hidrosfer darat

22
Hidrosfer Darat Kelompok 5 : -Aryo Iswan -Indah Aretha -Mentari P.A -M.Reza Al Haddad -Reva Kurniawan B.P

Upload: indah-maharani

Post on 12-Jun-2015

840 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hidrosfer darat

Hidrosfer Darat

Kelompok 5 :-Aryo Iswan-Indah Aretha-Mentari P.A-M.Reza Al Haddad-Reva Kurniawan B.P

Page 2: Hidrosfer darat

PENDAHULUANHampir tiga perempat bumi tertutup oleh air. Jumlah total air di

bumi termasuk cairan gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di Samudera. Distribusi air di muka bumi adalah air asin, yang berupa samudera dan laut 97,41%, dan air tawar 2,59% yang berupa es di kutub 1,984%, air tanah 0,592% dan air tawar (sungai, danau, kelembaban tanah dan udara, dan tubuh makhluk hidup) 0,014%. Hidrosfer berasal dari kata ‘hydro’ artinya air, dan ‘sphaira’ artinya lapisan. Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu khusus mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi. Air daratan sebagian besar dari curah hujan. Air hujan ada yang meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir, dan ada yang menguap dari tumbuh-tumbuhan. Kesemuanya akan mengalir dari laut, yang artinya akan menguap dan menuju ke daratan lagi yang akhirnya menjadi hujan.

Page 3: Hidrosfer darat

SIKLUS HIDROLOGISiklus air adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan

adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan air manjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam :Siklus pendek, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk

awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi.

Page 4: Hidrosfer darat

Siklus sedang, air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin, membentu awan diatas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air daratan, kemudian menuju laut.

Siklus panjang, air laut menguap, terjadi kondensasi, ua air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut.

Page 5: Hidrosfer darat
Page 6: Hidrosfer darat

KOMPONEN YANG TERJADI DALAM SIKLUS HIDROLOGI1. Evaporasi, penguapan dari benda – benda abiotik (perubahan air menjadi gas/uap).2. Transpirasi, proses penguapan air pada tumbuhan melalui mulut daun (stomata).3. Evapotranspirasi, gabungan dari evaporasi dan transpirasi.4. Kondensasi, perubahan wujud air dari gas menjadi cair karena pendinginan.5. Adveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain yang disbabkan oleh angin

horizontal.6. Konveksi, gerakan uap air dari satu tempat ke tempat lain karena pergerakan angin

secara vertikal.7. Presipitasi, segala bentuk curahan air dari atmosfer ke permukaan bumi, ketika air,

salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan berat, mereka akan menjadi hujan.8. Surface run off, gerakan aliran air dipermukaan bumi/tanah.9. Infiltrasi/Perkolasi, peresapan/pergerakan air masuk ke dalam tanah secara vertikal

atau horizontal.

Air di bumi dikelompokakan menjadi air permukaan dan air bawah tanah. Air permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung dipermukaan bumi. Air bawah tanah yaitu air yang ada di bawah permukaan tanah.

Page 7: Hidrosfer darat

PERAIRAN DARATPerairan darat adalah semua air yang ada dipermukaan dan di bawah

tanah. Air permukaan terdiri atas air tanah, sungai, danau, dan rawa. Air tanah (ground water)

Air tanah adalah massa air yang ada di permukaan tanah. Media persapan air, sebagai berikut:Pori-pori tanah.Retakan – retakan lapisan tanah akibat kekeringanRongga – rongga yang dibuat binatangRongga – rongga akibat robohnya tumbuhan – tumbuhan berakar besarRongga – rongga akibat pencairan kristal yang membeku

Page 8: Hidrosfer darat

Proses penguapan air tanah, yaitu: Penguapan langsung, yaitu melalui pori – pori di permukaan tanah sebagai akibat pemanasan

lapisan tanah oleh sinar matahari (evaporasi). Penguapan yang tidak langsung, yaitu melalui permukaan daun tumbuh – tumbuhan

(transpirasi).

Air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu: Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari air hujan, dan terdapat pada

lapisan tanah yang tak jenuh. Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga – rongga

batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi. Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga – rongga batuan dan tetap

tonggal di dalam batuan sejak penimbunan itu terjadi. Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari

atmosfer atau air permukaan. Pelliculkar water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan

molekul – molekul tanah. Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus

(sarang). Lapisan ai tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air. Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada diantara dua lapisan batuan yang kedap air

sehingga dapat menyebabkan air dalam keadaan tertekan.

