cara menegakan diagnose

Upload: maulia-sanaz-septiari

Post on 16-Jul-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Cara Menegakan diagnose Tahap-tahap menegakan diagnosis dan rencana perawatan: Tentukan keluhan utama Tentukan informasi penting yang berkaitan dengan riwayat medis dan riwayat kesehatan pasien Lakukan pemeriksaan objektif dan pemeriksaan radiografis secara teliti Lakukan analisis data yang diperoleh Formulasikan diagnosis dan rencana perawatan dengan tepat

Anamnesa Untuk komunikasi sudah banyak dijelaskan pada semester 1, yang penting terpenuhi 5w+1H Keluhan utama Merupakan inforasi pertama yang diperoleh, berupa gejala atau masalah yang diutarakan pasien dengan bahasanya tersendiri,yang berkaitan dengan kondisi yang menyebabkannya cepata-cepata dating mencari perawatan. Riwayat kesehatan secara umum Memeriksa secara tuntas kesehatan umum pasien baru dan menelaah ulang serta memperbaharui data riwayat kesehatan umumpasien lama merupakan langkah pertama penegakan diagnosis. Riwayat kesehatan umum yang lengkapa bagi pasien baru terdiri atas data demografis, riwayat medis, riwayat dental dan keluhan utama. Data demografis Data demografis mengidentifikasi karakter pasien. Riwayat medis Riwayat medis menyediakan informasi mengenai kerentanan dan reaksi pasien terhadap infeksi, halahal mengenai pendarahan, obat-obat yang telah diberikan, dan status emosionalnya. Riwayat medis tidak dimaksudkan sebagai pemeriksaan klinis lengkap, cukup formulir pemeriksaan secara singkat yang berisi penyakit serius yang sedang dan pernah diderita, serta pemedahan yang perbah dialami. Jika ditemukan penyakit fisik atau psikologis yang parah atau penyakit yang masih diragukan yang mungkin mengganggu diagnosis dan perawatan, lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dikonsultasikan dengan profesi kesehatan lainnya. Keadaaan medis yang kontraindikasi bagi perawatan saluran akar iridasi jaringan rongga mulut atau penyakit yang mengganggu system imun pasien seperti AIDS. Daerah kepeduliaan lain yang mungkin

memerlukan perawatan khusus adalah meningkatnya insidens alergi terhadap lateks, terapi pengganti glukokortikosteroid, hepatitis, hemostatis tertunda, kondisi jamtung tertentu, dan penggantian sendi. Riwayat dental Merupakan ringkasa dari penyakit dental yang pernh dan sedang diderita. Informasi dalam riwayat dental mengungkapakan pula penyakit-penyakit gigi yang pernah dialami oleh pasie pada masa lalu serta petunjuk mengenai masalah psikologis yang mungkin ada dan menjelaskan sejumlah temuan klinis yang tidak jelas. Pemeriksaan subjektif a. Penyakit yang sedang diderita : pasien mengungkapakan masalah yang dideritanya, menyebutkan lokasinya, awitan, karakter dan keparahan nyeri yang diderita. b. Aspek nyta dari nyeri : bisa intensitas nyeri, nyeri spontan, nyeri terus menerus. Pemeriksaan Objektif Pemeriksaan ekstra oral : penampilan umum, tonus kulit, asimetris wajah, pembengkakan, perubahan warna, kemerahan, jaringan parut ekstra oral atau saluran sinus, kepekaan atau membesarnya nodus limfe servikal atau fasial adalah indikatorbagi status fisik pasien. Pemeriksaan intra oral : meliputipemeriksaan jaringan lunak dan gigi geligi. Tes klinis a. Pemeriksaan visual dan taktil Suatu pemeriksaan visual dan taktil jaringan keras dan lunak yang cermat mengandalakan pemeriksaan three Cs: color, contour, dan consistency. Pemeriksaan menggunakan mata, jarijari tangan, eksplorer dan prob (probe) periodontal. b. Tes mobilitas-depersibilitas Tes Mobilitas untuk mengevaluasi integritas aparatus di sekeliling gigi . Tujuannya apakah jaringan penyangga mengikat kuat gigi atau sebaliknya Tes Depressibilitas untuk melihat pergerakkan gigi pada arah vertical. Caranya dengan bantuan jari atau instrumen Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan: Mobiliti derajat 1 adanya pergerakan ringan pd gigi dg soketnya Mobiliti derajat 2 gerakan gigi dlm soketnya dalam jarak 1 mm Mobiliti derajat 3 gerakan gigi dlm soketnya dlm jrk >> 1mm atau gigi dapat ditekan

