cara tanam singkong pola hcs

14
CARA TANAM SINGKONG POLA HCS A. SYARAT PERTUMBUHAN. 1. IKLIM Untuk dapat berproduksi optimal, ubikayu memerlukan curah hujan 150- 200 mm pada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006). Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.

Upload: adrye-sheiya

Post on 23-Oct-2015

674 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

CARA TANAM SINGKONG POLA HCS

A.    SYARAT PERTUMBUHAN.1.       IKLIM         Untuk dapat berproduksi optimal, ubikayu memerlukan curah hujan 150- 200 mm pada umur

1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen (Wargiono, dkk., 2006).

         Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.

         Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.         Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari

terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

2.       MEDIA TANAM.

Page 2: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

         Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.

         Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.

         Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

B.     PEDOMAN BUDIDAYA.

1.       BIBIT.         Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi, disukaikonsumen, dan sesuai

untuk daerah penanaman. Sebaiknya varietas unggul yang dibudidayakan memiliki sifat toleran kekeringan, toleran lahan pH rendah dan/atau tinggi, toleran keracunan Al, dan efektif memanfaatkan hara P yang terikat oleh Al dan Ca.

         Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).         Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam         Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.         Belum tumbuh tunas-tunas baru.

2.       PENGOLAHAN MEDIA TANAM.

a.       Persiapan.Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :

-          Pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.

-          Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.

-          Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.

-          Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

b.      Pembukaan dan pembersihan lahan.-          Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma

(Tumbuhan pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya.-          Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan

menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang memungkinkan ada.

c.       Pembentukan Bedengan (Guludan).-          Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahan penyelesaian. Bedengan atau

pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Page 3: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

-          Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.

d.      Pengapuran (bila diperlukan).-          Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut,

perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan Bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

C.     TEKNIK PENANAMAN.

1.      Penentuan Pola Tanam harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokulturan adalah 80 x 120 cm.

2.      Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati SOT HCS yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman di lahan, hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.

3.      Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek Ketela Pohon, kemudian tanamlah sedalam 5 – 10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam saja.

D.    PEMELIHARAAN TANAMAN.

-          Penyulaman.Untuk bibit yang mati/abnormal segera lakukan penyulaman yakni dengan cara mencabut dan diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.

-          PenyianganPenyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar/tanaman pengganggu yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim, minimal dilakuakan penyiangan 2 kali.Periode kritis atau periode tanaman harus bebas dari tanaman pengganggu adalah antara 5 – 10 minggu HST (Hari Setelah Tanam). Bila tanaman peengganggu tidak terkendali selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% jika dibandingkan dengan kondisi tanpa gangguan tanaman liar/pengganggu.

-          Pembubunan.Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelahnya dibuat seperti gundukan.Waktu pembubunan bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila  tanah disekitar pohon terkikis karena hujan atau karena yang lain, maka perlu dilakukan penimbunan ulang.

Page 4: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

-          Perempelan/Pemangkasan.Perempelan/Pemangkasan tunas perlu dilakukan kerana minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

E.     PEMUPUKAN.Pemupukan perlu dilakukan dengan Pupuk Kandang yang telah diolah terlebih dahulu dengan POLA HCS. Jika pupuk kandang berasal dari ternak yang belum menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar sebanyak 2 ton. Namun jika kotoran berasal dari ternak yang telah menggunakan SOC HCS, maka kebutuhan per hektar hanya 8 kwintal.Adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :

-          Taburkan Bokashi pada setiap lubang 3 hari sebelum tanam pada sore atau pagi hari.-          Semprot dengan SOT HCS pada tiap lubang 1 hari sebelum tanam pada sore atau pagi hari (8

tutup botol SOT HCS dicampur dengan 14 liter air dan gula pasir 3 sendok makan dan diamkan terlebih dahulu selama 15 menit sebelum dikocorkan).

-          Lakukan penyemprotan/pengocoran SOT HCS pada saat 7 HST.-          Selanjutnya lakukan dengan interval 2 minggu sampai usia 3 bulan HST.-          Setelah itu lakukan setiap 1 bulan 1 kali sampai panen.

F.      PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN.Kondisi lahan Ketela Pohon dari awal tanam sampai umur 4-5 bulan HST (Hari Setelah

Tanam) selalu daam keadaan lembab, tapi tidak terlalu becek.Pada tanah kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Pada musin kering,

penyiraman dilakukan dengan cara menyiram langsung namun cara ini dapat merusak gundukan tanah di pangkal pohon.

