cakrawala - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/cakra pend xxxi mei...

19
Mei 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natnlis UNY NOMOR ISSN : 0216 - 1370 CAKRAWALA PENDIDIKAN JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN PENERBIT LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPPMP) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Upload: doandieu

Post on 18-May-2019

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

Mei 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natnlis UNY NOMOR ISSN : 0216 - 1370

CAKRAWALA

PENDIDIKANJURNAL ILMIAH PENDIDIKAN

PENERBIT

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPPMP)UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Page 2: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

CAKRAWALA PENDIDIKANJmrnial Ilmiah Pendidikan

Penerbit: ^

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP)Universitas Negeri Yogyakarta

Redaksi

Ketua

Sekretaris

Anggota

Prof. Pardjono, Ph.D.Sri Sumardiningsih, M.*^.Prof. Slamet P.H, Ph.D.Prof. Darmiyati Zuhdi, Ed.D.Prof. Dr. Burhan NurgiyantoroProf. Dr. Husaini Usman

Prof. Dr. Abdul Gafur

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed.Prof. Dr. Mundilarto

Prof. Dr. Suk^iyantoSumamo, Ph.D.

Dr. Slamet SuyantoLosina Pumastuti, Ph.D.

Redaktur Penyelia ; Dr. Kastam SyamsiDr. Agus Widyantoro

Desain Sampul

Sekretariat

Martono, M.Pd.

Dra. Sri NingsihSri Ayati, S.Pd.Ganjar Triyono, S.Pd.Mardiasih, A.Md.

Alamat Redaksi: LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang,Yogyakarta, 55281, Telp. (0274) 586168 psw. 233; (0274) 550852;

Fax. (0274) 550838, e-mail: [email protected].

Tuiiban yang dimuat di Cakrawala Pendidikan bclum tentu mcrupakan cerminan sikap dan atau pcndapatPcnyunting Pclaksana, Pcnyunting, dan Pcnyunting Ahli. Tanggung jawab terhadap isi

danafai^akibat^arMuliMn^tcta^^orleta^ad^enuli^^^_^_^^^_^^^^^^^^^^^^

Page 3: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

Nomor ISSN: 0216-1370

CAKRAWALA PENDIDIKANJurnal Ilmiah Pendidikan

Mei 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

/•/

l\V

7 • •

/s /

/

Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor: llO/Dikti/Kep/2009,tanggal 5Desember 2009 tentang Hasil Akreditasi Jumal IliniahDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, CakrawalaPendidikan

dinyatakan terakreditasi sebagai Jumal Ilmiah Nasionalsampai dengan Desember 2012

PENERBITLembagaPengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP)

Universitas Negeri Yogyakarta

ft*

Page 4: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

CAKRAWALA PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah PendidikanMei 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

Daftarlsi iii

1. Pengembangan Model Penilaian Otentik Penjasorkes MateriPermainan Invasi Bolabasket di Sekolah Dasar 1-10Tomoliyus

2. Pendidikan Nilai Holistik iintiik Membangun Karakter Anak diSDITAlam Nunil Islam Yogyakarta 11-22Rukiyati

3. Pengembangan Bahan Ajar Seni Musik Berbasis PembelajaranKontekstual 23-36Ardipal

4. Pendidikan Khususpada Awal Menuju Ihklusi (Sebuah RefleksiHistoris di Jawa) 37-52Mumpuniarti

5. Implementasi Manajemen Stratejik Berbasis Kemitraan dalamMeningkatkan Mutu SMK 53-65Zaitud Anfin

6. Evaluasi Program Pembinaan Cabang Olahraga Karate diDaerah Istimewa Yogyakarta 65-77Sugeng Purwanto

7. Pengembangan Tes Diagnostik Bahasa Prancis melelui AnalisisKesalahan Beibahasa 78^97

Dwiyant^jokd' Pranowo

8. Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112Sunarso, Sodiq Azis Kuntom, dan Abdul Gafur

9. Model Unit Produksi SMK: Studi Kasus di SMKN 2 PengasihKulon ProgoYogyakarta 113-124Tawardjono Us.

10. Dinamika Stniktur dan Kultur dalam Penerapan DesentralisasiPendidikan 125-141

Siti Irene Astuti D.

11. Dilema Pendidikan Politiksebagai BasisTransformasiGerakan .. 142-156Nasiimn

iii

Page 5: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

IDINAMIKA FENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

SmtaiBO, Sodiq Azis Kuntoro, dan Abdul GafurFIS Universitas Negeri Yogyakarta (email: [email protected])

Abstrak; Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia. Peneliti2ui iniditujukan untuk mengung^p danmelacak dinamika p^didikan kewarganegara-^ pada pendidikan dasar danmenaigah pada masa Orde Lama, Orde Baru# danOrde Reform^i, dipandang daii p)olitik pendidikan dan kurikulum. Hasil pene-litian menuiqukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, ada dinamika dalam pe^-(Hdikan politik di Ihdcmesia sesuai dengan kondi |̂; zaman dan kepentingan rezimpadawaktu ihi.Kedu^ makna pendidikan kewarganegaraansesuai dengan tiquanpendidikan pada masing-masingorde.

Kafa Knnd;pendidikan kewarganegaraan, dinamika

Abstract The Djmamics of the Civic Education in Indonesia. This study wasaimed to reveal and trace the djnnamics of the civic education in the primary ands^ondaxy education in tiie Old Order, the New Order, and the Reformation Order,viewed from the educational politics and curriculum. The findings showed tiwfollowing: first there were dynamjft in the educational politics in Indonesia inaccordance with the condition of the era and the regime's interest. Second, themeanings of the civics education were in accordance with the educational goals ineach ordCT.

Keywords; cimc education, dynamics

PENDAHUtUANSetiap masyarakat di belahan bumi

manapim sangat mendambakan gene-rasi mudanya dipersiapkan untukmen-jadi warganegara yang baik dan dapatbeipartisipasi dalam kehidu^an masyarakat dan negaranya. Untuk kepentingan itu,niaka dikembahg^can PendidikanKewarganegaraan (I^).

Pasal 37 ayat (2) UU No. 20 Tahun20G3 tentang Sistem Pendidikan Nasio-nal menyataJsan bahwa Kurikulum Pendidikan wajib memuat: Pendidikan

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,dan Bahasa. Tiga mata pelajaran wajibini mengisyaratkan tujuan membangiinkebangsaan yang religius. Pasal ini me-nempatkan PKn sebagai salah satumata pelajaran yang penting dan stra-tegis disamping Pendidikan Agamadan Bahasa. Pasal tersebut dengan jelasdan tegas mengamanatkan dan mewa-jibkan PKn hams masuk kurikiilimi disetiap jenjang dan jenis pendidikan darisekolah dasar hingga perguruan tinggi.

