catatan atas laporan keuangan - … 2015 audit... · berdasarkan uu nomor 17 tahun 2003 pasal 36...

49
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 Catatan atas Laporan Keuangan 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kantor Penghubung tahun Anggaran 2015 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan bidang keuangan. Penerapan basis akrual berdasarkan amanat Undang – Undang yang mengatur tentang keuangan negara sehingga basis akrual harus diterapkan bagi seluruh entitas pelaporan akuntansi baik pada level pemerintah pusat maupun daerah. Undang – undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 32 yang mengamanatkan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD disusun sesuai Standar akuntansi Pemerintah. Pada tahap pertama ditetapkan PP nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang bersifat sementara. Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2003 pasal 36 ayat 1 (satu) tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual akan dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun kemudian. Selanjutnya terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerrintah dan Permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah maka pemerintah daerah harus menerapkan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015. Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual, Pemerintah Provinsi Banten telah menerapkan kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi pemerintah daerah dengan menerbitkan Peraturan Gubernur nomor 48 tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten. Sebagai komitmen Pemerintah daerah Provinsi Banten dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual sesuai PP no 71 tahun 2010, Pergub Nomor 48 tahun 2015 dan Pergub Nomor 51 Tahun 2015, Laporan Keuangan Tahun 2015 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Laporan keuangan tahun 2015 Kantor Penghubung Provinsi Banten yang disajikan adalah Laporan yang telah diaudit oleh BPK-RI.

Upload: danganh

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 1

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kantor Penghubung tahun Anggaran 2015 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan

bidang keuangan. Penerapan basis akrual berdasarkan amanat Undang – Undang yang mengatur

tentang keuangan negara sehingga basis akrual harus diterapkan bagi seluruh entitas pelaporan

akuntansi baik pada level pemerintah pusat maupun daerah.

Undang – undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 32 yang

mengamanatkan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD disusun sesuai

Standar akuntansi Pemerintah. Pada tahap pertama ditetapkan PP nomor 24 tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah yang bersifat sementara. Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2003

pasal 36 ayat 1 (satu) tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis

akrual akan dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun kemudian.

Selanjutnya terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerrintah dan Permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah maka pemerintah daerah harus

menerapkan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual, Pemerintah Provinsi Banten telah

menerapkan kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi pemerintah daerah dengan menerbitkan

Peraturan Gubernur nomor 48 tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan

Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi

Pemerintah Provinsi Banten.

Sebagai komitmen Pemerintah daerah Provinsi Banten dalam menerapkan akuntansi

berbasis akrual sesuai PP no 71 tahun 2010, Pergub Nomor 48 tahun 2015 dan Pergub Nomor 51

Tahun 2015, Laporan Keuangan Tahun 2015 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) RI. Laporan keuangan tahun 2015 Kantor Penghubung Provinsi Banten yang disajikan

adalah Laporan yang telah diaudit oleh BPK-RI.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 2

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Kantor PenghubungTahun Anggaran 2015 dimaksudkan

untuk memnuhi kewajiban Kantor Penghubung atas pelaksanaan APBD sebagaimana telah

diamanatkan dalam Peraturan Perundangan berdasarkan laporan keuangan berbasis akrual.

Catatan Atas Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran

2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kantor Penghubung

Banten Tahun Anggaran 2015yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan

Keuangan.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih

dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4355);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5049);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan

Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun

2007 tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004

Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah;

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 3

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 4578) ;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4738);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5165);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5533);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem

Akuntansi Pemerintah;

20. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok – Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten

Tahun 2006 Nomor 48, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2 Seri E);

21. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang

Milik Daerah;

22. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah

(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Banten Nomor 37);

23. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten

Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 41);

24. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 4

25. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

26. Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan

Wisma Banten Pada Kantor Penghubung Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi

Banten Tahun 2009 Nomor 9);

27. Peraturan Gubernur Banten Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Pejabaran Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015;

28. Peraturan Gubernur Banten Nomor 48 Tahun 2015tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Provinsi Banten.

1.3. Organisasi Perangkat Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten

Kantor Penghubung Provinsi Banten merupakan SKPD yang dipimpin olehKepala Kantor

yang setara dengan jabatan struktural setara Esseon III dengan strukutur organisasi

sebagaimana berikut :

1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Bab I. Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Organissasi Perangkat Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten

1.4. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 5

Bab II. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

2.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

2.2 Hambatan dan Kendala

Bab IV. Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Akuntansi

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Bab V. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan

5.1. Penjelasan Pos-pos LRA

5.2. Penjelasan Pos-pos LO

5.3. Penjelasan Pos-pos Neraca

5.4. Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

Bab VI. Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan.

Bab VII. Penutup

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 6

BAB II

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor88 Tahun 2014 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran

2015, Kantor Penghubung Provinsi Banten mempunyai pemasukan berupa pendapatan

retribusi dari sewa kamar wisma Banten. Target retribusi dari Wisma Banten pada tahun 2015

adalahsebesar Rp. 75.000.000,-.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor3 Tahun 2015 tentang

PerubahanAPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015, target pendapatan retribusi Kantor

Penghubung Provinsi Banten pada tahun 2015 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp.

75.000.000,-.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor3 Tahun 2015 tentang

PerubahanAPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015, Alokasi Belanja Tidak Langsung

Tahun Anggaran 2015perubahan sebesar Rp. 2.547.000.000,-untuk membiayai Belanja

PegawaI.Anggaran Perubahan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.

9.446.000.000,-

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.

2.328.297.017,- atau 91,41% dari anggaran, sedangkan realisasi Belanja Langsung sebesar

Rp. 8.232.350.468,- atau 87,15% dari anggaran.

Secara keseluruhan jumlah realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp. 88.300.000,- atau 117,73% dari target retribusi yang direncanakan dalam Perubahan

APBD sebesar Rp. 75.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014

sebesar Rp. 75.600.000,- dari target sebesar Rp. 70,000,000.00,- atau 108 persen, maka

realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2015 mengalamipenambahan yang sebesar Rp.

12.700.000,- atau naik 9,73%.

Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

sebesar Rp. 10.560.647.485,- atau 88% dari anggaran yang direncanakan dalam Perubahan

APBD sebesar Rp. 11.993.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2014sebesar Rp 7.174.987.680 dari pagu anggaran sebesar Rp. 7.716.000.000,- maka

realisasi belanja Tahun Anggaran 2015 maka realisasi belanja tahun 2015

mengalamipenambahan sebesar Rp. 3.392.623.455,-. Realisasi Belanja terdiri dari Belanja

Operasi dan Belanja Modal.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 7

3.2. Hambatan dan Kendala

Secara umum tidak terdapat hambatan dan kendala yang berpengaruh secara

signifikan terhadap pencapaian target yang ditetapkan. Namun ada beberapa hal terkait

realisasi yang tidak mencapai target (≤80%) dikarenakan :

1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset realisasi sebesar Rp.

140.977.100,- dari anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- atau 70,49% disebabkan ada

beberapa evaluasi kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

yang tidak bisa direalisasikan karena tidak sesuai dengan Peraturan yang ada.

2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparaturrealisasi sebesar Rp. 107.587.500,- dari

anggaran sebesar Rp. 195.000.000,- atau 55,17% disebabkan ada anggaran yang tidak

terpakai karena tidak adanya undangan dari pihak swasta atau lembaga/institusi di luar

Provinsi Banten untuk mengikuti Bimbingan Teknis bagi aparatur Kantor Penghubung

Provinsi Banten serta berkurangnya undangan kegiatan aparatur Provinsi yang dilakukan

di luar daerah Provinsi Banten sehingga penggunaan anggaran perjalanan dinas luar

daerah Provinsi Banten tidak maksimal digunakan.

3. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah realisasi sebesar Rp.

538.580.075,- dari anggaran sebesar Rp. 791.544.000,- atau 68% disebabkan kegiatan ini

berdasarkan undangan yang masuk atau adanya kegiatan yang membutuhkan koordinasi,

pada tahun 2015 antara jumlah pagu angggaran yang ada dengan realisasi undangan

dan koordinasi kegiatan yang ada tidak sesuai yaitu sehingga terdapat sisa anggaran.

Secara umum rekap realisasi kegiatan di Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

1

2

3

4

5

6

Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp. 2,5478,000,000.00,-terealisasi

sebesar Rp.2,328,297,017.00,-.

Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset dianggarkan

sebesar Rp. 200,000,000.00,- terealisasi sebesar Rp.140,977,100.00,-.

Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dianggarkan sebesar

Rp.481,124,810.00,- terealisasi sebesar Rp.432,435,410.00,-.

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarakan sebesar

Rp. 1,210,791,610.00,- terealisasi sebesar Rp. 1,173,508,200.00,-.

Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarkan sebesar

Rp. 569,230,680.00,- terealisasi sebesar Rp. 498,266,196.00,-.

Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran dianggarkan sebesar

Rp.1,159,150,500.00,- terealisasi sebesar Rp.977,456,012.00,-.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 8

7

8

9

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dianggarakan sebesaRp. 195.000.000,00-

terealisasi sebesar Rp. 107,587,500.00,-.

Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar Daerah dianggarkan sebesar

Rp.791,544,000.00,- terealisasi sebesar Rp.538,580,075.00,-.

Kegiatan Pengelolaan Wisma dianggarkan sebesar Rp. 160,222,000.00,- terealisasi

sebesar Rp. 148,328,110.00,-.

10

11

12

13

14

15

Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Hubungan Antar Lembaga Pusat Dan Daerah

dianggarakan sebesar Rp. 875.004.000,00- terealisasi sebesar Rp. 770,062,590.00,-

KegiatanFasilitasi Pejabat Pemda dan Tamu dianggarkan sebesar

Rp.640,000,000.00,- terealisasi sebesar Rp.548,200,800.00,-.

