cara kerja faximile

6
Cara Kerja Faximile Pesawat Facsimile merupakan perangkat terminal komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data gambar (image) melalui jaringan telekomunikasi (PSTN/ISDN) berdasarkan proses scanning di sisi pengirim dan hot printing di sisi penerima. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fax merupakan “foto copy jarak jauh”. Untuk jaringan PSTN, pesawat facsimile yang digunakan adalah fax standard yang dikenal dengan sebagai Group 3 Facsimile (G3 Fax). Pesawat facsimile biasanya dirancang dalam bentuk telah terintegrasi dengan fungsi pesawat telepon yang dalam penggunaannya hanya satu fungsi (fungsi telepon atau fax) pada saat yang sama. Konfigurasinya dalam jaringan dan prinsip kerja transfer informasi hampir sama dengan telepon analog, yakni dilakukan proses pembangunan hubungan melalui jaringan terlebih dahulu dilanjutkan proses transfer informasi. Perbedaannya dalam hal transfer informasi. Dalam telepon, yang berkomunikasi adalah manusia dan bentuk informasinya berupa suara (voice), sedangkan dalam fax yang berkomunikasi adalah mesin dan yang ditransfer berupa informasi/data gambar. Konfigurasi jaringan dan prinsip kerjanya seperti terlihat dalam Gambar berikut : KETERANGAN GAMBAR :

Upload: febri5

Post on 07-Apr-2016

171 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

FAX

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Kerja Faximile

Cara Kerja Faximile

Pesawat Facsimile merupakan perangkat terminal komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data gambar (image) melalui jaringan telekomunikasi (PSTN/ISDN) berdasarkan proses scanning di sisi pengirim dan hot printing di sisi penerima. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fax merupakan “foto copy jarak jauh”. Untuk jaringan PSTN, pesawat facsimile yang digunakan adalah fax standard yang dikenal dengan sebagai Group 3 Facsimile (G3 Fax). Pesawat facsimile biasanya dirancang dalam bentuk telah terintegrasi dengan fungsi pesawat telepon yang dalam penggunaannya hanya satu fungsi (fungsi telepon atau fax) pada saat yang sama.

Konfigurasinya dalam jaringan dan prinsip kerja transfer informasi hampir sama dengan telepon analog, yakni dilakukan proses pembangunan hubungan melalui jaringan terlebih dahulu dilanjutkan proses transfer informasi. Perbedaannya dalam hal transfer informasi. Dalam telepon, yang berkomunikasi adalah manusia dan bentuk informasinya berupa suara (voice), sedangkan dalam fax yang berkomunikasi adalah mesin dan yang ditransfer berupa informasi/data gambar. Konfigurasi jaringan dan prinsip kerjanya seperti terlihat dalam Gambar berikut :

KETERANGAN GAMBAR :

• CCD SCANNER : sejenis camera recorder yang memiliki 1728 photosensor, digunakan untuk membaca (scanning) dokumen yang mau dikirim

• A/D CONVERTER : pengubah sinyal analog hasil scanning ke digital untuk proses kompresi

• MH/MR/MMR COMPRESSION : Modified Huffman/Modified Read/ Modified Modified Huffman : merupakan subsistem yang melakukan fungsi kompresi terhadap data/sinyal informasi untuk tujuan efisiensi bandwidth dalam pentransmisian melalui saluran pelanggan analog.

Page 2: Cara Kerja Faximile

• TRANSMIT MODEM : mengkonversi sinyal digital hasil kompresi ke analog agar dapat disalurkan melaluisaluran pelanggan analog.

• RECEIVE MODEM : melakukan fungsi kebalikan dari RECEIVE MODEM agar dapat diproses lebih lanjut untuk printing..

• MH/MR/MMR EXPANSION : mengembalikan data terkompres menjadi data asli (=dekompresi)

• THERMAL PRINTER : melakukan fungsi pencetakan dokumen

SISI PENGIRIM

1) Dokumen (text/gambar) yang akan dikirim, di-scan/dibaca oleh CCD Scanner yang dengan 1728 photosensor nya satu baris discan sekaligus yang berarti sekali scan 1728 titik/spot atau pixel terbaca.

2) Pembacaan dilakukan baris demi baris dengan spasi antar baris 0,1 inci (0,254 mm).

3) Intensitas terang/gelapnya gambar (brightness) tiap pixel dinyatakan oleh satu pulsa dengan level (amplituda) tertentu dengan bobot nilai dari 0 sampai 127 di mana nilai 0 merupakan gambar paling terang (putih) dan 127 paling gelap (hitam). Jadi hasil scan berupa sinyal PAM

4) level tiap pixel kemudian diubah ke dalam format digital (biner) oleh A/D CONVERTER.

5) Hasil digitalisasi ini selanjutnya dikompres pada MH/MR/MMR COMPRESSION dengan menggunakan Kode Huffman (Rekomendasi CCITT T-4) untuk tujuan penghematan bandwidth. Penghematan bandwidth ini sekitar 1/5 hingga 1/20 kali dari kebutuhan bandwidth sebenarnya (tanpa kompresi).

6) Hasil kompresi sebelum ditransmit diubah dulu ke sinyal analog oleh MODEM dengan frekuensi rendah (di bawah 4 KHz) karena dua alasan :

- pertama karena keterbatasan kapasitas bandwidth saluran pelanggan analog yang dirancang untuk sinyal susra (300 – 3400

Hz).

