cara mengelola sampah rumah tangga yang efektif
TRANSCRIPT
CARA MENGELOLA DAN MENGOLAH SAMPAH RUMAH
TANGGA YANG EFEKTIF
Sampah merupakan masalah permasalahan besar yang ada di Indonesia, karena
pengelolaannya yang masih kurang, sehingga banyak menimbulkan dampak bagi lingkungan dan
kesehatan. Terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan bertambahnya sampah- sampah
ini harus menjadi catatan bagaimana agar masalah sampah di Indonesia ini bisa terselesaikan
dengan baik. Namun ini akan sulit terwujud karena masih kurangnya kesadaran dari masyarakat
tentang masalah sampah tersebut, pengelolaan sampah ini harus dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh masyarakat.
Salah satu cara agar masyarakat menyadari tentang masalah sampah ini adalah dengan
diadakannya sosialisasi tentang cara mengelola dan mengolah sampah baik sampah organik
maupun anorganik.
Cara mengelola dan mengolah sampah sebagai berikut :
Mengelola Sampah yang ada di rumah :
- Dengan cara memisahkan antara sampah organik dan anorganik, dengan membuat
dua tempat sampah tertutup yaitu tempat sampah organik dan anorganik.
- Setelah itu dibuang sehari sekali agar sampah tidak menumpuk dan baunya
membusuk.
- Sebaiknya sampah yang dibuang dalam keadaan bersih seperti plastic-plastik dan
wadah makanan.
Mengelola Sampah yang ada di sekolah :
- Dengan cara yang hampir sama dengan dirumah, dengan dua tempat smapah yang
berbeda sesuai penggolongan sampahnya yaitu organik dan anorganik. Namun untuk
disekolah khususnya TK, SD dan SMP harus diadakan sosialisasi tentang
penggolongan sampah, yang mana sampah organik dan anorganik karena biasanya
anak TK dan SD masih belum mengerti tentang sampah- sampah tersebut.
- Dan menghimbau pedagang agar membuang sisa makanan ke sampah serta
membersihkan sisa makanan bekas jualan.
1. Penanganan dan pengelolaan Sampah Organik
Sampah organik rumah tangga bisa dibagi menjadi 2, yaitu :
Sampah Organik Basah yaitu yang kandungan airnya cukup banyak seperti kulit
buah dan sisa sayuran.
Sampah Organik Kering yaitu yang kandungan airnya kecil seperti kayu, ranting
pohon.
Berikut Pengelolaan dan Penanganan sampah Organik yaitu ;
a) Salah satu alternatif penanganan sampah dari pada dibakar percuma adalah dengan
pembakaran pirolisis dari sampah organik, Pirolisis adalah Dekomposisi kimia bahan
organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di
mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.
Proses ini akan menghasilkan padatan (char) berupa arang dan berupa cairan (tar) yang
memiliki nilai kalor tinggi. Char dapat diproses lanjut menjadi briket bio arang dan
menjadikan energi alternatif selain ikut memberikan kontribusi dalam mengurangi jumlah
sampah yang ada.
b) Selain itu, bisa juga dengan mendaur ulangnya menjadi kompos, yang bisa dilakukan
dengan cara membuat lubang resapan biopori bila masih memiliki lahan di rumah atau
dengan cara takakura, yakni mengolah kompos di dalam rumah. Lubang resapan biopori
adalah lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan
kedalaman sekitar 100 cm atau tidak melebihi kedalaman air tanah. Nantinya lubang ini
diisi oleh sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori, yaitu pori berbentuk
terowongan kecil yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Selain
dapat mengolah sampah organik, lubang resapan biopori juga dapat mencegah banjir.
Sedangkan takakura dapat dilakukan di dalam rumah. Cara membuatnya, dengan
memasukkan sampah organik ke dalam keranjang yang sudah dilapisi sekam. Sampah
organik kemudian dicampur dengan kompos dan ditutup dengan kardus. Sekam padi
dipakai untuk menyerap bau dari sampah yang terurai. Kompos berfungsi sebagai starter,
karena di dalam kompos yang sudah jadi terdapat bakteri pengurai yang dipakai sebagai
starter untuk mengolah sampah-sampah baru. Sedangkan kardus digunakan untuk
menjaga suhu agar tetap hangat. Dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu untuk
membuat sampah organik menjadi kompos, tergantung kondisi sampah dan lingkungan.
2. Penanganan dan Pengelolaan Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah sampah yang susah diuraikan / tidak mudah membusuk contohnya
seperti berikut :
- ban bekas
- plastik
- besi
- kaca
- limbah pabrik
- kaleng
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa
didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya.
Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah
memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut.
Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng,
patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar
sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan
tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
Sampah kaleng
Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari.
Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan
bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis
dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur
ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat
baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih
besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan
memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu
digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-
sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng
minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot
harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa
dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang
lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga
sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya
terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa
dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai
pencuci botol.
Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas,
dompet, cover meja, dan tempat tisu.
Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan
perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan
bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang
sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau
dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi
bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.