case report oa 2014

10
BAB I PENDAHULUAN Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Prevelensi OA lutut di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15.5% pada pria dan 12.7% pada wanita. Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan, panggul, kaki, dan tulang belakang (spine) meskipun bisa terjadi pada sendi sinovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi sinovial ini meningkat dengan pertambahan usia. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat yang lebih berat, nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat mengganggu mobilitas pasien. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang usia lanjut di Indonesia menderita cacat karena OA. Oleh karena itu tantangan terhadap dampak OA akan semakin besar karena semakin banyaknya populasi yang berusia tua. Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui penyebabnya yang dikenali sebagai idiopatik. Osteoartritis sekunder dapat terjadi akibat trauma pada sendi, infeksi, perkembangan, kelainan neurologi dan metabolik. Osteoartritis merupakan sekuen retrogresif dari perubahan sel dan matriks yang berakibat kerusakan struktur dan fungsi kartilago artikular, diikuti oleh

Upload: steven-matuali

Post on 12-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

osteoartritis

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Prevelensi OA lutut di Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai 15.5% pada pria dan 12.7% pada wanita. Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan, panggul, kaki, dan tulang belakang (spine) meskipun bisa terjadi pada sendi sinovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi sinovial ini meningkat dengan pertambahan usia. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat yang lebih berat, nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat mengganggu mobilitas pasien. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang usia lanjut di Indonesia menderita cacat karena OA. Oleh karena itu tantangan terhadap dampak OA akan semakin besar karena semakin banyaknya populasi yang berusia tua.

Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui penyebabnya yang dikenali sebagai idiopatik. Osteoartritis sekunder dapat terjadi akibat trauma pada sendi, infeksi, perkembangan, kelainan neurologi dan metabolik. Osteoartritis merupakan sekuen retrogresif dari perubahan sel dan matriks yang berakibat kerusakan struktur dan fungsi kartilago artikular, diikuti oleh reaksi perbaikan dan remodeling tulang. Karena reaksi perbaikan dan remodeling tulang ini, kecepatan degenerasi sendi bergantung pada tiap individu dan sendi.

BAB II

ILUSTRASI KASUSSeorang ibu (pasien) dengan umur 62 tahun dengan nama berinisial J, datang dengan keluhan nyeri di dengkul sebelah kiri sejak 3 bulan yang lalu, namun semakin memberat sejak adanya bengkak dilututnya yang muncul kurang lebih seminggu yang lalu. Pasien mengatakan bengkaknya tidak mengecil setelah dikompres dengan air dingin ataupun setelah pasien beristirahat. Nyeri yang pasien rasakan berupa rasa sakit yang tajam sampai ketulang. Rasa sakit yang pasien rasakan tidak menjalar dan dirasakan khusus nya pada saat beraktifitas.Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah dengkul kiri yang sering kaku khusus nya pada pagi hari tetapi hanya sebentar. Kaku pada dengkul pasien sudah berlangsung sejak 3 bulan yang lalu. Kaku pada dengkulnya tidak menjalar,hanya terlokalisasi di dengkul kiri saja. Pasien merasa terdapat keterbatasan dalam menggerakan kaki kirinya, pasien menyatakan bahwa dia tidak dapat menekuk kaki pasien secara utuh. Biasanya kaku ini muncul pada pagi hari setelah pasien bangun tidur dengan durasi sekitar setengah jam. Saat kaku ini muncul, pasien tidak bisa menggerakkan kaki kirinya sama sekali, pasien hanya bisa diam di tempat tidur. Saat dicoba digerakkan oleh orang lain, kaki kiri pasien hanya bisa bergeser ke kanan ataupun kiri, tidak bisa ditekuk dan kadang pasien juga merasakan gemertak ketika coba lututnya coba digerakkan.

Hal yang memperburuk rasa sakit adalah ketika pasien naik turun tangga dan berganti posisi dari duduk ke berdiri. Hal yang memperingan rasa sakit pasien adalah dengan mengistirahatkan dengkulnya apabila sudah muncul rasa sakit sampai rasa sakitnya mereda, kira-kira 2-5menit. Dari skala 1 sampai 10, pasien merasa rasa sakitnya ada pada skala nomor 7. Kondisi ini menyebabkan pasien susah menggerakkan kakinya, dan menyebabkan terhambatnya aktivitas sehari-hari pasien. Pasien masih bisa berjalan namun harus secara pelan-pelan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, kesadaran kompos mentis, berat badan 73 kg, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80x per menit, dan suhu 37 C. Pada pemeriksaan lutut ditemukan nyeri tekan (+), hangat (+), dan krepitasi (+)