(Perawatan endodontik tidak boleh dilakukan pada gigi derajat 3, kecuali bila mobilitas dapat dirawat terlebih dahulu, cth abses apikalis akut) c. Tes vitalitas Stimulasi dentin langsung : dengan menggoreskan sonde pada dentin yang terbuka. Karies disonde sampai dalam shg mencapai dentin yang tidak karies. Jika timbul sensasi tajam dan tiba-tiba berarti pulpanya berisi jaringan vital Tes dingin : pasien akan cepat menunjukkan pulpa vital tersebut tanpa memperhatikan apakah pulpa itu normal atau abnormal. Tes dingin dlkn dg cara etil klorida yang disemprotkan pada butiran kapas, atau pecahan es yang dimasukkan ke dalam kavitas. Dapat juga digunakan salju karbondioksida (coz temperatur -78 derajat C mampu menembus restorasi penuh pada gigi untuk mendapatkan respon dari jaringan gigi yang terdapat dibawahnya. Tes panas rasa sakit terbatas atau difus, kadang2 dirasakan di tmp lain. Tes panas dilkkn dg menngunakan gutapercha yang dipanaskan dan dimasukkan ke dalam kavitas atau kapas yang dibasahi air panas lalu dimasukkan ke dalam kavitas, atau dengan instrumen panas

4 Kemungkinan respon dari tes termal : 1. Tidak ada respon o o gg non vital atau vital tp false respon. respon negatif palsu : metamorfosis kalsium pd pulpa, mengenai gigi tetangga, apeks imature, trauma, premedikasi pd pasien respon positif palsu :mengenai gingiva normal

o

2.Respon rasa sakit ringan sedang

3.Respon rasa sakit yang kuat dan berkurang dg cepat jk stimulus disingkirkan dr gigi reversible pulpitis 4.Respon rasa sakit yang kuat dan berkurang sec lambat jk stimulus disingkirkan dr gigi irreversible pulpitis

Pengujian pulpa dengan elektrik

Lebih cermat dalam menentukan vitalitas gigi

Tujuan menstimulasi respon pulpa dg menggunakan arus listrik yg makin meningkat pada gigi. (+) bila ada respon artinya masih vital (-) bila tidak ada respon artinya gigi non vital

d. Tes perkusi Utk mengevaluasi status peridonsium di sekitar gigi. Seorang klinisi hrs menyadari bahwa tes perkusi tidak mengindikasikan sehat atau tdknya integritas jar. Pulpa. Cara Gigi di beri pukulan ringan dg menggunakan jari, kemudian ujung kaca mulut (tangkai instrument), diketuk pd perm O,F,L. Jgn melakukan perkusi gigi sensitif melebihi toleransi pasien

e. Tes palpasi Nekrose pulpa meluas area apikal hilangnya tlg kortikal bag. Fasial mempengaruhi periosteum inflamasi periosteum pergerakan gigi yg menandai eksistensi dan derajat sensitivitas akibat inflamasi periapikal Pd abses M bawah dilakukan palpasi area submandibular bimanual utk menentukan apakah ada limphnode submandibular yg tlh terinfeksi akibat penjalaran penyakit. Teknik sederhana dengan menekan ujung jari menggunakan tekanan ringan Tujuan memeriksa konsistensi jaringan dan respon rasa sakit. o o o o f. Utk penentuan treatment (cth bila fluktuasi cukup besar, apakah gigi perlu difluktuasi?) Utk melihat lokasi dan intensitas rasa sakit Adanya lokasi adenopati Melihat krepitus tulang

Tes anastesi terbatas bagi pasien yg sedang merasa sakit pd wkt dites, bila tes yg biasa gagal utk memungkinkan seseorang mengidentifikasikan gigi. Tujuan : menganestesi gigi tunggal bertututturut sampai rasa sakitnya hilang dan terbatas pada gigi/area tertentu Cara menggunakan injeksi infiltrasiatau intraligamen, lakukan injeksi pada gigi yg plg belakang pd daerah yang dicurigai sbg penyebab rasa sakit. Jk rasa sakit tetap stlh gigi dianestesi

penuh lakukan anestesi pd gigi disebelahnya lanjutkan sampai rasa sakit hilang. Jk tidak juga ? g. Tes kavitas Utk menentukan vitalitas pulpa. Dilakukan dg mengebur sampai pertemuan enamel-dentindg kecepatan rendah tanpa air pendingin sensitivitas nyeri mrp indikasi vitalitas pulpa. Mrp alternatif terakhir metode penegakkan diagnosa Sering mengakibatkan kesalahan iatrogenik

Pemeriksaan penunjang Radiografi Radiograf berisi informasi mengenai adanya karies yg dpt melibatkan pulpa Radiografi tdk dpt menentukan apakah pulpa itu vital atau tdk, ttp dpt mendeteksi perubahan2 yg mungkin tjd pd perubahan degeneratif pulpa, lesi karies yg meluas, restorasi yg dlm dan meluas, tanduk pulpa, pulpotomi, pulp stones, kalsifikasi s.a yg meluas, resorbsi akar, radiolusensi area apeks, fraktur akar, menipisnya lig. Periodonsium, penyakit2 ptal Menunjukkan jlh, bagian, btk, panjang, dan lebar sal. akar, batu pulpa, resorbsi dentin, kalsifikasi Dalam endodonti utk membantu menegakkan diagnosa, melihat inisial apikal file, master apikal cone, obturasi dan restorasi akhir, agar tdk terjadi kesalahan spt over instrumentasi, underfilling, dll