98

Page 6: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

PKn bukan hanya diberikan di Indonesia. Negara-negara lain di selunihdunia juga memberikannya, meskipundikemas dalam berbagai bentuk dannama. Civics atau Cizncs Education dibe

rikan di Amerika Serikat CitizenshipEducation diberikan di Inggris. Ta'lima-fw/ Muiowatanah atau Tarbiyatul Wato-niyah, di negara-negara Timur Tengah.Educacion Cizncas di Mexico. Sachunter-richt di Jerman. Civics atau Social Studiesdi Australia. Social Studies di New Zea

land. Life Orientation, di Afrika Selatan.People and Society di Hongaria. Civicsand Moral Education di Singapura, danObscesvovedinie di Rusia (Winataputra,2006:3).

Secara konseptual PKn bertujuanuntuk menyiapkan generasi muda men-jadi warga negara yang baik, warganegara yang memiliki pengetahuan,kecakapan,. dan nilai-nilai yang diperlu-kan untuk berpartisipasi aktif dalammasyarakatnya. PKn tidak boleh se-mata-mata menjadi alat kepentingankekuasaan rezim, tetapi harus berorien-tasi untuk kepentingan bangsa dannegara. Pembangunan nasional, baikbi-dang ekonomi, politik, sosial, budaya,mail(>un jhankam tidak akan berhasilbila tidak didukung oleh seluruh warganegaranya. Oleh karena itu, PKn harusdapat merangsang tumbuhnya partisi-pasi aktif warga negara dalam kehidup-an berbangsa dan bemegara.

PKn di Indonesia mengalami dinamika dari waktu ke waktu seiring de-ngan silih bergantinya rezim yang ber-kuasa. Setiap rezim memiliki kecende-rimgan mengintervensi PKn untuk kepentingan kekuasaannya. Tulisan inibertujuan melacak dinamika PKn pada

99

jenjang pendidikan dasar dan mene-ngah era Orde Lama, Orde Baru, danEra Reformasi, ditinjau dari politik pendidikan dan kurikulumnya.

HAKIKAT PENDIDIKAN

Pendidikan pada hakikatnya adaiahusaha mempersiapkan anak-anak d^pemuda untuk menyambut zamtsiyang akan datang, denganmemberinyailmu pengetahuan dan memberanikanhatinya untuk memenuhi tuntutan za-man. Karena itu^ pendidikan menipa-kan iinsur yang terpenting untuk mem-bina suatu masyarakat (Maarif, 2004: 2).Senada dengan Maarif, Durkheim men-definisikan pendidikan sebagaiberikut

"Education is the influence exerdseu. byadidt generation on those that are m*t yetready for social life. Its object is to urouseand to develop in the dnld a certain numberof physical, intellectual and mofol stateswhich are demanded of him by bothpoliticalsociety as a whole and thespedid milieu Jbrwhich he is specifically distined." (Ballan-tine, 1983).

Pendidikan adaiah pengaruh yangdilakukan oleh generasi dewasa padagenerasi yang belum siap kehiUupansosialnya, hijuannya adaiah untuk me-ngembangkan kemampuan hsik, inte-lektual, dan moral sesuai dengan tuntutan masyarakat politik secara keselu-ruhan. Definisi ini menekankan sasaran

pendidikan adaiah anak dan pemudayang dipandang belum siap untuk me-lakukan kehidupan sosial. Tujuan poi-didikan adaiah untuk menambahkan

dalam din anak suatu kemampuan moral, intelektual dan fisik yang dituntutoleh masyarakat politik secara keseli^^;'.;^ruhan dan lingkimgan khusus di ma^^i^

Dinamika Pendidikai\ Kewarganegaraan di Indon^a

Page 7: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

100

anak Gcmerasi dewasa seba-gai pemangku jabatan kehidupan ma-syarakat memiliki tugas menyiapkananak dan pemuda untukkehidupan so-sial melalui kegiatan pendidikan. As-pek paididikan mencakup pengem-bahgan fisik, intelektua], dan moralanak agar dapat berkembang sesuaituntutan kehidupan mas3^akat.

Dewey (1959:89-90) memandangpendidikan s^agai sd>uah rekcMistruk-si atau i^ganisasi pengalaman agarlebih bennakna sdiingga pengalamantersd?ut dapat mengarahkan pengala-inan jrang akan didapat berikuhiya.Menunit Dewey, pendidikan sdiarus-nya didasarkan pengalaman, suahi in-teraksi aktif individu dengan lingkung-annya, di mana pendidikan sebagai re-jkpnstruksi pengalaman. Poigalamanmasa lalu digunakan unhik memahamiperistiwa afau pengalaman sekarang.Selai^utnya^ untuk mengarahkan pengalaman yang akan datang. MenurutDewey, tujuan pokok pendidikan ada-lahpertumbuhan atau rekonstruksi pengalaman yang menentukan arah danpengontrolanpmgalaman berikutnya.

Menurut Knight (1998), tiquan pendidikan selain dipengaruhi oleh pan-dangan metaphisik (ideologi, agama),juga dipengaruhi oleh dinamika politikdan kcmdisi ekonomi suatu negara. Se-tiap pCTkembangan politik dan ekonomi dapat mempenganihi ttquan pendidikan nasionaL Ld)ih lanjut Knightmenyatakan:

"....there is a d^nite relationship betweenphthsoophic bdi^ and educational practice-es. For example, a distinct metaphysiad andepistemological viewpoint ttnll point to avalue orientation, TTiis value orientation, in

conjunction xvith its correspotuiing view ofreality and truth, will determine the goalsthat will be deliberately aimed at in the educational process. The goals, in turn, toill suggest preferred methods and curriculaf^ emphases" (Knight, 1998: 32).

Bagan 1 menggambarkan bahwa tujuanpendidikansangatdipengaruhiolehmetaphysical beliefs, axiological beliefs, epistemological beliefs, juga dipgngaruhi oldipolitical dynamics, dan economic conditions.

HAKIKATPENDIDIKANKEWARGA-

NEGARAAN (PKn)

Secara konseptual, PKn bertujuanuntuk menyiapkan generasi muda men-jadi warga negara yang baik, warga negara yang memiUki pengetahuan, keca-kapan, dan nUai-nilai yang diperlukanimtuk berpai^ipasi aktif dalam masya-rakatnya. PKn tidak boleh semata-matamenjadi alat kepentingan kekuasaan re-zim, tetapiharus mendasarkan diri padapolitiknegarayang digariskan oleh kon-stitusi.

PKn juga bertujuan agar warga negara paham terhadap politik dan ideo-logi negara, serta untuk membangun si-kap patriotik dari warga negara bagibangsanya. Dalam Encyclopedia Americana dinyatakan bahwa PKn adalahsebagai berikut.

