catatan atas laporan keuangan - … 2015 audit... · berdasarkan uu nomor 17 tahun 2003 pasal 36...
TRANSCRIPT
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kantor Penghubung tahun Anggaran 2015 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan
bidang keuangan. Penerapan basis akrual berdasarkan amanat Undang – Undang yang mengatur
tentang keuangan negara sehingga basis akrual harus diterapkan bagi seluruh entitas pelaporan
akuntansi baik pada level pemerintah pusat maupun daerah.
Undang – undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 32 yang
mengamanatkan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD disusun sesuai
Standar akuntansi Pemerintah. Pada tahap pertama ditetapkan PP nomor 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah yang bersifat sementara. Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2003
pasal 36 ayat 1 (satu) tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
akrual akan dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun kemudian.
Selanjutnya terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerrintah dan Permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah maka pemerintah daerah harus
menerapkan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015.
Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual, Pemerintah Provinsi Banten telah
menerapkan kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi pemerintah daerah dengan menerbitkan
Peraturan Gubernur nomor 48 tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan
Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi
Pemerintah Provinsi Banten.
Sebagai komitmen Pemerintah daerah Provinsi Banten dalam menerapkan akuntansi
berbasis akrual sesuai PP no 71 tahun 2010, Pergub Nomor 48 tahun 2015 dan Pergub Nomor 51
Tahun 2015, Laporan Keuangan Tahun 2015 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) RI. Laporan keuangan tahun 2015 Kantor Penghubung Provinsi Banten yang disajikan
adalah Laporan yang telah diaudit oleh BPK-RI.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 2
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan Kantor PenghubungTahun Anggaran 2015 dimaksudkan
untuk memnuhi kewajiban Kantor Penghubung atas pelaksanaan APBD sebagaimana telah
diamanatkan dalam Peraturan Perundangan berdasarkan laporan keuangan berbasis akrual.
Catatan Atas Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran
2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kantor Penghubung
Banten Tahun Anggaran 2015yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca Daerah dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5049);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan
Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2007 tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 3
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4578) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4738);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5165);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5533);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem
Akuntansi Pemerintah;
20. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok – Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Tahun 2006 Nomor 48, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2 Seri E);
21. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
22. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Banten Nomor 37);
23. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 41);
24. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 4
25. PeraturanDaerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Banten Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;
26. Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Wisma Banten Pada Kantor Penghubung Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi
Banten Tahun 2009 Nomor 9);
27. Peraturan Gubernur Banten Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Pejabaran Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015;
28. Peraturan Gubernur Banten Nomor 48 Tahun 2015tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Provinsi Banten.
1.3. Organisasi Perangkat Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten
Kantor Penghubung Provinsi Banten merupakan SKPD yang dipimpin olehKepala Kantor
yang setara dengan jabatan struktural setara Esseon III dengan strukutur organisasi
sebagaimana berikut :
1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Bab I. Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Organissasi Perangkat Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten
1.4. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 5
Bab II. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
2.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
2.2 Hambatan dan Kendala
Bab IV. Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas Akuntansi
4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Bab V. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan
5.1. Penjelasan Pos-pos LRA
5.2. Penjelasan Pos-pos LO
5.3. Penjelasan Pos-pos Neraca
5.4. Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Bab VI. Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan.
Bab VII. Penutup
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 6
BAB II
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor88 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2015, Kantor Penghubung Provinsi Banten mempunyai pemasukan berupa pendapatan
retribusi dari sewa kamar wisma Banten. Target retribusi dari Wisma Banten pada tahun 2015
adalahsebesar Rp. 75.000.000,-.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor3 Tahun 2015 tentang
PerubahanAPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015, target pendapatan retribusi Kantor
Penghubung Provinsi Banten pada tahun 2015 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp.
75.000.000,-.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor3 Tahun 2015 tentang
PerubahanAPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015, Alokasi Belanja Tidak Langsung
Tahun Anggaran 2015perubahan sebesar Rp. 2.547.000.000,-untuk membiayai Belanja
PegawaI.Anggaran Perubahan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.
9.446.000.000,-
Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.
2.328.297.017,- atau 91,41% dari anggaran, sedangkan realisasi Belanja Langsung sebesar
Rp. 8.232.350.468,- atau 87,15% dari anggaran.
Secara keseluruhan jumlah realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp. 88.300.000,- atau 117,73% dari target retribusi yang direncanakan dalam Perubahan
APBD sebesar Rp. 75.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014
sebesar Rp. 75.600.000,- dari target sebesar Rp. 70,000,000.00,- atau 108 persen, maka
realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2015 mengalamipenambahan yang sebesar Rp.
12.700.000,- atau naik 9,73%.
Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
sebesar Rp. 10.560.647.485,- atau 88% dari anggaran yang direncanakan dalam Perubahan
APBD sebesar Rp. 11.993.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2014sebesar Rp 7.174.987.680 dari pagu anggaran sebesar Rp. 7.716.000.000,- maka
realisasi belanja Tahun Anggaran 2015 maka realisasi belanja tahun 2015
mengalamipenambahan sebesar Rp. 3.392.623.455,-. Realisasi Belanja terdiri dari Belanja
Operasi dan Belanja Modal.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 7
3.2. Hambatan dan Kendala
Secara umum tidak terdapat hambatan dan kendala yang berpengaruh secara
signifikan terhadap pencapaian target yang ditetapkan. Namun ada beberapa hal terkait
realisasi yang tidak mencapai target (≤80%) dikarenakan :
1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset realisasi sebesar Rp.
140.977.100,- dari anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- atau 70,49% disebabkan ada
beberapa evaluasi kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
yang tidak bisa direalisasikan karena tidak sesuai dengan Peraturan yang ada.
2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparaturrealisasi sebesar Rp. 107.587.500,- dari
anggaran sebesar Rp. 195.000.000,- atau 55,17% disebabkan ada anggaran yang tidak
terpakai karena tidak adanya undangan dari pihak swasta atau lembaga/institusi di luar
Provinsi Banten untuk mengikuti Bimbingan Teknis bagi aparatur Kantor Penghubung
Provinsi Banten serta berkurangnya undangan kegiatan aparatur Provinsi yang dilakukan
di luar daerah Provinsi Banten sehingga penggunaan anggaran perjalanan dinas luar
daerah Provinsi Banten tidak maksimal digunakan.
3. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah realisasi sebesar Rp.
538.580.075,- dari anggaran sebesar Rp. 791.544.000,- atau 68% disebabkan kegiatan ini
berdasarkan undangan yang masuk atau adanya kegiatan yang membutuhkan koordinasi,
pada tahun 2015 antara jumlah pagu angggaran yang ada dengan realisasi undangan
dan koordinasi kegiatan yang ada tidak sesuai yaitu sehingga terdapat sisa anggaran.
Secara umum rekap realisasi kegiatan di Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp. 2,5478,000,000.00,-terealisasi
sebesar Rp.2,328,297,017.00,-.
Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset dianggarkan
sebesar Rp. 200,000,000.00,- terealisasi sebesar Rp.140,977,100.00,-.
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dianggarkan sebesar
Rp.481,124,810.00,- terealisasi sebesar Rp.432,435,410.00,-.
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarakan sebesar
Rp. 1,210,791,610.00,- terealisasi sebesar Rp. 1,173,508,200.00,-.
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor dianggarkan sebesar
Rp. 569,230,680.00,- terealisasi sebesar Rp. 498,266,196.00,-.
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran dianggarkan sebesar
Rp.1,159,150,500.00,- terealisasi sebesar Rp.977,456,012.00,-.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 8
7
8
9
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dianggarakan sebesaRp. 195.000.000,00-
terealisasi sebesar Rp. 107,587,500.00,-.
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi kedalam dan keluar Daerah dianggarkan sebesar
Rp.791,544,000.00,- terealisasi sebesar Rp.538,580,075.00,-.
Kegiatan Pengelolaan Wisma dianggarkan sebesar Rp. 160,222,000.00,- terealisasi
sebesar Rp. 148,328,110.00,-.
10
11
12
13
14
15
Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Hubungan Antar Lembaga Pusat Dan Daerah
dianggarakan sebesar Rp. 875.004.000,00- terealisasi sebesar Rp. 770,062,590.00,-
KegiatanFasilitasi Pejabat Pemda dan Tamu dianggarkan sebesar
Rp.640,000,000.00,- terealisasi sebesar Rp.548,200,800.00,-.
Kegiatan Pengelolaan Layanan Informasi Promosi Banten dianggarkan sebesar
Rp.689,784,000.00,- terealisasi sebesar Rp. 656,449,500.00,-.
Kegiatan Fasilitasi Promosi Produk dan Potensi Unggulan Daerah dianggarkan
sebesar Rp 902,887,000.00,- terealisasi sebesar Rp. 769,520,375.00,-.
Kegiatan Partisipasi Anjungan Banten pada Kegiatan di TMII dianggarakan sebesar
Rp. 1,438,673,400.00,- terealisasi sebesar Rp. 1,359,672,600.00,-.
Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan dianggarkan sebesarRp.
132,588,000.00,-terealisasi sebesar Rp. 111,306,000.00,- .
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 9
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
3.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi Banten adalah merupakan entitas pelaporan yang meliputi
Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat DPRD. Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) bertindak sebagai entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban
melaksanakan proses Akuntansi. Termasuk dalam entitas akuntansi adalah Kepala Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan SKPD yang bertindak sebagai
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) adalah Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang mempunyai tugas diantaranya melakukan
konsolidasi Laporan Keuangan seluruh SKPD.
