carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... ucapan pertama di hari...

13

Upload: buinga

Post on 17-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan
Page 2: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

Carnation

Page 3: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan atau huruf h, untuk peng-gunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak melakukan pelanggaran hak eko-nomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan atau huruf g, untuk penggunaan secra komesial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipi-dana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000.00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan
Page 5: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

CarnationCopyright ©2017 Sanaz NadyaEditor: Pradita Seti Rahayu

Hak cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali tahun 2017 oleh PT Elex Media Komputindo,Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

717030616ISBN: 978-602-04-1264-1

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Page 6: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan
Page 7: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan
Page 8: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

Prolog “Apa yang harus kusesali? Memendam perasaan

atau kepergianmu?”

Ketika cahaya matahari tidak kuasa menerangi kemelut dalam jiwa Della, ia memilih untuk bersembunyi di balik awan kelabu. Berganti tugas dengan rintik air hujan yang mulai membasahi setelan serbahitam Della. Sentuhan di­ngin itu meresap masuk ke dalam hati gadis yang beberapa hari lagi akan menjalani Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sepatu teplek yang setia menemani hari berkabungnya ternoda, dibiarkan terselimuti tanah merah basah seperti penyesalan yang menggerayangi hati­

nya.“Della! Ayo, pulang!”Teriakan itu tidak hanya menyadarkan betapa kuyup

tubuhnya, tetapi juga membangunkan dari lamunan. Pan­dangan yang sejak setengah jam lalu terpaku pada ukiran

Page 9: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

2

nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga di tangan kanannya.

“Maaf.” Ucapan pertama di hari penuh tangis ini.Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di

atas gundukan tanah bertabur kelopak bunga, Della berlari meninggalkan makam untuk menghampiri laki­laki yang sejak tadi menungguinya dengan payung putih. Tepat ketika adik perempuannya ikut masuk ke dalam perlindungan payung, Amar memberikan jaket. Sambil berharap, rangkulan eratnya mampu memberi kekuatan.

iii

Sepasang kakak adik itu tidak sadar kalau langkah mereka diikuti manik cokelat terang sejak gadis itu masih berdiri mematung memandangi pusara. Bukan tubuh basah kuyup yang menyita perhatian Varo, melainkan ekspresi tak terbacanya. Awalnya ia menyangka kalau tangis gadis itu tersamar hujan, tapi air muka yang terbilang datar membelokkan kesimpulan dalam benak Varo.

“Papa lama.” Varo cemberut begitu ayahnya masuk mobil.

Sembari meletakkan payung di jok belakang, Aria menghirup napas dalam. “Papa nggak mungkin langsung pulang gitu aja, Varo.”

“Lain kali hati­hati, Pa.” Varo cemberut beberapa saat. “Aku nggak ngebayang kalau kecelakaan kemarin juga merenggut Papa. Nanti Varo sendirian.”

“Semua orang akan pergi pada waktunya, siap nggak siap.”

Page 10: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

3

Bukannya Varo kehabisan kata­kata untuk membalas ucapan ayahnya, tapi ia memilih bungkam karena mobil mereka melewati Della. Masih dengan ekspresi datar dibarengi sorot tegas bak meladeni lawan perdebatan. Benaknya penuh akan terkaan hubungan yang dimiliki gadis itu dengan anak laki­laki korban kecelakaan yang melibatkan ayahnya.

Page 11: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

Membuang Kenangan“Jangan salahkan kenangan, ia sempat membuatmu

bahagia dan bersinar”

Della menyisir kamarnya yang dipenuhi poster­poster anime1. Setelah meletakkan kardus kosong bekas air mineral di lantai, gadis itu menaiki kasur. Jemari lentiknya mencopoti satu per satu koleksi posternya yang tersebar di dinding. Mulai dari Tokyo Ghoul yang sadis, Sword Art Online dengan sentuhan action serta dramanya, sampai anime romance-comedy macam Gekkan Shoujo Nozaki­kun yang bisa bikin perutnya bergejolak kesakitan saking lucunya pun dilepas dengan wajah datar.

