akh lak tercel a

31
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah). Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al- Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”. Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V, UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 1

Upload: permana-syifa

Post on 04-Aug-2015

136 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akh Lak Tercel A

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab

yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia

atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang

Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).

Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT , akhlak yang baik itu dapat

diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala

perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah

Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti

firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk

manusia, menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”.

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki,

sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati

yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi

orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai

contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti

mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam

Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di

darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang

demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan

buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat kami simpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan nanimah ?

2. Apa saja contoh-contoh ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah?

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

1

Page 2: Akh Lak Tercel A

3. Bagaimana cara menghindari ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah?

3. Tujuan Permasalahan

1. Untuk mengetahui definisi ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah baik secara

bahasa maupun istilah beserta dalilnya.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah?

3. Untuk membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan

namimah.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2

Page 3: Akh Lak Tercel A

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

3

Page 4: Akh Lak Tercel A

BAB II

PEMBAHASAN

A. ANANIAH

1. Pengertian ananiah

Kata ananiah berasal dari bahasa arab انا yang berarti aku. Ananiah berarti sebangsa aku

atau keakuan. Secara istilah, ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri,

kurang memerhatikan orang lain. dalam bahasa Indonesia, sikap seperti itu disebut egois. Sikap

ananiah terkait erat dengan sikap takabur. Dalam kehidupan sehari-hari sikap ananiah sering kali

kita jumpai, baik pada diri remaja maupun orang dewasa. Sudah barang tentu sikap ananiah tidak

disukai dalam pergaulan karena cenderung meremehkan atau tidak menghargai orang lain.

2. Bentuk-bentuk Ananiah

Ananiah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk sikap ananiah yang dapat

kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

a. Selalu ingin menang dalam pembicaraan bersama teman.

b. Kurang menghargai pendapat orang lain, walaupun benar.

c. Menonjolkan kemampuan dirinya di hadapan sesame manusia.

d. Susah menerima saran dan/atau kritik orang lain.

3. Larangan Bersikap Ananiah

Islam melarang umatnya bersikap ananiah dna mendidik umatnya agar pandai-pandai

menghormati orang lain sebagaimana wajarnya. ‘Aisyah r.a. berkata sebagai berikut.

مسلم . رواه زلهم منا س النا ينزل ان وسلم عليه الله صلى الله رسول نا امر

Artinya :

Rasulullah saw.menyuruh kita agar kita menghormati manusia (orang lain) sesuai dengan

kedudukannya. (H.R. Muslim dari ‘Aisyah)

Diriwayatkan pula Rasulullah saw. Bersabda sebagai berikut.

الترمذى . رواه سنه عند يطكرمه من له الله قيض اال لسنه شيحا ب شا اكرم ما

Artinya :

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

4

Page 5: Akh Lak Tercel A

Tidaklah seorang anak muda yang memuliakan orang tua karena ketuaannya, melainkan Allah

akan mengadakan baginya orang yang akan memuliakan dia setelah tuanya. (H.R. at-Tirmizi

nomor 1945 dari Anas bin Malik)

Apabila kita sebagai generasi muda mau menghormati yang tua, ingsya Allahkelak

(setelah tua) akan dihormati pula oleh yang muda. Dengan demikian, hadis di atas sebagai

motivasi bagi kita untuk menghormati orang lain (terutama yang lebih tua).

Walaupun pada hadis diatas dikatakan menghormati orang tua karena ketuaannya, berarti

bahwa selain orang tua tidak dihormati. Semua wajib dihormati sebagaimana diri kita ingin

dihormati. Salah satu bentuk menghormati orang lain ialah menjaga diri agar tidak bersikap

ananiah atau egois.

4. Dampak Negatif Ananiah

Setiap larangan agama pasti berdampak negatif apabila dilanggar. Adapun dampak

negatif ananiah yang akan dirasakan pelakunya sendiri, antara lain:

a. Tidak disukai dalam pergaulan karena dia meremehkan orang lain.

b. Menurunkan martabatnya sehingga lambat laun yidak disukai orang.

c. Terisolir dari pergaulan masyarakat lingkungannya.