Proses penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari proses akuntansi pada entitas
akuntansi, selanjutnya output dari entitas akuntansi berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi
Laporan Keuangan Provinsi Banten yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Provinsi Banten.
Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 ini didasarkan pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerahdan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta
Peraturan Gubernur No. 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Provinsi Banten
sebagaimana telah diubah denganPeraturan Gubernur 48 Tahun 2015 tentang Perubahan
Pergub No. 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Provinsi Banten.Tahun Anggaran 2015
merupakan tahun pertama kali diterapkannya akuntansi berbasis akrual, sementara tahun-
tahun sebelumnya diterapkan basis kas menuju akrual.
3.2Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Dimulai pada tahun 2015 Pemerintah Daerah Provinsi Banten menerapkan basis
akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi
Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang
yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 10
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
3.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pemerintah Provinsi
Banten dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan
nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata
uang rupiah.
3.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan Daerah
a. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
(01) Pendapatan-
LRAdikelompokanataspendapatanaslidaerah,pendapatantransfer/danaperimbangan,
danlain-lainpendapatandaerahyangsah.
(02) Kelompokpendapatanaslidaerahdibagimenurutjenispendapatan-
LRAyangterdiriataspajakdaerah,retribusidaerah,hasilpengelolaankekayaandaerahyan
gdipisahkan,danlain-lainpendapatanaslidaerahyangsah.
(03) Kelompokpendapatantransfer/danaperimbangan(transfermasuk)dibagimenurutjenisy
angterdiriatasdanabagihasil,danaalokasiumum,dandanaalokasikhusus.
(04) Kelompoklain-lainpendapatandaerahyangsahdibagimenurutjenispendapatan-
LRAyangmencakuphibahberasaldaripemerintahdaerah,pemerintahdaerahlainnya,bad
an/lembaga/organisasiswastadalamnegeri,kelompokmasyarakat/perorangan,danlem
bagaluarnegeriyangtidakmengikat,danadaruratdaripemerintahdaerahdalamrangkape
nanggulangankorban/kerusakanakibatbencanaalam,danabagihasilpajakdariprovinsik
epadakabupaten/kota,danapenyesuaiandandanaotonomikhususyangditetapkanolehp
emerintahdaerah,danbantuankeuangandariprovinsiataudaripemerintahdaerahlainnya
.
(05) Pendapatan-LRAdiakuipadasaatditerimapadaRekeningKasUmumDaerah
berdasarkan asas bruto.
(06) Pendapatan yang telah diterima oleh bendahara penerimaan SKPD tetapi belum
diterima atau disetor ke rekening Kas Umum Daerah diakui sebagai pendapatan
yang ditangguhkan.
(07) Pengembalianyangsifatnyasistemik(normal)danberulang(recurring)ataspenerimaanpe
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 11
ndapatan-
LRApadaperiodepenerimaanmaupunpadaperiodesebelumnyadibukukansebagaipeng
urangpendapatan-LRA.
(08) Koreksidanpengembalianyangsifatnyatidakberulang(non-
recurring)ataspenerimaanpendapatan-
LRAyangterjadipadaperiodepenerimaanpendapatan-
LRAdibukukansebagaipengurangpendapatan-LRApadaperiodeyangsama.
(09) Koreksidanpengembalianyangsifatnyatidakberulang(non-
recurring)ataspenerimaanpendapatan-
LRAyangterjadipadaperiodesebelumnyadibukukansebagaipengurangSaldoAnggaran
Lebihpadaperiodeditemukannyakoreksidanpengembaliantersebut.
(10) Pengukuranpendapatan-
LRAmenggunakanmatauangrupiahberdasarkannilairupiahyangditerima dan bila
menggunakan
matauangasingdikonversikematauangrupiahberdasarkannilaitukar(kurstengahBankIn
donesia)padasaatterjadipendapatan-LRA.
(11) Pengungkapan hal-hal yang perlu sehubungandenganpendapatan-LRA,antaralain
penerimaanpendapatan-LRAtahunberkenaansetelahtanggal berakhirnya tahun
anggaran. Penjelasan, sebab-sebabtidaktercapainyatargetpenerimaan pendapatan-
LRA dan informasi lainnya yang dianggap perlu.
b. Kebijakan Akuntansi Belanja
(01) Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan
fungsi/urusan.
(02) Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis
belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas, meliputi belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja
tak terduga.
(03) Klasifikasi menurut urusan adalah klasifikasi yang didasarkan pada urusan wajib
dan urusan pilihan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat;
(04) Klasifikasi belanja menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-
fungsi utama pemerintah pusat/daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan digunakan sebagai dasar untuk penyusunan anggaran berbasis
kinerja.
(05) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.
(06) Khusus belanja melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan.
(07) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 12
yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran
belanja dibukukan dalam pendapatan-LRA dalam pos pendapatan lain-lain-LRA.
(08) Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal (nantinya
akan menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:
a) Umur pemakaian (manfaat ekonomis) barang yang dibeli lebih dari 12 (dua
belas) bulan;
b) Barang yang dibeli merupakan objek pemeliharaan atau barang tersebut
memerlukan biaya/ongkos untuk dipelihara;
c) Perolehan barang tersebut untuk digunakan dan dimaksudkan
untukdigunakansertatidakuntuk dijual/dihibahkan/disumbangkan/diserahkan
kepada pihak ketiga; dan
d) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
e) pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap
sebagai berikut :
No Uraian Nilai Kapitalisasi Aset
Tetap
1 2 Peralatan dan Mesin, terdiri atas :
1.1 Alat-alat Berat dan alat-alat Besar
10,000,000.00
1.2 Alat-alat Angkutan 2,000,000.00
1.3 Alat Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur
1,000,000.00
1.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan
1,000,000.00
1.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga
- Alat-alat Kantor 1,000,000.00
- Alat-alat Rumah Tangga 1,000,000.00
1.6 Alat Studio dan Alat Komunikasi
1,000,000.00
1.7 Alat-alat Kedokteran 5,000,000.00
1.8 Alat-alat Laboratorium 2,500,000.00
1.9 Alat Keamanan 1,000,000.00
2 Gedung dan Bangunan, yang terdiri atas:
2.1 Bangunan Gedung 15,000,000.00
2.2 Bangunan Monumen 15,000,000.00
3 Aset Tetap Lainnya, yang terdiri atas:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 13
*
) Untuk Jalan, irigasi dan jaringan, tidak ada kebijakan pemerintah mengenai nilai
satuan minimum kapitalisasi, sehingga berapa pun nilai perolehan Jalan, Irigasi
dan Jaringan dikapitalisasi.
(09) Pengeluaran belanja barang yang tidak memenuhi kriteria batasan minimal
kapitalisasi aset tetap diatas akan diperlakukan sebagai aset lainnya dan
dianggarkanpadakoderekeningjenisbelanjabarangdanjasadenganobjekbelanja
barang non kapitalisasi.
(10) Aktivitas pemeliharaan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan
fungsi sewajarnya atas obyek yang dipelihara atau output/hasil dari aktivitas
pemeliharaan tidak mengakibatkan objek yang dipelihara menjadi bertambah
ekonomis/efisien, dan/ atau bertambah umur ekonomis, dan/atau bertambah
volume, dan/ atau bertambah kapasitas produktivitasnya dan/atau tidak mengubah
bentuk fisik semula.
(11) Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal
(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi ketiga kriteria huruf a, b dan c
sebagai berikut:
a) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara:
- bertambah ekonomis/efisien; dan/atau
- bertambah umur pemanfaatan/umur ekonomis; dan/atau
- bertambah volume; dan/atau
- bertambah mutu/kapasitas produktivitas.
b) Ada perubahan bentuk fisik semula dan secara manajemen barang milik
daerah tidak ada proses penghapusan; dan
c) barang/aset tetap tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap yangtelah ditetapkan.
(12) Belanja pemeliharaan yang memenuhi kriteria kapitalisasi menjadi aset tetap maka
aset tetap yang berkenaan akan menambah umur ekonomisnya yang dinyatakan
dalam ukuran tahun, apabila perhitungan tambahan umur ekonomis 0 (nol)
sampai dengan 0,5 (nol koma lima) tahun maka dibulatkan menjadi 0 (nol)
tahun dan apabila perhitungan tambahan umur ekonomis lebih dari 0,5 (nol
koma lima) tahun maka dibulatkan menjadi 1 (satu) tahun.
3.1 Hewan danTanaman
a. Hewan 1,000,000.00
b. Tanaman
500,000.00
3.2
Aset Tetap Renovasi
Menyesuaikan dengan jenis Asetnya
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 14
(13) Belanja barang peralatan dapur yang tidak memenuhi nilai kapitalisasi dan barang
yang memiliki criteria ”barang pecah belah”, tirai/gorden/vertical atau horizontal
blind/karpet/wallpaper dan barang sejenis, flashdisk/usb sejenis diperlakukan
sebagai persediaan pakai habis dantumbuhan tanaman hias diperlakukan
sebagai persediaan jika tidak memenuhi kriteria kapitalisasi (ekstra komtabel).
(14) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral
pada tanggal transaksi.
(15) Pengungkapan sehubungan dengan belanja, antara lain pengeluaran belanja
tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun anggaran, penjelasan
sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah dan Informasi
lainnya yang dianggap perlu.
c. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan
(01) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah sebesar nilai bruto
(02) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
(03) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu
periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.
(04) Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja serta penerimaan
dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
SiLPA/SiKPA.
