card elektrik (barcode) sebagai sistem · pdf filejurnal ilmiah rekam medis dan informatika...

16
INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628 Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM KOMPUTERISASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT MEDIKA MULYA WONOGIRI Oleh: Tominanto Apikes Citra Medika Surakarta ABSTRAKSI Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode observasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat program komputerisasi pendaftaran pasien berbasis card electric di rumah sakit medika mulya wonogiri yang dapat mempermudah serta mempercepat proses pelayanan dan mempermudah petugas dalam pembuatan laporan yang rapi dan akurat. Variabel- variabel yang digunakan yaitu pasien, dokter, poliklinik, wilayah, petugas pendaftaran pasien, dan loket pendaftaran pasien. Subyek dalam penelitian ini yaitu petugas pendaftaran pasien, dan obyek dalam penelitian ini yaitu pencatatan dan pengelolaan pendaftaran pasien. Instrumen penelitiannya adalah pedoman wawancara. Analisis datanya adalah deskriptif dan visualisasi. Proses pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit Medika Mulya Wonogiri memungkinkan untuk dikembangkan, oleh sebab itu penulis berusaha membuat komputerisasi pendaftaran. Tabel yang digunakan melibatkan tujuh tabel yaitu tabel pasien, tabel dokter, tabel poliklinik, tabel tindakan, tabel wilayah, tabel diagnosa serta tabel transaksi. Komputerisasi ini akan menghasilkan laporan yang antara lain Kartu Indentitas Berobat (KIB), Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP), laporan rekap data pasien, laporan data dokter, laporan data tindakan, laporan data poliklinik, laporan data diagnosa, laporan data wilayah, ringkasan riwayat poliklinik pasien, laporan transaksi. Komputerisasi pendaftaran pasien akan membantu mempercepat dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri. Kata Kunci: Barcode, Card Elektrik, Pendaftaran Pasien PENDAHULUAN

Upload: ngothu

Post on 01-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1

CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM KOMPUTERISASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

MEDIKA MULYA WONOGIRI

Oleh: Tominanto

Apikes Citra Medika Surakarta

ABSTRAKSI

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode observasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat program komputerisasi pendaftaran pasien berbasis card electric di rumah sakit medika mulya wonogiri yang dapat mempermudah serta mempercepat proses pelayanan dan mempermudah petugas dalam pembuatan laporan yang rapi dan akurat. Variabel- variabel yang digunakan yaitu pasien, dokter, poliklinik, wilayah, petugas pendaftaran pasien, dan loket pendaftaran pasien. Subyek dalam penelitian ini yaitu petugas pendaftaran pasien, dan obyek dalam penelitian ini yaitu pencatatan dan pengelolaan pendaftaran pasien. Instrumen penelitiannya adalah pedoman wawancara. Analisis datanya adalah deskriptif dan visualisasi. Proses pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit Medika Mulya Wonogiri memungkinkan untuk dikembangkan, oleh sebab itu penulis berusaha membuat komputerisasi pendaftaran. Tabel yang digunakan melibatkan tujuh tabel yaitu tabel pasien, tabel dokter, tabel poliklinik, tabel tindakan, tabel wilayah, tabel diagnosa serta tabel transaksi. Komputerisasi ini akan menghasilkan laporan yang antara lain Kartu Indentitas Berobat (KIB), Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP), laporan rekap data pasien, laporan data dokter, laporan data tindakan, laporan data poliklinik, laporan data diagnosa, laporan data wilayah, ringkasan riwayat poliklinik pasien, laporan transaksi. Komputerisasi pendaftaran pasien akan membantu mempercepat dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri. Kata Kunci: Barcode, Card Elektrik, Pendaftaran Pasien PENDAHULUAN

Page 2: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 2

Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat mulai dari pendaftaran sampai dengan pengolahan data hasil dari pelayanan tersebut, akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan rumah sakit yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan dan pengambilan keputusan guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit (Azrul Azwar,1996: 30).