- Kedua karena di sentral pada masukan sirkit saluran pelanggan terdapat filter LPF 4 KHz untuk anti aliasing.

SISI PENERIMA

1) Sinyal masuk pada pesawat fax berupa sinyal analog terkompresi, maka langkah pertama dalam proses rekonstruksi adalah gambar adalah dilakukan demodulasi dari sinyal analog ke digital oleh RECEIVE MODEM.

2) Selanjutnya sinyal digital yang masih terkompresi ini oleh perangkatMH/MR/MMR EXPANSION dilakukan proses ekspansi (dekompresi) untuk mengembalikan sinyal yang diterima menjadi bentuk sinyal PAM seperti pada pengirim.

Page 3: Cara Kerja Faximile

3) Tinggi rendahnya level amplituda sinyal tiap pixel ini akan menentukan tingkat panas yang dihasilkan pada kawat-kawat kecil dalam THERMAL

PRINTER. Kawat-kawat pemanas tsb memiliki spasi 203/inci untuk memanaskan kertas printer. Jika nilai level/amplituda suatu pixel maksimum maka panas kawat juga maksimum yang akan menghasilkan titik hitam pada kertas printer. Jika kawat baru saja dialiri arus maksimal atau panas maksimal, maka untuk normal kembali (ke keadaan level minimal atau 0) maka hanya diperlukan waktu beberapa mili detik.

Pada sistem ini terdapat tiga buah terminal fax. Fax A dan Fax B merupakan terminal fax analog, sedangkan hylafax merupakan terminal fax digital dalam bentuk software yang terpasang pada Hylafax server. Proses transmisi pada sistem dilakukan dengan melakukan dial dari fax pengirim menuju fax penerima. Proses dial terjadi setelah penekanan nomor tujuan kemudian dokumen fax discan oleh fax pengirim. Setelah proses scan semua dokumen telah selesai, fax pengirim melakukan dial nomor tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses dial tersebut melewati Analog Telephone Adapter (ATA) untuk merubah protokol fax analog yaitu T.30 menjadi T.38 agar bisa melewati jaringan IP. Setelah itu, proses diteruskan ke Asterisk server untuk menentukan nomor tujuar yang telah di dial sebelumnya. Karena nomor tujuan merupakan terminal analog, maka akan dikembalikan ke ATA dan mengubah protokol T.38 menjadi T.30. Selanjutnya menuju fax penerima untuk permintaan dial tersebut. Setelah permintaan panggilan diterima, fax penerima melakukan konfirmasi siap untuk menerima pada fax pengirim. Kemudian terjadi transmisi fax. Setelah semua dokumen dikirim maka fax pengirim akan memberitahu bahwa semua dokumen telah dikirim dan fax penerima melakukan konfirmasi pesan tersebut dan transmisi selesai. Untuk proses transmisi dari terminal analog ke terminal digital, proses dimulai dengan melakukan proses dial dari pengirim ke penerima.

Pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan transmisi antar terminal analog, hanya saja untuk menuju tujuan yang merupakan terminal digital harus menuju hylafax server. Hylafax server digunakan

Page 4: Cara Kerja Faximile

untuk menerima dan mengirimkan data fax, sehingga memungkinkan untuk melakukan. transmisi fax dari terminal digital ke analog. Selain itu, terminal digital ini akan menerima secara otomatis panggilan yang masuk.

Komunikasi yang dilakukan antar mesin Fax dirilis dalam rekomendasi standarisasi ITU-T.30. Dalam standarisasi ini menjelaskan seluruh skenario transaksi data fax yang dibagi menjadi 5 phase. Phase A mengatur proses pemanggilan. Phase B untuk proses transaksi pre-message, dimana pada proses ini terjadi negosiasi parameter kecepatan transmisi, modulasi, dan jenis coding yang digunakan. Phase C mengatur proses transaksi data fax yang dilanjutkan dengan phase D untuk mengatur apakah data fax selesai dikirimkan atau masih ada lagi data fax berikutnya. Phase E mengatur proses penutupan komunikasi yang telah dilakukan pada Phase A.

Gambar 1. Skema proses transaksi komunikasi yang berjalan antara terminal fax

Hingga saat ini standard fax sudah berada pada era generasi ketiga atau disebut G3. Hampir semua terminal fax saat ini merupakan implementasi dari standart ITU-T.30 G3. Standarisasi lain yang berhubungan dengan T.30 adalah mengenai format coding data fax yang dikirimkan. Kesepakatan tersebut ditulis dalam rekomendasi T.3, T.4, dan T.6. Pada fax G3 skema coding dan encoding yang digunakan adalah jenis Modified Huffman (MH), Modified Read (MR), dan Modified-Modified Read

Page 5: Cara Kerja Faximile

(MMR). Semua jenis coding ini membagi data fax menjadi dua data horizontal dan vertikal dari kertas fax yang di scan. Jenis coding MH adalah coding yang paling sederhana yaitu dengan membagi data hasil scan garis menjadi data hitam dan putih kemudian baru di encoding. Selain encoding, pada terminal fax G3 juga sudah diimplementasikan sistem Error Correction Mode (ECM).