Page 9: Hidrosfer darat

SungaiSungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat

air mengalir.Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena:Kebanyakan mengalir dipermukaan bumi ke tempat yang lebih rendah,

kadang – kadang di bawah permukaan tanah.Pengalirannya tidak tetap, kadang – kadang deras, kadang – kadang lambat,

dan di beberapa tempat membentuk riak.Mengangkut beban dari mulai lumpur halus, pasir, kerikil, sampai batu – batu

guling.Mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh

suatu tebing yang biasanya curam.Berdasarkan muaranya sungai ada 3, yaitu:Sungai eksoreik, sungai bermuara ke lautSungai enireik, sungai bermuara ke danauSungai areik, airnya hilang karena meresap ke dalam tanah

Page 10: Hidrosfer darat

Sungai memiliki karakteristikPada bagian hulu:Arus air derasArah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal) Lembahnya curam Lembahnya berbentuk VTidak terjadi pengendapan

Pada bagian hilir:Air sungai tenangBanyak terjadi pengendapanErosi ke arah samping (horizontal)Sungai berkelok – kelok (terjadi proses meandering)Kadang – kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga

membentuk kali mati atau danau tapak (oxbow lake)Di bagian muara kadang – kadang berbentuk delta

Page 11: Hidrosfer darat

Menurut arah alirannya: Sungai konsekuen, arah aliran sesuai kemiringan lereng. (K) Sungai subsekuen, arah alirannya tegak lurus terhadap konsekuen. (S) Sungai obsekuen, arah alirannya berlawanan dengan konsekuen. (O) Sungai resekuen, arah alirannya sejajar dengan konsekuen. (R) Sungai insekuen, arah alirannya tidak teratur. (I)

Page 12: Hidrosfer darat

Menurut sumber airnya: Sungai hujan, sungai yang sumber airnya berasal dari hujan. Sungai gletser, sungai es yang terdapat di iklim bersalju. Sungai campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari air

gletser.

Menurut kondisi airnya: Sungai episodik, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Pada

umumnya sungai ini terdapat di daerah curah hujannya besar dan di daerah hutan lebat. Contohnya: Sungai Alas di Kutacane.

Sungai periodik, sungai yang massanya tidak tetap sepanjang tahun. Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada waktu musim kemarau airnya kering. Contohnya: Sungai Benanin di Timor.

Lanjutan...

Page 13: Hidrosfer darat

Pola air sungai: Pola dendritik, aliran sungai yang tidaak teratur, terdapat di dataran rendah dan tinggi. Pola rektangular, aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan baik yang berupa

patahan sesungguhnya atau hanya retakan. Pola pinnate, pola ini menunjukan kecuraman lereng yang besar Pola trellis, gabungan sungai konsekuen, resekuen dan obsekuen. Terdapat di daerah pegunungan

patahan/lipatan. Pola annular, pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan

dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin.

Pola radial sentrifugal, aliran sungai pada kerucut gunung berapi/dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng – lereng pegunungan.

Pola radial sentripetal, aliran pada suatu kawah, crater dan kaldera dari gunung berapi atau defresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.

Page 14: Hidrosfer darat

Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia:

Irigasi atau pengairanSumber tenaga, menghasilkan Pembangkit

Listrik Tenaga Air (PLTA)Keperluan domestikSebagai sumber penghasil bahan makanan

mentahIndustriTransportasiRekreasi dan Olah raga

Page 15: Hidrosfer darat

DanauDanau adalah suatu cekungan di permukaan bumi yang digenangi air

dalam jumlah relatif banyak. Pengaliran air danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan d=ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui sungai.Berdasarkan airnya:

Danau air tawar, terdapat di daerah yang curah hujannya cukup tinggi. Terdapat di daerah iklim tropis, iklim sedang, dan arktik.

Danau air asin, terdapat di daerah curah hujan sedikit dan terdapat di daerah gurun/stepa.

Page 16: Hidrosfer darat

Berdasarkan terjadinya: Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Maninjau dan

Danau Singkarak. Danau vulkanik, terjadi karena letusan gunung api.

Danau maar: danau yang terjadi akibat letusan gunung api menimbulkan lubang berisi air hujan. Contoh: Danau Grati (Jawa Timur)

Danau Kawah: danau yang terjadi karena kawah atau lubang kepundaan terisi air hujan. Contoh: Danau Kelimutu (Flores).

Danau tektovulkanik, terjadi karena letusan gunung api dan tenaga tektonik. Contoh: Danau Toba.

Danau karts, terjadi karena adanya larutan batuan kapur, membentuk cekungan, dan terisi air. Seperti di Gunung Kidul, yaitu Danau dolina, uvala, polje.

Danau glasial, terjadi karena pengikisan oleh es, terdapat di daerah iklim arktik. Contoh: Danau Superior, Hudson, Erie, Ontario.