Kegiatan Pengelolaan Layanan Informasi Promosi Banten dianggarkan sebesar

Rp.689,784,000.00,- terealisasi sebesar Rp. 656,449,500.00,-.

Kegiatan Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah dianggarkan

sebesar Rp 902,887,000.00,- terealisasi sebesar Rp. 769,520,375.00,-.

Kegiatan Partisipasi Anjungan Banten pada Kegiatan di TMII dianggarakan sebesar

Rp. 1,438,673,400.00,- terealisasi sebesar Rp. 1,359,672,600.00,-.

Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan dianggarkan sebesarRp.

132,588,000.00,-terealisasi sebesar Rp. 111,306,000.00,- .

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 9

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Banten adalah merupakan entitas pelaporan yang meliputi

Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat DPRD. Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) bertindak sebagai entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban

melaksanakan proses Akuntansi. Termasuk dalam entitas akuntansi adalah Kepala Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan SKPD yang bertindak sebagai

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) adalah Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang mempunyai tugas diantaranya melakukan

konsolidasi Laporan Keuangan seluruh SKPD.

Proses penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari proses akuntansi pada entitas

akuntansi, selanjutnya output dari entitas akuntansi berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi

Laporan Keuangan Provinsi Banten yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Provinsi Banten.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 ini didasarkan pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerahdan berpedoman pada Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta

Peraturan Gubernur No. 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Provinsi Banten

sebagaimana telah diubah denganPeraturan Gubernur 48 Tahun 2015 tentang Perubahan

Pergub No. 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Provinsi Banten.Tahun Anggaran 2015

merupakan tahun pertama kali diterapkannya akuntansi berbasis akrual, sementara tahun-

tahun sebelumnya diterapkan basis kas menuju akrual.

3.2Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Dimulai pada tahun 2015 Pemerintah Daerah Provinsi Banten menerapkan basis

akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi

Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas

atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang

yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 10

diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang

telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

3.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pemerintah Provinsi

Banten dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan

nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan.Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata

uang rupiah.

3.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan Daerah

a. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA

(01) Pendapatan-

LRAdikelompokanataspendapatanaslidaerah,pendapatantransfer/danaperimbangan,

danlain-lainpendapatandaerahyangsah.

(02) Kelompokpendapatanaslidaerahdibagimenurutjenispendapatan-

LRAyangterdiriataspajakdaerah,retribusidaerah,hasilpengelolaankekayaandaerahyan

gdipisahkan,danlain-lainpendapatanaslidaerahyangsah.

(03) Kelompokpendapatantransfer/danaperimbangan(transfermasuk)dibagimenurutjenisy

angterdiriatasdanabagihasil,danaalokasiumum,dandanaalokasikhusus.

(04) Kelompoklain-lainpendapatandaerahyangsahdibagimenurutjenispendapatan-

LRAyangmencakuphibahberasaldaripemerintahdaerah,pemerintahdaerahlainnya,bad

an/lembaga/organisasiswastadalamnegeri,kelompokmasyarakat/perorangan,danlem

bagaluarnegeriyangtidakmengikat,danadaruratdaripemerintahdaerahdalamrangkape

nanggulangankorban/kerusakanakibatbencanaalam,danabagihasilpajakdariprovinsik

epadakabupaten/kota,danapenyesuaiandandanaotonomikhususyangditetapkanolehp

emerintahdaerah,danbantuankeuangandariprovinsiataudaripemerintahdaerahlainnya

.

(05) Pendapatan-LRAdiakuipadasaatditerimapadaRekeningKasUmumDaerah

berdasarkan asas bruto.

(06) Pendapatan yang telah diterima oleh bendahara penerimaan SKPD tetapi belum

diterima atau disetor ke rekening Kas Umum Daerah diakui sebagai pendapatan

yang ditangguhkan.

(07) Pengembalianyangsifatnyasistemik(normal)danberulang(recurring)ataspenerimaanpe

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 11

ndapatan-

LRApadaperiodepenerimaanmaupunpadaperiodesebelumnyadibukukansebagaipeng

urangpendapatan-LRA.

(08) Koreksidanpengembalianyangsifatnyatidakberulang(non-

recurring)ataspenerimaanpendapatan-

LRAyangterjadipadaperiodepenerimaanpendapatan-

LRAdibukukansebagaipengurangpendapatan-LRApadaperiodeyangsama.

(09) Koreksidanpengembalianyangsifatnyatidakberulang(non-

recurring)ataspenerimaanpendapatan-

LRAyangterjadipadaperiodesebelumnyadibukukansebagaipengurangSaldoAnggaran

Lebihpadaperiodeditemukannyakoreksidanpengembaliantersebut.

(10) Pengukuranpendapatan-

LRAmenggunakanmatauangrupiahberdasarkannilairupiahyangditerima dan bila

menggunakan

matauangasingdikonversikematauangrupiahberdasarkannilaitukar(kurstengahBankIn

donesia)padasaatterjadipendapatan-LRA.

(11) Pengungkapan hal-hal yang perlu sehubungandenganpendapatan-LRA,antaralain

penerimaanpendapatan-LRAtahunberkenaansetelahtanggal berakhirnya tahun

anggaran. Penjelasan, sebab-sebabtidaktercapainyatargetpenerimaan pendapatan-

LRA dan informasi lainnya yang dianggap perlu.

b. Kebijakan Akuntansi Belanja

(01) Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan

fungsi/urusan.

(02) Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis

belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas, meliputi belanja pegawai, belanja

barang dan jasa, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja

tak terduga.

(03) Klasifikasi menurut urusan adalah klasifikasi yang didasarkan pada urusan wajib

dan urusan pilihan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat;

(04) Klasifikasi belanja menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-

fungsi utama pemerintah pusat/daerah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat dan digunakan sebagai dasar untuk penyusunan anggaran berbasis

kinerja.

(05) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

(06) Khusus belanja melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai

fungsi perbendaharaan.

(07) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada

periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 12

yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran

belanja dibukukan dalam pendapatan-LRA dalam pos pendapatan lain-lain-LRA.

(08) Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal (nantinya

akan menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

a) Umur pemakaian (manfaat ekonomis) barang yang dibeli lebih dari 12 (dua

belas) bulan;

b) Barang yang dibeli merupakan objek pemeliharaan atau barang tersebut

memerlukan biaya/ongkos untuk dipelihara;

c) Perolehan barang tersebut untuk digunakan dan dimaksudkan

untukdigunakansertatidakuntuk dijual/dihibahkan/disumbangkan/diserahkan

kepada pihak ketiga; dan

d) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk

e) pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap

sebagai berikut :

No Uraian Nilai Kapitalisasi Aset

Tetap

1 2 Peralatan dan Mesin, terdiri atas :

1.1 Alat-alat Berat dan alat-alat Besar

10,000,000.00

1.2 Alat-alat Angkutan 2,000,000.00

1.3 Alat Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur

1,000,000.00

1.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan

1,000,000.00

1.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

- Alat-alat Kantor 1,000,000.00

- Alat-alat Rumah Tangga 1,000,000.00

1.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi

1,000,000.00

1.7 Alat-alat Kedokteran 5,000,000.00

1.8 Alat-alat Laboratorium 2,500,000.00

1.9 Alat Keamanan 1,000,000.00

2 Gedung dan Bangunan, yang terdiri atas:

2.1 Bangunan Gedung 15,000,000.00

2.2 Bangunan Monumen 15,000,000.00

3 Aset Tetap Lainnya, yang terdiri atas:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 13

*

) Untuk Jalan, irigasi dan jaringan, tidak ada kebijakan pemerintah mengenai nilai

satuan minimum kapitalisasi, sehingga berapa pun nilai perolehan Jalan, Irigasi

dan Jaringan dikapitalisasi.

(09) Pengeluaran belanja barang yang tidak memenuhi kriteria batasan minimal

kapitalisasi aset tetap diatas akan diperlakukan sebagai aset lainnya dan

dianggarkanpadakoderekeningjenisbelanjabarangdanjasadenganobjekbelanja

barang non kapitalisasi.

(10) Aktivitas pemeliharaan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan

fungsi sewajarnya atas obyek yang dipelihara atau output/hasil dari aktivitas

pemeliharaan tidak mengakibatkan objek yang dipelihara menjadi bertambah

ekonomis/efisien, dan/ atau bertambah umur ekonomis, dan/atau bertambah

volume, dan/ atau bertambah kapasitas produktivitasnya dan/atau tidak mengubah

bentuk fisik semula.

(11) Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal

(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi ketiga kriteria huruf a, b dan c

sebagai berikut:

a) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara:

- bertambah ekonomis/efisien; dan/atau

- bertambah umur pemanfaatan/umur ekonomis; dan/atau

- bertambah volume; dan/atau

- bertambah mutu/kapasitas produktivitas.

b) Ada perubahan bentuk fisik semula dan secara manajemen barang milik

daerah tidak ada proses penghapusan; dan

c) barang/aset tetap tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset

tetap yangtelah ditetapkan.

(12) Belanja pemeliharaan yang memenuhi kriteria kapitalisasi menjadi aset tetap maka

aset tetap yang berkenaan akan menambah umur ekonomisnya yang dinyatakan

dalam ukuran tahun, apabila perhitungan tambahan umur ekonomis 0 (nol)

sampai dengan 0,5 (nol koma lima) tahun maka dibulatkan menjadi 0 (nol)

tahun dan apabila perhitungan tambahan umur ekonomis lebih dari 0,5 (nol

koma lima) tahun maka dibulatkan menjadi 1 (satu) tahun.