(05) Bantuanyangdiberikankepadakelompokmasyarakatyangdiniatkanakandipungut/ditarik
kembaliolehpemerintahdaerahapabilakegiatannyatelahberhasildanselanjutnyaakandi
gulirkankembalikepadakelompokmasyarakatlainnyasebagaidanabergulir.Rencanape
mberianbantuanuntukkelompokmasyarakatdiatasdicantumkandiAPBDdandikelompok
kanpadaPengeluaranPembiayaanyaitupengeluaraninvestasijangkapanjang.Terhadap
realisasipenerimaankembalipembiayaanjugadicatatdandisajikansebagaiPenerimaanP
embiayaan-
InvestasiJangkaPanjang.Dengandemikian,danabergulirataubantuantersebuttidakdim
asukkansebagaiBelanjaBantuanSosialkarenapemerintahdaerahmempunyainiatuntuk
menarikkembalidanatersebutdanmenggulirkannyakembalikepadakelompokmasyarak
atlainnya.Pengeluarandanatersebutmengakibatkantimbulnyainvestasijangkapanjangy
angbersifatnonpermanendandisajikandineracasebagaiInvestasiJangkaPanjang.
(06) Pengukuranpembiayaanmenggunakanmatauangrupiahberdasarkannilaisekarangkas
yangditerimaatauyangakanditerimaolehnilaisekarangkasyangdikeluarkanatauyangak
andikeluarkan.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 15
(07) Hal-halyangperludiungkapkansehubungandenganpembiayaan,antaralain:
a) Penerimaandanpengeluaranpembiayaantahunberkenaansetelahtanggalberakhirny
atahunanggaran.
b) Penjelasanlandasanhukumberkenaandenganpenerimaan/pemberianpinjaman,pe
mbentukan/pencairandanacadangan,penjualanasetdaerahyangdipisahkan,penyert
aanmodalpemerintahdaerah.
c) Informasilainnyayangdiangggapperlu.
d. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO
(01) Pendapatan-LO berbasis akrual diakui pada saat:
a) Timbulnya hak atas pendapatan;
b) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
(02) Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan
menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan
transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Masing- masing pendapatan tersebut
diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
(03) Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan dalam hal
besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu
dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
(04) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan.
(05) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan
sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
(06) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.
(07) Pendapatan–LO dinilai berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
dengan beban),dan dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan–LO bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi
terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat
dikecualikan.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 16
(08) Pengakuan pendapatan pajak daerah-LO sebagai berikut:
a. pendapatan pajak daerah-LO yang berasal dari sistem official assessment diakui
apabila telah diterbitkan surat ketetapan pajak daerah (SKPD) atau dokumen
yang dipersamakan.
Pajak daerah yang menggunakan sistem official assessment terdiri dari Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
dan Pajak Air Permukaan.
b. pendapatan pajak daerah-LO yang berasal dari sistem self assessment:
1) Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri
oleh wajib pajak (self assessment) dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh
wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut, diakui saat diterima
pembayaran dari Wajib Pajak.
2) Pada saat pemeriksaan ditemukan kurang bayar maka akan diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) dan atau Surat Ketetapan
Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT) atas jumlah pajak yang
masih harus dibayar yang akan dijadikan dasar pengakuan pendapatan-LO.
3) Sedangkan apabila dalam pemeriksaan ditemukan lebih bayar pajak maka
akan diterbitkan surat ketetapan lebih bayar yang akan dijadikan pengurang
pendapatan-LO.
Pajak daerah yang menggunakan sistem self assessment terdiri dari Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Rokok.
(09) Pendapatan Retribusi-LO diakui apabila satuan kerja telah memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dokumen dasar yang digunakan dalam
pencatatan pendapatan retribusi adalah Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
atau dokumen sejenis yang diperlakukan sama dengan SKRD, seperti dokumen
perjanjian sewa-menyewa. Jika ada denda untuk retribusi perizinan dokumen yang
digunakan untuk mengakui pendapatan denda retribusi-LO adalah Surat Tagihan
Retribusi Daerah (STRD) atau dokumen sejenis yang diperlakukan sama dengan
STRD.
(10) Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya dapat terdiri dari hasil pengelolaan kekayaan
yang dipisahkan seperti bagian laba BUMD diakui saat telah ditetapkan besarnya
bagian laba yang harus disetor ke kas daerah dan Lain-Iain PAD Yang Sah seperti
bunga, denda dan pendapatan hasil eksekusi jaminan-LO diakui saat kas diterima di
RKUD, penjualan aset yang tidak dipisahkan pengelolaannya yang diakui saat serah
terima aset, tuntutan ganti rugi yang diakui saat diterbitkan Surat Keputusan
Gubernur tentang Pembebanan Penggantian Kerugian.
(11) Pengakuan Pendapatan Transfer–LO diakui pada saat kas masuk ke Rekening Kas
Umum Daerah sebesar jumlah yang diterima dan hanya dilakukan di PPKD
(12) Pengakuan Lain-lain Pendapatan yang Sah–LO adalah pada saat di terima di RKUD
sebesar jumlah nominal yang diterima di RKUD.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 17
(13) Surplus Non Operasional-LO terdiri dari Surplus Penjualan Aset Non lancar-LO yang
diakui pada saat hak atas pendapatan timbul, Surplus Penyelesaian Kewajiban
Jangka Panjang-LO, dan Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO yang
diakui ketika dokumen sumber berupa Berita Acara kegiatan (misal: Berita Acara
Penjualan untuk mengakui Surplus Penjualan Aset Non lancar) telah diterima.
(14) Transaksi pendapatan-LO dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam
Laporan Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada
tanggal transaksi. Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan
sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan-LO.
e. Kebijakan Akuntansi Beban
(01) Beban diakui pada saat:
a) timbulnya kewajiban;
b) terjadinya konsumsi aset;
c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
(02) Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas
kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset
non kas dalam kegiatan operasional pemerintah daerah.
(03) Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa adalah penyusutan atau amortisasi.
(04) Penyusutan/amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight
line method).
(05) Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada
periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.
Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam
pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan
dengan pembetulan pada akun ekuitas
(06) Beban pegawai dengan mekanisme LS akan diakui berdasarkan terbitnya dokumen
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) LS atau diakui bersamaan dengan
pengeluaran kas (basis kas) dan dilakukan penyesuaian pada akhir periode
akuntansi.
(07) Beban Pegawai dengan mekanisme UP/GU/TU akan diakui berdasarkan bukti
pengeluaran beban pada saat Pertanggungjawaban (SPJ) dan dilakukan
penyesuaian pada akhir periode akuntansi.
(08) Beban Barang dan Jasa diakui pada saat timbulnya kewajiban atau peralihan hak
kepada pihak ketiga yaitu ketika bukti penerimaan barang/jasa atau Berita Acara
Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang
persediaan yang belum terpakai atau jasa yang belum diterima, maka dicatat
sebagai pengurang beban.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 18
(09) Beban Bunga diakui saat bunga tersebut jatuh tempo untuk dibayarkan. Untuk
keperluan pelaporan keuangan, nilai beban bunga diakui sampai dengan
tanggal pelaporan walaupun saat jatuh tempo melewati tanggal pelaporan.
(10) Beban subsidi diakui pada saat kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan
subsidi telah timbul.
(11) Beban Hibah diakui pada saat perjanjian hibah atau NPHD
disepakati/ditandatangani meskipun masih melalui proses verifikasi. Pada saat
hibah telah diterima maka pada akhir periode akuntansi harus dilakukan
penyesuaian.
(12) Pengakuan beban bantuan sosial dilakukan bersamaan dengan penyaluran belanja
bantuan sosial atau diakui dengan kondisi bersamaan dengan pengeluaran kas
(basis kas), mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan sebelum
dilakukan verifikasi atas persyaratan penyaluran bantuan sosial. Pada akhir periode
akuntansi harus dilakukan penyesuaian terhadap pengakuan belanja ini.
(13) Beban Penyusutan dan amortisasi diakui saat akhir tahun/periode akuntansi
berdasarkan metode penyusutan dan amortisasi yang sudah ditetapkan dengan
mengacu pada bukti memorial yang diterbitkan.
(14) Beban Penyisihan Piutang diakui saat akhir tahun/periode akuntansi berdasarkan
persentase cadangan piutang yang sudah ditetapkan dengan mengacu pada bukti
memorial yang diterbitkan.
(15) Pengukuran Beban Operasi berdasarkan jumlah nominal beban yang timbul. Beban
diukur dengan menggunakan mata uang rupiah dan disajikan dalam Laporan
Operasional (LO). Rincian dari Beban Operasi dijelaskan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK).
(16) Beban transfer diakui pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah. Dalam
hal pada akhir periode akuntansi terdapat alokasi dana yang harus dibagihasilkan
tetapi belum disalurkan dan sudah diketahui daerah yang berhak menerima, maka
nilai tersebut dapat diakui sebagai beban atau yang berarti beban diakui dengan
kondisi sebelum pengeluaran kas (basis kas).
(17) Beban Transfer diukur berdasarkan jumlah nominal yang diserahkan untuk
dibagihasilkan. Beban transfer diukur dengan mata uang rupiah dan disajikan dalam
Laporan Operasional (LO). Rincian dari Beban Transfer dijelaskan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
(18) Dengan alasan kepraktisan dan faktor ketidakpastian akan terjadinya Beban Non
Operasional dan Beban Luar Biasa maka timbulnya kewajiban diakui bersamaan
dengan pengeluaran kas (basis kas) berdasarkan jumlah nominal yang diserahkan
untuk dibagihasilkan.
