cara kerja

7
C. PEMERIKSAAN HISTOLOGI POTONG MAKROS DAN FIKSASI A. Tujuan : Potong Makros :Untuk mendapatkan potongan jaringan yang representative Fiksasi: 1. Mencegah autolysis dan pertumbuhan bakteri / jamur 2. Mempertahankan bentuk da nisi jaringan mendekati keadaan sebelum di fiksasi 3. Mencegah pembusukan 4. Memungkinkan proses pengolahan jaringan selanjutnya berjalan dengan baik B. Prinsip :Jaringan diamati dan diukur, kemudian dipotong dengan ukuran dan jumlah tertentu pada bagian yang representative dan difiksasi dalam cairan fiksasi yang sesuai dengan volume yang cukup. C. Alat dan Bahan : a. Pisau Makros f. Penggaris besi b. Telenan g. Timbangan c. Label h. Wadah bermulut lebar d. Pensil 2B i. Kaset Tissue e. Pinset j. Formalin 10 %

Upload: asselaiga

Post on 08-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sitohistoteknologi

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Kerja

C. PEMERIKSAAN HISTOLOGI

POTONG MAKROS DAN FIKSASI

A. Tujuan :

Potong Makros :Untuk mendapatkan potongan jaringan yang representative

Fiksasi:

1. Mencegah autolysis dan pertumbuhan bakteri / jamur

2. Mempertahankan bentuk da nisi jaringan mendekati keadaan sebelum di fiksasi

3. Mencegah pembusukan

4. Memungkinkan proses pengolahan jaringan selanjutnya berjalan dengan baik

B. Prinsip :Jaringan diamati dan diukur, kemudian dipotong dengan ukuran dan jumlah

tertentu pada bagian yang representative dan difiksasi dalam cairan fiksasi yang

sesuai dengan volume yang cukup.

C. Alat dan Bahan :

a. Pisau Makros f. Penggaris besi

b. Telenan g. Timbangan

c. Label h. Wadah bermulut lebar

d. Pensil 2B i. Kaset Tissue

e. Pinset j. Formalin 10 %

D. Cara Kerja :

1. Teliti kecocokan pada formulir permintaan dengan sampel jaringan.

2. Beri nomor urutan sesuai dengan laboratorium.

3. Lakukan pengamatan makroskopis dan catat hasilnya.

4. Lakukan pemotongan jaringan dengan ukuran 1,5 x 1,5 x 0,5 cm pada daerah yang

representative.

5. Masukan potongan jaringan kedalam kaset tissue, beri nomor laboratorium

menggunakan pensil 2B kemudian tutup.

6. Masukan kaset tissue yang berisi potongan jaringan kedalam formalin 10%.

Page 2: Cara Kerja

7. Masukan kaset tissue yang berisi potongan jaringan nasopharing, gaster dan

limponadi kedalam larutan alcohol 70%.

8. Untuk jaringan tulang, masukan dalam HNO3 10%

DEHIDRASI DAN CLEARING

A. TUJUAN

DEHIDRASI

Untuk mengeluarkan air dari larutan fiksasi yang dapat mengganggu masuknya cairan

clearing ke dalam jaringan dengan menggunakan larutan yang dapat mengikat molekul

air atau alcohol atau aceton.

CLEARING

Untuk menggantikan larutan alcohol/ aceton dengan larutan yang dapat melarutkan

paraffin, sehingga pada waktu embedding paraffin dapat menyusup sempurna ke dalam

jaringan.

B. PRINSIP

DEHIDRASI

Air dan cairan fiksasi di dalam jaringan dikeluarkan dengan jalan perendaman bertingkat

pada larutan yang dapat mengikat molekul air (alcohol/aceton).

CLEARING

Alcohol/aceton di dalam jaringan dikeluarkan dengan jalan perendaman bertingkat pada

larutan yang dapat melarutkan paraffin (xylol, pertamax, bensol).

C. Alat dan Bahan:

a. Wadah dehidrasi dan clearing

b. Aceton

c. Pertamax

d. Kaset tissue yang berisi potongan jaringan

e. Pinset

D. Cara Kerja

DEHIDRASI

1. Kaset yang berisi jaringan dipindahkan dari cairan fiksasi (formalin10%) kemudian

dimasukkan ke dalam aceton I, didiamkan selama 2 jam.

Page 3: Cara Kerja

2. Pindahkan ke aceton II, diamkan 2 jam

3. Pindahkan ke aceton III, diamkan selama 2 jam

CLEARING

1. Kaset yang berisi jaringan yang telah terhidrasi, dipindahkan dari aceton III kemudian

dimasukkan ke dalam pertamax I diamkan selama 1 jam.