3.1 Hewan danTanaman

a. Hewan 1,000,000.00

b. Tanaman

500,000.00

3.2

Aset Tetap Renovasi

Menyesuaikan dengan jenis Asetnya

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 14

(13) Belanja barang peralatan dapur yang tidak memenuhi nilai kapitalisasi dan barang

yang memiliki criteria ”barang pecah belah”, tirai/gorden/vertical atau horizontal

blind/karpet/wallpaper dan barang sejenis, flashdisk/usb sejenis diperlakukan

sebagai persediaan pakai habis dantumbuhan tanaman hias diperlakukan

sebagai persediaan jika tidak memenuhi kriteria kapitalisasi (ekstra komtabel).

(14) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan

menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral

pada tanggal transaksi.

(15) Pengungkapan sehubungan dengan belanja, antara lain pengeluaran belanja

tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun anggaran, penjelasan

sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah dan Informasi

lainnya yang dianggap perlu.

c. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

(01) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum

Daerah sebesar nilai bruto

(02) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum

Daerah.

(03) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu

periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.

(04) Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja serta penerimaan

dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos

SiLPA/SiKPA.

(05) Bantuanyangdiberikankepadakelompokmasyarakatyangdiniatkanakandipungut/ditarik

kembaliolehpemerintahdaerahapabilakegiatannyatelahberhasildanselanjutnyaakandi

gulirkankembalikepadakelompokmasyarakatlainnyasebagaidanabergulir.Rencanape

mberianbantuanuntukkelompokmasyarakatdiatasdicantumkandiAPBDdandikelompok

kanpadaPengeluaranPembiayaanyaitupengeluaraninvestasijangkapanjang.Terhadap

realisasipenerimaankembalipembiayaanjugadicatatdandisajikansebagaiPenerimaanP

embiayaan-

InvestasiJangkaPanjang.Dengandemikian,danabergulirataubantuantersebuttidakdim

asukkansebagaiBelanjaBantuanSosialkarenapemerintahdaerahmempunyainiatuntuk

menarikkembalidanatersebutdanmenggulirkannyakembalikepadakelompokmasyarak

atlainnya.Pengeluarandanatersebutmengakibatkantimbulnyainvestasijangkapanjangy

angbersifatnonpermanendandisajikandineracasebagaiInvestasiJangkaPanjang.

(06) Pengukuranpembiayaanmenggunakanmatauangrupiahberdasarkannilaisekarangkas

yangditerimaatauyangakanditerimaolehnilaisekarangkasyangdikeluarkanatauyangak

andikeluarkan.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 15

(07) Hal-halyangperludiungkapkansehubungandenganpembiayaan,antaralain:

a) Penerimaandanpengeluaranpembiayaantahunberkenaansetelahtanggalberakhirny

atahunanggaran.

b) Penjelasanlandasanhukumberkenaandenganpenerimaan/pemberianpinjaman,pe

mbentukan/pencairandanacadangan,penjualanasetdaerahyangdipisahkan,penyert

aanmodalpemerintahdaerah.

c) Informasilainnyayangdiangggapperlu.

d. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO

(01) Pendapatan-LO berbasis akrual diakui pada saat:

a) Timbulnya hak atas pendapatan;

b) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

(02) Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan

menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan

transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Masing- masing pendapatan tersebut

diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.

(03) Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan dalam hal

besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel

terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu

dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

(04) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO

pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang pendapatan.

(05) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas

pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan

sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.

(06) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas

pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

(07) Pendapatan–LO dinilai berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan

dengan beban),dan dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan–LO bruto

(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi

terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat

dikecualikan.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 16

(08) Pengakuan pendapatan pajak daerah-LO sebagai berikut:

a. pendapatan pajak daerah-LO yang berasal dari sistem official assessment diakui

apabila telah diterbitkan surat ketetapan pajak daerah (SKPD) atau dokumen

yang dipersamakan.

Pajak daerah yang menggunakan sistem official assessment terdiri dari Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),

dan Pajak Air Permukaan.

b. pendapatan pajak daerah-LO yang berasal dari sistem self assessment:

1) Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri

oleh wajib pajak (self assessment) dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh

wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut, diakui saat diterima

pembayaran dari Wajib Pajak.

2) Pada saat pemeriksaan ditemukan kurang bayar maka akan diterbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) dan atau Surat Ketetapan

Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT) atas jumlah pajak yang

masih harus dibayar yang akan dijadikan dasar pengakuan pendapatan-LO.

3) Sedangkan apabila dalam pemeriksaan ditemukan lebih bayar pajak maka

akan diterbitkan surat ketetapan lebih bayar yang akan dijadikan pengurang

pendapatan-LO.

Pajak daerah yang menggunakan sistem self assessment terdiri dari Pajak

Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Rokok.

(09) Pendapatan Retribusi-LO diakui apabila satuan kerja telah memberikan pelayanan

sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dokumen dasar yang digunakan dalam

pencatatan pendapatan retribusi adalah Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

atau dokumen sejenis yang diperlakukan sama dengan SKRD, seperti dokumen

perjanjian sewa-menyewa. Jika ada denda untuk retribusi perizinan dokumen yang

digunakan untuk mengakui pendapatan denda retribusi-LO adalah Surat Tagihan

Retribusi Daerah (STRD) atau dokumen sejenis yang diperlakukan sama dengan

STRD.

(10) Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya dapat terdiri dari hasil pengelolaan kekayaan

yang dipisahkan seperti bagian laba BUMD diakui saat telah ditetapkan besarnya

bagian laba yang harus disetor ke kas daerah dan Lain-Iain PAD Yang Sah seperti

bunga, denda dan pendapatan hasil eksekusi jaminan-LO diakui saat kas diterima di

RKUD, penjualan aset yang tidak dipisahkan pengelolaannya yang diakui saat serah

terima aset, tuntutan ganti rugi yang diakui saat diterbitkan Surat Keputusan

Gubernur tentang Pembebanan Penggantian Kerugian.

(11) Pengakuan Pendapatan Transfer–LO diakui pada saat kas masuk ke Rekening Kas

Umum Daerah sebesar jumlah yang diterima dan hanya dilakukan di PPKD

(12) Pengakuan Lain-lain Pendapatan yang Sah–LO adalah pada saat di terima di RKUD

sebesar jumlah nominal yang diterima di RKUD.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 17

(13) Surplus Non Operasional-LO terdiri dari Surplus Penjualan Aset Non lancar-LO yang

diakui pada saat hak atas pendapatan timbul, Surplus Penyelesaian Kewajiban

Jangka Panjang-LO, dan Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO yang

diakui ketika dokumen sumber berupa Berita Acara kegiatan (misal: Berita Acara

Penjualan untuk mengakui Surplus Penjualan Aset Non lancar) telah diterima.

(14) Transaksi pendapatan-LO dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam

Laporan Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada

tanggal transaksi. Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan

sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan

semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan-LO.

e. Kebijakan Akuntansi Beban

(01) Beban diakui pada saat:

a) timbulnya kewajiban;

b) terjadinya konsumsi aset;

c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

(02) Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas

kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset

non kas dalam kegiatan operasional pemerintah daerah.

(03) Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset

bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi

jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

(04) Penyusutan/amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight

line method).

(05) Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada

periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.

Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam

pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan

dengan pembetulan pada akun ekuitas

(06) Beban pegawai dengan mekanisme LS akan diakui berdasarkan terbitnya dokumen

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) LS atau diakui bersamaan dengan

pengeluaran kas (basis kas) dan dilakukan penyesuaian pada akhir periode

akuntansi.

(07) Beban Pegawai dengan mekanisme UP/GU/TU akan diakui berdasarkan bukti

pengeluaran beban pada saat Pertanggungjawaban (SPJ) dan dilakukan

penyesuaian pada akhir periode akuntansi.

(08) Beban Barang dan Jasa diakui pada saat timbulnya kewajiban atau peralihan hak

kepada pihak ketiga yaitu ketika bukti penerimaan barang/jasa atau Berita Acara

Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang

persediaan yang belum terpakai atau jasa yang belum diterima, maka dicatat

sebagai pengurang beban.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 18

(09) Beban Bunga diakui saat bunga tersebut jatuh tempo untuk dibayarkan. Untuk

keperluan pelaporan keuangan, nilai beban bunga diakui sampai dengan

tanggal pelaporan walaupun saat jatuh tempo melewati tanggal pelaporan.

(10) Beban subsidi diakui pada saat kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan

subsidi telah timbul.

(11) Beban Hibah diakui pada saat perjanjian hibah atau NPHD

disepakati/ditandatangani meskipun masih melalui proses verifikasi. Pada saat

hibah telah diterima maka pada akhir periode akuntansi harus dilakukan

penyesuaian.

(12) Pengakuan beban bantuan sosial dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja

bantuan sosial atau diakui dengan kondisi bersamaan dengan pengeluaran kas

(basis kas), mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan sebelum

dilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran bantuan sosial. Pada akhir periode

akuntansi harus dilakukan penyesuaian terhadap pengakuan belanja ini.

(13) Beban Penyusutan dan amortisasi diakui saat akhir tahun/periode akuntansi

berdasarkan metode penyusutan dan amortisasi yang sudah ditetapkan dengan

mengacu pada bukti memorial yang diterbitkan.

(14) Beban Penyisihan Piutang diakui saat akhir tahun/periode akuntansi berdasarkan

persentase cadangan piutang yang sudah ditetapkan dengan mengacu pada bukti

memorial yang diterbitkan.

(15) Pengukuran Beban Operasi berdasarkan jumlah nominal beban yang timbul. Beban

diukur dengan menggunakan mata uang rupiah dan disajikan dalam Laporan

Operasional (LO). Rincian dari Beban Operasi dijelaskan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK).

(16) Beban transfer diakui pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah. Dalam

hal pada akhir periode akuntansi terdapat alokasi dana yang harus dibagihasilkan

tetapi belum disalurkan dan sudah diketahui daerah yang berhak menerima, maka

nilai tersebut dapat diakui sebagai beban atau yang berarti beban diakui dengan

kondisi sebelum pengeluaran kas (basis kas).