(19) Penyajian dan Pengungkapan Beban Non Operasional disajikan dalam Laporan
Operasional (LO). Rincian dari Beban Non Operasional dijelaskan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
(20) Transaksi beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan
Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal
transaksi. Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan
sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat
memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari beban.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 19
f. Kebijakan Akuntansi Aset
(01) Aset dilaksifikasikan menjadi aset lancer dan aset non lancer
(02) Kaspemerintahdaerahyangdikuasaidandibawahtanggungjawabbendaharaumumdaer
ahterdiridari:
a) saldorekeningkasdaerah,yaitusaldorekeningpadabankyangditentukanolehkepalad
aerahuntukmenampungpenerimaandanpengeluaran.
b) setarakas,antaralainberupasuratutangnegara(SUN)/obligasidandepositokurangdari
3bulan,yangdikelolaolehbendaharaumumdaerah.
(03) Piutangpajak,piutangretribusi,danpiutangpendapatanaslidaerahlainnyayangberasalda
ripungutanpendapatandaerahuntukdapatdiakuisebagaipiutangharusmemenuhikriteria
:
a) telahditerbitkansuratketetapan;dan/atau
b) telahditerbitkansuratpenagihandantelahdilaksanakanpenagihan.
(04) Pengukuranpiutangpendapatanyang berasaldariperaturanperundang-
undanganadalahsebagaiberikut:
a) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt
agihanyangditetapkanberdasarkansuratketetapankurangbayaryangditerbitkan;
b) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt
agihanyangtelahditetapkanterutangolehPengadilanPajakuntukWPyangmengajuka
nbanding;
c) Disajikansebesarnilaiyangbelumdilunasisampaidengantanggalpelaporandarisetiapt
agihanyangmasihprosesbandingataskeberatandanbelumditetapkanolehlembagaya
ngmenanganiperadilanpajak;
d) Disajikansebesarnilaibersihyangdapatdirealisasikan(netrealizablevalue)kecualiunt
ukpiutangyangdiaturdalamundang-undangtersendiri. dan kebijakan penyisihan
piutang tidak tertagih telah diatur oleh Pemerintah daerah.
(05) Penyisihanpiutangdiperhitungkandandibukukandenganperiodeyangsamatimbulnyapi
utang,sehinggadapatmenggambarkannilaiyangbetul-
betuldiharapkandapatditagih.Penyisihanpiutangyangkemungkinantidaktertagihdapatdi
prediksiberdasarkanpengalamanmasalaludenganmelakukananalisaterhadapsaldo-
saldopiutangyangmasihoutstanding.
(06) PenggolonganKualitasPiutangPajakyangpemungutannyaDibayarSendiriolehWajibPaj
ak(selfassessment)dilakukandenganketentuan:
a) Kualitaslancar,dengankriteria:
1) Umurpiutang0 ( nol ) tahun sampai dengan 1 ( satu ) tahun;dan/atau
2) Wajibpajakmenyetujuihasilpemeriksaan;dan/atau
3) Wajibpajakkooperatif;dan/atau
4) Wajibpajaklikuid;dan/atau
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 20
5) Wajibpajaktidakmengajukankeberatan/banding.
b) KualitasKurangLancar,dengankriteria:
1) Umurpiutangdi atas 1 ( satu ) tahun sampai dengan 3 ( tiga ) tahun;dan/atau
2) Wajibpajakkurangkooperatifdalampemeriksaan;dan/atau
3) Wajibpajakmenyetujuisebagianhasilpemeriksaan;dan/atau
4) Wajibpajakmengajukankeberatan/banding.
c) KualitasDiragukan,dengankriteria:
1) Umurpiutang di atas 3 ( tiga ) tahun sampai dengan 5 ( lima ) tahun;dan/atau
2) Wajibpajaktidakkooperatif;dan/atau
3) Wajibpajaktidakmenyetujuiseluruhhasilpemeriksaan;dan/atau
4) Wajibpajakmengalamikesulitanlikuiditas.
d) KualitasMacet,dengankriteria:
1) Umurpiutanglebih dari 5( lima )tahun;dan/atau
2) Wajibpajaktidakditemukan;dan/atau
3) Wajibpajakbangkrut/meninggaldunia;dan/atau
4) Wajibpajakmengalamimusibah(forcemajeure).
(07) PenggolongankualitaspiutangpajakyangpemungutannyaditetapkanolehGubernur(offic
ialassessment)dilakukandenganketentuan:
a) KualitasLancar,dengankriteria:
1) Umurpiutangkurangdari1tahun;dan/atau
2) Wajibpajakkooper `atif;dan/atau
3) Wajibpajaklikuid;dan/atau
4) Wajibpajaktidakmengajukankeberatan/banding.
b) KualitasKurangLancar,dengankriteria:
1) Umurpiutang1sampaidengan2tahun;dan/atau
2) Wajibpajakkurangkooperatif;dan/atau
3) Wajibpajakmengajukankeberatan/banding.
c) KualitasDiragukan,dengankriteria:
1) Umurpiutang3sampaidengan5tahun;dan/atau
2) Wajibpajaktidakkooperatif;dan/atau
3) Wajibpajakmengalamikesulitanlikuiditas.
d) KualitasMacet,dengankriteria:
1) Umurpiutangdiatas5tahun;dan/atau
2) Wajibpajaktidakditemukan;dan/atau
3) Wajibpajakbangkrut/meninggaldunia;dan/atau
4) Wajibpajakmengalamimusibah(forcemajeure).
(08) PenggolonganKualitasPiutangBukanPajak,dilakukandenganketentuan:
a) KualitasLancar,apabilabelumdilakukanpelunasansampaidengantanggaljatuhtempo
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 21
yangditetapkan;
b) KualitasKurangLancar,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktangga
lSuratTagihanPertamatidakdilakukanpelunasan;
c) KualitasDiragukan,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktanggalSur
atTagihanKeduatidakdilakukanpelunasan;dan
d) KualitasMacet,apabiladalamjangkawaktu1(satu)bulanterhitungsejaktanggalSuratT
agihanKetigatidakdilakukanpelunasan.
(09) PenyisihanPiutangTidakTertagihuntukPajak,ditetapkansebesar:
a) KualitasLancarsebesar0,5%;
b) KualitasKurangLancarsebesar10%(sepuluhperseratus)daripiutangkualitaskurangla
ncarsetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);
c) KualitasDiragukansebesar50%(limapuluhperseratus)daripiutangdengankualitasdir
agukansetelahdikurangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);dan
d) KualitasMacet100%(seratusperseratus)daripiutangdengankualitasmacetsetelahdik
urangidengannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada).
(10) PenyisihanPiutangTidakTertagihuntukobjekbukanpajak,ditetapkansebesar:
a) 0,5%(nolkomalimaperseratus)dariPiutangdengankualitaslancar;
b) 10%(sepuluhperseratus)dariPiutangdengankualitaskuranglancarsetelahdikurangid
engannilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada);
c) 50%(limapuluhperseratus)dariPiutangdengankualitasdiragukansetelahdikurangi
dengan nilai agunan ataunilai barangsitaan (jika ada);dan
d) 100%(seratusperseratus)dariPiutangdengankualitasmacetsetelahdikurangidengan
nilaiagunanataunilaibarangsitaan(jikaada).
(11) Uraianpenjelasaninformasiataspenyisihanpiutangtidaktertagihdisajikandalamcatatana
taslaporankeuangan(CaLK).
(12) Biaya dibayar dimuka dicatat pada akhir periode sebesar sisa pembayaran yang
belum diperoleh prestasinya oleh pemerintah daerah.
(13) Persediaandapatterdiridari:
a) Barangkonsumsi;
b) Amunisi;
c) Bahanuntukpemeliharaan;
d) Sukucadang;
e) Persediaanuntuktujuanstrategis/berjaga-jaga;
f) Pitacukaidanleges;
g) Bahanbaku;
h) Barangdalamproses/setengahjadi;
i) Tanah/bangunan/peralatan mesin/buku
untukdijualataudiserahkankepadamasyarakat;
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 22
j) Hewan, tanaman dan hasil pengembangbiakan
untukdijualataudiserahkankepadamasyarakat;
k) Barangcetakan;
l) Perangko dan materai;
m) Obat-obatan dan bahan farmasi;
n) Barangpakai habis lainnya.
(14) Padaakhirperiodeakuntansi,persediaandicatatberdasarkanhasilinventarisasifisik(stock
opname).
(15) Biayaperolehanapabiladiperolehdenganpembelian;
(16) Hargapokokproduksiapabiladiperolehdenganmemproduksisendiri;
(17) Nilaiwajar,apabiladiperolehdengancaralainnya seperti donasi/rampasan, hasil
pengembangbiakan hewan atau tanaman yang akan dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
(18) Persediaandinilai dengan menggunakanharga pembelian terakhir.
(19) Bebanpersediaandicatatsebesarpemakaianpersediaan(useofgoods).
(20) Kebijakanakuntansiinimencatatpersediaansecaraperiodik.
(21) Suatupengeluarankasatauasetdapatdiakuisebagaiinvestasiapabilamemenuhisalahsat
ukriteria:
a) Kemungkinanmanfaatekonomikdanmanfaatsosialataujasapontensialdimasayanga
kandatangatassuatuinvestasitersebutdapatdiperolehpemerintahdaerah;
b) Nilaiperolehanataunilaiwajarinvestasidapatdiukursecaramemadai(reliable).