Yang lebih baik adalah dengan system genangan dengan tujuan agar air dapat meresap ke tanah.

G.    PENANGGULANGAN OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).Lakukan penyemprotan dengan PHEFOC HCS untuk antisipasi dan pencegahan cukup 1

bulan 1 kali.Jika ada gejala terserang OPT maka penyemprotan dengan PHEFOC dapat dilakukan 2

minggu sekali (jangan dibarengkan dengan penyemprotan SOT HCS).

Page 5: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

Budidaya Cabe Organik Pola HCSBerikan sebuah balasan

Buah penghasil rasa pedas yang satu ini memang perlu dilirik, karena cabe membuat penggugah selera makan kita menjadi meningkat, makanya harga cabe bisa melonjak jika tidak sedang musim tanam, sebenarnya kita bisa membudidaya cabe walau hanya satu pot (polybag) sekedar memanfaatkan lahan kosong atau kalau kita tanam di depan rumah bermanfaat sebagai hiasan taman dan hasilnya kita petik buat kebutuhan sehari-hari akan tetapi jika kita menginginkan hasil yang lebih maksimal mari kita pelajari langkah-langkah budidaya cabe organic pola HCS yang baik dan benar. Bertanam cabe dalam polybag relatif mudah dilaksanakan, namun demikian teknis budidaya yang dilaksanakan tetap mengacu pada budidaya cabe secara umum dengan memperhatikan : pemilihan jenis dan varietas benih, persemaian, penyiapan media tanam dan lokasi penanaman.

Yang dimaksud berbasis Organik karena sedikit sekali penggunaan pupuk dan obat yang berbahan kimia. Itupun kalau diperlukan. Yang lebih dominan adalah menggunakan Suplemen Organik Tanaman (SOT) dan pengendali hamanya kita pakai Pestisida, Herbisida,Fungisida Organik Cair (PHEFOC) produksi PT HCS. Mari langsung saja kita mulai pembahasannya.

Page 6: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Cabe

Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan potensi produksinya, tanaman cabe memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai. Banyak faktor lingkungan yang menentukan pertumbuhan cabe. Tetapi secara umum, terdapat empat faktor lingkungan utama yang sangat menentukan , yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air.

a. Suhu

Suhu merupakan faktor penting dalam proses kehidupan tanaman. Hal ini karena semua proses biokimia tanaman sangat dipengaruhi oleh suhu. Supaya tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik, suhu ideal untuk pertumbuhannya harus dipenuhi. Tanaman cabe secara umum dikenal sebagai tanaman sayuran yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas, yakni pada kisaran 15-32 derajat Celcius. Berdasarkan hasil penelitian, suhu optimum tanaman cabe berkisar antara 24-30 derajat Celcius.

b. Cahaya

Cahaya memiliki pengaruh tidak kalah pentingnya dengan suhu. Cahaya merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis tanaman. Tanaman membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang sehat dan pembentukan buah yang maksimum selama masa produksinya. Pada tanaman cabe pada umumnya, cahaya yang dibutuhkan selama 12 jam/hari (berbeda sesuai varietas), sedangkan untuk tanaman cabe dalam wadah/pot, kebutuhan cahayanya dapat direkayasa sesuai kebutuhan, bisa juga dengan menambahkan naungan seperti paranet. Naungan ini sifatnya mengurangi intensitas matahari yang terlalu tinggi. Dengan begitu, cahaya yang dibutuhkan tanaman cabe akan tetap sesuai dengan kebutuhannya.

c. Tanah

Fungsi tanah bagi tanaman tidak hanya menyediakan unsur-unsur mineral, tetapi juga sebagai tempat berpegang dan bertumpunya tanaman agar dapat tumbuh tegak.

Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah, dan mampu mengikat cukup air.

Media tanah yang baik adalah campuran tanah humus, sekam padi dan pupuk kandang fermentasi dengan komposisi 1:1:1.

pH tanah ideal yang dibutuhkan tanaman cabe berkisar antara 4,5-7. Untuk pH tanah yang terlalu rendah (asam) dapat dinaikan dengan menambahkan kation basa seperti kalsium oksida (Cao) atau lebih populer dengan sebutan kapur dolomit. Sebaliknya, pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat menambahkan unsur belerang (sulfur). Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya remah atau poros. Dengan tanah yang poros perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi (pernapasan).

d. Air

Bagi tanaman, air tidak hanya berfungsi sebagai sistem pelarut sel tanaman, tetapi juga sebagai media pengangkutan unsur-unsur makanan di dalam tanah. Karena itu air, air sangat diperlukan dalam proses pertumbuha tanaman. Air yang digunakan sebaiknya bebas polutan dan berkadar

Page 7: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

garam rendah. ph air yang optimum pada tanaman cabe berkisar antara 5-7, dengan kelembababn udara 70-80%. Tanaman cabe lebih menyukai kelembababn rendah daripada kelembaban yang tinggi.