5. Menghindari Sikap Ananiah

Menghindari sikap ananiah terkadang tidak mudah karena sudah menjadi watak. Namun

demikian, apabila ada kemauan yang sunggguh-sungguh niscaya akan memperoleh hasil juga.

Adapun cara umtuk menghilangkan sifat ananiah, antara lain:

a. Menghindari diri untuk tidak selalu menang dalam pembicaraan

b. Tidak menganggap bahwa pendapatnya sendiri yang paling benar

c. Belajar menghargai orang lain sebagaimana dirinya ingin dihargai.

B. GADAB

1. Pengertian Gadab

Gadab berasal dari bahasa arab -يغضب غضبا –غضب yang berarti merasa (perasaan)

sangat tidak senang dan panas (karena dihina, diperlakukan kurang baik) dan sebagainya. Rasa

tidak senang dan panas tersebut mungkinkarena dihina, disakiti hatinya atau dirampas haknya.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

5

Page 6: Akh Lak Tercel A

Akibatnya, menimbulkan kekecewaan. Apabila kekecewaan cukup mendalam akhirnya

dilampiaskan dengan kemarahan.

2. Bentuk-bentuk Gadab

Orang yang marah darahnya memanas sehingga memengaruhi seluruh syarafnya. Darah

yang mengalir ke kepala memengaruhi seluruh syaraf dikepala sehingga wajahnya memerah.

Kemarahan seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk

a. Pandangan mata yang tajam dengan mata memerah dan jarang berkedip

b. Wajah cemberut dan mudah terpancing emosinya

c. Susah diajak berbicara baik-baik

d. Terkadang melontarkan kata-kata yang kasar yang tidak enak didengar

e. Bertindak anarkis, merusak sesuatu yang ada disekelilingnya

f. Mengancam terhadap orang yang menyebabkan kecewa.

3. Larangan Gadab

Gadab atau Marah termasuk sikap yang kurang terpuji. Islam mendidik umatnya agar

bersikap sabar tidak mudah marah, kecuali apabila sudah keterlaluan. Dalam sebuah hadis yang

diriwayatkan dari Abu Hurairah dinyatakan sebagai berikut.

ال قال مرارا د فرد تغضب ال قال صني او سلم و عليه الله صلى للنبي قال رجال ان

رى . البخا رواه تغضب

Artinya:

Sesungguhnya seorang lelaki berkata (meminta nasihat kepada Rasulullah saw), “Ya

Rasulullah, nasihatilah aku! Sabdanya, “Janganlah engkau marah!” lalu beliau mengulanginya

beberapa kali, dan sabdanya, “janganlah engkau marah!” (H.R. al-Bukhari nomor 5651 dari

Abu Huraiah)

Orang yang mampu mengendalikan dirinya (tidak marah) telah memiliki tanda-tanda

sebagai orang yang takwa, yang dijanjikan Allah akan memperoleh janah. Firman-Nya sebagai

berikut.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

6

Page 7: Akh Lak Tercel A

Artinya:

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya

seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa; (yaitu) orang yang

berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahny dan

memaafkan (kesalahan) orang lain. dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. Ali

‘Imran/3 :133-134)

4. Dampak Negatif Gadab

Sebagaimana akhlak mazmudah yang lain, gadab pun berdampak negatif, baik bagi diri

sendiri maupun orang lain. adapun dampak negatif gadab, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi pelakunya sendiri

a. Tidak dapat berpikir secara tenang dalam menghadapi persoalan

b. Mudah terkena tekanan batin apabila hal itu sering terjadi.

c. Susah menerima kebenaran dan saran karena emosinya sedang memuncak.

b. Bagi orang lain

a. Tidak dapat diajak berkomunikasi secara baik

b. Menimbulkan kekhawatiran apabila melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Perilaku menghindari gadab

Setiap orang mempunyai pembawaan emosional yang berbeda. Ada yang tergolong sabar dan

ada pula yang tergolong kurang sabar atau pemarah. Sungguhpun demikian, pembawaan tersebut

dapat diubah sedikit demi sedikit. Adapun cara mengurangi gadab, antara lain.

a. Menyadari dengan sepenuh hati bahwa setiap orang pasti berbuat salah.

b. Menyadari bahwa dirinya juga pernah berbuat salah kepala orang lain.

c. Marah tidak dapat menyelesaikan masalah secara baik.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

7

Page 8: Akh Lak Tercel A

d. Marah tidak disukai dalam pergaulan.

e. Memperbanyak bergaul dengan banyak orang karena kemarahan sering terhadap karena

dilihat orang lain.