Danau bendungan, terdiri dari: Danau terbendung oleh aliran lava, contoh: Danau Laut Tawar dan Tandano. Danau terbendung oleh manusia, contoh: waduk.

Page 17: Hidrosfer darat

Danau Tektonik Danau Maar Danau Kawah

Danau Tektovulkanik

Danau Karst

Contoh – contoh danau

Danau GlasialDanau Buatan

Page 18: Hidrosfer darat

RawaRawa adalah genangan air di daratan sebagai akibat letaknya lebih rendah

sehingga airnya tidak dapat mengalir. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk. Manfaat rawa yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak.

Berdasarkan sifat airnya:Rawa air tawar, terdapat pedalaman/sekitar aliran sungai.Rawa air asin, terdapat daerah pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut.Rawa air payau, terdapat di daerah pantai yang letaknya di sekitar muara sungai.

Berdasarkan keadaan airnya:Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, terdapat di pedalaman dan

dasarnya ditutupi lapisan gambut, warna airnya merah dan tidak dapat ditanami.Rawa yang airnya mengalami pergantian, terdapat di daerah pantai dan

mendapat pengaruh pasang surut air laut, sehingga dapat digunakan untuk pertanian, cirinya terdapat tanaman rumbia/rupah dan cacing tanah.

Page 19: Hidrosfer darat

Kejadian dan Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemenuhan kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana seperti minum, mencuci, mandi hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti tenaga listrik, transportasi, dan irigasi. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian curah hujan akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit – parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda – beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Jika infiltrasi lebih besar daripada kapsitas menahan air yang minimum, maka air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi). Jika infiltrasinya lebih kecil maka air akan tertahan dalam tanah, sehingga perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air minimum disebut kapasitas menahan air normal. Sebelum air diserap ke dalam tanah, pada dasarnya ditahan terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir – butir tanah dan tegangan antara molekul air.

Page 20: Hidrosfer darat

Lanjutan...Di sekeliling butir – butir tanah terdapat lapisan tipis air higroskropis yang diserap secara

kuat. Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak tertentu air, hanya ditahan oleh tegangan antara butir – butir tanah yang dinamakan air kapiler. Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi dinamakan air gravitasi. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak diserap disebut kapasitas menahan air (waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu disebut kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah.

Tinggi rendah infiltrasi tergantung pada berbagai factor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan vgetasi serta kelembaban tanah. Lapisan kedap air disebut impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeable. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan, yaitu: Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan

batuan bersifat permeable, seperti pasir, kerikil, dan batu pasir yang retak – retak Aquifer bebas, aquifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh permukaan air tanah.

Permukaan air tanah aquifer bebas disebut permukaan preaktik. Aquifer terkekang, aquifer yang bagian ata dan bawahnya dibatasi lapisan kedap air dan

mempunyai tanah hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Aquiclude, lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah

yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt. Aquifuge, lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan

batuan yang kompak. Aquitard, lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat

meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.

Page 21: Hidrosfer darat

Aquifer dapat dijumpai pada bentuk lahan, sebagai berikut:Lembah isian, bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated)

berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut sungai purba. Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunung api menutupi lenah besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam jumlah yang berarti.

Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri atas batuan alluvial.

Lereng antara dua pegunungan atau lebih, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya.

Lereng kaki di sekitar gunung api, tersusun dari material lepas hasil letusan gunung api tersebut.

Lanjutan...

Page 22: Hidrosfer darat

Banyak air hujan yang dulu tersimpan lebih lama dalam lingkungan DAS akhirnya cepat lolos dan mengalir menjadi air limpasan (run-off). Akhirnya, debit air sungai akan naik melebihi daya tampung saluran, sehingga mengakibatkan bencana banjir. Banjir dapat terjadi akibat pengundulan hutan, pendangkalan, penyempitan, dan peyumbatan saluran sungai. Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya yang multifungsi. Sebab, selain mampu menampung air dalam jumlah banyak pada saat musim hujan, juga menjadi cadangan persediaan pada musim kemarau. Fungsi waduk akan lebih optimal jika fungsinya dianekaragamkan seperti mengairi sawah, usaha perikanan, dan PLTA.

Banjir dan Upaya Mengurangi Resikonya

Dampak negatif dari bencana banjir, yaitu: Menimbulkan korban jiwa. Hilang/rusaknya bangunan rumah dan harta milik penduduk,

sehingga menimbulkan kerugian materil. Mewabahnya bibit penyakit di daerah bencana.

Upaya penanggulangan banjir, dengan cara sebagai berikut: Melakukan penghijauan pada lahan – lahan gundul. Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai. Membuat bendungan atau waduk. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai

lingkungan. Mengeluarkan kebijakan – kebijakan pembuatan sumur resapan. Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air.