"Citizenship Education consists of theformal enabled to understarui and contribute tothe effective working of their society. All nations are their schools to promote Activecitizenship. The schools attempt to developyoung persons who have the necessaryknowledge and under standing and who holdthe values and ideals that will lead them tosatisfying and competent roles as citizens cfthe state. Central to such education is the

CakrawalaPeadidibm, Mei 2012, Th. XXXI, Edisi Khaaus Dies Natalis UNY

Page 8: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

furthering of the nationalistic and patrioticgoals of the society. This is true in dosedsicieties as well as in democradies". (Ency-dop>edia Americana, 1997:745). .

4r\

Anak adalah warga negara yang se-dang dalam proses, karena masih Hamsdididik menjadi warga negara dewasayang sadcir akan hak dan kewajibannya.Oleh karena itia, masyarakat sangatmendambakan generasi mudanya di-persiapkan untuk m^jadi warganegarayang baik dan dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan negara.Setiap generasi adalah masyarakat baruyang hams memperoleh pengetahuan,mempelajari keahlian, dan mengem-bangkan karakter pribadi dan publikyang sejalan dengan demokrasi konsti-tusional. Sikap mental ini hams dipeli-hara dan dipupuk melalui perkataandan pengajaran serta kekuatan ketela-danan. Demokrasi biikanlah mesin yangakan berfungsi dengan sendirinya, te-tapi hams secara sadar direproduksidari generasi ke graierasi berikutnya.Tidak ada tugas yang lebih penting daripengembangcin warga negara yang baikserta bertanggung j^jiyab. Warga negaraberedchlak mulia, berkar^ter, bertanggung jawab, d£uidemokratis.Karena itu,PKn menjadi penting. Tzinpa adanyakomitmen yang benar dari warga negara terhadap nilai-nilai demokrasi, makamas3^akat yang demokratis tidak akanterwujud.

Pembangunan nasional bsdk bidangekonomi politik, sosiaX budaya, mau-pim hankam tidak akan berhasil bila tidak didukimg oleh kekuatan masyarakat dan secara politik memperkuat ke-satuan nasional. Pembangunan tanpa

101

partisipa:si masyarakat akan moiyebab-kan masyarakat sekedar menjadi pe-nonton kegiatan pembangunan yangdilakukan oleh para elit politik dengankebqakan jrang bersifat toprdown. PKnmemiliki tiquan menumbuhkan partisi-pasi masyarakat dalam memahami ke^butuhan pembangunan, permasal^anpembangunan, dan pelaksanaan pembangunan. PKn juga memiliki tuQuanmemperdekat jarak kekuasaan peme-rintah dan kekuasaan mas3rarakai

PKn dapat dilakukan lewat pendidikan formal (persekolahan) dan pendidikan masyarakat lewat organisasisosial. PKn menjadi mata pelajaran wa-,jib di SD, SMP, dan SMA sebagaimanadiamanatkan UU Sisdiknas. Perkem-

bangan PKn di Ridonesia sqak kemer-dekaan telah mengaltoii satu perjalan-an se^arah ywg p€mjang yang pada da-samya diharapkan dapat menumbuhkan rasa k^angsaan yang kuat Akantetapi sejarah membuktikan PKn di Indonesia maupun di banjrak negara se^ringmoigalamipenyimpangan dari visi,misi dan ttquan. PKn sering dgadikansebagai alat penguasa untuk melang-gengkan kekuasaan. Sospk PKn yangdemikian memang sering miincul di se-juml£d\ negara, khususnya negara-ne-gara berkembang. Hasil penelitian yangdilakukan Cogan seperti berikut

"Citizenship education hasoften r^iectedtheinterest ofthose in power in partiadar socie-ty and thus has been a matter of indoctrinationand tiieestablishment ideologicalhegemony rather than of ^luxttion" (Sur-jradi dan Somantii 2000:1).

Dinamika Pendidikan Kewaiganegaraan di Indonesia

Page 9: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

Philosophic Dctenninants Contextual Modifying Factors

MetaphysicalBeliefs

Political

Dynamics

AxiologicalBeliefs

Nature of the

Student

Role of the

Teacher

Curricular

Emphasis

TeachingMethodologies

Soaal Function of

Educational

EpistemologicalBelief

Economic

Conditions

Expectations ofImmediate

Family orCommunity

Bagan t Hubungan antara Filsafat dan Prakttk Pendidikan(Sumber. George R. Knight, 1998, halaman 33)

PKn sering merefleksikan kepen-tingan mereka yang berkuasa dalammasyarakat. Oleh karena itu, seringmenjadi alat indoktrinasi dan hegemonidari pada sebagai sarana pendidikanbagi warganegara. Berdasarkan Kenya-taan, tersebut tidak aneh jikakemudianmuncul penilaian bahwa PKn sering

bersifat politis dari pada akadeo^^lemah landasan keilmuannya, dan spring kurang tampak sosok keilmiahan-nya.

Kepentingan politik penguasahadap PKn di jenjang pendidikandan menengah (SD, SMP, dan SMA)Indonesia dapat dirunut dalam sejarab

Cakrawala Pendidikan, Mei 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus E>ies Natalis UNY

Page 10: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

perkembangan mata pelajaran ini, sejakmunculnya dalam sistem pendidikannasional. Mata pelajaran ini munculpertama kali tahun 1957 dengan nama"Kewarganegaraan", yang isinya seba-tas tentang hak dan kewajiban warganegara, serta cara-cara memperoleh dankehilangan status kewarganegaraan.

Sebagai tindak lanjut dari DekritPresiden 5 Juli 1959^ Menteri PP dan Kmengeluarkan Surat Keputusan No.122274/S tanggal 10 Desember 1959 tentang pembentukan panitia penyiisunanbuku pedoman mengenai kewajiban-kewajiban dan hak-hak warga negaraIndonesia dan hal-hal yang mengin-syafkan warga negara tentang sebab-sebab sejarah dan tujuan Revolusi Indonesia. Panitia tersebut berhasil menyu-sun buku "Manusia dan Masyarakat BaruIndonesia", pada tahun 1962 yang men-jadi acuan mata pelajaran Civics yangtelah muncul pada tahun 1961. Bukutersebutberisi tentang Sqarah Pergerak-an Rakyat Indonesia; Pancasila; UUD1945; Demokrasi dan Ekonomi Terpim-pin; Konferensi Asia Afrika; Hak dan

Kewajiban Warga Negara; ManifestoPolitik; dan lampiran-lampiran DekritPresiden, Pidato Lahimya Pancasila,Panca Wardana, dan Declaration of Human Rights, serta pidato-pidato Presidenlainnya yang dipaketkan dalam TujuhBahan Pokok Indoktirinasi populer dengan singkatan TUBAPI (Muchson AR,2004: 34).