BAB III

DISKUSII. DIAGNOSIS KERJA

Suspek Osteoartritis

(Alasannya: Karena berdasarkan umur pasien yang sudah tua yang rentan terkena penyakit degeneratif dan dari keluhan pasien, yaitu nyeri pada sendi besar yakni lutut kiri dan dengan pola unilateral yang merupakan ciri dari gejala klinis OA. Keluhan tambahan seperti kaku pada pagi hari dengan durasi sebentar (kurang dari 30 menit) dengan terdengar nya bunyi krepitus pada saat sendi digerakan. Namun diagnosis osteoartritis tidak cukup jika menilai hanya dari keluhan pasien, umum nya dilakukan x-ray pada sendi yang bermasalah. X-ray dapat menunjukan penipisan tulang rawan pada sendi yang mengakibatkan nyeri karena fungsi nya sebagai shock absorber tidak lagi normal. Lalu pemeriksaan seperti aspirasi cairan sendi dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain seperti gout artritis, infeksi, dan penyebab lain dari inflamatori artritis)II. DIAGNOSIS BANDING

Rheumatoidartritis(Alasannya : Dari gejala-gejala tersebut yang dapat dipikirkan adalah OA dan RA karena sama-sama memiliki gejala seperti sakit pada sendi, namun yang membedakannya adalah RA merupakan penyakit autoimmune dan dapat menyerang orang dengan usia muda ataupun tua, gejala yang di timbulkan RA relatif cepat bila dibandingkan dengan OA. Gejala yang di timbulkan RA umumnya bilateral dan kaku pada pagi hari yang dirasakan pasien umumnya berdurasi sekitar 1 jam)Patofisiologi

Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim (stromelysin dan asam metalloproteinase) yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraselulerGambaran utama pada osteoarthritis adalah:1. Destruksi kartilago yang progresif2. Terbentuknya kista subartikular3. Sklerosis yang mengelilingi tulang4. Terbentuknya osteofit5. Adanya fibrosis kapsul

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi.Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progressif.Jadi, secara ringkas Osteoarthritis adalah radang sendi akibat ausnya tulang persendian karena sering dipakai (sering memikul beban tubuh); kerusakan rawan sendi disertai tulang baru; kandungan cairan sinovial dalam kartilago akan menurun sehingga proteoglikan juga menurun. Karena efek pelindung proteoglikan menurun, jaringan kolagen pada kartilago akan mengalami degradasi dan kemudian kembali mengalami degenerasi.Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Radiologi (X-Ray)Yang diperhatikan dalam pemeriksaan radiologi: Jarak antar sendi menyempit Osteofit Pembentukan tulang di sekitar sendi Peningkatan densitas / sklereosis subchondral Kisti tulangb. Pemeriksaan Laboratorium (Serum)Faktor rheumatoid ditemukan dalam serumc. Analisa Cairan EngselDokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui apakah nyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh infeksi.d. Pengamatan dengan Kamera (Artroskopi)Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang. Dokter akan mengamati ketidaknormalan yang terjadi.Tata laksanaRencana Pengobatan :

1. Terapi non farmakologik

Pengurangan berat badan pasien

Penggunaan decker lutut

Mengedukasi pasien untuk berolahraga yang bertujuan untuk menguatkan otot sekitar sendi lutut

Mengedukasi pasien untuk pola hidup sehat

2. Terapi farmakologik

Salah satu suplemen makanan yang digunakan untuk terapi osteoarthritis adalah Glucosamine dan Chondroitin, masing-masing memiliki fungsi yaitu:

Glukosamine adalah bahan pembentukan proteoglycan, bekerja dengan merangsang pertumbuhan tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan.

Chondroitin Sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menghambat perusakan tulang rawan.

Selain itu, golongan untuk obat yaitu :

a. Golongan Penghilang Nyeri (NSAID)

Mampu menghilangkan nyeri, tetapi hati-hati dengan iritasi lambung.

b. Suntikan Hyaluronat

Memberi pelumasan sendi ke lutut

c. Cairan Glukokortikoid

Mengatasi sendi bengkak

d. Fisioterapi

e. Operasi Lutut

Bedah Arthroscopy

BAB IVDAFTAR PUSTAKA

Definisi osteoarthritis diambil dari:

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoarthritis/basics/definition/con-20014749Mccance L, Huether E, Brashers L, Rose S. Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Philadelphia: Mosby Elsevier, 2010

Gejala dan pengobatan diambil dari:

http://emedicine.medscape.com/article/330487-overviewDan L. Longo et al. Harrison's Principles of Internal Medicine 18th Edition.USA.McGrawHill.2011Robert B.Salter,MD.Textbook of Disorders and Injuries of The Musculotskeletal System.USALippincott Williams & Lkins.1999