cara hewan darat mengekskresikan amonia
DESCRIPTION
frrTRANSCRIPT
CARA HEWAN DARAT MENGEKSKRESIKAN AMONIA
A. SERANGGA
Sistem ekskresi pada seranggabertujuan untuk membuang limbah hasil
metabolisme dari dalam tubuh terutama senyawa N untuk mencegah keracunan,
mempertahankan Na+, K+, dan Cl- yang terbatas dalam makanan, atau hilang karena
berdifusi ke dalam lingkungannya pada serangga air. Dengan menghasilkan urine dan
frass komposisi tekanan osmosis cairan tubuh dapat dipertahankan. Ekskresi dan
osmoregulasi dilakukan oleh Malpighian tubules dan usus belakang. Osmoregulasi
pada serangga air tawar dilakukan oleh sel-sel chlorida yang berasosiasi dengan usus
belakang dengan menyerap ion-ion anorganik.
1. Cara kerja sistem ekskretori pada serangga
a. Malpighian tubules menghasilkan filtrat yang bersifat isosmotik dari haemolymph
yang mempunyai kandungan ion K+ yang tinggi, Na+ yang rendah dan Cl- sebagai
anion utama.
b. Transport ion secara aktif, terutama K+, ke dalam lumen dari Malpighian tubules
menghasilkan gradien osmotik dan menyebabkan air berdifusi secara pasif ke
dalam lumen. Gula dan kebanyakan asam amino secara pasif tersaring dari
haemolymph. Gula (sukrose dan treholose) diserap kembali dari lumen ke dalam
haemolymph. Semua proses ini menghasilkan urine yang kemudian dicurahkan ke
dalam usus.
c. Di dalam rectum, urine dimodifikasi dengan membuang zat-zat terlarut dan Air
untuk menjaga keseimbangan cairan dan ion-ion (homeostasis) di dalam tubuh
serangga. Sel-sel khusus di dalam rectal pad melakukan penyerapan kembali ion
Cl- secara aktif atas pengaruh hormone. Proses in menyebabkan gradien elektrik
dan osmotik yang menyebabkan penyerapan kembali ion-ion yang lain, air, asam-
asam amino dan asetat.
2. Ekskresi Nitrogen
Pada serangga pemakan darah, kelebihan N diekskresikan dalam bentuk
ammonia bagi serangga yang hidup di air dan sebagai asam urat, urea, pteridine,
hypoxanthine, allantoine, dan asam allantoinat pada serangga terrestrial. Ammonia
adalah senyawa toxic, oleh karena itu, ia harus diekskresikan melalui urine, faeces
atau diuapkan melalui kutikula misalnya pada kecoa.
Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara
konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi
bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang
tidak larut.Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang.
Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian
proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya
secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan
sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama
dengan feses.
Gambar 1. Sistem ekskresi pada serangga
B. ANELIDA
Anelida mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing
tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung
sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong,
disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom
bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi
sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang
berliku-liku pada segmen berikutnya Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini
akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke
bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut
nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh
gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium,
bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh
sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan
disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang
diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan
mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi. Cairan dalam rongga
tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu
amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup
di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya
di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Daftar pustaka :
Anonim. 2010. Handout Fisiologi Serangga [pdf].Online.diakses melalui
http://www.edibas.blog.unsoed.ac.id/files/2010/04/Handout-Fisiologi-Serangga.pdf
pada tanggal 30 Mei 2015.
Anonim. 2015. Searngga[pdf]. Online/ Diakses melalui
http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2371_05_PB/files/res/downloads/
download_0552.pdf pada tanggal30 Mei 2015.