Pelayanan rumah sakit yang baik perlu tata kerja yang tertib, rapi, teliti, cepat, dan tanpa kesalahan serta pasien tidak menunggu terlalu lama pada saat pendaftaran juga dalam pengolahan data hasil pelayanan diperlukan ketelitian yang tinggi sehingga data yang dihasilkan bisa cepat, akurat dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen rumah sakit. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya pendekatan teknologi informasi di sebuah rumah sakit yang berbasis komputer sebagai alat pengolah data. Dalam hal ini adalah menyusun instruksi dalam pengolahan data elekronik sehingga akan tercipta rangkaian sistem informasi yang dibutuhkan berupa perangkat lunak sistem informasi (Widyantini, 2001: 21). Salah satu peningkatan pelayanan rumah sakit diantaranya adalah dalam pelayanan bidang rekam medik, yaitu pendekatan teknologi informasi berbasis komputer dalam rekam medik baik pada bagian pendaftaran maupun pengolahan data hasil pelayanan.

KAJIAN PUSTAKA Rumah Sakit

Rumah sakit adalah sebuah organisasi yang mengelola sarana pelayanan kesehatan yaitu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat yang dikelola oleh pemerintah atau swasta. (Depkes,1997). Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia rumah sakit dibedakan menjadi beberapa macam, ditinjau dari kepemilikan meliputi : Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.

Tipe Rumah Sakit di Indonesia dibedakan menjadi lima berdasarkan akreditasi yang diperolehnya menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, yaitu rumah sakit kelas A, B, C, D, dan E. Rumah sakit kelas A merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan sub spesialis luas, misalnya Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan RSUP Dr.

Page 3: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 3

Sardjito di Yogyakarta. Rumah Sakit kelas B, merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan sub spesialis terbatas, misalnya Rumah Sakit Margono Purwokerto. Rumah Sakit kelas C, merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas, misalnya Rumah Sakit Mardi Lestari Sragen. Rumah Sakit kelas D, merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi, misalnya Rumah Sakit Umum Islam Yakssi Gemolong. Dan Rumah Sakit kelas E, merupakan rumah sakit khusus (special hospital), yang hanya menyelenggarakan satu pelayanan kedokteran saja. (Azwar,1996) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai sasaran dan beberapa tujuan. Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Depkes RI, 1997). Sistem Informasi merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005). Sistem informasi manajemen rumah sakit merupakan sebuah sistem yang terpadu yang menyajikan informasi bagi manajemen rumah sakit guna mendukung fungsi operasional, manajemen serta pengambilan keputusan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Sistem informasi manajemen rumah sakit juga berfungsi mendukung kemudahan dan kecepatan palayanan kesehatan kepada pasien, serta menghindari duplikasi dalam pencatatan dan pengolahan data pasien sehingga tercapai pelayanan yang efisien dan akurat di sebuah organisasi yaitu rumah sakit. (Gordon, 1986). Rekam Medis

Rekam Medis menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Definisi lain menurut Huffman EK, 1992 rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai apa siapa, apa, mengapa, bilamana,dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan

Page 4: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 4

mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.(Depkes RI, 1997).

Penyelenggaraan sistem rekam medis di rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah sama yaitu meliputi : pendaftaran, pelayanan medis, perawatan pelayanan administrasi, pencatatan data rekam medis dan pelaporan, kepala rekam medis yang bertanggung jawab atas terselenggaranya rekam medis di rumah sakit. Tujuan utama rekam medis menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1997 adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Manfaat atau kegunaan rekam medis menurut Gibony (1991) dapat dirumuskan dengan ALFRED, yaitu Administratio, Legal, Financial, Research, Education, dan Documentation.

Administratio adalah data dan informasi yang dihasilkan rekam medis dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsinya guna pengelolaan berbagai sumber daya. Legal adalah dokumen rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hukum terhadap pasien, provider kesehatan (dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya) serta pengelola dan pemilik sarana pelayanan kesehatan. Financial adalah setiap jasa yang diterima pasien bila dicatat dengan lengkap dan benar maka dapat digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar pasien, selain itu jenis dan jumlah kegiatan pelayanan yang tercatat dalam formulir dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. Research adalah dokumen rekam medis yang berisi berbagai macam sehingga dapat dilakukan penelusuran guna kepentingan penelitian. Education adalah dokumen rekam medis, mahasiswa atau pendidik, dan documentation adalah rekam medis sebagai dokumen karena memiliki sejarah medis seseorang. Oleh sebab itu Departemen Kesehatan telah mengatur tata cara pengadaan dan pemusnahan formulir rekam medis.

Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI No. 78 Tahun 1991 dalam Depkes RI (1997), rekam medis memiliki manfaat sebagai sumber informasi medis dari pasien yang berobat ke rumah sakit untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan pasien, alat komunikasi antara dokter satu dengan dokter lainnya, antara dokter dengan para medis dalam memberikan pelayanan kesehatan, pengobatan dan perawatan, bukti tertulis tentang pelayanan

Page 5: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 5

yang telah diberikan oleh rumah sakit dan keperluan lainnya, alat untuk menganalisa dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, alat untuk melindungi kepentingan hukum bagi pasien, dokter dan tenaga kesehatan lain di rumah sakit, untuk penelitian dan pendidikan, untuk perencanaan dan pemanfaatan sumber daya, dan untuk keperluan lain yang ada kaitannya dengan rekam medis. Bagian – Bagian Rekam Medis

Rumah sakit memerlukan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data untuk keperluan manajemen dan kesinambungan pelayanan, karena sistem rekam medis merupakan bagian dari sistem pengelolaan rumah sakit. Pada dasarnya struktur sistem rekam medis terdiri dari dua bagian pokok yaitu pencatat atau penangkap data dan pengolah data. Ditinjau dari cara memperoleh data pasien dan mengolah data sampai memperoleh informasi yang dibutuhkan rumah sakit maka ada beberapa bagian atau tempat baik di luar unit rekam medis atau di dalam unit rekam medis yang berfungsi sebagai penangkap dan penghasil data rekam medis. Adapun bagian rekam medik meliputi: tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi identitas pasien rawat jalan, unit rawat jalan (URJ) yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi medis serta keperawatan pasien rawat jalan, unit gawat darurat (UGD) yaitu bagian ini yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi pasien tentang perawatan gawat darurat, tempat pendaftaran pasien rawat inap (TPPRI) yaitu bagian ini yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi identitas pasien yang akan dan sedang dirawat inap, unit rawat inap (URI) yaitu bagian ini bertanggung jawab terhadap data dan pelayanan medis pasien yang dirawat inap, dan instalasi pemeriksaan penunjang (IPP) yaitu bagian ini bertanggung jawab terhadap data dan informasi hasil pemeriksaan penunjang

Adapun bagian atau tempat untuk mengumpulkan serta mengolah data rekam medis sampai menjadi informasi atau laporan adalah: assembling; bagian ini bertanggung jawab terhadap penelitian kelengkapan isi dokumen rekam medis dan pengendalian nomor rekam medis serta mengendalikan formulir rekam medis, filling; di dalam rekam medis bagian ini bertanggung jawab terhadap penyimpanan, retensi, dan pemusnahan dokumen rekam medis, coding

Page 6: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 6

dan indexing; di dalam unit rekam medis, bagian ini bertanggung jawab terhadap penelitian dan penulisan kode international classification of disease (ICD) dan indeks penyakit, indeks operasi, indeks kematian, serta indeks dokter, analizing dan reporting; bagian ini bertanggung jawab terhadap analisa data dan informasi rekam medis yang sudah terkumpul untuk diolah menjadi laporan atau informasi yang dibutuhkan oleh manajemen rumah sakit), tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) yaitu tempat pendaftaran pasien rawat jalan atau tempat penerimaan pasien rawat jalan disebut juga loket pendaftaran rawat jalan (Depkes RI, 1997).

Tugas Pokok tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) adalah menerima pendaftaran pasien yang akan berobat di rawat jalan, melakukan pencatatan pendaftaran, menyediakan formulir – formulir rekam medis dalam folder dokumen rekam medis (DRM) bagi pasien baru, mengarahkan pasien ke unit rawat jalan (URJ) atau poliklinik yang sesuai dengan keluhannya, dan memberi informasi tentang pelayanan – pelayanan di rumah sakit bersangkutan. Deskripsi tugas pokok TPPRJ adalah 1) menyiapkan formulir dan catatan serta nomor rekam medis yang diperlukan untuk pelayanan terdiri dari formulir dan catatan yang perlu disiapkan yaitu kartu indeks utama pasien (KIUP), kartu identitas berobat (KIB), formulir – formulir DRM rawat jalan baru yang telah diberi nomor rekam medis, buku register pendaftaran pasien rawat jalan, buku catatan penggunaan nomor rekam medis, tracer, buku Ekspedisi untuk serah terima DRM, dan karcis pendaftaran pasien. 2) Menanyakan kepada pasien yang datang apakah sudah pernah berobat? Bila belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti pasien lama. 3) Pelayanan kepada pasien baru meliputi : menanyakan identitas pasien lengkap untuk dicatat pada formulir rekam medis rawat jalan, KIB, KIUP dan DRM, menyerahkan KIB kepada pasien dengan pesan untuk dibawa kembali bila datang berobat berikutnya, menyimpan KIUP sesuai urutan abjad (alfabetik), menanyakan keluhan utamanya guna memudahkan mengarahkan pasien ke poliklinik yang sesuai, menanyakan apakah membawa surat rujukan, mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poliklinik yang sesuai, mengirimkan DRM ke poliklinik yang sesuai dengan menggunakan buku ekspedisi. 4) Pelayanan pasien lama meliputi: menanyakan terlebih dahulu membawa KIB atau tidak, bila membawa KIB, maka catat nama dan no rekam medisnya pada tracer untuk dimintakan DRM lama ke bagian filling, bila tidak membawa KIB,

