calcaneus spur

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyebab tersering rasa sakit pada telapak kaki terutama pada tumit adalah fasciitis plantaris atau nama lainnya calcaneus spur. Biasanya disebabkan ketidakseimbangan biomekanik yang menyebabkan tekanan sepanjang fascia plantaris. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik termasuk lokasi rasa sakit. Rasa sakit dapat berasal dari neurologi, trauma, atau sistemik. 1 Fasciitis plantaris merupakan penyebab utama sakit pada tumit, mempunyai gejala klinis berbeda- beda. Walaupun rasa sakit berada sepanjang fascia plantaris, biasanya terbatas pada medial inferior calcaneus pada processus medial tubercel calcaneus. Tulang yang menonjol merupakan bagian insersio fascia plantaris centralis dan abductor hallucis brevis, flexor digitorum brevis.1 Fasciitis plantaris atau disebut juga “Heel spur syndrome”.

Upload: marsela-vineta-halim

Post on 19-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ortopedi

TRANSCRIPT

Page 1: calcaneus spur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyebab tersering rasa sakit pada telapak kaki terutama pada tumit

adalah fasciitis plantaris atau nama lainnya calcaneus spur. Biasanya

disebabkan ketidakseimbangan biomekanik yang menyebabkan tekanan

sepanjang fascia plantaris. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan

pemeriksaan fisik termasuk lokasi rasa sakit. Rasa sakit dapat berasal dari

neurologi, trauma, atau sistemik.1

Fasciitis plantaris merupakan penyebab utama sakit pada tumit,

mempunyai gejala klinis berbeda-beda. Walaupun rasa sakit berada sepanjang

fascia plantaris, biasanya terbatas pada medial inferior calcaneus pada

processus medial tubercel calcaneus. Tulang yang menonjol merupakan

bagian insersio fascia plantaris centralis dan abductor hallucis brevis, flexor

digitorum brevis.1 Fasciitis plantaris atau disebut juga “Heel spur syndrome”.

Tapi penamaan ini tidak tepat. Spur dalam hal ini bukan penonjolan tulang

pada calcaneus inferior yang merupakan penyebab sakit, bukan hanya

penonjolan yang radiografik. Tidak ada hubungan antara rasa sakit dan

ada/tidaknya penonjolan tulang, dan eksisi spur bukan merupakan bagian dari

operasi pada fasciitis plantaris. Fasciitis plantaris terjadi pada pria dan wanita,

tapi lebih sering pada usia tua. Angka kejadian dan keparahan berhubungan

dengan obesitas.1

Page 2: calcaneus spur

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Calcaneus spur adalah suatu eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak

semestinya) di daerah tuber calcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam.

Plantar fascitis adalah peradangan fasia plantaris atau aponeurosis di

perlekatannya pada calcaneus.

B. Etiologi

Beberapa faktor fasciitis plantaris dapat diakibatkan karena:

- Terlalu lama berdiri yang bila bergerak terjadi peningkatan tekanan yang

besar secara tiba-tiba pada telapak kaki sehingga dapat menyebabkan

stress atau injuri pada fascianya.

- Pada pekerja kantor karena telalu lama duduk dapat menyebabkan

berkurangnya fleksibilitas otot betis.

- Pada yang banyak bergerak menggunakan kaki seperti perawat, tukang

pos, dan guru.

- Pada pekerja yang berdiri atau berjalan selama berjam-jam tanpa sepatu

yang baik (dengan permukaan yang keras).

- Orang obese dengan body mass index (BMI>30) memungkinkan 5,6 kali

terkena fasciitis plantaris dari pada yang tidak overwight (BMI<25).

Wanita yang overweight 6 kali lebih besar menderita fasciitis plantaris dari

pada pria overweight. 2,3,4

C. Patofisiologi

Page 3: calcaneus spur

3

Sebagian besar fasciitis plantaris disebabkan ketidakseimbangan biomekanik

yang menyebabkan pronasi abnormal. Ketika berdiri dan semua berat badan

bertumpu pada kaki, telapak kaki datar, dan fascia plantaris menjadi tegang.