(22) Penilaianinvestasidilakukandengantigametodeyaitu:
a) Metodebiaya;
Denganmenggunakanmetodebiaya,investasidicatatsebesarbiayaperolehan.Pengh
asilanatasinvestasitersebutdiakuisebesarbagianhasilyangditerimadantidakmempe
ngaruhibesarnyainvestasipadabadanusaha/badanhukumyangterkait.
b) Metodeekuitas;
Dengan menggunakan metode ekuitas investasi awal dicatat sebesar
biayaperolehandanditambahataudikurangisebesarbagianlabaataurugisetelahtangg
alperolehan.Bagianlabakecualidividendalambentuksahamyangditerimaakanmengu
ranginilaiinvestasi.Penyesuaianterhadapnilaiinvestasijugadiperlukanuntukmengub
ahporsikepemilikaninvestasi,misalnyaadanyaperubahanyangtimbulakibatpengaruh
valutaasingsertarevaluasiasettetap.
c) Metodenilaibersihyangdapatdirealisasikan;
Metode
nilaibersihyangdapatdirealisasikandigunakanterutamauntukkepemilikanyangakand
ilepas/dijualdalamjangkawaktudekat.Pengukurannilaiyangdapatdirealisasikanyaitu
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 23
dilakukanagingatasinvestasinonpermanen.
(23) Penggunaanmetodediatasdidasarkanpadakriteriasebagaiberikut:
a) Kepemilikankurangdari20%menggunakanmetodebiaya;
b) Kepemilikan20%sampai50%,ataukepemilikankurangdari20%tetapimemilikipengar
uhyangsignifikanmenggunakanmetodeekuitas;
c) Kepemilikanlebihdari50%menggunakanmetodeekuitas;
d) Kepemilikanbersifatnonpermanenmenggunakanmetodenilaibersihyangdirealisasik
an.
(24) Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan
meliputi:
a. Tanah
b. Peralatan dan mesin, yang antara lain terdiri atas:
1) Alat-alat berat dan alat-alat besar
2) Alat-alat angkutan
3) Alat-alat bengkel dan alat ukur
4) Alat-alat pertanian/peternakan
5) Alat-alat kantor dan rumah tangga
6) Alat studio dan alat komunikasi
7) Alat-alat kedokteran
8) Alat-alat laboratorium
9) Alat keamanan
c. Gedung dan bangunan, yang antara lain terdiri atas:
1) Bangunan gedung
2) Bangunan monumen
d. Jalan, irigasi dan jaringan, yang antara lain terdiri atas:
1) Jalan dan jembatan
2) Bangunan air/irigasi
3) Instalasi
4) Jaringan
e. Aset tetap lainnya, yang antara lain terdiri atas:
1) Buku dan perpustakaan
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 24
2) Barang bercorak kesenian/kebudayaan
3) Hewan/ternak dan tumbuhan
4) Aset tetap renovasi
f. Konstruksi dalam pengerjaan
(25) Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam
kondisi siap dipakai.
(26) Gedung dan bangunan mencakup seluruh bangunan gedung dan bangunan
monumen yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
(27) Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin alat-alat berat, kendaraan
bermotor/alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alat studio dan komunikasi/alat
elektronik, alat pertanian/peternakan, alat kedokteran dan kesehatan, alat
laboratorium, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya
signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi
siap pakai.
(28) Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan dan jembatan, bangunan air/irigasi,
instalasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah daerah serta dimiliki dan/atau
dikuasai oleh pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
(29) Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai. Misalnya buku dan
perpustakaan, barang bercorak kesenian/kebudayaan, hewan/ternak dan tumbuhan
serta aset tetap renovasi.
(30) Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.
(31) Asettetapdinilaidenganbiayaperolehan.Apabilapenilaianasettetapdenganmenggunaka
nbiayaperolehantidakmemungkinkanmakanilaiasettetapdidasarkanpadanilaiwajarpad
asaatperolehan.
(32) Aset tetap yang digunakan bersama oleh beberapa SKPD (unit/satuan kerja),
pengakuan aset tetap bersangkutan dilakukan/dicatat oleh SKPD yang melakukan
pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan) terhadap aset tetap tersebut.
(33) Pengeluaran setelah perolehan suatu aset tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang
akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 25
(34) Pengeluaran setelah perolehan aset tetap (seperti pengeluaran belanja
pemeliharaan aset tetap) yang memenuhi kriteria kapitalisasi aset tetap akan
diperlakukan sebagai penambah umur ekonomis aset tetap.
(35) Penambahan masa manfaat atas pengeluaran setelah perolehan diatur sebagai
berikut:
No. Jenis Aset Tetap
% Pengeluaran setelah perolehan
terhadap harga perolehan
Penambahan Masa Manfaat
1. Gedung dan Bangunan
Sampai dengan 30%
> 30% s.d 45%
> 45% s.d 65%
> 65% s.d 85%
> 85%
0 tahun
5 tahun
10 tahun
15 tahun
20 tahun
2. Jalan
Sampai dengan 30%
> 30% s.d 45%
> 45% s.d 65%
> 65% s.d 85%
> 85%
0 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
10 tahun
3. Jembatan dan irigasi
Sampai dengan 30%
> 30% s.d 45%
> 45% s.d 65%
> 65% s.d 85%
> 85%
0 tahun
5 tahun
10 tahun
15 tahun
20 tahun
(36) Untuk pengeluaran setelah perolehan selain gedung, bangunan, jalan,
irigasi, dan jembatan hanya menambah nilai perolehan aset tetap
tersebut tetapi tidak menambah masa manfaat.
(37) Penambahan masa manfaat atas Aset Tetap akibat adanya perbaikan,
dilakukan untuk perbaikan Aset Tetap yang diperoleh setelah
ditetapkannya Peraturan Gubernur No 48 Tahun 2015 tentang
Kebijakan Akuntansi pemerintah Provinsi Banten.
(38) Berikut adalah Masa Manfaat (umur ekonomis) Aset Tetap
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 26
(39) M
a
s
a
m
a
n
f
a
a
t
a
s
e
t
t
e
t
a
p
t
e
r
t
e
n
t
u
y
a
n
g
m
emiliki sifat dan karakteristik khusus dapat berbeda dengan Tabel Masa Manfaat
No. Uraian Masa Manfaat
(Tahun)
1. Peralatan dan Mesin, terdiri atas:
1.1 Alat-alat berat 8
1.2 Alat-alat Angkutan
a. Kendaran Bermotor Roda 4 atau lebih 8
b. Kendaran Bermotor Roda 2 dan 3 4
c. Alat Angkut tidak bermotor 4
d. Alat Angkut Bermotor Udara 20
1.3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur
a. Alat bengkel Bermesin 8
b. Alat Bengkel Tidak bermesin 4
c. Alat Ukur 8
1.4 Alat-alat Pertanian/Peternakan 4
1.5 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 4
1.6 Alat-alat Studio dan Alat Komunikasi 4
1.7 Alat-alat Kedokteran 4
1.8 Alat-alat Laboratorium 4
1.9 Alat Keamanan 4
2. Gedung dan Bangunan, terdiri atas:
2.1 Bangunan Gedung 20
2.2 Bangunan Monumen 20
3. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas:
3.1 Jalan dan Jembatan
a. Jalan 10
b. Jembatan 20
3.2 Bangunan Air/Irigasi 20
3.3 Instalasi 20
3.4 Jaringan 20
4. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas:
4.1 Aset Tetap Renovasi Sesuai dengan
umur ekonomik
mana yang lebih
pendek antara
masa manfaat aset
dengan masa
pinjaman/sewa
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 27
(umur ekonomis) Aset Tetap diatas dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. Misalnya kendaraan perorangan dinas roda
empat atau lebih dapat dihapuskan/dijual/dilelang setelah berusia 5 tahun walaupun
menurut Tabel Masa Manfaat (Umur Ekonomis) aset tetap alat angkutan
mempunyai manfaat 8 tahun, ketentuan penghapusan aset tetap alat angkutan darat
(kendaraan perorangan dinas roda empat) tersebut disesuaikandengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(40) Penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan asumsi nilai
sisa Aset tetap sebesar nol. Nilai sisa nol sebagaimana dimaksud hanya dalam
rangka perhitungan Penyusutan Aset Tetap.
(41) Penyusutan dihitung dengan pendekatan tahunan yaitu satu tahun penuh pada
tanggal 31 Desember tahun berkenaan meskipun baru diperoleh satu atau dua
bulan bahkan satu atau dua hari.
(42) Aset Tetap yang seluruh nilainya te1ah disusutkan dan secara teknis masih dapat
dimanfaatkan tetap disajikan di neraca dengan menunjukkan nilai perolehan dan
akumulasi penyusutannya.
(43) Aset Tetap tersebut dicatat dalam kelompok aset tetap dan diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
(44) Aset Tetap yang seluruh nilainya telah disusutkan tidak berarti dilakukan
penghapusan. Penghapusan terhadap Aset Tetap tersebut mengikuti ketentuan
peraturan perundang undangan pengelolaan Barang Milik Daerah.
(45) Laporankeuanganharusmengungkapkanuntukmasing-
masingjenisasettetapsebagaiberikut:
a. Dasarpenilaianyangdigunakanuntukmenentukannilaitercatat(carryingamount);
b. RekonsiliasijumlahtercatatpadaawaldanakhirperiodeyangmenunjukkanPenambaha
n;Pelepasan;Akumulasi Penyusutan dan Perubahan Nilai (jika ada) dan
Mutasiasettetaplainnya;
c. Informasi penyusutan, meliputi: nilai penyusutan, metode penyusutan yang
digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan dan nilai tercatat
bruto serta akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
(46) KonstruksiDalamPengerjaanmencakuptanah, peralatandanmesin, gedungdan
bangunan,jalan,irigasi danjaringan,dan asettetap
lainnyayangprosesperolehannyadan/ataupembangunannyamembutuhkansuatuperiod
ewaktutertentudanbelumselesai.Perolehanmelaluikontrakkonstruksipadaumumnyam
emerlukansuatuperiodewaktutertentu.Periodewaktuperolehantersebutbisakurangatau
lebihdarisatuperiodeakuntansi.