C. HASAD

1. Pengertian hasad

Kata hasad berasal dari bahasa arab yang berarti iri hati, dengki. Iri hati berarti merasa

kurang senang atau cemburu melihat orang lain beruntung atau mendapatkan suatu kesenangan.

Iri adalah salah satu bentuk gangguan mental. Dikatakan gangguan mental karena hati orang

yang iri senantiasa gelisah jika melihat orang lain melihat orang lain mendapatkan kesenangan.

Semakin sering melihat orang lain senang, semakin gelisah pula hatinya.

Apabila iri tidak dapat dikendalikan lagi, muncullah perbuatan yang amat buruk, yakni

dengki. Dengan demikian, dengki merupakan akibat adanya sifap iri.

2. Larangan Bersifat Hasad

Islam mendidik umatnya agar menjauhi sifat hasad. Allah swt. Berfirman sebagai

berikut.

32. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian

kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

8

Page 9: Akh Lak Tercel A

pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang

mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui segala sesuatu.(Q.S an-Nisa :4)

Keadaan manusia berbeda-beda, ada yang miskin ada pula yang kaya. Orang yang miskin

tidak boleh mengangan-angan (iri) terhadap yang kaya. Semakin mengangan-angan kekayaan,

seseorang semakin dalam rasa irinya. Allah Yang Maha Bijaksana telah mengatur segala sesuatu

sesuai kehendak-Nya yang mutlak. Pada akhir ayat diatas, kita disuruh berusaha dan memohon

karunia Allah swt. Sesuai kemampuan yang ada. Rasulullah saw bersabda sebagai berikut.

داود . ابو رواه الحطب ر النا كل تأ كما ت الحسنا كل يأ الحسد ن فا والحسد كم ايا

Artinya :

Jagalah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasad itu merusak kebaikan, sebagaimana api

yang memakan kayu bakar. (H.R.Abu Dawud nomor 4257 dari Abu Hurairah)

Maksud hadis diatas ialah bahwa apabila seseorang memiliki sifat hasad, sifat tersebut

dapat merusak pahala kebaikan yang telah dilakukan sebelumnya. Rusaknya pahala kebaikan

yang telah dilakukan diibaratkan seperti rusaknya kayu bakar yang termakan api. Pada hadis

yang lain, Rasulullah saw. Bersabda sebagai berikut.

نوا وكو بعض بيع على بعضكم يبع بروال تدا وال غضوا تنا وال جشوا تنا ال سدواو تحا ال

مسلم . رواه نا اخوا الله د عبا

Artinya :

Janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling melakukan najas, janganlah kamu

saling membenci, janganlah kamu saling membelakangi, dan janganlah sebagian dari kamu

menjual jualan orang lain. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara…” (H.R.

Muslim nomor 4650 dari Abu Hurairah)

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

9

Page 10: Akh Lak Tercel A

Pada hadis diatas terdapat beberapa larangan, yakni tidak boleh :

a. Saling mendengki (bersifat hasad)

b. Melakukan najas(pura-pura menawar barang dengan harga yang tinggi, dengan maksud

agar orang lain berani membeli dengan harga yang tinggi)

c. Saling membenci terhadap sesama manusia

d. Saling menbelakangi (saling memalingkan wajah sebagai pertanda tidak suka)

e. Menjual barang yang masih menjadi jualan orang lain (belum resmi menjadi miliknya

sendiri)

Selain beberapa larangan, terdapat satu perintah, yani berusaha menjadi hamba Allah yang

bersaudara.