2. Pindahkan ke aceton II, diamkan selama 1 jam.

EMBEDDING

A. Tujuan : paraffin dapat menyusup sempurna kedalam sela-sela dan celah pada sel

jaringan.

B. Prinsip : jaringan direndam dalam paraffin cair pada suhu dan waktu tertentu sehingga

paraffin dapat menyusup sempurna kedalam jaringan.

C. Alat dan Bahan :

a. Tutup botol / cetakan nastar e. Pinset

b. Kompor listrik f. Panci

c. Incubator g. Parafin

d. Sendok h. Kardus

D. Cara Kerja :

1. Jaringan yang telah melalui proses clearing dimasukan kedalam tutup botol / cetakan

nastar bersamaan dengan kode nomornya.

2. Tambahkan paraffin cair / tuang paraffin cair ( suhu 60oC - 65oC ) kedalamnya.

3. Masukan kedalam incubator dengan suhu 60oC - 65oC selama ±15 jam.

BlLOCKING

A. Tujuan: supaya jaringan dapat dipegang pada pengait mikrtom sehingga mempermudah

dalam pemotongan micros.

B. Prinsip : jaringan yang telah diembedding ditananm dalam blok paraffin dicetak dengan

menggunakan alat tertentu dan pada suhu tertentu.

Page 4: Cara Kerja

C. Alat dan Bahan:

a. Logam persegi

b. Logam leter L

c. Object glass

d. Pipet tetes

e. Pinset

f. Mangkuk stainless

g. Paraffin

h. Kompor listrik

D. Cara Kerja:

1. Keluarkan jaringan yang telah diembedding bversamaan dengan nomor kodenya

dengan mengunakan pinset

2. Tata dan letakkan jaringa diatas logam persegi

3. Sambungkan 2 logam leter L disekeliling jaringan hingga membentuk cetakan blok

kubus.

4. Tambahkan paraffin (suhu 60o – 65o C) ke dalamnya

5. Setelah agak dingin tempelkan kde di atas permukaan blok.

6. Lepaskan cetakan logam leter L jika blok telah dingin dan mengeras, kemudian

masukkan blok ke dalam air es.

POTONG MIKROS

A. Tujuan: untuk mendapatkan potongan jaringan yang tipis serta representative terhadap

blok yang dipotong.

B. Prinsip: jaringan yang telah tertanam dalam blok paraffin diatur kesesuaiannya dengan

ketebalan 3-5 µm dengan hasil potongan berupa pita paraffin yang representative.

C. Alat dan Bahan:

a. Mikrotom

b. Pisau mikrotom

c. Incubator

d. Floating bath

Page 5: Cara Kerja

e. Spatel

f. Object glass

g. Kapas

h. Lem (gliserin: putih telur = 1:1)

D. Cara Kerja:

1. Pasang pisau mikrotom, kemudian atur ketebalan potongan antara 3 – 5 µm.

2. Siapkan floating bath, masukkan air ke dalamnya kemudian atur suhu antara 25o – 35o C.

3. Ambilkan blok jaringan panjang pada pengait blok pada mikrotom, lalu kunci.

4. Siapkan object glass kemudian olesi dengan lem dan beri kode.

5. Buka kunci mikrotom kemudian ratakan permukaan blok hingga terlihat gambaran

jaringan yang utuh.

6. Kunci mikrotom, lakukan pemotongan jaringan dengan memutar tuas mikrotom secara

cepat dan teratur hingga didapat hasil potongan berupa pita paraffin yang representative

terhadap blok.

7. Regangkan pita paraffin kemudian pindahkan pita paraffin ke floating bath.

8. Regangkan lagi pita paraffin kemudian din dalam floating bath dengan menggunakan

spatel jika terdapat lipatan.

9. Tangkap pita paraffin dengan object glass yang telah diolesi lem.

10. Keringkan dalam incubator pada 60o – 65o C selama 20 menit.

PEWARNAAN HEMATOXYLINEOSIN ( H& E)

A. Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya morfologi sel abnormal dalam jaringan yang

diperiksa.

B. Prisip : Kromatin didalam inti akan mengikat cat yang bersifat basa ( hematosilin ) dan

protein sitoplasma akan mengikat cat yang bersifat asam (eosin ) sehingga sel akan berwarna

merah muda dengan inti berwarna biru keunguan.

C. Alat dan Bahan :