candi penataran

14
BAB I SEJARAH 1.1 Sejarah Candi Penataran Candi Penataran adalah sebuah candi yang berlatar belakang Hindu (siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara kota Blitar. Komplek candi ini adalah yang terbesar di Jawa Timur. Candi ini mulai dibangun pada zaman Kerajaan Kadiri dan dipergunakan sampai Kerajaan Majapahit. Candi ini melambangkan penataan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur. Candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam Prasasti Palah, dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Grenggra yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarwegwara Triwikarmawataranindita Grengalancana Digwiyottungadewa yang memerintah Kerajaan Kadiri Tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindari marabahaya letusan Gunung Kelud. Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh, Mpu Prapanca, menceritakan perjalanan Raja Hayamwuruk, 1

Upload: dhiendha-shievva

Post on 20-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Candi Penataran

BAB I

SEJARAH

1.1 Sejarah Candi Penataran

Candi Penataran adalah sebuah candi yang berlatar belakang Hindu

(siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung

Kelud, di sebelah utara kota Blitar. Komplek candi ini adalah yang terbesar di

Jawa Timur. Candi ini mulai dibangun pada zaman Kerajaan Kadiri dan

dipergunakan sampai Kerajaan Majapahit. Candi ini melambangkan penataan

kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur.

Candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam

Prasasti Palah, dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Grenggra yang bergelar

Sri Maharaja Sri Sarwegwara Triwikarmawataranindita Grengalancana

Digwiyottungadewa yang memerintah Kerajaan Kadiri Tahun 1190 – 1200,

sebagai candi gunung untuk tempat pemujaan agar dapat menetralisasi atau

menghindari marabahaya letusan Gunung Kelud.

Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh, Mpu Prapanca,

menceritakan perjalanan Raja Hayamwuruk, yang memerintah Majapahit

1350 – 1389, ke Candi Palah untuk melakukan pemujaan kepada Hyang

Acalapati yang berwujud Girindra (raja penguasa gunung).

Kesamaan nama Girindra yang disebut pada kitab Negarakertagama

dengan nama Ken Arok yang bergelar Girindra atau Girinatha menimbulkan

dugaan bahwa Candi Penataran adalah tempat perabuan Ken Arok, Girindra

adalah juga nama salah satu wangsa keturunan Ken Arok selain Wangsa

Rajasa dan Wardhana. Sedangkan Hyang Acalapati adalah salah satu

perwujudan dari Dewa Singa, sesuai dengan peneladanan (khodam) sifat-sifat

Bathara Siwa yang konon dijalankan oleh Ken Arok.

1

Page 2: Candi Penataran

Pada umumnya relief candi di Jawa Timur dipahat berdasarkan

romantika hidup tokoh yang didharmakan di tempat tersebut. Relief ramayana

dengan tokoh Rama dan Shinta, dan relief krisnayana dengan tokoh Krisna

dan Rukmini, yang dipahat pada Candi Penataran dapat dikatakan mirip

dengan kisah Ken Arok dan Ken Dedes.

Ketohohan Ken Arok sendiri masih menjadi kontroversi antara

karakter seorang bandit yang berambisi memperbaiki keturunan setelah

mengerti arti cahaya yang terpancar dari gua garba milik Ken Dedes yang

kemudian membunuh Tunggul Ametung yang menjadi suami Ken Dedes.

Dengan karakter seorang bangsawan yang mengemban amanat dari Mpu

Purwa atau ayah Ken Dedes, sekaligus keturunan Raja Mpu Sendok untuk

mengembalikan kejayaan Kerajaan Kediri, dengan dukungan para Brahmana

dari kedua kerajaan.

Alkisah seluruh Mpu dari Kerajaan Kediri berpindah ke Tumapel

sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan menjadi penyebab

kekalahan Kediri dalam peperangan dengan Tumapel di wilayah Genter tahun

1222.