3. Bentuk-Bentuk perbuatan Hasad

Bentuk-bentuk perbuatan hasad cukup banyak, misalnya sebagai berikut.

a. Seorang siswa sangat berambisi untuk mencapai peringkat pertama dikelasnya. Apa yang

didambakan ternyata meleset karena peringkat pertama diraih temannya. Ia kecewa dan

iri terhadap teman yang mendapat peringkat pertama. Ketika waktu istirahat tiba, ia tidak

keluar kelas, setelah semua siswa keluar, ia mengambil buku milik teman yang mendapat

peringkat pertama tadi dan dilemparkan kekebun di belakang sekolah.

b. Seorang warga dikampung berjualan makanan. Kebetulan warungnya tidak selaris

warung tetanggannya yang laris itu. Pada suatu malam ketika kebanyakan orang sedang

lelap tidur, ia dating ke warung tetangganya tadi. Ia menaruh kotoran di sekitar warung

dengan harapan orang segan jajan diwarung tersebut.

4. Dampak Negatif Perbuatan Hasad

Setiap perbuatan buruk pasti berdampak negative. Adapun dampak perbuatan hasad,

antara lain sebagai berikut.

a. Bagi pelakunya sendiri

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

10

Page 11: Akh Lak Tercel A

1) Merusak pahala amal baik yang telah dilakukan sebelumnya.

2) Menyiksa batinnya sendiri karena semakin banyak orang yang mendapatkan kesenangan

semakin gusar hatinya. Itulah sebabnya ada ungkapan orang yang memakan hatinya

sendiri.

3) Tercela dalam pandangan Allah swt. Maupun sesama manusia.

b. Bagi orang lain

Hasad yang dilakukan terhadap seseorang akan menimbulkan kekecewaan. Hati yang

kecewa memengaruhi raut wajah (cemberut, susah) sehinggga hal irtu akan menganggu

hubungan persaudaraan. Semakin banyak orang yang hasad semakin rusak pula hubungan

persaudaraan dalam kehidupan masyarakat.

5. Perilaku menghindari Hasad

Hasad adalah penyakit hati yang susah dicari penyembuhannya. Kendatipun demikian,

apabila ada kemauan yang sungguh-sungguh sifat buruk tersebut dapat dijauhi. Adapun cara

untuk menghilangkan hasad, antara lain sebagai berikut.

a. Rajin mendengarkan nasihat-nasihat keagamaan, misalnya lewat siaran radio, televisi

maupun yang lain agar memperoleh siraman rohani.

b. Rajin mendatangi majelis-mejelis ilmu, terutama pengajian.

c. Memperbayak bergaul dengan orang-orang saleh dan mengurangi bergaul dengan orang-

orang talih.

d. Melatih diri untuk dapat menerima kenyataan hidup yang dialami.

D. GIBAH

1. Pengertian gibah

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar orang yang membicarakan kejelekan

orang lain dengan tujuan menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan

tersebut memang dilakukan orangnya, maka pembicaraan itu disebut gibah.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

11

Page 12: Akh Lak Tercel A

2. Bentuk-bentuk Gibah

Sesuai dengan pengertian diatas, gibah hanya berbentuk umpatan atau gunjingan dengan

orang lain. Gibah dapat dilakukan oleh dua orang, dapat pula oleh beberapa orang. Mugkin

dilakukan sekali, mungkin pula dilakukan berkali-kali.

Jika dilihat dari caranya, gibah dapat dilakukan secara sembunyi-sembunyi dua orang

atau lebih, dapat pula dilakukan secara terbuka oleh banyak orang.

3. Larangan Gibah

Islam mendidik umatnya agar menjauhi kebiasaan Gibah. Allah swt berfirman sebagai

berikut.

12. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu

sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah……….(Q.S

al-Hujurat/49:12)

Pada ayat diatas Allah bertanya, “Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging

sudaranya yang telah mati?” pertanyaan tersebut bukan semata-mata, melainkan berisi larangan

agar kita tidak menggunjing seseorang. Ayat diatas menggambarkan betapa buruknya

menggunjing seseorang sehingga diumpamakan memakan daging saudaranya yang telah mati

(mayat).