Mata bermanik cokelat gelap Della yang dinaungi bulu mata lentik bergerak­gerak mengikuti kesibukan tangannya yang memindahkan beberapa figurin2 ke dalam kardus. Per gelangan tangan tersemat di pinggang langsingnya

1 Animasi yang berasal dari Jepang2 Juga biasa disebut Action Figure, patung atau cetakan yang menye rupai

satu karakter anime maupun game dengan pose tertentu yang terbuat dari plastik atau bahan lain

Page 12: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

5

sejenak setelah memasukkan Kirito3—action figure miliknya yang terakhir, menunggu otaknya memberi informasi jejak koleksi yang ia simpan atau sembunyikan di kamar. Embusan napas keluar ketika ia ingat akan sesuatu, diikuti ayunan rambut ikat kudanya akibat kepalanya yang menoleh cepat ke arah laci ke tiga di meja belajarnya—tempat ia menyimpan foto­foto heroine4 yang ia sukai.

“Ada apaan nih? Lo mau pindah atau renovasi kamar?” Mata Amar membesar melihat adiknya memangkas habis koleksi anime yang dikumpulkannya kurang lebih selama dua tahun belakangan. “Seriusan ini Della bukan sih? Adik gue si pecinta anime, kenapa barang­barang kesayangan lo ditaruh di kardus bertuliskan ‘bakar’ gitu?”

“Minggir deh kalau nggak mau dibakar juga,” sahutnya cuek sambil melempar amplop putih berisi setumpuk foto heroine ke dalam kardus.

“Duh, gue mau dong dibakar pake cinta lo.” Amar menggoda adiknya dengan melirik ke kanan­kiri, memper­hatikan air muka Della yang belum berubah—datar. Se saat setelah Della menusuknya dengan tatapan membunuh, Amar sadar kalau adiknya ini tidak sedang bercanda—ka­pan juga dia mudah diajak bergurau? “Anjaaay, adik gue mau pensiun dari dunia yang digelutinya selama bertahun­tahun! Puja kerang ajaib5.”

“Puja kerang ajaib!” teriakan Juan terdengar duluan sebelum ia berlari mengelilingi kamar dengan pakaian

3 Kirito; Kazuto Kirigaya, pemeran utama laki-laki di anime Sword Art Online4 Sebutan untuk tokoh perempuan yang dominan, biasanya dijadikan

‘pendamping’ tokoh utama laki-laki5 Puja Kerang Ajaib, kalimat yang diucapkan oleh karakter utama dalam

suatu episode di animasi Spongebob Squarepants

Page 13: Carnation · nama di batu nisan perlahan beralih ke segenggam bunga ... Ucapan pertama di hari penuh tangis ini. Setelah meletakkan beberapa tangkai anyelir putih di atas gundukan

6

unik. Kostum tersebut terdiri dari topeng plastik hitam yang dilubangi di bagian mata, kedua tangan yang terlapisi sarung tangan khusus cuci piring, serta sarung kotak­kotak yang diikat di leher seperti Superman.

“Anak buah gue dateng!”Amartino Okto, yang usianya hampir menginjak kepala

dua itu ikut berlari mengitari kamar. Kakak serta adik satu­satunya itu terkadang suka menggila bersama di sekitar Della. Mereka berdua tidak terlalu mirip kecuali rambut lurus yang diturunkan dari Andien—ibu mereka. Della tidak begitu masalah dengan gen rambut ikal dari ayahnya, Aldris. Tetapi, satu yang disesalkan Della adalah kejailan ayahnya saat beliau kecil tercermin pada diri dua anak lelakinya.

Pernah suatu hari ketika mereka makan malam bersama, Della diceramahi ibunya akibat mendapat nilai ujian terkecil untuk pelajaran Matematika. Hal menyebalkannya ialah, Amar dengan deretan gigi putihnya nyengir lebar sambil menunjukkan skor sempurna saat mengikuti kuis Aljabar Linier di tahun pertamanya di Teknik Industri.

Kakaknya itu mengesalkan sekali, kan? Belum lagi kalau bermain dengan Juan seperti beberapa saat lalu. Untung­nya, mereka berdua sudah keluar kamar. Kalau tidak, mungkin emosi Della benar­benar tumpah dan memarahi mereka sampai duduk bersimpuh meminta maaf dengan wajah tertekuk. Ya, sejak kecil memang Della yang paling pemarah di rumah ini. Jika kejengkelannya sudah memun­cak, orangtuanya saja kadang kesulitan meredam. Tetapi, seiring bertambahnya usia, emosi Della sudah membaik. Dia belajar mengendalikan luapan emosi dengan mengunci mulut nya rapat­rapat ketika kepalanya mendidih.