(17) Beban Transfer diukur berdasarkan jumlah nominal yang diserahkan untuk

dibagihasilkan. Beban transfer diukur dengan mata uang rupiah dan disajikan dalam

Laporan Operasional (LO). Rincian dari Beban Transfer dijelaskan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan (CaLK).

(18) Dengan alasan kepraktisan dan faktor ketidakpastian akan terjadinya Beban Non

Operasional dan Beban Luar Biasa maka timbulnya kewajiban diakui bersamaan

dengan pengeluaran kas (basis kas) berdasarkan jumlah nominal yang diserahkan

untuk dibagihasilkan.

(19) Penyajian dan Pengungkapan Beban Non Operasional disajikan dalam Laporan

Operasional (LO). Rincian dari Beban Non Operasional dijelaskan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan (CaLK).

(20) Transaksi beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan

Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal

transaksi. Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan

sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat

memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari beban.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 19

f. Kebijakan Akuntansi Aset

(01) Aset dilaksifikasikan menjadi aset lancer dan aset non lancer

(02) Kaspemerintahdaerahyangdikuasaidandibawahtanggungjawabbendaharaumumdaer

ahterdiridari:

a) saldorekeningkasdaerah,yaitusaldorekeningpadabankyangditentukanolehkepalad

aerahuntukmenampungpenerimaandanpengeluaran.

b) setarakas,antaralainberupasuratutangnegara(SUN)/obligasidandepositokurangdari

3bulan,yangdikelolaolehbendaharaumumdaerah.

(03) Piutangpajak,piutangretribusi,danpiutangpendapatanaslidaerahlainnyayangberasalda

ripungutanpendapatandaerahuntukdapatdiakuisebagaipiutangharusmemenuhikriteria

:

a) telahditerbitkansuratketetapan;dan/atau

b) telahditerbitkansuratpenagihandantelahdilaksanakanpenagihan.

(04) Pengukuranpiutangpendapatanyang berasaldariperaturanperundang-

undanganadalahsebagaiberikut:

a) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt

agihanyangditetapkanberdasarkansuratketetapankurangbayaryangditerbitkan;

b) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt

agihanyangtelahditetapkanterutangolehPengadilanPajakuntukWPyangmengajuka

nbanding;

c) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt

agihanyangmasihprosesbandingataskeberatandanbelumditetapkanolehlembagaya

ngmenanganiperadilanpajak;

d) Disajikansebesarnilaibersihyangdapatdirealisasikan(netrealizablevalue)kecualiunt

ukpiutangyangdiaturdalamundang-undangtersendiri. dan kebijakan penyisihan

piutang tidak tertagih telah diatur oleh Pemerintah daerah.

(05) Penyisihanpiutangdiperhitungkandandibukukandenganperiodeyangsamatimbulnyapi

utang,sehinggadapatmenggambarkannilaiyangbetul-

betuldiharapkandapatditagih.Penyisihanpiutangyangkemungkinantidaktertagihdapatdi

prediksiberdasarkanpengalamanmasalaludenganmelakukananalisaterhadapsaldo-

saldopiutangyangmasihoutstanding.

(06) PenggolonganKualitasPiutangPajakyangpemungutannyaDibayarSendiriolehWajibPaj

ak(selfassessment)dilakukandenganketentuan:

a) Kualitaslancar,dengankriteria:

1) Umurpiutang0 ( nol ) tahun sampai dengan 1 ( satu ) tahun;dan/atau

2) Wajibpajakmenyetujuihasilpemeriksaan;dan/atau

3) Wajibpajakkooperatif;dan/atau

4) Wajibpajaklikuid;dan/atau

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 20

5) Wajibpajaktidakmengajukankeberatan/banding.

b) KualitasKurangLancar,dengankriteria:

1) Umurpiutangdi atas 1 ( satu ) tahun sampai dengan 3 ( tiga ) tahun;dan/atau

2) Wajibpajakkurangkooperatifdalampemeriksaan;dan/atau

3) Wajibpajakmenyetujuisebagianhasilpemeriksaan;dan/atau

4) Wajibpajakmengajukankeberatan/banding.

c) KualitasDiragukan,dengankriteria:

1) Umurpiutang di atas 3 ( tiga ) tahun sampai dengan 5 ( lima ) tahun;dan/atau

2) Wajibpajaktidakkooperatif;dan/atau

3) Wajibpajaktidakmenyetujuiseluruhhasilpemeriksaan;dan/atau

4) Wajibpajakmengalamikesulitanlikuiditas.

d) KualitasMacet,dengankriteria:

1) Umurpiutanglebih dari 5( lima )tahun;dan/atau

2) Wajibpajaktidakditemukan;dan/atau

3) Wajibpajakbangkrut/meninggaldunia;dan/atau

4) Wajibpajakmengalamimusibah(forcemajeure).

(07) PenggolongankualitaspiutangpajakyangpemungutannyaditetapkanolehGubernur(offic

ialassessment)dilakukandenganketentuan:

a) KualitasLancar,dengankriteria:

1) Umurpiutangkurangdari1tahun;dan/atau

2) Wajibpajakkooper `atif;dan/atau

3) Wajibpajaklikuid;dan/atau

4) Wajibpajaktidakmengajukankeberatan/banding.

b) KualitasKurangLancar,dengankriteria:

1) Umurpiutang1sampaidengan2tahun;dan/atau

2) Wajibpajakkurangkooperatif;dan/atau

3) Wajibpajakmengajukankeberatan/banding.

c) KualitasDiragukan,dengankriteria:

1) Umurpiutang3sampaidengan5tahun;dan/atau

2) Wajibpajaktidakkooperatif;dan/atau

3) Wajibpajakmengalamikesulitanlikuiditas.

d) KualitasMacet,dengankriteria:

1) Umurpiutangdiatas5tahun;dan/atau

2) Wajibpajaktidakditemukan;dan/atau

3) Wajibpajakbangkrut/meninggaldunia;dan/atau

4) Wajibpajakmengalamimusibah(forcemajeure).

(08) PenggolonganKualitasPiutangBukanPajak,dilakukandenganketentuan:

a) KualitasLancar,apabilabelumdilakukanpelunasansampaidengantanggaljatuhtempo

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 21

yangditetapkan;

b) KualitasKurangLancar,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktangga

lSuratTagihanPertamatidakdilakukanpelunasan;

c) KualitasDiragukan,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktanggalSur

atTagihanKeduatidakdilakukanpelunasan;dan

d) KualitasMacet,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktanggalSuratT

agihanKetigatidakdilakukanpelunasan.

(09) PenyisihanPiutangTidakTertagihuntukPajak,ditetapkansebesar:

a) KualitasLancarsebesar0,5%;

b) KualitasKurangLancarsebesar10%(sepuluhperseratus)daripiutangkualitaskurangla

ncarsetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);

c) KualitasDiragukansebesar50%(limapuluhperseratus)daripiutangdengankualitasdir

agukansetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);dan

d) KualitasMacet100%(seratusperseratus)daripiutangdengankualitasmacetsetelahdik

urangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada).

(10) PenyisihanPiutangTidakTertagihuntukobjekbukanpajak,ditetapkansebesar:

a) 0,5%(nolkomalimaperseratus)dariPiutangdengankualitaslancar;

b) 10%(sepuluhperseratus)dariPiutangdengankualitaskuranglancarsetelahdikurangid

engannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);

c) 50%(limapuluhperseratus)dariPiutangdengankualitasdiragukansetelahdikurangi

dengan nilai agunan ataunilai barangsitaan (jika ada);dan

d) 100%(seratusperseratus)dariPiutangdengankualitasmacetsetelahdikurangidengan

nilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada).

(11) Uraianpenjelasaninformasiataspenyisihanpiutangtidaktertagihdisajikandalamcatatana

taslaporankeuangan(CaLK).

(12) Biaya dibayar dimuka dicatat pada akhir periode sebesar sisa pembayaran yang

belum diperoleh prestasinya oleh pemerintah daerah.

(13) Persediaandapatterdiridari:

a) Barangkonsumsi;

b) Amunisi;

c) Bahanuntukpemeliharaan;

d) Sukucadang;

e) Persediaanuntuktujuanstrategis/berjaga-jaga;

f) Pitacukaidanleges;

g) Bahanbaku;

h) Barangdalamproses/setengahjadi;

i) Tanah/bangunan/peralatan mesin/buku

untukdijualataudiserahkankepadamasyarakat;

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 22

j) Hewan, tanaman dan hasil pengembangbiakan

untukdijualataudiserahkankepadamasyarakat;

k) Barangcetakan;

l) Perangko dan materai;

m) Obat-obatan dan bahan farmasi;

n) Barangpakai habis lainnya.

(14) Padaakhirperiodeakuntansi,persediaandicatatberdasarkanhasilinventarisasifisik(stock

opname).

(15) Biayaperolehanapabiladiperolehdenganpembelian;

(16) Hargapokokproduksiapabiladiperolehdenganmemproduksisendiri;

(17) Nilaiwajar,apabiladiperolehdengancaralainnya seperti donasi/rampasan, hasil

pengembangbiakan hewan atau tanaman yang akan dijual atau diserahkan kepada

masyarakat.

(18) Persediaandinilai dengan menggunakanharga pembelian terakhir.

(19) Bebanpersediaandicatatsebesarpemakaianpersediaan(useofgoods).

(20) Kebijakanakuntansiinimencatatpersediaansecaraperiodik.