Page 7: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 7

maka tanyakan nama dan alamatnya untuk dicari di KIUP, mencatat nama dan nomor rekam medis yang ditemukan di KIUP pada tracer untuk dimintakan DRM lama ke bagian filling. 5) Mempersilahkan pasien baru atau lama membayar di loket pembayaran. 6) Pelayanan pasien asuransi kesehatan disesuaikan dengan peraturan dan prosedur asuransi penanggung biaya pelayanan kesehatan.

Sistem Komputer Sistem Komputer adalah proses pengolahan data yang

mengandalkan komputer sebagai alat pengolah data ( Ariyanto, 2002 ). Dalam sistem komputer terdapat beberapa elemen yaitu perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat pelaksana. Perangkat keras adalah bagian dari komputer yang dapat dilihat dan diraba secara nyata. Perangkat lunak atau dapat disebut program adalah sekumpulan perintah atau instruksi untuk menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat keras ini terdiri atas 4 bagian yaitu: 1) input yaitu peralatan untuk memasukkan data dan program, seperti : keyboard, mouse, monitor, 2) central processing unit (CPU) yaitu bagian yang memproses data setelah diinputkan, 3) output yaitu bagian yang mengeluarkan hasil setelah data diproses, misalnya : monitor, printer, scanner, speaker, dan 4) unit memory adalah media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan hasil pengolahan data.

Perangkat lunak dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu: 1) operating sistem software (perangkat lunak sistem operasi) adalah program yang ditulis untuk mengendalikan sistem komputer, misalnya : Windows 98, Windows XP, Windows Vista. 2) language software (perangkat lunak bahasa) adalah program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi atau perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer, misalnya : assembly, basic. 3) Application Software ( perangkat lunak aplikasi ) adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software agar dapat dipergunakan untuk menyelesaikan aplikasi tertentu, misalnya : adobe reader, winam. 3) Perangkat pelaksana (Brainware) adalah manusia yang terlibat dalam sistem komputerisasi, yaitu operator, programmer, dan analisy sistem. Sistem Pemrograman Pemrograman

Page 8: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 8

Pemrograman adalah proses pembuatan program yang berupa instruksi atau perintah yang akan dijalankan sebuah microprocessor, dalam pemrograman dikenal dengan bahasa pemrograman diantaranya: low level language ( bahasa pemrograman level rendah ), middle level language ( bahasa pemrograman level menengah ), high level language ( bahasa pemrograman level tinggi ), dan bahasa pemrograman berorientasi obyek. Sehingga dengan menggunakan bahasa pemrograman ini komputer dapat menjalankan semua perintah atau instruksi yang dibuat oleh manusia. Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman ini komputer menggunakan dua metode yaitu : compiler dan interpreter. Compiler menterjemahkan instruksi – instruksi dalam satu kesatuan dan menggabungkannya dengan yang lain sehingga dihasilkan suatu executable program dan bila saat penerjemahan program terdapat kesalahan, proses eksekusi akan berhenti dan compiler menampilkan pesan kesalahan. Interpreter adalah menterjemahkan bahasa level atas secara urut (sequence) dan sekaligus mengeksekusinya tanpa menghasilkan output berupa file program dalam bahasa mesin yang dapat dieksekusi oleh komputer ( Kurniawan, 2004).