Sejak munculnya Orde Baru padatahun 1966, isi mata pelajaran Civicsversi Orde Lama khususnya yang ter-kait dengan Manipol USDEK yang ver'isi kebijakan politik Soekamo hampirseluruhnya dibuang, karena dianggap

103

sudah tidak sesuai lagi dengar kebijakan politik Orde Baru. Pada Kurikulum1968, mata pelajaran ini muncul dengannama "Kewargaan Negara", yang isinya disampingPancasiladan UuD 1945,adalahKetetapan-ketetapan MPR5 1966;1967, dan 1968, termasuk GBHN. HakAsasi Manusia, serta beberapa materiyangberaspeksejarah,geografi,dan ekonomi. Sesuai dengan Ketetapan MPRNo. IV/MPR/1973, tentang Garis-garisBesarHaluan Negara (GBHN), mata pelajaran ini berubah nama menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP' padaKurikulum 1975. Perubahan nama ini

terjadi karena Orde Baru ingin melaku-kan koreksi terhadap Orde Lama,yakmingin melaksanakan Pancasila secaramurni dan konsekuen. Oleh karena itu,

moral Pancasila hams diajarkan secaraintensif kepada siswa lewat pendidikanformal, dan PMP menjadi sarananya(Muchson AR, 2004:35).

Dengan ditetapkannya KetetapanMPRNo. II/MPRA978 tentang PedomanPenghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4), maka terjadilah perkembangan yang cukup substantif mengenai materi mata pelajaran ini, yakni sangat do-minannya materi P-4 dalam PMP. Bah-kan, dalam penjelasan ringkas tentangPMP oleh Departemen P dan K (1982)dinyatakan bahwa hakikat PMP tidaklain adalah pelaksanaan P-4 melalui ja-lurpendidikan formal Hal ini tetap ver-langsunghingga berlakunya Kurikulum1984 maupun Kurikulum 1994, dimana'Tendidikan Moral Pancasila" (PMP) telah berubah nama menjadi "PendidikanPancasila dan Kewarganegaragin"(PPKn). Perubahan nama ini JS^bab-kan karena materi PMP didon^asi P-4

Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Page 11: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

104f>

yangindoktrinatif sehingga banyak me- salahan yang dihadapi era tersebut.nuai kritik dari masyarakai^ khususnya Politik pendidikan sama sekali tidakkomunitas PKn. Sebagai jawaban, maka bisa dilepaskan dari konteks lingkimg-dengan lahimya kurikuliim 1984 PMP an politik yang melatarirtya.berubah nama menjadi PPKn. Selama " Tahun 1945-1966 Indonesia di ba-Orde Bam, teijadi tiga kali perubahan wah pemerintahan Soekamo (Orde La-nama,yakniKewargaan Negara, Pendi- . ma). Politik pendidikan era Orde Lamadikan Moral Pancasila, dan Pendidikan dapat dibagi dalam tiga periode seiringPancasila dan Kewarganegciraan. Secara dinamika politik yang mempengaruhi-substantil, isi memang ada peFflfeakan nya. (1) Periode1945-1950, diwamai se-yang cukup signifikan, akan tetapij^'ari mangat revolusi, pendidikan bertujuan™ tujuan, maupunmetodesebenamya imtuk menanamkan semangat dan jiwatidak banyak berubah. Dalam perkem- patriotisme. (2) Periode 1950-1959, di-bangannya yang terakhir, materi P-4 wamai oleh demokrasi liberal, pendi-secara resmi tidak lagi dipakai dalam dikanbertujuailuntuk membentuk ma-Kurikulum Suplemen 3999, apalagi Ke- nusia susila yang cakap dan warga ne-tetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang garayangdemokratissertabertanggungP-4» telah dicabut dengan f^^tetapan jawab tentang kesejahteraan masyara-MPR No. XVm/MPRA998 (Muchson kat dan tanah air. (3) Periode 1959-1966,AR, 2004; 35). diwamcd oleh Manipol USDEK, pendi-

Situasi kehidtipan f;rerbangsa dan dikan bertujuan melahirkan wargane-bemegara pada era Re^masi lebih ver-^ gara sosialis Indonesia yang susila. Pen-sifat teibuka dan demokratis. Oleh didikan nasional pada era Orde Lamakarena itu,padaerainiWCnjugasedang yang berlangsung sejak 1945 hinggadalam prose reformasi ke arah PKn 1966,tetapberlandaskan Pancasila.Mes-doigan paradigma bam. Reformasi itu kipun selama periode ini Indonesiamulai dari aspdk yangmendasar> yaitu menggimakan tiga UUD, tetapi dalamreorioitasi visi dan misi, revitalisasi perjalanarmya megarah pada bentukfungsi, hin^a restrukturisasi isi kuri- demokrasi terpimpin dengankepemim- ^kulum dan materi pembel^aran. PKn pinan revolusioner untuk membangunparadigma baru, pada dasamya me- masyarakat sosialis.rupakan pendidikan politik yang sarat Tahun1966-1998 Indonesiadiperin-dengan nilai-nilai demokrasi Kita se- tah oleh Soeharto (Orde BcU^). Peralih-mua menyadari bahwa pondidikan da- an dari Orde Lama ke Orde Bam mem-pat m^adi salah satu upaya strategis bawa konsekuensi pembahan politikpendemokrasian bangsa, khusu^ya di pendidikan nasional. Implikasi darikalangan generasi muda. pembubaran PKI, menimbulkan penu-

tupan sekol^-sekolah yang bemaungDINAMIKA POLITIK PENDIDIKAN di bawah PKI dan organ^asi yang adaDIINDONlKttA di bawahnya. Ketika PKI dibubarkan,

Politik pendidikan pada setiap era serta dilakukan pemumictn Pancasila,mempakan jawaban terhadap perma- tujuan pendidikan nasional bembah

CakrawaiaPendidSkm, Mei2012, TK XXXI, EdisiKhususDiesNatalisUNY

Page 12: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

menjadi "membentuk manusia Panca-silais sejati berdasarkan ketentuan-ke-tentuan yang dikehendaki oleh pem-bukaein UUD 1945". Perubahan men-

dasar tersebut. meniinjukkan bahwaideologi Meuiipol USDEK telah digantisecara tegas menjadi falsafah Pancasila.Orde Baru diwarnai semangat pemba-ngunan ekonomi di satu sisi dan di sisilain meletakkan kembali Pancasila se-

bagai dasar negara. Semangat itu selaluditekankan dalam pendidikan. Penatar-an P-4 wajib diberikan kepada setiapsiswa yang diterima di sekolah, di sam-ping masih adanya mata pelajaran Pancasila. Mata pelajaran PMP dan PPKnsangat didominasi materi P-4. PMP ter-masuk yang mempengaruhi kenaikankelas dan kelulusan sekolah. Setelah

EBTANAS diberlakukan, PMP menjadikomponen bidang studi yang mempe-i»garuhi nilai komulatif DANEM (Daf-tar Nilai EBTANAS Murni). DANEM

berfungsi sebagai standar memasukijenjang pendidikan di atasnya. Tujuanpendidikan diarahkan untuk menyiap-kan para siswa menjadi manusia pem-bangunan yang memiliki jiwa Pancasila.