(21) Suatupengeluarankasatauasetdapatdiakuisebagaiinvestasiapabilamemenuhisalahsat

ukriteria:

a) Kemungkinanmanfaatekonomikdanmanfaatsosialataujasapontensialdimasayanga

kandatangatassuatuinvestasitersebutdapatdiperolehpemerintahdaerah;

b) Nilaiperolehanataunilaiwajarinvestasidapatdiukursecaramemadai(reliable).

(22) Penilaianinvestasidilakukandengantigametodeyaitu:

a) Metodebiaya;

Denganmenggunakanmetodebiaya,investasidicatatsebesarbiayaperolehan.Pengh

asilanatasinvestasitersebutdiakuisebesarbagianhasilyangditerimadantidakmempe

ngaruhibesarnyainvestasipadabadanusaha/badanhukumyangterkait.

b) Metodeekuitas;

Dengan menggunakan metode ekuitas investasi awal dicatat sebesar

biayaperolehandanditambahataudikurangisebesarbagianlabaataurugisetelahtangg

alperolehan.Bagianlabakecualidividendalambentuksahamyangditerimaakanmengu

ranginilaiinvestasi.Penyesuaianterhadapnilaiinvestasijugadiperlukanuntukmengub

ahporsikepemilikaninvestasi,misalnyaadanyaperubahanyangtimbulakibatpengaruh

valutaasingsertarevaluasiasettetap.

c) Metodenilaibersihyangdapatdirealisasikan;

Metode

nilaibersihyangdapatdirealisasikandigunakanterutamauntukkepemilikanyangakand

ilepas/dijualdalamjangkawaktudekat.Pengukurannilaiyangdapatdirealisasikanyaitu

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 23

dilakukanagingatasinvestasinonpermanen.

(23) Penggunaanmetodediatasdidasarkanpadakriteriasebagaiberikut:

a) Kepemilikankurangdari20%menggunakanmetodebiaya;

b) Kepemilikan20%sampai50%,ataukepemilikankurangdari20%tetapimemilikipengar

uhyangsignifikanmenggunakanmetodeekuitas;

c) Kepemilikanlebihdari50%menggunakanmetodeekuitas;

d) Kepemilikanbersifatnonpermanenmenggunakanmetodenilaibersihyangdirealisasik

an.

(24) Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam

aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan

meliputi:

a. Tanah

b. Peralatan dan mesin, yang antara lain terdiri atas:

1) Alat-alat berat dan alat-alat besar

2) Alat-alat angkutan

3) Alat-alat bengkel dan alat ukur

4) Alat-alat pertanian/peternakan

5) Alat-alat kantor dan rumah tangga

6) Alat studio dan alat komunikasi

7) Alat-alat kedokteran

8) Alat-alat laboratorium

9) Alat keamanan

c. Gedung dan bangunan, yang antara lain terdiri atas:

1) Bangunan gedung

2) Bangunan monumen

d. Jalan, irigasi dan jaringan, yang antara lain terdiri atas:

1) Jalan dan jembatan

2) Bangunan air/irigasi

3) Instalasi

4) Jaringan

e. Aset tetap lainnya, yang antara lain terdiri atas:

1) Buku dan perpustakaan

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 24

2) Barang bercorak kesenian/kebudayaan

3) Hewan/ternak dan tumbuhan

4) Aset tetap renovasi

f. Konstruksi dalam pengerjaan

(25) Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan

maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam

kondisi siap dipakai.

(26) Gedung dan bangunan mencakup seluruh bangunan gedung dan bangunan

monumen yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional

pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.

(27) Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin alat-alat berat, kendaraan

bermotor/alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alat studio dan komunikasi/alat

elektronik, alat pertanian/peternakan, alat kedokteran dan kesehatan, alat

laboratorium, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya

signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi

siap pakai.

(28) Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan dan jembatan, bangunan air/irigasi,

instalasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah daerah serta dimiliki dan/atau

dikuasai oleh pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.

(29) Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan

operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai. Misalnya buku dan

perpustakaan, barang bercorak kesenian/kebudayaan, hewan/ternak dan tumbuhan

serta aset tetap renovasi.

(30) Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

(31) Asettetapdinilaidenganbiayaperolehan.Apabilapenilaianasettetapdenganmenggunaka

nbiayaperolehantidakmemungkinkanmakanilaiasettetapdidasarkanpadanilaiwajarpad

asaatperolehan.

(32) Aset tetap yang digunakan bersama oleh beberapa SKPD (unit/satuan kerja),

pengakuan aset tetap bersangkutan dilakukan/dicatat oleh SKPD yang melakukan

pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan) terhadap aset tetap tersebut.

(33) Pengeluaran setelah perolehan suatu aset tetap yang memperpanjang masa

manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang

akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar

kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 25

(34) Pengeluaran setelah perolehan aset tetap (seperti pengeluaran belanja

pemeliharaan aset tetap) yang memenuhi kriteria kapitalisasi aset tetap akan

diperlakukan sebagai penambah umur ekonomis aset tetap.

(35) Penambahan masa manfaat atas pengeluaran setelah perolehan diatur sebagai

berikut:

No. Jenis Aset Tetap

% Pengeluaran setelah perolehan

terhadap harga perolehan

Penambahan Masa Manfaat

1. Gedung dan Bangunan

Sampai dengan 30%

> 30% s.d 45%

> 45% s.d 65%

> 65% s.d 85%

> 85%

0 tahun

5 tahun

10 tahun

15 tahun

20 tahun

2. Jalan

Sampai dengan 30%

> 30% s.d 45%

> 45% s.d 65%

> 65% s.d 85%

> 85%

0 tahun

3 tahun

5 tahun

7 tahun

10 tahun

3. Jembatan dan irigasi

Sampai dengan 30%

> 30% s.d 45%

> 45% s.d 65%

> 65% s.d 85%

> 85%

0 tahun

5 tahun

10 tahun

15 tahun

20 tahun

(36) Untuk pengeluaran setelah perolehan selain gedung, bangunan, jalan,

irigasi, dan jembatan hanya menambah nilai perolehan aset tetap

tersebut tetapi tidak menambah masa manfaat.

(37) Penambahan masa manfaat atas Aset Tetap akibat adanya perbaikan,

dilakukan untuk perbaikan Aset Tetap yang diperoleh setelah

ditetapkannya Peraturan Gubernur No 48 Tahun 2015 tentang

Kebijakan Akuntansi pemerintah Provinsi Banten.

(38) Berikut adalah Masa Manfaat (umur ekonomis) Aset Tetap

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 26

(39) M

a

s

a

m

a

n

f

a

a

t

a

s

e

t

t

e

t

a

p

t

e

r

t

e

n

t

u

y

a

n

g

m

emiliki sifat dan karakteristik khusus dapat berbeda dengan Tabel Masa Manfaat

No. Uraian Masa Manfaat

(Tahun)

1. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:

1.1 Alat-alat berat 8

1.2 Alat-alat Angkutan

a. Kendaran Bermotor Roda 4 atau lebih 8

b. Kendaran Bermotor Roda 2 dan 3 4

c. Alat Angkut tidak bermotor 4

d. Alat Angkut Bermotor Udara 20

1.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur

a. Alat bengkel Bermesin 8

b. Alat Bengkel Tidak bermesin 4

c. Alat Ukur 8

1.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 4

1.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 4

1.6 Alat-alat Studio dan Alat Komunikasi 4

1.7 Alat-alat Kedokteran 4

1.8 Alat-alat Laboratorium 4

1.9 Alat Keamanan 4

2. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:

2.1 Bangunan Gedung 20

2.2 Bangunan Monumen 20

3. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:

3.1 Jalan dan Jembatan

a. Jalan 10

b. Jembatan 20

3.2 Bangunan Air/Irigasi 20

3.3 Instalasi 20

3.4 Jaringan 20

4. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:

4.1 Aset Tetap Renovasi Sesuai dengan

umur ekonomik

mana yang lebih

pendek antara

masa manfaat aset

dengan masa

pinjaman/sewa

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 27

(umur ekonomis) Aset Tetap diatas dengan berpedoman pada ketentuan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku. Misalnya kendaraan perorangan dinas roda

empat atau lebih dapat dihapuskan/dijual/dilelang setelah berusia 5 tahun walaupun

menurut Tabel Masa Manfaat (Umur Ekonomis) aset tetap alat angkutan

mempunyai manfaat 8 tahun, ketentuan penghapusan aset tetap alat angkutan darat

(kendaraan perorangan dinas roda empat) tersebut disesuaikandengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(40) Penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan asumsi nilai

sisa Aset tetap sebesar nol. Nilai sisa nol sebagaimana dimaksud hanya dalam

rangka perhitungan Penyusutan Aset Tetap.

(41) Penyusutan dihitung dengan pendekatan tahunan yaitu satu tahun penuh pada

tanggal 31 Desember tahun berkenaan meskipun baru diperoleh satu atau dua

bulan bahkan satu atau dua hari.

(42) Aset Tetap yang seluruh nilainya te1ah disusutkan dan secara teknis masih dapat

dimanfaatkan tetap disajikan di neraca dengan menunjukkan nilai perolehan dan

akumulasi penyusutannya.

(43) Aset Tetap tersebut dicatat dalam kelompok aset tetap dan diungkapkan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan.

(44) Aset Tetap yang seluruh nilainya telah disusutkan tidak berarti dilakukan

penghapusan. Penghapusan terhadap Aset Tetap tersebut mengikuti ketentuan

peraturan perundang undangan pengelolaan Barang Milik Daerah.

(45) Laporankeuanganharusmengungkapkanuntukmasing-

masingjenisasettetapsebagaiberikut:

a. Dasarpenilaianyangdigunakanuntukmenentukannilaitercatat(carryingamount);

b. RekonsiliasijumlahtercatatpadaawaldanakhirperiodeyangmenunjukkanPenambaha

n;Pelepasan;Akumulasi Penyusutan dan Perubahan Nilai (jika ada) dan

Mutasiasettetaplainnya;

c. Informasi penyusutan, meliputi: nilai penyusutan, metode penyusutan yang

digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan dan nilai tercatat

bruto serta akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.

