record Rp (3.150.623.130,00) - Koreksi Pengurangan Nilai – 11 record Rp (570.604.648,00) Nilai Aset Tetap Lainnya 2011 – 2.405 record

Rp 13.085.033.539,00

Penambahan data baru Aset Tetap Lainnya sebesar Rp574.276.233,00 adalah penambahan data aset baru yang sebelumnya tidak ada dalam database barang. Penambahan ini sebagian besar merupakan penambahan barang non belanja modal APBD yang belum tercatat sampai dengan 2011 sesuai dengan catatan riil UPB atau dokumen penerimaannya.

Reklasifikasi data barang ke Aset Lain-Lain sebesar Rp2.492.359.680,00 adalah merupakan pemindahan sementara atas data aset tetap yang masih memerlukan proses validasi lebih lanjut.

Pengurangan data sebesar Rp3.150.623.130,00 adalah merupakan koreksi pengurangan data untuk catatan barang yang salah, double entry akibat proses pemindahan antar UPB yang terjadi pada saat proses Perubahan Organisasi Perangkat Daerah.

Page 106: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

106

Pengurangan nilai peralatan dan mesin sebesar Rp570.604.648,00 adalah merupakan koreksi penyesuaian nilai menurut catatan riil atau dokumen aset yang dimiliki UPB.

Sedangkan rincian hasil validasi terkait rekening aset lainnya per 31 Desember 2011 dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 6.8 Rincian Hasil Validasi Terkait Rekening Aset Lainnya per 31 Desember 2011

Golongan Aset

Saldo Aset Lainnya Sebelum Validasi

Per 31 Desember 2011

Tambah

Kurang

Saldo Aset Lainnya Setelah Validasi Per 31 Desember

2011 BOT 8.748.972.200,00 0,00 0,00 8.748.972.200,00 Reklas Aset Tetap:

- Tanah 4.186.838.000,00 2.726.243.900,00 0,00 6.913.081.900,00 - Peralatan dan

Mesin 1.289.761.389,00 46.652.738.271,00 0,00 47.942.499.660,00

- Gedung dan Bangunan

6.438.929.770,00 86.969.919.300,00 0,00 93.408.849.070,00

- Jalan Irigasi dan Jaringan

17.200.363.570,00 726.889.000,00 0,00 17.927.252.570,00

- Aset Tetap Lainnya

0,00 2.492.359.680,00 0,00 2.492.359.680,00

Reklas Penyertaan

25.500.000.000,00 0,00 0,00 25.500.000.000,00

Piutang Lainnya 98.673.700,00 0,00 0,00 98.673.700,00 Jumlah 63.463.538.629,00 139.568.150.151,00 0,00 203.031.688.780,00

Status mutasi aset lainnya yang berasal dari reklasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut :

Tabel 6.9 Mutasi Aset Lainnya yang berasal dari reklasifikasi aset tetap

Status

Saldo Aset Lainnya Reklas Aset Tetap

2011

Tambah

Kurang

Saldo Aset Lainnya Setelah Validasi

Per 31 Desember 2011 Status 21 0,00 1.029.192.400,00 0,00 1.029.192.400,00 Status 22 0,00 23.154.026.933,00 0,00 23.154.026.933,00 Status 23 29.115.892.729,00 3.189.150.030,00 0,00 39.593.195.663,00 Status 24 0,00 101.413.578.388,00 0,00 101.413.578.388,00 Status 3 0,00 10.782.202.400,00 0,00 10.782.202.400,00

Jumlah 29.115.892.729,00 139.568.150.151,00 0,00 168.684.042.880,00

Terhadap aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap tersebut diatas akan diproses lebih lanjut dan dilakukan proses administrasi pencatatan aset sesuai dengan kondisinya.

b. Penerapan Kebijakan Penyusutan Memenuhi penerapan kebijakan penyusutan aktiva tetap, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menerapkan penyusutan pada tahun 2012. Penyusutan dihitung terhadap seluruh aset tetap yang berstatus aktif. Perhitungan penyusutan aset tetap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Page 107: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

107

Tabel 6.10 Rincian Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Tahun 2012

Kode Aset

Golongan

Penyusutan Per 31 Des 2011

Penyusutan Tahun 2012

Penyusutan Per 31 Des 2012

A Tanah 0,00 0,00 0,00 B Peralatan dan Mesin 184.411.467.673,00 32.324.779.226,00 216.736.246.899,00 C Gedung dan