Cara Pemilihan benih Cabe:

1. Ada jenis cabe yang tumbuh baik saat musim hujan namun kurang optimal saat musim kemarau, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, pengetahuan mengenai deskripsi dan sifat-sifat jenis dan varietas cabe mutlak diperlukan sebelum kita memutuskan untuk menanamnya. Namun secara umum, tanaman cabe menghendaki kondisi agroklimat seperti penjelasan di atas.

2. Benih cabe dibuat sendiri. Caranya, pilih buah cabe yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat dan tidak terserang penyakit. Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu dikeringkan. Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat.

3. Bila kesulitan membuat sendiri, benih cabe dapat dibeli di toko pertanian setempat.4. Benih yang akan ditanam diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung

dibuang.5. Dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di dalam

polybag. Persemaian sebelum tanam di tempat permanen (polybag), sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai berupa bak plastik atau bak kayu dengan ketebalan/kedalaman sekitar 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase).

6. Untuk mempercepat tumbuhnya benih, Sebelum disemaikan, benih diperlakukan dengan cara merendamnya dengan air hangat (50 derajat Celcius) semalam. Lebih baik  lagi bila diberi zat pengatur tumbuh seperti Atonik, Biji yang terapung dibuang, sedangkan biji yang tenggelam digunakan sebagai benih.

7. Untuk mengurangi patogen atau penyakit yang mungkin terbawa bersama biji lakukan perendaman selama 10 menit dengan larutan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman produk PT HCS supaya patogen/penyakit yang menempel mati. Lebih baik lagi jika airnya dicampur pula dengan larutan SOT (Suplemen Organik Tanaman)

8. Benih yang ditanam harus mempunyai bentuk, ukuran, dan warna yang seragam, bersih, dan tidak keriput.

9. Media persemaian dipermentasi lebih dulu dari bahan pupuk kandang halus dan sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1 dan disiram dengan air capuran SOTberukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air sampai merata dan didiamkan dengan tertutup selama 1- 2 hari.

10. Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam di atasnya ditutup selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab.

11. Penyiraman media penyemaian bisa menggunakan sprayer. Media semai cukup disiram satu hari sekali. Namun bila cuaca cukup panas, penyemaian benih dapat disiram hingga dua kali sehari.

12. Selama masa penyemaian, harus dihindari pemakaian pupuk yang berlebihan dan kontak langsung benih dengan cahaya matahari.

13. Bila proses penyemaian berjalan baik, dala 4-5 hari bibit cabai akan mulai berkecambah. Setelah berumur 4 minggu, bibit sudah dapat dipindahkan kedalam polybag kecil.

Cara penyemaian Cabe Organik Pola HCS :

1. Dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di dalam polybag. Persemaian sebelum tanam di tempat permanen (polybag), sebaiknya benih

Page 8: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

disemai dulu dalam wadah semai berupa bak plastik atau bak kayu dengan ketebalan/kedalaman sekitar 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase).

2. Untuk mempercepat tumbuhnya benih, Sebelum disemaikan, benih diperlakukan dengan cara merendamnya dengan air hangat (50 derajat Celcius) semalam. Lebih baik  lagi bila diberi zat pengatur tumbuh seperti Atonik, Biji yang terapung dibuang, sedangkan biji yang tenggelam digunakan sebagai benih.

3. Untuk mengurangi patogen atau penyakit yang mungkin terbawa bersama biji lakukan perendaman selama 10 menit dengan larutan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman produk PT HCS supaya patogen/penyakit yang menempel mati. Lebih baik lagi jika airnya dicampur pula dengan larutan SOT (Suplemen Organik Tanaman)

4. Benih yang ditanam harus mempunyai bentuk, ukuran, dan warna yang seragam, bersih, dan tidak keriput.

5. Media persemaian dipermentasi lebih dulu dari bahan pupuk kandang halus dan sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1 dan disiram dengan air campuran SOTberukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air sampai merata dan didiamkan dengan tertutup selama 1- 2 hari.

6. Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam di atasnya ditutup selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab.