(46) KonstruksiDalamPengerjaanmencakuptanah, peralatandanmesin, gedungdan

bangunan,jalan,irigasi danjaringan,dan asettetap

lainnyayangprosesperolehannyadan/ataupembangunannyamembutuhkansuatuperiod

ewaktutertentudanbelumselesai.Perolehanmelaluikontrakkonstruksipadaumumnyam

emerlukansuatuperiodewaktutertentu.Periodewaktuperolehantersebutbisakurangatau

lebihdarisatuperiodeakuntansi.

(47) SuatubendaberwujudharusdiakuisebagaiKonstruksiDalamPengerjaanjika:

a) besarkemungkinanbahwamanfaatekonomimasayangakandatangberkaitandengan

asettersebutakandiperoleh;

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 28

b) biayaperolehantersebutdapatdiukursecaraandal;dan

c) asettersebutmasihdalamprosespengerjaan.

(48) KonstruksiDalamPengerjaanbiasanyamerupakanasetyangdimaksudkandigunakanunt

ukoperasionalpemerintahdaerahataudimanfaatkanolehmasyarakatdalamjangkapanja

ngdanolehkarenanyadiklasifikasikandalamasettetap.

(49) KonstruksiDalamPengerjaandipindahkankeposasettetapyangbersangkutanjikakriteria

berikutiniterpenuhi:

a) Konstruksisecarasubstansitelahselesaidikerjakan;dan

b) Dapatmemberikanmanfaat/jasasesuaidengantujuanperolehan;

(50) SuatuKonstruksiDalamPengerjaandipindahkankeasettetapyangbersangkutansetelahp

ekerjaankonstruksitersebutdinyatakanselesaidansiapdigunakansesuaidengantujuanp

erolehannya.

g. Kebijakan Akuntansi Kewajiban

(01) Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan

dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua

kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang;

(02) Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya,

meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu 12

(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika:

a) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;

b) Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas

dasar jangka panjang; dan

c) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali

(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang

diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.

(03) Kewajibandiakuipadasaatdanapinjamanditerimadan/ataupadasaatkewajibantimbul.

(04) Kewajibandicatatsebesarnilainominal.Kewajibandalammatauangasingdijabarkandand

inyatakandalammatauangrupiah.Penjabaranmatauangasingmenggunakankurstengah

banksentralpadatanggalneraca.

(05) Padasaatpemerintahdaerahmenerimahakatasbarang,termasukbarangdalamperjalana

nyang

telahmenjadihaknya,pemerintahdaerahharusmengakuikewajibanatasjumlahyangbelu

mdibayarkanuntukbarangtersebut

(06) Bilakontraktormembangunfasilitasatauperalatansesuaidenganspesifikasiyangadapad

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 29

akontrakperjanjiandenganpemerintahdaerah,jumlahyangdicatatharusberdasarkanreal

isasifisikkemajuanpekerjaansesuaidenganberitaacarakemajuanpekerjaan

(07) Padaakhirperiodepelaporan,saldopungutan/potonganberupaPFKyangbelumdisetorka

nkepadapihaklainharusdicatatpadalaporankeuangansebesarjumlahyangmasihharusdi

setorkan.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 30

BAB IV

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

4.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

4.1.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

adalah sebesar Rp. 88.300.000,- atau mencapai 117,73% dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan sebesar Rp. 75.000.000,-. Pendapatan Kantor Penghubung berasal

dari retribusi Wisma Banten dengan realisasinya adalah sebagai berikut :

Tabel I

Realisasi Pendapatan Kantor Penghubung Tahun 2015

APBD Murni

Tahun 2015

Perubahan

APBD Tahun

2015

Selisih

Lebih/(Kurang)

Rp. Rp. Rp. % Rp.

1 2 3 4 5 6=3-4

PENDAPATAN 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)

Pendapatan Asli Daerah 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)

Pendapatan Retribusi Daerah 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)

JUMLAH 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)

UraianRealisasi Tahun 2015

Tabel II

Realisasi Pendapatan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2014 dan 2015

Realisasi Tahun

2015

Realisasi Tahun

2014

Selisih Realisasi TA.

2015 Terhadap TA. 2014Prosentasi Naik/(Turun)

Rp. Rp. Rp. %

1 2 3 4=2-3 5=4/3

PENDAPATAN 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17

Pendapatan Asli Daerah 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17

Pendapatan Retribusi Daerah 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17

JUMLAH 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17

Uraian

Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi Pendapatan Daerah dapat diuraikan sebagai

berikut :

4.1.1.1.Pendapatan Asli Daerah

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kantor Penghubung Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 88.300.000,- atau 117,73% dari

target yang direncanakan dalam APBDsebesar Rp. 75.000.000,-. Dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 75.600.000,- penerimaan

Pendapatan Asli Daerah lebih besar Rp. 12.700.00,- atau naik 9,73%.

Pendapatan Asli Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten berdasarkan

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 31

objek pendapatan Pendapatan Retribusi Daerah yang berasal dari Wisma

Banten dengan keterangan sebagai berikut :

a. Pendapatan Retribusi Daerah

Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber

pendapatan berasal dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahung

2011 tentang Retribusi Daerah.

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran2015 sebesar

Rp. 88.300.000,-atau 117,73 % dari target sebesar Rp. 75.000.000.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.

75.600.000,- penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran2015 lebih

besar Rp. 12.700.000,-atau naik sebesar9,73%.

Pendapatan Retribusi Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten berasal

dari Retribusi Tempat Penginapan yaitu Wisma Banten.

4.1.2 Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Daerah yang mengurangi

Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak

akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten pada T.A 2015 adalah

sebesar Rp. 10.560.647.485,- atau 88% dari anggaran belanja sebesar Rp.

11.993.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja T.A 2015 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 32

Tabel III

Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

APBD Murni

Tahun 2015

Perubahan APBD

Tahun 2015

Selisih Lebih/

(Kurang)

Rp. Rp. Rp. % Rp.

1 2 3 4 5 6=3-4

BELANJA 11.429.000.000,00 11.993.000.000,00 11.860.155.685,00 88,11 132.844.315,00

BELANJA OPERASI 10.218.208.390,00 10.652.208.390,00 10.560.647.485,00 87,01 91.560.905,00

Belanja Belanja Pegawai 2.333.000.000,00 2.547.000.000,00 2.328.297.017,00 91,41 218.702.983,00

Belanja Belanja Barang 7.885.208.390,00 8.105.208.390,00 8.232.350.468,00 85,62 (127.142.078,00)

-

BELANJA MODAL 1.210.791.610,00 1.340.791.610,00 1.299.508.200,00 96,92 41.283.410,00

Belanja Peralatan dan Mesin 919.115.975,00 1.049.115.975,00 1.009.943.200,00 96,27 39.172.775,00

Belanja Gedung dan Bangunan 51.575.635,00 51.575.635,00 51.200.000,00 99,27 375.635,00

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 26.600.000,00 26.600.000,00 26.350.000,00 99,06 250.000,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 153.500.000,00 153.500.000,00 152.580.000,00 99,40 920.000,00

Belanja Aset Lainnya 60.000.000,00 60.000.000,00 59.435.000,00 99,06 565.000,00

JUMLAH 11.429.000.000,00 11.993.000.000,00 11.860.155.685,00 132.844.315,00

UraianRealisasi Tahun 2015

Realisasi Belanja TA.2015 sebesar Rp. 10.560.647.485,-. Sedangkan realisasi Belanja

Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 7.174.987.680,-.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 33

Tabel IV

Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 dan

Tahun 2014

Realisasi

Tahun (n-1)

Selisih Realisasi TA.n

Terhadap TA.(n-1)

Prosentasi

Naik/(Turun)

Rp. Rp. Rp. Rp.

1 2 3 4=2-3 5=4/3

BELANJA 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 0,47

BELANJA OPERASI 9.261.139.285,00 6.504.173.680,00 2.756.965.605,00 0,42

Belanja Belanja Pegawai 2.328.297.017,00 2.561.517.974,00 (233.220.957,00) (0,09)

Belanja Belanja Barang 6.932.842.268,00 3.942.655.706,00 2.990.186.562,00 0,76

-

BELANJA MODAL 1.299.508.200,00 670.814.000,00 628.694.200,00 0,94

Belanja Tanah - -

Belanja Peralatan dan Mesin 1.009.943.200,00 622.360.000,00 387.583.200,00 0,62

Belanja Gedung dan Bangunan 51.200.000,00 48.454.000,00 2.746.000,00 0,06

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 26.350.000,00 26.350.000,00 xxx

Belanja Aset Tetap Lainnya 152.580.000,00 152.580.000,00 xxx

Belanja Aset Lainnya 59.435.000,00 59.435.000,00 xxx

JUMLAH 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 xxx

Uraian

Realisasi

Tahun n

4.1.2.1 Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.

9.261.139.285,- atau 86,94% dari anggaransebesar Rp.10.652.208.390,-

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.

6.504.173.680,- realisasi belanja operasi Tahun Anggaran 2014

bertambahsebesar Rp. 2.759.965.605,- atau naik 42%. Rincian realisasi belanja

operasi sebagai berikut :

4.1.2.1.1 Belanja Pegawai

Jumlah Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2015sebesar

Rp. 2.328.297.017 atau 91,41% dari anggaran sebesar Rp.

2.547.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2014sebesar Rp. 2.026.927.974,- realisasi Belanja Pegawai Tahun

Anggaran 2015bertambahsebesar Rp. 301.369.043 atau naik15%

yang terdiri dari:

a. Belanja Pegawai Tidak Langsung dengan realisasi sebesar Rp.