Bangunan 705.125.024.040,00 26.716.199.180,00 731.841.223.220,00

D Jalan Irigasi dan Jaringan

616.841.062.423,00 135.120.714.445,00 751.961.776.868,00

E Aset Tetap Lainnya 12.370.168.687,00 237.666.454,00 12.607.835.141,00 F KDP 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.518.747.722.823,00 194.399.359.305,00 1.713.147.082.128,00

c. Pos Laporan Keuangan yang Dipengaruhi Proses Validasi Aset Tetap dan Penerapan Kebijakan Penyusutan Hasil validasi aset tetap untuk status barang yang aktif pada tahun 2012 mempengaruhi nilai aset tetap dan Aset Lainnya Per 31 Desember 2011 . Beberapa pos yang terpengaruh terkait hasil validasi aset tetap dan penerapan kebijakan penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut :

Tabel 6.11 Rincian Pos Neraca yang Terpengaruh Hasil Validasi

No

Perkiraan Neraca Audited

31 Des 2011 Neraca 2011

Setelah Validasi 1 Aset Tetap 3.397.359.966.505,08 3.341.444.199.432,22 2 Penyusutan Aset Tetap (0,00) (1.518.747.722.823,00) 3 Nilai Bersih Aset Tetap 3.397.359.966.505,08 1.822.696.476.609,22 4 Aset Lainnya 63.463.538.629,00 203.031.688.780,00 5 EDI-Diinvestasikan Pada Aset Tetap 3.397.359.966.505,08 1.822.696.476.609,22 6 EDI-Diinvestasikan Pada Aset

Lainnya 63.463.538.629,00 203.031.688.780,00

d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan terkait aset tetap yang berpengaruh pada opini

LKPD tahun 2011 Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011, Nomor: 18.A/LHP/XVIII.JATIM/05/2012 tanggal 3 Mei 2012 terdapat permasalahan aset tetap sebagai berikut :

1) Sebagaimana diungkap dalam Catatan Nomor 2 c) (1) atas Laporan Keuangan dan Temuan Pemeriksaan Nomor 5 pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern, pada rincian daftar aset tanah tahun 2011 terdapat perbedaan nilai tanah dibanding dengan rincian daftar tanah tahun 2010 yang belum memiliki dengan nilai sebesar Rp.433.127.693.021,00 dan selisih penilaian rincian aset tanah sebesar Rp.100.019.372.225,00. Perbedaan tersebut dikarenakan daftar aset tanah dalam laporan keuangan 2010 adalah nilai perkiraan yang dibuat oleh Bagian Perlengkapan dan belum menggunakan dasar hasil updating data aset Hasil Updating Data Simbada sesuai dengan Laporan Konsultan PT. Surveyor Indonesia Nomor: 008/SISUB-CONS/VI/NKA/2010 Tanggal 17

Page 108: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

108

Juni 2010. Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 dan 2012 telah menggunakan daftar rincian aset sebagaimana hasil updating data konsultan tersebut. Data updating aset tersebut merupakan basis data penataan aset mulai tahun 2009 untuk perhitungan aset tetap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

2) Sebagaimana diungkap dalam Catatan Nomor 3 c) (2) atas Laporan Keuangan dan Temuan Pemeriksaan Nomor 6 pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern, pada rincian daftar aset Peralatan dan Mesin tahun 2011 terdapat nilai perolehan kapal sebesar Rp.14.890.180.800,00 yang pencatatannya hanya berdasarkan surat perjanjian pembuatan kapal. Aset tetap kapal tersebut tercatat dalam database barang dengan kode B-00045540. Sesuai dengan putusan Mahkamah Agung yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap Nomor: 53PK/Pid.Sus/2010 diketahui bahwa: • Nilai penawaran pengadaan kapal dan jumlah yang diakui diterima oleh

rekanan adalah sebesar Rp.14.090.180.800,00. • Nilai kontrak kapal diubah dan ditambah dari nilai penawaran

sehingga menjadi sebesar Rp.14.890.180.800,00. Nilai kontrak inilah yang menjadi dokumen resmi pengadaan kapal.

• Dana APBD tahun 2001 yang dikeluarkan untuk terkait dengan proses untuk memperoleh kapal dan lainnya sesuai dengan bukti pengeluaran SPMU adalah sebesar Rp.15.000.000.000,00.

• Selisih pembayaran dan perbedaan spesifikasi teknis kapal telah menjadi justifikasi hukum dan telah diputuskan Mahkamah Agung.

• Tidak terdapat justifikasi hukum terkait pembebanan nilai selisih dimaksud terkait dengan pengembalian kerugian daerah.