Dalam rangka memberi bimbingan kepada umatnya agar tidak suka mengginjing

Rasulullah saw. Bersabda sebagai berikut.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

12

Page 13: Akh Lak Tercel A

ستره من و مة القيا م يو ت با كر من بة كر عنه الله فرج بة كر مسلم عن فرج من و

مة . القيا يوم الله

رى البخا رواه

Artinya :

…..Barang siapa membebaskan kesukaran seorang muslim, Allah akan membebaskan dia dari

satu kesukaran di antara kesukaran-kesukaran pada hari kiamat. Barang siapa menutupi (cacat)

seorang muslim, Allah akan menutupi (cacat)-nya kelak di hari kiamat. (H.R. al-Bukhari nomor

2262 dari Abdullah bin Umar)

4. Dampak Negatif Gibah

Seperti halnya akhlak mazmumah yang lain, gibah berakibat buruk dalam kehidupan

masyarakat. Adapun dampak negatif gibah antara lain sebagai berikut.

1) Menjatuhkan nama baik orang yang digunjing dalam pandangan masyarakat karena

masyarakat telah menilai dia sebagai orang yang jelek (walaupun belum tentu)

2) Rusaknya hubungan persaudaraan antara yang digunjing dan masyarakat lingkungannya.

3) Menimbulkan pertikaian apabila orang yang digunjing mengerti dan tidak mampu

menahan emosi.

5. Perilaku Menghindari Gibah

Setiap muslim dan muslimat harus berusaha untuk menghindari gibah. Adapun cara

untuk menghindari gibah antara lain sebagai berikut.

a. Menyadari sepenuhnya bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan.

b. Membiasakan untuk mawas diri, melihatbkesalahan sendiri di masa lalu.

c. Mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan orang lain.

d. Memperbanyak pergaulan dengan sesamanya sehingga gosip dapat terkurangi.

e. Tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas sumber kebenarannya.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

13

Page 14: Akh Lak Tercel A

f. Memperbanyak bergaul dengan orang-orang saleh dan taat beribadah.

g. Berusaha menghentikan atau mengalihkan pembicaraan yang menjurus gibah.

E. NAMIMAH

1. Pengertian Namimah

Namimah berarti mengadu domba, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang

(yang belum tentu benar)kepada orang lain dengan maksud agar terjadi perselisihan antara

keduanya. Bisa jadi, cerita yang disampaikan bersifat timbal-balik (ketika bertemu A,

menceriritakan B, tetapi ketika bertemu B, menceritakan A). sudah pasti perbuatan seperti ini

sangat tercela, baik dalam pandangan agama maupun sesame menusia.

2. Bentuk-bentuk namimah

Sesuai dengan pengertian diatas, namimah hanya berupa ucapan atau cerita, baik

dilakukan oleh seorang maupun bersama orang lain. namimah bisa berawal dari rasa iri karena

melihat seseorang (yang difitnah) mempererat hubungannya dengan fitnah. Lazimnya, orang

yang suka memfitnah juga suka mengadu domba.

3. Akibat buruk namimah

Akibat buruk namimah, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi pelakunya sendiri

1) Rasa tidak tenang karena adanya kekhawatiran akan terbongkar kejahatannya.

2) Terancam tidak akan masuk ke janah sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw. Dalam

sabdanya berikut ini.

رى . البخا رواه ت قتا الجنة خل يد ال

Artinya :

Tidak akan masuk ke janah orang yang mengadu domba (H.R. Bukhari nomor 5596 dari

hammam)

b. Bagi orang lain

1) Munculnya rasa benci antara kedua belah pihak yang diadu domba

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

14

Page 15: Akh Lak Tercel A

2) Rusaknya hubungan antara dua pihak yang diadu domba

3) Terjadinya pertikaian antara kedua belah pihak jika masing-masing tak mampu

mengendalikan dirinya.

4) Rusaknya kehidupan bermasyarakat apabila kedua belah pihak mencari pendukung

5) Kekacauan masyarakat sehingga tidak dapat hidup tenang.