2.328.297.017,- atau 91,41% dari anggaran sebesar Rp.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 34

2.547.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2014 sebesar Rp. 2.026.927.974,-, realisasi Belanja Pegawai

Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar

Rp.301.369.043,- atau naik 15%. Hal ini disebabkanBelanja

pegawai tidak langsung digunakan untuk pembayaran gaji dan

tunjangan PNS serta Kepala SKPD. Terdapat penambahan PNS

terhitung mulai Tahun 2015 sebanyak 3 orang sehingga terdapat

kenaikan belanja pegawai ;

b. Belanja Pegawai Langsung tahun 2015 realisasi sebesar Rp.

325.081.000,- atau 86,89% dari anggaran sebesar Rp.

374.110.000,-Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai Langsung

Tahun Anggaran 2015 berkurang sebesar Rp. 209.509.000,-atau

turun 39% dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014

sebesar Rp. 534.590.000,-. Hal ini disebabkan adanya

pembatasan honorarium kegiatan yang ada di tahun 2015.

Realisasi belanja pegawai langsung digunakan untuk belanja

pegawai yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan

program dan kegiatan.

4.1.2.1.2 Belanja Barang

Belanja barang meliputi belanja barang dan jasa sebagai

penunjang pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang

sifatnya rutinitas dan tidak menghasilkan aset tetap. Realisasi

Belanja Barang Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.

6.932.842.268,- atau 17% dari anggaran sebesar Rp.

8.105.208.390,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran

2014sebesar Rp. 3.942.655.706,- realisasi Belanja Barang Tahun

Anggaran 2015bertambah sebesar Rp. 2.990.186.562,-atau naik

76%.. Hal ini disebabkan adanya penambahan anggaran kegiatan,

pada tahun 2014 pagu anggaran Kantor Penghubung sebesar Rp.

7.716.000.000,- dan terdapat kenaikan pagu anggaran sebesar Rp.

4.277.000.000,- atau 55% dari pagu anggaran tahun 2015 sebesar

Rp. 11.993.000.000,-.

4.1.2.2 Belanja Modal

Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan

aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode

akuntansi. Realisasi Belanja Modal tahun 2015adalah sebesar

Rp.1.299.508.200,- atau 96,92% dari anggaran sebesar Rp.1.340.791.610,-.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 35

670.814.000,-, realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015bertambah

sebesar Rp. 628.694.200,- atau naik93,72%.

4.1.2.2.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin T.A 2015 adalah

sebesar Rp 1.009.943.200, mengalami kenaikan sebesar 62% bila

dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

T.A 2014sebesar Rp. 622.360.000,-. Hal ini disebabkan pada T.A

2015 Belanja Modal Peralatan dan Mesin terdapat pembelian

Kendaraan bermotor sebesar Rp. 61.800.000,-; Pembelian Electric

Generating Set sebesar Rp. 98.000.000,-; Pembelian Meubelair

sebesar Rp. 294.250.000,- dan Pembelian Mesin dan Komputer

sebesar Rp. 188.511.610,-.

4.1.2.2.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal T.A 2015 dan T.A 2014adalah masing-

masing sebesar Rp. 51.200.000,- dan Rp. 48.454.000,-. Realisasi

Belanja Modal T.A 2015 mengalami kenaikan sebesar 6%

dibandingkan Realisasi Belanja Modal T.A 2014.

4.1.2.2.3 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan T.A 2015 dan

T.A 2014adalah masing-masing sebesar Rp. 26.350.000,- dan Tahun

2014Tidak ada Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan.

4.1.2.2.4Belanja Aset Tetap Lainnya

Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya T.A 2015 dan T.A 2014adalah

masing-masing sebesar Rp. 59.435.000 dan pada Tahun 2014 Tidak

ada Realisasi Belanja Modal Aset lainnya.

4.1.2.2.5Belanja Aset Lainnya

Realisasi Belanja Aset Lainnya T.A 2015 dan T.A 2014adalah

masing-masing sebesar Rp. 59.435.000,- dan Tidak ada Realisasi

Belanja Modal Aset Lainnya.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 36

Grafik dan Tabel V :Komposisi RealisasiBelanja Modal Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015

4.1.3 Surplus/(Defisit)

Surplus/(Defisit) adalah jumlah Pendapatan setelah dikurangi dengan Belanja dan

Transfer. Dalam APBD Tahun Anggaran 2015, Kantor Penghubung Provinsi Banten

menganggarkan defisit sebesar (Rpxxx) dengan realisasi surplus sebesar Rpxxx, hal ini

terjadi karena realisasi pendapatan melampaui target serta realisasi belanja dan

transfer dibawah anggaran yang ditetapkan. Tahun Anggaran n terjadi surplus sebesar

Rpxxx. Tabel perhitungan Surplus/(Defisit) dapat digambarkan sebagai berikut :

No Uraian Realisasi Tahun 2015

Rp. %

1 2 3 4

1 Belanja Peralatan dan Mesin 1.009.943.200,00 96%

2 Belanja Gedung dan Bangunan 51.200.000,00 99%

3 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 26.350.000,00 99%

4 Belanja Aset Tetap Lainnya 152.580.000,00 99%

5 Belanja Aset Lainnya 59.435.000,00 99%

Jumlah 1.299.508.200,00 97%

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 37

Tabel VI

Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit) Tahun 2015

Rp. Rp. % Rp.

1 2 3 4 5 6 =3-4

1 PENDAPATAN 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)

2 BELANJA DAN TRANSFER 11.993.000.000,00 10.560.647.485,00 88,06 1.432.352.515,00

3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (11.918.000.000,00) (10.472.347.485,00) 29,68 (1.445.652.515,00)

No UraianRealisasi Tahun 2015Anggaran Tahun 2015

Selisih Lebih/

(Kurang)

Tabel VII

Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit) Tahun 2015 dan Tahun 2014

Rp. % Rp. Rp. Rp.

1 2 4 5 6 =3-4 7 8

1 PENDAPATAN 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 16,80

2 BELANJA DAN TRANSFER 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 47,19

3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (10.472.347.485,00) (7.099.387.680,00) (3.372.959.805,00) 47,51

Persentase

Naik/(Turun)

Selisih Realisasi

Tahun 2015

Terhadap Tahun

2014

No UraianRealisasi Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014

4.2Penjelasan Pos-pos LO

Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus

akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat

dipertanggungjawabkan. LO menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan

operasional keuangan entitas yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan

surplus/defisit operasional dari suatu entitas yang penyajiannya disandingkan dengan

periode sebelumnya.

4.2.1 Pendapatan LO

Realisasi Pendapatan LO Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 88.300.000,-,

sedangkan realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0, Hal ini disebabkan penerapan

basis akrual baru dimulai Tahun 2015. Rincian Pendapatan LO adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 38

Tabel VIII

Realisasi Pendapatan LO Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

No Uraian Thn 2015 Thn 2014

Rp Rp % Rp1 2 3 4 5 6

Pendapatan-LO 88.300.000 0 100 8.830.000

PAD-LO 88.300.000 0 100 8.830.000

- Pajak Daerah - LO 0 0 100 0

- Retribusi Daerah - LO 88.300.000 0 100 8.830.000

Naik (Turun)

4.2.2 Beban LO

Realisasi Beban LO Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 10.560.64, sedangkan

realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0,. Hal ini disebabkan penerapan basis akrual

baru dimulai Tahun 2015. Rincian Beban LO adalah sebagai berikut:

Tabel IX

Realisasi Beban LO Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Uraian Thn 2015 Thn 2014

Rp Rp % Rp

2 3 4 5 6

Beban 10.560.647.485 0 100 10.560.647.485

Beban Operasi 9.261.139.285 0 100 9.261.139.285

- Belanja Pegawai - LO 2.328.297.017 0 100 2.328.297.017

- Beban barang dan Jasa 7.077.942.730 0 100 7.077.942.730

- Beban Penyusutan dan

Amortisasi 547.146.062 0 100 547.146.062

- Beban lain-lain 6.000.000 0 100 6.000.000

Naik (Turun)

4.2.3 Defisit Non Operasional

Realisasi Defisit Non Operasional Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 615.647.000,-,

sedangkan realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0, Hal ini disebabkan penerapan

basis akrual baru dimulai Tahun 2015. Rincian Defisit Non Operasional adalah sebagai

berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 39

Tabel X

Realisasi Defisit Non-Opereasional Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

No Uraian Thn 2015 Thn 2014

Rp Rp % Rp

1 2 3 4 5 6

Defisit Non Operasional

- Defisit Penjualan Aset

Non Lancar-LO0 0 - -

- Defisit Penyelesaian

Kewajiban Jangka Panjang0 0 - -

- Defisit dari Kegiatan Non

Operasional - LO615.647.000 0 100 615.647.000

Naik (Turun)

4.2.4 Beban Luar Biasa

Realisasi Beban Luar Biasa Tahun 2015 adalah sebesar Rp 0, sedangkan

realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0. Rincian Beban Luar Biasa adalah sebagai

berikut:

Tabel XI

Realisasi Beban Luar Biasa Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

No Uraian Thn 2015 Thn 2014

Rp Rp % Rp

1 2 3 4 5 6

Beban Luar Biasa

- Beban Luar Biasa 0 0 0 0

Naik (Turun)

4.3Penjelasan Pos-pos Neraca

4.3.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan

2014adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- yang merupakan kas yang

dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang

berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum

disetorkan ke Kas Daerah per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara

Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 40

Tabel XII

Realisasi Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Keterangan Tahun 2015 Tahun 2014

Kas di Bendahara Pengeluaran-Tunai 0 0

Kas di Bendahara Pengeluaran-Bank 0 0

Jumlah 0 0

4.3.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan

2014 adalah sebesar masing-masing Rp 0,- dan Rp 0,- Kas di Bendahara

Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di

bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari

pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Pajak/Retribusi.

Tabel XIII

Realisasi Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Keterangan 2015 2014

Kas di Bendahara Penerimaan-Tunai - -

Kas di Bendahara Penerimaan-Bank - -

4.3.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan

2014 masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,-.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah

tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik

saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan

Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 41

Tabel XIV

Realisasi Kas Lainnya dan Setara Kas Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Jenis 2015 2014

Jasa Giro yang belum disetor ke Kas Daerah - -

Pajak yang belum disetor - -

Honor kegiatan yang belum dibagikan - -

Pengembalian belanja belum disetor ke Kas Daerah - -

Jumlah - -

4.3.4 Piutang

Saldo Piutang per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing

adalah sebesar RP. O,- dan Rp. 0,-. Piutang merupakan hak atau pengakuan

pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun

belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang disajikan sebagai berikut:

Tabel XV

Realisasi Piutang Bukan Pajak Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Uraian 2015 2014

Piutang Pendapatan - -

Piutang Lainnya - -

Jumlah - -

4.3.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 31

Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp. 0,- dan Rp 0,-.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek adalah

merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yangditentukan

oleh kualitas piutang masing-masing debitur.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 42

4.3.8 Belanja Dibayar di Muka

Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

masing-masing adalah sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,. Belanja Dibayar di Muka

merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal

neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun

barang atau jasa belum diterima seluruhnya.

Tabel XVI

Realisasi Rincian Belanja Dibayar di Muka Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Keterangan 2015 2014

Beban Dibayar Dimuka 2,347,976.04 2.228.485,48

Jumlah 2,347,976.04 2.228.485,48

4.3.9 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah

sebesar Rp. 39.266.550,- dan Rp. 26.778.600,-.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau

perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud

untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau

diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan Kantor

Penghubung Provinsi Banten digunakan untuk operasional Kantor dan wisma

Penghubung Provinsi Banten. Rincian Persediaan Kantor Penghubung Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2015 dan 2014

Tabel XVII

Realisasi Rincian Persediaan Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

Keterangan 2015 2014

Persediaan 39.266.550 26.778.600

Jumlah 39.266.550 26.778.600

4.3.13 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah pada Kantor Penghubung Provinsi Banten

tidak ada.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 43

4.3.14 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan

2014 adalah Rp. 3.817.989.697,- dan Rp. 2.867.254.400,-. Mutasi nilai Peralatan

dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 2.867.254.400,00

Mutasi tambah: 9.600.000,00

Pembelian 1.009.943.200,00

Hibah Barang 0,00

Mutasi kurang:

Ekstra Kompatibel 163.707.903,28

Saldo per 31 Desember 2015 3.723.089.696,72

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 2.094.883.368,00

Nilai Buku per 31 Desember 2015 1.628.206.329,00

4.3.15 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp. 2.455.388.000,- dan Rp. 2.413.788.000,-. Mutasi transaksi terhadap Gedung

dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 2.413.788.000

Mutasi tambah:

Pembangunan tambahan ruang kelas 51.200.000

Mutasi kurang: 9.600.000

Saldo per 31 Desember 2015 2.455.388.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 862.791.649

Nilai Buku per 31 Desember 2015 1.592.596.351

4.3.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2015

adalah masing-masing sebesar Rp. 35.418.000,- dan Rp. 9.068.000,-. Pada

tahun 2015 terjadi mutasi tambah sebesar Rp. 26.350.000,- yang merupakan

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 44

penambahan jaringan teknologi informasi. Mutasi transaksi terhadap Jalan,

Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 9.068.000

Mutasi tambah:

Penambahan jaringan teknologi informasi 26.350.000

Mutasi kurang:

Saldo per 31 Desember 2015 35.418.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 3.868.257

Nilai Buku per 31 Desember 2015 31.549.743

4.3.17 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat

dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,

irigasi dan jaringan.Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan

2014adalah Rp. 292.510.000,- dan Rp. 139.930.000,-. Aset tetap tersebut

berupa barang bercorak kesenian. Terdapat mutasi tambah atas aset tetap ini

untuk Tahun 2015.Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan

Keuangan ini.

4.3.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp. 0,-dan Rp 0,-.

4.3.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan

2014 adalah masing-masing Rp. 2.961.543.273,- dan Rp. 0,-. Akumulasi

Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan

berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi

dalam Pengerjaan (KDP).Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31

Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 45

Tabel XVIII

Realisasi Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Kantor Penghubung Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014

No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi

PenyusutanNilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 3.723.089.697 2.094.883.368 1.628.206.329

2 Gedung dan Bangunan 2.455.388.000 862.791.649 1.592.596.351

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 35.418.000 3.868.257 31.549.743

4 Aset Tetap Lainnya 29.251.000 - -

2.961.543.274 3.252.352.423Akumulasi Penyusutan

4.3.20 Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp. 29.717.500,- dan Rp. 0,-. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat

diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud

berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor.Mutasi

transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai

berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 -

Mutasi tambah:

Pembelian 29.717.500

Mutasi kurang:

Saldo per 31 Desember 2015 29.717.500

Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2015 29.717.500

Nilai Buku per 31 Desember 2015 29.717.500

4.3.21 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp.

615.647 dan Rp. 0,-. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang

berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional

entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 46

Saldo per 31 Desember 2014 651.147.000

Mutasi tambah:

- reklasifikasi dari aset tetap

Mutasi kurang:

- penggunaan kembali BMN yang dihentikan

- penghapusan BMN 615.647.000

Saldo per 31 Desember 2015 651.147.000

4.3.23 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014

masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp.x0,- Utang kepada Pihak Ketiga

merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang

harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari

12 (dua belas bulan).Tidak ada transaksi utang kepada pihak ketiga di Kantor

Penghubung Provinsi Banten.

4.3.24 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014

sebesar Rp. 0,-dan Rp. 0,-.Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan

yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan.

Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa

konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Tidak

terdapat transaksi Pendapatan Diterima di Muka yang ada di Kantor Penghubung

Provinsi Banten.

4.3.25 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp. 6.110.194.485,48 dan Rp. 0,-. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas

disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 47

4.4Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

Tabel XIX

Kantor Penghubung Provinsi Banten

Laporan Perubahan Ekuitas

Untuk Periode Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2015 Dan 2014

NO. URAIAN 2015 2014

1 EKUITAS AWAL 6.110.194.485,48 0

2 SURPLUS/DEFISIT-LO (10.486.732.809,72) 0

3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN 0

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 0

LAIN-LAIN 0

- KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 0 0

- KOREKSI ASET TETAP 0 0

4 - KOREKSI ATAS BEBAN 0 0

5 - KOREKSI ATAS PENDAPATAN 0 0

6 - KOREKSI LAIN-LAIN (2.479.614.712,00) 0

7 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 0 0

EKUITAS AKHIR (6.856.153.036,24) 0

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 48

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN

Kebijakan keuangan Provinsi Banten tidak terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi

Banten yaitu : ”Bersatu MewujudkanRakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan

Taqwa” yang dijabarkan kepada 5 (lima) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi

tersebut.

Yang terkait dengan kebijakan keuangan diantaranya adalah misi Peningkatan Mutu

dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik dan Bersih (Misi 5).

Kantor Penghubung adalah perangkat daerah mempunyai tugas membantu

Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah dibidang Hubungan Antar Lembaga

Promosi dan Informasi yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor Nomor 3 Tahun

2012 tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Provinsi

Banten. Sejalan dengan Tupoksi tersebut dan percepatan dalam rangka Hubungan Antar

Lembaga, Pelayanan terhadap Gubernur/Wakil Gubernur, Ketua DPRD dan unsur

Muspida serta masyarakat, penyampaian informasi. perlu dibangun sarana yaitu berupa

dokumen perencanaan, anggaran, kegiatan dan pelaporan dalam melaksanakan

kegiatan.

Kantor Penghubung mempunyai tugas pokok melaksanakan Penyusunan dan

Pelaksanaan Kebijakan di bidang Hubungan Antar Lembaga menurut Perda Nomor 3

Tahun 2012. sebagaimana diketahui bahwa Undang-undang Nomor 23 tahun 2002

adalah yang mendasari pembentukan berdirinya provinsi Banten yang juga

dilatarbelakangi dengan Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan

Otonomi Daerah, tentunya hal ini merupakan konsekuensi dari Pemerintah Daerah.

Kantor Penghubung Provinsi Banten sebagai SKPD terdepan dalam hal hubungan

dengan pemerintahan di luar Provinsi Banten berkedudukan di Provinsi DKI Jakarta,

ibukota negara Republik Indonesia. Kantor Penghubung Provinsi Banten berkedudukan di

Tebet Timur No. 51, Jakarta Selatan.

Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015

Catatan atas Laporan Keuangan 49

BAB VII

PENUTUP

Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi

Banten yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kantor

Penghubung Provinsi Banten, disajikan dengan harapan dapat memberikan gambaran

lebih rinci melalui rangkaian keterangan pendapatan, belanja maupun pembiayaan pada

kurun waktu satu tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2015. Catatan Atas Laporan

Keuangan Daerah merupakan salah satu media informasi Keuangan Daerah untuk

mengukur kinerja Kantor Penghubung Provinsi Banten pada tahun anggaran berjalan

serta sebagai alat kontrol, kendali dan pengawasan.

Akhirnya berkat pertolongan dan kemudahan dari ALLAH SWT, Laporan

Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 telah

diselesaikan, semoga dapat memberikan arahan dan dasar dalam melaksanakan

penggunaan anggaran pada tahun selanjutnya.

Kepala Kantor Penghubung

Provinsi Banten

Drs. H. ADE PURNAMA Pembina Tk. I (IV/b)

NIP. 19590606 1986031 016