Fasciitis plantaris terjadi ketika berat badan yang disokong kaki, sangat besar

sehingga fascia plantaris bergerak menjauhi tulang tumit. Rasa sakit pada

fasciitis plantaris tidak menggambarkan berapa tajam spur tumit, tapi

menggambarkan tekanan yang sangat besar pada fascia plantaris saat berdiri

(menahan berat badan). Fascia plantaris yang sangat tegang yang dapat

menyebabkan robekan dari bawah tumit.5

Gambar 1. Plantar Fasciitis

D. Gejala Klinik

Rasa sakit yang sangat berat di bawah tumit terutama ketika berdiri dari

bangun tidur pagi hari atau mencoba berdiri setelah istirahat. Rasa sakit

sesudah istirahat sangat tajam dan berkurang setelah 5-10 menit (85%). Rasa

sakit pada tuberkulum calcaneus medialis. Rasa sakit bisa perlahan-lahan,

tanpa riwayat trauma akut.  Rasa sakit terjadi 24 jam sehari atau ketika

Page 4: calcaneus spur

4

berjalan atau berdiri (82%). Rasa sakit saat ditekan oleh jari (lebih dari 70%).

Rasa sakit setelah berjalan minimal 100 yard (58%).6

Pasien mengatakan rasa sakit yang semakin berat seiring berjalannya hari.

Rasa sakit tumpul. Rasa sakit biasanya berada di bawah tumit tapi dapat juga

didalam tumit.7 Gambar 2 menggambarkan lokasi sakit pada fasciitis

plantaris.

Gambar 2. Lokasi sakit fasciitis plantaris ditunjukkkan dengan warna merah.1

Gambar 3. Lokasi tersering keluhan

E. Pemeriksaan

Test dapat dipakai untuk mendukung diagnosis:

1. Penggunaan Tape. Jika penggunaan tape secara langsung mengurangi rasa

sakit, menunjukkan bukti bahwa tekanan pada fascia adalah penyebab dari

rasa sakit.

Page 5: calcaneus spur

5

Gambar 5. Penggunaan tape

2. Pemakaian bantalan kertas setebal 1 inci pada tumit (atau merengangkan

otot betis) dapat menghilangkan rasa sakit, hal ini menunjukan kurangnya

fleksibilitas pada otot betis sebagai penyebab tekanan yang kuat pada

fascia plantaris.

3. Pemakaian bantalan lunak bisa mengurangi rasa sakit, diagnosis masih

bisa mengarah ke plantar fasciitis, namun penyebabnya bisa juga berupa

tekanan fracture atau jaringan heep pad atrophy yang kurang  menopang.

4. Langkah berikut bisa mengurangi rasa sakit dan memperkuat arah

kesimpulan diagnosis bahwa tekanan pada plantar fascia adalah penyebab

utama rasa sakit.

a. Menekan jempol kaki kebawah ketika berjalan (Membagi tekanan dari

fascia ke tendons dan otot calf).

b. Mengarahkan kaki kearah dalam menuju kaki lain ketika berjalan.

c. Berjalan menggunakan ujung telapak kaki.

Page 6: calcaneus spur

6

5. Jika dilakukan kompresi menggunakan telapak tangan atau diberikan anti-

inflamasi selama 2 menit dapat mengurangi rasa sakit, maka menunjukkan

tanda-tanda ada inflamasi yang menyebabkan rasa sakit.

Gambar 6. Palpasi tuberkulum calcaneus medialis

F. Pemeriksaan penunjang

1. Scanning tulang menunjukan peredaran darah yang tinggi pada fascia yang

ke tumit, terutama jika rasa sakit memburuk. Jika scanning tulang positif,

hal ini menandakan stress fraktur, infeksi, atau perlukaan operasi. Jika

scanning tulang negatif, hal ini bukan menandakan stress fraktur,

kemungkinan penyebab lain adalah terlukanya saraf atau fasciitis plantaris.

2. Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan untuk mencari kemungkinan

arthritis, tapi tidak dapat dipakai sebagai pembuktian sebagai arthritis.