Era Reformasi dimulai sejeik 1998.Reformasi adalah pembeiharuan, perubahan paradigma lama ke dalam para-digma baru, sebagai langkah perbaikanterhadap kondisi sebelumnya. PoUtikpendidikan pada era Reformasi dida-sarkan pada UU Sisdiknas No. 20 Ta-hun 2003, yang menyatakan bahwa hi-juan pendidikan nasional adalah untuk,mengembangkan kemampuan danniembentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangkaniencerdaskan kehidupan bangsa^ ber-

. 105

tujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Ssa, berakhlak mu-lia, sehat, kreatif, maiidiri, dan mehjadiwarga negara yang i^mokratis sertabertanggung jawab. Politik pendidikanera Reformasi diwamti semai~»^*at untuk menciptakan masyarakat m.idaniberdasar Pancasila, mai.)arakat ma.ianiyang religius yang merjadi pembi*dadengan civil society di Barat.Pendidilcmbertujuan membenluk nanusia yanj^beriman dan bertakwa, berakhlal mu

lia, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadiwarga negara yang nemokratis sertabertanggung jawab, /ang dapat men-dukung terbentuknya masyarakat ma-dani.

DINAMIKA KURIKULI M DAN

MAKNA PKn DI INDONESIA

Kurikulun PKn pada s.tiap era sangat dipengdruhi oleh poTdk pendidikan yang digariskan oleh peiiguasa saatitu.

Kurikulum PKr. e^a Orde Lama ber-

isi hal-hal seperti *>erikut. (1) Tujuanmenanamk^ senangat dan jiwa pa-triotisme, dalaui rangka membentukwarga negara yang baik, yakni warganegara sosialis Indonesia, yang susila.(2) Materi/ isi pelajaran didominasi olehManipol USDEK sehingga akar keilmu-armya menjadi tidak jelas. Dirancanguntuk mendukung penguatan negara,patuh kepada rezim, serta pendukungsetia status quo. (3) Metode pembe-lajaran menggunakan indoktrinasi danhegemoni, Makna PKn pada masa OrdeLama sesuai dengan tuju^j^ndidikannasional waktu itu, yait<Jf3nenanamkan

Dinamika Pendidikan Kewaigane^araan di Indonesia

i illifci I i V '

Page 13: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

106

'

jiwa painodsme dan nasionalisme, se- masyarakat Indonesia yang demokratismangat melakukan revolusi iintiik me- dalam kemajemukan, menjunjung ting-niijM masyarakat sosialis Indonesia. gi hak asasi manusia, taat pada negara,

Kurikulum PKn era Orde Baru ber- dan berwawasan global. ^isi hal-hal seperti berikut (1) Tujuan.xnembentuk manusia pembangunan PENGEMBANGAN PKn KE DEPANyang berfiwa Pancasila serta manusia Secara konseptual, PKn bertujuanliidon^iaseutuhn3ra« Materi/isi pelajar- imtuk menyiapkangenerasi muda men-an mencakup P-4 sangat dominan, jadi warga negara yangbaik, warga ne-UUD1945, GBHN, danSejarah Kebang- gara yang memiliki pengetahuan, keca-saan. Sebagaimana Orde T^ma^ PKn J^pan, dan nilai-nilai yang diperlukanQrde Baru juga dirancang untuk men- untukberpartisipasi aktif dalam masya-dukung pengUatan negara, patuh ke- rakatnya. PKn tidakbolehsemata-matapada rezioi/ serta pendukung setia menjadi alatkepentingan kekuasaan re-status qw. Metode indoktrinasi melalui zim,tetapiharus mendasarkan diri padapcsnataran P-4 dHakukan kbpada selu- politik negara sebagaimana dimuat da-ruhsiswa dan mahasiswa, bahkai? n^JS/ lam konstitusi nasional.Korpri, birckrat, giini, dan tokoh ma- PKn seharusnya menjadi perhatiansyarakat. Makna PKn pada meisa Qrde semua pihak, pemerintah, LPTK yangBaru sesuai detigan tujuan pendidikan memiliki Prodi PKn, Komumtas PKn,nasional waktu itu, yaitu membentuk maupun para guru PKn di lapangan.manusia pen^bangunan 5^^ berjiwa Tidak ada tugas yang lebih p«itingPancasila untuk mendukung kemajuan bagisebuahbangsaselain mengembang-ekonomi dan moral Pancasila. kan warganegara yang bertanggung ja-

Kurikuluin PKn pada era Reformasi wab, dan terdidik. Demokrasi dipeliha-berisi hal-b^J seperti berikut. (1) Tiquan ra oldi warganegara yang memiliki pe-membExdayaan warga neegara, )rakni ngetabuan, kemampuan, dan karaktermembentukwarg^oiegarayangaktif ber- yang dibutuhkan. Tanpa adanya komit-partisipasi dalam kehidupan beibangsa men yangbenar dan warga negara ter-dan bemegara, berbudaya politik ke- hadap nilai dan prinsip fundamentalwargaan, berpikir kritis dan kreatif. (2) demokrasi, maka masyarakat yang ter-Materi/isi pelajaran terdiri dari politik, buka danbebas, takmungkin terwujud.hukum, dan moral. PKn pada era ini Oleh karena itu, tugas dari para pen-akar k^ilmuannya jelas, mtervensi re- didik, pembuat kebijakan, dan angotazim sangat mini^ berfiwgsi sdbagai civU society lairmya adalah mengkampa-paididikan demokrasi, pendidikan hu- nyekan pentingnya PKn kepada selu-kum, danpendidikan moral. (3) Metode ruh lapisan masyarakat dan semua ins-pembel^ararmya menggunakan dialog tansi dan jajaran pemerintahan.kritis. Makna PKn pada era Reformasi Saat ini, PKn sudah menjadi bagiansesuai dengan tujuan pendidikan na- dari instrumen pendidikan nasional.sional pada saat ini, yaitu imtukpem- Mata pelajaran ini dibangun denganberdayaan warga negara, mewujudkan paradigmasebagai berikut. Pertarna, se-

Cakramaia Pendidikan, Mei 2012,Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

l-i'Vr'l-fcri'i

Page 14: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

cara ktirikuler dirancang sebagai pem-belajaran yang bertujuan untuk me-.ngembangkan potensi individu agarmenjadi warganegara Indonesia yangberakh]akmulia,cerdas,partisipatif, danbertanggungjawab. Kedua, secara teore-tikdirancangsebagaipembelajaran yangmemuat dimensi kognitif, afektif, danpsikomotorik yang terintegrasi dengannilai-nilai Pancasila, denxikra^ dan bela

negara. Ketiga, secara pragmatik dirancang sebagai pembelajaran yang bertujuan mewujudkan perilaku sdiari-hariwarganegara dalam kehidupan berma-syarakat, berbangsa dan bemegara agarsesuai dengan moral Pancasila.

