cara menggunakan dan merawat dwell meter dan tachometer
DESCRIPTION
alat ukurTRANSCRIPT
CARA MENGGUNAKAN DAN MERAWAT DWELL METER DAN
TACHOMETER
Dwell meter digunakan untuk mengukur sudut dwell (sudut menutup dari cam
breaker point / platina), untuk motor dengan pengapian Konvensional atau secara
umum bisa kita bilang bahwa sudut dwell adalah sudut dimana besarnya atau
lamanya arus primer mengalir.
Tachometer digunakan untuk mengukur putaran (Rpm) mesin bensin.
Dwell meter dan Tachometer biasanya dibangun dalam 1 unit bisa digunakan untuk
2 macam pengukuran. Dipasaran banyak sekali macamnya tetapi prinsip
pengoperasiannya hampir sama semua. Dalam modul ini diambil 1 contoh merk
“Pocket Motor Tester” dari Bosch bahkan merk ini bisa digunakan untuk 4
pengukuran (putaran, sudut dwell,, tegangan, dan tahanan), di sini hanya akan
dibahas Rpm dalam dwell karena tegangan dan tahanan sudah dibahas di depan
(kegiatan belajar 2 )
Dalam “Pocket Motor Tester” pengukuran putaran terdiri dari 2 tingkat putaran yaitu
0-1600 Rpm dan 0-8000 Rpm. Pengukuran sudut dwell bisa sampai 80% dari
sudut pengapian.
Di sini hanya akan dibahas cara pengoperasian dan cara pembacaan hasil ukur.
Untuk mendapatkan pengukuran yang tepat harus membandingkan dengan ukuran
yang nominal. Ukuran tersebut dapat kita lihat dari buku manual atau buku data dari
mobil tersebut.
2.1 Kontruksi alat ukur.
Gambar 3.1 Alat ukur.
Keterangan.
1 Kabel pengetes.
Jepit kuning (terminal 15 (+) ).
Jepit hijau (terminal 1 (-) ).
2 Skala pengukuran.
0-8 untuk Rpm X 1000 dan
% X 10.
0-16 untuk Rpm X 100.
3 Batas ukur dan sklar pemindah
ukuran.
4 Sklar pemindah untuk jumlah
silinder.
5 Tabel konversi sudut dwell
(% ke o ).
6 Tutup baterai.
7 Skrup penyetel skala nol.
2.2 Pemeriksaan dan penyetelan skala nol (0).
Sebelum menggunakan alat ukur anda harus pastikan bahwa jarum penunjuk ada
dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala, bila tidak. Putarlah skrup penyetel
jarum penunjuk (gambar 31 bagian no 7) dengan sebuah obeng sampai jarum
penunjuk tepat pada nol (garis ujung sebelah kiri).
Sekali anda melakukan penyetelan, anda tidak memerlukan pengecekan yang
terlalu sering.
Daerah pengukuran putaran ada 2 macam yaitu 0-1600 Rpm dan 0-8000 Rpm.
Cara pengukuran
Hubungkan kabel pengetes
(test lead) warna kuning (15)
ke positif coil dan kabel warna
hijau (1) ke negatif coil.
Set jumlah silinder mesin dengan memposisikan sklar jumlah silinder sesuai dengan
jumlah silinder mesin tersebut.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 4
Untuk mesin dengan jumlah silinder 6
Untuk mesin dengan jumlah silinder 8
Pilih range selektor switch pada posisi dibawah.
Posisi pengukuran putaran
maksimum 8000 rpm.
Cyl.
Cyl.
Cyl.
Posisi pengukuran putaran
maksimum 1600 rpm.
Baca putaran mesin pada skala pengukuran.
1) Untuk range selektor 8000 Rpm
hasil penunjukan jarum X 1000 .
Misal : 6 Rpm = 6 X 1000 =
6000 Rpm
2) Untuk range selektor 1600 Rpm
hasil penujukan jarum X 100.
Misal : 14 Rpm = 14 X 100 =
1400 Rpm.
Contoh
Putarannya adalah 2500 rpm karena range selektor diset pada 8000 rpm
2.4 Pengukuran untuk jumlah silinder dan sistem pengapian lain.
Untuk mesin dengan jumlah silinder selain 4,6 dan 8 atau dengan type system
pengapian lain, bisa juga kita lakukan pengukuran dengan alat ukur yang sama
perhatikan keterangan dibawah.
Dalam mesin 4 tak, 4 silinder dalam 1 putaran terdapat 2X ledakan,.6 silinder ada
3X ledakan, 8 silinder ada 4X ledakan dan seterusnya.
Bagaimana dengan mesin 2 tak ?, 2 silinder ?, 3 silinder ?.
Tabel dibawah untuk bantuan cara pembacaan dan pemilihan saklar jumlah silinder
untuk jenis mesin khusus.
Type mesin System pengapianPemakaian
selektor silinderPembacaan
Dua langkah
2 dan 3 silinder
Tampa distributor dan 1
coil tiap silinder4 Cyl 2X
2 silinderDengan distributor dan
1 coil pengapian4 Cyl 1X
Empat langkah
2 silinder
Dengan dua coil
pengapian4 Cyl 2X
2 SilinderDengan distributor dan
1 coil pengapian4 Cyl 2X
6 silinderDengan distributor dan
2 coil pengapian6 Cyl 2X
Contoh.
Mesin 6 silinder memakai distributor dengan 2 koil pengapian
Pemilihan silinder pada 6 cyl
Hasil ukur dikalikan 2 2 ,5 X
1000 = 2500
2500 X 2 = 5000 Rpm
Cyl
Putarannya adalah
5000 Rpm
2.5 Pengukuran sudut Dwell.
Daerah pengukuran dalam % maximum pengukuran 80% dari derajat pengapian.
Cara penempatan kabel tes sama dengan pengukuran putaran, begitu juga untuk
saklar pemilihan jumlah silinder, hanya anda cukup merubah saklar range pada
posisi 80%
Posisi pengukuran dwell
Pembacaan pengukuran pada 0-8.
Hasil pembacaan jarum X 10%
derajat pengapian.
Misal :
terbaca 6 6 X 10 % = 60% sudut
pengapian.
Bila dihitung dengan derajat poros cam. Anda tinggal mengkonversikan 60% tersebut
kedalam tabel dibawah ini.
Tabel tersebut juga terdapat dalam alat ukur.
Gambar 3.4 Tabel konversi % ke derajat poros cam
Contoh :
Mesin dengan 4 silinder 4 tak hasil
pengukuran menunjukkan 6 sama dengan
6 X 10% = 60% sudut pengapian.
Dijadikan derajat
Lihat 4 Cyl dalam %
60% lurus dengan 540
Maka sudut dwellnya adalah 540Poros Cam
Tabel penunjukan 54 PK
2.6 Perawatan Dwell dan Tacho Meter(Pocket – Motortester)
Dalam Pocket – Motortester ada 4 macam pengukuran.
Perhatikan dalam pemilihan batas ukur, karena bila keliru akan merusak alat ukur
pada saat pengukuran.
Alat ukur tersebut juga digunakan untuk pengukuran tahanan, maka pemeriksaan
dan penggantian baterai juga diperlukan. Posisi baterai lihat gambar.
Bila tidak dipakai posisikan alat ukur pada volt meter atau Rpm meter.
Sering kali permasalahan alat ukur pada kabel yang putus, maka perawatan dan
pemeriksaan kabel harus diperhatikan.
Jauhkan dari bahan-bahan yang mengandung magnet, karena dapat merusak /
mengacaukan alat ukur.