Dibunuhnya Mpu Gandring yang tidak menyelesaikan keris pesanan

Ken Arok pada waktunya juga berkaitan dengan para Mpu yang mulai

meninggalkan Kerajaan Kediri sehingga menimbulkan kecurigaan Ken Arok

bahwa Mpu Gandring berpihak pada Kediri. Keris tersebut kemudian

diselesaikan Mpu yang lain dengan begitu indahnya, sehinga menarik

perhatian dan mudah dikenali ketika kebo ijo memamerkannya pada semua

orang, sebelum akhirnya keris tersebut digunakan Ken Arok untuk membunuh

Tunggul Ametung.

2

Page 3: Candi Penataran

BAB II

MANFAAT, DAMPAK DAN HARAPAN

2.1 Manfaat Adanya Candi Penataran

a. Pada zaman dahulu Candi Penataran dimanfaatkan sebagai tempat ibadah

orang Budha.

b. Mengenang dan mengenal sejarah.

c. Mengenang para leluhur kita.

d. Dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata.

2.2 Dampak Adanya Candi Penataran

1. Dampak Positif

a. Kita semakin bangga dengan negara kita, karena memiliki budaya

yang beraneka ragam, dan peninggalan sejarah yang sangat berarti.

b. Penduduk sekitar bisa menambah penghasilan dengan cara menjual

soufenir / makanan di sekitar Candi Penataran.

2. Dampak Negatif

a. Disalahgunakan sebagian orang sebagai tempat memuja, mencari

pesugihan dan sebagainya.

2.3 Harapan Adanya Candi Penataran

a. Kita sebagai generasi muda harus mengerti pentingnya menjaga

kebudayaan daerah.

b. Kita dapat menjaga dan melestarikan peninggalan leluhur kita, agar tidak

dirampas, dimiliki, dan di duplikasi negara lain.

3

Page 4: Candi Penataran

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Candi Penataran adalah candi peninggalan orang Hindu, yang

dibangun oleh Raja Grenggra Tahun 1194, yang memerintah Kerajaan Kadiri

tahun 1190 – 1200.

Relief pada dinding Candi Penataran mengisahkan cerita Ken Arok

dengan Ken Dedes yang pada mulanya Ken Arok adalah seorang bandit, yang

kemudian merebut istri Tunggul Ametung, dengan cara membunuh Tunggul

Ametung, dengan menggunakan keris Mpu Gandring yang dibuat oleh Mpu

Tantular. Karena keris pesanannya tidak selesai dengan tepat waktu akhirnya

Mpu Tantular pun dibunuh oleh Ken Arok dan itu pun menjadi cerita sampai

sekarang, semua orang bisa membaca/melihat reliefnya di Candi Penataran,

Nglegok, Blitar.

4

Page 5: Candi Penataran

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, dkk. Nglegok.

5

Page 6: Candi Penataran

KARYA TULIS ILMIAH

CANDI PENATARAN

Disusun untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Sosiologi Hukum Yang berkaitan dengan Kultur Budaya Daerah

Disusun Oleh :M. HABIBI ALI ROHMAD

NIM. 08152030

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI IPS/PKn

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR (UIB)TAHUN 2009

6

Page 7: Candi Penataran

7

Page 8: Candi Penataran

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin. Puji syukur kehadirat Tuha YME yang telah

memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga karya tulis ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi Tugas

Individu Mata Kuliah Sosiologi Hukum Jurusan FKIP/IPS Semester 3 Tahun

Ajaran 2009/2010.

Penulis mendapatkan bimbingan dan dorongan dari semua pihak sehingga

karya tulis ini terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih banyak kepada banyak pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak

terdapat banyak kesalahan, sangat jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang

bersifat membangun sangatlah penulis harapkan. Penulis berharap semoga karya

tulis ini bermanfaat bagi penulis umumnya dan bagi pembaca khususnya.

Penulis

8i

Page 9: Candi Penataran

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar............................................................................................. i

Daftar Isi...................................................................................................... ii

BAB I. SEJARAH ...................................................................................... 1

1.1 Sejarah Candi Penataran ...................................................................... 1

BAB II. MANFAAT, DAMPAK DAN HARAPAN................................... 3

2.1 Manfaat Adanya Candi Penataran ........................................................ 3

2.2 Dampak Adanya Candi Penataran ....................................................... 3

2.3 Harapan Adanya Candi Penataran ....................................................... 3

BAB III. KESIMPULAN ............................................................................ 4

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 5

9ii