3. MRI bisa digunakan untuk membantu konfirmasi fasciitis plantaris tapi

bisa. Pada MRI ditemukan penebalan fascia. MRI merupakan standar

untuk mengetahui adanya fraktur, ruptur fascia plantaris atau infeksi.

4. Ultrasound dapat digunakan sebagai alat diagnosis untuk melihat

ketebalan fascia. Pada penelitian ditemukan fascia yang menebal 2 kali

Page 7: calcaneus spur

7

lipat (5,2 mm) pada pasien dengan sakit tumit dibandingkan dengan

kontrol (2,6 mm).4,9

5. Foto roentgen proyeksi lateral dan anteroposterior menggambarkan kaki

bagian belakang dan depan, juga menggambarkan kelainan tulang seperti

fraktur, tumor, atau rheumatoid arthritis di calcaneus. Radiografi

ditunjukan untuk menunjang diagnosis klinik.1,8 

 

.

 

Gambar 7. Plantar heel spur..2

G. Penatalaksanaan

1. Konservatif

Edukasi pasien sangat penting. Pasien harus mengerti penyebab dari rasa

sakit termasuk faktor biomekanik. Langkah-langkah penanganan

konservatif dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Teknik penggunaan taping

Page 8: calcaneus spur

8

Gambar 8. Penggunaan tape

b. Penggunaan sepatu athletic

c. Stretching (Peregangan) dan Straigthening (Pelurusan)

Peregangan tendon achilles berguna sebagai terapi tambahan pada fasciitis

plantaris.

Gambar 9. Latihan mendorong dinding untuk stretching (peregangan) otot

Gastrocnemius kanan dan otot Soleus kiri.

Page 9: calcaneus spur

9

Gambar 10. Cara-cara stretching

d. Penunjang Arch (bentuk kaki)  dan Orthotics

e. Night Splints

Gambar 11. Night splint

f. Anti-Inflammatory Agents

Bila pasien tidak mempunyai kontraindikasi nonsteroidal antiinflamasi

(NSAID) , NSAID dapat diberikan selama 6-8 minggu

g. Corticosteroid Injections

Kortikosteroid hanya digunakan sebagai terapi tambahan pada fasciitis

plantaris kronik. Setelah melakukan kontrol biomekanik. Injeksi ini dapat

menyebabkan hilangnya lapisan lemak jika digunakan tidak benar. 3 ml

Page 10: calcaneus spur

10

NSAID yang dicampur dengan 1% lidokain, 0,5% marcaine, dan 1 ml

triamcinolone (40 mg per mL) diinjeksikan sekitar processus medual

tuberositas calcaneus.Pengunaan radiographic digunakan sebagai alat

bantu untuk mengetahui tempat injeksi.8 Injeksi kortikosteroid diberikan

kepada pasien yang tidak berespon terhadap program peregangan dan/atau

memakai sepatu yang cocok atau orthosis.7,8               

2. Operatif

Operasi diindikasikan pada pasien yang gagal dengan pengobatan konservatif

dan pasien yang masih merasakan sakit setelah terapi. Pada operasi dapat

dilakukan plantar fasciotomi tanpa exostectomi inferior calcaneus. Endoskopi

plantar fasciotomi dapat dilakukan dengan tindakan invasif minimal.

Endoskopi plantar fasciotomi kurang traumatik daripada operasi terbuka.9 

Fascia dibebaskan, sehingga tekanan diatas fascia dikurangi (prinsip

dekompresi). Operasi biasanya tidak diperlukan untuk fasciitis plantaris. Rasa

sakit pada sebagian besar pasien (95%) dengan fasciitis plantaris dapat

sembuh dengan terapi non operasi. Operasi dipertimbangkan setelah terapi

non bedah selama minimal 6 bulan tapi tidak membaik dan rasa sakit yang

membatasi aktifitas sehari-hari. Operasi meliputi pemotongan (pelepasan)

bagian fascia plantar ligament untuk mengurangi tekanan dan meredakan

inflamasi. 70-80% rasa sakit pada pasien fasciitis plantaris dapat diatasi

dengan tindakan operasi.9

Komplikasi operasi pada fasciitis plantaris adalah :9

- Terlepasnya fascia plantaris yang besar

Page 11: calcaneus spur

11

- Terlukanya nervus kaki

- Infeksi

3. Rehabilitasi Medik

Program Rehabilitasi Medik antara lain meliputi: .