Berdasarkan informasi yang termuat dalam putusan Mahkamah Agung di atas, aset tetap kapal dicatat berdasarkan nilai kontrak karena merupakan satu-satunya dokumen resmi nilai kapal yang menjadi dasar pembayaran SPMU untuk kontrak pengadaan kapal tersebut.

6.5 Investasi pada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati

6.5.1 Penyertaan Modalpada PT Pelayaran Banyuwangi Sejati

Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah tanpa membebani rakyat, Pemerintah Daerah melakukan investasi berupa perusahaan daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, tetapi mekanisme investasi tersebut tidak melalui prosedur yang semestinya sehingga muncul permasalahan hukum. Sesuai dengan hasil RUPS Tahun 2013, disepakati bahwa penyertaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus dibuatkan Peraturan Daerah terkait dengan investasi yang dilaksanakan.

Peraturan Daerah tentang penyertaan modal pada PT PBS sudah didaftarkan ke DPRD untuk dilakukan pembahasan. Secara legal formal, penyertaan terhadap PT PBS tidak memiliki dasar yang kuat. Selama ini upaya untuk membuat peraturan daerah atas investasi kepada PT PBS selalu terbentur pemasalahan hukum yang dihadapi oleh PT PBS terkait sengketa kepemilikan saham. Pada tahun 2013, dapat diyakini bahwa sudah tidak ada lagi permasalahan hukum terhadap PT PBS, sehingga upaya untuk memberikan dasar formal penyertaan dapat diteruskan.

Page 109: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

109

Pada RUPS PT PBS tahun 2012 telah diputuskan untuk melakukan penyesuaian permodalan sesuai dengan UU Perseroan Terbatas. Sesuai RUPS modal dasar perseroan diubah menjadi Rp80.000.000,00 dengan modal ditempatkan sebesar Rp20.000.000,00. Adapun komposisi modal adalah 90% milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan 10% milik Koperasi Karyawan PT PBS Sritanjung.

Meskipun secara formal penyertaan pada PT PBS belum memiliki dasar yang kuat berdasarkan substansi operasional dan hasil investasi yang diperoleh, penyertaan tersebut diklasifikasikan sebagai investasi permanen.

6.5.2 Kerjasama Pemanfaatan Aset

Aset milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berupa 2 unit kapal LCT (Landing Craft Tank) selama ini dikelola dan dioperasionalkan oleh PT PBS tanpa melalui kerjasama pemanfaatan. Ketidakjelasan bentuk pemanfaatan 2 unit kapal LCT menimbulkan permasalahan tersendiri bagi Pemerintah Daerah. Untuk memperjelas bentuk kerjasama pemanfaatan kapal, sesuai dengan hasil RUPS Tahun 2013 dinyatakan bahwa bentuk kerjasama pemanfaatan aset daerah adalah sewa-menyewa.

Sesuai dengan ketentuan setiap pemanfaatan aset daerah dalam bentuk sewa- menyewa harus menggunakan taksiran harga sewa yang wajar atau melalui perhitungan apraisal. Upaya mendapatkan taksiran wajar nilai sewa telah diupayakan melalui Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN) untuk menaksir nilai sewa kapal namun karena keterbatasan referensi pihak DJKN menyatakan tidak dapat menghitung, dan direkomendasikan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di Jember. Sesuai dengan surat dari KPKNL Jember, sehubungan dengan keterbatasan tenaga apraisal, Pemerintah Daerah disarankan untuk membuat tim penaksir sendiri.

Dengan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/998/KEP/429.011/2012 Pemerintah Daerah membentuk Tim Penelitian Penyewaan 2 (Dua) Unit Kapal Milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Tim sudah melakukan analisa perhitungan dan memperoleh taksiran harga sewa dengan menggunakan data historis laporan keuangan PT PBS dengan menggunakan pendekatan: Potensi Pendapatan, Biaya, Kemampuan Kontribusi, dan Nilai Ekonomis. Selain itu diperoleh mufakat untuk menambah taksiran nilai sewa kapal dari profesional appraisal independen, yang sampai saat ini masih dalam proses pelaksanaan. Apabila nilai sewa kapal telah diperoleh dan Perda terkait Penyertaan pada PT PBS telah keluar akan mempengaruhi besaran perhitungan rencana kontribusi PAD dari PT PBS yang harus diakomodir dalam APBD.