(47) SuatubendaberwujudharusdiakuisebagaiKonstruksiDalamPengerjaanjika:
a) besarkemungkinanbahwamanfaatekonomimasayangakandatangberkaitandengan
asettersebutakandiperoleh;
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 28
b) biayaperolehantersebutdapatdiukursecaraandal;dan
c) asettersebutmasihdalamprosespengerjaan.
(48) KonstruksiDalamPengerjaanbiasanyamerupakanasetyangdimaksudkandigunakanunt
ukoperasionalpemerintahdaerahataudimanfaatkanolehmasyarakatdalamjangkapanja
ngdanolehkarenanyadiklasifikasikandalamasettetap.
(49) KonstruksiDalamPengerjaandipindahkankeposasettetapyangbersangkutanjikakriteria
berikutiniterpenuhi:
a) Konstruksisecarasubstansitelahselesaidikerjakan;dan
b) Dapatmemberikanmanfaat/jasasesuaidengantujuanperolehan;
(50) SuatuKonstruksiDalamPengerjaandipindahkankeasettetapyangbersangkutansetelahp
ekerjaankonstruksitersebutdinyatakanselesaidansiapdigunakansesuaidengantujuanp
erolehannya.
g. Kebijakan Akuntansi Kewajiban
(01) Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua
kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang;
(02) Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya,
meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika:
a) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b) Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas
dasar jangka panjang; dan
c) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
(03) Kewajibandiakuipadasaatdanapinjamanditerimadan/ataupadasaatkewajibantimbul.
(04) Kewajibandicatatsebesarnilainominal.Kewajibandalammatauangasingdijabarkandand
inyatakandalammatauangrupiah.Penjabaranmatauangasingmenggunakankurstengah
banksentralpadatanggalneraca.
(05) Padasaatpemerintahdaerahmenerimahakatasbarang,termasukbarangdalamperjalana
nyang
telahmenjadihaknya,pemerintahdaerahharusmengakuikewajibanatasjumlahyangbelu
mdibayarkanuntukbarangtersebut
(06) Bilakontraktormembangunfasilitasatauperalatansesuaidenganspesifikasiyangadapad
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 29
akontrakperjanjiandenganpemerintahdaerah,jumlahyangdicatatharusberdasarkanreal
isasifisikkemajuanpekerjaansesuaidenganberitaacarakemajuanpekerjaan
(07) Padaakhirperiodepelaporan,saldopungutan/potonganberupaPFKyangbelumdisetorka
nkepadapihaklainharusdicatatpadalaporankeuangansebesarjumlahyangmasihharusdi
setorkan.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 30
BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
4.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
4.1.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp. 88.300.000,- atau mencapai 117,73% dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp. 75.000.000,-. Pendapatan Kantor Penghubung berasal
dari retribusi Wisma Banten dengan realisasinya adalah sebagai berikut :
Tabel I
Realisasi Pendapatan Kantor Penghubung Tahun 2015
APBD Murni
Tahun 2015
Perubahan
APBD Tahun
2015
Selisih
Lebih/(Kurang)
Rp. Rp. Rp. % Rp.
1 2 3 4 5 6=3-4
PENDAPATAN 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)
Pendapatan Asli Daerah 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)
Pendapatan Retribusi Daerah 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)
JUMLAH 75.000.000,00 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)
UraianRealisasi Tahun 2015
Tabel II
Realisasi Pendapatan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun 2014 dan 2015
Realisasi Tahun
2015
Realisasi Tahun
2014
Selisih Realisasi TA.
2015 Terhadap TA. 2014Prosentasi Naik/(Turun)
Rp. Rp. Rp. %
1 2 3 4=2-3 5=4/3
PENDAPATAN 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17
Pendapatan Asli Daerah 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17
Pendapatan Retribusi Daerah 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17
JUMLAH 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 0,17
Uraian
Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi Pendapatan Daerah dapat diuraikan sebagai
berikut :
4.1.1.1.Pendapatan Asli Daerah
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kantor Penghubung Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 88.300.000,- atau 117,73% dari
target yang direncanakan dalam APBDsebesar Rp. 75.000.000,-. Dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 75.600.000,- penerimaan
Pendapatan Asli Daerah lebih besar Rp. 12.700.00,- atau naik 9,73%.
Pendapatan Asli Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten berdasarkan
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 31
objek pendapatan Pendapatan Retribusi Daerah yang berasal dari Wisma
Banten dengan keterangan sebagai berikut :
a. Pendapatan Retribusi Daerah
Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber
pendapatan berasal dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahung
2011 tentang Retribusi Daerah.
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran2015 sebesar
Rp. 88.300.000,-atau 117,73 % dari target sebesar Rp. 75.000.000.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.
75.600.000,- penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran2015 lebih
besar Rp. 12.700.000,-atau naik sebesar9,73%.
Pendapatan Retribusi Daerah Kantor Penghubung Provinsi Banten berasal
dari Retribusi Tempat Penginapan yaitu Wisma Banten.
4.1.2 Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Daerah yang mengurangi
Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten pada T.A 2015 adalah
sebesar Rp. 10.560.647.485,- atau 88% dari anggaran belanja sebesar Rp.
11.993.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja T.A 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 32
Tabel III
Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
APBD Murni
Tahun 2015
Perubahan APBD
Tahun 2015
Selisih Lebih/
(Kurang)
Rp. Rp. Rp. % Rp.
1 2 3 4 5 6=3-4
BELANJA 11.429.000.000,00 11.993.000.000,00 11.860.155.685,00 88,11 132.844.315,00
BELANJA OPERASI 10.218.208.390,00 10.652.208.390,00 10.560.647.485,00 87,01 91.560.905,00
Belanja Belanja Pegawai 2.333.000.000,00 2.547.000.000,00 2.328.297.017,00 91,41 218.702.983,00
Belanja Belanja Barang 7.885.208.390,00 8.105.208.390,00 8.232.350.468,00 85,62 (127.142.078,00)
-
BELANJA MODAL 1.210.791.610,00 1.340.791.610,00 1.299.508.200,00 96,92 41.283.410,00
Belanja Peralatan dan Mesin 919.115.975,00 1.049.115.975,00 1.009.943.200,00 96,27 39.172.775,00
Belanja Gedung dan Bangunan 51.575.635,00 51.575.635,00 51.200.000,00 99,27 375.635,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 26.600.000,00 26.600.000,00 26.350.000,00 99,06 250.000,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 153.500.000,00 153.500.000,00 152.580.000,00 99,40 920.000,00
Belanja Aset Lainnya 60.000.000,00 60.000.000,00 59.435.000,00 99,06 565.000,00
JUMLAH 11.429.000.000,00 11.993.000.000,00 11.860.155.685,00 132.844.315,00
UraianRealisasi Tahun 2015
Realisasi Belanja TA.2015 sebesar Rp. 10.560.647.485,-. Sedangkan realisasi Belanja
Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 7.174.987.680,-.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 33
Tabel IV
Realisasi Belanja Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 dan
Tahun 2014
Realisasi
Tahun (n-1)
Selisih Realisasi TA.n
Terhadap TA.(n-1)
Prosentasi
Naik/(Turun)
Rp. Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4=2-3 5=4/3
BELANJA 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 0,47
BELANJA OPERASI 9.261.139.285,00 6.504.173.680,00 2.756.965.605,00 0,42
Belanja Belanja Pegawai 2.328.297.017,00 2.561.517.974,00 (233.220.957,00) (0,09)
Belanja Belanja Barang 6.932.842.268,00 3.942.655.706,00 2.990.186.562,00 0,76
-
BELANJA MODAL 1.299.508.200,00 670.814.000,00 628.694.200,00 0,94
Belanja Tanah - -
Belanja Peralatan dan Mesin 1.009.943.200,00 622.360.000,00 387.583.200,00 0,62
Belanja Gedung dan Bangunan 51.200.000,00 48.454.000,00 2.746.000,00 0,06
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 26.350.000,00 26.350.000,00 xxx
Belanja Aset Tetap Lainnya 152.580.000,00 152.580.000,00 xxx
Belanja Aset Lainnya 59.435.000,00 59.435.000,00 xxx
JUMLAH 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 xxx
Uraian
Realisasi
Tahun n
4.1.2.1 Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.
9.261.139.285,- atau 86,94% dari anggaransebesar Rp.10.652.208.390,-
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.
6.504.173.680,- realisasi belanja operasi Tahun Anggaran 2014
bertambahsebesar Rp. 2.759.965.605,- atau naik 42%. Rincian realisasi belanja
operasi sebagai berikut :
4.1.2.1.1 Belanja Pegawai
Jumlah Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2015sebesar
Rp. 2.328.297.017 atau 91,41% dari anggaran sebesar Rp.
2.547.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2014sebesar Rp. 2.026.927.974,- realisasi Belanja Pegawai Tahun
Anggaran 2015bertambahsebesar Rp. 301.369.043 atau naik15%
yang terdiri dari:
a. Belanja Pegawai Tidak Langsung dengan realisasi sebesar Rp.