Sistem Basis Data

Basis data adalah kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sistem basis data adalah suatu sistem dimana kumpulan data yang saling berhubungan diorganisasi sedemikian rupa dan disimpan bersama – sama pada suatu sistem atau media elektronik yang tersusun dari banyak file. Sedangkan sistem manajemen basis data adalah kumpulan program yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. (Walijiyanto, 2003). Bagian – bagian sistem basis data diantaranya adalah: basis data, file, record, byte, dan bit. Basis data yaitu sekumpulan bermacam – macam tipe record yang mempunyai hubungan antar record, file yaitu sekumpulan record sejenis secara relasi atau berhubungan, record yaitu sekumpulan data yang saling berhubungan dengan suatu obyek, byte yaitu bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori yang terdiri dari kumpulan bit, dan bit yaitu sistem angka binner yang terdiri atas 2 nilai yaitu 0 dan 1. Sebuah sistem basis data secara lengkap terdapat komponen – komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating sistem), basis data (database), sistem aplikasi (software),

Page 9: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 9

pengolah basis data (data base management sistem), pemakai (user), dan aplikasi lain.

Visual Basic Visual basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan

untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI = Grafic User Interface). Visual Basic merupakan Event Driven Programming (Program terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event atau kejadian tertentu, misalnya : memilih menu utama, file, dsb. Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event akan dijalankan (Suryo A, 2002). Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup windows. Ms.Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan ms.windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis ms.windows. (Agus, 2001). Struktur aplikasi visual basic terdiri dari form, kontrol, properties, method, procedure, dan module. Form adalah windows atau jendela dimana merupakan tempat untuk membuat user interface atau tampilan, kontrol adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat interaksi dengan pemakai (textbox, label, scroll bar), properties adalah nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah obyek Visual Basic, contoh : name, caption, size, dll, method adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu obyek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus, procedure kejadian adalah kode yang berhubungan dengan suatu obyek, kode ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu, dan module adalah kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan aplikasi. (Suryo, 2002). Sekilas tentang Barcode

Barcode merupakan sebuah kode yang berbentuk menyerupai batang. Barcode terdiri dari sebuah bentuk bar dan space (batang hitam dan spasi putih) dalam rasio tertentu yang didefinisikan yang mempresentasikan karakter alphanumerik. Mesin pembaca kode dalam bentuk kumpulan batang. Metode pengkodean yang dinyatakan dalam bentuk garis-garis yang berbeda satu sama lain dan pembacaannya dilakukan dengan bantuan sarana optik yang disebut

Page 10: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 10

dengan barcode reader. Biasanya digunakan dalam pengkodean barang di supermarket, kartu, kode pos pada amplop, dsb. Jenis – jenis barcode yaitu barcode satu dimensi (linear barcodes), dan barcode dua dimensi. Dari banyak jenis barcode yang berbeda-beda, hanya 3 yang umum digunakan antara lain: EAN, UPC dan Code 39.

Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut. Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca. Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya).

Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi. Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan

Gambar 1. Barcode Satu Dimensi

Gambar 2. Barcode 39

Gambar 3. Barcode Dua Dimensi

Page 11: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 11

dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.

Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible. Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan data diperoleh dengan menggunakan metode observasi. Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan data membuat kesimpulan dan membuat laporan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: alur dan prosedur pendaftaran pasien rawat jalan, pengelolaan data pendaftaran pasien rawat jalan, serta rancangan komputerisasi pendaftaran pasien rawat jalan. Subyek penelitian ini adalah petugas pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri. Obyek penelitian ini berupa Sistem Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Medika Mulya Wonogiri.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh peneliti dengan cara mengamati dan melakukan pencatatan secara langsung meliputi data pasien, dan data sekunder diperoleh peneliti dengan cara menggunakan data yang sudah ada atau sudah jadi.

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan hasil penelitian bahwa sistem yang dikembangkan dalam pendaftaran pasien rawat jalan berbasis barcode di Rumah Sakit Medika Mulya adalah data pendaftaran pasien rawat jalan yang terdiri dari data pasien, dokter, poliklinik, diagnosa,

Page 12: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 12

tindakan, transaksi dan wilayah. Dalam sistem tersebut terdapat 6 proses. Pada proses tersebut semua data masing – masing dimasukkkan dan disimpan ke dalam file penyimpanan database untuk kemudian dihasilkan laporan atau informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Perancangan sistem atau desain database dapat dilihat sebagai berikut.

Desain Output

Pengoperasian

Pengaktifan program dimulai dari membuka file yaitu C:\Rwt\Rawat_Jalan.exe dengan cara mengklick 2x file tersebut. Setelah itu anda minta untuk mengisikan password pada forentry_password yang muncul.