6.6 Perusahaan Daerah Aneka Usaha Blambangan dan Perusahaan Daerah Perhotelan

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 24 tahun 2011 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perhotelan Kabupaten Banyuwangi yang ditetapkan tanggal 16 Desember 2011, modal dasar Perusahaan Daerah Perhotelan adalah semua aktiva dan pasiva dari unit Hotel Wisma Blambangan Perusahaan Daerah Aneka Usaha. Sampai dengan laporan ini disusun belum ada manajemen PD Perhotelan yang dibentuk ataupun personil yang ditunjuk untuk menanganinya. Selain itu belum adanya kesepakatan teknis dan prosedur pemecahan yang ditetapkan mengakibatkan proses pemecahan belum dapat dilakukan.

Aset bekas Wisma Blambangan masih terhitung pada Neraca Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU). Secara akuntansi, pada dasarnya nilai aset Wisma Blambangan

Page 110: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

110

telah disajikan secara rinci dalam Laporan Keuangan PDAU. Namun karena belum adanya prosedur administratif kelembagaan pada PD Perhotelan, maka sampai dengan 31 Desember 2012 nilai aset Wisma Blambangan yang menjadi modal dasar PD Perhotelan masih digabungkan dalam Laporan Keuangan PDAU.

6.7 Putusan Pengadilan atas Kontrak Pengadaan Kain dan Badge Tahun Anggaran 2006

Sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2645 K/PDT/2009tanggal 14 Juli 2010, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapat hukuman atas gugatan CV. Antariksa Sejati terkait wanprestasi pelaksanaan kontrak Nomor 027/603/429.033/2006 tanggal 14 Desember 2006 senilai Rp2.647.961.717,00. Hukuman yang dijatuhkan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan putusan Mahkamah Agung tersebut adalah membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi yang telah menolak gugatan Penggugat dan menghukum Bupati cq. Kabag Perlengkapan untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp3.051.681.687,00 secara tunai dan kontan, dan bunga 6% setiap tahunnya, serta meneruskan pelaksanaan kontrak pengadaan kain dan badge.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tunduk dan patuh pada semua ketentuan hukum yang berlaku. Sebagai bentuk penghormatan pada putusan pengadilan, pada tahun 2013 telah dianggarkan dana sebagai penyediaan anggaran untuk memenuhi proses pembayaran gugatan.

Sesuai dengan Peraturan Pengelolaan Keuangan, mekanisme pengeluaran uang dari kas daerah harus mengikuti peraturan pengelolaan dan berdasarkan standar pengakuan yang berlaku. Dasar pengakuan kewajiban dan pemenuhan atas putusan tersebut belum ada, sehingga terhadap putusan dimaksud ditinjau dari sudut pengelolaan keuangan daerah belum memiliki dasar pelaksanaan yang dapat ditindaklanjuti.

Sehubungan dengan keterbatasan dokumen pendukung untuk pengakuan akuntansi maupun penatausahaannya, sampai dengan laporan ini disusun, perlakuan akuntansi terhadap objek masalah belum dapat dilakukan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sedang melakukan penelusuran dokumen-dokumen terkait pokok perkara yang telah mendapat putusan tetap Mahkamah Agung untuk dilakukan evaluasi kelayakan maupun konsekuensi pelaksanaan putusan tersebut. Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menghindari penyimpangan pelaksanaan yang dimungkinkan akan membuka permasalahan pengelolaan keuangan yang baru.

6.8 Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2012 yang melampaui akhir Tahun

Anggaran

Sesuai Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi yang ditujukan kepada Bupati Banyuwangi Nomor 602.1/347/429.105/2013, terdapat 2 (dua) pekerjaan pada Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang yang pelaksanaannya melampaui Akhir Tahun Anggaran diantaranya :

a. Kegiatan Pembangunan Ruangan Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Genteng di Kecamatan Genteng Kegiatan ini dilaksanakan oleh PT Sekarwangi Graha Buana yang beralamat di Jl. Letjen Sutoyo No. 21 Banyuwangi dengan nilai kontrak Rp3.853.500.000,00 dan jangka waktu pelaksanaannya 90 hari mulai tanggal 27 September sampai dengan 26

Page 111: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

111

Desember 2012. Sampai dengan tanggal 28 Desember 2012, kemajuan fisik 95% dengan realisasi keuangannya sebesar 90% dari nilai kontrak. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan surat perjanjian/kontrak, kepada pihak kedua/penyedia diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya selama 50 hari setelah batas kontrak dan dikenakan denda keterlambatan perhari sebesar 1/1000 x nilai kontrak.

