cara bercocok tanam: h.ahmad f dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

9
PRESENTASI PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBER PASIR Oleh : Kelompok 7 (Kelas 0) 1 . Cindiyani Pakaya 105040201111005 2 . Eko Rahmat Shoumi 105040201111010 3 . Dery Pambudi 105040207111031 4 . Indragus Solehudin 105040207111039

Upload: wardah

Post on 13-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PRESENTASI PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBER PASIR Oleh : Kelompok 7 ( Kelas 0 ). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

PRESENTASI PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBER PASIR

Oleh :Kelompok 7 (Kelas 0)

1. Cindiyani Pakaya 1050402011110052. Eko Rahmat Shoumi 1050402011110103. Dery Pambudi 1050402071110314. Indragus Solehudin 105040207111039

Page 2: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

Nama : H.Ahmad Fauziumur : 54 tahunpekerjaan: petanitingkat pendidikan: SMAjumlah keluarga: 6 orangluas lahan: 2 hasarana trnsportasi: 2 motor; 1 mobilkondisi rumah petani: luas 700 m2komoditas yang di tanam: padi

Cara bercocok tanam: H.Ahmad F dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya.

Satus sosial ekonomi: menengah keatas (berkecukupan), statusnya sebagai salah satu tuan tanah di desanya,

Ketua gapoktan di desaKelembagaan di desa: Gapoktan desa

Page 3: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

Nama : bapak heldiumur : 30 tahunpekerjaan: petani (buruh tani)tingkat pendidikan: SD (tidak tamat)jumlah keluarga: 3 orangluas lahan: 1/4 hasarana trnsportasi: 2 sepeda ontelkondisi rumah petani: luas 24 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok)

Cara bercocok tanam: mengikuti mandor yang memperkerjakannya, sekarang cenderung ke arah yang agak organik karena dia adalah buruh dari paka alimin.

Satus sosial ekonomi: menengah kebawah (kurang mamapu), statusnya sebagai buruh tani di desanya.

Kelembagaan di desa: Gapoktan desa, penyuluhan PPL

Page 4: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

Nama : bapak joniumur : 25 tahunpekerjaan: petani (buruh tani), pedagang kolak.tingkat pendidikan: SD (tidak tamat)jumlah keluarga: 3 orang(dia,dan 2 orang tuanya)luas lahan: 1/4 hasarana trnsportasi: 2 sepeda ontelkondisi rumah petani: luas 70 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok)

Cara bercocok tanam: mengikuti mandor yang memperkerjakannya, sekarang cenderung ke arah yang agak organik karena dia adalah buruh dari paka alimin.

Satus sosial ekonomi: menengah kebawah (kurang mamapu), statusnya sebagai buruh tani di desanya.

Kelembagaan di desa: Gapoktan desa, penyuluhan PPL.

Page 5: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

Nama : bapak aliminumur : 44 tahunpekerjaan: petani (tuan tanah), satpam, Peternaktingkat pendidikan: SMAjumlah keluarga: 4 orangluas lahan: 3/4 ha (sewa) sarana transportasi: 2 sepeda ontel dan 1 motorkondisi rumah petani: luas 160 m2komoditas yang di tanam: cebe(lombok), padi

Cara bercocok tanam: mencoba teknik penanaman baru hasil pemikirannya yang lebih ke organik.

Satus sosial ekonomi: menengah keatas( mampua),statusnya sebagai tuan tanah di desanya.

Kelembagaan di desa: Gapoktan desa, penyuluhan PPL.

Page 6: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

kesimpulanKesimpulan dari praktikum fieldtrip sosiologi pertanian kali ini adalah sebagai berikut:•Dari keempat sampel petani yang kami wawancarai kami mendaptkan tuan tanah (H.Ahmad Fauzi), tuan tanah yang menyewa tanah oaring lain (pak alimin), dan 2 orang buruh tani (pak heldi dan pak joni). •Tingkat pendidikan juga menentukan status social bagi petani tersebut, semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka status sosialnya juga semakin tinggi pula

Page 7: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

• Tidak semua petani yang kami wawancarai menanam atau mengolah di lahannya sendiri, entah itu tanah sewa, atau hanya bekerja untuk lahan milik orang lain. Contohnya bapak Ahmad Fauzi, tuan tanah yang mempunya lahan sawah seluas 2 ha yg merupakan warisan dari orang tuanya. Beliau tahu ilmu cara bercocok tanam yang baik, namun untuk teknisnya dilapang, ia serahkan semuanya kepada spekerjanya. Namun, tentu saja segala kegiatan pertanian tersebut berada di bawah kontrol/pengawasan dari beliau, dan beliau juga yang melakukan/memenuhi segala pemenuhan yang dibutuhkan untuk menggarap lahan sawahnya.• Cabe yang digunakan ialah cabe hibrida varietas Papyrus

dan padi yang dibudidayakan adalah varietas ciherang.

Page 8: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

• Para petani membeli alat dan bahan untuk bercocok tanam di toko pertanian ataupun di industry rumahan sekitar desanya.• Untuk cara bercocok tanam yang dilakukan oleh pak

alimin lebih mengarah pada pertanian yang organic, namun tidak 100% organic, sedangkan untu cara bercocok tanam H. Ahmad Fauzi, dia lebih memepercayakan kepada para buruh taninya.• Peran Gapoktan disana, kurang menyeluruh dalam

prakteknya, dikarenakan dari pengakuan para buruh tani, mereka kurang mengetahui secara mendalam tentang Gapoktan itu sendiri.

Page 9: Cara bercocok tanam: H.Ahmad F  dalam bercocok tanam lebih menyerahkan pada buruh taninya

• Dusun tersebut juga pernah di datangi oleh PPL.•Menurut petani banyak dampak setelah

revolusi hijau dilakukan yaitu, tanah di daerah sana lebih keras dan kurang sehat (dalam segi kandungan hara).•Menurut petani disana, untuk mencari pekerja

atau buruh tani disana sangat sulit, kaerena di daerah sana masyarakatnya kurang berminat untuk menjadi buruh tani, karena upahnya terbilang kecil. Sehingga, buruh tani yang bekerja disana biasanya berasal dari luar dusun krajan.