7. Penyiraman media penyemaian bisa menggunakan sprayer. Media semai cukup disiram satu hari sekali. Namun bila cuaca cukup panas, penyemaian benih dapat disiram hingga dua kali sehari.

8. Selama masa penyemaian, harus dihindari pemakaian pupuk yang berlebihan dan kontak langsung benih dengan cahaya matahari.

9. Bila proses penyemaian berjalan baik, dala 4-5 hari bibit cabai akan mulai berkecambah. Setelah berumur 4 minggu, bibit sudah dapat dipindahkan kedalam polybag kecil.

Pembibitan Cabe Organik ke dalam Polybag

1. Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.

2. Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya campuran tanah, pasir dan bokashi yang sudah difermentasi dengan SOT HCS

3. Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam di polybag/bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka.

4. Bibit bisa ditanam di polybag  setelah berumur 21-40 hari.

Penyiapan media tanam Cabe Kedalam Polybag :

1. Siapkan polybag tempat penanaman berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kiri kanannya untuk pengaturan air.

2. Buat campuran dengan komposisi tanah, pupuk kandang/bhokasi dan sekam (brambut) dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak yang dibutuhkan. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag.

3. Semprot dengan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman (produk PT HCS) untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah dan tunggu beberapa jam.

Page 9: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

4. Bahan-bahan tersebut disiram dengan air yang bercampur SOT (ukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air) sampai merata. Bisa ditambah seukuran 5 gr Urea + 10 gr ZA per polybag kemudian disiram dengan air agar pupuk larut dalam tanah.

5. Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag setinggi 3/4 dari volume polybag dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman Cabe menggunakan Pot

Untuk melakukan penanaman cabe dalam wadah/pot, yang perlu diperhatikan adalah diameter dan kedalaman wadah, hal ini terkait dengan perakaran cabe yang menyebar menembus cukup dalam antara 30-50 cm.

Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :

1. Mampu mendukung perkembangan perakaran.2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih.3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.5. Tidak mudah lapuk dan pecah.6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.7. Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot

ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

Penanaman Cabe Dalam Wadah Polybag :

1. Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam polybag.2. Pilih bibit cabe yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak

cacat/terkena hama penyakit

Page 10: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

3. Siapkan polybag yang akan ditanami. Sebaiknya polybag yang telah siap ditanami sudah ditempatkan pada tempat masing-masing apabila memang sudah ada rencana, agar tidak terjadi pemindahan lagi. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

4. Wadah media bibit dari plastic harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri.

5. Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Tanam bibit tepat di bagian tengah dan tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag

6. Waktu penanaman pada pagi/sore hari untuk mengurangi penguapan.7. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang

dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar dan tidak mengalami kelayuan.

Pemeliharaan Cabai Organik Pola HCS :

1. perempelan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Lakukan Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.

2. Penyiraman Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi, karena pada siang harinya tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis. Penyiraman sebaiknya dilakukan.

3. Pengajiran Ajir (lanjaran) ditancapkan dalam polybag di samping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang.

4. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk huruf “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada umur 10-15 hari setelah tanam (hst), di atas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah umur pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.

5. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.

6. Pemupukan Setelah usia 1 minggu semprot dengan SOT (3 tutup botol SOT dilarutkan dalam 14 liter air) dan lakukan seminggu sekali pada tanaman. Umur 30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar.Setelah 2 minggu dipupuk dengan Urea sebanyak 5 gr/tanaman atau 1 ons dilarutkan dengan air dan siramkan untuk 20 tanaman, dan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai umur 2,5 bulan. Penggunaan pupuk kimia hanya diberikan max 30 % dari penggunaan Urea ketika tanpa menggunakan SOT

7. hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman.Pengendaliannya : Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi dengan Antraxtan/ lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag. Untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida dengan menggunakan PHEFOC Produk HCS. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.

Page 11: Cara Tanam Singkong Pola Hcs

Masa Panen dan Pemetikan Cabe :

1. Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali / sesuai dengan kondisi buah.

2. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.3. Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC bergantian selang

seminggu begitu juga seterusnya.

Sampai disini pembahasan budidaya cabai organic pola HCS untuk informasi dan cara mendapatkan produk-produk HCS silakan menghubungi Stockist HCS di kontak kami ! –selamat mencoba–

Payakumbuh-Sumatra (sub dr *8Ismal) - Jl I Bonjol 75A kelurahan Napar (rmh bidan Carmelita) 075294174 OK,buka jam pulang kantor