Sejak diimplementasikan pada ber-bagai jenis dan jenjang, PKn belum sesuai dengan harapan. Indikasi dari ter-jadinya salah arah tersebut antara lainsebagai berikut. (1) Pembelajaran danpenilaian VKn lebih menekankan padadimensi kognitif saja. Pengembangandimensi-dimensi lainnya belum menda-pat perhatian yang memadai. (2) Penge-lolan kelas belum kondusif untuk mem-

berikan pengalaman belajar yang ber-makna dalam mengembangkan perilaku siswa. Hasil belajar PKn yang be-him mencapai keseluruhan dimensi secara optimal menunjukkan bahwa tuju-an kurikulemya belum dapat tercapaisepenuhnya. Selain kendala internal,PKn juga menghadapi kendala ekster-nal yaitu tuntutan dari berbagai lapisanmasyarakat berkaitan dengan semangatdemokratisasi yang semakin meningkatdengan segala eksesnya. PKn yang se-harusnya sarat dengan muatan afektifnamun dilaksanakan secara kognitif.PKn dianggap obat mujarab (panacea)untuk mengatasi persoalan kehidupan

107

para siswa khususnya yang menyang-kut perilaku dan moraL Namun demi-kian, kritikan dan tuntutan tersd>ut su-dah seharuaiya direspon dan diakomo-dasikan secara proporsiona^ karena me-mang pendidikan secara art um danPKn secara khusus bukan han /a tang-

gung jawab pemerintah saja tetapi jugatanggung jawab seluruh komponen masyarakat, bangsa, dannegara Indonesia.Tanggungjawab bersamaimtuk menye-lenggarakan pendidikan yang Derkua-litas pada hakikatnya merupakan per-wujudan dari amanat nasional.

Kendalaekstemallainnya yiitu pendidikan di Indonesia dihadapkan padaberbagai persoalan dan sitiiasi globalyang berkembang cepat setiap wakti,baik yang bennuatan positif maupunyang bermuatan negatif. Ketidakma'n-puan bangsa Indonesia dalam mer^an-cang program pendidikan y^g meng-akomodasikan kecenderungan da7i persoalan globed ters^ut berart akanmen^ilangkan kesempatan unaik me-ngejar ketertinggalan untuk acara ber-tahap dapat mensqajarkan uirmya dengan bangsa-bangsa yang sudah m^udalam bidang poididikannya.

Untuk moijawab berbagai persoalan tersebut di ata^ PKn sebagai matapelajaran di sekolah formal, yang ber-peran sebagai wahana pemuliaan danpemberdayaan anak dan pemuda sesuai dengan poteisinya agar mei^adiwarganegara yang cerdas dan baik. Pe-mikiran ini didasari oleh asumsi bahwauntuk mendidik anak menjadi warganegara yang cerdas dan baik harus di-lakukan secara sadar dan terencana dalam suatu proses pembel^a^ agarmereka secara aktif menge^angkan

Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indoi^sia

»<>•

Page 15: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

108

potensi dirinya iintuk memiliki kekuat-an spiritoiil keagamaaiv pengendaliandiri, kepribadian^ kecerdasan, akhlak

Jerta keterampilan yang diperlu-kan dirinya, mas3^akat bangsa dannegara.

Pengembangan PKh ke depan hamsberorientasi pada terbentuknya masya-rakat sipil (swU society), dengan mem-berdayakan warga negara melalui proses pendidikaiv agar mampu beiperanserta secara aktif dalam sistem pemerin-tahan negara yang demokratis. Print etal (1999:25) mcaigemukakan, civic education is necessaryfor the building and consolidation cf a democratic society. Inilahvisi PKn yang perlu dipahami olehguru, siswa, serta masyarakat padaumumnya. Kedudukan warga negarayang ditempatkan pada posisi yang le-mah dan pasif, seperti pada masa-masayang lalu, harus diubah pada ^sisiyang kuat dan p^rtisipatif, Mekanismepenyelenggaraan negara pemerintahanyang demokratis semestinya tidak ber-sifat top down, melainkan lebih bersifatbuttom up. Untuk itulah, diperlukan pernahaman yang baik dan kemampuanmengaktualisasikan demokrasi di ka-langan warga negara, ini dapat dikem-b^glean melalm PKn.

PKnkedepan harus barupaya mem-berdayakan warganegara agar mampuberperan aktif dalam negara pemerintahan 3?ang demokratis. Pendidikan demokrasi menjadi strategis dan mutlakbagi perwujudan inasyarcdcat dan negara demokrasL Hal ini sejalan denganadagium yang menyatakan bahwa demokrasi dalam suatu negara hanyaakan tumbuh subur apabila dijaga ol^warganegara yang demokratis. Warga

negara yang demokratis hanya bisa di-bentuk melalui pendidikan demokrasi.

Visi bahwa PKn ke depan bertiquanmewujudkan masyarakat demokratismerupakan ireaksi atas kesalahan mksa •lalu (orde lama) yang ketika itu berlabelPendidikanMoral Pancasila (PMP) atau-pun Pendidikan Pancasila dan Kewar-ganegaraan (PPKn). Baik PMP maupunPPKn Orde Baru lebih dimaksudkan

unttik menciptakan warga negara yangpatMi. PMP dan PPKn pada masa itusesungguhnya merupakan PKn yangberfungsi sebagai alat penguasa untukmelanggengkan kekuasaan. Berdasar-kan fakta tersebut, tidak aneh bila mun-

cul penilaian bahwa PMP dan PPKnmerupakan pelajaran yang bersifat po-litis daripada akademis. Akibat lebihlanjut mata pelajaran ini kurang dimi-nati siswa.

Pengembangan PKn ke depan me-merlukan restrukturisasi kurikulimi dan

substansi materinya. Jika pada masaOrde Lama dan Orde Baru PMP dan

PPKn seakan tidak memiliki vitaUtas,

kurang berdaya, dan tidak dapat berfungsi baik dcilam meningkatkan kom-petensi kewarganegaraan para pesertadidik. Para siswa tidak banyak menyu-kai pelajaran ini bahkan merasakan bo-san. Para guru sendiri tidak jarang bi-ngung dengan pembelajaran yang dila-kukan karena tidak mantapnya arah,tiquan, dan isi mata pelajaran PMP serta PPKn. Salah satu kelemahan men-

dasar dari PMP dan PPKn adalah ma-

teri yang diajarkan tidak memiliki ba-tang keilmuan yang jelas. Materi yangdiajarkcin bukan ilmu tetapi nilai, seperti keadilan, kejujuran, gotong-royong/dan sebagainya. Oleh karena itu, PMP

Cakrawafa Pendidikan, Mei2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

Page 16: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

dan PPKh bukanlah mata pelajaranyang bersifat ilmiah, atau lemah dalamhal keilmuannya. Hal demikian justrumenyusahkan para gtmi yang meng-ajarkan' dan siswa yang menerimanya.Layaknya sebuah mata pelajar^ makaseharusnya memiliki landasan ilmuyang jelas.

Restrukturisasi materi merupakanbagian yang penting, bahkan padaumumnya dianggap terpenting dalampembaharuan kurikiilum. PKn ke de-pan harus terns dikembangkan sub-stansi materinya. Materi PKn sebaiknya

"bersumber dari ilmu politik, ilmu hu-kum dcin moral. Dengan demikian, mata pelajaran ini nantinya akan memilikibatang iknu yang jelas.

Dengan memperhatikan konsepdan perkembangan PKn di Indonesia,nampaknya para pengambil keputusandi bidang pendidikan khususnya dibidang kurikulum, harus dapat meng-gimakan pengalaman masa lalu itu un-tuk merancang masa depan PJCn secaralebih baik. Pengalaman masa lalu telahmenempatkan PKn sebagai alat kekua-saan semata karena itu bersifat mono

i^on, j^rta rentan terhadap perubah-an-perubahan politik. Jika akan dilaku-kan perbaikcin terhadap PKn lebih me-ngedepankan dan menempatkan war-ganegara sebagai subjek untuk dikembangkan agar menjadi warga negarayang lebih berpikir kritis dan kreatif,proaktif, inovatif, demokratis, meng-hargai sesama manusia, berbudaya ser-ta mematuhi berbagai hukum dan per-aturan yang berlaku bagi kemajuan dankesejahteraan masyarakat (Wahab, 2007:708).

109

Bangsa Indonesia tidak boleh lagimengulangi langkah-langkah politikyang keliru, yang cenderung lebih me-nekankan kepada kekuasaan d^ganmenomorduakan rakyat dan masyarakat dalam negara kehidupan berbangsadan bemegara. Pengakuan terhadaphak-hak individu yang didasari rasatangling jawab harus terus ditumbuh-kan, penghargaan d^ peng^ormatanterhadap hak-hak dasar manusia sertapada kemajuan dan kesejahteraan rsfic-yat harus sudah mulai menjadi dasa^-dasar kebijakan nasioncd dengan senon-tiasa membuka diri terhadap perubah-an global dan dengan respon yang di-lakukan secara cerdas. Paradigma bamPKn menuntut dilakukannya redefinisidan revitalisasi implementasi konsepPKn sehingga benar-benar m^iadi wa-dah yang dapat membangun dan me-ngembangkan berbagai kemampuanwarganegara agar dapat lebih patriotis,proaktif, inovatif, kreatif, dan cerdas sehingga dapat berpartisipasi secara akdfdan efektif dalam kehidupannya sebagai warganegara dan warga masyarakat(Wahab, 2007:709). Redefinisi dan revitalisasi pengertian serta tujuan PKnakan mendorong lahimya paradigmabaru PKn. Paradigma baru tersebut harus disusun di atas pilar-pilar demokra-si, antara lain (1) konstitusionalisme; (2)percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa;(3) warga negara yang cerdas; (4) penghargaan terhadap hak-hak individu; (5)pers yang bebas; (6) supremasi hukum;(7) hak asasi manusia; (8) pembagiandan pembatasan kekuasaan; (9) peradil-an yang independen; (10) desentralis^adan otonomi; (11) kesqahteraan neg^"'

Dinamika Pendidikan Kewaiganegaraan di Indcmesia

Page 17: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

no

dan keadilan negara; (12) patriotismedan nasionalisme.

Paradigma Laru PKn tersebut me-nuntut adanya perubeihan dalam selu-nih aspek pembelajaran mulai dari tu-juan sampai pada pengembangan ba-han sqar, metode mengajar dan peni-laiannya. Sisi tigiian^ dari berbagai lite-ratur PKnbertujuan iintuk membentukwarga negara 5^g baik^. yaitu warganegara yang mampu melaksanakanhak-hak dan kewajiban-kewajibannya.Warga negara juga dituntut untuk me-miliki peigetahuan dan keterampilanserta niJai-nilai negara dan budaya)'angberubah. Warganegara yang tahutentang hak dan kewajibannya, tetapijuga mampu melakukan yang lebih luasdari pada itu sebagai £ikibat dari per-ubahan-penibahan yang cepat dalamera informasi dan globalisasi tersd^ut,yang oleh Cogan dan Etenicott disebut ~warga n^ara yang "multidimensio-naL" (Wahab, 2007:710).

Pengalaman masa lalu mengajarkankepada kita, bahwa PKn pada era OrdeLama dan Orde Barii sangat miskinkonsep dan teori, sehingga lebih domi-nan unsur indoktrinasinya. Oleh karsiaihi PKn di o-a Refonnasi ini hams di-

perjelas konsep dan teori keilmuannyasehingga lebih bersifat ilmiah. Metodeindoktrinasi harus diakhiri, metode dia-logjs yang ilmiah haru3 dikembangkandalampembelajaran PKndi sekolah.

PKn pada era Orde Lama dan OrdeBaru saat itu dikembangkan berdasar-kan teori hegemoni yakni sosialisasipolitlk dari negara kepada warga negara untuk menguatkan rezim yang se-dang berkuasa. CZara seperti itu harusditinggalkan pada era Reformasi ini.

PKnhanisdigadikan sarana untuk mem-berdayakan warga negara dalam rang-ka membentuk masyarakat madani,suatu masyarakat dimana negara danwarga negara dalam posisi seimbang.Hegemoni negara yang terlalu kuatmengakibatkan qtonomi guru dan oto-nomi pendidikan pada pada era OrdeLama dan Orde baru sangat minim danbahkan hilang. Pada era Reformasi iniotonomi dan otonomi pendidikandalam batas-batas tertentu harus segeradipulihkan, agar pendidikan tidak dija-dikan alat bagi rezim yang sedang berkuasa untuk kepentingannya.

Paradigma baru PKn harus memi-liki struktur keilmuan yang jelas yakniberbasis pada ilmu politik, huktmi danfilsafat moral/filsafat Pancasila. Memili-

ki visi yang kuat mengenai: nation andcharacter building, untuk pemberdayaanwarga negara,^dalam rangka mengem-bangkan masyarakat madani. Perlu carapandangyang sama, dari berbagai kom-ponen dalam mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan di era Reformasi saat ini, antara Dikdasmen, PusatKurikulum, Lemhannas, LPTK sertaberbagai komimitas PKn di Indonesia.Semua komponen tersebut perlu dudukbersama untuk merumuskan PKn yangteibaik bagi Indonesia.