Akhirnya pada tanggal 15 Januari 2013, pekerjaan fisik telah selesai 100%. Jadi total denda keterlambatan yang harus disetor ke Kasda sebesar 20 hari kalender dengan rincian sebagai berikut :

- 1/1000 x 3.853.500.000,00 x 2 hari = Rp7.707.000,00. Denda ini telah dibayar/disetorkan ke Kas Daerah

- 1/1000 x 3.853.500.000,00 x 18 hari = Rp69.363.000,00. Denda ini belum dibayar/disetorkan ke Kas Daerah

Pembayaran kekurangan 10% atau sebesar Rp385.350.000,00 dikurangi Rp69.363.000,00 (nilai denda yang belum terbayarkan) akan diselesaikan setelah anggaran untuk kegiatan tersebut tersedia pada Perubahan APBD 2013.

b. Kegiatan Pembangunan Tourism Information Center (TIC) dan Toilet Kawasan Wisata Kawah Ijen Kegiatan ini dilaksanakan oleh CV. Karya Indah Sentosa yang beralamat di Jl. Jember no. 5 Kedayunan Kabat Banyuwangi dengan nilai kontrak Rp773.146.000,00 dan jangka waktu pelaksanaannya 60 hari mulai tanggal 15 Oktober sampai dengan 13 Desember 2012. Pada tanggal 28 Desember 2012, kemajuan fisik mencapai 85,15% dengan realisasi keuangannya sebesar 80% dari nilai kontrak. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan surat perjanjian/kontrak, kepada pihak kedua/penyedia diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya selama 50 hari setelah batas kontrak dan dikenakan denda keterlambatan perhari sebesar 1/1000 x nilai kontrak.

Namun sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2013 yang merupakan batas akhir pemberian kesempatan penyelesaian selama 50 hari, pekerjaan fisik baru selesai 87,07%. Atas ketidakmampuan untuk menyelesaiakan pekerjaan sesuai kontrak, maka pihak rekanan dikenakan sanksi pemutusan Kontrak dan masuk daftar hitam serta membayar denda yang belum dibayar/disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp27.060.110,00. Sedangkan pembayaran kekurangan 7,07% atau sebesar Rp54.661.422,00 dikurangi Rp27.060.110,00 (nilai denda yang belum terbayarkan) akan diselesaikan setelah anggaran untuk kegiatan tersebut tersedia pada Perubahan APBD 2013.

6.9 Penerimaan Dana APBN dan Tugas Pembantuan Tahun 2012

Pada tahun 2012 terdapat 7 (tujuh) SKPD yang menerima dana APBN dan Tugas Pembantuan selain mengelola dana APBD. Dana yang diterima SKPD tersebut telah disalurkan, dikelola dan dipertanggungjawabkan pada instansi vertikal terkait. Jumlah dana yang diterima sesuai pagu anggaran adalah sebesar Rp48.896.724.900,00 dan direalisasikan sebesar Rp47.187.783.975,00 atau 96,50%. Rincian SKPD penerima, jumlah anggaran dan realisasi serta instansi vertikal terkait dirinci sebagaimana tabel di bawah ini.

Page 112: CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -  · PDF file5.3. Laporan Arus Kas (LAK) BAB VI Penjelasan Tambahan Atas Laporan Non Keuangan 6.1. Domisili dan Operasional Entitas . 4 6.2

112

Tabel 6.12 Daftar Penerimaan dan Realisasi Dana APBN dan Tugas Pembantuan

No Kementerian

negara/lembaga

Satker

Anggaran

Realisasi

%

Ket.

1 Departemen Kesehatan

RSUD Blambangan 5.000.000.000,00

4.936.149.000,00

98,72 Tugas Pembantuan

2 Departemen Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya Dan Tata Ruang

11.915.000.000,00 11.915.000.000,00 100,00 Tugas Pembantuan

3 Kementerian Pertanian

Kantor Ketahanan Pangan

923.300.000,00 858.817.400,00 93,02 Tugas Pembantuan

4 Kementerian Pertanian

Dinas Kehutanan, Pertanian Dan Ukp

11.018.300.000,00 9.272.903.800,00 84,16 Ditjen Tanaman Pangan

1.240.000.000,00 1.215.100.000,00 97,99 Ditjen Holtikultura

5 Kependudukan Dan Keluarga Berencana

Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana

1.493.594.900,00 1.777.139.900,00 118,98 Dana APBNP

6 Kementerian Kesehatan

Dinas Kesehatan 3.893.250.000,00

3.801.758.625,00

97,65 Tugas Pembantuan

7 Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

13.413.280.000,00

13.410.915.250,00

99,98 Bidang Sosial

TOTAL

48.896.724.900,00

47.187.783.975,00

96,50

BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS