cakupan imunisasi dasar belum mencapai target

Upload: vivi-rumahlatu

Post on 29-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 26

TRANSCRIPT

Cakupan imunisasi dasar belum mencapai targetBAB IPENDAHULUANKesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melaluiPembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber dayamanusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatandengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yangvalid.Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda(double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakitdegeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal bataswilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianyavaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untukmencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapatdilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif.Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkanIndonesia Sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasankesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusipositif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat. Sebagai acuanpembangunan kesehatan mengacu kepada konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunankesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatankesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayananpenyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh danterpadu dan berkesinambungan.

PuskesmasPuskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah suatu organisasi fungsionalyang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, serta biaya yang dapat dipikul olehpemerintah dan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan olehpuskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatannasional, yakni meningkatkan kesadaran serta kemauan dan kemampuan hidup sehat agarterwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkanIndonesia Sehat 2010. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan denganmenitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas bagi mencapai derajatkesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.Pelayanan di Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisiDinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayananpreventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatanperorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapatmemberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati olehpuskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan dimasyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmaspembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa(polindes).1Fungsi Puskesmas1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan- Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agarmenyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan- Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiapprogram pembangunan di wilayah kerjanya- Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpamengabaikan penyembuhan dan pemulihan2. Pusat pemberdayaan masyarakat

- Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat: Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri danmasyarakat untuk hidup sehat Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasukpembiayaan Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan programkesehatan3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatanperorangan, dan pelayanan kesehatan masyarakat- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan.1,2BAB IIISISkenario :Dokter Tr sudah bertugas di Puskesmas sekitar 6 bulan. Ia mengadakan lokakarya miniPuskesmas dan mendapatkan cakupan imunisasi dasar, peserta baru KB, ANC bahwabelum mencapai hasil yang diharapkan. Ia mempunyai staf 1 orang dokter gigi, 3 orangperawat, 1 orang sanitarian dan 3 orang administrator. Wilayahnya mencakup kecamatandengan populasi 30.000 jiwa. Sebagian besar transportasi dilakukan dengan motor,perahu bermotor dan jalan kaki.

PROGRAM IMUNISASI DASAR PUSKESMASImunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktifterhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidakakan menderita penyakit tersebut.A. Tujuan UmumTurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat Penyakit yang DapatDicegah Dengan Imunisasi (PD3I).B. Tujuan Khusus1. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasilengkap minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan padatahun 2010.2. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden dibawah 1per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2005.3. Tercapainya pemutusan rantai penularan Poliomyelitis pada tahun 2004-2005, serta sertifikasi bebas polio pada tahun 2008.4. Tercapainya Reduksi campak (RECAM) pada tahun 2005.1. Masukan (input)Masukan merupakan suatu struktur yang berupa sumber daya manusia (man),dana (money), sarana fisik perlengkapan dan peralatan (material), organisasi danmanajemen (method). Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :- Jumlah, besarnya input- Mutu struktur atau input- Besarnya anggaran atau biaya- Kewajaran

2. Proses/administrasiDalam usaha melaksanakan program-program di puskesmas atau mana-manapusat kesehatan harus dimulai dengan manajemen atau administrasi. Administrasi ialahproses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalampenyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dariperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Jadi administrasi adalahpenyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orangorangsecara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telahditetapkan.a) PerencanaanPerencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untukmengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Perencanaa akan memberikanpola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapayang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Puskesmas merupakan unit pelaksanapelayanan kesehatan masyarakat tingkat I yang dibina oleh DKK, yangbertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatanmasyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan mutupelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta menetapkankegiatan untuk menyelesaikan masalah. Perencanaan meliputi kegiatan program dankegiatan rutin puskesmas yang berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai saranapelayanan kesehatan primer dimana visi dan misi digunakan sebagai acuan dalammelakukan setiap kegiatan pokok puskesmas.3Budgeting dalam perencanaan menejemen keuangan dikelola sendiri olehpuskesmas sesuai tatacara pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, adapunsumber biaya didapatkan dari pemerintah daerah, retribusi puskesmas, swasta atau

lembaga sosial masyarakat dan pemerintah adapun pembiayaan tersebut ditujukan untukjemis pembiayaan layanan kesehatan yang mempunyai cirri-ciri barang atau jasa publikseperti penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, P2M dan pelayanan kesehatan yangmempunyai ciri-ciri barang atau jasa swasta seperti pengobatan individu.b) PengorganisasianDinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan strukturorganisasi puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatanmasyarakat tingkat I. Pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unitfungsional agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinyaakan berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani.Struktur organisasi puskesmas Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII.Tugas pokok;Kepala Puskesmas : bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikankegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural, dan jabatanfungsionalKepala urusan tata usaha : bertugas dibidang kepegawaian, keuanganperlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporanUnit I : bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluargaberencana dan perbaikan giziUnit II : Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakitmenular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhanaUnit III : Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenagakerja dan manulaUnit IV : Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatansekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya

Unit V : Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upayamasyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehatUnit VI : Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inapUnit VII : Melaksanakan kegiatan kefarmasian.2,3c) PelaksanaanPelaksanaan (actuating) merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telahdituangkan dalam fungsi pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telahdirumuskan pada fungsi perencanaan. Fungsi manajemen ini lebih menekankan tentangbagaimana manajer mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya untukmencapai tujuan yang telah disepakati. Dalam menggerakkan dan mengarahkan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi, peranan pemimpin, motivasi staf, kerjasama dankomunikasi antar staf merupakan hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seorangmanjer. Secara praktis fungsi pelaksanaan ini merupakan usaha untuk menciptakan iklimkerjasama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi tercapai secaraefektif dan efisien. Fungsi pelaksanaan ini haruslah dimulai dari diri manajer, di manamanajer harus menunjukkan kepada stafnya bahwa ia mempunyai tekad untuk mencapaikemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia harus mempunyai kemampuanbekerjasama dengan orang lain secara harmonis.2,3Tujuan fungsi pelaksanaan: Menciptakan kerjasama yang lebih efisien Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan ini Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi danprestasi kerja staf Membuat organisasi berkembang lebi dinamis.d) Pengawasan

Pengawasan (controlling) dalam manajemen puskesmas merupakan fungsiterakhir yang berkait erat dengan fungsi manajemen yang lainnya. Melalui fungsipengawasan dan pengendalian, standard keberhasilan selalu dibandingkan dengan hasilyang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan. Jika ada kesenjangan ataupenyimpangan diupayakan agar penyimpangannya dapat dideteksi secara dini, dicegah,dikendali atau dikurangi. Kegiatan fungsi pengawasan dan pengendalian bertujuan agarefisiensi penggunaan sumber daya dapat lebih berkembang, dan efektifitas tugas-tugasstaf untuk mencapai tujuan program dapat lebih terjamin.Tiga langkah penting untuk melakukan pengawasan: Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapai Membandingkan hasil yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkansebelumnya Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan faktor-faktorpenyebab terjadinya penyimpangan. Bila diperkirakan terjadi penyimpangan,pimpinan prlu berusaha lebih dulu untuk mencari factor penyebabnya, kemudianmenetapkan langkah-langkah untuk mengatasinya.3. Keluaran (output)Keluaran adalah hasil akhir dari kegiatan dan tindakan tenaga kesehatanprofesional terhadap pasien atau terhadap suatu program yang dilaksanakan. Dapat jugaberarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.Keluaran jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedurtertentu. Keluaran jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsionalpasien.2,34. SasaranSasaran merupakan golongan yang menjadi tumpuan terhadap pelaksanaan suatuprogram yang direncanakan. Sasaran dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok danmasyarakat.

5. DampakHasil dari pelaksanaan yang dijadikan indikator apakah kebutuhan dan tuntutankelompok sasaran terpenuhi atau tidak. Dampak merupakan indikator yang sulit untukdinilai.6. Umpan balikUmpan balik merupakan merupakan hasil dari keluran yang menjadi masukandari suatu sistem.Pelayanan Puskesmas Promosi kesehatan Kesehatan ibu dan anak (KIA) Balai pengobatan umum Balai pengobatan gigi Kosultasi gizi Immunisasi Konsultasi kesehatan remaja dan usila Usaha kesehatan sekolah (UKS)/UKGS Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kesehatan lingkungan Kesehatan jiwa Pemeriksaan laboratorium sederhana Kesehatan mata Kesehatan telinga4.MasalahNamun dalam usaha mencapai visi puskesmas terdapat beberapa masalah yangdihadapi sehingga menyebabkan program yang diselenggrakan tidak mencapai target

yang ditetapkan. Misalnya cakupan imunisasi yang tidak cukup. Hal ini dapat disebabkanoleh berbagai faktor antaranya akibat manajemen yang tidak efektif atau pelaksanaanprogram yang tidak efesien.Imunisasi merupakan salah satu program pelayanan Puskesmas yang bertujuanuntuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegahdengan imunisasi. Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentupada diri seseorang dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah antigen yang dapat bersifataktif maupun inaktif yang berasal dari mikroorganisme ataupun racun yang dilemahkan.Pemberian vaksin bisa melalui injeksi, misalnya vaksin BCG, DPT, DT, TT, Campak,dan Hepatitis B. Sedangkan yang diberikan secara oral yaitu vaksin polio. Pemberianvaksin secara dini dan rutin pada bayi dan balita diketahui mampu memunculkankekebalan tubuh secara alamiah. Cara itu sangat efektif, mudah, dan murah untukmenangkal berbagai penyakit menular.5PenyebabSemua jenis hambatan atau penyebab timbulnya masalah dalam sesuatu programdapat dirumuskan pada saat melakukan analisis situasi (sistem) yang lebih difokuskanpada sumber daya dan proses (input dan proses).1. Input:-Man: jumlah staf kurang, ketrampilan, pengetahuan, dan motivasi kerjaya yangrendah. Tingkat partisipasi masyarakat juga rendah.-Money: jumlah dana untuk pengembangan program sangat terbatas dan turunnyadana terlambat serta sering dipotong di Dinkes tingkat II.-Material: jumlah peralatan medis yang kurang memadai dan jenis obat yangtersedia tidak sesuai dengan masalah kesehatan yang potensial berkembang diwilayah kerja Puskesmas. Harga peralatan yang mahal.-Method: perlaksanaan program yang kurang efektif dan efisien. Waktu yangdimiliki oleh staf tidak cukup untuk menyusun rencana atau untuk mengadakansupervisi. Informasi juga dapat menjadi hambatan program karena datanya yangtersedia kurang dapat dipercaya, kurang akurat, pemanfaatan data jarang

dilakukan untuk perencanaan kegiatan program sehingga staf terperangkap padarutinisme, dan laporannya belum dibuat.2. Proses: masalah ini dapat dikaitkan dengan fungsi manajemen (POAC)- Planning: kurang jelasnya tujuan atau rumusan masalah program sehinggarencana kerja operasional tidak relevans dengan upaya pemecahan masalah- Organizing: pembagian tugas untuk staf tidak jelas bahkan sering tidak ada- Actuating: koordinasi dan motivasi staf kurang atau kepimpinan kepalaPuskesmas tidak disenangi staf- Controlling: pengawasan (supervise) lemah dan jarang dilakukan sertapencatatan data untuk monitoring program kurang akurat dan jarangdimanfaatkan.63. Lingkungan- Misalnya hambatan geografis (jalan rusak)- Iklim atau musim yang kurang menguntungkan- Masalah tingkat pendidikan yang rendah- Sikap dan budaya masyarakat yang tidak kondusif (tabu, salah persepsi, mitos)Antara hal-hal dapat menimbulkan masalah adalah: Visi, misi dan fungsi Puskesmas belum dirumuskan secara jelas Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas KesehatanKabupaten/Kota terlalu berat Sistem manajemen Puskesmas dengan berlakunya prinsip otonomi perlu disesuaikan Puskesmas dan daerah tidak memiliki keleluasaan menetapkan kebijakan programyang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang tentu saja dinilai tidaksesuai lagi dengan era desentralisasi Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah dankebutuhan kesehatan masyarakat setempat

Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanankesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal Sistem pembiayaan Puskesmas belum mengantisipasi arah perkembangan masadepan.DampakDampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output Untukmanajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajatkesehatan .Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs) dantuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi.KEBUTUHAN KESEHATAN (HEALTH NEEDS)Kebutuhan kesehatan (needs) bersifat obyektif, karena itu pemenuhanyabersifat mutlak . Kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan dimasyarakat . Masalah kesehatan perorangan/keluarga yang terpenting adalahpenyakit yang diderita . Masalah kesehatan masyarakat adalah status kesehatanmasyarakat.Menurut Gordon dan Le Right (1950) penyakit/status kesehatanditentukan oleh 3 faktor: Host, Agent dan Environment . Upaya untuk menemukankebutuhan masyarakat, perhatian harus ditujukan pada ketiga faktor tsb . Apabilapenyebab penyakit diketahui baru dilanjutkan dengan tindak lanjut (solusi)TUNTUTAN KESEHATAN (HEALTH DEMANDS)Tuntutan kesehatan (health demands) pada dasarnya bersifat subyektif,karena itu pemenuhanya bersifat fakultatif . Tuntutan kesehatan yang subyektifdipengaruhi oleh latar belakang individu (pendidikan, ekonomi, budaya dsb)Tuntutan kesehatan sangat dipengaruhi oleh teknologi kedokteran

CONTOH; NEEDS DEMANDSKebutuhan: sembuh , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialisKebutuhan: lahir normal , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialisKebutuhan: rawat inap , Tuntutan: Klas 3, Klas 2, Klas 1, PavilyunKebutuhan: mengetahui DJJ , Tuntutan: funanduskop, Doppler, USG.2.6 PenyelesaianPada kasus kita di dapatkan : 1 dr.umum , 1 dr.gigi , 3 perawat , 1 sanitarian , 3 administratora.input : MAN uang,vaksin,transportasi,alat kontrasepsi,alatalatMONEY-MATERIAL tidak diketahuipemeriksaan kemampuan/keahlian tenaga medis , cara yang digunakanMETHOD (tidak diketahui) 30.000 jiwa , area jangkauan sulitMARKET tidak diketahui menyusun anggaran b.proses : PLANNING faktor yang mempengaruhi : data dasar penyusunan anggaran tidak akurat. kurang personil penyusunan staf ORGANIZING tidak efektif penggerakan,pengkoordinasian ACTUATING evaluasi penyusunan laporan CONTROLLING c.output : cakupan imunisasi dasar , program KB , ANCd.sasaran : bayi , balita , ibu , pasutri/keluarga , ibu hamile.dampak : - cakupan imunisasi dasar belum mencapai hasil- peserta baru KB belum mencapai hasil

- ANC belum mencapai hasilPenyelesaian :a. Imunisasi dasarPELAYANAN IMUNISASIImunisasi yang diwajibkan:VaksinasiJadwalpemberian-usiaBooster/Ulangan Imunisasi untuk melawanBCG Waktu lahir -- TuberkulosisHepatitis BWaktu lahir-dosis11 bulan-dosis 26 bulan-dosis 31 tahun-- pada bayiyang lahir dari ibudengan hep BHepatitis BDPT danPolio3 bulan-dosis 14 bulan-dosis 25 bulan-dosis 318 bulan-booster 16 tahun-booster 212 tahun-booster 3Dipteria, pertusis, tetanus, danpoliocampak 9 bulan -- CampakImunisasi yang dianjurkan:VaksinasiJadwal pemberianusiaBooster/UlanganImunisasi untukmelawanMMR1-2 tahun 12 tahun Measles, meningitis,rubellaHib3 bulan-dosis 14 bulan-dosis 25 bulan-dosis 318 bulan Hemophilus influenzatipe B

Pelayanan : Imunisasi bayi.Prosedur : Pemberian Imunisasi.Hepatitis A 12-18 bulan -- Hepatitis ACacar air 12-18 bulan -- Cacar air1. TUJUAN :Sebagai Pedoman kerja Petugas Imunisasi dalam memberikan Imunisasi padabayi.2. SASARAN :Petugas Imunisasi dalam mempersiapkan alat / sarana, vaksin serta kesiapanpetugas dalam pemberian Imunisasi kepada bayi ( penyuntikan ).3. URAIAN UMUM :Persiapan alat : Spuit lengkap, alat sterilisator, kapas airhangat.Persiapan Vaksin : Vaksin yang sesuai dengan sasarandimasukkan dalam termos es ( vaksin carier ).Persiapan sasaran : Pemberitahuan kepada orang tua bayi ( sasaran )tempat penyuntikan dan efek sampingnya.Pemberian Imunisasi : Pengambilan vaksin sesuai dengandosisnya.Desinfeksi pada tempat yang akan disuntik.Pemberian Imunisasi sesuai dengan jenis vaksinsbb : BCG : Intra cutan, dosis 0,05 cc. Polio : Tetes mulut, dosis 2 tetes.