Gambar 3 User Akses

RS MEDIKA MULYA WONOGIRI

TIAP BEROBAT KARTUN INI DIBAWA

NO. RM XXXXXX

Nama : x(20) Umur : dd/mm/yy jenkel : Pendidikan : x(15) Alamat : x (30)

KARTU INDEKS BEROBAT

RS MEDIKA MULYA WONOGIRI

NO. RM XXXXXX

Nama : x(20) Umur : dd/mm/yy jenkel : Pendidikan : x(15) Alamat : x (30) Nama ortu : x (20) Alamat : x (30)

KARTU INDEKS UTAMA PASIEN

Gambar 1 Print Out Kartu Indeks Berobat

Gambar 2 Print Out Kartu Indeks

Utama Pasien

Page 13: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 13

Setelah berhasil memasukkan password kemudian akan di

ikuti dengan tampilanya menu utama dari program ini. Fiture – fiture pada program ini dapat langsung dipanggil dengan menggunakan menu ini.

Gambar 4 Menu Utama

Gambar 5 Input Data dokter

Gambar 6 Input Data Diagnosa

Page 14: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 14

Gambar 7 Input Data Wilayah

Gambar 8 Input Data Poliklinik

Gambar 9 Input Data Pasien Rawat

Jalan

Gambar 10 Input Transaksi Rawat Jalan

Gambar 11 Laporan Kartu Pasien

Gambar 12 Laporan Per Poli

Page 15: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 15

KESIMPULAN

Sistem yang dikembangkan dalam pendaftaran pasien rawat jalan berbasis barcode di Rumah Sakit Medika Mulya adalah data pendaftaran pasien rawat jalan yang terdiri dari data pasien, dokter, poliklinik, diagnosa, tindakan, transaksi dan wilayah. Dalam sistem tersebut terdapat 6 proses. Pada proses tersebut semua data masing – masing dimasukkkan dan disimpan ke dalam file penyimpanan database untuk kemudian dihasilkan laporan atau informasi.

Komputerisasi pendaftaran pasien berbasis barcode di Rumah Sakit medika mulya akan menghasilkan laporan meliputi laporan data pasien, data diagnosa, data dokter, data poliklinik, laporan kasus pasien, KIUP, KIB, laporan transaksi per poliklinik, laporan transaksis per diagnosa, laporan transaksis per tanggal kunjungan, dan ringkasan riwayat poliklinik pasien guna menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk pengambilan kebijakan.

Gambar 14 Laporan Per Tanggal

Gambar 15 Laporan Per Diagnosa

Gambar 16 Laporan Per Kasus

Page 16: CARD ELEKTRIK (BARCODE) SEBAGAI SISTEM · PDF fileJurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 1 ... keperawatan pasien rawat jalan, ... ini bertanggung jawab terhadap analisa

INFOKES, VOL. 1 NO. 1 Februari 2010 ISSN : 2086 - 2628

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 16

Komputerisasi pendaftaran pasien berbasis barcode di Rumah Sakit Medika Mulya akan mengurangi tingkat kesalahan petugas rekam medik khususnya pada bagian pendaftaran dalam memasukkan data. DAFTAR PUSTAKA Agus J. 2001. Microsoft Visual Basic 6.0. Edisi IV. Elex Media

Komputindo. Jakarta Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Bimarupa

Aksara. Jakarta Depkes RI. 1997. Buku Pedoman Catatan Medik Rumah Sakit.

Direktorat Jendral Pelyanan Medik. Jakarta Gordon, D. 1986. Sistem Informasi Manajemen. Erlangga. Bandung Hartono, Jogianto. 2001. Analisis Desain. Andi. Yogyakarta Kurniawan, Y. 2004. Dasar-dasar Pemrograman. Edisi 165, Tabloid

PC Plus, Gramedia, Jakarta Natsir M, 2002. Metodologi Penelitian.Ghalia Indonesia. Bogor Notoatmodjo, Soekidjo, Dr.2002. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Rineka Cipta. Jakarta Shintajuliastri.blogspot.com (tgl download 3 januari 2009 Jam

9.44am) Shofari, Bambang. 2000. Pengelolaan Sistem Rekam Medis

Kesehatan. Semarang Siswoutomo, Wiwit.2006. Tips dan Trik Canggih Visual Basic 6. Elex

Media Komputindo. Jakarta Walijianto.2003.Sistem Basis Data. Graha Ilmu. Yogyakarta Widyantini, 2001. Sistem Informasi Manajemen Komputer. Edisi II :

17. Surakarta