Fisioterapi: menggunakan modalitas fisik (terapi panas, dingin, arus listrik,

air), massage, latihan terapeutik, manipulasi.

Kontras bath (bak air hangat dan air dingin): rendam kaki yang sakit pada

air hangat dan air dingin secara bergantian untuk jangka waktu 3-5 menit

setiap hari.

Hindari berjalan kaki/ berlari yang berlebihan, Hindari berjalan tanpa alas

kaki

Kurangi berat badan yang berlebihan..

Pilih sepatu/ sandal yang nyaman dan enak dipakai, disarankan untuk

menggunakan sepatu / sandal dengan alas yang lunak.

Dapat juga menggunakan sepatu dengan hak tinggi (high heel) 3-5 cm

untuk mengurangi tekanan pada daerah tumit.

Modifikasi sepatu dengan “Heel Cap” untuk daerah tumit, atau bagi

mereka yang mempunyai kaki ceper perlu diberikan “Medial Weidge”.

Ortotik & Prostetik: membuat alat bantu untuk anggota badan yang lemah

(Ortotik) atau membuat alat ganti/ palsu untuk bagian tubuh yang hilang

(Prostetik); dan juga membuat alat bantu jalan seperti kursi roda, tongkat,

walker, dsb.

Page 12: calcaneus spur

12

H. Prognosis

Pasien yang tidak membaik setelah pengobatan konservatif selama 9 sampai

12 bulan, disarankan operasi. Kegagalan operasi dalam menanggulangi

penyakit ini adalah 2% sampai 35%. Kegagalan ini ditandai dengan

memburuknya rasa sakit dalam satu tahun terakhir. Rasa sakit pada tumit

menetap. Sebagian pasien mengeluhkan rasa sakit yang tidak berkurang

setelah operasi mungkin disebabkan komplikasi seperti infeksi dan lain-lain.9

DAFTAR PUSTAKA

1. Acevedo JI, Beskin JL. Complications of plantar fascia rupture associated

with corticosteroid injection. Foot Ankle Int 1998;19:91-7.

2. Barret SL, O’Malley R. Plantar Fasciitis and Other Causes of Heel Pain.

American Family Physician (serial online) 1999 April 15th (cited 2007

June 20th). Available from URL: HYPERLINK http://aafp.org

3. Batt ME, Tanji JL, Skattum N. Plantar fasciitis: a prospective randomized

clinical trail of the tension night splint. Clin J Sports Med 1996;6:158-62.

Page 13: calcaneus spur

13

4. Benton-Weil W, Borrelli AH, Weil LS, Weil LS. Percutaneous plantar

fasciotomy: a minimally invasive procedure for recalcitrant plantar

fasciitis. J Foot Ankle Surgery 1998;37:269-72.Crenshaw AH. MD. 1992.

5.  Fracture and Dislocations of Foot (Fractures of Calcaneus). In:

Campbell’s Operative Orthopaedics. 2nd Vol. 8th ed. Mosby Year Book.

Toronto; Chapter 44.

6. Culley J. Plantar Fascia Release. Orthopedics (serial online). Available

from URL: HYPERLINK http://www.orthopedics.about.com

7. Daly PJ, Kitaoka HB, Chao YS. Plantar fasciotomy for intractable plantar

fasciitis: clinical results and biomechanical evaluation. Foot Ankle

1992;13: 188-95.

8. Frank H. Netter, M.D., Anatomy, Physiology, and Metabolic Disorders,

The Ciba Collection of Medical Illustrations, Musculoskeletal System,

Part 1, Volume 8,  1987, hal: 105, 502, 503

9. Foye PM, Stitik TP. Plantar Fasciitis. Emedicine (serial online) 2006 Dec

21th (cited 2007 June 25th). Available From URL: HYPERLINK:

http://www.emedicine.com