4. Larangan Namimah

Islam secara tegas terhadap umatnya berbuat namimah. Apabila mendengar suatu berita,

hendaknya bersikapnya hati-hati, tidak terlalu mudah percaya. Allah swt. Berfirman sebagai

berikut.

6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,

Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum

tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Sering terjadi seseorang terlanjur berbuat yang kurang terpuji gara-gara berita yang

diterima dari seseorang. Setelah diteliti, ternyata berita yang diterima tadi bohong. Akhirnya,

orang tersebut menyesali perbuatannya.

Ayat diatas menyuruh kita agar tidak mudah mempercayai suatu berita yang belum jelas

kebenarannya. Kita diwajibkan untuk tabayun (mencari kejelasan) terhadap kebenaran tersebut.

5. Perilaku Menghindari Namimah

Setiap muslin dan muslimat wajib menghindarkan diri dari namimah. Adapun cara

menghindarkan diri namimah, antara lain sebagai berikut.

a. Tidak terlampau mudah menerima suatu berita apabila tidak jelas kebenaraanya.

b. Mengadakan tabayun (kejelasan suatu berita) apabila mendengar berita dari seseorang,

terutama orang yang belum jelas baik kepribadiaannya.

c. Berusaha menghentikan atau mengalihkan pembicaraan yang cenderung menjelek-

jelekkan seseorang.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

15

Page 16: Akh Lak Tercel A

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Ananiah ialah sikap ingin menonjolkan dirinya, kurang menghargai orang lain. Ananiah

amat dekat dengan sikap takabur yang amat tidak disukai dalam pergaulan. Cara

menghindarinya ialah mengendalikan diri untuk selalu menang dalam pembicaraan.

Ghadab berarti perasaan sangat tidak senang atau panas karena suatu sebab, misalnya

dihina atau diperlakukan secara tidak baik. Cara menghindarinya yaitu senantiasa

menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan, kelebihan, dan kesalahan.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

16

Page 17: Akh Lak Tercel A

Hasad ialah iri hati, dengki jika melihat orang lain melihat suatu kesenangan. Islam

melarang umatnya berbuat hasad, karena dapat merusak pahala amal baik sebagaimana

rusaknya kayu yang terbakar api. Cara menghindarinya ialah memperbanyak bergaul

dengan orang-orang saleh.

Ghibah ialah emnbicarakan kejelekan orang lain. Diibaratkan seperti memakan daging

saudaranya yang telah mati. Cara menghindarinya yaitu sering mawas diri, berusaha

menghentikan/mengalihkan pembicaraan yang menjurus ghibah.

Namimah berarti mengadu domba, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang

(yang belum tentu benar)kepada orang lain dengan maksud agar terjadi perselisihan

antara keduanya. Cara menhindarinya ialah tidak mudah mempercayai suatu berita

apabila tidak jelas kebenaraanya dan berusaha untuk tabayun (kejelasan suatu berita)

apabila mendengar suatu berita dari seseorang

LATIHAN

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

1.Akhlak yang dimiliki seseorang dapat menentukan.......

a. Harga dirinya

b. Harga dirinya dan orang lain

c. Kedudukannya

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

17

Page 18: Akh Lak Tercel A

d. Derajatnya dalam hidup ini

2. Orang yang ananiah kurang memperhatikan...........

a. Perasaan orang lain

b. Keuntungan diri sendiri

c. Perasaaan orang lain

d. Nasib orang lain

3. Bergaul dengan orang yang ananiah tidak menyenangkan kerena.....

a. Tidak diberi kesempatan untuk menang

b. Kurang bebas dalam mengatakan sesuatu

c. Dia selalu membatasi kesempatan bicara orang lain

d. Tidak memperoleh penghargaan secara wajar darinya

4. Islam melarang umatnya memiliki sifat/sikap ananiah. Larangan memiliki sikap ananiah

berarti perintah untuk memiliki sifat/sikap........

a. Tenggang rasa/tasamuh

b. Terus terang dan tegas

c. Mendiri, tidak tergantung orang lain

d. Kepribadian terpuji

5. Sifat ananiah amat dekat dengan sikap.........

a. Toleran

b. Tenggang rasa

c. Takabur

d. Tasamuh

6. Seseorang dapat digolongkan mengalami gangguan mental apabila....

a. Terlampau mudah marah karena hal yang sepele

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

18

Page 19: Akh Lak Tercel A

b. Sering marah karena suatu sebab

c. Tidak sadarkan diri

d. Memarahi saudara/keluarganya sendiri

7. Menurut Q.S Ali Imran ayat 133-134, mampu mengendalikan diri (tidak marah) dinyatakan

sebagai ciri/tanda orang yang.......

a. Beriman

b. Takwa

c. Jauh dari nar

d. Beriman

8. Orang yang sedang marah sulit diajak berfikir secara dingin/tenang karena.....

a. Darahnya mendingin (beku) sehingga mempengaruhi syaraf otaknya

b. Dikuasai oleh keinginannya yang terhalang

c. Darahnya memanas sehingga mempengaruhi syaraf otaknya

d. Kehilangan keseimbangan diri

9. Orang yang menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan yang

berbeda, biasanya mudah untuk.......

a. Memaafkan kesalahan orang lain

b. Meminta maaf atas kesalahannya

c. Menyadari kondisinya sendiri

d. Mengetahui secara jelas kesalahan sendiri

10. Dengki adalah perbuatan buruk yang muncul karena adanya.....

a. Pengaruh lingkungan yang negatif

b. Orang yang lebih sejahtera

c. Sifat negatif

d. Sifat iri

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

19

Page 20: Akh Lak Tercel A

11. Rasulullah saw menyatakan bahwa dengki merusak pahala kebaikan sebagaimana........

a. Api yang tersiram air dingin

b. Daun yang dimakan ulet

c. Api yang menghanguskan kayu bakar

d. Panas setahun dihapuskan hujan sehari

12. Tujuan gibah adalah…..

a. Memuaskan hatinya sendiri

b. Menjatuhkan nama baik orang lain

c. Menyakitkan orang lain

d. Memperoleh sanjungan atas dirinya

13. Seseorang akan mudah menghindari gibah apabila…..

a. Sering mengigat keburukan yang telah dilakukan dirinya sendiri

b. Mau mengingat-ingat kebaikan yang dilakukan sendiri

c. Tidak melihat perbuatan buruk yang dilakukan pihak lain

d. Tidak mau mengetahui perbuatan yang dilakukan seseorang

14. Adapun memakan daging saudaranya yang telah mati adlah perumpamaan bagi orang

yang……

a. Menggunjing

b. Memfitnah

c. Digunjing

d. Dendam

15. Sifat/sikap namimah amat dekat kaitannya dengan…..

a. Menggunjing

b. Ananiah

c. Tamak dan rakus

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

20

Page 21: Akh Lak Tercel A

d. Memfitnah

16. Tujuan awal dilakukannya namimah ialah

a. Mencari nama baik di kalangan masyarakat

b. Perbedaan pendapat antara dua orang yang diadu domba

c. Terputusnya hubungan persahabatan antara dua orang yang diadu domba

d. Terputusnya hubungan persaudaraan antara yang mengadu domba dan salah satu pihak

yang diadu domba

B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

1. Senangkah engkau bergaul dengan orang yang ananiah? Mengapa?

2. Orang yang marah biasanya mukanya tampak memerah. Mengapa demikian?

3. Bagaimanakah seharusnya sikap kita apabila melihat orang lain memperoleh kesenangan?

4. Perintah apakah yang terdapat dalam Q.S al-Hujurat ayat 6?

5. Bagaimanakah perumpamaan yang dibuat Allah terhadap orang yang gibah?

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

21

Page 22: Akh Lak Tercel A

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim,T.Darsono. 2009. Membangun Akidah dan Akhlak Jilid 2 untuk Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah. Solo: Tiga Serangkai.

Multahim, dkk. 2007. Agama Islam 2 Penuntun Akhlak. Ciawi-Bogor: Yudhistira.

Disusun oleh : Sri Kusumawati dan Gatot, 2009, Pendidikan Agama Islam, semester V,

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

22