Berdasarkan analisis terhadap hasilpenelitian tetang dinamika PKn yangterjadi sejak Orde Lama, Orde Baru,hingga era Reformasi, peneliti mereko-mendasikan, pengembangan PKn dimasa depan yang ideal bagi Indonesiasebagai berikuL (1) PKn yang memilikiakar keilmuan yang jelas, yakni politik,hukum, dan moral sehingga bersifat il-miah. (2) PKn yeing bebas dari hegemo-

Cakraioala Pendidikan, N&i 2012, Th. XXXI, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

Page 18: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

ni, mdoktrinasi, dan kepentingan prag-matis dari rezim yang sedang berkuasa.(3) PKn yang m^gadopsi nilai-nilaiuniversal, yang digunakan oleh negara-negara demokrasi. (4) PKn yang tidaklepas dari bingkai filosofi Pancasila. (5).PKn yang diwamai identitas nasional,budaya Indonesia, BhinekaTunggal Ika,NKRI. (6) PKn yang berpedoman padapolitik negara dan bangsa yang ada da-lam konstitusi. (7) PKn yang mengem-bangkan civic knowledge, civic skill, dancivic dispotition secara proporsional. (8)PKn yang menghasilkan warga negarareligius, yang menjadi pembeda denganyang dikembangkan oleh negara-nega-ra maju di Barat. (9) PKn yang member-dayakan warganegara,btikan PKnyanghanya membentuk kepatuhan tanpa da-ya kritis. (10) PKn yang mengantarkanmenuju masyarakat madani.

PENUTUP

Dengan memperhatikan dinamikaPKn di Indonesia sejak Orde Lamahingga era Reformasi, para poigambilkeputusan di bidang kurikulum, hamsdapat menggunakan pengalaman masalalu itu i®ituk merancang masa depanPKn secara letih balk. Pengalamanmasa lalu telah menempatkan PKn se-bagai alat kekuasaan semata, serta ren-tan terhadap perubahan-perubahan politik.Perbaikan terhadap PKn hams menempatkan warganegara sebagai subjekuntuk dikembangkan menjadi weirganegara yang kritis dan kreatif, proaktif,inovatif, demokratis, mengjiargai sesa-ma manusia, berbudaya, serta patuhpada hukum dzuiperaturein.

Pengalaman masa lalu mengajarkankepada kita, b^wa PKn pada era Orde

Ill

Lama, dan Orde Bam sangat miskinkonsep dan teori sehin^a' lebih domi-nan unsur indoktrinasmjra. Ol^h karoiaitu, PKn di era Reformasi ini hams di-peijelas konsep dMi teori keilmuann}^sehingga lebih bersifat ilmiah. Metbdeindoktrinasi hams diakhiri, metode dia-logis hams dikembangkan dalam pem-bel^aran PKn disekolah. PKn pada eraOrde Lama, dan Orde Bam saat itudikembangkan berdasarkan teori he^moni, yakni sosialisasi politik dari negara kepada warganegarahya untukmenguatkan rezim yang sedang berkuasa. Cara s^>erti itu hams ditin^al-kan pada era Reformasi ini PKn hamsdijadikan sarana imtuk m^berdaya-kan warga negara dalam rangka membentuk masj^akat madam, suatu masyarakat tempat negara dan warganegaradalam posisi seimbang.

PKn ke depan hams tems dikembangkan substansi materinya. MatenPKn sebaiknya bersumber dari ilmupolitik, ilmu hukum dan moraL Deigandemikian, mata pelajaran ini nantinyaakan memiliki batang ilmu yang jelas.Perlu cara pandang yang sama dari bei^bagai komponen dalam meigembang-kan PKn di eri Reformasi saat iiai. Dilc-dasmen, Pusat Kurikulim\, Lemhanhas,LPTK, serta berbagai Komunitas PKn diIndonesia.perlu duduk bersama untukmerumuskan PKi jrauigterbaikbagiM-donesia. PKn seharusnjra menjadi per-hatian semua pihak, pemerintah, LPTKyang memiliki Prodi PKn, KomunitesPKn,maupim para gum RCn di lapang-an. Tidak ada tugas yang lebih peltingbagi ^uah bangsa selain mengem-bangkan warga negara yang bertang-gung jawab, dan terdidik. Oldn karma

Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Page 19: CAKRAWALA - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131655980/lainlain/Cakra Pend XXXI Mei 2012... · Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia 98-112 ... OrdeBaru# dan

112

itu, tugas dari para pendidik, pembuatK€b^*akan, ian angota civil society lain-nya adalah mengkampanyekan pen-*^Snya jPKn kqpada seluruh lapisanmasyarakat dan jajaran pemerintahan.Idealnya,PKn untuk membentuk warganegara yang baik seharusnya bebas darik^entingan politik pragmatis dari re-zim yang sedang berkuasa PKn hamsmendasarkan diri pada politik 112egarasebagaimana dimuat dalam konstitusinaskmaL

UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih diucapkan kepada Re-

daktur dan semiia pengurus Jumal Cak-Towsla Pendidikan Universitas NegeriYogyakarta.

DAFTAR PUSTAKABallantine;, Jeanne H. 1983. The Sociolo^

of Education a Systematic Anai^s.New Jersey. Prentice-Hall, Lii.

Dewey, John. 1959. Democracy and Education an Introduction to the PhilosophyofEducation, New York TheMac Millan Company.

Knight George R. 1998. Foundation ofEducation, New York: John Wileyand Sons.

Maarif, Ahmad Syafii. 2004. PentingnyaPerulidikanMoral bagiSebuah Bang-sa, Yogyakarta: Pidato Dies FISE,Universitas Negeri Yogyakarta.

Muchson, AK 2004. "Pendidikan Ke-warganegaraan Paradigma Barudan Jmplementasinya dalam Ku-rikulum Berbasis Kanpeten^'. Jur-nal Civic: Media Kajian Kewargane-garaan, Vol.lNomor 1. Yogyakar-

Jurusan Bmdidikan Pancasiladan Kewarganegaraan^ FIS UNY.

Suryadi, Ace dan Somantri. 2000. 'Te-mikiran ke Arah Rel^ayasa Kuri-kiilum Pendidikan Kewargnega-raan". Paper The International Se-mirmr: The Need for New Indo

nesian Civic Education March 29,

2000, at Bandimg.

Wahab, Abdul Azis. 2007. PendidikanKewarganegaraan, dalam Emu danAplikasi Pendidikan. Bandung: Pe-dagogiana Press.

Winataputra, Udin S. 2006. Materi Pela-tihan Dosen Pendidikan Kewargane-garaan, Jakarta: Dirjen Dikti Dep-diknas.

Cakrawaia Pendiiiikm,Mei2012, Th. XXXI, EdisiKhusus Dies Natalis UNY