2.328.297.017,- atau 91,41% dari anggaran sebesar Rp.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 34
2.547.000.000,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2014 sebesar Rp. 2.026.927.974,-, realisasi Belanja Pegawai
Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar
Rp.301.369.043,- atau naik 15%. Hal ini disebabkanBelanja
pegawai tidak langsung digunakan untuk pembayaran gaji dan
tunjangan PNS serta Kepala SKPD. Terdapat penambahan PNS
terhitung mulai Tahun 2015 sebanyak 3 orang sehingga terdapat
kenaikan belanja pegawai ;
b. Belanja Pegawai Langsung tahun 2015 realisasi sebesar Rp.
325.081.000,- atau 86,89% dari anggaran sebesar Rp.
374.110.000,-Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai Langsung
Tahun Anggaran 2015 berkurang sebesar Rp. 209.509.000,-atau
turun 39% dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014
sebesar Rp. 534.590.000,-. Hal ini disebabkan adanya
pembatasan honorarium kegiatan yang ada di tahun 2015.
Realisasi belanja pegawai langsung digunakan untuk belanja
pegawai yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan.
4.1.2.1.2 Belanja Barang
Belanja barang meliputi belanja barang dan jasa sebagai
penunjang pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang
sifatnya rutinitas dan tidak menghasilkan aset tetap. Realisasi
Belanja Barang Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.
6.932.842.268,- atau 17% dari anggaran sebesar Rp.
8.105.208.390,-. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2014sebesar Rp. 3.942.655.706,- realisasi Belanja Barang Tahun
Anggaran 2015bertambah sebesar Rp. 2.990.186.562,-atau naik
76%.. Hal ini disebabkan adanya penambahan anggaran kegiatan,
pada tahun 2014 pagu anggaran Kantor Penghubung sebesar Rp.
7.716.000.000,- dan terdapat kenaikan pagu anggaran sebesar Rp.
4.277.000.000,- atau 55% dari pagu anggaran tahun 2015 sebesar
Rp. 11.993.000.000,-.
4.1.2.2 Belanja Modal
Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Realisasi Belanja Modal tahun 2015adalah sebesar
Rp.1.299.508.200,- atau 96,92% dari anggaran sebesar Rp.1.340.791.610,-.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 35
670.814.000,-, realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015bertambah
sebesar Rp. 628.694.200,- atau naik93,72%.
4.1.2.2.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin T.A 2015 adalah
sebesar Rp 1.009.943.200, mengalami kenaikan sebesar 62% bila
dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
T.A 2014sebesar Rp. 622.360.000,-. Hal ini disebabkan pada T.A
2015 Belanja Modal Peralatan dan Mesin terdapat pembelian
Kendaraan bermotor sebesar Rp. 61.800.000,-; Pembelian Electric
Generating Set sebesar Rp. 98.000.000,-; Pembelian Meubelair
sebesar Rp. 294.250.000,- dan Pembelian Mesin dan Komputer
sebesar Rp. 188.511.610,-.
4.1.2.2.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal T.A 2015 dan T.A 2014adalah masing-
masing sebesar Rp. 51.200.000,- dan Rp. 48.454.000,-. Realisasi
Belanja Modal T.A 2015 mengalami kenaikan sebesar 6%
dibandingkan Realisasi Belanja Modal T.A 2014.
4.1.2.2.3 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan T.A 2015 dan
T.A 2014adalah masing-masing sebesar Rp. 26.350.000,- dan Tahun
2014Tidak ada Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan.
4.1.2.2.4Belanja Aset Tetap Lainnya
Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya T.A 2015 dan T.A 2014adalah
masing-masing sebesar Rp. 59.435.000 dan pada Tahun 2014 Tidak
ada Realisasi Belanja Modal Aset lainnya.
4.1.2.2.5Belanja Aset Lainnya
Realisasi Belanja Aset Lainnya T.A 2015 dan T.A 2014adalah
masing-masing sebesar Rp. 59.435.000,- dan Tidak ada Realisasi
Belanja Modal Aset Lainnya.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 36
Grafik dan Tabel V :Komposisi RealisasiBelanja Modal Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015
4.1.3 Surplus/(Defisit)
Surplus/(Defisit) adalah jumlah Pendapatan setelah dikurangi dengan Belanja dan
Transfer. Dalam APBD Tahun Anggaran 2015, Kantor Penghubung Provinsi Banten
menganggarkan defisit sebesar (Rpxxx) dengan realisasi surplus sebesar Rpxxx, hal ini
terjadi karena realisasi pendapatan melampaui target serta realisasi belanja dan
transfer dibawah anggaran yang ditetapkan. Tahun Anggaran n terjadi surplus sebesar
Rpxxx. Tabel perhitungan Surplus/(Defisit) dapat digambarkan sebagai berikut :
No Uraian Realisasi Tahun 2015
Rp. %
1 2 3 4
1 Belanja Peralatan dan Mesin 1.009.943.200,00 96%
2 Belanja Gedung dan Bangunan 51.200.000,00 99%
3 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 26.350.000,00 99%
4 Belanja Aset Tetap Lainnya 152.580.000,00 99%
5 Belanja Aset Lainnya 59.435.000,00 99%
Jumlah 1.299.508.200,00 97%
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 37
Tabel VI
Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit) Tahun 2015
Rp. Rp. % Rp.
1 2 3 4 5 6 =3-4
1 PENDAPATAN 75.000.000,00 88.300.000,00 117,73 (13.300.000,00)
2 BELANJA DAN TRANSFER 11.993.000.000,00 10.560.647.485,00 88,06 1.432.352.515,00
3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (11.918.000.000,00) (10.472.347.485,00) 29,68 (1.445.652.515,00)
No UraianRealisasi Tahun 2015Anggaran Tahun 2015
Selisih Lebih/
(Kurang)
Tabel VII
Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit) Tahun 2015 dan Tahun 2014
Rp. % Rp. Rp. Rp.
1 2 4 5 6 =3-4 7 8
1 PENDAPATAN 88.300.000,00 75.600.000,00 12.700.000,00 16,80
2 BELANJA DAN TRANSFER 10.560.647.485,00 7.174.987.680,00 3.385.659.805,00 47,19
3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (10.472.347.485,00) (7.099.387.680,00) (3.372.959.805,00) 47,51
Persentase
Naik/(Turun)
Selisih Realisasi
Tahun 2015
Terhadap Tahun
2014
No UraianRealisasi Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014
4.2Penjelasan Pos-pos LO
Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus
akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan. LO menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas yang penyajiannya disandingkan dengan
periode sebelumnya.
4.2.1 Pendapatan LO
Realisasi Pendapatan LO Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 88.300.000,-,
sedangkan realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0, Hal ini disebabkan penerapan
basis akrual baru dimulai Tahun 2015. Rincian Pendapatan LO adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 38
Tabel VIII
Realisasi Pendapatan LO Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
No Uraian Thn 2015 Thn 2014
Rp Rp % Rp1 2 3 4 5 6
Pendapatan-LO 88.300.000 0 100 8.830.000
PAD-LO 88.300.000 0 100 8.830.000
- Pajak Daerah - LO 0 0 100 0
- Retribusi Daerah - LO 88.300.000 0 100 8.830.000
Naik (Turun)
4.2.2 Beban LO
Realisasi Beban LO Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 10.560.64, sedangkan
realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0,. Hal ini disebabkan penerapan basis akrual
baru dimulai Tahun 2015. Rincian Beban LO adalah sebagai berikut:
Tabel IX
Realisasi Beban LO Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Uraian Thn 2015 Thn 2014
Rp Rp % Rp
2 3 4 5 6
Beban 10.560.647.485 0 100 10.560.647.485
Beban Operasi 9.261.139.285 0 100 9.261.139.285
- Belanja Pegawai - LO 2.328.297.017 0 100 2.328.297.017
- Beban barang dan Jasa 7.077.942.730 0 100 7.077.942.730
- Beban Penyusutan dan
Amortisasi 547.146.062 0 100 547.146.062
- Beban lain-lain 6.000.000 0 100 6.000.000
Naik (Turun)
4.2.3 Defisit Non Operasional
Realisasi Defisit Non Operasional Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 615.647.000,-,
sedangkan realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0, Hal ini disebabkan penerapan
basis akrual baru dimulai Tahun 2015. Rincian Defisit Non Operasional adalah sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 39
Tabel X
Realisasi Defisit Non-Opereasional Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
No Uraian Thn 2015 Thn 2014
Rp Rp % Rp
1 2 3 4 5 6
Defisit Non Operasional
- Defisit Penjualan Aset
Non Lancar-LO0 0 - -
- Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang0 0 - -
- Defisit dari Kegiatan Non
Operasional - LO615.647.000 0 100 615.647.000
Naik (Turun)
4.2.4 Beban Luar Biasa
Realisasi Beban Luar Biasa Tahun 2015 adalah sebesar Rp 0, sedangkan
realisasi Tahun 2014 adalah sebesar Rp0. Rincian Beban Luar Biasa adalah sebagai
berikut:
Tabel XI
Realisasi Beban Luar Biasa Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
No Uraian Thn 2015 Thn 2014
Rp Rp % Rp
1 2 3 4 5 6
Beban Luar Biasa
- Beban Luar Biasa 0 0 0 0
Naik (Turun)
4.3Penjelasan Pos-pos Neraca
4.3.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan
2014adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- yang merupakan kas yang
dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang
berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum
disetorkan ke Kas Daerah per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara
Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 40
Tabel XII
Realisasi Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Keterangan Tahun 2015 Tahun 2014
Kas di Bendahara Pengeluaran-Tunai 0 0
Kas di Bendahara Pengeluaran-Bank 0 0
Jumlah 0 0
4.3.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar masing-masing Rp 0,- dan Rp 0,- Kas di Bendahara
Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di
bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Pajak/Retribusi.