DPT, HB, Campak : Subcutan, dosis 0,5cc.Pemberian obat antipiretik untuk imunisasi DPT, dijelaskan cara dandosis pemberian.Memberikan Informasi kepada orang tua bayi mengenai jadwalimunisasi berikutnya.Pencatatan / pelaporan : Imunisasi yang diberikan dicatat dalambuku catatan imunisasi dan Buku KIA / KMS.4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :a. Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasiyang telah membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi setelahmendaftar di loket pendaftaran.b. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS danmenentukan jenis imunisasi yang akan diberikan.c. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya( keadaan bayi yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bilatidak akan dirujuk ke Ruang Pengobatan ).d. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas airhangat ).e. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalamtermos es ).f. Petugas menyiapkan sasaran ( memberitahukan kepada orangbayi tentang tempat penyuntikan.g. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke dalamalat suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat, memberikansuntikan vaksin / meneteskan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yangakan diberikan.h. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasikepada orang tua bayi sasaran imunisasi.

i. Petugas memberikan obat antipiretik untuk imunisasi DPT,dijelaskan cara dan dosis pemberian.j. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwalimunisasi berikutnya.Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan Buku Catatan Imunisasiserta rekapitulasi setiap akhir bulannya.2-8.KesimpulanPuskesmas merupakan suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upayakesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau olehmasyarakat, serta biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Tujuanpembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukungtercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaranserta kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya derajat kesehatan yangsetinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Upaya kesehatantersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk perorangandan masyarakat luas bagi mencapai derajat kesehatan yang optimal. Pelayanan diPuskesmas mencakup pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai denganrehabilitative. Upaya pelayanan kesehatan masyarakat mencakup upaya promosikesehatan, kesehatan ibu dan anak, program imunisasi, konsultasi gizi, upaya kesehatansekolah dan sebagainya. Namun dalam usaha merealisasi setiap upaya kesehatan tersebutharus mendapat kerjasama semua pihak termasuklah individu, keluarga, masyarakat danpemerintah.17BAB IIIPENUTUPImunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktifterhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidakakan menderita penyakit tersebut. Imunisasi merupakan salah satu program yang dipilihuntuk dilakukan oleh Puskesmas bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatandan kematian bayi dan anak. Imunisasi dasar terdiri dari imunisasi DPT, BCG, Polio,Campak, dan hepatitis B. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan programimunisasi dasar di Puskesmas yang berasal dari input dan proses. Yaitu tersedianyatenaga, dana, sarana dan prasarana yang cukup, metode yang sesuai dan efektif,pemasaran yang cukup luas, proses perencaan, pengorganisasian, pelaksanaan, danpengendalian yang baik. Jika program yang dilakukan berhasil maka akan memberidampak pada menurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi dan anak.DAFTAR PUSTAKA1. KepMenKes RI Nomor 128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan DasarPuskesmas. 10 Februari 2004. Departemen Kesehatan RI.2. KepMenKes RI Nomor 1059/MenKes/SK/IX/2004 tentang PedomanPenyelenggaraan Imunisasi. 22 September 2004. Departeman Kesehatan RI.3. Theophilus S. Imunisasi. Februari 2005. Diunduh darihttp://orliniqlima.multiply.com/journal/item/14/Imunisasi, 10 Juli 2010.4. Ridlo IA. Model Puskesmas Era Desentralisasi. September 2008. Diunduh darihttp://www.kebijakankesehatan.co.cc/2008/09/model-puskesmas-eradesentralisasi.html, 10 Juli 2010.5. Uptpuskesmasplayenii. Penilaian Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010.Mei 2010. DinKes Kab. Gunung Kidul.6. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Suroso. Februari 2010. Diunduh darihttp://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=15, 12 Juli 20107. Puskel. 7 Konsep Dasar Pembenahan Kinerja Manajemen Puskesmas. Januari 2010.Diunduh dari http://www.puskel.com/7-konsep-dasar-pembenahan-kinerjamanajemen-puskesmas/, 13 Juli 2010.8. Fahmi F. Laporan Kegiatan Pengelolaan Puskesmas. Maret 2010. Diunduh darihttp://www.docstoc.com/docs/41903480/Laporan-Kegiatan-Pengelolaan-Puskesmas,13 Juli 2010.9. Rachmat RHH. Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Prinsip Dasar, Kebijakan,Perencanaan dan Kajian Masa Depan. Gadjah Mada University Press, 2004.Diposkan olehIndridi21.45