cara pengendalian infeksi
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
1/11
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau
teknisi yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi
klien dan pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap
mikroorganisme infeksius, meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dan prosedur invasif dalam
fasilitas perawatan akut atau ambulatory, klien dapat terpajan pada
mikroorganisme baru atau berbeda,yang beberapa dari mikroorganisme tersebut
daaapat saja resisten terhadap banyak antibiotik. Dengan cara mempraktikan
teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat menghindarkan
penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
1.2 Rumun masalah1. Apa Definisi infeksi
!. Apa faktor yang mempengaruhi infeksi
1.3 Tujuan1. "engetahui definisi infeksi
!. "engetahui factor yang mempengaruhi infeksi
1.4 an!aat
Adapun beberapa manfaat dari personal hygine antara lain#
1. "emberikan informasi tentang definisi infeksi.
!. "emberikan informasi tentang factor yang mempengaruhi infeksi.
BAB II
PEBAHA"AN
1
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
2/11
2.1 De!#n#s#
$nfeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang
mampu menyebabkan sakit. $nfeksi juga disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau
jaringan.Penyakit akan timbul jika patogen berbiak dan menyebabakan perubahan
pada jaringan normal. %Potter & perry .'undamental Keperawatan.edisi (.hal # )**
+ )(!#!-
$nfeksi merupakan infeksi dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan
tubuh,terutama yang menyebabkan cedera sellular lokal akibat kompetisi
metabolisme,toksin,replikasi intra selular,atau respon antigen/antibodi %Kamus
0aku Kedokteran Dorland,edisi !-.hal #---#1))
Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang bergantung pada elemen +
elemen berikut #
2 Agen infeksius atau pertumbuhan patogen
2 3empat atau sumber pertumbuhan patogen
2 Portal keluar dari tempat tumbuh tersebut
4 5ara penularan
2 Portal masuk pejamu
2 Pejamu yang rentan
2.2 $akt%r &ang em'engaruh# In!eks#1.USIA sepanjang jangka hidup, kerentanan terhadap infeksi berubah.
Bayi memilki pertahanan yang lemah terhadqap infeksi. Lahir hanya
memiliki antibody dari ibu , system imun imatur bayi belum mampu
menghasilkan immunoglobulin dan SDP yang diperlukan, namun bayi
yang diberi AS memiliki imunitas yang lebih besar daripada bayi
yang diberi susu botol, karena mereka menerima antibody ibu dari
AS.seiring bertumbuhnya anak , system imun menjadi matur, namun
bayi masih rentan terhadap orgnisme yang menyababkan demam,
infeksi usus dan penyakit infeksius seperti mums dan !ampak.De"asa a"al atau usia baya telah menyaring pertahanan
terhadap infeksi. #lora normal, pertahanan system tubuh , in$amasi ,
%
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
3/11
dan respon imun memberikan perlindungan terhadap
mikroorganisme yang menginfasi. &irus merupakan penyebab infeksi
pada de"asa a"al atau usia baya.
Pertahanan terhadap infeksi dapat berubah sesuai usia 'smithdan rusnak, 1((1). *espon imun . respon imun terutama imunitas
terutama yang seluler menurun. Lansia juga mengalami perubahan
dalam struktur dan fungsi kulit, traktus urinarius dan paru. +isalnya,
turgorkulit menurun dan epitel menipis.. akibatnya kulit menjadi lebih
mudah abrasi atau luka. al ini memperbesar dalam pantogen.'table
-/)Perubahan system imun juga dapat diper!epat oleh proses
menua. Sel/sel imun seperti limfosit jadi lebih beragan sesuai usia,
dan tubuh mengalami kehilangan seluler yang progresif. Pada saat
0rus atau antigen lain dan antibody yang berhubungan melekat pada
tempat seperti ginjal atau arteri , fa!tor yang merusak jaringan
dilepaskan, dan mulai terjadi pengrusakan dengn proses menua atau
auto imun 'perubahan system imun) terjadi perubahan seluler
seperti penipisan jaringan limfoid. +ekanisme dasar dari menua
tidak dimengerti. amun diketahui bah"a imunitas terhadap infeksi
menurun seiring bertambahnya usia.Status nutrisi , jika diet yang buruk dan penyakit yang
melemahkan mengakibatkan asupan protein tidak adekuat,
ke!epatan peme!ahan protein melebihi sintetis adekuat, ke!epatan
protein melebihi sintetis jaringan. Pengurangan asupan protein dan
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan menghambat penyembuhan
luka.2lien yang sakit atau bermasalah sehingga mengakibatkan
peningkatan kebutuhan terhadap protein beresiko lebih lanjut.