Tabel XIII
Realisasi Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Keterangan 2015 2014
Kas di Bendahara Penerimaan-Tunai - -
Kas di Bendahara Penerimaan-Bank - -
4.3.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,-.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah
tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik
saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan
Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 41
Tabel XIV
Realisasi Kas Lainnya dan Setara Kas Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Jenis 2015 2014
Jasa Giro yang belum disetor ke Kas Daerah - -
Pajak yang belum disetor - -
Honor kegiatan yang belum dibagikan - -
Pengembalian belanja belum disetor ke Kas Daerah - -
Jumlah - -
4.3.4 Piutang
Saldo Piutang per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing
adalah sebesar RP. O,- dan Rp. 0,-. Piutang merupakan hak atau pengakuan
pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun
belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang disajikan sebagai berikut:
Tabel XV
Realisasi Piutang Bukan Pajak Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Uraian 2015 2014
Piutang Pendapatan - -
Piutang Lainnya - -
Jumlah - -
4.3.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp. 0,- dan Rp 0,-.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yangditentukan
oleh kualitas piutang masing-masing debitur.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 42
4.3.8 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah sebesar Rp. 0,- dan Rp. 0,. Belanja Dibayar di Muka
merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya.
Tabel XVI
Realisasi Rincian Belanja Dibayar di Muka Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Keterangan 2015 2014
Beban Dibayar Dimuka 2,347,976.04 2.228.485,48
Jumlah 2,347,976.04 2.228.485,48
4.3.9 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah
sebesar Rp. 39.266.550,- dan Rp. 26.778.600,-.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan Kantor
Penghubung Provinsi Banten digunakan untuk operasional Kantor dan wisma
Penghubung Provinsi Banten. Rincian Persediaan Kantor Penghubung Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2015 dan 2014
Tabel XVII
Realisasi Rincian Persediaan Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
Keterangan 2015 2014
Persediaan 39.266.550 26.778.600
Jumlah 39.266.550 26.778.600
4.3.13 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah pada Kantor Penghubung Provinsi Banten
tidak ada.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 43
4.3.14 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan
2014 adalah Rp. 3.817.989.697,- dan Rp. 2.867.254.400,-. Mutasi nilai Peralatan
dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 2.867.254.400,00
Mutasi tambah: 9.600.000,00
Pembelian 1.009.943.200,00
Hibah Barang 0,00
Mutasi kurang:
Ekstra Kompatibel 163.707.903,28
Saldo per 31 Desember 2015 3.723.089.696,72
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 2.094.883.368,00
Nilai Buku per 31 Desember 2015 1.628.206.329,00
4.3.15 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Rp. 2.455.388.000,- dan Rp. 2.413.788.000,-. Mutasi transaksi terhadap Gedung
dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 2.413.788.000
Mutasi tambah:
Pembangunan tambahan ruang kelas 51.200.000
Mutasi kurang: 9.600.000
Saldo per 31 Desember 2015 2.455.388.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 862.791.649
Nilai Buku per 31 Desember 2015 1.592.596.351
4.3.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp. 35.418.000,- dan Rp. 9.068.000,-. Pada
tahun 2015 terjadi mutasi tambah sebesar Rp. 26.350.000,- yang merupakan
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 44
penambahan jaringan teknologi informasi. Mutasi transaksi terhadap Jalan,
Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 9.068.000
Mutasi tambah:
Penambahan jaringan teknologi informasi 26.350.000
Mutasi kurang:
Saldo per 31 Desember 2015 35.418.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 3.868.257
Nilai Buku per 31 Desember 2015 31.549.743
4.3.17 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi dan jaringan.Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan
2014adalah Rp. 292.510.000,- dan Rp. 139.930.000,-. Aset tetap tersebut
berupa barang bercorak kesenian. Terdapat mutasi tambah atas aset tetap ini
untuk Tahun 2015.Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
4.3.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp. 0,-dan Rp 0,-.
4.3.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan
2014 adalah masing-masing Rp. 2.961.543.273,- dan Rp. 0,-. Akumulasi
Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi
dalam Pengerjaan (KDP).Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 45
Tabel XVIII
Realisasi Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Kantor Penghubung Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2015 dan Tahun Anggaran 2014
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 3.723.089.697 2.094.883.368 1.628.206.329
2 Gedung dan Bangunan 2.455.388.000 862.791.649 1.592.596.351
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 35.418.000 3.868.257 31.549.743
4 Aset Tetap Lainnya 29.251.000 - -
2.961.543.274 3.252.352.423Akumulasi Penyusutan
4.3.20 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Rp. 29.717.500,- dan Rp. 0,-. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud
berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor.Mutasi
transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 -
Mutasi tambah:
Pembelian 29.717.500
Mutasi kurang:
Saldo per 31 Desember 2015 29.717.500
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2015 29.717.500
Nilai Buku per 31 Desember 2015 29.717.500
4.3.21 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp.
615.647 dan Rp. 0,-. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang
berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional
entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 46
Saldo per 31 Desember 2014 651.147.000
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan
- penghapusan BMN 615.647.000
Saldo per 31 Desember 2015 651.147.000
4.3.23 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp.x0,- Utang kepada Pihak Ketiga
merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang
harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari
12 (dua belas bulan).Tidak ada transaksi utang kepada pihak ketiga di Kantor
Penghubung Provinsi Banten.
4.3.24 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014
sebesar Rp. 0,-dan Rp. 0,-.Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan
yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan.
Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa
konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Tidak
terdapat transaksi Pendapatan Diterima di Muka yang ada di Kantor Penghubung
Provinsi Banten.
4.3.25 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp. 6.110.194.485,48 dan Rp. 0,-. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas
disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 47
4.4Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel XIX
Kantor Penghubung Provinsi Banten
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2015 Dan 2014
NO. URAIAN 2015 2014
1 EKUITAS AWAL 6.110.194.485,48 0
2 SURPLUS/DEFISIT-LO (10.486.732.809,72) 0
3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN 0
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 0
LAIN-LAIN 0
- KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 0 0
- KOREKSI ASET TETAP 0 0
4 - KOREKSI ATAS BEBAN 0 0
5 - KOREKSI ATAS PENDAPATAN 0 0
6 - KOREKSI LAIN-LAIN (2.479.614.712,00) 0
7 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 0 0
EKUITAS AKHIR (6.856.153.036,24) 0
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 48
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN
Kebijakan keuangan Provinsi Banten tidak terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi
Banten yaitu : ”Bersatu MewujudkanRakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan
Taqwa” yang dijabarkan kepada 5 (lima) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi
tersebut.
Yang terkait dengan kebijakan keuangan diantaranya adalah misi Peningkatan Mutu
dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik dan Bersih (Misi 5).
Kantor Penghubung adalah perangkat daerah mempunyai tugas membantu
Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah dibidang Hubungan Antar Lembaga
Promosi dan Informasi yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor Nomor 3 Tahun
2012 tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Provinsi
Banten. Sejalan dengan Tupoksi tersebut dan percepatan dalam rangka Hubungan Antar
Lembaga, Pelayanan terhadap Gubernur/Wakil Gubernur, Ketua DPRD dan unsur
Muspida serta masyarakat, penyampaian informasi. perlu dibangun sarana yaitu berupa
dokumen perencanaan, anggaran, kegiatan dan pelaporan dalam melaksanakan
kegiatan.
Kantor Penghubung mempunyai tugas pokok melaksanakan Penyusunan dan
Pelaksanaan Kebijakan di bidang Hubungan Antar Lembaga menurut Perda Nomor 3
Tahun 2012. sebagaimana diketahui bahwa Undang-undang Nomor 23 tahun 2002
adalah yang mendasari pembentukan berdirinya provinsi Banten yang juga
dilatarbelakangi dengan Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan
Otonomi Daerah, tentunya hal ini merupakan konsekuensi dari Pemerintah Daerah.
Kantor Penghubung Provinsi Banten sebagai SKPD terdepan dalam hal hubungan
dengan pemerintahan di luar Provinsi Banten berkedudukan di Provinsi DKI Jakarta,
ibukota negara Republik Indonesia. Kantor Penghubung Provinsi Banten berkedudukan di
Tebet Timur No. 51, Jakarta Selatan.
Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015
Catatan atas Laporan Keuangan 49
BAB VII
PENUTUP
Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan Kantor Penghubung Provinsi
Banten yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Kantor
Penghubung Provinsi Banten, disajikan dengan harapan dapat memberikan gambaran
lebih rinci melalui rangkaian keterangan pendapatan, belanja maupun pembiayaan pada
kurun waktu satu tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2015. Catatan Atas Laporan
Keuangan Daerah merupakan salah satu media informasi Keuangan Daerah untuk
mengukur kinerja Kantor Penghubung Provinsi Banten pada tahun anggaran berjalan
serta sebagai alat kontrol, kendali dan pengawasan.
Akhirnya berkat pertolongan dan kemudahan dari ALLAH SWT, Laporan
Keuangan Kantor Penghubung Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 telah
diselesaikan, semoga dapat memberikan arahan dan dasar dalam melaksanakan
penggunaan anggaran pada tahun selanjutnya.
Kepala Kantor Penghubung
Provinsi Banten
Drs. H. ADE PURNAMA Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19590606 1986031 016