+asalah ini termasuk !edera traumati!, luka bakar yang luas dan
kondisi yang menyebabkan demam. 2lien yang pernah mengalami
oprasi juga bermasalah seperti ini.Pera"at mengkaji asupan diet klien dan kemampuan untuk
menoleransi makanan padat. 2lien yang mengalami kesulitan
mengunyah mengalami perubahan pen!ernaan. Atau yang terlalu
bingung atau lemah untuk makan. Berisiko asupan dietnya tidak
adekuat. Ahli diet dapat dimintai bantuan untuk menghitung jumlah
-
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
4/11
kalori dari makanan yang dimakan. Pada saat mempersiapkan
kepulangan. Pera"at menge3aluasi pemahaman klien dan keluarga
tentang kebutuhan nutrisi.
2.STRES 4ubuh berespon terhadap stes emosi atau 0sik melalui sindrom
adaptasi umum. Selama tahap "aspada, ke!epatan basal metaboli!
meningkat sehingga tubuh menggunakan simpanan energy.ormon
A54 bekerja meningkatkan kerja glukosa serum dan menurunkan
respon antiin$amasi yang tidak perlu melalui pelepasan kortison. 6ika
stress terus berlangsung atau menjadi lebih berat kadar kortison yang
tinggi mengakibatkan penurunan daya tahan terhadap infeksi. Stress
yang terus menerus mengarah pada kelelahan, dimana simpanan
energy dihabiskan dan tubuh tidak memiliki daya tahan terhadap
serangan organisme . kodisi yang meningktkan kebutuhan nutrisiseperti pembedahan atau trama juga meningkatkan stress 0siologis.
3.Hereditas 2ondisi hereditas tertentu mengganggu repon indi3idu terhadap
in3eksi. *i"ayat medis klien yang sebelumnya dapat menunjukkan
maslah hereditas yang diketahui. +isalnya agammaglobulinemia
yang merupakan kelainan yang jarang diturunkan atau didapat,
ditandai dengan tidak adnya antibody serum, klien dengan keluhan
seperti ini sebenarnya tidak memiliki kemampuan untukmen!iptakan pertahanan terhadap in3eksi seperti pembentukan ati
bodi,
4.Proses penyakit.
Proses penyakit klien yang sakit pada system imun beresiko
terutama terhaap infeksi. Leukemia,aids , limfoma, anemia aplastik
meruakan kondisi yang membahayakan hospes dengan melemahkan
pertahanan mela"an organism infeksius. 2lien leukemia tidak
mampu memproduksi seldarah putih dalam jumlah !ukup untuk
men!egah infeksi.
2orban penyakit kronik seperti D+ dan sklerosis multiple juga
rentan terhadap infeksi karena kelamahan umum dan gangguan
nutrisi. Penyakit yang mengganggu pertahanan tubuh , akan
meningkatkan kerentanan terhdap infeksi2lien dg luka bakar sangat beresiko terkena infeksi karena
permukaan kulit rusak, semakin luas permukaan kulit yang terbakar
dan dalam, semakin beresiko.
5.Terapi Medis
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
5/11
bannyak obat dan terapi medis yang mempengaruhi imunitaas
terhadap infeksi per"at mengkaji ri"ayat kien untuk memastikan
apakan di rumah klien memakan obat yang meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi . peninjauan ulang thd terapi yang
diterima dalam ingkup keperatan kesehatan nantinya menunjukkan
resiko .adrenal kortikosteroid, doresepkan untuk
BAB III
A"UHAN (EPERA)ATAN
3.1 Pengkaj#an
Pengkajian adalah suatu proses keperawatan yang bertujuan untuk
mencari data,fakta atau info yang berhubungan dari semua sumber dan
kondisi pasien.
A. Data 0ubyektif
1. 6iodata Pasien
7
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
6/11
6iodata mencakup nama, umur, jenis, kelamin, tanggal
masuk rumah sakit,dll.
6iodata Penanggung jawab atau orang tua,suami perlu
dipertanyakan untuk mengetahui status social.!. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan saat ini.
*. 7iwayat kesehatan sekarang
Apa yang dirasakan oleh pasien sekarang.
(. 7iwayat penyakit dahulu
Apakah kemungkinan sudah pernah sakit seperti ini sebelumnya.
-. 7iwayat kesehatan keluarga
"erupakan penyakit turun temurun.
8. Pola pemenuhan KD"
Pola oksigenasi
/ Pola nafas, kebersihan jalan nafas, keluan sesak Pola nutrisi
/ Asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gi9i Pola eliminasi
/ Pola 6AK dan 6A6, konsistensi feses, warna urine Pola pakaian
/ "eliputi memilih baju yang sesuai, berpakaian, dan melepas
pakaian
Pola lingkungan dan mempertahankan tubuh
/ "eliputi suhu tubuh, koji akrol, warna %adanya sionasis Pola personal hygine
/ "eliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari penampilan
yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi
6. Data :byektif
1. Pemeriksaan ;mum
/ Keadaan umum
/ Kesadaran
/
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
7/11
b. Pertahan sekunder tidak adekuat
/ Penurunan kadar ?g/ 0upresi sel darah putih %krn obat @ penyakit yg
terkait
/ 0upresi respon inflamasi %krn obat @ penyakit ygterkait
/ 0el darah putih rendah.%leucopenia
c. tanda klinik
/ pembengkakan/ kemerahan/ panas/ nyeri pada daerah lokalisasi infeksi
d. tanda sistemik
/ demam/ malaise/ Anoreksia/ sakit kepala/ muntah/ diare
*. Pemeriksaan aboratorium
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
8/11
limfosit
monosit
eosinofil
basofil
!B/B
1B/(B
,-B/1B
supuratif akut, menurun
pada infeksi bakteri
umum %lansia
"eningkat pada infeksi
bakteri dan virus,
menurun pada sepsis.
"eningkat pada infeksi
proto9oal, riketsia, dan
tuberculosis.
"eningkat pada infeksi
parasitic.
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
9/11
Kesalahan konsep tentang penyakit yang ditularkan secara seksual
0angguan gamaran tuuh yang berhubungan dengan
Ketidaksukaan klien terhadap luka terbuak Persepsi diri berkenaan dengan penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual
3. Peren/anaan ke'eraatan
• 7encana keperawatan klien berdasarkan pada setiap diagnosa keperawatan
dan faktor yang berhubungan.
• 3ujuan umum dari perawatan #
1. Pencegahan paparan terhadap organism infeksius
!. "emantau atau menurunkan penyebaran infeksi
*. "empertahankan resistensi terhadap infeksi
(. Klien dan keluarga belajar tentang teknik control infeksi
4. Im'lementas#
1. Pencegahan penyakit
!. 3indakan perawatan akut
*. Asepsis medis
• 5ontrol atau eliminasi agen infeksius
• 5ontrol atau eliminasi reservoar
•5ontrol terhadap portal keluar
• Pengendalian penularan
• Kontrol terhadap portal masuk
• Perlindungan terhadap pejamu yang rentan
• Perlindungan bagi pekerja
(. Pengajaran pada pasien dan keluarga teknik control infeksi
. Ealuas# ke'eraatan
valuasi terhadap masalah risiko infeksi %penyebaran kuman secara umum
dilakukan untuk menilai ada atau tidaknya tanda infeksi nosokomial seperti
penyebaran kuman ke pasien atau orang lain.
(
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
10/11
BAB I
(E"IPULAN DAN "ARAN
4.1(es#m'ulan1. $nfeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme
yang mampu menyebabkan sakit. $nfeksi juga disebut
asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan
cedera yang serius terhadap sel atau jaringan.Penyakit akan timbul
jika patogen berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan
normal. %Potter & perry .'undamental Keperawatan.edisi (.hal #
)** + )(!#!-
!. 5ara penularan infeksi #
4 Portal masuk pejamu
4 Pejamu yang rentan
*. 'aktor yang mempengaruhi resiko infeksi#4 4erapi +edis4 Proses penyakit.4 ereditas4 S4*;S4
-
8/19/2019 cara pengendalian infeksi
11/11
Da!tar Pustaka
Perry & Potter,1))). fundamental ke!era"atan edisi 4# jakarta#>5
11